10
8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11] http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 1/10 MODUL PERKULIAHAN KOMUNIKASI MASSA Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusu Ole! Disini diisi Fakultas  penerbit Modul Program Studi "" MK"#$%# Siti Komsiah, S.IP, M.Si. &stra't Kompetesi da modul ini akan enjelaskan tentang gaimana peran media dalam empengaruhi opini asyarakat. Hal tersebut akan elaskan dengan teori agenda tting, model ketergantungan all-Rokeach dan De feur serta ori spiral o silence. Dalam ori agenda setting enjelaskan baha media erita mengindikasikan kepada blik apa yang menjadi isu ama hari ini dan hal ini rcermin dalam apa yang persepsikan publik sebagai u utama. Pada teori tergantungan menjelaskan ha baha media berita Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat : Mengetahui d mampu memahami Agenda setting • Model ketergantungan all!"okea#h d DeFleur • Spiral keheningan 201 5 ! Komunikasi Massa Pusat Bahan Ajar dan eLearning Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Modul Komunikasi Massa [TM11]

  • Upload
    eref

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 1/10

MODUL PERKULIAHAN

KOMUNIKASI

MASSAFakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusu Ole!

Disini diisi Fakultas penerbit Modul

ProgramStudi ""

MK"#$%# Siti Komsiah, S.IP, M.Si.

&stra't Kompetesi

da modul ini akan

enjelaskan tentang

gaimana peran media dalamempengaruhi opini

asyarakat. Hal tersebut akan

elaskan dengan teori agenda

tting, model ketergantungan

all-Rokeach dan De feur serta

ori spiral o silence. Dalam

ori agenda setting

enjelaskan baha media

erita mengindikasikan kepada

blik apa yang menjadi isu

ama hari ini dan hal ini

rcermin dalam apa yang

persepsikan publik sebagai

u utama. Pada teori

tergantungan menjelaskan

ha baha media berita

Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat : Mengetahui d

mampu memahami Agenda setting • Model ketergantungan all!"okea#h d

DeFleur • Spiral keheningan

2015 !

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 2: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 2/10

engindikasikan kepada publik

pa yang menjadi isu utama

ri ini dan hal ini tercermin

lam apa yang dipersepsikan

blik sebagai isu utama

$eori Agenda Setting, $eori ketergantungan dan

Spiral o% Silen#e

Pada modul ini akan di &elakan betapa kuatn'a media massa dalam mempengaruhi opini

khala'ak dengan berita!berita 'ang di sampaikan. Mulai dari isu 'ang di mun#ilkan oleh media

samapi dengan berita 'ang mun#ul dalam mas'arakat, menggambarkan betapa kuatn'a media.

Ada beberapa terori dalam hal ini 'ang akan di bahas 'aitu teori Agenda setting, teoriketergantungan dan teori spiral o% silen#e.

Ageda Settig

Istilah (agenda setting ) di#iptakan oleh M#*ombs dan Shaw +-/, --01 untuk 

menggambarkan %enomena 'ang telah lama diketahui dan diteliti dalam konteks kampan'e

 pemilu. Ide intin'a adalah bahwa media berita mengindikasikan kepada publik apa 'ang

men&adi isu utama hari ini dan hal ini ter#ermin dalam apa 'ang dipersepsikan publik 

sebagai isu utama. Sebagaimana 'ang disebutkan oleh $renaman dan M#2uail +-3: 41,

(bukti 'ang ada se#ara kuat men'atakan bahwa orang!orang berpikir mengenai apa 'ang

dikatakan kepada mereka, tetapi dalam tingkatan manapun mereka tidak memikirkan apa

'ang dikatakan kepada mereka). ukti 'ang dikumpulkan saat itu dan ban'ak lagi

setelahn'a terdiri atas data 'ang menun&ukkan hubungan antara susunan kepentingan 'ang

diberikan oleh media terhadap (isu) dan susunan kepentingan 'ang dilekatkan kepada isu

'ang sama oleh politikus dan publik. Dearing dan "ogers +--31 mende%inisikan proses ini

sebagai (persaingan 'ang terus!menerus di antara isu!isu protagonis untuk mendapatkan perhatian dari peker&a media, publik, dan elit pembuat kebi&akan). 5a6ars%eld et al . +--71

meru&uk hal ini sebagai kekuatan untuk (membentuk isu). Politikus men#oba me'akinkan

 pemilih bahwa isu 'ang paling penting adalah mereka 'ang paling dekat diidenti%ikasikan.

