Upload
azka-roby-antari
View
717
Download
58
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sebuah Modul Praktek, Modul Praktikum, Panduan Praktikum K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tentang Job Safety Analysis, bagian dari materi ajar Praktek K3 di Politeknik Akamigas Palembang.
Citation preview
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 1/18
MODUL VI
PRAKTEK KESEHATAN KESELAMATAN KERJA
“ JOB SAFETY ANALYSIS ”
Dosen Pengajar :
Azka Roby Antari, ST
PROGRAM STUDI
TEKNIK ANALISIS LABORATORIUM MIGAS
TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS
TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA
POLITEKNIK AKAMIGAS PAEMBANG
2014
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 2/181
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
1. IDENTITAS PRAKTEK
1) Pokok Praktek : Job Safety Analysis
2) Sub-pokok Praktek : a. Praktek analisa ilustrasi identifikasi bahaya
b. Praktek menyusun JSA Pilihan
c. Praktek menyusun JSA dengan observasi
3) Penilaian : d. Pre-test – 10%
e. Laporan hasil identifikasi bahaya (25%)
f. Lembar JSA pilihan (25%)
g. Laporan JSA observasi (40%)
2. TUJUAN PRAKTEK
↘ Mahasiswa mengenali definisi, fungsi dan cara penyusunan JSA.↘ Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahaya di lingkungan tempat belajarnya (kampus).
↘ Mahasiswa mampu menyusun JSA dengan baik.
3. DASAR TEORI
3.1 Definisi JSA
Job Safety Analysis (JSA) atau disebut juga Job Hazard Analysis (JHA) yang dikembangkan
oleh beberapa lembaga standar K3 adalah suatu teknik atau prosedur yang memusatkan perhatian
pada pengidentifikasian potensi bahaya yang melekat pada suatu langkah kerja atau pekerjaan.
Dalam aplikasinya, JSA berbentuk dokumen tertulis yang disebut Lembar JSA atau JSA Sheet.
JSA mengembangkan identifikasi bahaya yang keterkaitan antara pekerja (worker),
kerja/tugas yang dilakukan (task), peralatan yang digunakan (tools), dan lingkungan kerja (work
environment). JSA dibuat dengan konsep bahwa bahaya dari masing-masing langkah kerja dikenali
agar prosedur kerja yang aman dapat disusun dan tindakan pengendalian bahaya dapat
ditentukannya, hasil kajian JSA ini kelak akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Sistem
Manajemen K3 (SMK3).
Penyusunan JSA diperlukan dikarenakan beberapa alasan yaitu :
↘ Diperlukannya Standar Operating Procedures (SOP) yang tepat yang dapat memberikan rasa
aman kepada para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.
↘
Perlunya manajemen melakukan pengendalian bahaya, mempelajari dan mencegah potensi
bahaya pada suatu pekerjaan yang dapat mengakibatkan penyakit, luka, bahkan kematian
pada pekerja.
↘ Perlunya petunjuk kerja yang konsisten untuk keperluan orientasi training dan retraining
pekerja baru, pekerja pindahann dan atau pekerja lama yang mengerjakan pekerjaan baru
(“ pre-job instruction on irregular jobs”)
↘ Perlunya kegiatan kaji ulang (review ) terhadap prosedur kerja setelah terjadinya suatu
kecelakaan.
3.2 Manfaat JSA
Idealnya dari sudut pandang Ahli K3, suatu pekerjaan tidak dilaksanakan tanpa SOP yang jelas dilengkapi dengan prosedur kerja yang aman. SOP sedemikian bisa disusun bila JSA pekerjaan
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 3/182
tersebut telah lebih dahulu disusun dan menjadi sumber referensi bagi penyusunan SOP. Itulah salah
satu manfaat JSA, adapun manfaat lainnya adalah :
↘ Dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan pekerjaan lama dan pertimbangan dalam
pelaksanaan pekerjaan baru.
↘ Dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja pegawai/pekerja.
↘ Dapat mengidentifikasi kerja tidak aman sebelum munculnya kecelakaan yang pada
gilirannya menurunkan resiko kerja.
↘ Pengendalian bahaya dapat lebih preventif daripada kuratif.
↘ Dapat mengkombinasikan dua atau lebih proses atau prosedur kerja yang berlainan menjadi
satu secara mulus dan berkesinambungan.
↘ Meningkatkan kenyamanan pekerja dan faktor keamanan yang bermuara pada peningkatan
produktifitas.
↘ Dapat mengurangi masa pelatihan baik bagi pekerja baru (trainee) dan maupun pekerja
lama.
