Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODEL SOSIALISASI PENGEMBANGAN SIKAP DEMOKRATIS
MELALUI ISU-ISU KONTROVERSIAL DI MEDIA MASSA
KOLABORASI STRATEGI PHISYCAL SELF ASSESSMENT PADA
KARANG TARUNA KUWUNG SARI KALURAHAN SRAGEN KULON
KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2019
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
ZAHRA HANAN NABILA RIYANTIKA
A220150004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya orang lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 29 Juli 2019
Yang membuat pernyataan,
Zahra Hanan Nabila R
A220150004
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
MODEL SOSIALISASI PENGEMBANGAN SIKAP DEMOKRATIS MELALUI ISU-ISU
KONTROVERSIAL DI MEDIA MASSA KOLABORASI STRATEGI PHISYCAL SELF
ASSESSMENT PADA KARANG TARUNA KUWUNG SARI KALURAHAN SRAGEN
KULON KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2019
PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Oleh:
ZAHRA HANAN NABILA RIYANTIKA
A220150004
Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi.
Surakarta, 29 Juli 2019
Pembimbing,
Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si.
NIDN. 0611046101
iii
HALAMAN PENGESAHAN
MODEL SOSIALISASI PENGEMBANGAN SIKAP DEMOKRATIS MELALUI ISU-ISU
KONTROVERSIAL DI MEDIA MASSA KOLABORASI STRATEGI PHISYCAL SELF
ASSESSMENT PADA KARANG TARUNA KUWUNG SARI KALURAHAN SRAGEN
KULON KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2019
Yang dipersembahkan dan disusun oleh:
ZAHRA HANAN NABILA RIYANTIKA
A220150004
Telah dipertahankan di depan Dewan penguji
pada hari, tanggal: Rabu, 14 Agustus 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si (....................................)
2. Drs. Yulianto Bambang Setyadi, M.Si (....................................)
3. Dra. Sri Gunarsih, S.H, M.H (....................................)
Surakarta, 14 Agustus 2019
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Prof. Dr. Harun Joko Priyotno, M.Hum
NIK. 196504281993031001
1
MODEL SOSIALISASI PENGEMBANGAN SIKAP DEMOKRATIS MELALUI
ISU-ISU KONTROVERSIAL DI MEDIA MASSA KOLABORASI STRATEGI
PHYSICAL SELF ASSESSMENT PADAKARANG TARUNA KUWUNG SARI
KALURAHAN SRAGEN KULON KECAMATAN SRAGEN
KABUPATEN SRAGENTAHUN 2019
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) implementasi model sosialisasi melaluiisu-isu
kontroversial di media massa kolaborasi strategi Phisycal Self Assesment dapat
mengembangkan sikap demokratis; 2) mengetahui seberapa besar pengembangan
sikap demokratis melalui isu-isu kontroversial di media massa kolaborasi strategi
Phisycal Self Assesment. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang
berjenis Pre-eksperimental dengan desain One Group Pretest Posttest. Penelitian
ini dilakukan di Kuwung Sari KalurahanSragenKulon Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen dengan populasi yang berjumlah 40, dan sampel 20. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket, dan
observasi. Indikator nilai persatuan Indonesia dalam penelitian ini yaitu:
1)kebebasan mengemukakan pendapat 2) menghormati perbedaan pendapat 3)
memahami keanekaragaman dalam masyarakat 4) menjunjung tinggi nilai dan
martabat kemanusiaan 5) saling menghargai. Validitas penelitian ini adalah
validitas isi dengan menggunakan rumus Correlation Product Moment dari
Pearson. Reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Normalitas data
dalam penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan uji-t sampel berpasangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa t hitung 6,68907936 lebih besar dari t tabel 2,086 dengan
taraf signifikansi 0,05 dan didapatkan nilai rata-rata Pretest 135,15 menjadi 147,65
pada Posttest. Berdasarkan hasil data Pretest dan Posttest tersebut kemudian
dibandingkan sehingga diperoleh nilai selisih sebesar 12,5. Hal ini berarti ada
perbedaan pengembangan pada karang taruna Kuwung Sari,
KalurahanSragenKulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen antara sebelum
(Pretest) dan sesudah (Posttset). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
hipotesis yang diajukan H0 ditolak dan Haditerima artinya ada pengembangan
sikap demokratis pada karang taruna Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon
Kecamatan Sragen Kabupaten Sragensetelah dilaksanakan model sosialisasi
melalui isu-isu kontroversial di media massakolaborasi strategi Physical Self
Assessment.