Ini adalah bagian 'ang esensial dari dukungan dan upa'a memengaruhi opini publik.

2015 "

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 3: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 3/10

Sebagai sebuah hipotesis, agenda setting nampakn'a terhindar dari kesimpulan umum

 bahwa kampan'e persuasi% tidak bere%ek atau han'a bere%ek sedikit sekali.Ini merupakan esensi dari hipotesis agenda setting , tetapi bukti sema#am itu tidak 

#ukup untuk menun&ukkan hubungan kasual antar beragam (agenda) isu. 8ntuk itu, kita

 perlu mengetahui konten dari program partai, bukti adan'a perubahan opini seiring waktu

dalam bagian publik tertentu +lebih disukai dengan data panel1 ditambah dengan analisis

konten 'ang menun&ukkan perhatian media terhadap isu!isu 'ang berbeda dalam periode

'ang rele9an . Kita &uga memerlukan beberapa indikasi penggunaan media 'ang rele9an

oleh publik 'ang terkait. Data sema#am itu sangat &arang dan &ika pun ada, diproduksi pada

saat 'ang bersamaan untuk mendukung hipotesis agenda setting . 5ebih &auh lagi bergerak ke

arah gagasan umum bahwa media mengarahkan perhatian dan membentuk kognisi,

mengarah pada pen'elidikan kasus 'ang sebenarn'a 'ang semakin tidak pasti apakah e%ek sema#am itu benar!benar ter&adi.

Da9is dan "obinson +-431 mengkritik penelitian agenda setting terdahulu karena

mengabaikan kemungkinan e%ek terhadap apa 'ang orang!orang pikirkan mengenai  siapa

'ang penting, di mana hal penting tersebut ter&adi, dan mengapa hal tersebut men&adi

 penting. Menurut "ogers dan Dearing +-41, kita perlu membedakan se#ara &elas antara

tiga agenda 'ang berbeda: prioritas terhadap media, terhadap publik, dan terhadap kebi&akan.

Semuan'a berinteraksi dalam #ara 'ang kompleks dan mungkin memiliki e%ek dengan arah

'ang berbeda. Penulis 'ang sama &uga men#atat bahwa media memiliki kredibilitas 'ang

 beragam, pengalaman pribadi dan gambaran media mungkin berbeda!beda, dan bahwa

 publik mungkin tidak memiliki nilai 'ang sama mengenai berita sebagaimana median'a.

Sebagai tambahan, (peristiwa dunia n'ata) mungkin #ampur tangan dengan #ara 'ang tidak 

terduga untuk mengganggu agenda sebelumn'a +I'enger dan Kinder, -41. "eese +--1

menun&ukkan bahwa ban'ak 'ang tergantung pada keseimbangan relati% dari kekuatan

antara media dengan sumber, %aktor 'ang sangat beragam dari satu kasus ke kasus lainn'a.

%ek agenda setting tidaklah berbeda dari sebagian besar e%ek 'ang diketahui, mereka &uga

 penting dalam %aktor kombinasi 'ang tepat sehubungan dengan topik, &enis media, dan

konteks 'ang lebih besar +;algra9e dan 9an Aelst, /<<31.Masing!masing dari komentar ini memperkenalkan sumber baru dari 9ariasi. Meskipun

adan'a kesulitan!kesulitan, agenda setting telah menarik ban'ak peneliti komunikasi massa

karena sepertin'a menawarkan alternati% terhadap pen#arian akan e%ek media 'ang langsung2015 #

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 4: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 4/10

terhadap perubahan sikap dan perilaku indi9idual. Dearing dan "ogers +--3: =1 menulis

 bahwa agenda setting  berhubungan dengan beberapa &enis e%ek 'ang lain, termasuk: e%ek 

gerakan populer +bandwagon1,  spiral of silence, di%usi berita, dan palang pintu media.

