48
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI UNIVERSITAS UDAYANA I KOMANG GDE BENDESA Denpasar, 23 Juni 2011

Model PPKB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPKB

Citation preview

  • MODEL PENDIDIKAN KARAKTERDI UNIVERSITAS UDAYANAI KOMANG GDE BENDESA

    Denpasar, 23 Juni 2011

  • DIKTIPengertian Umum KarakterKarakter mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal yang ideal (baik dan penting) untuk eksistensi diri dan berhubungan dengan orang lain.Character is defined as the combination of qualities or features that distinguishes one person, group, or thing from another (American Heritage Dictionary of the English Language: 4th edition

  • Pengertian KarakterKarakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

    *

  • Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

  • Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa

  • Arah, Tahapan dan PrioritasTahapan & prioritas:Tahap I : 2010 2014: (1) Reorientasi dan penyadaran akan pentingnya pembangunan karakter bangsa.(2) Penyusunan perangkat kebijakan terpadu dan pemberdayaan pemangku kepentingan agar dpt melaksanakan pembangungan karakter bangsa secara efektif.(3) Pelaksanaan, pemantapan dan evaluasi pembangunan karakter bangsa.

    Tahap II: 2014 2020: Pengukuhan nilai-nilai dalam karakter bangsa, dan pemantapan pelaksanaan pembangunan karakter bangsa serta evaluasi pelaksanaannya.

    Tahap III: 2020 2025: Pengembangan berkelanjutan.

  • Strategi Pembangunan Karakter BangsaA. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasiB. Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan,kursus, pramuka dll.), informal (keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan)C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter D. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budayaE. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan

  • Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup

  • 1. Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005 20253. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 20104. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Kesra tanggal 18 Maret 20105. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di Tampak Siring, Bali Tanggal 19- 20 April 20106. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara Tanggal 11 Mei 2010Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan KarakterRujukan Penyusunan Kebijakan NasionalPendidikan Karakter2. Undang - Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  • OLAH HATIOLAH PIKIROLAH RASA/KARSAOLAH RAGAjujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotikpeduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerjatangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigihcerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif*NILAI-NILAI LUHURPerilaku Berkarakter

  • Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan Pendidikan Karakter

  • *STRATEGI PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI PENDIDIKAN

  • TK/SDSMPPTexploring strengthening - empowering SMAPendidikanKARAKTERintegrasi & kontinuitaspendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnyabudi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.. (Ki Hajar Dewantoro) Pendidikan Karakter Secara Utuh:Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, InovatifPendidikanAKADEMIK

  • Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi

    KEGIATANKESEHARIANIntegrasi ke dalam kegiatan kemahasiswaan antara lain: Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Seni Integrasi ke dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kpd masyarakat yang berkarakterPembiasaan dalam kehidupan keseharian di Perguruan TinggiPenerapan pembiasaan kehidupan keseharian di lingkungan keluarga, asrama, dan masyarakat*BUDAYA PT (KAMPUS)/ BUDAYA ORGANISASIPerspektif Nilai-nilai karakter dlm totalitas Budaya Akademik TRI DHARMA PERGURUAN TINGGIBUDAYA AKADEMIK

  • MEMBANGUN BUDAYA AKADEMIK Daya Saing

  • UNIVERSITAS UDAYANA1. LATAR BELAKANGa. Kehidupan BermasyarakatArus globalisasi yang berkembang demikian pesat dan terbuka di semua sektor dapat menggerus rasa nasionalisme Indonesia dan dapat memperlemah nilai-nilai kebangsaan, memudarkan negara-bangsa (nation state).Modal sosial yang kaya, bersumber dari berbagai suku, agama, ras, bahasa, dan lainnya mengalami kemerosotan sehingga menimbulkan berbagai konflik dan kekerasanPendidikan yang lebih mementingkan outcome daripada proses secara perlahan dapat merusak karakter bangsa karena anak didik terbiasa berpikir instan untuk memperoleh hasil dengan cepat.

  • pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.KARAKTERb. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional UU No.20 Tahun 2003: Pasal 3

  • c. PIP Kebudayaan Sebagai landasan Pendidikan KarakterKebudayaan sebagai warna keilmuan Unud ditetapkan 30 tahun yang lalu, 12 Maret 1976. Sebagai basis pengembangan keilmuan, kebudayaan harus diintegrasikan dalam kurikulum (berbasis kompetensi). Karena dia sebagai basis, maka kompetensi kurikulum sepatutnya adalah kebudayaan. Yang diintegrasikan adalah nilai-nilai budaya yang bersifat universal bagi umat manusiaVisi : Unggul, Mandiri, Berbudaya

  • 2. TUJUANMeningkatkan pemahaman tentang karakter bangsa dalam pembangunan dan kehidupan masyarakatMeningkatkan pemahaman dalam melakukan sesuatu untuk hidup, mengerjakan apa yang telah diketahui dan kompeten di bidangnyaMemahami pembelajaran untuk mengenal diri sendiri, karakter diri yang tak terpisah dari pengaruh lingkungan, menjadi human.Belajar bagaimana hidup bersama berdampingan membangun jejaring demi kepentingan nasional yang lebih besar.

  • 3. NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKANNilai-nilai yang dikembangkan terutama nilai-nilai budaya yang bersifat universal.Nilai-nilai yang merupakan local genius yang dapat diterima oleh masyarakat lain karena sifatnya universalNilai-nilai yang bersumber dari berbagai elemen, antara lain:AgamaSikap dan perilakuKomunikasiStruktur sosialLingkungan

  • SUMBER NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKANUNUDManusiaLingkung anManusiaParahyanganPawonganPalemahan

    KEARIFAN LOKAL

    TRI HITA KARANA Jalan hidup 3 penyebab kesejahteraan:Hubungan harmonis: Manusia-Tuhan, Manusia-Manusia, Manusia-Lingkungan

  • Kearifan LokalHubungan Harmonis Manusia dengan Lingkungan

    Nilai yang terkandung:Respek terhadap alam:Pengendalian diri1. Tumbuh-tumbuhanSerasi/Selaras2. HewanSeimbangRespek terhadap hasil karya manusia:1. SeniRasa syukur2. Ciptaan manusiaPengorbanan

  • Kearifan LokalHubungan Manusia dengan Manusia

    KonsepNilaiFilosofi hidupKerja untuk kerjaLoyalitas, Tekun, Customized, Hubungan, Non-materiDesa-Kala-PatraUcapan dan tindakan sesuai tempat, waktu, kondisiToleransi, Pengekangan diriTri Kaya ParisudhaPikiran, ucapan dan tindakan sejalanKonsistensi, kebenaranKasta (Catur Warna)Pembagian fungsi sesuai kemampuanProfesional, Fokus, SpesialisasiRwa-bhineda Dua Sisi Berbeda Simbol Hitam-PutihKo-eksistensi, KeterbukaanToleransi, FairnessTat Twam AsiAku adalah KauKebersamaanKarma PalaKausalitas: Hasil sesuai tindakanKejujuran

  • TRI HITA KARANA DI KAMPUS - PALEMAHAN

    NilaiKegiatanPalemahanTanggungjawabPengendalian diriPenghijauan kampusPelestarian lingkunganTanggungjawabKebersihan kampusPengelolaan limbahEstetikaKeasrian kampusKeasrian kampusTanggungjawabPengendalian diriPenggunaan energi, listrik dan air yang efisienPenggunaan energiKeseimbangan HarmonisKegiatan tidak mengganggu kegiatan proses pembelajaranTata letak bangunanKesesuaian dengan ketentuan yang berlaku, kalau di Bali kesesuaian dengan Tri Mandala dan Tri Angga)ToleranKebersamaanKreatifitasKegiatan tidak mengganggu kegiatan proses pembelajaranStudent centre

  • ILMU PENGETAHUANSIMBOL DAN NILAIPatung Dewi Saraswati.Simbol ilmu pengetahuan.Wanita memiliki sifat lembut tetapi kuat, menarik, dan cantik.Ilmu pengetahuan juga demikian, memiliki daya tarik dan keindahan.