Kata kunci: Sosialisasi, Sikap Demokratis,Isu-isu Kontroversial, Physical Self
Assessment
Abstract This study aims to: 1) describe the implementtion of the socialization model to model
through controversial issues in the mass media collaboration strategy Phisycal Self
Assessment can develop democratic attitudes 2) knowing how 2) knowing how much
the development of democratic attitudes through controversial issues in the mass
2
experimental type method with the design of the One Group Pretest Posttest. This
research was conducted in Kuwung Sari, Sragen Kulon Sub-District, Sragen Sub-
District, Sragen Regency with a population of 40 and 20 samples. The sampling
technique used was cluster sampling. Data collection techniques in this study used
the questionnaire method, and observation. Indicators of the value of Indonesian
unity in this study are: 1) freedom of expression 2) respect for differences of opinion
3) understanding diversity in society 4) upholding values and human dignity 5)
mutual respect. The validity of this research is content validity by using the Pearson
Product Correlation Formula formula. Reliability uses the Cronbach Alpha formula.
Normality of the data in this study used the Shapiro Wilk test. Data analysis in this
study used paired sample t-test. The results showed that t count 6.68907936 was
greater than t table 2.086 with a significance level of 0.05 and obtained a pretest
average value of 135.15 to 147.65 in the Posttest. Based on the results of the Pretest
and Posttest data, it is then compared to obtain a difference of 12.5. This means that
there are differences in the development of Kuwung Sari cadets, Sragen Kulon
Subdistrict, Sragen District, Sragen Regency between (Pretest) and after (Posttset).
Based on these results it can be concluded that the hypothesis proposed H0 is rejected
and Ha is accepted, meaning that there is a development of democratic attitudes in
the Kuwung Sari youth group in Sragen Kulon Sub-District Sragen District Sragen
Regency after a socialization model was conducted through controversial issues in
the mass media collaboration Physical Self Assessment strategy.
Keywords: Socialization, Democratic Attitudes, Controversial Issues, Physical Self
Assessment
1. PENDAHULUAN
Sifat hakiki seorang manusia adalah bahwa selain sebagai makhluk individu
sekaligus sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu merupakan
satu kesatuan antara aspek jasmani (fisik) dan rohani (psikologis) yang tidak dapat
dipisahkan. Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya..
Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendirinya
disebut sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut
untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi
kebutuhannya. Menjalani kehidupan sosial dalam masyrakat, seorang individu akan
dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dengannya salah
satunya adalah perbedaan agama.
Chandrakar (2016) dalamjurnalnyayang berjudul“A Study of Political Interest
and Democratic Attitude of Prospective Teachers of Chhattisgarh”menjelaskan
bahwa demokrasi didasarkan pada keyakinan akan martabat dan nilai setiap individu
sebagai manusia. Oleh karena itu, objek dari pendidikan demokratis adalah
3
pengembangan penuh dan menyeluruh dari pendidikan kepribadian setiap individu
dapat hidup dan berkembang. Osman (2010) dalam jurnalnya yang berjudul
“Democracy Education in Elementary School” menjelaskan demokrasi berarti
kebebasan kecerdasan untuk efektivitas independen emansipasi pikiran sebagai
individu untuk melakukan pekerjaannya sendiri. Faruk (2015) dalam jurnalnya yang
berjudul “Mathematics Education and Democracy Education” yaitu demokrasi
adalah bentuk yang paling diterima dari sistem pemerintahan dan memiliki
kepentingan besar bagi warga dengan memungkinkan mereka berpartisipasi yang
setara dan aktif dalam kehidupan bersama.
