Upload
truongtuyen
View
256
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
1
MODUL
ABSES SEREBRI
1. DefinisiAbses serebri adalah suatu lesi desak ruang berupa suatu penumpukan materipiogenik yang terjadi akibat invasi dan perkembangan mikroorganisme yangterlokalisir di dalam atau di antara jaringan otak.
2. Waktu PendidikanTAHAP I TAHAP II TAHAP III
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKSProgram Magister Neurologi
TesisProgram Profesi Bedah Saraf
Pogram Bedah DasarProgram Bedah SarafDasarPROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi)
GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI
KONGENITALICD 10 - Bab XVII
Kranial
SpinalINFEKSI
ICD 10 - Bab I
NEOPLASMAICD 10 - Bab II
Kranium
Supratentorial
Infratentorial
SpinalSaraf Tepi
TRAUMAICD 10 - Bab XIX
Kranial
SpinalSaraf Tepi
DEGENERASIICD 10 - Bab VI & XIII
SpinalSaraf Tepi
VASKULERICD 10 - Bab IX
Intrakranial
SpinalFUNGSIONAL
ICD 10 - Bab VI & XXI
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
2
Pendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 3 tahap, yaitu :1. Tahap Pengayaan (tahap I):
a. Lama pendidikan 5 semester yaitu mulai pada semester pertamasampai dengan semester kelima, peserta didik diberi ilmu-ilmu dasarmaupun bedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapat dipergunakan untukmengambil program magister.
b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen I, yaitu di akhir masapendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi tingkat I.Residen sudah harus mengenal abses serebri.
2. Tahap Magang (tahap II) :a. Lama pendidikan 2 semester, yaitu pada semester keenam dan ketujuh.
Peserta didik mulai dilatih melakukan tindakan bedah saraf.b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen II, yaitu di akhir masa
pendidikan tahap II residen telah mencapai kompetensi tingkat II.Residen sudah harus mampu menangani 3 (tiga) kasus operatif absesserebri.
3. Tahap Mandiri (tahap III) :a. Lama pendidikan 4 semester, yaitu pada semester kedelapan sampai
dengan semester kesebelas. Peserta didik menyelesaikan pendidikansampai kompetensi bedah saraf dasar.
b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen III, yaitu di akhir masapendidikan tahap III residen telah mencapai kompetensi tingkat III.Residen sudah harus mampu menangani 3 (tiga) kasus operatif absesserebri secara mandiri.
Kompetensi bedah saraf dasar :1. Semua jenis penyakit yang diajarkan dalam masa pendidikan sampai
mencapai tingkat mandiri (residen boleh mengerjakan operasi sendiri,dengan tetap dalam pengawasan konsulen)
2. Tehnik operasi yang diajarkan sebagai target akhir pendidikan adalahterbatas pada tindakan operasi konvensional yang termasuk dalam IndeksKesulitan 1 dan 2; tehnik operasi sulit yang membutuhkan kemampuanmotoris lebih tinggi dan/ataupun membutuhkan alat-alat operasi canggih,termasuk dalam Indeks Kesulitan 3 dan 4, diajarkan hanya maksimalsampai tingkat magang. Tindakan operasi dalam kelompok ini merupakankelanjutan pendidikan yang masuk dalam CPD.
JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA
P ITAHAP II TAHAP III IK
1IK2
IK3
IK4
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 G M G M G PInfeksi . . .
Abses Serebri G 06.0 3 3Tuberkuloma G 07 3 3Inf Komensal / PenurunanImunitas 2 1Kelainan Parasiter . . .
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
3
JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA
P ITAHAP II TAHAP III IK
1IK2
IK3
IK4
Cacing B 65-B 83 1 1Jamur B 35- B 49 1 1
Spondilitis Tbc A 23 3 1Morbus Hansen A 30.9 1 1
KETERANGANTingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K6)Tingkat Magang, dalam periode ini disamping K6, Psikhomotor harus mencapai 2 (P2) dan Afektif mencapai 3(A3)Tingkat Mandiri semua Kategori Bloom harus mencapai maksimal, K6, P5, A5
S : Semester G : Magang M : Mandiri K : Kognitif : A : Afektif P : Psikhomotor
3. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan sub-modul abses serebri, peserta didik diharapkanmampu mengenali, mengobati, serta mampu mengatasi kegawatan akut dariabses serebri.
