Upload
sarlina163
View
879
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PRESENTING AND EXPLANING
Tugas Kelompok
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Prodi Pendidikan Matematika
OLEH :
KELOMPOK V
SAFRIADI (20700111094)
SARLINA (20700111096)
TAUFIK SUDIRMAN (20700111111)
WINARNI (20700111114)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan beberapa kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan kesehatan ,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai waktunya, dengan
judul ”Presenting and explaning”
Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam Rasul yang terahir yang telah
membawa umat Islam dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah yang penuh
barakah ini.
Taklupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dalam penulisan makalah ini , begitu juga kami mohon maaf
apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Makassar, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTRA ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Model Pengajaran Presentasi.................................... 3
B. Dukungan Teoritis dan Empiris....................................................... 6
C. Perencanaan dan Pelaksanaan.......................................................... 8
D. Mengelola Lingkungan Belajar ................................................ ...... 11
E. Assemen dan Penilaian........................................................ ……… 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. iv
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Presentasi dan penjelasan oleh guru mencakup seperenam sampai
seperempat dari keseluruhan waktu kelas. Jumlah waktu yang dikhususkan
untuk menyajikan dan menjelaskan informasi meningkat di kelas-kelas
yang lebih tinggi di tingkat sekolah dasar dan di sekolah menengah
(Dankin & Biddle, 1947; Rosenshine & Stevens, 1986; Stronge, 2002).
Beberapa pendidik berpendapat bahwa guru memberikan terlalu
banyak waktu untuk berbicara, dan selama bertahun-tahun, banyak usaha
telah dilakukan untuk menciptakan model yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah bicara guru dan membuat pengajaran lebih berpusat
pada siswa. Sekalipun demikian, penyajian informasi tetaplah menjadi
model pengajaran yang paling popular dan jumlah waktu yang
dikhususkan untuknya tetap relative stabil dari waktu ke waktu (Cuban,
1993; Lobato,Calrke & Burns, 2005).
Popularitas dari menyajikan dan menjelaskan tidaklah mengejutkan
karena tujuan pendidikan paling banyak dianut masa kini adalah tujuan
yang terkait dengan pemrolehan dan retensi informasi. Struktur kurikulum
di sekolah disusun sebagai sains, matematka, bahasa inggris, dan ilmu-
ilmu social. Akibatnya, standard kurikulum, buku teks, dan tes juga
disusun dengan cara yang sama. Guru yang berpengalaman tahu bahwa
paparan adalah cara yang efektif untuk membantu siswa memperoleh
sejumlah informasi yang dipercaya penting untuk mereka ketahui.
Makalah ini akan memperkenalkan model pengajaran presentasi
dan menjabarkan cara menggunakannya secara efektif. Kita tidak dapat
menilai waktu yang ideal yang harus dikhususkan guru untuk model ini,
kecuali model tersebut digambarkan sebagai pendekatan pengajaran
bermakna yang digunakan di semua pelajaran dan semua tingkta kelas.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa konsep dasar dari model pengajaran presentasi?
2. Bagaimana Dukungan teoritis dan Empiris dari pengajaran presentasi?
3. Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan dari model pengajaran
presentasi?
4. Bagaiamana mengelola lingkungan belajar?
5. Bagaimana Assemen dan penilaian dari pengajaran presentasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan konsep dasar dari model pengajaran presentasi.
2. Untuk menjelaskan Dukungan teoritis dan Empiris dari pengajaran
presentasi.
3. Untuk menjelaskan perencanaan dan pelaksanaan dari model
pengajaran presentasi.
