25
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu iopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf MODUL BIOLOGI CHOELENTERATA / CNIDARIA 13 JUNI 2015 AGAH TRIA LEGAWA XI MIPA 4 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

Modul Biologi Choelenterata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Modul ini berisi megenai spesifikasi hewan choelenterata. Bahan pembelajaran ini berguna atau diperuntukkan bagi siswa SMA atau sederajat.

Citation preview

Page 1: Modul Biologi Choelenterata

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw

MODUL BIOLOGI

CHOELENTERATA / CNIDARIA

13 JUNI 2015

AGAH TRIA LEGAWAXI MIPA 4

SMA NEGERI 8 PEKANBARU

Page 2: Modul Biologi Choelenterata

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan modul mengenai materi Coelenterata. Modul biologi yang berisi materi Coelenterata diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan yang dikhususkan bagi siswa SMA kelas X semester 2.

Selain bermanfaat bagi siswa, modul ini juga membantu para guru mata pelajaran biologi dalam menyampaikan materi secara lebih spesifik, sehingga siswa mendapatkan materi biologi yang lebih mendalam dan digunakan sebagai alternatif pembelajaran mandiri. Modul ini terdiri atas petunjuk penggunaan untuk siswa, LKS, tugas, tes formatif dan kunci jawabannya. Pada bagian akhir modul juga dilengkapi dengan glosarium untuk memudahkan siswa mencari istilah – istilah biologi.

Harapan saya, modul ini dapat bermanfaat bagi guru dan siswa untuk memahami secara mendetail tentang hewan – hewan filum Coelenterata, sehingga siswa dan guru lebih mengembangkan kemampuan aplikasi dalam kehidupan sehari – hari. Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul ini. Saya sangat berharap masukan dan saran yang membangun untuk penyempurnaan modul ini lebih lanjut. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Pekanbaru, 09 Juni 2015

Agah Tria Legawa

2

Page 3: Modul Biologi Choelenterata

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

Pendahuluan 4

Petunjuk Penggunaan Modul 5

Peta Konsep 6

Kegiatan Belajar 7

LKS 14

Pembahasan 16

Kesimpulan 19

Uji Kompetensi 20

Daftar Pustaka 22

3

Page 4: Modul Biologi Choelenterata

PENDAHULUAN

Modul pembelajaran ini merupakan modul yang disusun dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada dari internet sebagai sumber belajar dan mengambil sub materi keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman yang akan dipelajari dalam modul ini adalah Keanekaragaman Filum Coelenterata.

Bentuk modul ini adalah self contained, di mana dengan adanya modul ini diharapkan siswa akan lebih memahami terhadap submateri Keanekaragaman Filum Coelenterata.

Modul pembelajaran ini digunakan untuk:Mata Pelajaran : BiologiKelas : X (sepuluh)Semester : 1 (ganjil)Materi : Keanekaragaman Filum Coelenterata Standard Kompetensi : Memahami manfaat keanekaragaman hayatiKompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam Dunia Hewan dan

peranannya bagi kehidupan.

Perumusan Masalah : 1. Apa ciri-ciri hewan Choelenterata? 2. Ada berapa kelompokkah Klasifikasi Filum Choelenterata? 3. Bagaimanakah Peran Choelenterata dalam Kehidupan Manusia ?

Tujuan : Mendeskripsikan ciri-ciri Filum CoelenterataUntuk mengetahui dan mengamati habitat Filum Coelenterata Untuk mengetahui dan mengamati ciri dan jenis Filum CoelenterataUntuk mengidentifikasi Filum CoelenterataUntuk mengetahui klasifikasi Filum Coelenterata

4

Page 5: Modul Biologi Choelenterata

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Perhatikan petunjuk penggunaan modul di bawah ini :

Petunjuk bagi siswa

1. Pelajari modul ini dengan teliti dan sistematis, mulai dari awal sampai akhir pembahasan, sehingga setiap siswa memperoleh pengetahuan dan pemahaman secara lengkap dan benar tentang materi Choelenterata

2. Pelajarilah modul ini dari kegiatan belajar 1 hingga anda bisa kuasai dengan baik. Untuk mengetahui apakah anda telah menguasai pelajaran ini, kerjakan tugas yang disediakan pada akhir kegiatan belajar, kemudian cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan.

3. Pelajari kembali tugas yang belum terjawab dengan benar sehingga anda yakin betul telah menguasai kegiatan belajar tersebut. Untuk selanjutnya mempelajari kegiatan belajar berikutnya.

