Upload
dangxuyen
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS
KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN JOMBANG
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2011
Model Pengembangan Industri Pengolahan Berbasis Pertanian diKabupaten Jombang
Kabupaten JombangPotensi Besar di Sektor
Pertanian
Belum Mampu MemberikanNilai Tambah dalam
Pengembangan Wilayah Kabupaten Jombang
Pengembangan Sektor Pertanian harus di ikuti PengembanganSektor Komplemen (Sektor Industri)
Pendapatan Per-KapitaRendah
RendahnyaPertumbuhan Ekonomi
Wilayah
RTRW Propinsi Jawa Timur2005-2020
RPJP Daerah Kabupaten Jombang2005-2025
1. Luasan Peruntukan Lahan Pertanian2. Kontribusi Terhadap PDRB
Sektor pertanian belum mampu memberikan nilai tambah dalam pengembangan wilayah Kabupaten Jombang, diperlukan pengembangan industri pengolahan hasil
pertanian
Faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh didalam pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian di Kabupaten Jombang?
Menentukan model pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian diKabupaten Jombang.
Menentukan komoditaspertanian unggulan
Menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh
Merumuskan model dinamikindustri pengolahan
Mensimulasikanpengembangan industri
pengolahan
RUMUSAN MASALAH
PERTANYAANPENELITIAN
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
4
RUANG LINGKUP WILAYAHRuang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah Kabupaten
Jombang dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km² yang terbagi menjadi 21 Kecamatan.
RUANG LINGKUP SUBSTANSILingkup substansi dalam penelitian ini berkaitan dengan teoripengembangan wilayah, pengembangan kawasan pertanian,pengembangan industri serta teori permodelan dan simulasisistem dinamik.
RUANG LINGKUP PEMBAHASANPenelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi komoditaspertanian unggulan, menentukan faktor-faktor yang palingberpengaruh dalam pengembangan industri pengolahan,merumuskan model dinamik industri pengolahan, sertamerumuskan skenario yang paling optimal untukpengembangan industri pengolahan komoditas unggulan diKabupaten Jombang.
Sumber Indikator dari Sumber Indikator dalam Penelitian
Badan Litbang Pertanian,
2003
- Komoditas Basis
- Daya Saing
- Komoditas Basis
- Daya Saing
- Tingkat Pertumbuhan
- ProgresifitasSoekartawi, 1993
- Tingkat Pertumbuhan
- Progresifitas
Sumber Indikator dari Sumber Indikator dalam Penelitian
Sigit dalam Dewi
(2007)
- Pasar
- Bahan Baku
- Tenaga Kerja
- Aksesibilitas
- Pasar,
- Bahan Baku,
- Tenaga Kerja,
- Fasilitas,
- Infrastruktur,
- Aksesibilitas,
Soekartawi, 1993
- Kebijakan
- Koordinasi lintas sektoral
- Teknologi
- Kelembagaan
- Sumber Daya Manusia
- Permodalan
Rustiadi dalam
Dipayana (2009)
- Komoditas Unggulan
- Fasilitas
- Infrastruktur
- Kelembagaan
Pendekatan PenelitianPendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
rasionalisme yang bersumber pada teori dan kebenaran empirik dan etik.
Pendekatan ini menggunakan rasionalisme dalam penyusunan kerangka
konseptualisasi teoritik dalam memberikan pemaknaan hasil penelitian.
Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu peristiwa. Tujuan penelitianini adalah untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
NO TUJUAN/SASARAN INDIKATOR VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
1PenentuanKomoditas PertanianUnggulan
Komoditas Basis Komoditas yang tergolong basis (LQ > 1)
Daya SaingApabila Nilai PPW > 0 maka komoditas tesebut memilikidaya saing yang baik
Tingkat PertumbuhanApabila Nilai PP > 0 maka komoditas tersebut memilikitingkat pertumbuhan yang relatif baik
ProgresifitasPergeseran bersih atau hasil penambahan nilai PPW danPP (PB > 0)
2
Penentuan Faktor-FaktorPengembanganIndustri Pengolahan
Bahan Baku
Kuantitas Bahan BakuBahan baku harus tersedia secara cukup setiap saatdibutuhkan
Kontinuitas Bahan BakuBahan baku harus tersedia secara kontinu sepanjangtahun
SDM/Tenaga Kerja
Ketersediaan Tenaga Kerja Jumlah Tenaga Kerja yang Tersedia
Kualitas Tenaga Kerja Kualitas Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pasar Ketersediaan PasarKetersediaan atau Jumlah Pasar sebagai tempat pemasaran hasil produksi
Aksesibilitas Ketersediaan Jaringan Jalan Panjang Jalan dan Jenis Klasifikasi Jalan yang Melewati
Infrastruktur
Ketersediaan Jaringan Listrik Jumlah pelanggan & Ketersediaan Jaringan Listrik
Ketersediaan Jaringan Air Bersih Jumlah pelanggan & Ketersediaan Jaringan Air Bersih
Fasilitas Produksi Ketersediaan Mesin ProduksiKetersdiaan atau jumlah mesin peroduksi yang terdapatdalam industri pengolahan
Analisis Penentuan Komoditas
Unggulan
Analisis Penentuan Faktor-Faktor
Prioritas
Analisis Perumusan Model Dinamik Industri
Pengolahan
Analisis Pensimulasian Pengembangan
Industri Pengolahan
Rekomendasi Model Pengembangan Industri Pengolahan di Kabupaten
Jombang
Sektor pertanian sebagai sektor utama dalam pengembangan wilayah
Kabupaten Jombang
Belum mampu memberikan nilai tambah terhadap pengembangan wilayah
Kabupaten Jombang
Pengembangan Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
Teori Pengembangan
Pertanian
Teori Pengembangan
Industri
Teori Pengembangan
Wilayah
Teori Agroindustri Konsep Permodelan
Data-data yang dibutuhkan dalam pengembangan industri pengolahan
berbasis pertanian
Latar Belakang, Masalah, dan
Tujuan Penelitian
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Tahapan Analisis
Kesimpulan
NO TUJUAN/SASARAN ALAT ANALISA YANG DIGUNAKAN
1 Menentukan komoditas pertanianunggulan
Analisis LQ (Location Quotient)untuk mengetahui komoditas pertanian basis
Analisis Shift Shareuntuk mengetahui daya saing, tingkatpertumbuhan, dan progresivitas komoditaspertanian unggulan.
2 Menentukan Faktor-faktor yang paling berpengaruh
Theorytichal DescriptiveUntuk merumuskan faktor-faktor dalampengembangan industri
AHP (Analythical Hierarchy Process)Tahapan : Identifikasi Permasalahan, Sintesa Kriteria, Penyebaran Kuesioner, Pengolahan MatriksBerpasangan, Perhitungan Bobot Kriteria, UjiKonsistensi
3 Merumuskan model dinamik industripengolahan
Menggunakan software Stella Versi 9.1.3Tahapan : Pembatasan Model, Penyusunan Casual Loop Diagram, Penyusunan Stock and Flow Maps, Formulasi Model.
4 Mensimulasikan pengembangan industripengolahan di Kabupaten Jombang
Menggunakan software Stella Versi 9.1.3Tahapan : Membuat simulasi model, Melakukanproses Verifikasi, Melakukan proses Validasi, Penyusunan skenario.
Penentuan Komoditas Pertanian Unggulan
Penentuan Faktor-Faktor dan Faktor-Faktor Prioritasnya
Perumusan Model Dinamik
Pensimulasian Model
No Komoditas Nilai LQ Keterangan
