Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Model Pembangunan Smart City
Prof. Suhono Harso SupangkatGuru Besar STEI ITB
Ketua APIC, Asosiasi Prakrasa Indonesia Cerdas
Di edit oleh Dr. I, Joko Dewanto
www.apic.city
Agenda
1. Pendahuluan
2. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia
3. Definisi Smart City
4. Smart City dan e-Government
5. Model Smart City Indonesia
6. Perlunya Dewan Smart City
7. Pengukuran Smart City
8. Template Inisiatif Layanan Smart City
Apakah istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia?
• Kota Cerdas?
• Kota Pintar?
• Kota Cerdik?
• Kota Cergas?
Pemahaman IstilahIstilah Uraian KBBI Catatan
Cerdas cerdas/cer·das/ a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dansebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang -- lagibaik budi; 2 sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidakkurang -- nya;-- cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab(pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat;-- tangkas cerdas cermat;
Pintar pintar/pin·tar/ a 1 pandai; cakap: ia termasuk anak yang -- di kelasnya; 2 cerdik; banyakakal: rupanya pencuri itu lebih -- daripada polisi; 3 mahir (melakukan atau mengerjakansesuatu): mereka sudah -- membuat baju sendiri;
Cerdik cerdik/cer·dik/ a 1 cepat mengerti (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencaripemecahannya dan sebagainya; panjang akal: jika jadi pedagang, selain harus pandaiberdagang, harus -- pula; 2 banyak akalnya (tipu muslihatnya); licik; licin: dia seorang penipuyang -- , lima kali berhasil lolos dari penangkapan polisi;-- buruk pandai menipu; sukamengakali orang;-- busuk cerdik buruk;-- cendekia cerdik lagi pandai; terpelajar;-- pandai terpelajar; cerdik cendekia;
Cergas cergas/cer·gas/ a tangkas dan giat; gesit; cekatan: dulu dia juga anggota partai yang --;kecergasan/ke·cer·gas·an/ n ketangkasan; kegesitan
Tantangan Kota• Kompleksitas permasalahan kota berkembang
sangat cepat.
• Solusi-solusi konvensional sering kali tidak
dapat mengejar kecepatan pertumbuhan
masalah
• Perlu solusi-solusi baru yang lebih inovatif
untuk menyelesaikan permasalahan kota (Kota
Cerdas)
• TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
merupakan salah satu teknologi yang memiliki
potensi inovatif yang tinggi untuk
menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan
• Namun demikian, Smart City tidak identik
dengan Kota TIK (Digital City), karena TIK
bukan satu satunya kunci penyelesaian masalah
perkotaan.waktu
Kompleksitasmasalah
MasalahKota
SolusiKonvensional
SolusiInovatif
Definisi Smart City (1)
Kota yang dapat mengelola berbagaisumber dayanya secara efektif dan efisienuntuk menyelesaikan berbagai tantangankota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untukmenyediakan infrastruktur danmemberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidupwarganya.
Ciri-Ciri Penting Kota Cerdas
Kota yang dapat mengelola berbagaisumber dayanya secara efektif danefisien untuk menyelesaikanberbagai tantangan kotamenggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untukmenyediakan infrastruktur danmemberikan layanan-layanan kotayang dapat meningkatkan kualitashidup warganya.