4. Untuk mempelajari modul ini disediakan waktu 14 x 45 menit, termasuk waktu untuk mengerjakan Tes Akhir Modul.

5. Sehubungan dengan pentingnya modul ini maka anda harus mempelajarinya dengan tekun dan teliti. Bila perlu baca berulang-ulang pada bagian yang sulit.

Petunjuk bagi guru

1. Mengontrol, membantu, dan mengarahkan siswa untuk merencanakan persiapan dalam mempelajari modul tentang hakekat bangsa dan NKRI

2. Memeriksa test tertulis dan non test yang diberikan kepada siswa. Menjawab pertanyaan siswa tentang hal-hal yang belum dipahami pada materi tersebut.

3. Mencatat pencapian kemajuan belajar dan memberikan penilaian kepada siswa yang telah mengerjakan soal-soal test maupun non test.

4. Menjelaskan kembali kepada siswa tentang beberapa hal yang masih perlu diperbaiki dan memberitahukan untuk rencana pembelajaran selanjutnya.

5

Page 6: Modul Biologi Choelenterata

PETA KONSEP

6

Page 7: Modul Biologi Choelenterata

KEGIATAN BELAJAR

Semua hewan yang ada di muka bumi ini berasal dari hewan-hewan pada zaman Archeoicum yang hidup di dalam air. Hal ini dapat kita lihat dari fosil-fosil yang dijumpai. Sebagian dari hewan tersebut dalam perkembangannya pindah ke darat, tetapi sebagian tetap dalam air, misalnya beberapa kelompok Coelenterata, sebaliknya semua filum Echinodermata masih hidup di laut. Dan sekarang kita akan mempelajari mengenai Coelenterata.

Ciri Tubuh

Colenterata termasuk metazoa, artinya hewan yang tubuhnya tersusun dari banyak sel, walaupun masih primitive karena perkembangan organ tubuhnya masih terbatas. Coelenterata tidak memiliki rongga tubuh sebenarnya, melainkan hanya berongga sentral yang disebut coelenteron. Rongga tersebut berfungsi sebagai rongga pencernaan dan sekaligus berfungsi sebagai pengedar sari makanan. Oleh karena itu rongga tersebut disebut sebagai rongga gastrovaskuler.

Tubuh hewan Coelenterata tersusun oleh dua lapisan jaringan dan satu lapisan nonseluler. Coelenterata memiliki dua lapisan jaringan yang diperkirakan hasil reduksi dari tripoblastik pada perkembangan evolusinya. Bagian luar berupa lapisan jaringan epidermis dan bagian dalam lapisan jaringan endodermis atau gastrodermis, sedangkan di antara kedua lapisan tersebut ada lapisan nonseluler yang disebut mesoglea.

Jaringan gastrodermis melapisi rongga gastrovaskuler, sementara mesoglea merupakan masa pasta/ gudir yang disekresikan oleh sel-sel epidermis dan gastrodermis. Zat-zat tersebut mengisi ruangan antara lapisan epidermis dan gastrodermis. Kadang-kadang di dalam lapisan mesoglea ini terdapat sel-sel amuboid. Coelenterata tidak beranus, hanya bermulut yang dilengkapi dengan tentakel-tentakel di sekelilingnya.

Akan tetapi, sistem pencernaan makanan tidak komplit, hanya berupa rongga gastrovaskuler. Coelenterata belum memiliki alat pernafasan, sirkulasi maupun ekskresi yang khusus. Bentuk tubuh Coelenterata memiliki dua tipe dasar, yaitu sebagai polip yang sesil atau menempel dan sebagai medusa yang dapat berenang bebas. Tipe polip memiliki bentuk seperti tabung atau silinder, pada ujung oral terdapat mulut yang dikelilingi oleh tentakel-tentakel, dan dapat bergerak memanjang atau mengkerut. Tubuh tipe medusa berbentuk seperti sebuah lonceng atau payung. Bagian tubuh yang cembung berada di atas dan yang cekung di bawah.

Ukuran dan bentuk tubuh

Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam. Ada yang penjangnya beberapa milimeter, misal Hydra dan ada yang mencapai diameter 2 m, misalnya Cyanea. Tubuh Coelenterata simetris radial dengan bentuk berupa medusa atau polip. Medusa berbentuk

7

Page 8: Modul Biologi Choelenterata

seperti lonceng atau payung yang dikelilingi oleh “lengan-lengan” (tentakel). Polip berbentuk seperti tabung atau seperti medusa yang memanjang.