1 Padi 1,093838098 Komoditas Basis
2 Jagung 1,321748979 Komoditas Basis
3 Ubi Kayu 0,289302507 -
4 Ubi Jalar 0,080152084 -
5 Kacang Tanah 0,223865048 -
6 Kacang Kedelai 0,80778353 -
7 Kacang Hijau 0,104377587 -
8 Jambu Mete 0,131320119 -
9 Kelapa 0,280670826 -
10 Kopi 0,721246317 -
11 Cengkeh 4,457341044 Komoditas Basis
12 Kapuk Randu 0,110664138 -
13 Tembakau 16,94318167 Komoditas Basis
14 Tebu 0,003942835 -
15 Kakao 0,396996509 -
16 Kayu Jati 7,092706058 Komoditas Basis
17 Kayu Rimba 7,975600036 Komoditas Basis
18 Getah Pinus 0,943229881 -
19 Sapi Potong 0,795904982 -
20 Kambing 0,252886833 -
21 Domba 1,603940784 Komoditas Basis
22 Ayam Buras 1,982083984 Komoditas Basis
23 Ayam Pedaging 0,848302295 -
24 Ayam Petelur 5,577241372 Komoditas Basis
25 Entok 0,717024363 -
26 Itik 0,484103654 -
27 Perikanan Kolam 1,008665086 Komoditas Basis
28 Perikanan Keramba 0,509433858 -
Perhitungan LQNo Komoditas Nilai PPW Keterangan
1 Padi -9251,617782 -
2 Jagung 39698,66454 Berdaya Saing Baik
3 Ubi Kayu 9424,190628 Berdaya Saing Baik
4 Ubi Jalar -1457,276671 -
5 Kacang Tanah 461,9194463 Berdaya Saing Baik
6 Kacang Kedelai -1953,522181 -
7 Kacang Hijau -26,45631496 -
8 Jambu Mete -12,57603448 -
9 Kelapa -1020,785707 -
10 Kopi -819,2113483 -
11 Cengkeh 46,38136193 Berdaya Saing Baik
12 Kapuk Randu -291,3198822 -
13 Tembakau 14162,35587 Berdaya Saing Baik
14 Tebu 21241,618 Berdaya Saing Baik
15 Kakao -1634,923663 -
16 Kayu Jati -0,66631476 -
17 Kayu Rimba 2,712807906 Berdaya Saing Baik
18 Getah Pinus -69731,58714 -
19 Sapi Potong -142795,9327 -
20 Kambing -1661,37255 -
21 Domba -315,631315 -
22 Ayam Buras -1706,099174 -
23 Ayam Pedaging -15217,40152 -
24 Ayam Petelur 970,7490798 Berdaya Saing Baik
25 Entok -3,626833948 -
26 Itik -6,053499065 -
27 Perikanan Kolam 238,5989526 Berdaya Saing Baik
28 Perikanan Keramba 13,36994112 Berdaya Saing Baik
Perhitungan ShiftShare Nilai PPW
No Komoditas Nilai PP Keterangan
1 Padi 17199,10165 Pertumbuhan Baik
2 Jagung 23045,70269 Pertumbuhan Baik
3 Ubi Kayu -6878,486615 -
4 Ubi Jalar -131,0754331 -
5 Kacang Tanah -192,9421849 -
6 Kacang Kedelai -471,951923 -
7 Kacang Hijau -20,82072178 -
8 Jambu Mete -2,577711501 -
9 Kelapa -797,2065977 -
10 Kopi 764,4279992 Pertumbuhan Baik
11 Cengkeh -38,56664738 -
12 Kapuk Randu -22,41866327 -
13 Tembakau -9676,276308 -
14 Tebu 5852,19926 Pertumbuhan Baik
15 Kakao 1659,756754 Pertumbuhan Baik
16 Kayu Jati -380,0934991 -
17 Kayu Rimba -16,14232705 -
18 Getah Pinus 60615,65159 Pertumbuhan Baik
19 Sapi Potong 135911,8179 Pertumbuhan Baik
20 Kambing 1054,101352 Pertumbuhan Baik
21 Domba 18,73895405 Pertumbuhan Baik
22 Ayam Buras -12629,27481 -
23 Ayam Pedaging 11768,82999 Pertumbuhan Baik
24 Ayam Petelur -1510,375149 -
25 Entok -66,0379 -
26 Itik -150,3211978 -
27 Perikanan Kolam 265,7259392 Pertumbuhan Baik
28 Perikanan Keramba -113,3836687 -
Perhitungan ShiftShare Nilai PP Perhitungan ShiftShare Nilai PB
No Komoditas Nilai PB Keterangan
1 Padi 7947,483864 Progresif
2 Jagung 62744,36723 Progresif
3 Ubi Kayu 2545,704013 Progresif
4 Ubi Jalar -1588,352104 -
5 Kacang Tanah 268,9772615 Progresif
6 Kacang Kedelai -2425,474104 -
7 Kacang Hijau -47,27703674 -
8 Jambu Mete -15,15374598 -
9 Kelapa -1817,992305 -
10 Kopi -54,78334914 -
11 Cengkeh 7,814714547 Progresif
12 Kapuk Randu -313,7385455 -
13 Tembakau 4486,079559 Progresif
14 Tebu 27093,81726 Progresif
15 Kakao 24,83309047 Progresif
16 Kayu Jati -380,7598138 -
17 Kayu Rimba -13,42951914 -
18 Getah Pinus -9115,935557 -
