Upload
nurhayatiayay
View
238
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok 111. Umar Gunarsa2. Dede Gunawan3. Rido Maulana4. M. Aviansyah5. Yeni Roito6. Anggi Purnama Sari7. Adhani Kusumawati8. Hasyasya Furnita9. Siti Nurhayati
Tutor : dr. Airiza Sp. S
dr. Pitut Aprilia
Modul 1 Disfagia
Seorang wanita 30 tahun, belum menikah mengeluh setiap makanan keluar seperti apa yang dimakan setelah 1-2 jam. Makanan cair lebih susah daripada makanan padat. Berat badan tidak menurun.
Skenario 2
Klarifikasi Istilah◦Disfagia : Dys : Sukar - Fagia : makan
Kata Kunci◦Wanita, 30 tahun◦Belum menikah◦Makanan keluar setelah 1-2 jam◦Makanan cair lebih susah daripada makanan padat
◦BB tidak menurun
Disfagia
• Nyeri• Riwayat penyakit
dahulu : Inflamsi (tomsilitis, abses retrofaring, reflux
esofagitis, alkoholik esofagitis
• Opersi Emfisema• Perforasi Esofagus
Kronik
Obstruktif • Painless• Lesi benigna
•Kongenital
Non Obstrukti
f• Akalasia•Kelaninan
Spingter bawah
esofagus
Akut
Wanita, 30 tahun Blm menikah
KeluhanMakanan keluar 1-2
jam
Makan makanan cair lebih
susah drpd
makanan padat
BB tdk ↓
??
1. Apa penyebab disfagia pada kasus ini?2. Jelaskan meknisme disfagia pada kasus ini!3. Jelaskan penyakit dengan gejala disfagia!4. Jelaskan struktur anatomi dan fisiologi uper GI tract !5. Mengapa makanan cair lebih susah di makan
daripada makanan padat?6. Jelaskan langkah diagnostik dari disfagia7. Mengapa makanan keluar setelah 1-2 jam?8. Jelaskan defini tumor dan kanker!9. Apakah ada kemungkinan tumor/ kanker di tempat
lain yang menyebabkan disfagia?10. Adaka hubungan belum menikah pada umur 30
tahun dengan gejala / keluhan pada skenario?11. Jelaskan Diagnosis Differensial dr kasus ini!
Pertanyaan
Anatomi Saluran Cerna
FISIOLOGI SALURAN CERNA
A. Aktivitas Listrik Pada Otot Polos Gastro Intestinal
Hampir terus menerus tereksitasi oleh suatu aktivitas listrik intrinsik lambat melalui Membran Serabut Otot.
Gelombang Lambat Gelombang Paku
Perubahan potensial membran istirahat yang lambat dan bergelombang.
Merupakan potensial aksi yang sebenarnya, potensial ini timbul secara otomatis bila membran istirahat otot polos gastrointestinal menjadi lebih +
Potensial aksi pada otot polos gastrointestinal : Kanal Kalsium-Natrium
Disebabkan oleh interaksi yang kompleks antara sel otot polos dan sel khusus.
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
FISIOLOGI SALURAN CERNA
Gelombang Lambat dan Gelombang Paku pada Otot Polos Gastrointestinal
Gelombang Lambat
Gelombang Paku
Istirahat Hiperpolarisasi
Depolarisasi
•Peregangan otot•Perangsangan oleh asetilkolin•Perangsangan oleh saraf parasimpatis•Perangsangan oleh beberapa hormon
•Pengaruh norepinefrin/epinefrin pada serabut•Perangsangan saraf-saraf simpatis yang menyekresikan norepinefrin pada ujung-ujungnya
Depolarisasi Hiperpolarisasi
Kontraksi Otot Polos
FISIOLOGI SALURAN CERNA
Respon Masuknya Ion Kalsium ke dalam serabut Otot
Mengaktifkan filamen-filamen miosin dalam serabut
Gaya Tarik Menarik antara filamen miosin dan filamen aktin
Mengaktifkan filamen-filamen miosin dalam serabut otot
KONTROL SARAF GASTROINTESTINAL
Sistem Saraf Enterik
Plexus Mienterikus (Plexus Auerbach)
Plexus Sub mukosa( Plexus Meissner )
Terletak di antara Lapisan Otot Longitudinal dan
Sirkular – Mengatur Pergerakan
Gastrointestinal
Plexus Lebih Dalam - Sekresi Gastrointestinal dan
Aliran Darah Total
FISIOLOGI SALURAN CERNA
Mengunyah ( Mastikasi)
Gigi Anterior (Incisivus)Memotong Kuat
Gigi Posterior ( Molar)Menggiling
Menyederhanakan dan Menguraikan agar dapat
lebih kontak dengan enzim pencernaan makanan
Amilase Saliva dan Buccal Lipase
Menelan ( Deglutisi)
FISIOLOGI SALURAN CERNA
Tahap Volunter
Tahap Faringeal
Tahap Esofageal
Mencetuskan Proses Menelan
Membantu Jalannya Makanan Melalui Faring ke
Esofagus
Mengangkut makanan dari dalam faring ke dalam
lambung.
