Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    1/13

     

    MODUL AJAR

    MATAKULIAH

    PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN| 256 D 5203 |

    MODUL II

    PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

    Pertemuan 02

    Penyusun/tim pengajar

    IR. M. FATHIEN AZMY, M.Si

    IR. M. YOENUS OSMAN, MSP

    DR. TECHN YASHINTA KUMALA DEWI, ST. MIP

    PROGRAM STUDI PWK

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN Nopember, 2015

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    2/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  1 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    PENDAHULUAN 

    A.  Deskripsi Singkat 

    Modul ini membahas tentang pengembangan sistem penyediaan air bersih yaitu

     penyiapan dan pengelolaan air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan

    untuk pembangunan kota/wilayah dan permukiman dengan kondisi wilayah yang

    direncanakan dan mengembangkan potensi yang ada untuk keberlajutan hidup dan

    mendukung pengembangan pembangunan wilayah dan kota.

    B.  Manfaat dan Relevansi

    Manfaat pembahsan modul pengembangan sistem penyediaan air bersih ini adalah

    mengatarkan mahasiswa untuk memahami pengetahuan dasar tentang pengelolaan air

     bersih yang nantinya dapat dimanfaatkan pada salah satu persyaratan pengembangan dan

     perencanaan pembangunan wilayah dan kota.

    C.  Ruang Lingkup Pembelajaran

    Ruang lingkup pembelajaran pengembangan sistem penyediaan air bersih ini meliputi:

    (1) Batasan dan pengertian tentang air bersih; (2) Pengelolaan air bersih dari berbagai

    sumber air bersih; (3) Persyaratan fisik, bakteri dan kimia dalam pengelolaannya.

    D.  Tujuan Pembelajaran

    Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan:

    Mampu menjelaskan dengan sistimatis tentang materi dasar sistem pengelolaan air bersih

    yang ada tertera dalam ruang lingkup pembelajaran ini dan dapat mengembangkan pada

    materi tugas pada perencanaan wilayah dan kota.

    PENGEMBANGAN SISTEM

    PENYEDIAAN AIR BERSIH

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    3/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  2 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    E.  Strategi Pembelajaran

    Pada materi ini digunakan metode kuliah interaktif yang dipadu dengan metode

    cooperative/collaborative learning . Sedangkan pada tugas-tugas yang bersifat kerja

    individu dan kelompok digunakan metode kombinasi kuliah interaktif, mahasiswa men-

    download   materi tentang pengembangan sistem penyediaan air bersih untuk digunakan

    sebagai pengkayaan sumber pembelajaran.

    F.  Kaitan Modul

    Kaitan modul pengembangan sistem penyedian air bersih dibahas setelah modul orientasi

    matakuliah pada pertemuan kedua.

    URAIAN BAHAN PEMBELAJARAN 

    A.  PENDAHULUAN

    Air adalah salah satu kebutuhan utama bagi manusia, untuk kebutuhan minum, mandi,

    cuci, masak, dan lainnya. Ketersediaan air bersih di sebuah kawasan sangatlah penting.

     Namun, mengingat bahwa tidak semua kawasan mendapatkan air bersih, maka perlu adanya

     pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat.Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup

    manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan

    air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri

    dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak

    sekitar 65 % dan untuk bayi sekitar 80%. Air dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi

     berbagai kepentingan antara lain: diminum, masak, mandi, mencuci dan pertanian.

    Menurut perhitungan WHO, di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara

    60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia,  tiap

    orang memerlukan air 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang

    sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum air

    harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi

    manusia.

    Air minum harus steril (steril=tidak mengandung hama penyakit apapun). Sumber-

    sumber air minum pada umumnya dan di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung

    http://www.smallcrab.com/http://www.smallcrab.com/

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    4/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  3 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    sehingga air tersebut tidak atau kurang memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk itu perlu

     pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan air untuk diminum dapat dikerjakan dengan 2 cara,

     berikut:

    1. 