19 Sapi Potong -6884,114844 -
20 Kambing -607,2711972 -
21 Domba -296,8923609 -
22 Ayam Buras -14335,37399 -
23 Ayam Pedaging -3448,571533 -
24 Ayam Petelur -539,6260694 -
25 Entok -69,66473395 -
26 Itik -156,3746969 -
27 Perikanan Kolam 504,3248919 Progresif
28 Perikanan Keramba -100,0137276 -
Berdasarkan RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, sub sektor pertanian yang direncanakan untuk dikembangkan adalah sub sektor pertanian tanaman pangan. Adapun
komoditas yang sangat potensial dikembangkan adalah komoditas jagung, hal ini dikarenakan wilayah Jombang hingga tahun 2006 merupakan salah satu wilayah pengahasil tanaman
jagung di Jawa Timur yang besar
No Komoditas LQ >1 PPW > 0 PP > 0 PB> 0
Komoditas
Pertanian
Unggulan
1 Padi √ - √ √ -
2 Jagung √ √ √ √ √
3 Ubi Kayu - √ - √ -
4 Ubi Jalar - - - - -
5 Kacang Tanah - √ - √ -
6 Kacang Kedelai - - - - -
7 Kacang Hijau - - - - -
8 Jambu Mete - - - - -
9 Kelapa - - - - -
10 Kopi - - √ - -
11 Cengkeh √ √ - √ -
12 Kapuk Randu - - - - -
13 Tembakau √ √ - √ -
14 Tebu - √ √ √ -
15 Kakao - - √ √ -
16 Kayu Jati √ - - - -
17 Kayu Rimba √ √ - - -
18 Getah Pinus - - √ - -
19 Sapi Potong - - √ - -
20 Kambing - - √ - -
21 Domba √ - √ - -
22 Ayam Buras √ - - - -
23 Ayam Pedaging - - √ - -
24 Ayam Petelur √ √ - - -
25 Entok - - - - -
26 Itik - - - - -
27 Perikanan Kolam √ √ √ √ √
28 Perikanan Keramba - √ - - -
Hasil Kompilasi Perhitungan LQ dan ShiftShare
0
50000
100000
150000
200000
250000
2004 2005 2006 2007 2008
Produksi Jagung
Produksi Jagung
8000
8200
8400
8600
8800
2004 2005 2006 2007 2008
Produksi Perikanan Kolam
Produksi Perikanan Kolam
Rata-rata produksi jagung pada lima tahun terakhir bernilai positifyaitu sebesar 17073 Ton, nilai ini lebih kecil dari rata-rata perubahanproduksi Jawa Timur. Tidak terjadi perubahan penggunaan lahanpertanian pada 5 tahun terakhir pada Kabupaten Jombang. Dapatdisimpulkan bahwa komoditas jagung di Kabupaten Jombang memilikikontinuitas sedang.
Rata-rata produksi perikanan kolam lima tahun terakhir bernilaipositif yaitu sebesar 73 Ton, nilai ini lebih kecil dari rata-rataperubahan produksi Jawa Timur. Tidak terjadi perubahanpenggunaan lahan perikanan kolam pada 5 tahun terakhir padaKabupaten Jombang. Dapat disimpulkan bahwa bahwa komoditasjagung di Kabupaten Jombang memiliki kontinuitas sedang.
Berdasarkan RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, sub sektor pertanian yang direncanakan untuk dikembangkan adalah sub sektor pertanian tanaman pangan. Adapun komoditas yang sangat potensial dikembangkan adalah komoditas jagung, hal ini dikarenakan wilayah Jombang hingga tahun 2006 merupakan salah satu wilayah pengahasil tanaman jagung terbesar di Jawa Timur.
Komoditas pertanian unggulan di Kabupaten
Jombang adalah komoditas jagung
Kuantitas Bahan Baku
Kontinuitas Bahan Baku
Penentuan faktor-faktor dalam pengembangan industri pengolahan dilakukan dengan
menggunakan metode deskriptif dimana variabel-variabel yang didapatkan dari
kajian pustaka dikaitkan dengan standar-standar dan teori-teori yang mendukung.
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri
Nasional, disebutkan bahwa salah satu syarat pengadaan kegiatan industri adalah adanya bahan
baku industri yang berasal dari potensi sumber daya yang dimiliki suatu daerah.
Faktor Ketersediaan Bahan Baku Jagung
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008 juga disebutkan bahwa suatu industri harus memiliki sumber daya manusia yang
memadai dengan keterampilan yang baik.