↘ Membangun komunikasi yang baik antar fungsi supervisi – operasi – birokrasi.
3.3 Aplikasi JSA
Meskipun idealnya JSA diterapkan pada semua pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
sekecil apapun. Penyusunan JSA lebih diprioritaskan pada pekerjaan dengan karakteristik :
↘ Tingkat resikonya relatif tinggi, terutama yang memiliki riwayat kecelakaan ataupun “near
misses”.
↘ Memiliki kekerasan potensial dan tingkat cedera yang menyebabkan cacat seperti
kebakaran, ledakan, paparan kimia, atmosfir beracun, kondisi rendah oksigen.
↘ Pekerjaan-pekerjaan lama yang dilakukan di lingkungan yang baru.
↘ Pekerjaan-pekerjaan baru terutama yang masih dalam tahap perencanaan dan desain.
↘ Pekerjaan dilakukan oleh pekerja baru.
↘ Terdapat perubahan dalam langkah kerja.
↘ Pekerjaan-pekerjaan yang sangat jarang dilakukan.
↘ Semua pekerjaan yang membutuhkan “Surat Ijin Kerja” atau “Work Permit” (contoh ; ruang
tertutup, kerja panas, ketinggian, LOTO).
3.4 Prosedur penyusunan JSA
Penyusunan JSA secara garis besar sama saja meskipun merujuk pada berbagai standar
referensi yang berbeda. Standar internasional seperti OSHA 3078-2002 dan 3071-2007 yang
dikeluarkan Departemen Perburuhan Amerika Serikat, OHSAS 18001 yang disusun oleh forum
institusi K3 global, maupun aturan regulasi nasional menunjukkan keserupaan dalam langkah
penyusunannya.
Langkah penyusunan JSA secara garis besar terdiri empat langkah utama sebagaimana
tergambarkan dalam bagan berikut :
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 4/183
Select critical jobs / tasks
Pilah dan pilih pekerjaan kritis dan kumpulkan informasi
Break jobs / tasks down in to steps
Jabarkan pekerjaan menjadi langkah-langkah kerja secaraberurutan
Pin point loss exposures
Identifikasi potensi bahaya pada masing-masing langkah
Write and develop controls / procedures
Mengembangkan solusi pengendalian untuk mencegah
kecelakaan
1
2
3
4
Patut menjadi perhatian bahwa penyusunan JSA tersebut tidak hanya dilakukan oleh
manajemen saja tetapi juga harus melibatkan pekerja sebagai garda terdepan operasi kerja yang
tahu dan berhadapan langsung dengan obyek kerja, dan setelah identifikasi bahaya serta langkah
pengendalian bahaya ditentukan, monitoring dan kontrol atas jalannya JSA harus rutin dilakukan
untuk memastikan pekerjaan berlangsung dengan aman dan benar.
Uraian dari empat langkah diatas adalah sebagai berikut :
1. Seleksi pekerjaan dan pengumpulan informasi ;
Mula-mula penyusun JSA (Pengawas K3) harus memilih dahulu pekerjaan apa yang
akan dikerjakan dan membutuhkan analisa dan membuat prioritas. Mulai dari langkah
ini, manajemen melibatkan pekerja terutama operator dalam penyusunan JSA.
Tips bagi Penyusun JSA dalam memilih pekerjaan adalah dengan memperhatikan
aspek kompleksitas dan peringkat resiko :
Kompleksitas :
> Jangan terlalu rumit. Seperti : mendirikan pabrik, membangun gedung.
> Jangan terlalu sederhana. Seperti : mengencangkan baut, memencet
tombol.
Peringkat resiko : lakukan penilaian peringkat resiko.
Sebagai contoh pada stasiun pengumpul migas, pekerjaan seperti mengoperasikan
kompressor, heater treater, heat exchanger, dan beragam bejana tekan tentu
mengandung resiko tinggi terpapar bahaya mekanis, panas dan kebakaran. Pekerjaan
seperti pengisian (loading) cairan kimia aditif kedalam tangki penampung cairan kimia
(chemical tank ) tentu tinggi akan resiko paparan bahaya kimia. Pekerjaan berbahaya
seperti inilah yang prioritas penyusunan JSA-nya melebihi pekerjaan yang tingkat resiko
lebih rendah bahkan dapat diabaikan seperti penyusunan arsip atau ATK di kantor, atau
membersihan ruang kerja dan taman.
Selain itu, Penyusun JSA harus memperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang
mencederai pekerja dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari :Laporan insiden atau kecelakaan pekerja sebelumnya.
