21
Makrofosil SMK Kelas X Ilmu paleontologi terapan Created By: Yosep Permana PPGT Geology Pertambangan UNP MODUL MAKROFOSIL 1 KOMPETENSI DASAR 4.1 Menjelaskan pengertian fosil dan waktu geologi TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kognitif a) Siswa dapat menjelaskan pengertian paleontologi menggunakan kalimat sendiri dengan benar b) Siswa dapat menjelaskan sejarah paleontologi dan teori para ahli yang mendukung ilmu paleontologi c) Siswa dapat menjelaskan kegunaan paleontologi d) Siswa dapat menjelaskan kaitan berbagai kajian ilmu dengan paleontologi e) Siswa dapat menjelaskan ruang lingkup paleontologi f) Siswa dapat menjelaskan pembagian ilmu paleontologi menurut ukuran objek penelitiannya g) Siswa dapat menjelaskan pengertian fosil h) Siswa dapat menjelaskan skala waktu geologi i) Siswa dapat menjelaskan kegunaan skala waktu geologi 4

Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

heheha

Citation preview

Page 1: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

MODUL MAKROFOSIL 1

KOMPETENSI DASAR

4.1 Menjelaskan pengertian fosil dan waktu geologi

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kognitif

a) Siswa dapat menjelaskan pengertian paleontologi menggunakan kalimat

sendiri dengan benar

b) Siswa dapat menjelaskan sejarah paleontologi dan teori para ahli yang

mendukung ilmu paleontologi

c) Siswa dapat menjelaskan kegunaan paleontologi

d) Siswa dapat menjelaskan kaitan berbagai kajian ilmu dengan

paleontologi

e) Siswa dapat menjelaskan ruang lingkup paleontologi

f) Siswa dapat menjelaskan pembagian ilmu paleontologi menurut ukuran

objek penelitiannya

g) Siswa dapat menjelaskan pengertian fosil

h) Siswa dapat menjelaskan skala waktu geologi

i) Siswa dapat menjelaskan kegunaan skala waktu geologi

j) Melalui diskusi, siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran dengan

ringkas, tepat dan benar.

4

Page 2: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

k) Melalui penugasan, siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang

berhubungan dengan pengertian, tujuan dan manfaat, serta langkah-

langkah eksplorasi

2. Afektif:

a) Membaca dan Memahami Informasi Yang Disajikan Dalam Buku,

Modul, dan Persentasi

b) Menulis Dan Mengkomunikasikan Informasi Sehinga Orang Lain

Memperhatikan dan Memahaminya

c) Menggunakan Teknologi Internet untuk Memperkaya Wawasan dan

Pengetahuan Tentang Materi Ajar

d) Memahami dan Bekerja dalam Dinamika Kelompok

e) Akuntabel Terhadap Tindakan Diri dan Kelompok

f) Menghargai Usaha baik Diri Sendiri Dan Usaha Baik Orang Lain

Di bumi ini terdapat banyak jenis makhluk hidup yang tak terhitung

jumlahnya. Dan semua makhluk hidup tersebut pasti akan mengalami

kematian baik itu binatang, manusia maupun tumbuhan. Setelah mengalami

kematian sebagian dari makhluk itu meninggalkan sisa-sisa kehidupan dalam

jangka waktu yang lama dan biasa dikenal dengan istiah fosil.

5

Pendahuluan

Page 3: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

Berdasarkan asal katanya, fosil berasal dari bahasa latin yaitu “fossa”

yang berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang

menjadi batu atau mineral. Bicara mengenai fosil berarti berbicara mengenai

paleontologi, Paleontologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari fosil.

Seluk beluk fosil dipelajari oleh seorang paleontologist.

Gambar 1. Contoh Fosil

Paleontologi berasal dari bahasa yunani, yaitu paleo yang berarti tua atau

yang berkaitan dengan masa lalu ontos berarti kehidupan dan logos yang

berarti ilmu atau pembelajaran, atau di pihak lain menyebutkan bahwa

paleontology adalah juga paleobiologi ( paleon = tua, bios = hidup, logos =

ilmu ). Jadi paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah

kehidupan di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah

menjadi fosil.

Tokoh dan teori pencetus Paleontologi.

1.Shrock &Twen hofel (1952)

Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masa lampau

dalam skala umur geologi.Studi Paleontologi dibatasi oleh skala waktu geologi

yaitu umur termuda adalah Kala Holosen (0,01 jt. th. yang lalu).

2. Strabo (58 SM-25 M)

6

Pengertian Paleontologi

B. Menjelaskan Sejarah dan Tokoh Paleontologi

Page 4: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

Melihat kenampakan seperti beras pada batu gamping yang digunakan untuk

membangun piramid. Fosil tersebut kemudian dikenal sebagai Numm ulites.