4. Tujuan Khusus1. Mampu menerangkan insidens, patogenesis, dan mikrobiologi dari abses
serebri.2. Mengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan
pembungkusnya.3. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan
tambahan (neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkandiagnosis abses serebri.
4. Mengetahui pengobatan pada berbagai jenis abses serebri.5. Mampu menentukan perubahan neurofisiologi yang disebabkan oleh
abses serebri.6. Mampu menentukan lokasi abses serebri.7. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan
diagnosis abses serebri.8. Mampu menegakkan diagnosis banding dari abses serebri.9. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam
menegakkan diagnosis abses serebri.10. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa pada abses serebri.11. Mampu melakukan tindakan operasi pada abses serebri.12. Mampu melakukan tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatan
akut abses serebri.13. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus abses serebri.14. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan.15. Mampu memberi informed consent
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
4
5. Strategi dan Metode Pembelajarana Pengajaran dan kuliah pengantar Kuliah tatap muka 50 menit
b Tinjauan Pustaka
Presentasi ilmu dasar : 1 kali 1 kali, telaah kepustakaan
Presentasi kasus abses serebri : 1kali Presentasi kasus : 1 kali
b Diskusi KelompokDiskusi kasus menyangkutdiagnosis, operasi, penyulit,waktu 2 x 50 menit
d Bed side teaching 6 kali ronde ruangan
e Bimbingan Operasi
Operasi magang
Minimal 3 kasus untukselanjutnya melakukan instruksi /evaluasi operasi sampai di-nyatakan lulus
Operasi mandiriMinimal 3 kasus, sebelum dapatmaju ke ujian kompetensi akhirtingkat nasional
6. Persiapan Sesi1. Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam
mencapai kompetensi, mencakup:a. Insidens, patogenesis, dan mikrobiologi abses serebri.b. Neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan
(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkandiagnosis abses serebri.
d. Pengobatan berbagai jenis abses serebri.e. Perubahan neurofisiologi yang diakibatkan oleh abses serebri.f. Lokasi abses serebri.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosis abses
serebri.h. Diagnosis banding abses serebri.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosis
abses serebri.j. Pengobatan medikamentosa abses serebri.k. Tindakan operasi pada abses serebri.l. Tindakan pertolongan pertama pada abses serebri.
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
5
m. Penyulit tindakan bedah pada kasus abses serebri.n. Tindak lanjut yang diperlukano. informed consent
2. Audio visual3. Lampu baca x ray
7. Referensi1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo M, et
all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed. 20042. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mosby.
19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994
8. Kompetensi
Jenis KompetensiTingkat Kom-
petensi TAHAPK P A
a. Mampu menerangkan patogenesis, histogenesis danmikrobiologi abses serebri 6 P
ENGAYAAN
b.Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupunpemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam mene-gakkan abses serebri
6
c. Mengetahui pengobatan berbagai jenis abses serebri 6
d. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologikuntuk menegakkan diagnosis abses serebri 6 2 3
MAGANG
e. Mampu mengetahui diagnosis banding abses serebri 6 2 3
f. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradi-ologi) dalam menegakkan abses serebri 6 2 3
g. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa absesserebri 6 2 3
h. Mampu melakukan tindakan aspirasi dan marsupialisa-si abses serebri 6 2 3
i. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus absesserebri 6 5 5 M
AND
j. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan 6 5 5k. Mampu memberi informed consent 6 5 5
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
6
IRI
9. Gambaran UmumAbses serebri adalah suatu lesi desak ruang berupa ruangan berisi pusdengan dinding yang tebal akibat infeksi mikroorganisme. Mikroorganismetersebut dapat masuk ke jaringan otak melalui trauma, penyebaran langsungdari struktur dibawahnya dan melalui hematogen.Mikroorganisme yang dapat menyebabkan abses serebri adalah : Bakteri : bakteri aerob (golongan streptokokus, stafilokokus, pneumokokus,
enterobacter, dan Haemophillus spp) dan bakteri anaerob (Bacteroidesspp, Fusobacterium spp, dan Actinomises spp)
Jamur : Candida albicans, Aspergillus spp, Cryptococcus neoformans,Histoplasma capsulatum dan Blastomises spp)