Ketersediaan Tenaga Kerja
Kualitas Tenaga Kerja
Faktor Ketersediaan Tenaga Kerja Industri Pengolahan Jagung
dalam Permen PU Nomor 41 Tahun 2007 juga disebutkan mengenai kriteria teknis penyediaan sarana bagi kawasan industri. Sarana tersebut meliputi tersedianya angkutan umum dan
fasilitas perdagangan
Ketersediaan Jaringan Jalan
Ketersediaan Jaringan Listrik
Ketersediaan Jaringan Air
Bersih
Pada Permen PU Nomor 41 Tahun 2007 tentang Kriteria Teknis Kawasan
Industri, disebutkan bahwa kawasan industri harus memenuhi penyediaan
prasarana yang terdiri atas : prasarana air bersih, pengolahan limbah, listrik,
telekomunikasi dan jaringan jalan.
Faktor Ketersediaan Prasarana Industri
Pengolahan Jagung
Ketersediaan Mesin Produksi
Ketersediaan Pasar
Dalam Permen PU Nomor 41 Tahun 2007 juga disebutkan mengenai kriteria teknis penyediaan sarana bagi kawasan
industri. Sarana tersebut meliputi tersedianya fasilitas produksi, angkutan
umum, dan fasilitas perdagangan
Faktor Ketersediaan Sarana Industri
Pengolahan Jagung
FaktorKetersediaan Bahan
Baku Jagung
Ketersediaan Tenaga
Kerja Industri
Pengolahan Jagung
Ketersediaan
Prasarana Industri
Pengolahan Jagung
Ketersediaan Sarana
Industri Pengolahan
Jagung
Sub Faktor
1. Kuantitas Bahan
Baku
2. Kontinuitas Bahan
Baku
1. Jumlah Tenaga Kerja
2. Kualitas Tenaga Kerja
1. Ketersediaan
Jaringan Jalan
2. Ketersediaan
Jaringan Listrik
3. Ketersediaan
Jaringan Air Bersih
1. Ketersediaan Pasar
2. Ketersediaan Mesin
Produksi
Berdasarkan hasil analisa AHP didapatkan nilaibobot untuk masing-masing faktor, yaitu faktorketersediaan bahan baku jagung (0,397), faktorketersediaan tenaga kerja industri pengolahanjagung (0,249), faktor ketersediaan saranaindustri pengolahan jagung (0,194) dan faktorketersediaan prasarana industri pengolahanjagung (0,160) dengan nilai inkonsistensi 0,03.
1
2
3
4
5
Output hasil keseluruhan olahan AHP menggunakan Expert Choice
Berdasarkan gambar diatas maka dapat diketahui hasil kombinasi dari seluruh faktor dan subfaktor dengan hasil pembobotan sebagai berikut :
1. Kuantitas Bahan Baku (0,231)2. Kontinuitas Bahan Baku (0,193)3. Ketersediaan Jaringan Jalan (0,145)4. Ketersediaan Pasar (0,113)5. Kualitas Tenaga Kerja (0,093)6. Ketersediaan Jaringan Air Bersih (0,067)7. Ketersediaan Jaringan Listrik (0,064)8. Jumlah Tenaga Kerja (0,054)9. Ketersediaan Mesin Produksi (0,040)
Macam Industri Pengolahan Jagung Kab. Jombang :Industri pengolahan marning, keripik jagung, tepung jagungdan pakan ternak.Yang dimodelkan : Industri Pengolahan Pakan Ternak
• Tahapan dalam merumuskan model dinamik :Pembatasan model, penyusunan Input-Output Diagram, penyusunan Casual Loop
Diagram, penyusunan Stock and Flow Maps, serta formulasi model.
Pembatasan ModelATRIBUT UTAMA SUB ATRIBUT KETERANGAN
Ketersediaan Bahan Baku Kuantitas Bahan Baku Jumlah bahan baku yang tersedia
Kontinuitas Bahan Baku Tingkat kontinuitas bahan baku dari tahun ke tahun
Ketersediaan Tenaga Kerja Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang tersedia dalam kegiatan pertanian
dan industri.
Kualitas Tenaga Kerja Kualitas tenaga kerja yang tersedia berdasarkan tingkat
pendidikan
Ketersediaan Sarana Ketersediaan Pasar Ketersediaan atau jumlah pasar sebagai pemasaran hasil
produksi di Kabupaten Jombang.
Ketersediaan Mesin Produksi Jumlah mesin produksi industri pengolahan jagung.