3. Abbe Giraud de Saulave (1777)

Law of Faunal Succession (Hukum Urut-urutan fauna).Jenis-jenis fosil itu

berada sesuai dengan umurnya. Fosil pada formasi terbawah tidak serupa

dengan formasi yang di atasnya

4. Chevalier de Lamarck (1774 - 1829)

Pencetus Hipotesa Evolusi .Organisme melakukan perubahan diri untuk

beradaptasi dengan lingkungannya.

5. Baron Cuvier (1769 - 1832)

Penyusun sistematika Paleontologi (Taksonomi)

6. William Smith (1769 - 1834)

Law of Strata Identified by Fossils (Hukum Mengenali Lapisan Dengan Fosil

Kemenerusan suatu lapisan batuan dapat dikenali dari kandungan fosilnya.

7. Charles Robert Darwin (1809 - 1882)

Perubahan makhluk hidup disebabkan oleh adanya faktor seleksi alam

8. Pada abad ke 18 dan 19, seorang ahli geologi berkebangsaan Inggris

William Smith dan ahli paleontologi Georges Cuvier dan Alexandre Brongniart

dari Perancis.

Menemukan batuan-batuan yang berumur sama serta mengandung fosil yang

sama pula, walaupun batuan-batuan tersebut letaknya terpisah cukup jauh

1. Menentukan Umur Relatif Batuan

Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda, sehingga fosil dapat

digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan sedimen. Fosil Indeks:

fosil yang kemunculannya sangat spesifik mewakili suatu zaman, contoh:

Ammonit pada Trias. Syarat-syarat fosil indeks: Memiliki penyebaran lateral

yang luas, kisaran umurnya pendek dan mudah dikenali.

2. Melakukan Korelasi

Korelasi : menghubungkan dua atau lebih satuan batuan berdasarkan

kesamaan umur. Biostratigrafi adalah menyusun suatu satuan batuan

berdasarkan kesamaan kandungan fosilnya. Dalam perkembangannya satuan

biostratigrafi sering identik dengan umur dari batuan itu sendiri.

3. Menentukan Lingkungan Pengendapan

7

C. Aplikasi dan Kegunaan Paleontologi

Page 5: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan, dimana organisme

tersebut dapat beradaptasi. Dengan demikian fosil dapat dipergunakan untuk

menentukan lingkungan pengendapan. Syarat: fosil terendapkan pada

lingkungan dimana dia hidup (bioconoese), lingkungan hidupnya sempit dan

mudah dikenali. Lingkungan Pengendapan : Darat, meliputi gurun, sungai,

danau, dan sebagainya. Sedangkan laut, meliputi: pantai, rawa, laut dangkal

(neritik) dsb.

4. Mengetahui Paleoklimatologi

Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim sebagai salah

satu unsur lingkungan. Contoh: Koral biasanya hidup pada iklim tropis - sub

tropis.

Secara umum paleontologi dapat digolongkan menjadi dua yaitu Paleobotani

(tumbuhan) dan Paleozoologi (hewan).

1. Paleobotani (tumbuhan)

Paleobotani adalah ilmu paleontologi yang mempelajari fosil-fosil yang banyak

berhubungan dengan tumbuhan. Kajian Paleobotani meliputi aspek-aspek fosil

tumbuhan, rekonstruksi taksa, dan sejarah evolusi tumbuhan itu sendiri.

Adapun tujuan dalam mempelajari Paleobotani adalah:

a. Untuk rekonstruksi sejarah dunia tumbuhan. Hal ini dapat dilakukan karena

fosil tumbuhan dari suatu kolom geologis tertentu berbeda dengan yang

terdapat pada kolom geologis lainnya. Dengan demikian dapat diketahui jenis

tumbuhan yang ada dari waktu ke waktu, atau dengan kata lain dapat

diketahui sejarahnya, khususnya mengenai kapan kelompok tumbuhan

tersebut mulai muncul di muka bumi, kapan perkembangan maksimalnya, dan

kapan kelompok tumbuhan tersebut punah.

b. Untuk keperluan analisa pola dan suksesi vegetasi dari waktu ke waktu.

c. Untuk analisa endapan dari masa karbon ( khususnya yang mengandung

sisa tumbuhan ), yang berpotensi dalam presiksi sifat- sifat batubara. Dengan

demikian dapat diketahui macam batubara serta dari tumbuhan apa batubara

tersebut berasal.

d. Untuk dapat melakukan dedukasi mengenai aspek-aspek perubahan iklim.