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 5/184
Data pelaksanaan kerja serupa sebelumnya.
Klaim-klaim kompensasi yang diajukan pekerja.
Pengamatan langsung ke tempat kerja (walk through observations).
Rekaman video.
Adalah kewajiban penyusun untuk memperhatikan dengan seksama apakah
informasi atau data-data yang diperoleh lengkap dan akurat.
2. Penjabaran langkah kerja ;
Pekerjaan yang telah ditetapkan untuk dianalisa, kemudian diuraikan kedalam
komponen langkah-langkah pelaksanaannya. Satu pekerjaan tunggal dapat memiliki
begitu banyak penjabaran pekerjaan penyusunnya dan melibatkan pekerjaan-pekerjaan
penunjang, tetapi dapat juga berdiri sendiri. Penggunaan pertanyaan kunci akan
membangkitkan rasa penasaran dan membantu memudahkan Penyusun K3 dalam
penjabaran langkah ini seperti :Pekerjaan apa ?
Langkah kerjanya bagaimana ?
Bahaya yang terkandung ?
Apa konsekuensinya jikalau bahaya dibiarkan ?
Bagaimana cara mengendalikan bahaya itu ?
Kecelakaan/ insiden apa yang terjadi atau mungkin terjadi ?
Selain itu, tips bagi Penyusun JSA dalam menjabarkan langkah kerja ini adalah
dengan memperhatikan aspek detil. Contoh sederhana untuk mengilustrasikan
penjabaran langkah kerja adalah pada penyusunan JSA “mengganti lampu di plafon
kamar” :
> Penjabaran jangan kurang detil, karena akan “menghilangkan” bahaya ;
o Ambil tangga dan lampu baru.
o Ganti bola lampu.
o Kembalikan tangga dan buang bola lampu lama.
> Jangan terlalu detil, karena akan tidak praktis dan merepotkan ;
o Ambil tangga dari gudang.
o Ambil bola lampu baru dari tempat penyimpanan.
o Bawa tangga dan bola lampu ke tempat yang memerlukan
pergantian lampu.
o Letakkan tangga dibawah lampu yang akan diganti.
o Pastikan saklar lampu dalam keadaan mati (off ).
o Naiki tangga.
o Buka kap lampu.
o Putar bola lampu ke arah berlawanan dengan jarum jam sampai
lepas dari rumahnya (socket ).
o Lepas dan sisihkan bola lampu lama.
o Buka bungkus dan keluarkan bola lampu baru.
o Masukkan bola lampu baru ke rumah lampu.o Putar searah jarum jam hingga erat.
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 6/185
o Tutup kembali kapnya
o Lipat tangga.
o Buang bola lampu lama ke tempat sampah.
o Kembalikan tangga ke gudang.
Gunakanlah langkah yang sedang-sedang saja, namun cukup mewakili, jika perlu,
dapat dibatasi hingga 10 langkah atau kurang :
o Ambil tangga dan bola lampu baru.
o Letakkan tangga dibawah lampu yang akan diganti.
o Dengan menggunakan tangga, ganti bola lampu.
o Tepikan semua alat dan lampu ke tempatnya.
3. Identifikasi bahaya dan pemeringkatan (ranking) resiko ;
Identifikasi bahaya penting untuk mengevaluasi peralatan, prosedur kerja dan
personil. Namun sebelum menyusun JSA, Penyusun JSA harus terlebih dahulu menguasai
konsep bahaya dan resiko agar dapat mengisi JSA dengan baik.Bahaya yang ada di tempat kerja amat banyak dan beragam jenisnya. Terdiri dari
bahaya mekanis, listrik, ergonomis, biologi, kimia, radiasi, dll. Namun sebelumnya,
penting bagi Penyusun untuk memahami proses terjadinya kecelakaan terjadi. Dimulai
dari adanya kondisi tak aman (unsafe conditions) yang bertemu dengan perilaku tidak
aman (unsafe act ).
Demikian juga halnya dalam pemeringkatan resiko, komponen perhitungan tingkat
resiko membutuhkan pertimbangan banyak hal sehingga sebaiknya dilakukan oleh
tenaga ahli dan referensi yang memadai.
Tips bagi Penyusun JSA dalam langkah ini adalah membuat daftar sumber bahaya
dan menggunakan metode pengurutan resiko dengan mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya bahaya yang menyebabkan kecelakaan ( probability atau occurence) dan
estimasi keparahan bila terjadi (severity ).