Parasit : Toxoplasma gondii
10. Contoh KasusContoh kasus dibuat sesuai dengan jenis penyakit pada submodul.
11. Tujuan PembelajaranProses, materi dan metode pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untukalih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaiankompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali danmengobati abses serebri.
12. MetodeMetode Pembelajaran1. Tinjauan Pustaka2. Diskusi Kelompok3. Bed side teaching4. Tindakan Operasi Mandiri
a. Peserta didik harus terlebih dahulu melakukan asistensi operasi(magang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan dan kemudianmelakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakanlulus instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.
b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisoryang akan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan olehasisten terhadap pasien secara mandiri.
c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harusmembuat laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik,
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
7
selanjutnya konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporanoperasi sesuai daftar tilik dan memberi nilai berdasarkankelengkapan yang ditetapkan dalam daftar tilik.
Metode Diagnostik1. Pemeriksaan klinis neurologik2. Alat bantu diagnostik
a. Pemeriksaan X ray,b. EMG / EEGc. Alat neuroradiologi lain.
3. Metode diagnostik yang diajarkan mencakup metode diagnostikkonvensional sesuai ketersediaannya di daerah perifer, tidak semata-mata berorientasi pada alat-alat dianostik canggih.
13. RangkumanAbses serebri adalah suatu lesi desak ruang berupa ruangan berisi pusdengan dinding yang tebal akibat infeksi mikroorganisme. Mikroorganismetersebut dapat masuk ke jaringan otak melalui trauma, penyebaran langsungdari struktur dibawahnya dan melalui hematogen.Mikroorganisme yang dapat menyebabkan abses serebri dapat berasal darigolongan bakteri, jamur bahkan termasuk golongan parasit.
14. EvaluasiOrganisasi Evaluasi1. Evaluasi dilaksanakan di IPDS Bedah Saraf2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di IPDS Bedah Saraf3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbb
a. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada akhirsetiap semester
b. Kemampuan menegakkan diagnosisc. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap
akan dilakukan tindakan / operasi.4. Untuk dokter spesialis bedah lain yang akan mengambil modul-modul
bedah saraf tertentu untuk kepentingan penigkatan kompetensi dalamprogram CPD, waktu disesuaikan pada kodisi yang ada dari modul ini,dengan evaluasi dan tahap penguasaan materi yang dievaluasi samaketentuan yang berlaku.
Tahap Evaluasi1. Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik menyelesaikan
aspek kognitif di tahap pengayaan.
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
8
2. Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasisesuai dengan jenis penyakit pada submodul
3. Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuaidengan jenis penyakit pada submodul
Metode dan Materi Evaluasi1. Ujian Tulis dan Lisan2. Kemampuan menegakkan diagnosis di poliklinik, IGD maupun ruang
rawat3. Penilaian kemampuan melakukan tindakan4. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruh
Hasil Penilaian IPDS1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan2. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama stase di
Bagian/Departemen Badah Saraf.
15. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian dari setiap kegiatan berupa evaluasi yang dilakukan padasetiap tahap pendidikan, intrumen yang dipakai adalah :
1 Kemampuan Inform Concent Instruksi & Bimbingan
2 Penilaian Ilmiah
a. Teori & Penyakit Diskusi dan Ujian
b. Instrument & Penyakit Diskusi dan Ujian
3 Penilaian Kecakapan Poliklinik, Bedside teaching & kamarOperasi
4 Penilaian Rehabilitasi Instruksi & Bimbingan
16. Penuntun Belajar1. Kisi-kisi materi dan buku referensi2. Kisi-kisi materi abses serebri:
a. Insidens, patogenesis dan mikrobiologi abses serebri.b. Neuroanatomi dan neurofisiologisusunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan
(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi dalam menegakkan diagnosiaabses serebri.