Akhir-akhir ini sikap demokratis terus mengalami kemerosotan khususnya
dikalangan generasi muda. Berdasarkan wawancara dengan Eko Warsono selaku
ketua karang taruna Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen, sikap demokratis ini sudah mulai memudar. Memudarnya sikap
demokratis dapat dilihat ketika diadakannya perkumpulan rutin sebulan sekali pada
minggu ke-3. Pemuda banyak yang tidak hadir ketika rapat proker, tidak
memperhatikan dengan bermain Gadget masing-masing (handphone), tidak
mendengarkan pendapat orang lain, memilih-milih teman ketika bergaul, kurang
memberikan apresiasi dalam membantu sesama dan lain-lain itu adalah sebagai bukti
bahwa sikap demokratis yang dimiliki pemuda karang taruna masih rendah.
Menurut Widiastuti, dkk (2013), sosialisasi adalah suatu upaya atau
perlakuan dari suatu kelompok individu untuk memberikan pengertian, informasi,
dan pembinaan kepada masyarakat pada umumnya mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan system nilai tertentu. Pengertian sosialisasi diatas sejalan
dengan pendapat Wulandari (2013), yang menyatakan sosialisasi adalah upaya
memasyarakatkan sesuatu suapaya lebih dikenal, dipahami, dihayati oleh
masyarakat.Menurut Arnett sebagaimana dikutip Boundless (2010), ada tiga
pengertian utama sosialisasi, yaitu:
Pertama, sosialisasi merupakan kontrol impuls dalam membantu individu
mengembangkan hati nurani dengan tujuan tercapai secara alami ketika orang
tumbuh dalam masyarakat tertentu. Kedua, sosialisasi merupakan proses
individu bagaimana mempersiapkan dan melakukan peran sosial tertentu
sepeerti peran pekerjaan, peran gender, dan peran lembaga seperti pernikahan
dan menjadi orang tua. Ketiga, sosialisasi merupakan sumber makna dan nilai
4
bersama, melalui sosialisasi orang belajar mengidentifikasi apa yang penting
dan dihargai dalam budaya tertentu.
Karprov (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Socialization for the
Knowledge Society” menjelaskan bahwa jenis sosialisasi yang mempersiapkan untuk
kaum muda hidup dalam masyarakat pengetahuan.
Menurut Sugiyono (2013:407), pengembangan merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mendapatkan suatu hasil produk tertentu, serta menguji keefektifan
produk tersebut.Ciftci (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “The Relationships
Between Students Attitudes Towords Social Studies and Their Perceptions of
Democracy” menjelaskan bahwa Demokrasi adalah sistem fungsional yang dimiliki
masyarakat suara dalam kekuatan politik, dan prinsip-prinsip seperti kebiasaan,
keadilan, kesetaraan, konsultasi dan pertukaran ide.
Menurut Muessig sebagaimana dikutip Solihatin (2012), isu-isu kontroversial
adalah sesuatu yang mudah diterima oleh seseorang atau kelompok, tetapi juga
mudah ditolak oleh seseorang atau kelompok lain. Menurut Longman sebagaimana
dikutip Suryanto (2015), isu-isu kontroversial adalah peristiwa, perhatian atau topik
topik perdebatan publik biasanya menyebabkan banyak argumen atau
ketidaksepahaman antar orang.Menurut Putra (2011:2), Media massa adalah alat atau
sarana yang melembaga dan digunakan untuk menyebarkan pesan kepada khalayak
yang bersifat massal, seperti televisi, radio, film, dan surat kabar. Secara umum
strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang telah digariskan (Djamarah,2010:5).
Menurut Jonathan sebagaimana dikutip Khoiriyah (2012), “kolaborasi adalah
bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu,
lembaga atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang
menerima akibat serta manfaat”.Menurut Silberman (2001), Physical Self Assesment
merupakan metode pembelajaran siswa mampu berbagi sikap tentang sebuah mata
pelajaran melalui peniliain diri, metode ini memungkinkan guru untuk mengukur
perasaan dan keyakinan siswa, dan berfungsi sebagai papan loncat bagi diskusi kelas.