Kata-kata kunci
– Peningkatan kualitas hidup
– Penyediaan Infrastruktur
– Layanan Kota
– Solusi inovatif, terintegrasi, danberkelanjutan untukmengantisipasi kecepatanpertumbuhan masalah perkotaan
– Efektif dan efisien
– Mengelola (penerapanmanajemen)
Ciri Solusi Kota Cerdas
Ber-kelanjutan
Ter-integrasi
Inovatif
Solusi-solusi dengan pemikiran baru, menggunakan sumber dayasecara efektif dan efisiendan memberikan kapasitas yang mencukupi kebutuhan
Solusi-solusi harusdirancang untuk dijagakeberlanjutannya, tidakhanya menjadi solusisesaat
Solusi-solusi harusterintegrasi antar
lembaga/kementrian/dinas, terintegrasi vertikal,
serta terintegrasi denganpihak-pihak non-pemerintah
Integrasi mencakup:Proses Bisnis, Data, Aplikasi,
Infrastruktur TIK dan non-TIK
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Keamanan Rumah(contoh kasus sangat sederhana)
Solusi Konvensional• Menambah petugas keamanan yang
berkonsekuensi ke biaya
Smart Solution• Memperkenalkan solusi efektif dan
efisien (murah) untuk keamananrumah sederhana kepada masyarakat
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan(contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)
Solusi Konvensional• Membangun sebanyak mungkin
Rumah Sakit baru
• Menyiapkan Dokter dan Tenaga Medislainnya
• Memerlukan waktu, biaya, dan effort yang besar
Smart Solution• Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapasitas
PUSKESMAS dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat terhubung ke Dokter Ahli di RS
• Memanfaatkan e-KTP dan standar rekammedis yang memungkinkan pelayananterintegrasi antara PUSKESMAS, laboratorium, dan RS
• Integrasi e-KTP, status social, BPJS untukpembayaran di PUSKESMAS, RS (pemerintahmaupun swasta), laboratorium, serta apotik
• Dengan integrasi ke e-KTP (asumsi alamatselalu uptodate), sehingga dapat dilakukan:– Analisis potensi wabah– Analisis hubungan lingkungan dengan wabah
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan(contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)
Kelurahan
UpdateTempatTinggal
UpdateOnline
Puskesmas
LayananKesehatanCukup Membawa e-KTP
DatabaseKependudukan
Database TransaksiLayanan Kesehatan &
Rekam Medis
Rumah SakitPemerintah
AsuransiBank
Rumah SakitSwasta
Apotik
Laboratorium
AnaliticCenter
* Ilustrasi gambaran system yang disederhanakan
• Analisis Potensi Wabah• Analisis Kondisi Lingkungan
vs Wabah
SMART CITY & e-GOVERNMENT
E-Government
• Main Objective: Better public services, Better Internal Management in Government Institution
• Coverage: Government institution
• Span of control: fully controlled
• Customer: Citizen
• Initiatives & Implementation: Government
Smart City
• Main Objective: Better City
• Coverage: The whole City
• Span of control: not fully controlled by Government
• Customer: Citizen
• Initiatives & Implementation: Government and Non-Government
Smart City dan E-Gov
NON-
GOV
NON-
GOV
NON-
GOV
CITY
GOV
Gov-
Services
Gov-Services
REGULATE
SMART CITY
E-Government
DINAS
or
SectorDINAS
or
Sector
DINAS
or
Sector
Face to face
Services
IT-Services
Online
Services
Institusi
Pemerintah Kota
E-GOVERNMENT
DISKOM
INFO
Model Kota Cerdas
Smart
People
Smart
Infrastructure
& Technology
Smart
Governance
SMART ECONOMY
SMART SOCIETYSMART ENVIRONMENT
RESOURCES
• Smart Health
• Smart Education
• Smart Government
(Public Services)
• Safe & Secure
• Smart Generation
Garuda Smart City Model 2.0• Smart Industry
• Smart Small Business
• Smart & Creative Startup
• Smart Tourism
• Layanan 1
• Layanan 2
• Smart Maritime
• Smart Transport
• Smart Payment & Banking
• Smart Energy
• Smart Water/Air/Land
• Smart Waste Management
• Smart Region Management
Enabler
Process
DomainCluster
Service
Model
Kota Cerdas
Smart
People
Smart
Infrastructure
& Technology
Smart
Governance
SMART ECONOMY
SMART SOCIETYSMART
ENVIRONMENT
RESOURCES
• Smart Industry
• Smart Small Business
• Smart & Creative Startup
• Smart Tourism
• Layanan 1
• Layanan 2
• Smart Maritime
• Smart Transport
• Smart Payment & Banking
Enabler
Process
DomainCluster
Service
Domain
Cluster
Service
Process Hierarchy
Plan
Build
Operate
Monitor
ServiceLife Cycle
Deksripsi Model Kota Cerdas
Resources
Enabler:- Smart People- Smart Governance- Smart Infrastructure, Information
& Information Related Technology
Process:- Smart Social (domain)- Smart Economy (domain)- Smart Environment (domain)
Layer Deskripsi
Resources Sesuatu yang tersedia, dapatdigunakan sebagai sumber
Enabler Suatu sumber daya, teknik, metoda, perangkat, teknologi, infrastruktur atau apapun yang dapat digunakan sebagaipemungkin untuk membantumelakukan suatu aktivitas
Process Inisiatif atau kegiatan-kegiatanyang dilakukan dengandukungan enabler
Improve Quality of Life
Model Integrasi Untuk Layanan ICT:
Adopsi Model Enterprise Architecture
Business
Data
Application
Infrastructure
Ada konsep Enterprise Architecture yang memodelkansystem sebagai lapisan-lapisan Business, Data, Application,and Infrastructure secara terintegrasi.