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
9
d. Perubahan neurofisiologi karena abses serebri.e. Lokasi abses serebri.f. Pengobatan berbagai jenis abses serebri.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosis abses
serebri.h. Diagnosis banding abses serebri.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosis
abses serebri.j. Pengobatan medikamentosa pada abses serebrik. Tindakan operasi pada abses serebril. Tindakan pertolongan pertama pada kegawatan akut abses serebrim. Penyulit tindakan bedah pada abses serebrin. Tindak lanjut yang diperlukano. Informed consent
17. Daftar Tilik
RINCIAN DAFTAR TILIKADA
TA TL LMenentukan indikasi bedah saraf (polikinik)1 Uraian tentang keluhan / gejala utama2 Cara datang (sendiri / rujukan)3 Kelengkapan riwayat penyakit
Alasan pertama kali (bila pernah berobat) dan sekarangmembawa ke dokter
Pengobatan dan tindakan yang pernahdiberikan(tempat, waktu, oleh, siapa), serta hasilnya
4 Deskripsi keadaan kulit Daerah yang akan dioperasi Bekas luka operasi (bila pernah operasi)dan lokalisasi
5 Deskripsi kelainan saraf yang dijumpai6 Pemeriksaan penunjang
X-Ray, CT scan,MRI Laboratorium darah Hasil pemeriksaan likuor
7 Hasil konsultasi persiapan operasi8 Catatan status gizi9 Obat-obatan yang masih diberikan
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
10
10 Informed consent Kelainan yang dijumpai Apa yang dilakukan, lama perawatan, biaya yang di-
butuhkan Peraturan rumah sakit untuk pasien maupun keluarga /
penunggu Prognose penyakit dan apa yang perlu dilakukan setelah
pulang11 Surat pengantar rawat inap
Lampiran daftar tilik Instruksi untuk perawat Nama konsulen dan asisten
Admission1 Kelengkapan administrasi2 Kelengkapan dokumen sesuai daftar tilik poliklinik
Status poliklinik Hasil pemeriksaan neuroradiology Hasil pemeriksaan laboratorium Hasil konsultasi persiapan operasi
3 Buat status Medical Record4 Cek ulang hasil pemeriksaan di poliklinik
Riwayat penyakit Deskripsi keadaan kulit Hasil pemeriksaan klinis neurologis Status gizi
5 Buat rencana perawatan Instruksi perawatan dan pengobatan
Persiapan Operasi1 Assesment rencana tindakan, operator dan asisten2 Persiapan alat3 Konsul toleransi operasi4 Buat daftar operasiPra Bedah1 Konsul anestesi2 Asisten lapor pada operator
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
11
3 Persiapan menjelang operasi Pasang infuse Cukur rambut kepala Cuci daerah yang akan dioperasi dengan sabun Puasa Klisma menjelang ke kamar operasi Cek kelengkapan status Cek dokumen pendukung Sediakan alat
Kamar Operasi1 Dokumen yang disertakan bersama pasien2 Keadaan pasien
Cukur gundul Terpasang infuse Persiapan pasien
3 Dilakukan narkose umum4 Dipasang kateter5 Posisi pasien diatur sesuai standar6 Dipasang blanket pemanas7 Persiapan daerah operasi
Cuci ulang dengan sabun Dibuat marking Tindakan a/antiseptic Dilakukan infiltrasi kulit kepala dengan NaCi steril Dilakukan penyuntikan anestesi lokal
Tindakan Operasi1 Insisi kulit kepala dgn mempertimbangkan keadaan luka2 Craniotomy dan drilling tulang3 Membuka Duramater4 Angkat abses, pasang drain intraabses5 Periksa kultur pustulat6 Debridemant lapis demi lapis7 Tutup Dura, duraraph, duraplasty8 Gantung dura
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
12
9 Fiksasi tulang10 Jahit otot, Fasia dan kulit11 Dressing luka12 Jumlah perdarahan tercatat13 Jumlah urin tercatat14 Jumlah kassa yang dipakai tercatat15 Jumlah dan jenis instrumen sesuai prosedur16 Keadaan pasien pasca bedah dievaluasiPasca Bedah1 Dokumentasi