5
Pendapat lain Physical Self Assesment yaitu strategi pembelajaran guna untuk
mengukur tingkat kepahaman siswa atas materi pelajaran yang diberikan atau
mengukur sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa.
Langkah-langkah model sosialiasi melalui isu-isu kontroversial di media massa
kolaborasi strategi Physical Self Assesment: 1)Peneliti menampilkan isu-isu
kontroversial di media massa di awal pertemuan 2) siswa memilih salah satu kasus untuk
dikaji 3) buatlah beberapa pernyataan yang akan dipakai untuk menilai siswa 4) atur
ruangan sedemikian rupa kalau ada kemudian minta mahasiswa untuk berdiri
dibelakang kelas 5) tulislah angka 1 sampai 5 pada sepotong kertas, usahakan
ukurannya cukup besar untuk skala penilaian 6) tempelkan angka-angka tersebut
pada tempat yang terpisah di dalam kelas. Jelaskan bahwa arti angka 1 sampai 5 itu
adalah sebagai berikut ini:1= sangat tidak setuju2= tidak setuju3= tidak yakin4=
setuju5= sangat setuju 7) angka yang menurut mereka sesuai kondisi mereka.
Anjurkan siswa untuk menilai mereka sendiri 8) setelah semua siswa memutuskan
pilihan masing-masing tanyakan mengapa mereka memilih angka tersebut 9) setelah
semua mendengarkan beberapa pendapat dari mereka, beri kesempatan ajaklah siswa
untuk berpindah sekiranya mereka menghendaki 10) peneliti memberikan evaluasi
terkait jawaban siswa yang kurang tepat 11) kesimpulan dan evaluasi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dipandang cukup penting untuk
melakukan penelitian tentang “Model Sosialisasi Pengembangan Sikap Demokratis
melalui Isu-isu Kontroversial di Media Massa Kolaborasi Strategi Physical Self
Assessmentpada Karang Taruna Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan
Sragen Kabupaten Sragen tahun 2019”.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagaimana berikut:
1) Untuk mendiskripsikan implementasi model sosialisasi model sosialisasi melalui
isu-isu kontroversial di media massa kolaborasi strategi Phisycal Self Assesment
dapat mengembangkan sikap demokratis pada karang taruna Kuwung Sari
Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun 2019.
2) Untuk mengetahui seberapa besar pengembangan sikap demokratis melalui isu-
isu kontroversial di media massa kolaborasi strategi Phisycal Self Assesment pada
6
karang taruna Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen Tahun 2019.
Menurut Zamroni (2001:32), nilai-nilai demokrasi meliputi: a)toleransi,
b)kebebasan mengemukakan pendapat,c)menghormati perbedaan pendapat,
d)memahami keanekaragaman dalam masyarakat, e)terbuka dan komunikasi,
f)menjunjung nilai dan martabat manusia, g)percaya diri, h)tidak menggantungkan
pada orang lain, i)saling menghargai, j)mampu mengekang diri, k)kebersamaan,
l)keseimbangan.
Berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa indikator sikap
demokratis yang sesuai dengan penelitian ini meliputi:
a) Kebebasan mengemukakan pendapat
b) Menghormati perbedaan pendapat
c) Memahami keanekaragaman dalam masyarakat
d) Menjunjung tinggi nilai dan martabat kemanusiaan
e) Saling menghargai
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010:110). Hipotesis yang
diajukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 = Tidak ada peningkatan pengembangan sikap demokratis pada karang taruna
Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen setelah
dilaksanakan model sosialisasi melalui isu-isu kontroversial di media massa
kolaborasi strategi Physical Self Asessment atau niali rata-rata antara (Pretest) dan
(Posttest) sama.
Ha = Tidak ada peningkatan pengembangan sikap demokratis pada karang taruna
Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen setelah
dilaksanakan model sosialisasi melalui isu-isu kontroversial di media massa
kolaborasi strategi Physical Self Asessment atau niali rata-rata antara (Pretest) dan
(Posttest) berbeda.