Konsep tersebut dapat diterapkan dalam SmartCity. Sebuah Smart City dapat dianggap sebagai Mega-Enterprise dengan banyak komponen pembentuknyayang akan menjaga integrasinya.
Dengan demikian, Arsitektur Enterprise dari sebuahSmartCity harus didefinisikan dan disepakati bersamauntuk menjadi referensi bersama sejak awal, sehinggaintegrasi data, aplikasi, dan infrstruktur dapat terjaga.
Mengapa Perlu Dewan Smart City
• E-Government relatif mudah dilakukan karena lingkupnya adalah institusipemerintah kota yang semua kendali ada di tangan walikota
• Namun, untuk mengintegrasikan semua komponen kota, seorang walikotatidak memiliki kewenangan penuh terhadap seluruh komponen kota dalamrangka integrasi: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur
• Integrasi dilakukan dalam bentuk “koordinasi” atau kesepakatan yang mengutamakan kepentingan semua pihak (seluruh komponen kota, termasuk masyarakat), agar dicapai sinergi.
• Koordinasi dilakukan melalui suatu forum komunikasi atau Dewan Smart City. Dewan sebaiknya dipimpin oleh walikota secara aktif, karena kuncikeberhasilannya adalah trust semua pihak kepada pemerintah kota.
Lingkup Pekerjaan DSC• Koordinasi antara semua komponen kota (pemerintah, institusi non-pemerintah,
dan masyarakat)• Menyusun Enterprise Architecture Smart City (sebagai acuan bersama untuk
integrasi sistem: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur)• Menyusun Program Kerja Smart City (bukan RPJx, tapi sejalan dengan RPJx)• Mengevaluasi Pencapaian Program Kerja Smart City
• Catatan– DSC tidak meng-eksekusi proyek– Eksekusi proyek dan pembiayaan dilakukan oleh semua pihak (komponen kota), baik
pemerintah, swasta, maupun masyarakat– Pemerintah dan setiap pihak lainnya masing-masing menyusun rencana kerja yang
disesuaikan dengan Program Kerja Smart City
Hubungan Berbagai Rencana
RPJx Rencana
Perusahaan(Misal: Telkomsel,
Rumah Sakit Swasta, dll)
Rencana
Pihak-Pihak Lain nya
(komunitas)
Rencana Smart City
disepakati bersama,
Eksekusinya dilakukan
masing-masing pelaku
sinergi
sinergi
sinergi
Eksekusi RPJx
oleh Pemerintah Eksekusi oleh setiap
perusahaan
Eksekusi oleh setiap
pihak
Dewan
Smart City
NON-
GOV
NON-
GOV
NON-
GOV
GOV
Gov-ServicesGov-Services
Dewan Smart City:Bagaimana men-sinergi-kansemua komponen kota.
Catatan:Mensinergikan dengan carakoordinasi dan kesepakatan, karena pemerintah kotatidak memiliki kewenangancontrol secara penuh.
DEWAN
SMART
CITY
REGULATE
(incl. Smart City related)
SMART CITYmasyarakat
Dua Indikator utama
• Terdapat dua indikator utama untuk mengukur Kota Cerdas
1. Indikator Kualitas Hidup.Indikator ini mengukur hasil akhir dari berbagai upaya yang diharapkanpada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup.
2. Indikator Tingkat Kematangan Pengembangan Kota Cerdas.Indikator ini mengukur sejauh mana tingkat kematangan kota(pemerintah kota dan stakeholders lain nya) secara efektif, efisien, terintegrasi, berkelanjutan, dan terukur untuk menghasilkan layanan-layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga nya.
Model Pengukuran Kota Cerdas
SumberDaya
dan Enabler
Berapa banyak potensi sumberdaya kota yang sudah
dimanfaatkan oleh kota?
Pengembangandan Pengelolaan
Kota
Bagaimana pemerintah kotamengelola kota, menggerakan
semua potensi kota, danmencari solusi inovatif untukmenyelesaikan masalah kota
secara efektif dan efisien?