Status dan hasil pemeriksaan penunjang dari OK dite-rima lengkap
Laporan operasi Laporan anestesi
2 Catatan perawatan Pemantauan luka operasi Pemantauan efek samping Pemantauan KU rutin Catatan pengobatan
Pemulangan1 Catatan keadaan pasien2 Inform consent pada yang merawat3 Jadwal kontrol dan konsultasi4 Kelengkapan status dan diagnosis5 Catatan administrasi & keuangan
18. Materi BakuMateri baku abses serebri disusun berdasarkan tujuan pendidikan. Secararinci disusun pada tujuan khusus. Materi dirinci menjadi berbagai jenispenyakit pada submodul yang disesuaikan dengan kompetensi mandri yangharus dicapai ( matriks hijau )Sebagai gambaran umum berbagai penyakit yang harus dikuasai sebagaiberikut :
Abses SerebriDefinisi
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
13
Abses serebri adalah suatu lesi desak ruang berupa suatu penumpukan materipiogenik yang terjadi akibat invasi dan perkembangan mikroorganisme yangterlokalisir di dalam atau di antara janingan otak.
EpidemiologiDi Amerika Serika terdapat 1500-2000 kasus abses serebri per tahun daninsidens tertinggi terdapat pada negara-negara berkembang. Rasio laki-lakidan wanita adalah 1,5-3 : 1.EtiologiMikroorganisme tersebut dapat masuk ke jaringan otak melalui trauma,penyebaran langsung dari struktur dibawahnya dan secara hematogen (padadewasa paling sering berasal dari infeksi paru: abses paru, bronchiectasis danempyema, endokarditis bakterial, abses gigi dan infeksi saluran cerna).Mikroorganisme yang dapat menyebabkan abses serebri adalah : Bakteri : bakteri aerob (golongan streptokokus, stafilokokus, pneumokokus,
enterobacter, dan Haemophillus spp) dan bakteri anaerob (Bacteroidesspp, Fusobacterium spp, dan Actinomises spp)
Jamur : Candida albicans, Aspergillus spp, Cryptococcus neoformans,Histoplasma capsulatum dan Blastomises spp
Parasit : Toxoplasma gondii
Manifestasi KlinisTidak terdapat gejala spesifik untuk abses serebri. Kebanyakan akan terjadipeningkatan tekanan intrakranial (H/A, N/V, lethargy). Pada 30-50% kasus,terjadi hemiparesis dan kejang.
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain adalah pemeriksaan darah,seperti misalnya pemeriksaan darah lengkap, kultur darah dan ESR,pemeriksaan pungsi lumbal dan radiologi, seperti misalnya denganmenggunakan CT Scan dan atau MRI.
TatalaksanaPenatalaksanaan abses serebri secara umum yaitu dengan medical treatmentdan atau dengan surgical treatment. Pada medical tretment digunakanantibiotik (vancomycin, sephalosporin generasi ketiga, metronidazole danpenicillin), antifungal (amphotericin B) dan steroid. Untuk surgical tretment,metode yang dapat digunakan antara lain : needle aspiration, surgicalexcision, external drainage dan pemberian antibiotik langsung pada lokasiabses.
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
14
19. Algoritme
20. Kepustakan1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Cas-
tillo M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier.1st ed. 2004
2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd
Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London :
Mosby. 19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders.
1994
21. PresentasiMateri presentasi menggunakan materi dalam bentuk power point sesuaidengan materi modul abses serebri.
22. ModelModel pembelajaran dapat menggunakan diseksi kadaver.