7
2. METODE
Metode penelitian ini adalah eksperimen yang berjenis Pre-eksperimental dengan
desain One Group Pretest Posttest. Menurut Sugiyono (2017:107), penelitian
eksperimen terdapat (treatment), metode penelitian ini digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.
Menurut Sugiyono (2017: 109), Pre-eksperimental merupakan metode riset yang
menggunakan langkah-langkah dasar penelitian eksperimen, namun tidak ada kelas
control sebagai pembanding. Menurut Darmadi (2014:237) One Group
PretestPosttest yaitu desain dengan melibatkan satu kelompok yang diberi pretest
(O1),suatu treatmen (X), dan posttest (O2).
Langkah-langkah One-Group Pretest-Posstest Design adalah 1) mengadakan
Pretest; 2)memberikan perlakuan (treatment); 3)mengadakan posttest;
4)menganalisis data. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 pemuda dari 40
populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket, dan
observasi. Validitas penelitian ini adalah validitas isi dengan menggunakan rumus
Correlation Product Moment dari Pearson. Reliabilitas menggunakan rumus Alpha
Cronbach.Analisis data dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak.
Normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk. Pengujian
hipotesis menggunakan uji-t sampel berpasangan atau Paired Sample T-test.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah-langkah desain One Group Pretest Posttest meliputi pretest, memberikan
perlakuan, dan posttest. Tahap awal yang dilakukan peneliti yaitu mengadakan
pretest dengan membagikan angket kepada pemuda karang taruna. Angket tersebut
sebagai instrumen yang digunakan untuk mengukur pengembangansikapdemokratis.
Langkah kedua dalam penelitian ini yaitu memberikan model sosialisasi untuk
mengembangkan sikap demokratis melalui isu-isu kontroversial di media massa
kolaborasi strategi Physical Self Assessment. Kolaborasi dari kedua strategi tersebut
menekankan pada proses berfikir secara individu. Tahap akhir peneliti mengadakan
8
posttest dengan menyebarkan angket yang sama dengan pretest dengan tujuan untuk
membandingkan hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
Nilai rata-rata Pretest sebanyak 135,15 meningkat menjadi 147,65 pada
Posttest.Nilai median pada Pretest sebesar 137,50 meningkat menjadi 149,00 pada
Posttest. Nilai mode Pretest yaitu 144 meningkat menjadi 147 pada Posttest. Nilai
minimum Pretest sebesar 104 meningkat menjadi 133 pada Posttest. Nilai
maksimum Pretest sebesar 149 meningkat menjadi 158 pada Posttest. Nilai sum
berjumlah 2703 meningkat menjadi 2953 pada Posttest. Berdasarkan hasil kedua data
Pretest dan Posttest tersebut kemudian dibandingkan sehingga diperoleh nilai selisih
sebesar 12,5.
Berdasarkan uji normalitas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,883>0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil selisih antara nilai Pretest dan Posttest
tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan pengujian hipotesis yang menggunakan
uji t Paired Samples T-test dengan hasil nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu 6,689>
2,086 atau probabilitas .000 > (level of significant 0.05). Berdasarkan hasil yang
diperoleh tersebut dapat disimpulkan hipotesis yang diajukan H0 ditolakdan
Haditerima, artinya ada pengembangan sikap demokratis pada karang taruna Kuwung
Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen antara (Pretest)
dan setelah diberi perlakuan (Posttest).
Hasil penelitian Zaman (2018) menunjukan bahwa uji coba model sosialisasi
nilai cinta tanah air menggunakan strategi Numbered Head Together kolaborasi
Reading Guide dapat meningkatkan sikap positif pemuda karang taruna. Hasil
penelitian Khoiriyah (2018) menunjukan uji coba model sosialisasi nilai toleransi
menggunakan strategi Role Playing kombinasi Debat dapat meningkatkan sikap
positif pemuda desa Jonggrangan. Hasil kedua penelitian tersebut selaras dengan
peneliti yaitu adanya persamaan sikap tanah air dan toleransi (Indikator nilai
persatuan) serta menerapakan model sosialisasi dimasyarakat (pemuda karang
taruna). Perbedaan kedua penelitian ini dengan peneliti yaitu terletak pada tempat
dilakukannya sosialisasi.