LayananKota
Layanan (dan kualitas layanan) apa saja yang dapat diberikan
oleh pemerintah kota sertakomponen kota lain nya untukmeningkatkan kualitas hidup
warga nya?
Tingkat Kualitas Hidup
Apakah layananefektif & efisienmeningkatkankualitas hidup
Apakah Manajemenefektif & efisien
menciptakan layananyang berkualitas?
Apakah seluruh sumber dayadan enabler sudah
dimanfaatkansecara efektif dan efisien?
Indikator Pengukuran Kota Cerdas
SumberDaya
dan Enabler
Berapa banyak potensi sumberdaya kota yang sudah
dimanfaatkan oleh kota?
Pengembangandan Pengelolaan
Kota
Bagaimana pemerintah kotamengelola kota, menggerakan
semua potensi kota, danmencari solusi inovatif untukmenyelesaikan masalah kota
secara efektif dan efisien?
LayananKota
Layanan apa saja yang dapatdiberikan oleh pemerintah
kota serta komponen kota lain nya untuk meningkatkan
kualitas hidup warga nya?
Bagaimana persepsimasyarakat terhadapt layanan
kota?
1. Daftar Sumber Daya Utama2. Utilisasi Sumber Daya3. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk
pemanfaatan Sumber Daya
1. Manajemen, Integrasi, dan Keberlanjutan
2. E-Government3. Strategi dan
Rencana SmartCity4. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk
pemanfaatan Pengelolaan
1. Layanan Pemerintah Kota2. Layanan Kota (non-Pemerintah)3. Layanan Cerdas & Inovatif
1. Indeks Kualitas Hidup dan indekspendukung lain nya
2. Persepsi Masyarakatterhadap Layanan Kota
3. Penilaian khusus untuk masalahumum perkotaan di Indonesia
Pengukuran
Penilaian Kota Cerdas
A. Sumber Daya1. Daftar Sumber Daya Utama2. Utilisasi Sumber Daya
B. Pengembangan danPengelolaan Kota1. Manajemen (PDCA), Integrasi,
dan Keberlanjutan2. E-Government3. Strategi dan
Rencana SmartCity
C. Layanan Kota dan Kualitas Hidup1. Layanan Pemerintah Kota2. Layanan Kota (non-Pemerintah)3. Layanan Cerdas & Inovatif
D. Pengukuran Layanan & Kualitas Hidup1. Indeks Kualitas Hidup dan indeks
pendukung lain nya2. Persepsi Masyarakat
terhadap Layanan Kota3. Penilaian khusus untuk masalah
umum perkotaan di Indonesia
Tingkat Kematangan Menuju Kota Cerdas Kondisi Kota & Kualitas Hidup
Penilaian Kota Cerdas
Tingkat Kematangan Kota Cerdas (1)
SmartIntegratedScatteredInitialAd-hoc
Ad-hoc Belum ada inisiatif formal SmartCity.
InitialSudah mulai ada inisiatif formal SmartCity yang tercantum dalam rencana formal kota, dilakukan oleh pemerintah kota.
ScatteredPemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity, tetapi inisiatif-inisiatiftersebut tidak dijamin terintegrasi satu sama lain (mungkin belum ada forum resmi untuk koordinasi dan belum tentu adarencana formal Smart City)
IntegratedPemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity yang terintegrasi, didukung oleh forum resmi (mis: Dewan Smart City) yang melibatkan seluruh komponen kota, dan menyepakati Rencana(formal) pengembangan Smart City yang memperlihatkan rencana yang terintegrasi
SmartKota yang sudah mencapai kondisi "Integrated" dan melakukan pengukuran kinerja pencapaian target serta melakukanimprovement program-program SmartCity.