4. Untuk menjelaskan bagaiamana mengelola lingkungan belajar.
5. Untuk menjelaskan Assemen dan penilaian dari pengajaran presentasi.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Konsep dasar Pengajaran Presentasi
Presentasi dan penjelasan oleh guru mencakup seperenam sampai
seperempat dari keseluruhan waktu kelas. Jumlah waktu yang dikhususkan untuk
menyajikan dan menjelaskan informasi meningkat di kelas-kelas yang lebih tinggi
di tingkat sekolah dasar dan di sekolah menengah (Dankin & Biddle, 1947;
Rosenshine & Stevens, 1986; Stronge, 2002).
Beberapa pendidik berpendapat bahwa guru memberikan terlalu banyak
waktu untuk berbicara, dan selama bertahun-tahun, banyak usaha telah dilakukan
untuk menciptakan model yang bertujuan untuk mengurangi jumlah bicara guru
dan membuat pengajaran lebih berpusat pada siswa. Sekalipun demikian,
penyajian informasi tetaplah menjadi model pengajaran yang paling popular dan
jumlah waktu yang dikhususkan untuknya tetap relative stabil dari waktu ke
waktu (Cuban, 1993; Lobato,Calrke & Burns, 2005).
Model presentasi merupakan bagian dari model pembelajaran yang berpusat
pada guru, dimana mengharuskan guru untuk mempersiapkannya sebelum
mempresentasikan informasi baru dan secara khusus memperkuat dan
memperluas pemikiran siswa selama dan setelah presentasi
Pendekatan ini banyak dipilih oleh guru karena cocok dengan
pengetahuan sekarang tentang cara individu memperoleh, memproses dan
menyimpan informasi baru; dan berbagai komponen model ini telah dikaji dengan
seksama selama empat puluh tahun terakhir sehingga memberikan dasar
pengetahuan yang substansial, meskipun tidak selalu konsisten. Secara singkat
hasil belajar model presentasi cukup jelas dan tidak rumit dalam membantu siswa
memperoleh, mengasimilasi, menyimpan informasi baru; memperluas struktur
konseptual dan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan informasi.
Model presentasi yang akan ditunjukkan di sini meruapakan adaptasi apa
yang kadang disebut model pengorganisasi awal. Model ini mensyaratkan guru
untuk memberikan siswanya pengorganisasi awal sebelum menyajikan informasi
baru dan membuat upaya khusus selama dan sesudah presentasi atau penjelasan
untuk memperkuat dan memperluas pemikiran siswa. Pendekatan ini dipilih
karena dua alasan: satu, pendekatan ini psikologi kognitif masa kini mengenai
cara individu memperoleh, memproses, dan menyimpan informasi baru. Dua,
berbagai komponen dari model tersebut telah dipelajari dengan cermat selama 40
tahun terakhir. Jadi, model tersebut mendapatkan dasar pengetahuan yang kuat.
Presentasi merupakan model yang berfokus pada guru yang terdiri atas empat fase
pokok:
1. Alurnya mulai dari usaha awal guru untuk mengklarisifikasi tujuan
pelajaran dan mempersiapkan siswa untuk belajar,
2. Penyajian pengorganisasian awal
3. Penyajian informasi baru
4. Interaksi yang bertujuan memeriksa pemahaman siswa akan informasi
baru dan memperluas dan menguatkan keterampilan berpikir mereka.
Ketika menggunakan pengajaran presentasi, guru berusaha menyususn
pembelajaran dengan ketat. Kecuali dalam fase terakhir, guru merupakan penyaji
aktif dan mengharapkan siswanya menjadi pendengar aktif. Penggunaan model
tersebut membutuhkan lingkungan pembelajran fisik yang kondusif untuk
Model Presentasi
Memperoleh dan mengasimilasi informasi
baru
Memperluas struktur Konseptual
Mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan berpikir
menyajikan dan mendengarkan, termasuk fasilitas teknologi multimedia yang
tepat untuk digunakan.