Struktur dan fungsi tubuh

Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis). Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan. Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol. Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong. Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis. Pencernaan di dalam gastrosol disebut sebagai pencernaan ekstraseluler.

Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola makanan. Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan intraseluler. Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi. Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida secara difusi.

Sistem saraf terdapat pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis. Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut. Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki. Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena Coelenterata tidak memiliki anus. Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut. Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas. Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).

Reproduksi

Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas. Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma). Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip. Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.

Klasifikasi

Hewan-hewan yang termasuk dalam filum ini meliputi 3 kelas, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa. Hewan-hewan ini biasanya memiliki simetri tubuh yang bersifat radial. Bila dibuat penampang vertical melalui pusat tubuhnya maka penampang itu akan membagi tubuh menjadi lebih dua belahan yang simetris satu terhadap yang lain. Bagian tubuh yang saling simetri disebut antimeri. Berikut penjabaran kelas pada filum Coelenterata

8

Page 9: Modul Biologi Choelenterata

1. Hydrozoa

Anggota kelas Hydrozoa ada yang hidup berkoloni dan ada pula yang soliter. Anggota Hydrozoa yang berkoloni mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa, contoh Obelia. Sementara itu, anggota yang soliter hanya mempunyai bentuk tubuh polip. Pada kelas Hydrozoa, fase polip lebih dominan dibandingkan fase medusa. Contoh individu pada kelas Hydrozoa adalah Hydra dan Obelia.

A.) Hydra

Gambar: (a). Fase polip (b). Fase medusa

Gambar: Struktur tubuh Hydra

Hydra hidup di air tawar. Hewan ini hidup soliter dan berbentuk polip. Hydra menempelkan pangkal tubuhnya yang berbentuk cakram pada tumbuhan air atau batu. Hydra dapat menghasilkan tunas melalui penonjolan keluar bagian tubuhnya. Pada ujung tunas terdapat mulut yang dikelilingi tentakel. Tentakel untuk menangkap makanan. Selanjutnya, makanan dicerna di rongga gastrovaskular. Ketika tunas lepas dari tubuh induk, tunas akan tumbuh menjadi individu baru. B.) Obelia

Obelia hidup di laut secara berkoloni. Pada siklus hidupnya, tubuh Obeliaberbentuk polip dan medusa. Pada fase polip, Obeliahidup berkoloni dan terikat pada suatu tempat. Pada fase ini merupakan bentuk vegetatif. Pada Obeliaterdapat dua jenis polip. Polip hidrant yaitu polip yang bertugas mengambil dan mencerna makanan.

9

Page 10: Modul Biologi Choelenterata

Polip gonangium yaitu polip yang bertugas melakukan perkembangbiakan aseksual dan menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa. Sementara itu, pada fase medusa, Obelia hidup bebas dan soliter. Pada fase ini merupakan bentuk generatif yang menghasilkan gamet.

Gambar: Daur hidup Obelia (Telur (n)—>Zigot (2n) –> Blastula –> Planula –> Polip muda –> Polip Dewasa –> Medusa )

2. Kelas Scyphozoa

Bentuk tubuh Scyphozoa seperti mangkuk terbalik, transparan, dan melayang-layang di laut. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal sebagai sumber nutrisi. Pada siklus hidupnya, fase medusa lebih dominan daripada fase polip. Contohnya adalah ubur-ubur (Aurelia aurita).

Gambar: Daur hidup Aurelia aurita (ubur-ubur)

Aurelia mengalami pergiliran keturunan antara fase polip dan fase medusa. Aurelia dewasa merupakan fase medusa. Aurelia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu

10

Page 11: Modul Biologi Choelenterata

jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi secara internal di dalam tubuh individu betina.

Hasil pembuahan berupa zigot yang akan membelah berkali-kali membentuk sekumpulan sel berbentuk bola yang dinamakan blastula dan akan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda yang disebut skifistoma. Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurelia tampak seperti tumpukan piring yang disebut strobila. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan berkembang menjadi medusa muda yang disebut efira. Selanjutnya, efira berkembang menjadi medusa dewasa.

3. Anthozoa

Tubuh Anthozoa tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3), misal Acrodora dan Diploria. Kerangka hewan Anthozoa yang telah mati akan membentuk pulau karang. Rongga gastrovaskular Anthozoa mempunyai sekat yang mengandung nematokis.

Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet.

Bila dilihat dari sudut kerangka tubuhnya, kelas Anthozoa dapat dibedakan menjadi dua sub-kelas, yaitu sub-kelas Octocorallia dan Hexacorallia.