Dengan cara ini maka dimungkinkan untuk merekonstruksi lingkungan masa

8

D. Ruang Lingkup Paleontologi

Page 6: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

lampau beserta perubahan-perubahan yang terjadi, dan juga untuk

mempelajari hubungan antara tumbuhan dengan hewan yang menghuni

lingkungan tersebut. Salah satu perubahan iklim yang seringkali dapat

diungkap dengan pendekatan ini adalah perubahan ternperatur rata-rata.

2. Paleozoology (hewan vertebrata dan invertebrata)

Paleozoologi merupakan ilmu paleontologi yang ditujukan untuk mempelajari

fosil-fosil yang berhubungan dengan hewan. Kajian ilmu ini mulai dari hewan

vertebrata hingga invertebrata.

Tujuan dari mempelajari ilmu paleozoology ini, antara lain :

a. Rekonstruksi sejarah kehidupan pada masa lampau baik di bidang hewan

dan perkembangan manusia. Proses rekonstruksi kehidupan dilakukan melalui

rekonstruksi fosil karena fosil ditemukan dalam lapisan/strata geologis yang

berlainan sehingga dapat diketahui perkiraan waktu munculnya dan kehidupan

makhluk yang telah memfosil tersebut.

b. Analisa pola dan suksesi suatu vegetasi dari waktu ke waktu. Kehidupan

pada masa purba di mana kondisi bumi masih belum stabil sangat

memungkinkan terjadinya perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim

sehingga mempengaruhi kehidupan spesies dan vegetasi tanaman

c. Analisa mengenai aspek – aspek perubahan iklim yang terjadi. Cara ini

bermanfaat untuk merekonstruksi dampak perubahan iklim pada lingkungan,

mempelajari bagaimana hubungan antara hewan dan tumbuhan yang hidup

pada lingkungan tersebut

d. Analisa kehidupan biokultural manusia sejak manusia muncul di bumi,

proses evolusinya melalui masa dan wilayah distribusinya seluas dan selama

mungkin

e. Analisa proses adaptif yang dilakukan makhluk hidup terhadap perubahan

kondisi lingkungan, makhluk yang mampu beradapatasi akan terus bertahan

walaupun peiode waktu geologis terus berjalan sedangkan yang tidak mampu

beradaptasi akan punah. Proses adaptasi membuka zona adaptif yang baru

yaitu suatu kumpulan kondisi hidup dan sumber daya baru yang memberikan

banyak kesempatan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.

Tidak hanya hewan dan tumbuhan, sekarang ini ilmu paleontologi telah

berkembang sebagai ilmu yang juga meneliti tentang protista di masa lalu.

"Protista" ini mengacu pada eukariota yang bukan tanaman, hewan, atau

jamur. Kebanyakan protista uniseluler, sementara yang lain multiseluler atau

9

Page 7: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

bahkan multinukleat (inti banyak dalam satu sel). Protista ini dapat memiliki

berbagai kelompok ukuran, bentuk, siklus hidup, habitat, serta makanan dan

teknik reproduksi.

Bakteri juga dapat dipelajari dengan ilmu paleontologi. Bakteri merupakan

organisme uniseluler yang memiliki dinding sel, organel, dan DNA, seperti

halnya eukariota. Namun, tidak seperti eukariota, DNA organel mereka dan

tidak terkandung dalam selaput terpisah di dalam sel. Cyanobacteria, atau

"bakteri biru-hijau," telah ditemukan di batuan dari Archean, 3,5 miliar tahun

lalu. Cyanobacteria (bersama dengan bakteri lainnya) juga membentuk tikar

dan gundukan dikenal sebagai stromatolites, yang ada di bumi dari lapisan

prakambrium sampai hari ini. Fosil terkecil yang pernah ditemukan milik

magnetobacteria, yang membentuk nanometer ukuran kristal-dari mineral

magnetit di dalam sel mereka.

Jenis-jenis jamur yang kita makan atau yang ada juga mulai dipelajari dalam

ilmu ini. Jamur ini kebanyakan tidak membuat makanan mereka sendiri,

seperti yang tanaman lain lakukan. Beberapa cara seperti parasitisme dan

beberapa bentuk simbiosis yang lain untuk dapat berhubungan dengan

ganggang atau tanaman disekitarnya untuk mendapatkan nutrisi. Mereka

dapat ditemukan di tanah atau pada organisme lain sebagi parasit, dapat juga

dalam lingkungan perairan. Selain itu mereka juga merupakan dekomposer

pokok organik material di Bumi. Untuk ukuran beberapa jamur dapat tumbuh

sangat besar (misalnya, jamur dan puffballs), yang lain bersel tunggal (ragi),

tetapi kebanyakan multiselular. Meskipun jamur sering dianggap terlalu rapuh

untuk fosil atau terlalu sulit untuk diidentifikasi sebagai fosil, catatan fosil

mereka akan membawa kita kembali ke masa Prakambrium, dan mereka

sering ditemukan di Devon Bawah Rhynie Rijang Skotlandia.