Hasil penelitian Faruk (2015), yang berjudul “Mathematics Education and
Democracy Education” yaitu demokrasi adalah bentuk yang paling diterimadari
9
sistem pemerintahan dan memiliki kepentingan besar bagi warga
denganmemungkinkan mereka berpartisipasi yang setara dan aktif dalam kehidupan
bersama. Sebagai pengembangan dan karakteristik yang penting bagi semua warga
negara, setiapnegara demokratis menempatkan banyak penekanan pada pendidikan
demokrasi kurikulum pendidikannya. Beberapa tahun terakhir perkembangan tentang
pendidikandemokrasi di sekolah negeri nasional di turki telah dilihat dan tujuan
pendidikan tentangmengajar demokrasi telah dikembangkan oleh Kementrian
pendidikan nasional turki. Perbedaan dalam penelitian adalah subjeknya, penelitian
Faruk (2015) difokuskan untuk warga turki, sedangkan peneliti pada karang taruna.
Hasil penelitian Kubow dan Kinney (2000), yang berjudul“Fostering
Democracy in Middle School Classrooms Insights From a Democratic Institute in
Hungary” yaitu peserta didik Hungaria menguraikan prinsip-prinsip
untukmenciptakan lebih banyak lingkungan kelas yang demokratis. Mendorong
partisipasi aktif,menghindari buku teks di dominasi instruksi, fokus pada isu-isu
kontroversial, danmengakui martabat manusia adalah beberapa cara untuk
menumbuhkan ideologidemokrasi di dalam kelas. Perbedaan dalam penelitian adalah
subjeknya, penelitian Kubow dan Kinney (2000)difokuskan untuk lingkungan kelas,
sedangkan peneliti pada karang taruna.
Hasil penelitian Ciftci (2013) yang berjudul “The Relationships Between
Students Attitudes Towards Social Studies and Their Perceptions of Democracy”
yaitu Ips merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang bertujuan untuk melatih
warganegara yang baik. Konsep demokrasi merupakan topik penting bagi siswa
untukmemahami sehingga mencapai tujuan melalui subjek. Hasil dalam penelitian
ini untukmengetahui hubungan antara siswa terhadap ilmu sosial subjek dan persepsi
siswa tentangkonsep demokrasi. Sebanyak 665 siswa berpartisipasi dalam suli
tersebut, 333diantaranya adalah anak perempuan dan 332 anak laki-laki. Temuan di
atas bahwa ada hubungan positif antara sikap siswa terhadap ilmu sosial subjek dan
persepsi merekatentang demokrasi. Hal ini terbukti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara sikap siswaterhadap ilmu sosial subjek dan persepsi siswa tentang
konsep demokrasi dalam hal jeniskelamin. Perbedaan dalam penelitian adalah
10
subjeknya, penelitian Ciftci (2013) difokuskan untuk siswa di dalam kelas,
sedangkan peneliti pada pemuda karang taruna.
Hasil penelitian Chandrakar (2016) yang berjudul“A Study of Political Interest
and Democratic Attitude of Prospective Teachers of Chhattisgarh” yaitu
menyimpulkan bahwa sikap demokratis merupakan aspek penting dari masyarakat
modern dan untuk mengembangkan sikap-sikap di antara warga. Memperhatikan
sikap warga sekolah merupakan tanggung jawab yang besar dari sekolah dan terlebih
lagi guru dan calon guru untuk mendidik siswa tentang proses politik, tanggung
jawab politik dan tradisi demokrasi untuk member mereka pelatihan yang
sepenuhnya dipahami tentang kewarganegaraan. Perbedaan dalam penelitian adalah
penelitian Chandrakar (2016) mengkaji sikap demokratis yang diajarkan oleh guru
kepada siswa di India sedangkan peneliti mengembangkan sikap demokratis pada
pemuda karang taruna.