Tahap Faringeal
Bolus Merangsang daerah Epitel Reseptor Menelan di dinding Faring.
Sinyal tersampaikan ke batang Otak
Mencetuskan Serangkaian kontraksi otot faringeal
•Palatum Mole tertarik ke atas untuk menutupi nares posterior
•Pita Suara laring menjadi sangat berdekatan Sfingter faringoesofageal
•Kontraksi seluruh otot dinding faring Mendorong makanan melalui proses peristaltik.
•Ketika menelan, pusat pernafasan dihambat di medula dalam sekejap < 6 detik.
Tahap Esofageal
2 Tipe gerak Peristaltik
Peristaltik Primer Peristaltik Sekunder
Kelanjutan gelombang peristaltik dari faring (8-10
detik)
Jika gagal , maka akan dirangsang oleh saraf intirinsik dalam saraf
mienterikus,
Sebagian oleh serabut-serabut aferen vagus ke medula dan kembali lagi
melalui saraf eferen glosofaringeal dan vagus
Gelombang Peristaltik Mendekat ke Lambung
Timbul suatu Gelombang Relaksasi (penghambat
mienterikus)
Seluruh Lambung, Duodenum akan terelaksasi (Persiapan awal untuk
menerima Makanan)
Kimus
Mencegah refluks yang bermakna dari isi lambung
ke dalam esofagus
Mencegah isi lambung kembali ke esofagus karena
tekana intra abdomen
Sfingter gastroesofageal
Pilorus
Makanan Masuk Ke dalam Lambung
Sekresi HCL dengan segera setelah terjadi kontak
makanan dengan dinding korpus lambung (kecuali
di kurvatura minor)
Gelombang pencampur, (bergerak 1 kali setiap 15 – 20 detik) – Gelombang pendek listrik spontan pada dinding lambung
Cincin Konstriktor memeras isi lambung (pencampuran ) -
Pylorus
Kimus
Hormon Gastrin
Hormon Gastrin
kimus
Cairan
Setengah cairan
Bubur
Setengah Bubur
Setengah Padat
Padat
Katup ileosekal
FUNGSI ABSORPSI DAN PENIMBUNAN USUS BESAR
Penyebab disfagia- Gangguan di pusat saraf ( neurologis )- Stroke- Penyakit serebrovaskular- Tenia gravis- Akalasia esofagus- Ca esofagus- skleroderma
Mekanisme Disfagia
Obstruksi Penyempitan lumen
Penyebab :- Massa tumor- Peradangan
mukosa- Penekanan
lumen dari luar
Pada saluran cerna atas di
esofagus, orofaring & nasofaring
Makanan tidak masuk/
kesulitan makan
Disfagia (kesulitan menelan)
3. Jelaskan penyakit dengan gejala disfagia Disfagia ada 2 macam yaitu :
1. Disfagia mekanis A. Penyempitan intrinsik Keadaan inflamasi yang menyebabkan edema
dan pembengkakan : stomatis,faringitis Selaput dan cincin : osofagitis Striktur benigna : peptik,iskemia,inflamasi Tumor-tumor malignan :karsinoma
primer,karsinoma metastatik Tumor-tumor benigna : lipoma,angioma
Lanjutan ....2 .Kompresi ekstrinsik Spondilitis servikalis Osteofit vertebra Abses dan masa retrofaring Pembesaran kelenjar tiroid Divertikulum zenker Kompresi vaskuler Massa mediastinum posterior Tumor pankreas