    Menggodok atau mendidihkan air, sehingga semua kuman-kuman mati. Cara ini mem-

     butuhkan waktu yang lama dan tidak dapat dilakukan secara besar-besaran.

    2.  Dengan menggunakan zat-zat kimia seperti gas chloor, kaporit, dan lain-lain. Cara ini

    dapat dilakukan secara besar¬besaran, cepat dan murah.

    Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya

    diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidaknya diusahakan mendekati

     persyaratan tersebut. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:

    1.  Syarat Fisik

    Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tak berwarna), tidak berasa,

    suhu dibawah suhu udara diluarnya sehingga dalam kehidupan sehari-hari. Cara me-

    ngenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.

    2.  Syarat bakteriologis 

    Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri

     patogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen

    adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc

    air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat

    kesehatan.

    3.  Syarat kimia 

    Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu didalam jumlah yang tertentu

     pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia didalam air akan menyebabkan

    gangguan fisiologis pada manusia. Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di

     pedesaan maka air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah dapat

    diterima sebagai air yang sehat dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut diatas asalkan

    tidak tercemar oleh kotoran-kotoran terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena

    itu mata air atau sumur yang ada di pedesaan harus mendapatkan pengawasan dan

     perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang menggunakan air tersebut.

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    5/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  4 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    B.  SUMBER-SUMBER AIR BERSIH 

    Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. Sumber-sumber air ini,

    sebagai berikut:

    1. 

    Air hujan

    Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum, tetapi air hujan ini tidak

    mengandung kalsium. Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu

    ditambahkan kalsium didalamnya.

    2.  Air sungai dan danau

    Air sungai dan danau berdasarkan asalnya juga berasal dari air hujan yang mengalir

    melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau. Kedua sumber air ini sering juga

    disebut air permukaan. Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau

    tercemar oleh berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus diolah

    terlebih dahulu.

    3.  Mata air

    Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh

    karena itu, air dari mata air ini bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikanair minum langsung. Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar maka

    alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum diminum.

    4.  Air sumur

    a.  Air sumur dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah, sehingga disebut sebagai

    air tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan

    air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda.

    Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur

     pompa dangkal ini belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan

    tanah masih ada. Oleh karena itu perlu direbus dahulu sebelum diminum.

     b. 

    Air sumur dalam yaitu air yang berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah.

    Dalamnya dari permukaan tanah biasanya lebih dari 15 meter. Oleh karena itu,

    sebagaian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum

    yang langsung (tanpa melalui proses pengolahan).

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    6/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  5 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    C.  PENGOLAHAN AIR BERSIH 

    Ada beberapa cara pengolahan air antara lain sebagai berikut:

    1.  Pengolahan Secara Alamiah

    Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh dari ber-

     bagai macam sumber, seperti air danau, air sungai, air sumur dan sebagainya. Di dalam

     penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi

    koagulasi dari zat-zat yang terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan

    menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap.

    2.  Pengolahan Air dengan Menyaring

    Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir.Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum)

    yang hasilnya dapat dikonsumsi umum.

    3.  Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia

    Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk

    koagulasi dan akhirnya mempercepat pengendapan (misalnya tawas). Zat kimia yang

    kedua adalah berfungsi untuk menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada

    didalam air, misalnya klor (Cl).

    4.  Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara

    Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak,

    menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat

    keasaman air.

    5.  Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai Mendidih

    Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan se-

    macam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil misalnya untuk kebutuhan rumah

    tangga. Dilihat dari konsumennya, pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan

    menjadi 2 yakni:

    a.  Pengolahan Air Minum untuk Umum.

     b.  Penampungan Air Hujan. Air hujan dapat ditampung didalam suatu dam (danau

     buatan) yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air

    hujan dialirkan ke danau tersebut melalui alur-alur air. Kemudian disekitar danau

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    7/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  6 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    tersebut dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan juga dapat

    ditampung dengan bak-bak ferosemen dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk

    mengumpulkan air hujan. Di sekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar

    untuk pengambilan air untuk umum. Air hujan baik yang berasal dari sumur (danau)

    dan bak penampungan tersebut secara bakteriologik belum terjamin untuk itu maka

    kewajiban keluarga-keluarga untuk memasaknya sendiri misalnya dengan merebus

    air tersebut.