Ketersediaan Prasarana Ketersediaan Jaringan Listrik Jumlah pelanggan dan jumlah listrik yang dibangkitkan
Ketersediaan Jaringan Jalan Panjang jalan dan jenis klasifikasi jalan yang melewati
wilayah perencanaan
Ketersediaan Jaringan Air Bersih Jumlah pelanggan dan jumlah air bersih yang disalurkan
Penyusunan Input-Output DiagramInput-output diagram memberikan gambaran sistem lebih detail denganmengidentifikasi variabel-variabel yang merupakan variabel input ataupun outputbaik yang terkontrol maupun tidak terkontrol sehingga dapat memudahkandalam memberikan gambaran sistem yang ada.
INPUT TAK TERKENDALI
Ketersediaan Tenaga Kerja
Ketersediaan Pasar
Ketersediaan Jaringan Jalan
Ketersediaan Mesin Produksi
Ketersediaan Jaringan Listrik
Ketersediaan Jaringan Air Bersih
LINGKUNGAN
Inflasi
OUTPUT DIKEHENDAKI
Peningkatan Produksi Hasil Industri Pengolahan Jagung
Peningkatan Pendapatan Industri Pngolahan Jagung
INPUT TERKENDALI
Kuantitas Bahan Baku
Kontinuitas Bahan Baku
Kualitas Tenaga Kerja
OUTPUT TAK DIKEHENDAKI
Adanya konflik antar pelaku industri
Pengembangan Industri Pengolahan Jagung
Pengelolaan
Penyusunan Casual Loop DiagramDigunakan untuk melihat hubungan atau keterkaitan antar variabel.
Penyusunan Stock and Flow DiagramDiagram alir akan mampu menggambarkan sistem lebih detail karenaakan memperhatikan pengaruh waktu tiap keterkaitan antar variabel.
pendapatan industripakan ternak
kebutuhan jagung untuk industri pakan ternak
konsumsi jagung
stock jagung
hasil produksipakan ternak
tenaga kerja industri pakan ternak
mesin produksi industri pakan ternak
+
-+
++
+
+
++
Stock and Flow Model Utama Pengembangan Industri Pakan Ternak
stock jagung
Kab Jombang
laju produksi jagung
produkstiv itas per 1 Ha
luas panen jagung bersih
laju konsumsi
stock jagung industri pakan ternak
inv estasi bahan baku
industri pakan ternak
delta inflasi
total inv estasi
industri pakan ternak
proporsi inv estasi mesin
industri pakan ternak
upah tenaga kerja
industri pakan ternaktotal jumlah produksi
pakan ternak
permintaan
pakan ternak
proporsi inv estasi bahan
baku industri pakan ternakkebutuhan jagung
industri pakan ternak
laju peningkatan
produksi pakan ternaklaju konsumsi
produksi pakan ternak
laju peningkatan kebutuhan
produksi industri pakan ternak
kebutuhan produksi
industri pakan ternak
rata2 peningkatan
kebutuhan produksi
total jumlah tenaga kerja
industri pakan ternak
proporsi inv estasi tenaga
kerja industri pakan ternak
total investasi
industri pakan ternak
f raksi permintaan
pakan ternak
~
inflasi rata2
delta inflasi
inflasi rata2
kebutuhan jagung
industri pakan ternak
produktiv itas tenaga kerja
produktiv itas mesin
harga beli jagung
total jumlah tenaga kerja
industri pakan ternak
laju penambahan tenaga
kerja industri pakan ternak
laju pengurangan tenaga
kerja industri pakan ternak
jumlah mesin industri
pakan ternak
laju penambahan jumlah
mesin industri pakan ternak
inv estasi tenaga kerja
industri pakan ternak
laju penurunan jumlah mesin
industri pakan ternak
harga mesin industri
pakan ternak
inv estasi mesin
industri pakan ternak
harga mesin industri
pakan ternak
akumulasi pendapatan
industri pakan ternak
laju peningkatan pendapatan
industri pakan ternak
laju penurunan pendapatan
industri pakan ternak
lif etime mesin
proporsi pengurangan tenaga
kerja industri pakan ternak
harga jual pakan ternak
laju penambahan jumlah
mesin industri pakan ternakupah tenaga kerja
industri pakan ternak
rata2 permintaan
pakan ternak
permintaan
pakan ternak
laju peningkatan
permintaan pakan ternak
delta inf lasi
inf lasi rata2
delta inflasi
inflasi rata2
stock jagung
Kab Jombang
laju produksi jagung
produkstiv itas per 1 Ha