Pada dasarnya ruang lingkup paleontology berkisar tentang segala sesuatu

yang telah hidup di masa lalu atau bisa dikatakan organisme purba (baik

hewan, tumbuhan, protista, jamur maupun bakteri) yang hingga kini sudah

punah dan hanya tertinggal fosil-fosil, jejak peradaban, lingkungannya dan

peninggalan-peninggalan lainnya. Sehingga kita hanya meneliti dari jejak-jejak

yang tertinggal.

10E. Kaitan Paleontologi Dengan Ilmu Lainnya

Page 8: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

1. Biostratigrafi

Biostratigrafi merupakan ilmu penentuan umur batuan dengan menggunakan

fosil yang terkandung didalamnya. Biasanya bertujuan untuk korelasi, yaitu

menunjukkan bahwa horizon tertentu dalam suatu bagian geologi mewakili

periode waktu yang sama dengan horizon lain pada beberapa bagian lain. Fosil

berguna karena sedimen yang berumur sama dapat terlihat sama sekali

berbeda dikarenakan variasi lokal lingkungan sedimentasi. Sebagai contoh,

suatu bagian dapat tersusun atas lempung dan napal sementara yang lainnya

lebih bersifat batu gamping kapuran, tetapi apabila kandungan spesies

fosilnya serupa, kedua sedimen tersebut kemungkinan telah diendapkan pada

waktu yang sama.

Amonit, graptolit dan trilobit merupakan fosil indeks yang banyak digunakan

dalam biostratigrafi. Mikrofosil seperti acritarchs, chitinozoa, conodonts, kista

dinoflagelata, serbuk sari, sapura dan foraminifera juga sering digunakan. Fosil

berbeda dapat berfungsi dengan baik pada sedimen yang berumur berbeda;

misalnya trilobit, terutama berguna untuk sedimen yang berumur Kambrium.

Untuk dapat berfungsi dengan baik, fosil yang digunakan harus tersebar luas

secara geografis, sehingga dapat berada pada bebagai tempat berbeda.

Mereka juga harus berumur pendek sebagai spesies, sehingga periode waktu

dimana mereka dapat tergabung dalam sedimen relatif sempit, Semakin lama

waktu hidup spesies, semakin tidak akurat korelasinya, sehingga fosil yang

berevolusi dengan cepat, seperti amonit, lebih dipilih daripada bentuk yang

berevolusi jauh lebih lambat, seperti nautoloid.

2. Kronostratigrafi

Kronostratigrafi merupakan cabang dari stratigrafi yang mempelajari umur

strata batuan dalam hubungannya dengan waktu.

Tujuan utama dari kronostratigrafi adalah untuk menyusun urutan

pengendapan dan waktu pengendapan dari seluruh batuan didalam suatu

wilayah geologi, dan pada akhirnya, seluruh rekaman geologi Bumi.

Tata nama stratigrafi standar adalah sebuah sistem kronostratigrafi yang

berdasarkan interval waktu paleontologi yang didefinisikan oleh kumpulan fosil

11

Page 9: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

yang dikenali (biostratigrafi). Tujuan kronostratigrafi adalah untuk memberikan

suatu penentuan umur yang berarti untuk interval kumpulan fosil ini.

4. Paleobotani

Paleobotani atau palaeobotani (dari bahasa Yunani paleon berarti tua dan

botany yang berarti ilmu tentang tumbuhan), adalah cabang dari paleontologi

yang khusus mempelajari tentang tumbuhan pada masa lampau.

5. Paleozoologi

Paleozoologi atau palaeozoology (bahasa Yunani: παλαιον, paleon = tua dan

ζωον, zoon = hewan) adalah adalah cabang dari paleontologi atau

paleobiologi, yang bertujuan untuk menemukan dan mengindentifikasi fosil

hewan bersel banyak dari sistem geologi atau arkeologi, untuk menggunakan

fosil tersebut dalam rekonstruksi lingkungan dan ekologi prasejarah.

6. Palinologi

Palinologi merupakan ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan

fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs,

chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan

kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen.

Istilah palinologi diperkenalkan oleh Hyde dan Williams pada tahun 1944,

berdasarkan surat-menyurat dengan ahli geologi Swedia yang bernama

Antevs, dalam Pollen Analysis Circular (salah satu jurnal yang mengkhususkan

pada analisa pollen, yang diproduksi oleh Paul Sears di Amerika Utara). Hyde

dan Williams memilih palinologi berdasarkan kata dalam Bahasa Yunani paluno

yang berarti 'memercikan' dan pale yang berarti 'debu' (sehingga mirip

dengan kata dalam Bahasa Latin pollen).