    Pembelajaran:Mahasiswa sepatutnya tidak pernah berhenti mengejar ilmu pengetahuan, tidak pernah bosan, sambil bertaqwa, selalu mengutamakan kebenaran dan kejujuran

  • Angsa, simbol kebijaksanaan, bisa membedakan baik dan buruk, juga perlambang kekuasaan di ketiga dunia.

    Nilai kebenaran dan kejujuran dari ilmu pengetahuanGenitri, simbol keabadian.

    Nilai ketidak terbatasan (ketidak terputusan) daripada ilmu pengetahuan.

  • Teratai . simbol penerangan. Tidak pernah tenggelam walau banjir sekalipun.

    Nilai kelanggengan daripada ilmu pengetahuanPustaka suci, simbol ilmu pengetahuan suci.

    Nilai kemuliaan ilmu pengetahuanSitar sebagai simbol seni

    Nilai estetika daripada ilmu pengetahuan, indah dan menyejukkan

  • No.JENIS KEGIATANNILAI YANG DIKEMBANGKANSTRATEGI KEGIATANIMPLEMENTASI KEGIATANWAKTU1.Penalaran dan keilmuanKejujuran, kecerdasan, etika, didiplin, ketangguhanPelaksanaan ormawa, kompetisi, dan pendam-pingan, pelatihan, workshop, kompetisiSeminarLokakaryaDiskusiLombakaryaPKMPIMNASMAWAPRESIMTGT CarnivalTerjadwal2.Minat, bakat, dan kegemaranSportifitas, kerjasama, estetika, kepedulian, toleransi, ketangguhan, percaya diriKompetitif dan pendam-pingan, pelatihanPOMDAPOMNASPEKSIMIDAPEKSIMINASMTQPESPARAWIKontes RobotUKMIMTGT CarnivalTerjadwal

  • No.JENIS KEGIATANNILAI YANG DIKEMBANGKANSTRATEGI KEGIATANIMPLEMENTASI KEGIATANWAKTU3.KesejahteraanKejujuran, kepedulian,etika, didiplin,Inovatif,KreatifmoralPelaksanaan ormawa, kompetisi, dan pendam-pingan, pemagangan, pelatihanSeminarLokakaryaDiskusiLombakaryaPKMPIMNASMAWAPRESTerjadwal4.Minat, bakat, dan kegemaranSportifitas, kerjasama, estetika, kepedulian, toleransi, ketangguhan, percaya diri,ketangguhanKompetitif dan pendam-pinganPMWKantin KejujuranKopmaBursaBeasiswaTerjadwal

  • No.JENIS KEGIATANNILAI YANG DIKEMBANGKANSTRATEGI KEGIATANIMPLEMENTASI KEGIATANWAKTU5.PenunjangKesopananKejujuran, kecerdasan, etika, didiplin, ketangguhanPendam-pinganKerjasama dengan eksternal kampus yang terkait

    Orientasi Mahasiswa BaruPameran BukuStudent DayEnglish DayTerjadwal

  • 4. LANDASAN TEORITIK DAN DESKRIPSI MODELKarakter bangsa terungkap melalui kebudayaanya, melalui sistem gagasan dan sistem perilakunya (Edi Sedyawati)Tujuan pendidikan memberikan kelaluasaan pada anak didik untuk mengembangkan diri, bukan indoktrinasiMahasiswa harus dapat memahami alasan kenapa nilai yang menguatkan karakter diberikan pada mereka, asal usul alasan harus jelas.Pendidikan karakter lebih tepat diberikan mulai dari taman kanak-kanak, SD, SMP, sampai SMA, karena mahasiswa (di PT) karakternya sudah terbentuk sehingga yang diberikan adalah pembangkitan kembali nilai-nilai budaya yang merupakan karakter bangsa.Dengan demikian, pendidikan karakter yang dikembangkan adalah pendidikan Karakter Berbasis Budaya