Lanjutan....2.Disfagia motorik : 1.Kesulitan dalam memulai
refleks menelan Lesi oral dan paralisis lidah Anastesia orofaring 2.Kelainan pada otot lurik faring
dan osefagus Kelemahan otot :
polineuritis,dermatomiotisis,miopati
Kontraksi dengan awitan simultan atau gangguan inhibisi deglutisi
Faring dan osefagus proksimal :rabies ,tetanus
Sfingter osefagus bagian atas :paralisis muskulus suprhioideus,akalasia krikofaringeus
3.Kelainan pada otot osefagus
Paralisis korpus esofagus yang menyebabkan kontraksi yang lemah : akalasia,miopati,neuromiopati metabolik
Kontraksi dengan awitan simultan atau gangguan inhibisi deglutinasi
Korpus osefagus : spesma osefagus,akalasia
Sfingter osefagus bagian bawah : kelainan akalasia
Kanker
Perkembangan sel secara abnormal dan tidak terkendali
3 Jenis Gen yang Berperan dalam Timbulnya Kanker
Onkogen
TSG ( Tumor supressor genes)
Gen Perbaikan DNA
• ca faring•Ca trakea•Ca nasofaring
anamesisLama dan keluhan disfagia?Timbulnya saat menelan makanan apa?Riwayat operasi?Evaluasi pola hidup dan makan?Penggunaan obat-obat yg mengganggu
proses menelan?Penyakit sebelumnya?Keluhan lainnya?
Pemfis/penunjang
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
Keadaan umum pasien
Pemeriksaan rongga mulut
Pemeriksaan orofaring dan reflex menelan
Pemeriksaan pergerakan palatum
mollePemeriksaan
sensibilitas orofaring
Barium swalow(esofagogram)
CT scanMRI
Laringoskopi direkEsofagoskopi
Endoskopi ultrasoundFoto polos esogagus
dengan kontras
penatalaksaanaan Mencegah pencetus meninggikan kepala
saat tidur Hindari keterlambatan makan Diet modifikasi pada gangguan menelan hidrasi
Makanan keluar setelah 1-2 jam??
Akalasia (hilangnya peristaltik esofagus dan gagalnya sfingter esofagokardial berelaksasi shg makanan tertahan di esofagus)
Segemen esofagus bagian bawah
menyempit (pada relaksasi
Esofagus bag proxilmal dilatasi dan pemanjangan
Megaesofagus (esofagus yang
berkelok-kelok)refl
Mukosa mengalami peradangan
akibat retensi makanan
Hipertensi
jar otot
sirkular
neuron nonadrenergik nonkolinergik inhibitor ↓
tekanan sfingter terlalu tinggi sulit menelan (makanan keluar)
esofagitis ?
Refleks menelan normal sampai
esofagus hanya 20
detikMuntah
setelah 1-2 jam
Dysphagia Dysphagia oesophagus => makanan padat
masuk dan menekan epiglotis sehingga bisa masuk dan menuju gaster tapi ketika makanan cair tekanan untuk menuju oesophagus kurang sehingga sulit untuk ditelan
Atau bisa juga karena terjadi stroke dan terjadi kelemahan otot” oesophagus
Wanita 30 tahun Belum menikah.
Apakah ada hubungannya dengan penyakit pada
skenario ?
Kanker adalah penyakit yang melibatkan pikiran, tubuh dan jiwa.