7. Zoologi

Zoologi dengan berbagai cabang keilmuannya seperti mammalogi dan

primatologi membantu dalam menganalisis fosil hewan yang

ditemukan,sangat berkaitan dengan paleozoologi.

8. Morfologi

Morfologi dibutuhkan sejak proses preparasi / perbaikan fosil yang ditemukan

dan rekonstruksi fosil sampai ke tingkat individu.

9. Fisiologi dan Biokimia

Fisiologi dan Biokimia, ilmu ini penting untuk analisa nutrisi yang

dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup zaman purba ( paleonutrisi ),

proses dan siklus reproduksi,jarak imunologis serta identifikasi biokimiawi.

12

Page 10: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

10. Arkeologi

Arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan ( manusia ) pada

masa lampau melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditemukan.

Peninggalan arkeologis ini sering disebut artefak yaitu alat yang dipakai

manusia untuk mengeksploitasi lingkungan. Ilmu ini sangat berkaitan dengan

paleontologi karena bermanfaat untuk mempelajari kebudayaan dan

mengenali alat yang dipakai oleh manusia purba.

11. Geologi

Geologi, ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang lapisan pembentuk

bumi, proses pembentukannya yang menjadi acuan penentuan umur relatif

suatu fosil atau artefak peninggalan manusia purba. Penentuan umur relatif

berdasar skala waktu geologis dengan urutan sejarah yang konsisten dan

terdiri dari empat zaman yaitu Prakambrium, Paleozoikum, Mesozoikum dan

Senozoikum.

12. Radiologi

Radiologi, ilmu ini berguna dalam metode penentuan umur radiometrik yang

dipakai untuk menentukan umur batuan dan fosil dalam skala waktu absolut /

sebenarnya. Metode ini berdasarkan kandungan isotop suatu unsur dalam fosil

yang terkumpul saat organisme masih hidup.

Paleontology adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari kehidupan masa

lampau yang didasarkan atas fosil tanaman atau hewan yang terbagi atas:

1. Makropalenteologi yaitu mempelajari fosil-fosil dengan ukuran relatif besar

sehingga mempelajarinya tidak menggunakan alat bantu seperti loupe dan

mikroskop.

2. Mikropalenteologi yaitu mempelajari fosil-fosil yang berukuran relatif kecil

sehingga dalam pengamatan menggunakan alat bantu seperti mikroskop

binokuler , mikroskop elektron.

Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam

tanah”. Fosil adalah semua sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia,

13

F. Pengelompokkan Paleontologi

G. Pengertian Fosil

Page 11: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

binatang, dan tumbuh-tumbuhan yang telah terawetkan dalam suatu endapan

batuan dari masa geologis atau prasejarah yang telah berlalu.

Fosil mahluk hidup terbentuk ketika mahluk hidup pada zaman dahulu

(lebih dari 11.000 tahun) terjebak dalam lumpur atau pasir dan kemudian

jasadnya tertutup oleh endapan lumpur. Endapan lumpur tersebut akan

mengeras menjadi batu di sekeliling mahluk hidup yang terkubur tersebut.

Dari fosil yang ditemukan, yang paling banyak jumlahnya adalah yang sangat

lembut ukurannya seperti serbuk sari, misalnnya foraminifera, ostracoda dan

radiolarian. Sedangkan, hewan yang besar biasanya hancur bercerai-cerai dan

bagian tertentu yang ditemukan sebagai fosil. Fosil adalah sisa-sisa organisme

yang pernah hidup di waktu silam, yang diawetkan oleh alam. Karena

terawetkan sejak 3,5 miliar tahun yang lalu fosil menjadi petunjuk penting

mengenai sejarah bumi.

a. Untuk mengidentifikasi unit-unit stratigrafi permukaan bumi,

atau untuk mengidentifikasi umur relatif clan posisi relatif batuan

yang mengandung fosil. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan mempelajari

fosil indeks. Persyaratan bagi sutau fosil untuk dapat dikategorikan sebagai

fosil indeks adalah : (a). terdapat dalam jumlah yang melimpah dan mudah

diidentifikasi; dan (b). memiliki distribusi horizontal yang luas, tetapi dengan

distribusi vertikal yang relatif pendek (kurang lebih 1 juta tahun).

b. Menjadi dasar dalam mempelajari paleoekologi dan

paleoklimatologi. Struktur dan distribusi fosil diasumsikan dapat

mencerminkan kondisi lingkungan tempat tumbuhan tersebut tumbuh dan

bereproduksi.

c. Untuk mempelajari paleofloristik, atau kumpulan fosil tumbuhan

dalam dimensi ruang dan waktu tertentu. Hal ini dapat memberikan

gambaran mengenai distribusi populasi tumbuhan dan migrasinya, sebagai

respon terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan masa lampau.

d. Menjadi dasar dalam mempelajari evolusi tumbuhan, yaitu

dengan cara mempelajari perubahan suksesional tumbuhan dalam kurun

waktu geologi.