Octocorallia Hexacorallia Biasanya polip berukuran kecil, hidup secara berkoloni.

Koloninya terjadi dari kumpulan polip yang strukturnya homogen. Tubuhnya simetri 8 (oktometri).

Polipnya selalu dihiasi dengan 8 tentakel atau kelipatannya.

Anggota koloninya sering menunjukkan gejala dimorfisme. Ditemukan sifonoglia tunggal atau tidak sama sekali. Ditemukan 8 buah mesentris komplit tetapi tunggal. Otot retraktornya selalu berada di sisi ventral dari semua simetri.

Kerangka tubuhnya adalah

Biasanya polipnya berukuran besar, hidup secara berkoloni ataupun secara soliter. Koloninya terbentuk dari kumpulan polip-polip berstruktur heterogen. Tubuhnya bersimetri 6 (heksametri). Polipnya selalu dihiasi dengan 6 tentakel atau kelipatannya, yang jarang bercabang. Anggota koloninya tidak menunjukkan gejala dimorfisme. Ditemukan sifonoglia dua, satu, atau tidak sama sekali. Ditemukan 6 buah mesentris, baik komplit maupun tidak. Otot retraktornya longitudinal pada setiap mesentris dan berhadapan satu dengan yang lain.

11

Page 12: Modul Biologi Choelenterata

endoskeleton, terbuat dari keping kapur yang lepas atau dari bahan kersik.

Polipnya tidak secara langsung membentuk polip yang lain tetapi melalui stolon.

Kerangka tubuhnya adalah eksoskeleton, terbuat dari keping kapur, zat tanduk, dan tidak pernah dari bahan spikula. Polipnya secara langsung membetuk polip dengan cara membelah atau membentuk kuncup.

Contoh gambar Urticina (Anemon laut)

Contoh individu Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut), dan turbinaria. Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis dengan ganggang. Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan rangka pada koral. Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan makanan bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora. Rangka koral tersusun dari zat kapur. Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai (terumbu karang) atau atol (pulau karang).

Peranan Coelenterata

1. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.

2. Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

3. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut.

4. Merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.5. Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek wisata.6. Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar snorkling dan diving.

12

Page 13: Modul Biologi Choelenterata

LKS

A. Waktu & Tempat Hari / Tanggal : Jumat, 10 oktober 2012Waktu : Pukul 08.00 – 11.00 Wita Tempat : Stasium Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perikanan dan

Kelautan Kab. Barru Provinsi Sulawesi Selatan.

B. Alat & Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :

A. Alat B. Bahan Thermometer Formalin 70% Salinometer Alkohol 70% Dometer Air Sarung tangan Sampel filum Coelenterata Snar kecil Toples Ember Kertas tebal Alat menulis

C. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan Alat dan Bahan 2) Mengobservasi keadaan fisik kimia lingkungan pengamatan 3) Mengambil sampel Phylum Coelenterata4) Mengklasifikasikan sampel Phylum Coelenterata yang ditemukan 5) Memasukan data kedalam tabel hasil pengamatan 6) Mengawetkan sampel Phylum porifera dengan menggunakan formalin 70% dan air.

D. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Kondisi Fisik-kimia Lingkungan

No Parameter Kisaran

1 Suhu 200C

2 Salinitas 8,30

3 PH Tanah 8,2

13

Page 14: Modul Biologi Choelenterata

Tabel 1.2 Hasil percobaanNo Nama Kelas Keterangan Klasifikasi

1 Hydrozoa

1. Tentakel2. Mulut3. Rongga4. Epidermis5. Cakram Basal

Kingdom : Animalia Phylum : Colenterata Class : Hydrozoa Ordo : Hydroales Family : Hydroales Genus : Hydra Spesies : Hydra Sp II

2 Scyphozoa

1. Tentakel2. Mulut3. Rongga Gastrovaskulas4. Epidermis

Kingdom : Animalia Phylum : Colenterata Class : Semaestomae Ordo : Aurelidae Family : AureliaSpesies : Aurelia Sp III

3 Antozoa1. Epidermis2. Lander

Kingdom : Animalia Phylum : Colenterata Class : Antozoa Ordo : Zoanthama Family : FungilidaeSpesies : Fungilia Sp IV

4 Antozoa 1. Polip

Kingdom : Animalia Phylum : Colenterata Class : Antozoa Ordo : Madreporaric Family : AcroporidaeGenus : AcroporaSpesies : Acropora Sp

14

Page 15: Modul Biologi Choelenterata

KESIMPULAN

Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1) Organisme yang tergolong dalam kedalam spesies dari phylum coelenterate adalah hydra sp, Aurelia aurita, Fungia sp, dan Acropora sp.