B. Dukungan teoritis dan Empiris
Terdapat beberapa perangkat gagasan yang saling melengkapi yang
memberikan dukungan teoritis dan empiris untuk pengajaran presentasi. Hal
tersebut meliputi :
1) Konsep struktur pengetahuan
Sebagian besar, pengetahuan dunia disusun berdasarkan berbagai
bidang studi yang disebut disiplin. Sejarah merupakan contoh disiplin yang
menyusun pengetahuan menggunakan konsep waktu, biologi
mengorganisasi informasi dan gagasan mengenai makhluk hidup, dan
fisika mengenai dunia fisik. Pengelompokan mata pelajaran oleh
departemen akademis pada katalog perguruan tinggi adalah satu ilustrasi
mengenai banyaknya disiplin yang ada.
Disiplin-disiplin tersebut merupakan sumber daya yang digunakan
sebagian besar guru dan pengembang kurikulum dalam membuat
keputusan mengenai keputusan pengetahuan apa yang seharusnya
diajarkan kepada siswa. Lebih dari 50 tahun lalu, Ralph Tyler (1949)
menyatakan hal ini :
Dari sudut pandang kurikulum, disiplin seharusnya dipandang
sebagai sumber daya yang dapat digunakan bagi pendidikan siswa.
Jadi, kita ingin memahami sumber daya ini sebaik-baiknya.
Disiplin-disiplin ini bukanlah semata-mata kumpulan fakta
ensiklopedia yang harus dihafalkan, melainkan merupakan upaya
aktif untuk memahami sebagian dunia atau kehidupan.
2) Psikologi pembelajaran lisan yang bermakna
Menurut Ausubel, guru harus menciptakan dua kondisi:
Menyajikan materi pembelajaran dam bentuk yang secara potensial
bermakna, dengan gagasan dan prinsip utama dan penyatu, sesuai
dengan keilmuan modern, ditekankan dan bukan hanya didaftar
sebagai fakta.
Mencari cara memasukkan materi pembelajaran yang baru kepada
pengetahuan awal siswa dan menyiapkan pikiran siswa sehingga
mereka dapat menerima informasi baru.
3) Psikologi kognitif dan pemprosesan informasi
Gagasan ini membantu menjelaskan bagaimana seharusnya
informasi disajikan kepada siswa telah muncul dari bidang psikologi
kognitif yang berkembang dengan pesat, dan teori-teori pemprosesan
informasi kerangka acuannya penting bagi guru karena memberikan
langkah berpikir mengenai cara bagaimana pikiran bekerja serta cara
memperoleh, mengorganisasi dan mempresentasikan pengetahuan dalam
sistem memori.
Dukungan Empiris
Dasar pengetahuan mengenai menyajikan dan menjelaskan
informasi kepada pembelajaran telah dikembangakan oleh para peneliti
yang bekerja diberbagai bidang, khususnya psikologi kognitif dan
pemrosesan informasi. Penelitian lain dating dari kajian mengenai
pengajaran dan telah berfokus pada topik-topik seperti membuka
pelajaran, penggunaan pengetahuan awal dan pengorganisasi awal.
Pengetahuan awal telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh
pengetahuan awal terhadap belajar membaca, belajar menggunakan
tentang pengaruh pengetahuan awal terhadap belajar membaca, belajar
menggunakan informasi baru, dan belajar menulis. Secara umum,
penelitian ini menunjukkan pentingnya pengetahuan awal siswa bagi
pembelajaran informasi baru dan pemrosesan keterampilan baru.
Prosedur yang membantu siswa dalam menggunakan pengetahuan
awalnya adalah induksi atau membuka pelajaran. Membuka pelajaran
merupakan teknik yang digunakan guru pada awal presentasi untuk
menyiapkan siswa belajar dan membuat kaitan komunikatif antar
pengetahuan awal pembelajar dan informasi yang akan disajikan.
Guru juga membantu siswa mengaktifkan pengetahuan awal
dengan memberikan isyarat. Isyarat memberikan petunjuk mengenai apa
yang akan dialami siswa atau apa yang diharapkan untuk dipelajari siswa.