14

H. Kegunaan Fosil

Page 12: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

e. Untuk korelasi. Kemampuan kita untuk mengetahui sedimentasi

batuan sangat terbatas. Dengan membandingkan fosil yang terdapat di suatu

tempat dengan tempat lain, kita dapat mengadakan korelasi. Fosil yang

terdapat di suatu tempat karena kesamaan-kesamaan, terpaksa dan harus

dipersamakan dengan fosil yang terdapat di tempat lain.

f. Menentukan lingkungan pengendapan. Fosil hanya dijumpai pada

batuan sedimen, baik sedimen kontinen maupun marin. Suatu kehidupan akan

diendapkan pada batuan tertentu bila batuan tersebut mengalami pelapukan

dan tererosi, maka fosil yang berasal dari kontinen mungkin tertransport dan

menjadi endapan marin, jadi dengan melihat fosil yang dikandung suatu

sedimen, kita dapat mengetahui lingkungan pengendapan batuan tersebut.

g. Mengetahui evolusi (perkembangan) kehidupan. Kehidupan yang

berjalan dari masa ke masa akan mengalami perkembangan dan perubahan

yang meliputi perubahan ke arah generasi dan perubahan ke arah

penyempurnaan. Suatu kehidupan pada mulanya kurang sempurna akan

berubah ke arah yang lebih sempurna. Perubahan ini akan sangat dipengaruhi

oleh keadaan tempat dan lingkungan hidup. Terdapatnya fosil-fosil

menunjukkan adanya pemusnahan kehidupan, sedangkan kehidupan yang

pertama tidak diketahui dari fosil-fosilnya dan dari mana asalnya. Kemudian

muncul lagi kehidupan baru yang diketahui dari fosil-fosilnya yang muda umur

geologinya, serta lebih sempurna dari kehidupn sebelumnya.

a. Fosil Sebagai Indikator Lingkungan Pengendapan.

Dalam menentukan lingkungan pengendapan, fosil sangat berperan penting

yang mana

fosil dapat menunjukan lingkungan atau keadaan tempat pengendapan fosil

tersebut ditemukan. Fosil tidak mungkin terbentuk di sembarang tempat. Fosil

dapat menunjukkan lingkungan pengendapan baik asam maupun basa.

b. Fosil Sebagai Indikator Paleogeografi.

Fosil berguna dalam mempelajari bentuk fisik suatu daerah di masa lampau.

Fosil dapat merekonstruksi suatu daerah ke zaman umur fosil ditemukan.

Dengan ditemukannya fosil tersebut, geolog dapat mengetahui bentuk daerah

tersebut di masa lampau.

c. Fosil Sebagai Indikator Umur Geologi.

15

Page 13: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

Penentuan umur geologi dapat dilakukan dengan meneliti fosil. Lapisan yang

mana fosil

ditemukan dapat menjadi indikator umur fosil. Dengan mengetahui umur fosil,

geolog dapat memperkirakan umur suatu batuan maupun lapisan.

d. Fosil Sebagai Indikator Proses Sejarah Geologi.

Fosil dapat menunjukkan proses geologi suatu wilayah. Ditemukannya fosil

dapat mengidentifikasi aktivitas tektonik lempeng daerah tesebut maupun

proses geologi lainnya yang mengubah bentuk fisik daerah tersebut.

Penemuan fosil akan mengidentifikasi jika fosil tersebut telah tertransport

ataupun telah berpindah ke lapisan lainnya, sehingga geolog dapat

mengetahui proses geologi yang telah terjadi.

e.Fosil Sebagai Indikator Evolusi dan Migrasi.

Fosil yang ditemukan di suatu daerah tidak selalu fosil organisme native (asli)

yang

menduduki daerah tersebut. Terkadang ditemukan fosil organisme yang bukan

merupakan organisme yang berhabitat di daerah itu. Ini menunjukkan bahwa

adanya migrasi suatu organisme. Disamping itu fosil juga dapat menunjukkan

ada atau tidaknya evolusi yang terjadi di daerah ditemukannya fosil tersebut.

f. Fosil Sebagai Indikator Tektonik.