Daftar sumber bahaya dapat disertai pertanyaan sebagai berikut :
DAFTAR SUMBER BAHAYA
Jatuh Apakah para pekerja bekerja di ketinggian ?
Memasuki raung tertutup : Apakah pekerja harus memasuki ruang tertutup ?
Penggalian, lubang, atau bukaan
pada lantai kerja :
Dapatkah pekerja masuk atau terperosok kedalam ?
Peralatan bergerak : Apakah terdapat mesin-mesin atau alat berat di area kerja ?
Titik-titik penting pada mesin/alat
:
Dapatkah pekerja kontak/ tersangkut pada bagian2 atau
sparepart mesin seperti rantai, sproket, dll ?
Kimiawi : Apakah pekerja menggunakan larutan asam, basa, pestisida,
bahan makanan, radiokaktif, dll ?
Penggilingan : Dapatkah pekerja masuk atau terjepit penggilingan ?
Debu : Apakah pekerjaan dapat terpapar debu proses dalam pekerjaantersebut ?
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 7/186
DAFTAR SUMBER BAHAYA
Bahaya Listrik Bagaimana kondisi terminal2 listik, jaringan kabel, service
panels, dll ?
Tingkat pencahayaan : Apakah cukup pencahayaan di tempat kerja ?
Bahaya energi tersimpan (listrik,
mekanis, tekanan):
Dapatkah energi terlepas saat kerja ? (Lock-out/Tag-out)
Kejatuhan : Apakah pekerja bekerja diketinggian atau dibawah benda
rawan jatuh ?
Berkendara dan lalu lintas: Apakah pekerja harus berkendara atau bekerja ditengah lalu
lintas ?
Benda tajam : Apakah pekerja menggunakan pisau, alat potong ?
Terpeleset : Bagaimana kondisi permukaan lantai kerja, bagaimana
housekeeping dll?
Tata letak lokasi kerja : Apakah tata letak atau alur proses berpotensi bahaya ?
Penggunaan tangga atau
perancah :
Apakah tangga dan perancah digunakan dalam pekerjaan itu?
Cuaca : Dapatkah cuaca menimbulkan bahaya saat kerja ?
Api/Ledakan : Adakah potensi kebakaran atau ledakan ?
Akses keluar-masuk : Dapatkah pekerja memasuk i tempat kerja dengan aman ?dan
tersediakah jalur evakuasi saat kondisi darurat ?
Alur proses : Apakah terdapat bahaya dalam proses pengaliran produk
dalam proses ?
Lokasi mitra usaha atau pekerja
lain di area tersebut :
Apakah pekerjaan kita membahayakan mereka atau
sebaliknya?
Faktor manusia : Apakah training sudah cukup dilakukan? Apakah pekerja
kelelahan ? Seberapa fitkah para pekerja ?
Pemindahan atau penerangan
material :
Apakah pekerja harus mengangkat atau membawa beban berat
?
Gerakan berulang-ulang : Apakah pekerjaan tersebut membutuhkan gerakan berulang-ulang (mengetik, memutar)?
Penilaian resiko (risk assesment ) sendiri dilakukan melalui matriks resiko secara
kualitatif antara probability atau occurence yaitu berapa sering kemungkinan bahaya
dapat terjadi dan severity yaitu tingkat keparahan yang dapat terjadi atau bagaimana
seriusnya dampak kejadian sebagai konsekuensinya, dengan formulasi :
RISK = SEVERITY X PROBABILITY
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 8/187
SEVERITY PROBABILITY RISK
H 4 H 5 H 20
H 4 M 4 H 16
M 3 H 5 H 15
M 3 M 4 M 12
H 4 L 3 M 12
L 2 H 5 M 10
M 3 L 3 M 9
L 2 M 4 M 8
L 2 L 3 L 6
Dimana :H = High
M = Medium
L = Low
Standar range penilaian probability dan severity beberapa institusi memiliki sedikit
perbedaan, namun mengarah pada formulasi yang sama. Sebagaimana salah satunya
sebagai berikut :
Probability :
5 – Frequently, likely to occur frequently (High)
4 – Probable, will occur several times (Medium)
3 – Occasional, likely to occur (Low)2 – Remote, unlikely but possible (Very Low)
1 – Improbable, so unlikely it can be assumed that it will
not occur
PROBABILITY
(KEMUNGKINAN)
PENGERTIAN
LOW (RENDAH) Kemungkinan terjadi sangat kecil selama kegiatan