    Ada 3 bagian penting dalam sistem pengolahan air bersih

    Gambar 1. Skema pengolahan air bersih

    Sumber: https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

    Diakses Sabtu 19 Desember 13.00 Wita.

    1.  Bangunan Intake 

    Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari

    sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai.

    Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring

     benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah

     bak yang nantinya akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP  –  Water Treatment

     Plant .

    2.  Water Treatment Plant  

    WTP adalah bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari

    4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi. 

    a.  Koagulasi

    Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini, pada proses koagulasi

    ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau

    https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/skema-air-pengolahan-air-bersih.jpghttps://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    8/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  7 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang

    terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan

     bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid

    mixing  (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara

    mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan

    cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 –  90 detik.

    Gambar 2. Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar

    Sumber: https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

    Diakses Sabtu 19 Desember 13.00 Wita.

     b.  Flokulasi

    Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit

    ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknis-nya adalah dengandilakukan pengadukan lambat ( slow mixing ).

    Gambar 3. Proses Flokulasi Partikel Koloid

    Sumber: https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

    Diakses Sabtu 19 Desember 13.00 Wita.

    c.  Sedimentasi

    Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit

    flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini

    https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/flokulasi.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/koagulasi.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/flokulasi.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/koagulasi.jpghttps://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    9/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  8 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

     berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi

    oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel

    koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak

    sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.

    Gambar 4. Proses Sedimentasi

    Sumber: https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

    Diakses Sabtu 19 Desember 13.00 Wita.

    Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator

    Gambar 5. Unit Aselator pada Water Treatment Plant

    Sumber: https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/Diakses Sabtu 19 Desember 13.00 Wita.

    d. 

    FiltrasiSetelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai

    dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini

     biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda.

    Dilakukan secara grafitasi.

    https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/aselator.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/sedimentasi.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/aselator.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/sedimentasi.jpghttps://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    10/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  9 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    Gambar 6. Unit Filtrasi

    Sumber: https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

    Diakses Sabtu 19 Desember 13.00 Wita.

    Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,

    dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain

    sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.

    D.  BAK PENAMPUNGAN (Reservoir ) 

    Setelah dari WTP dan berupa clear water , sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam

    reservoir . Reservoir  ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum

    didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita

    menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi

    lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.

    Gambar 7. Reservoir air bersih

    Sumber: https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

    Diakses Sabtu 19 Desember 13.00 Wita.

    Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA  –   Instalasi Pengolahan Air.

    Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam

    satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping

    station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke

    https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.wordpress.com/https://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/reservoir.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/filtasi.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/reservoir.jpghttps://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/filtasi.jpghttps://aryansah.wordpress.com/https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    11/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  10 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-

     pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.

    Gambar 8. Proses Pengolahan Air Bersih

    Sumber: https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

    Diakses Sabtu 19 Desember 13.00 Wita.

    Untuk daerah perkotaan yang berada di daerah dataran tinggi, pompa tidak

    dibutuhkan. Karena dengan beda ketinggian yang besar air dapat langsung mengalir secara

    gravitasi. Bahkan bila beda ketinggian terlalu besar, katup pelepas tekan perlu dipasang agar

    tekanan air dapat dikurangi.

    Panjang Pipa Transmisi tergantung dari jarak antara sumber air dan reservoir air. Bisa

    50 m s/d 50 km. Tekanan pada pipa transmisi dibatasi sampai 100 m. Kalau beda tinggi

    antara sumber air dan reservoir terlalu besar (diatas 100 m), maka haru dibuat bak pelepas

    tekan. Dalam satu jalur pipa transmisi bisa saja ada beberapa bak pelepas tekan kalau beda

    tinggi terlalu besar.