luas panen jagung bersih
laju konsumsi
stock jagung industri pakan ternak
kebutuhan jagung
industri pakan ternak
Sub Model Bahan Baku
delta inflasi
proporsi inv estasi mesin
industri pakan ternak
total investasi
industri pakan ternak
inflasi rata2
jumlah mesin industri
pakan ternak
laju penambahan jumlah
mesin industri pakan ternaklaju penurunan jumlah mesin
industri pakan ternak
inv estasi mesin
industri pakan ternak
harga mesin industri
pakan ternak
lif etime mesin
Sub Model Mesin Produksi
upah tenaga kerja
industri pakan ternak
proporsi inv estasi tenaga
kerja industri pakan ternak
total investasi
industri pakan ternak
delta inflasi
inflasi rata2
total jumlah tenaga kerja
industri pakan ternak
laju penambahan tenaga
kerja industri pakan ternak
laju pengurangan tenaga
kerja industri pakan ternak
inv estasi tenaga kerja
industri pakan ternak
proporsi pengurangan tenaga
kerja industri pakan ternak
Sub Model Tenaga Kerja
total jumlah produksi
pakan ternak
laju peningkatan
produksi pakan ternaklaju konsumsi
produksi pakan ternak
kebutuhan jagung
industri pakan ternak
produktiv itas mesin
produktiv itas TK
total jumlah tenaga kerja
industri pakan ternak
jumlah mesin industri
pakan ternak
rata2 permintaan
pakan ternak
permintaan
pakan ternak
laju peningkatan
permintaan pakan ternak
Sub Model Produksi Pakan Ternak
inv estasi bahan baku
industri pakan ternaktotal inv estasi
industri pakan ternak
permintaan
pakan ternak
proporsi inv estasi bahan
baku industri pakan ternakkebutuhan jagung
industri pakan ternak
laju peningkatan kebutuhan
produksi industri pakan ternak
kebutuhan produksi
industri pakan ternak
rata2 peningkatan
kebutuhan produksi
f raksi permintaan
pakan ternak
~
laju penambahan tenaga
kerja industri pakan ternak
harga beli jagung
harga mesin industri
pakan ternak
akumulasi pendapatan
industri pakan ternak
laju peningkatan pendapatan
industri pakan ternak
laju penurunan pendapatan
industri pakan ternak
harga jual pakan ternak
laju penambahan jumlah
mesin industri pakan ternakupah tenaga kerja
industri pakan ternak
laju konsumsi produksi
pakan ternak
delta inf lasi
inf lasi rata2
delta inflasi
inflasi rata2
Sub Model Pendapatan Industri Pakan ternakRunning / Simulasi Apek Bahan Baku
Running / Simulasi Apek Tenaga Kerja
Simulasi Model
Verifikasi dan ValidasiVerifikasi dilakukan dengan melakukan pengecekan model terhadap persamaanmatematis yang telah dibuat.
Proses validasi dilakukan dengan metode white boxyaitu proses klarifikasi model yang telah dibuatdengan para expert dalam hal ini Bappeda KabupatenJombang. Menurut Bappeda Kabupaten Jombang,model ini sudah cukup valid untuk menggambarkanpengembangan industri pengolahan pakan ternak diKabupaten jombang.
Penyusunan Skenario1. Skenario 1 : Peningkatan proporsi investasi tenaga kerja2. Skenario 2 : Peningkatan proporsi investasi bahan baku3. Skenario 3 : Peningkatan proporsi investasi tenaga kerja dan bahan baku
1. Skenario 1 : Peningkatan 5% proporsi investasi tenaga kerja
2. Skenario 1 : Peningkatan 10% proporsi investasi bahan baku
3. Skenario 3 : Peningkatan 5% proporsi investasi tenaga kerja dan peningkatan 10% proporsi investasi bahan baku
Tahun
Produksi
Pakan
Ternak
Sebelum
Dilakukan
Skenario
Produksi
Pakan
Ternak
Skenario 1
Produksi
Pakan
Ternak
Skenario 2
Produksi
Pakan
Ternak
Skenario 3
2010 277.526,00 277.526,00 277.526,00 277.526,00
2011 404.054,75 404.054,75 404.056,21 404.056,21
2012 533.990,21 534.001,06 534.087,54 534.098,38
2013 668.562,38 669.296,69 668.847,89 669.582,19
2014 810.818,34 813.669,14 811.402,05 814.252,60
2015 960.993,31 968.161,38 961.986,56 969.153,51
2016 1.120.678,06 1.135.177,95 1.122.211,72 1.136.708,34