MEDIUM (SEDANG) Kemungkinan terjadi beberapa kali selama kegiatan
HIGH (TINGGI) Kemungkinan terjadi berkali-kali selama kegiatan
Severity :
4 – Catastrophic, may cause death (High)
3 – Critical, may cause serious injury or illness (Medium)
2 – Marginal, may cause minor injury or illness (Low)
1 – Negligible, will not cause injury or illness
SEVERITY
(KONSEKWENSI)
LOW
RENDAH
MEDIUM
SEDANG
HIGH
TINGGI
KESELAMATAN P3K Pertolongan Dokter Hilang hari kerja (loss time
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 9/188
SEVERITY
(KONSEKWENSI)
LOW
RENDAH
MEDIUM
SEDANG
HIGH
TINGGI
acc), kematian (fatal)
LINGKUNGAN Dampak terhadap
lingkungan
Pencemaran yang haru
dilaporkan
Pencemaran serius
KESEHATAN Paparan < NAB Paparan beberapa kali
diatas NAB
Paparan yang dapat
mengganggu kesehatan ata
mengakibatkan Kematian
PRODUKSI Tidak mengakibat- kan
stop produksi
Stop produksi
beberapa jam
Stop produksi beberapa hari
4. Rekomendasi pengendalian bahaya ;
Setelah potensi bahaya dan tingkat resiko pada masing-masing langkah kerja
berhasil diidentifikasi, langkah selanjutnya dalam penyusunan JSA adalah Penyusun
merekomendasikan tindakan pengendalian bahaya guna mencegah kecelakaan.
Dalam usaha pengendalian bahaya, dikenal piramida lima tingkat pengendalian
bahaya sebagai berikut :
Eliminasi – Memodifikasi metode atau material proses yang digunakan untuk
menghilangkan sama sekali bahaya tersebut. (100%)
Substitusi – Mengganti material, bahan atau proses dengan yang lebih rendah nilai
resiko atau potensi bahayanya. (75%)
Kendali rekayasa (engineering) – Mengisolasi pekerja dari paparan bahaya denganmenutup, memberi pembatas, memberi jeda jarak, jeda waktu dll. (50%)
Kendali administrasi (administrative) – Mengubah lama waktu atau kondisi
terpapar resiko (30%) dan meningkatkan kemampuan pekerja sehingga pekerjaan
mengurangi bahaya kerja. (20%)
Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment) – pertahanan terakhir dalam
pengendalian bahaya manakala bentuk pengendalian lain tidak dapat diterapkan,
pekerja diwajibkan mengenakan APD yang cocok dan nyaman yang didesain khusus
untuk jenis bahaya yang dihadapi. (5%)
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 10/189
Dalam aplikasi di lapangan dan dalam penyusunan JSA, Penyusun JSA dapat
merekomendasikan kombinasi dari tingkat pengndalian yang ada (combination of
controls).
3.5 Lembar JSA
Lembar JSA yang memiliki komponen beragam tergantung standar yang dirujuk dan
kebutuhan dari Penyusun JSA. Format yang digunakan dalam praktek K3 ini dapat dilihat pada
Lampiran 1.
3.6 Contoh JSA.
Praktikan memposisikan diri sebagai bagian dari tim yang ditugasi menyusun JSA.
Contoh 1 : JSA Mengganti Lampu di Plafon Kamar Mandi :
Lembar Kerja Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (JSA)
Pekerjaan : Mengganti Lampu di Plafon WC
Dianalisis Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Rangkaian Langkah Potensi Bahaya Langkah Preventif
Mematikan Sakelar Kena setrum Pakai sandal
Mengangkat dan mendirikan
tangga
Terpeleset Keringkan lantai,
Jangan pakai sandal yang licin
Naik tangga mengganti lampu Terjatuh Posisi naik hati-hati dan jangan pakai
sandal yang licin
Turun tangga dan
mengembalikan tangga
Terjatuh dan
terpeleset
Jangan pakai sandal yang licin
Contoh 2: JSA Internal Tank Cleaning
Akan dilakukan pekerjaan “Internal Tank Cleaning” pada Tanki 039T-201 yang berisi
bahan kimia Toluene yang mempunyai karakteristik flammable, toxic dan korosif.
Agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman, maka Saudara diminta untuk
menyusun JSA-nya.