Kadang guru memberikan isyarat dengan dengan memberi tahu mereka
apa yang akar mereka lihat atau dengar. Di waktu lain, guru memberi
isyarat dengan menanyakan pertanyaan yang membangkitkan pengetahuan
awal siswa.
Penggunaan pengorganisasi awal
Menurut Ausubel, penggunaan pengorganisasi awal sebagai alat
untuk membantu membuat informasi menjadi bermakna bagi siswa. Bagi
Ausubel, pengorganisasi awal terdiri atas penyataan-pernyataan yang
dibuat guru tepat sebelum presentasi materi pelajaran sebenarnya.
Pengorganisasian awal membantu siswa menggunakan pengetahuan
awalnya seperti yang dilakukan oleh pembukaan pelajaran. Akan tetapi,
pengorganisasi awal berbeda karena lebih terikat dengan informasi
selanjutnya dan memberikan pegangan bagi pembelajaran berikutnya.
Guru menggunakan pengorganisasi awal untuk membantu
membuat informasi lebih bermakna bagi siswa dengan menghubungkan
pengetahuan awal dengan pengetahuan baru.
C. Perencanaan dan Pelaksanaan Pelajaran Presentasi
1. Perencanaan Presentasi
Kecuali untuk orang-orang yang sangat pemalu, sangatlah mudah bagi
seseorang untuk tampil di hadapan sekelompok siswa dan berbicara selama
20-30 menit. Namun, demikian, berbicara bukanlah mengajar. Membuat
keputusan mengenai konten apa yang dimasukkan dalam presentasi dan cara
mengorganisasikan konten, sehingga logis dan bernmakna bagi siswa
membutuhkan persiapan yang lama di pihak guru. Terdapat empat tugas
perencanaan yang terpenting:
Memilih tujuan dan konsep untuk presentasi.
Mengenali pengetahuan awal siswa
Memilih pengorganisasian awal yang tepat
Merencanakan penggunaan waktu dan ruang.
a. Pemilihan Tujuan dan isi
Pemilihan tujuan dan konten dari guru membantu siswa
memperoleh pengethauan baru, seorang guru dapat memilih untuk
menggunakan presentasi karena alasan-alasan lain. Misalnya, presentasi
yang disampaikan dengan penuh semangat dan antusiasme dapat
menyulut minat siswa akan topik tersebut dan memotivasi mereka untuk
belajar. Terkadang guru menggunakan presentasi untuk meringkas topik,
mensintesisnya, dan menyatukannya untuk siswa. Tujuan
pembelajaran presentasi diutamakan untuk mendapatkan
pengetahuan deklaratif. Contoh siswa mampu
mendifinisikan arti fotosintesis, mampu menyebutkan
aturan-aturan dasar permainan sepak bola, dll. Pemilihan
konten presentasi dapat menggunakan prinsip power yang
menyatakan hanya konsep penting dan paling kuat yang
seharusnya diajarkan dan bukan yang menarik tapi tidak
penting bagi mata pelajaran. Sedangkan menurut prinsip
ekonomi merekomendasikan bahwa guru menghindari
kekacauan verbal dan membatasi presentasi dengan
jumlah informasi minimum. Peta konsep juga bermanfaat
bagi seorang guru untuk membantu menyampaikan jenis
ide dan bagi siswa memberikan gambaran untuk
memahami hubungan diantara ide-ide.
b. Kekuatan dan Ekonomi
Konsep ini digunakan guru ketika memilih konten atau materi untuk
dimasukkan dalam presentasi. Konsep kekuatan mengatakan bahwa hanya
konsep yang paling penting dan berkuasa yang seharusnya diajarkan,
daripada konsep yang diminati, tetapi tidak penting bagi pemahaman
pelajaran. Konsep ekonomi menyarankan bahwa guru menyingkir dari
kekacauan lisan dan membatasi presentasi mereka pada jumlah informasi
minimum. Mencapai ekonomi dan kekuatan dalam presentasi tidak sangat
tergantung pada gaya penyampaian guru seperti halnya perencanaan.