  • KEBUDAYAAN SEBAGAI DETERMINAN PERUBAHAN BANGSAPentingnya kebudayaan (Harrison and Huntington, 2000) menjelaskan bahwa perbedaan budaya telah mempengaruhi perbedaan perkembangan suatu bangsa, karenanya mereka merekomendasikan agar dibuat suatu agenda untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan perubahan sikap ke dalam pembangunan. Lewis (2006) lebih khusus mengungkapkan perbedaan budaya yang mempunyai dampak pada kegiatan hubungan dan bisnis internasional dengan gambaran budaya yang lebih bersifat nasional, mengilustrasikan delapan puluhan negara di dunia dengan keragaman budayanya.Kebudayaan meliputi nilai-nilai bersama, pemahaman, asumsi-asumsi, dan tujuan hidup yang dipelajari dari generasi sebelumnya, digunakan (dikembangkan) oleh generasi sekarang, dan diwariskan pada generasi mendatang (Deresky, 2000: 105)

  • KEBUDAYAAN DALAM ARTI LUAS Kebudayaan adalah ide komunitas tentang apa yang benar, baik, indah, dan efisien; atau, kebudayaan memiliki tujuan, nilai, dan gambaran dunia (Harrison dan Huntington, 2000: 163). Kebudayaan meliputi nilai-nilai bersama, pemahaman, asumsi-asumsi, dan tujuan hidup yang dipelajari dari generasi sebelumnya, digunakan (dikembangkan) oleh generasi sekarang, dan diwariskan pada generasi mendatang (Deresky, 2000: 105). Hofstede (1997, 4-5) menyebut kebudayaan sebagai mental software

  • LAPISAN KEBUDAYAANEsensi daripada kebudayaan bukanlah sesuatu yang nampak di permukaan yang hanya secara langsung dinikmati oleh indera mata. Budaya lebih merupakan cara yang ditempuh bersama dalam memahami dan menginterpretasikan serta mempersepsikan kehidupan masyarakat. Kebudayaan juga merupakan cara masyarakat memecahkan masalah dan merekonsiliasi dilema yang dihadapi. Kebudayaan ibarat bawang, terdiri dari beberapa lapisan, yang mana untuk memahaminya kita harus membuka lapis demi lapis.

  • LAPISAN KEBUDAYAANUniversalParsial

  • TIGA TINGKATAN KEBUDAYAANDiwarisi dan dipelajariDipelajariDiwarisiUniversalSpesifikpada kelompokatau kategoriSpesifik padaindividual

  • 5. METODE PELAKSANAANPengintegrasian nilai ke dalam kurikulum melalui:Explicit knowledgeTacit knowledgeHard skillsSoft skilss

    Pembelajaran lebih ditekankan pada Tacit Knowledge dan Soft Skills

  • Hard-skills dan Soft-skills and Tacit KnowledgeJenis pengetahuan meliputi

    explicit atau codified knowledge hard-skills Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang dapat diekspresikan dalam kata dan angka yang dapat dituangkan dalam formula, aturan, prinsip, dan prosedurtacit atau uncodified knowledge. soft-skillsTacit knowledge adalah pengetahuan yang dapat diperoleh dari proses sosialisasi, pendidikan informal, imitasi, observasi, maupun berbagi ide. Jenis pengetahuan ini merupakan intuisi, pengalaman, wawasan sehingga tergantung juga pada alam yang sifatnya sangat personal. Contohnya adalah ide, nilai, norma, dan kepercayaan.