NO LANGKAH KEGIATAN BAHAYA (HAZARD) REKOMENDASI PENGENDALIAN
PERSIAPAN
1. Menyiapkan drumbekas untukmenampung kotoran.
- Terjepit , tergores,terpukul,
- Tertimpa peralatan- Terpukul
- Kerjakan dgn hati-hati, gunakan APDstandard (safety cap, safety gloves &safety shoes), gas masker & safety belt)
2. Menurunkan levelminyak sampai batasminimal.
- Terpapar gashydrocarbon & toxicgas
- Ambil posisi diatas angin
3. Memasang spadeblank diantara valve
- Bahaya kebakaran - Cover dengan IKD, dilarang menimbulkanbunga api, gunakan tools dari bahan non
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 11/1810
NO LANGKAH KEGIATAN BAHAYA (HAZARD) REKOMENDASI PENGENDALIAN
dengan tanki padasemua line yangberhubungan dengantanki.
sparking materials
4. Membuka manholebawah dan manholeatas
- Jatuh dari ketinggian - Gunakan peralatan APD bekerja diketinggian
5. Memasang blower - Terkena baling-balingblower
- Selama penempatan blower harus dalamposisi off
- Blower harus dari type “ëxplosion proof”
6. Melepas peralatanlistrik dan instrument
- Tersengat arus listrik - Yakinkan bahwa power telah dioffkan,- Laksanakan prosedur LOTO
PELAKSANAAN(CLEANING BAGIAN DALAM)
7. Mentransfer sisaminyak ke tanki lain
- Bahaya kebakaran - Gunakan pompa bertenaga angin / steam
8. Mengeluarkan kotoran/ sludge dari dalamtanki dan ditampungdidalam drumkemudian dibuang /ditampun di dalamsludge pond
- Terpapar gashydrocarbon, toxic gasdan kekurangan O2
- Terjepit drum
- Gunakan peralatan (sekop/serok dll) daribahan non sparking material
- Isi drum maksimal 3/4 volume
9. Membersihkan bagiandalam tankimenggunakan kainmajun & serbuk
gergaji
- Minyak, majun / serbukgergajian bekastercecer mencemarilingkungan
- Iritasi mata / kulit
- Pakai chemical suit , full face mask danrubber boot .
- Gunakan “äir line compressor ” sebagaialat bantu pernapasan
- Jalankan blower untuk meminimizepaparan gas hydrocarbon / toxic gas- Lakukan gas test / pengukuran gas jika
hasilnya Free atau dibawah NAB, pekerjacukup menggunakan gas masker sajasebagai pelindung pernapasan
- Minimize ceceran minyak, jika terjadiceceran segera bersihkan / lakukanstriping.
- Kumpulkan majun / gergajian bekas,tampung dalam tempat kusus, kemudianbuang /timbun ditempat khusus sesuaiaturan LL.
FINISHING
10. Mengeluarkan semuaperalatan kerja daridalam tanki
- Terjepit, tertimpaperalatan
- Peralatan kerjatertinggal didalam tanki
- Kerjakan dengan cermat dan hati-hati- Yakinkan semua peralatan kerja telah
dikeluarkan dari dalam tanki-
11. Memasang kembalisemua peralatan listrikdan instrument
- Tersengat arus listrik - Yakinkan semua peralatan listrik masihdalam posisi off (LOTO)
12. Menutup kembalisemua manhole
- Bahaya terjepit - Hati-hati menutup manhole danmengencangkan baut
13. Mencabut semuaspade blank
- Bahaya kebakaran- Spade blank tertinggal
- Cover dengan IKD, dilarang menimbulkanbunga api, gunakan tools dari bahan nonsparking matrial .
- Yakinkan tidak ada spade blank yang
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 12/1811
NO LANGKAH KEGIATAN BAHAYA (HAZARD) REKOMENDASI PENGENDALIAN
tertinggal (sesuai dengan prosedurPemasangan dan Pencabutan SorokanButa)
Contoh 3 : JSA Change a tire of a pick-up truck
A pick-up truck got broken tire in the middle of heavy traffic. The driver run the vehicle
aside the road to change tire. The JSA arrangements shall compromise the following ;
Job Safety Analysis Worksheet Date:
Title of Job/Operation: Change tire on pickup truck
Log Number:
Employee Name and Job Title:
Driver Analyst and Date:
Division/Bureau/Section: Approved By and Date:
Personal Protective Equipment required or recommended:
Sequence ofBasic Job Steps
Unsafe mechanical Problems Recommended Safe Job Procedures
1. Preparematerials tochange tire
Struck by vehicle
Slip and fall to same level
Exposure to cold, frostbite
Overexertion removing spare tire fromcarrier
Overexertion loosening lug nuts
Engine must be shut off
Observe area. Removing tripping orstumbling hazards or move vehicle
Wear gloves and other appropriateclothing
Follow instruction in owner’s manual or
posted near jack
Use leg muscles to break lug nuts
2. Raise vehicle Struck by vehicle
Struck by jack
Contact with hot exhaust
Overexertion using jack
Put vehicle in gear or park. Set parkingbrake. Choke wheel on opposite end ofvehicle (both sides)
Following jacking instructions in owner’smanual or posted near jack
Exhaust system may be very hot do nottouch
Use jack as described in owner’s manual.