Bahkan, presentasi yang diorganisasi dengan baik yang dibacakan dengan
nada menoton dapat lebih efektif dalam menghasilkan pembelajran siswa
daripada presentasi dinamis yang tidka memiliki gagasan yang berkuasa,
meskipun siswa mungkin lebih menyukai presentasi yang terakhir ini.
c. Pemetaan Konseptual
Peta konseptual membantu memperjelas kepada guru jenis-jenis gagasan
untuk diajarakan dan peta tersebut memberikan siswa suatu gambaran
untuk memahami hubungan antar gagasan.
d. Pengenalan Pengetahuan Awal Siswa
Informasi yang diberikan didalam presentasi didasarkan perkiraan guru
akan struktur kognitif yang ada pada siswanya dan pengetahuan awal
mereka akan seseuatu. Seperti halnya banyak aspek pengajaran lain, tidak
ada tautan yang jelas atau formula yang mudah dikuti oleh guru.
e. Struktur Kognitif
Agar materi baru bermakna bag siswa, guru harus menemukan cara untuk
menghubungkannya dengan apa yang sudah diketahu siswa.
f. Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelektual siswa adalah factor yang sangat penting untuk
dipertimbangkan ketika merencanakan suatu presentasi. Gagasan
mengenai cara siswa berkembang secara intelektual dapat membantu guru
ketika mereka merencanakan suatu presentasi tertentu, akan tetapi
gagasan-gagasan tersebut tidak bias memberikan solusi konkrit karena
beberapa alasan.
g. Mendiagnosa pengetahuan siswa sebelumnya
Informasi yang diberikan dalam presentasi
didasarkan pada perkiraan guru tentang struktur kognitif
yang sudah ada dan pengetahuan yang dimiliki siswa
tentang subyek tertentu. Tidak ada aturan yang tegas
atau formula yang mudah yang dapat dilakukan guru
untuk memeriksa pengetahuan siswa sebelumnya. Guru
dapat menggunakan asesmen untuk mengetahui
perkembangan siswa. Sedangkan dalam pembelajaran
guru dapat menggunakan induksi atau establishing set
untuk memeriksa pengetahuan siswa. Siswa memiliki
prior knowledge, perkembangan intelektual, gaya belajar
dan intelegensia yang berbeda sehingga guru perlu
menyesuaikan presentasi dan penjelasan agar sesuai
dengan kebutuhan dan latar belakang siswa antara lain
dengan penggunaan gambar dan ilustrasi, isyarat dan
contoh.
Memilih advance organizer yang tepat
Advance organizer merupakan scaffolding intelektual
(bantuan yang diberikan kepada siswa selama tahap
awal dan siswa yang selanjutnya berpikir sendiri atau
mandiri), selain itu membantu siswa melihat gambaran
umum dari materi yang akan dipresentasikan. Berikut ini
merupakan contoh advance organizer mengenai materi
matematika: “ Materi tentang penarikan kesimpulan,
gambaran umum yang berkaitan dengan penarikan
kesimpulan yang diberikan oleh guru sebelum masuk
materi yaitu lampu lalulintas. Apabila nyala lampu
berwarna merah maka tandanya semua kendaraan
berhenti.” Dari gambaran umum tersebut siswa
diharuskan mandiri dan berpikir sendiri bagaimana jika
dikaitkan dengan materi penarikan kesimpulan.