Penelitian Lengeling (2017) yang berjudul “Teacher Socialization of EFL
Teachers at Public School Levels” menjelaskan bahwa penting bagi guru untuk
mengenali proses sosialisasi dan pengaruhnya terhadap pembentukan identitas
mereka. Guru juga perlu memahami profesi mereka dan bagaimana guru dapat
membayangkan diri mereka sendiri untuk masa depan, dalam program pendidikan
guru, mengeksplorasi tema identitas pemula, pengalaman guru, kepercayaan, dan
nilai-nilai harus didiskusikan sehingga guru dapat menyadari apa yang mungkin
mereka hadapi dimasa depan sehingga lebih siap untuk mengajar dalam proses
pembelajaran. Hasil penelitian Karprov (2016) menunjukkan bahwa Socialization for
the Knowledge Societymasyarakat mampu menghasilkan pengetahuan yang baru
secara intensif, baik mendasar maupun terapan. Secara efektif mengubah bagian
yang diperlukan dari pengetahuan baik ekonomi maupun sosial. Hasil penelitian ini
telah digunakan dalam kegiatan program ilmiah dan sosial untuk kaum muda dan
pelajar "Langkah ke Masa Depan".Kedua penelitian tersebut selaras dengan peneliti
yaitu tentang sosialisasi dimasyarakat. Perbedaan penelitian keduanya terletak pada
tempat dilakukannya sosialisasi.
Model sosialisasi melalui isu-isu kontroversial di media massa kolaborasi
strategi Physical Self Assessment dapat mengembangkan sikap demokratis pada
11
pemuda karang taruna Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen. Peningkatan tersebut didasari hasil angket pada Pretest dan
Posttest. Hasil angket pada Pretest dengan nilai rata-rata sebanyak 135,15 meningkat
menjadi 137,50pada Posttest.Nilai median pada Pretest sebesar 137,50meningkat
menjadi 149,00 pada Posttest. Nilai mode Pretest yaitu 144 meningkat menjadi 147
pada Posttest. Nilai minimum Pretest sebesar 104 meningkat menjadi 133 pada
Posttest. Nilai maksimum Pretest sebesar 149 meningkat menjadi 158pada Posttest.
Nilai sum berjumlah 2703 meningkat menjadi 2953 pada Posttest.Berdasarkan hasil
kedua data Pretest dan Posttest tersebut kemudian dibandingkan sehingga diperoleh
nilai selisih sebesar 12,5.
4. PENUTUP
Model sosialisasi melalui isu-isu kontroversial di media massa kolaborasi strategi
Physical Self Assessment dapat mengembangkan sikap demokratis pada pemuda
karang taruna Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen. Peningkatan tersebut didasari hasil angket pada Pretest dengan
nilai rata-rata sebanyak 135,15 meningkat menjadi 137,50 pada Posttest. Hal ini
berarti ada perbedaan pengembangan sikap demokratis pemuda karang taruna
Kuwung Sari Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen
antara sebelum (Pretest) dan sesudah (Posttest). Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan hipotesis yang diajukan H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada
peningkatan pengembangan sikap demokratis pada karang taruna Kuwung Sari
Kalurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen setelah
dilaksanakan model sosialisasi pengembangan sikap demokratis melalui isu-isu
kontroversial di media massa kolaborasi strategi Physical Self Assessment.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharmini. 2010. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktikEdisiRevisi.
Jakarta: RinekaCipta.
Boundless. 2010. “The Role of Socialization”. (https://courses.lumenlearning.com/
boundless-sociology/chapter/the-role-of-socialization/). Diakses pada hari
Selasa tanggal 09 Juli 2019 pukul 04.44 WIB.
12
Chandrakar, Mukesh Kumar. 2016. “A Study of Political Interest and Democratic
Attitude of Prospective Teachers of Chhattisgarh”. The Internasional Journal
of Indian Psychology. (http://www.ijip.in)
Ciftci, Sabhattin. 2013. “The Relationships Between Students Attitudes Towards
Social Studies and Their Perceptions of Democracy, Victoria Island”.
(http://dx.doi.org/10.5897/ERRI.12.12.1080/ERR2015.2018). Diakses pada
hari Senin tanggal 29 April 2019, pukul 17.00 WIB.
Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Faruk, Omer. 2015. “Mathematics Education and Democracy Education,
Turkey”.(http://dx.doi.org/10.5897/ERRI.12.12.1080/ERR2015.2018). Diakses
pada hari Senin tanggal 29 April 2019, pukul 17.30 WIB.
Korprov, O. Alexander. 2016. “Socialization for the Knowledge Society”.
International Journal. Bauman Moscow State Technical University”, Moscow,
RUSSIA. (https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1114688.pdf). Diakses pada hari
Rabu tanggal 10 April 2019 pukul 02.00 WIB.
Kubow dan Kinney. 2000. “Fostering Democracy in Middle School Classrooms
Insights From a Democratic Institute in Hungary, Washington”. (http://search.
proquest.com/docview/27484053?accountid=34598).Diakses pada hari Senin
tanggal 29 April 2019, pukul 19.30 WIB.
Khoiriyah, Nurulailatul. 2012. “Kolaborasi dengan Ahli Lain”.(http://konseling-
nur.blogspot.co.id/2019/04/normal-0-false-false-enus-x-none-25.html).
Diakses pada hari Minggu 24 Maret 2019 pukul 18.00 WIB.
Khoiriyah,Siti. 2018.“Uji Coba Model Sosalisasi Nilai Toleransi Menggunakan
Strategi Role Playing Kombinasi Debat Untuk meningkatkan Sikap Positif
Pemuda Desa Joggrangan Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten”.
SkripsiS-1.(http://v1.eprints.ums.ac.id/archive/etd/48939/2/). Diakses pada hari
Senin, 20 Januari 2019pukul 15.45 WIB.
Lengeling, M. Marta. 2017. “Teacher Socialization of EFL Teachers at Public School
Levels in Central Mexico. International Journal. Universidad de Guanajuato,
Guanajuato,Mexico. (http://www.scielo.php/?script=sciarrtext&pid=S16570
790201700004). Diakses pada hari Selasa tanggal 9 April 2019 pukul 23.51
WIB.
13
Osman,Samanci. 2010. “Eduacation in Elementary School, Washinghton”.
(http://eric.ed.gov/?id=EJ872089). Diakses pada hari Minggu 14 Juli 2019
pukul 20.00.
Putra, Dedi Kurniawan Syah. 2011. Media dan Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Silberman, Melvin L. 2001. Active Learning. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Memahami Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryanto. 2015. Model Pembelajaran Isu-isu Kontroversial. Surabaya: Jenggala
Pustaka Utama.
Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKN. Jaksarta: Bumi Aksara
Widiastuti, Diani, Dkk. 2013. “Pengaruh Sosialisasi, Motivasi, Dan Pemahaman
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Pengusaha Kena
Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara). Jurnal.Malang:
UniversitasBrawijaya. (http://perpajakan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/
perpajakan/article/view/48).DiaksespadahariJum’at 19 Juli 2019 Pukul
21.00
Wulandari, Esty. 2013. “Penggunaan Media Komunikasi Visual Sebagai Strategi
Komunikasi Dalam Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja”. Jurnal S-
2.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.(https://digilib.uns.ac.id /dokumen
/detail/32070/Penggunaan-Media-Komunikasi-Visual-Sebagai-Strategi-Ko
munikasi-dalam-Sosialisasi-Kesehatan-ReproduksiRemaja).Diakses pada
hari Jum’at 19 Juli 2019 Pukul 21.00.
Zaini, Hisyam, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif Diperguruan Tinggi.
Yogyakarta: CTSD (Center For Teching Staff Development).
Zaman, Nur Asef. 2018. “Uji Coba Model Sosialisasi Nilai Cinta Tanah Air
Menggunakan Strategi Numbered Head Together Kolaborasi Reading Guide
Untuk Meningkatkan Sikap Positif Pemuda Desa Jonggrangan Kecamatan
Klaten Utara Kabupaten Klaten”. Skripsi S-1.((http://eprints.ums.ac.id/56091).
Diakses pada hari Sabtu tanggal 29 Juni 2019 pukul 22.03 WIB.
Zamroni. 2001. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Biograf.