2017 1.289.990,40 1.315.793,39 1.292.200,33 1.317.995,75
2018 1.469.271,04 1.511.340,90 1.472.261,38 1.514.316,05
2019 1.662.695,76 1.726.751,40 1.666.607,39 1.730.635,69
2020 1.871.921,57 1.964.714,07 1.876.889,33 1.969.636,20
Hasil produksi pakan ternak akan lebih tinggi apabila dilakukanpeningkatan investasi terhadap bahan baku dan tenaga kerja yangada. Skenario yang dipilih adalah Skenario 3
Perbandingan Hasil Produksi Pakan Ternak
Tahun
Stock Jagung
Kabupaten
Jombang
Konsumsi Jagung
untuk Industri Pakan
Ternak
2010 133.555,87 80.005,11
2011 187.107,36 84.335,57
2012 247.775,57 89.411,71
2013 363.130,00 97.589,25
2014 440.787,60 105.023,86
2015 518.250,93 113.426,99
2016 557.856,37 120.709,98
2017 575.071,71 127.283,20
2018 645.009,88 138.248,15
2019 704.099,43 150.078,11
2020 778.083,08 164.979,19
Penyerapan Jagung Untuk Industri Pakan Ternak
Tahun
Total Tenaga
Kerja Industri
Pakan Ternak
2010 118
2011 117
2012 123
2013 137
2014 160
2015 191
2016 232
2017 284
2018 345
2019 416
2020 498
Peningkatan Tenaga Kerja Industri Pakan Ternak
Akan menyerap poduksi jagung di 9 kecamatan di Kabupaten Jombang : Kecamatan Jombang Kecamatan Perak Kecamatan Diwek Kecamatan Jogoroto Kecamatan Peterongan Kecamatan Mojoagung Kecamatan Ploso Kecamatan Kudu Kecamatan Ngusikan
Akan menyerap tenaga kerja di Kecamatan Mojoagung
Komoditas pertanian unggulan Kab. Jombang : jagung.
Terdapat empat faktor yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1) Ketersediaan bahan
baku jagung; 2) Ketersediaan tenaga kerja industri pengolahan jagung; 3) Ketersediaan sarana industripengolahan jagung; 4) Ketersediaan prasarana industri pengolahan jagung.
Tingkat prioritas terhadap variabel-variabel yang ada dengan urutan bobot :1. Kuantitas Bahan Baku (0,231)2. Kontinuitas Bahan Baku (0,193)3. Ketersediaan Jaringan Jalan (0,145)4. Ketersediaan Pasar (0,113)5. Kualitas Tenaga Kerja (0,093)6. Ketersediaan Jaringan Air Bersih (0,067)7. Ketersediaan Jaringan Listrik (0,064)8. Jumlah Tenaga Kerja (0,054)9. Ketersediaan Mesin Produksi (0,040)
Model dinamik yang dikembangkan adalah model pengembangan industri pakan ternak diKabupaten Jombang.
Setelah dilakukan simulasi, dikembangkan 3 skenario dalam mengembangkan industripakan ternak. Skenario paling optimal untuk meningkatkan hasil produksi pakan ternakadalah seknario 3.
Dengan adanya pengembangan industri pakan ternak di Kabupaten Jombang akanmenyerap bahan baku jagung yang terdapat di 8 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoagung,Mojowarno, Jogoroto, Wonosalam, Bareng, Peterongan, Kesamben dan KecamatanSumobito. Sedangkan dengan adanya pengembangan industri pakan ternak tersebut akanmenyerap tenaga kerja yang terdapat di Kecamatan Mojoagung dimana industri pakanternak itu berada.
Model dinamik yang dibuat dalam penelitian ini hanya fokus terhadap aspek internal dalam pengembangan industri pengolahan jagung di Kabupaten Jombang, oleh karena itu diperlukan suatu studi lanjut mengenai perumusan model dinamik yang memperhatikan seluruh aspek baik itu internal maupun eksternal.
Model yang dikembangkan hanyalah model pengembangan industri pakan ternak di Kabupaten Jombang. Diperlukan studi lanjut mengenai pengembangan model dinamik industri pengolahan berbasis pertanian lainnya agar dapat diketahui dengan pasti dampak masing-masing pengembangan industri terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Jombang.
Pemerintah Kabupaten Jombang diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan industri pengolahan hasil pertanian di Kabupaten Jombang, karena dengan adanya pengembangan industri pengolahan akan memberikan nilai tambah terhadap sektor pertanian yang ada.