Kasus pada skenario = kanker
Fktor kejiwaan dan emosional,
stress terganggu
menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
Buat anamnesa dan pemeriksaan fisik yang menunjang pada Akalasia esofagus dan Karsinoma Esofagus
Akalasia esofagusDavie
2009730179
Akalasia esofagus/simple ectasia Akalasia adalah gangguan atau hilangnya
peristaltik esofagus dan kegagalan sfingter kardioesofagus untuk relaksasi sehingga makanan tertahan di esofagus
Akalasia yunani kurang mengendur
Epidemiologi/etiologi epidemiologi Etiologi
Usia 30-40 tahunPuncak insiden
pada usia 40 tahunPria 1:1 wanita
5%pada anak-anak
Penyebab belum diketahui secara jelas
Faktor-faktor seperti
herediter,infeksi,autoimun,degeneratif
adalah kemungkinan penyebab alakasia
patofisiologi Patofisiologi Kelainan dasar
terletak pada defek dari invasi esofagus.penyakit ini dapat primer atau sekunder karena penyakit lain
GejalaDisfagiaMuntah yang
makin lama makin berat
Berat badan menurun
Gambaran klinis
•Merupakan keluhan utama akalasia•Biasanya cairan lebih sukar ditelan dari pada
makanan padat
disfagia•Dapat timbul setelah makan atau berbaring•Terjadi pada malam hariregurgitasi
•Timbul pada minum/makan dinginnNyeri dada
komplikasiObstruksi saluran pernapasanBronkhtisAbses paruDivertikulumPneumonia aspirasiCa esofagusCa lambung
pemeriksaanFoto polos: tampak ada bayangan air-fluid
level pada daerah mediastinum yang menandakan ada timbunan makanan
Foto dengan barium:tampak dilatasi esofagus
Endoskopi:untuk mencari kelainan yang lain
penatalaksanaan
konservatif
operatif Terapi oral (kapsul-pil)Untuk mengendorkan
spingter esofagus dan diberikan sebelum makan
Ex: lorepamid,verapamil Toksin botulinumBerkerja menghambat
pelepasan asetilkolin di spingter
EsofagomiotomiTerapi yang optimal
yang dilakukan pertama kali oleh Ernest heler(1913)
prognosis Prognosis achalasia bergantung pada
penanganannya jika dilakukan dengan baik maka esofagus akan kembali ke ukuran normal
Karsinoma Esofagus
Karsinoma EsofagusDefinisi : Kanker esofagus adalah kanker yang terjadi di
esofgus – pipa yang memanjang dari tenggorokan ke perut.
Epidemiologi : Kanker esofagus merupakan tumor ganas terbesar ke-9 di dunia, menduduki peringkat ke-6 penyebab kematian. China merupakan negara dengan mortalitas kanker esofagus tertinggi. Umunya pria lebih tinggi dari wanita.
Etiologi : - Senyawa nitrosamin- Karsinogenesis fungi - Defisiensi elemen renik- Pola diet - Kerentanan genetik- Lesi prekanker esofagus
Stadium Klinis1. Karsinoma superfisial esofagus: lesi hanya mengenai
epitel, lamina propria atau submukosa, belum mengenai tunika muskularis.
2. Karsinoma esofagus stadium sedang dan lanjut. Tipe medular Tipe fungasi Tipe ulseratif Tipe konstriktif Tipe intraluminalManifestasi Klinis : 1. Karsinoma superfisial esofagus : relatif lebih ringan, rasa
tidak nyaman di tulang dada, terasa gesekan, nyeri atau ada benda asing mengganjal. Gejala muncul pada waktu menelan mulanya intermiten.
2. Stadium sedang lanjut : disfagia progresif, nyeri di dada atau punggung, muntah banyak mukus, dehidrasi, penurunan berat badan, obstruksi saluran nafas dan sulit bernafas
Pemeriksaan Laboratorium : - Pemeriksaan sinar x- Pemeriksaan sitologi- EsofagoskopiTerapi :- Terapi operasi - Radioterapi- Kemoterapi
Faktor risiko Alkohol Cairan empedu yang naik Mengunyah tembakau Sulit menelan yang disebabkan achlasia Minum cairan yang terlau panas Kurang makanan buah dan sayuran Makan makanan awetan Gastroesophageal reflux disease (GERD) Obesitas Perubahan sel pra kanker pada esofagus (Barret’s
esophagus) Pengobatan radiasi pada dada atau perut bagian atas Merokok Pencegahan Berhenti merokok atau mengunyah tembakau. Hindari meminum alkohol atau minum dalam batas wajar. Makan lebih banyak buah dan sayur Jaga berat badan sehat
Schwartzs Principles of Surgery 3 edition Ryan, P : very short text book of surgery Syamsuhidajat R, de Jong W. Buku ajar ilmu
bedah. Edisi 3. EGC. Tahun 2011
Referensi