Fosil akan ditemukan di lapisan-lapisan tertentu. Fosil dapat dijadikan indikator

pergerakan lempeng tektonik. Ditemukannya fosil di lapisan yang tidak

semestinya dapat menjadi indikasi adanya pergerakan lempeng tektonik yang

membuat lapisan fosil berubah (terangkat maupun turun) ataupun

mentransport fosil ke lapisan yang tidak semetinya (jika disesuaikan dengan

umur fosil).

g. Fosil Sebagai Indikator Iklim.

Fosil dapat dijadikan sebagai penentu iklim di masa lampau. Fosil yang

ditemukan di

lapisan tertentu akan menunjukkan iklim yang pernah terjadi di masa lampau.

h. Fosil Sebagai Sumber Energi dan Berharga.

Fosil merupakan bahan yang akan menjadi minyak bumi. Sumber energi yang

kita dapat

dari bahan bakar fosil sangatlah penting untuk menunjang kehidupan

manusia. Fosil

16

Page 14: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

merupakan kotak hitam yang dapat membawa kita ke masa lalu, hal ini yang

menjadikan fosil sangatlah berharga.

Skala waktu geologi. Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh

sejarah geologi bumi dari mulai terbantuknya hingga saat ini. Sebelum

perkembangan dari skala waktu geologi pada abad ke-19, para ahli sejarah

mengetahui bahwa bumi memiliki sejarah yang panjang, namun skala waktu

yang digunakan sekarang dikembangkan sejak 200 tahun terakhir dan terus-

menerus diperbaiki. Skala waktu geologi membantu para ilmuwan memahami

sejarah bumi dalam bagian-bagian waktu yang teratur.

Sebelum adanya pentarikhan radiometri, yang mengukur kandungan unsur

radioaktif dalam suatu objek untuk menentukan umurnya, para ilmuwan

memperkirakan umur bumi berkisar dari 4,000 tahun hingga ratusan juta

tahun. Saat ini, diketahui bahwa umur bumi adalah sekitar 4.6 milyar tahun.

Skala waktu geologi saat ini dibuat berdasarkan pada pentarikhan radiometri

dan rekaman kehidupan purba yang terawetkan di dalam lapisan batuan.

Sebagian besar batas pada skala waktu geologi sekarang berhubungan

dengan periode kepunahan dan kemunculan spesies baru.

a. Zaman Arkeozoikum (4,5 sampai dengan 2,5 milyar tahun yang lalu)

Artinya masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian

berkembang menjadi protokontinen.

b. Masa Proterozoikum (2,5 milyar sampai dengan 290 juta tahun yang lalu)

Masa ini merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer, pada masa ini

sudah ada perkembangan mikroorganisme bersel tunggal menjadi bersel

banyak.

c. Zaman Kambrium (590 sampai dengan 500 juta tahun yang lalu)

Pada masa ini banyak hewan invertebrata yang selama hidupnya berada di

lautan.

d. Zaman Ordovisium (500 sampai dengan 440 juta tahun yang lalu)

Meluapnya samudra dari zaman es. Gondwana dan benua lainnya menutupi

celah samudra yang berada diantaranya.

17

I. Skala Waktu Geologi

Page 15: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

e. Zaman Silur (440 sampai dengan 410 juta tahun yang lalu)

Selama zaman Silur deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi

Skandinavia, dan pantai utara Amerika.

f. Zaman Devon (410 sampai dengan 360 juta tahun yang lalu)

Pada zaman ini samudra menyempit sementara, benua Gondwana menutupi

Eropa, Amerika Utara, dan Greenland.

g. Zaman Karbon (360 sampai dengan 290 juta tahun yang lalu)

Pada zaman ini benua-benua di permukaan bumi menyatu membentuk satu

masa daratan yang disebut Pangea.

h. Zaman Perm (290 sampai dengan 250 juta tahun yang lalu)

Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai massa daratan.

i. Zaman Trias (250 sampai dengan 210 juta tahun yang lalu)

Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian

selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.

j. Zaman Jur a (210 sampai dengan 140 juta tahun yang lalu)

Pangea terpecah di mana Amerikan utara memisahkan diri dari Afrika

sedangkan Amerika selatan melepaskan diri dari Amerika.

k. Zaman Kapur (140 sampai dengan 65 juta tahun yang lalu)

Pada zaman ini iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika

menuju Asia.

l. Zaman Tersier (65 sampai dengan 1,7 tahun yang lalu)

Pada zaman ini kemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan yang saling

berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global.

m. Zaman Kuarter (1,7 juta tahun yang lalu)