    TUGAS/LATIHAN

    1.  Masing-masing mahasiswa diharuskan membuat ringkasan matakuliah untuk modul ini

    sebanyak 1-3 halaman setelah mengikuti perkuliahan.

    2. 

    Latihan dirumah membuat paper + 10 lembar sesuai materi pengembangan sistem

     penyediaan air bersih.

    https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/https://aryansah.files.wordpress.com/2010/12/treatment.gifhttps://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    12/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  11 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    PENUTUP

    A.  Rangkuman

    Air bersih merupakan salah satu jenis prasarana yang sangat vital dalam kehidupan

    manusia. Tanpa air. seorang manusia tidak dapat bertahan hidup. Ketersediaan air di dunia ini

    sangat melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air

    minum sangat sedikit. Dari total jumlah volume air yang tersedia, diperkirakan hanya ada

    lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut yang

    hanya digunakan untuk keperluan lainnya. Adapun kecenderungan yang terjadi sekarang ini

    adalah semakin berkurangnya ketersediaan kapasitas air bersih itu dari hari ke hari. Pada

    kenyataannya, semakin meningkatnya jumlah populasi, maka semakin meningkat pula

    kebutuhan akan air minum yang tidak lain berasal dari prasarana air bersih sehingga

    ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi

    Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyampaikan, bahwa saat ini penggunaan air di dunia

    naik dua kali lipat dibandingkan dengan satu abad silam, namun ketersediaannya justru

    menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari empat

     puluh persen penduduk bumi. Kekurangan air membawa dampak negatif terhadap semua

    sektor.

    B.  Indikator Penilaian

    Indikator penilaian pada materi ini adalah sebagai berikut:

    1. 

    Ketepatan penyajian pada tugas mandiri, tugas kelompok dan presentasi sesuai

    sasaran akhir pembelajaran dan nilai kuis (40%)

    2.  Kreatifitas dalam memperoleh informasi yang sesuai dengan materi atau pokok

     bahasan (30%)

    3.  Penguasaan materi dalam memaparkan, cara menjawab/menanggapi, serta penam-

     pilan (30%) 

    C.  Tes Formatif

    1.  Jelaskan dengan sistimatis pengelolaan air bersih.

    2.  Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber air bersih.

    3.  Apa saja persyaratan air bersih, jelaskan.

  • 8/19/2019 Modul Ajar Perencanaan Infra Ramah Lingkungan (Air) Universitas Hasanuddin

    13/13

    MODUL AJAR II : PENGEMBANGAN SISTEM PEYEDIAAN AIR BERSIH | M. Fathien Azmy | PWK UNHAS |  12 | MATA KULIAH : PERENCANAAN INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN | 256 D 5203 | 

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. “Pedoman Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih”. Yogyakarta 

    Aryansah. 2010. “Instalasi Pengolahan Air Bersih”.

    http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/609-penyediaan-air-bersih-dan-sehat,  DiaksesSabtu 19 Desember 12.45 Wita.

    https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasipengolahanairbersih/

    Asri, Achmad Kamil. 2010. “Standar Operasional Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi”.

    http://waterenvirontmental.blogspot.co.id/2010/12/standaroperasionaljaringanpipa.html

    Kodoatie, Robert J. 2005. PengantarManajemen Infrastruktur . Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/609-penyediaan-air-bersih-dan-sehathttps://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasipengolahanairbersih/http://waterenvirontmental.blogspot.co.id/2010/12/standaroperasionaljaringanpipa.htmlhttp://waterenvirontmental.blogspot.co.id/2010/12/standaroperasionaljaringanpipa.htmlhttps://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasipengolahanairbersih/http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/609-penyediaan-air-bersih-dan-sehat