  • Pengintegrasia pendidikan karakterINTELECTUAL CAPITAL MODELTangibleassetsIntangibleassetsTotal Market ValueHuman CapitalStructural CapitalCustomer CapitalSocial CapitalSOFTSKILLSHARDSKILLSExplicitknowledgeTacitknowledgeKBKPIPKPIPKVALUESPROSES KERJA PENGINTEGRASIAN

  • TAHAPAN PENGINTEGRASIAN NILAI BUDAYAPertama: mengidentifikasian nilai-nilai budaya yang akan diintegrasikan yang memiliki keunggulan kompetitif. Misalnya, nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana, Tri Kaya Parisudha, Rwa Binedha, yang diantaranya menyangkut konsep waktu, tempat, perbedaan, dsb. Kedua, mengklasifikasikan proses pengintegrasian melalui hard-skills dan atau soft-skills pada subyek bahasan. Ketiga, melakukan rekonsiliasi antara nilai budaya luar dengan nilai budaya sendiri. Ini berarti harus ada pemahaman dan penguasaan terlebih dahulu atas nilai-nilai luar dan dalam tersebut, karena dalam prosesnya tidak selalu nilai luar dan nilai dalam harus berbenturan tetapi dapat membentuk nilai baru yang positif bagi pembangunan, seperti selera lokal produk globalKeempat, melakukan penelitian sebagai penunjang kurikulum (MK) yang berkaitan dengan nilai budaya yang diunggulkan karena sifatnya yang dinamis

  • MELAKUKAN PENELITIAN UTK MENDUKUNG KURIKULUM DLM MENGEMBANGKAN NILAI KOMPETITIFMisalnya:Apakah nilai tentang kerja di masa depan dapat dipertahankan, yaitu bekerja hendaknya dilandasi sepenuhnya oleh dedikasi dan loyalitas dalam upaya memperoleh kualitas hasil yang baik?Apakah orientasi waktu yang dilandasi tradisi dapat diterapkan pada kehidupan sosial dan ekonomi?Apakah nilai toleransi dalam kehidupan sosial dapat dan sepatutnya diterapkan dalam kehidupan bisnis?Dsb

  • PEMBELAJARAN LEBIH DOMINAN MELALUI SOFT SKILLSProduk pendidikan tidak terstandardisasi, melainkan proses pendidikan,Ijasah bukanlah tujuan akhir, melainkan keterampilan teknis dan kompetensi,Masa depan tidak menentu dan tidak sepenuhnya dapat diprediksi oleh hard skills,Soft skills mampu memberdayakan dan menciptakan peluang,Soft skills mengembangkan etika profesiobal,Hard skills sifatnya terbatas,Soft skills membentuk investasi masa depan.

  • BAGAIMANA MENTRANSFER SOFT SKILLSPerubahan dari teaching centered learning ke student centered learning,Menyeimbangkan antara keunggulan akademik dengan kecocokan bagi tujuan kualitas,Mengakomodasikan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel,Membuat agar semua dosen dan mahasiswa berpartisipasi,Mengantisipasi dan merespon perubahan.

  • PROPORSI KONTEN SOFT-SKILLS DALAM PENDIDIKAN KARAKTERDoktorMagisterSarjanaDiploma IVDiploma IIIDiploma IIDiploma IPendidikanprofesionalPendidikanakademikSOFTSKILLSSOFTSKILLSSOFTSKILLS

  • PROSES PEMBELAJARANMASING-MASING DOSEN MEMASUKKAN NILAI-NILAI KARAKTER KE DALAM MATA KULIAH SEBAGAI BIDANG KAJIAN

    MKKAJIANNILAISUMBERSosial politikKonflikToleransiDesa-Kala-PatraHukumKasus PidanaKejujuranKarmapalaEkonomiManfaatKebersamaanTat Twam Asi

  • TERIMAKASIH

    ***********************