Zaman ini terdiri atas Pleistosen dan Holosen. Pada Masa Pleistosen sebagian

besar daratan ditutupi es dengan ditandai flora dan fauna yang bervariasi

seperti Pithecanthropus Erectus. Ketika memasuki masa Holosen terjadi

evolusi dengan ditandai mencairnya es secara global dan kemunculan

manusia gua

18

Page 16: Modul I Pengertian Fosil Untuk Guru.doc

Makrofosil SMK Kelas X

Ilmu paleontologi terapan

Created By: Yosep PermanaPPGT Geology Pertambangan UNP

19

1. Jelaskandenganbahasasendiripenertiansuhu!

2. Lengkapilahtabelberikut!

N

o

Skala

Celsius

Skala

Fahrenheit

SkalaReamu

rSkala Kelvin

1.

2.

3.

4.

5.

50 oC

35 oC

...

131 oC

30 oF

288 K

3. Jelaskandenganbahasasendiriartikalordankalorjenis!

4. Sebanyak 4 kg air dipanaskansehinggasuhunyanaikdari 20° Cmenjadi

60° C. Berapakalor yang diserap air? (cair = 4.200 J/k°C)

5. Jelaskandengan kata-kata sendiriartikapasitaskalor!

6. Sepotonglogam yang massanya 50 g dansuhunya 95° C

dicelupkankedalam 250 g air yang suhunya 17° C. Suhu air

akhirnyaberubahmenjadi 19,4° C. Tentukankalorjenislogamtersebut!

LEMBAR KERJA

Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi.Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi.Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara rinci.Perencanaan program eksplorasi haruslah dilakukan dengan efektif dan efesien.Ada 3 bentuk kegiatan dari eksplorasi yaitu kegiatan sebelum ke lapangan, kegiatan dilapangan, dan kegiatan setelah dilapangan.Kegiatan sebelum kelapangan seperti : penyedian peralatan dan perlengkapan, penentuan tujuan, meneliti literatur, dan menentukan metode eksporasi.Metode eksplorasi terbagi menjadi 2 bagian : metode secara langsung dan metode secara tidak langsung.Kegiatan pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah penyelidikan geologi meliputi pemetaan; pembuatan paritan dan sumur uji, pengukuran topografi, survey geofisika dan pemboran inti.

Kegiatan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain : Analisis Laboratorium (meliputi analisis kimia dan fisika), Pengolahan Data, Penentuan Sumber Daya dan Cadangan, Pembuatan laporan

Pembuatan laporan setelah pengolahan data dan analisis selesai dilaksanakan, tahap ini mengacu secara umum pada SNI 13-6606-2001 tentang Tata Cara Pelaporan Eksplorasi Bahan Galian.Prospeksi merupakan tahapan awal dalam mencari bijih-bijih metal atau mineral berharga lainnya (batubara atau nonmetal).Pentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan Eksplorasi : Tahap Eksplorasi Pendahuluan, Survei Dan Pemetaan, Tahap Eksplorasi Detail, Studi KelayakanPentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan EksplorasiTahapan setelah eksplorasi adalah : desain pertambangan, development, ekslpoitasi.

Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi.Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi.Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara rinci.Perencanaan program eksplorasi haruslah dilakukan dengan efektif dan efesien.Ada 3 bentuk kegiatan dari eksplorasi yaitu kegiatan sebelum ke lapangan, kegiatan dilapangan, dan kegiatan setelah dilapangan.Kegiatan sebelum kelapangan seperti : penyedian peralatan dan perlengkapan, penentuan tujuan, meneliti literatur, dan menentukan metode eksporasi.Metode eksplorasi terbagi menjadi 2 bagian : metode secara langsung dan metode secara tidak langsung.Kegiatan pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah penyelidikan geologi meliputi pemetaan; pembuatan paritan dan sumur uji, pengukuran topografi, survey geofisika dan pemboran inti.

Kegiatan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain : Analisis Laboratorium (meliputi analisis kimia dan fisika), Pengolahan Data, Penentuan Sumber Daya dan Cadangan, Pembuatan laporan

Pembuatan laporan setelah pengolahan data dan analisis selesai dilaksanakan, tahap ini mengacu secara umum pada SNI 13-6606-2001 tentang Tata Cara Pelaporan Eksplorasi Bahan Galian.Prospeksi merupakan tahapan awal dalam mencari bijih-bijih metal atau mineral berharga lainnya (batubara atau nonmetal).Pentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan Eksplorasi : Tahap Eksplorasi Pendahuluan, Survei Dan Pemetaan, Tahap Eksplorasi Detail, Studi KelayakanPentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan EksplorasiTahapan setelah eksplorasi adalah : desain pertambangan, development, ekslpoitasi.

RANGKUMANRANGKUMAN