Contoh lain: “ saya akan memberikan informasi
tentang jenis-jenis makanan yang dibutuhkan tubuh agar
berfungsi dengan baik. Sebelum itu saya ingin memberi
ide kepada kalian yang akan membantu memahami
berbagai makanan yang sudah kalian makan dengan
mengatakan bahwa makanan tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi lima golongan utama yaitu
lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Makanan tersebut berisi unsur-unsur tertentu seperti
karbon dan nitrogen. Makanan yang kita makan juga
mengandung unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
makanan tersebut. Sekarang saya akan membicarakan
diet seimbang yang dibutuhkan tubuh. Saya ingin kalian
memperhatikan tarmasuk golongan manakah makanan
yang kita makan?”
Merencanakan penggunaan waktu dan ruang
Hal-hal yang harus diperhatikan guru yaitu memastikan
waktu dialokasikan sesuai dengan kemampuan dan sikap
siswa di kelas dan memotivasi siswa agar mereka tetap
memperhatikan selama pembelajaran. Selain itu guru
juga mengelola ruang, penataan ruang tradisional paling
cocok dengan kelas yang menggunakan papan tulis, OHP
atau proyektor.
2. Melaksanaan Presentasi
a. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan menyiapkan
siswa
Tujuan pembelajaran dapat disampaikan dipapan tulis,
newsprint chart atau display. Menyiapkan siswa untuk
belajar dapat dilakukan dengan memberikan establishing
set dan isyarat (cues) kepada siswa.
b. Mempresentasikan advance organizer
Guru memastikan advance organizer dilakukan terpisah
dari kegiatan introduksi dan presentasi materi. Advance
organizer dipresentasikan kepada siswa menggunakan
format visual tertentu seperti OHP atau power point image.
Siswa harus memahami advance organizer sehingga harus
diajarkan kepada siswa.
c. Mempresentasikan Materi belajar
Menyampaikan materi dilaksanakan setelah direncanakan
dan dipresentasikan dengan cara efektif, memperhatikan
kejelasan, explaining links, contoh-contoh, teknik rule-
explaining rule, penggunaan transisi dan antusiasme.
d. Memantau dan memeriksa pemahaman
Untuk memantau pemahaman siswa guru dapat melakukan
metode informal selama presentasi misalnya isyarat verbal
dan non verbal misalnya siswa bingung, diam dan kerutan
kening sebagai tanda siswa tidak paham, sedangkan
mengangguk, tersenyum dan mata melebar takjub
merupakan tanda pemahaman sedang terjadi. Secara
formal guru dapat meminta respon siswa tentang materi
yang baru disampaikan.
D. Mengelola Lingkungan Belajar
Di suatu pelajaran presentasi, guru buasanya
menyususn lingkungan belajar yang sangat ketat. Dalam
tahap awal pelajaran, guru merupakan penyaji aktif dan
mengharapkan siswa menjadi pendengar aktif. Penngunaan
yang tepat dari model ini mensyaratkan kondisi yang baik
untuk menyajikan dan mendengarkan situasi yang tenang
dengan visilibilitas yang baik, temasuk fasilitas yang tepat
untuk penggunaan multimedia. Keberhasilan model tersebut
tergantung bagaimana siswa termotivasi untuk
memperhatikan apa yang dilakukan guru dan mendengarkan
apa yang dikatakan guru.
Pada awal pelajaran guru berperan sebagai presenter
aktif dan berharap siswa menjadi pendengar aktif.
Kesuksesan model ini bergantung dari motivasi siswa untuk
melihat serta mendengarkan presentasi. Model ini
membutuhkan aturan yang mengatur pembicaraan siswa,
pacing (langkah) yang baik dan metode untuk mengatur
perilaku siswa pada saat presentasi, misalnya siswa yang
melakukan kegiatan lain atau berbicara dengan teman
sebelahnya.