Examine jack and handle for defects
3. Change Tire Caught between tire and ground or caughtbetween vehicle body and ground
Overexertion lifting tire off of or on to hub
Contact with hot hub wheel or lug nuts
Exposure to cold (frostbite)
Check jack stability before any work isperformed on the raised vehicle.
Grasp tire on sides to remove from hub
Use proper lifting techniques. Get help ifneeded
Wear gloves when removing tire.
Wheel and lug nuts may be hot.
Wear gloves and other appropriateclothing
4. Lower Vehicle Same as step 2. Same as step 2.
5. ReplaceMaterials
Overexertion putting flat tire in truck bed. Same as step 3.
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 13/1812
Same as Step 1.
*Codes for Potential Hazards:
Struck By (SB) Caught On (CO) Fall To Below (FB)
Struck Against (SA) Caught In (CI) Overexertion
Contacted By (CB) Caught Between (CBT) Exposure (E)Contact With (CW) Fall - Same Level (FS)
4. ALAT, BAHAN DAN LOKASI
4.1 Alat dan bahan
1. Lembar JSA
2. Alat tulis
3. Data primer dan sekunder : berupa regulasi teknis dan perundang-undangan, standar-
standar terkait, catatan kecelakaan, data wawancara, dll.
Jika diperlukan :
4. Alat rekam gambar (kamera) dan suara (sound recorder).5. Alat ukur suhu, tegangan listrik, panjang dll.
4.2 Lokasi
1. Kampus Kebonjahe (Diklat)
2. Kampus Rampai
Opsional :
3. Pasar Plaju
4. Simpang Kayuagung
5.
PRAKTEK
Praktek JSA terbagi atas tiga bagian yang harus dilakukan oleh kelompok Praktikan yaitu :
5.1 Identifikasi penyebab bahaya
Perhatikan ilustrasi gambar yang diberikan Dosen Praktek, analisa dan susunlah laporan hasil
analisa tentang itu (lihat Lampiran II)
5.2
Tugas Pilihan
Sebagai latihan pada pertemuan kelas utnuk percobaan ini, Susunlah Lembar JSA untuk
pekerjaan-pekerjaan berikut ini :
NO KERJA
1 Mengganti ban motor yang pecah tertusuk paku.
2 Mengantar anak-anak sekolah menyeberang jalan
3 Menyambung rantai motor yang putus di tengah jalan
4 Menebang pohon di samping rumah
5 Membuat bangku dari limbah kayu
6 Memperbaiki atap seng yang bocor
7 Mengecat genteng
8 Memperbaiki pompa air yang tersumbat
9 Merubuhkan pagar beton
10 Mengganti terminal listrik di dinding kamar.
11 Mengganti kaca jendela kamar yang pecah
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 14/1813
NO KERJA
12 Memanen durian di halaman tempat anak-anak bermain
13 Membersihkan kandang bebek
14 Mengangkat mobil yang selip di got
15 Membersihkan semak di kebun salak di belakang rumah
16 Menggiling ikan gabus segar untuk dijadikan bahan pempek
17 Membersihkan ceceran minyak di lantai dapur
18 Mengambil bangkai kucing di loteng
19 Membakar sampah dedaunan di samping kamar
20 Memindahkan lemari kaca ke lantai atas
21 Berkendara di jalan licin
22 Memasang gorden di ruang tamu
23 Mengganti ban truk yang bocor di jalan menanjak saat hujan deras
5.3
Tugas Observasi
Lakukan observasi lapangan seputar lokasi yang telah ditentukan, amati kondisi lingkungan
lokasi dan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh orang/pekerja di lokasi dan lakukan
pemilihan pekerjaan, Susun JSA untuk pekerjaan tersebut sesuai prosedur penyusunan.
Kumpulkan hasil observasi dalam bentuk Laporan JSA.
6. FORMAT LAPORAN PRAKTEK PENYUSUNAN JSA
Penyusunan JSA yang dilakukan kelompok Praktikan, dilaporkan kepada Dosen Pengasuh MK
Praktek K3 dengan format dibawah ini.