2) Pada specimen yang diamati bagian – bagian yang namapak yaitu tentakel, mulut, nematokist, epidermis, dan gastrodermis. Pada kelas hydrozoa adalah Hidra sp, kelas Scypozoa,adalah Aurelia aurita, dan kelas anthozoa fungi dengan soloanasrea.

15

Page 16: Modul Biologi Choelenterata

UJI KOMPETENSI

1. Alat sengat coelenterata yang berfungsi untuk melemahkan mangsa disebut ....a. Koanositb. Nematosistac. Spikulad. Knidosite. TentakelJawaban : B

2. Golongan Coelenterata yang pada tentakelnya tidak terdapat knidoblas adalah. .a. Hydrozoab. Schypozoac. Anthozoad. ctenophorae. GastrovaskulerJawaban : C

3. Aurelia aurita masuk kedalam tingkatan takson kelas ...a. Cnidaeb. Coelenteratac. Hydrozoad. Scypozoae. Anthozoa

Jawaban : D

4. Larva bersilia pada Aurelia aurita disebut ....a. Efirab. Serkariac. Amfiblastulad. Planulae. MirasidiumJawaban : D

5. Yang merupakan siklus metagenesis Aurelia aurita yang tepat dibawah ini adalah ....a. zigot – skifistoma – strobila – efira – medusa – zigotb. polip – zigot – skifistoma – strobila – efira – medusa – zigotc. zigot – planula – skifistoma – strobila – efira – medusa – zigotd. polip – planula – skifistoma – strobila – efira – medusa – zigote. planula – skifistoma – strobila – efira – medusa – zigotJawaban : C

16

Page 17: Modul Biologi Choelenterata

6. Dikenal dengan sebutan koral / karang, menghasilkan kerangka dari kalsium karbonat, hidup berkoloni atau soliter merupakan ciri dari ...a. Schypozoab. Scleractinac. Hydrozoad. Cubozoae. AnthozoaJawaban : B

7. Dalam perkembangan ubur-ubur terdapat tahap larva yang bersilia dan dapat berenang bebas, yang dinamakan. . .a. Blastulab. Polipc. Gonangiumd. Medusae. PlanulaJawaban : E

8. Coelenterata melumpuhkan mangsa atau musuhnya dengan sel penyengat yang terdapat pada ...a. Gastrosolb. Tentakelc. Mesoglead. Kerangkae. EktodermisJawaban : E

9. Rongga yang terdapat di bagian tengah dalam tubuh dari Hydra disebut ....a. Selomb. Psedoselomc. Gastrovaskulerd. Blastocoele. GastrocoelJawaban : C

10. Reproduksi cnidaria dengan 2 cara seksual dan aseksual. Dengan cara seksual terjadi peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase ...a. Medusab. Polipc. Zigotd. Planulae. StrobilaJawaban : A

17

Page 18: Modul Biologi Choelenterata

DAFTAR PUSTAKA

Hala,Yusminah. Daras Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press. 2007.

Jutje S Lahay. Zoologi Invetebrata. Makassar: Universitas Negeri Makassar. 2006

Mengenal Seluk Beluk Phylum Coelenterata. ( Tanggal 29 Juni 2011 ). File:

http://gurungeblog.wordpress.com

Suwignyo, Sugiarto. Avetebrata Air Jilid I1. Jakarta: Penebar Swadaya. 2005. Tim

Dosen.

Penuntun Praktikum Zoologi Invetebrata. Makassar: Uin Alauddin Makassar.2011.

Laporan lengkap Phylum Coelenterata

http://forester-untad.blogspot.com/2014/05/laporan-lengkap-phylum-coelenterata.html

Titi Wahyuni. Modul Sundak. https://www.scribd.com/doc/94871095/modul-sundak

Mengenal Phylum Coelenterata (Cnidaria)

http://gurungeblog.com/2008/11/10/mengenal-phylum-coelenterata-cnidaria/

Muhammad Luthfi Hidayat. Ciri-ciri filum Coelenterata.

http://zonabiokita.blogspot.com/2013/07/ciri-ciri-filum-coelenterata.html

Amirul Rosid Al-Farizi. Kumpulan soal-soal tentang Porifera, Cnidaria,

Platyhelminthes, Nemathelminthes, Mollusca, Annelida.

http://amirulrosid.blogspot.com/2012/03/kumpulan-soal-soal-tentang-porifera.html

18