E. Asesmen (Penilaian) dan Evaluasi
Penilaian pembelajaran siswa merupakan tugas penting
pasca instruksional untuk pelajaran presentasi. Model
presentasi sangat cocok untuk menyampaikan informasi baru
kepada siswa dan membantu menyimpan informasi tersebut
dalam memori mereka. Sehingga strategi evaluasi yang tepat
adalah menguji perolehan dan retensi pengetahuan siswa.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam menguji pengetahuan
siswa adalah menguji semua tingkat pengetahuan dan bukan
hanya sekedar mengingat informasi, guru juga seharusnya
mengkomunikasikan kepada siswa apa yang mau diujikan
dan lakukan pengujian segera setelah selesai topik jangan
menunggu mid atau semester.
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun keseimpulan dari materi kelompok ini adalah sebagai
berikut:
1. Konsep dasar Pengajaran Presentasi
Model presentasi merupakan adaptasi dari
model Advance Organizer yang mengharuskan guru untuk
mempersiapkannya sebelum mempresentasikan informasi baru dan
secara khusus memperkuat dan memperluas pemikiran siswa selama
dan setelah presentasi. Model Presentasi merupakan adaptasi
dari model Advance Organizer yang mengharuskan
guru untuk mempersiapkannya sebelum
mempresentasikan informasi baru dan secara khusus
memperkuat dan memperluas pemikiran siswa selama
dan setelah presentasi.
2. Dukungan teoritis dan Empiris
Terdapat beberapa perangkat gagasan yang saling melengkapi yang
memberikan dukungan teoritis dan empiris untuk pengajaran
presentasi. Hal tersebut meliputi : konsep struktur pengetahuan,
psikologi pembelajaran lisan yang bermakna, Psikologi kognitif dan
pemprosesan informasi.
3. Perencanaan dan Pelaksanaan Pelajaran Presentasi
a. Perencanaan presentasi: pemilihan tujuan dan isi, kekuatan dan
ekonomi, Pemetaan Konseptual, pengenalan pengetahuan awal
siswa, struktur kognitif , perkembangan intelektual dan
mendiagnosa pengetahuan siswa sebelumnya
b. Melaksanaan Presentasi: menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menyiapkan siswa,
mempresentasikan advance organizer,
mempresentasikan materi belajar serta memantau
dan memeriksa pemahaman
4. Mengelola Lingkungan Belajar
Di suatu pelajaran presentasi, guru buasanya
menyususn lingkungan belajara yang sangat ketat.
Dalam tahap awal pelajaran, guru merupakan penyaji
aktif dan mengharapkan siswa menjadi pendengar aktif.
Penngunaan yang tepat dari model ini mensyaratkan
kondisis yang baik untuk menyajikan dan
mendengarkan situasi yang tenang dengan visilibilitas
yang baik, temasuk fasilitas yang tepat untuk
penggunaan multimedia. Keberhasilan model tersebut
tergantung bagaimana siswa termotivasi untuk
memperhatikan apa yang dilakukan guru dan
mendengarkan apa yang dikatakan guru.
5. Asesmen (Penilaian) dan Evaluasi
Model presentasi sangat cocok untuk menyampaikan
informasi baru kepada siswa dan membantu
menyimpan informasi tersebut dalam memori mereka.
Sehingga strategi evaluasi yang tepat adalah menguji
perolehan dan retensi pengetahuan siswa. Faktor yang
perlu diperhatikan dalam menguji pengetahuan siswa
adalah menguji semua tingkat pengetahuan dan bukan
hanya sekedar mengingat informasi, guru juga
seharusnya mengkomunikasikan kepada siswa apa yang
mau diujikan dan lakukan pengujian segera setelah
selesai topik jangan menunggu mid atau semester.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca, dan
masyarakat yaitu makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami meminta kepada para pembaca untuk menyempurnakan isi, bahan dan
masih banyak lagi hal-hal yang lainnya dan semoga makalah kami bisa
bermanfaat guna menambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
Arends, Richard I. 2012. Learning To Teach. Americas, New York: McGraw-Hill Companies.
http://widyareinventing.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-presentasi-dan_25.html
http://missevi.wordpress.com/2011/08/20/metode-presentasi-dalam-proses-pembelajaran/