Tingkat Kematangan Kota Cerdas (2)PerencanaSmart City
PelaksanaSmart City
Dewan SmartCity(mekanismekolaborasi)
Rencana PemerintahKota (RPJxD)
RencanaSmart City
Adhoc Belum ada Belum ada Belum ada Ada Tidak ada
Initial Pemerintah Kota Pemerintah Kota Belum ada Ada Tidak ada
ScatteredPemerintah Kota +
Stake holders lainnyaPemerintah Kota +
Stake holders lainnya
Mungkin sudah ada, tapi belum berjalan
secara efektif
Ada, belum tentu sejalan dengan Rencana
SmartCity
Ada, tidak dijamin terintegrasi antar sektor
dan tidak dijamin terintegrasi dengan RPJxD
IntegratedPemerintah Kota +
Stake holders lainnyaPemerintah Kota +
Stake holders lainnyaSudah ada, hanya untuk
menyepakati rencana
Ada, sesuai (align) dengan Rencana
SmartCity
Ada, terintegrasi antar sektor dan sesuai (align)
dengan RPJxD
SmartPemerintah Kota +
Stake holders lainnyaPemerintah Kota +
Stake holders lainnya
Sudah ada, berperanbersama untuk monev
dan improvement
Ada, sesuai (align) dengan Rencana
SmartCity
Ada, terintegrasi antarsektor dan sesuai (align)
dengan RPJxD danmencantumkan target
kinerja yang jelas
Tingkat Kematangan Kota Cerdas (3)
SmartIntegratedScatteredInitialAd-hoc
Inisiatif formalSmartCitydari pemerintahkota (saja)
Melibatkanpihak-pihaknon pemerintahsbg komponenkota
Solusi yangterintegrasilintas sektor,Ada Dewan SmartCity,Rencana SmartCityyang align denganRJPxD
Monitoring, Evaluasi,Continues Improvement
Solusi
Solusi
Smart City
Solusi dapat berupa solusi konseptual (model, framework),
rekomendasi, standar, atau solusi praktis (layanan)
Key Players Key Activities
Key Resources
Value Prepositions
Customer Relationships
Channels
Customer Segments
Cost & Structures Revenue Streams
• Daftar pihak-pihak yang terkait dengan inisiatiftersebut
• Aktivitas-aktivitasutama dalam inisiatiftersebut
• Sumber daya utama(kunci) yang diperlukanagar inisiatif tersebutdapat berjalan
• Value apa yang ditawarkan dari inisiatiftersebut
• Bagaimana strategiberinteraksi dengancustomer (lihatCustomer Segment)
• Daftar customer, misal: warga kota, pendatangdomestik, pendatangasing, pengusaha, dsb
• Channel-channel yang digunakan untukhubungan dengancustomer (lihatCustomer relationship)
• Komponen-komponen biaya. Mungkin akan mencakup: (1) BiayaSurvey Untuk Data Awal; (2) BiayaPengembangan; (3) BiayaOperasional; (4) Biaya Sosialisasi
• Iklan
Quality of Life Indicators
• Daftar indikator yang diharapkan akandiperbaiki, caramengukurnya
SERVICES: APLIKASI INFO KOTA CLUSTER: SMART PEOPLE
Sustainability Strategy
• Bagaimana strategiuntuk menjamin bahwainisiatif ini akanberlanjut terus? SDM? Biaya operasional?
Investors
Government Roles
• Peran yang harusdijalankan olehpemerintah, misalnyamembuat peraturan, sosialisasi, dsb
Revenue Streams
• Sumber biaya. Pemerintah? Swasta?
• Jika ada keuntungan, jelaskan disini.
SMART CITY SERVICE CANVAS (SCSS)
Diagram ini mungkin perludilengkapi dengan:1) Gambar sistem2) Model Bisnis3) Penjelasan tambahan
dari tiap komponendiagram/canvas ini
Service Measurement
• Cara mengukurlayanan, dan batas ataukriteria layanan dapatdikatakan baik
Acknowledgement & Intelectual Property Right • Konsep-konsep awal yang disajikan dalam dokumen ini dikembangkan oleh SCCIC (Smart
City & Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung) berdasarkan hasil diskusiinternal yang berkelanjutan, serta berbagai masukan dari berbagai pihak lainnya, terutamapara pakar dari Kelompok Kelimuan Teknologi Informasi STEI ITB.
• Konsep-konsep ini dapat “diadopsi secara penuh” atau “diadopsi dan dimodifikasi” dengantetap mencantumkan sumber awal dan proses perubahannya.
• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini tidak didaftarkan sebagai hak cipta, sehingga setiap pihak dapat menggunakan dan mendapatkan manfaat dari konsep-konseptersebut.
• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini sedang dalam proses untuk dijadikanpublikasi ilmiah. Mohon untuk tidak menggunakan konsep-konsep tersebut sebagai karyailmiah atau bagian dari karya ilmiah tanpa koordinasi dengan sccic-itb.