1. Ukuran :
- Kertas : A4- Huruf : Calibri, Cambria, Arial, atau Times New Roman ukuran 11 atau 12
- Batasan : kiri 4 cm, atas 4 cm, kanan 3 cm, bawah 3 cm.
2.
Cover :
Berisikan judul JSA dan kelompok penyusun, dilengkapi dengan logo K3.
3. Lembar pengesahan Laporan
Berisikan identitas isi dan pembuat laporan yang ditandatangani oleh koordinator kelompok
Praktikan dan disetujui oleh Dosen Praktek.
4. Latar belakang penyusunan JSA
Berisikan penjelasan tentang alasan atau pertimbangan yang melatarbelakangi disusunnya
JSA pekerjaan tersebut. Tidak perlu “ngalor-ngidul” kepada hal-hal yang tidak berkaitan
langsung.
5.
Personil, Alat dan Bahan :
Berisikan keterangan tentang personil yang terlibat, komponen alat dan bahan yang
digunakan dalam observasi.
6. Data hasil pengamatan (observasi) dan Tabel JSA
Yang harus diamati adalah satu dari dua pilihan atau kedua-duanya yaitu (1) pekerjaaan dan
atau (2) kondisi dan perilaku tidak aman. Pengamatan yang dilakukan ditulis kedalam JSA
Sheet (Lembar JSA), 1 JSA Sheet hanya untuk 1 pekerjaan atau 1 kondisi/perilaku tidak
aman. Artinya, jika ada 5 temuan dalam obeservasi berarti ada 5 JSA Sheet.
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 15/1814
Mula-mula, cantumkan gambar/foto hasil temuan, Kemudian, diuraikan dalam tabel JSA
berikut ini secara 1 foto temuan 1 uraian (masing-masing terpisah).
Pekerjaan/ Kondisi-perilaku (6.1) Bahaya (6.2) F S R (6.3) Rekomendasi (6.4)
Uraian langkah atau analisa Temuan 1 Uraian bahaya =FxS Uraian rekomendasi
Dimana :
6.1 Pekerjaan dan uraian langkah kerja atau kondisi dan perilaku tidak aman.
Berisikan penjelasan proses pemilihan disertai pertimbangan yang mendasari dan
pengelolaan informasi terkait pekerjaan pilihan tersebut. Juga menguraikan langkah-
langkah kerjanya secara memadai.
6.2 Identifikasian bahaya
Berisikan uraian tentang kategori bahaya yang dikandung dari masing-masing langkah
kerja.
6.3 Penilaian resikoBerisikan pengelompokkan nilai resiko (R) masing-masing langkah kerja yang besarnya
dapat diasumsikan dengan merujuk pada occurence atau frecuency (F) dan severity (S)
diatas (boleh juga dari referensi lain).
6.4 Rekomendasi pengendalian resiko.
Berisikan penjelasan tentang langkah-langkah pengendalian yang tersedia dan dapat
diterapkan dalam rangka mencegah kecelakaan.
7. Kesimpulan
Berisikan kesimpulan yang bisa Praktikan ambil dari rangkaian kegiatan observasi JSA ini.
8. Daftar Pustaka
Berisikan daftar buku pegangan yang menjadi sumber referensi penulisan laporan.
9. Lampiran
Berupa lembar JSA hasil pengamatan (lihat Lampiran 1 tentang format Lembar JSA) serta
lampirkan data penunjang laporan.
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 16/18
Lampiran 1.
LEMBAR JOB SAFETY ANALYSIS
TUGAS PILIHAN :
HSEJSA No. : Revisi No. :
PAP Tanggal : Halaman : dari halaman
Perusahaan : Disusun oleh Nama Tanda tangan
Proyek : 1 Petugas : ( )
Petugas : 2 Pengawas : ( )Jabatan : 3 Safety Inspector : ( )
Aktivitas Kerja : Disetujui oleh
1 Kepala Bagian : ( )
Lokasi : 2 Ahli Teknik : ( )
Tanggal pekerjaan :
PPE yang harus dikenakan :
Peralatan dan Perkakas Kerja :
No Langkah kegiatan BahayaRisk Assesment
Rekomendasi Dilaksanakan OlehResult of Risk
Prob. Seve. Rank Prob. Seve. R
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 17/18
Lampiran 1.
No Langkah kegiatan BahayaRisk Assesment
Rekomendasi Dilaksanakan OlehResult of Risk
Prob. Seve. Rank Prob. Seve. R
7/17/2019 Modul 6 Praktek K3 ; Job Safety Analysis (JSA)
http://slidepdf.com/reader/full/modul-6-praktek-k3-job-safety-analysis-jsa 18/18