Sebagian besar bukti +misaln'a ehr dan I'engar, -4=1 tidaklah menghasilkan keputusan

'ang &elas, dan penilaian +di antaran'a adalah oleh Kraus dan Da#is, -3> e#ker, -4/>

"eese, --> "ogers et al ., --01 #enderung meninggalkan agenda setting dengan status

'ang masuk akal, tetapi gagasan 'ang tidak terbukti.

Keraguan ini berakar dari bukan han'a tuntutan metodologi 'ang ketat akan buktin'a

adan'a hubungan kausal, tetapi &uga dari keragu!raguan teoretis. ?ipotesisn'a

membutuhkan adan'a sebuah proses pengaruh dari prioritas kelompok politik atau

kelompok kepentingan lainn'a terhadap prioritas berita di media di mana nilai berita dan

kepentingan khala'ak berperan kuat, dan dari sana kepada opini publik. $entun'a, adamodel alternati% dari hubungan ini dan utaman'a akan membalik aliran dan men'atakan

 bahwa keprihatinan 'ang mendasari publik akan membentuk de%inisi isu baik oleh elit

 politik maupun media. Media #enderung berkontribusi pada konvergensi dari ketiga (agenda)

'ang disebutkan di atas., tetapi ini merupakan hal 'ang berbeda dari mengatur salah satun'a.

Dearing dan "ogers +--31 menawarkan beberapa generalisasi mengenai agenda

 setting . Salah satun'a adalah bahwa media 'ang berbeda #enderung setu&u atas kepentingan

relati% dari seperangkat isu. Kedua, agenda media tidak begitu sesuai dengan indikator 

(dunia n'ata). Karena 'ang penting bukanlah signi%ikansi absolut dari suatu isu, tetapi

kekuatan 'ang relati% dari kekuasaan dan mas'arakat 'ang men#oba mende%inisikan dan

mempromosikan suatu isu. $erakhir, (posisi isu dalam agenda media se#ara penting

menentukan bahwa isu itu penting dalam agenda publik) +--3: -/1. Menarik untuk di#atat

 bahwa meskipun %akta bahwa agenda setting merupakan inti dari penelitian mengenai e%ek 

komunikasi politik, e%ek itu sendiri #enderung dinilai sebagai e%ek (peri%eri) dalam kaitann'a

dengan model 5M karena mun#ul dari petun&uk sampingan 'ang diberikan oleh pen'a&ian

+Perse, /<<: <<1. ?al ini tidak membuat e%ek sema#am itu men&adi kurang penting karena

mereka berkontribusi untuk membentuk persepsi publik akan realitas politik dan sosial. Satu

kondisi 'ang umum untuk agenda setting adalah bahwa media massa 'ang berbeda

#enderung berbagi seperangkat prioritas berita 'ang sama. Kondisi ini ditantang dengan

2015 $

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 5: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 5/10

tersedian'a ban'ak la'anan berita daring 'ang baru, ditambah kesempatan 'ang lebih besar 

 bagi (pengguna berita) untuk men#ari berita menurut agenda pribadi masing!masing.

Primig

"u&ukan terkadang dibuat +terutama dalam penelitian komunikasi politik1 untuk e%ek 

(media priming ) sebagai aspek 'ang lebih spesi%ik dari agenda setting . @agasan mengenai

 priming berawal dari teori pembela&aran sosial dan studi e%ek dari perilaku agresi. @agasan

ini &uga memiliki se&arah 'ang pan&ang dalam penelitian kampan'e pemilu dalam upa'a oleh

 politikus untuk dihubungkan dengan isu di mana mereka memiliki reputasi 'ang paling kuat.

Penulis dari ide ini +I'engar dan Kinder, -41 menun&ukkan bahwa isu politik 'ang

menerima paling ban'ak perhatian +'ang paling tinggi dalam agenda1 &uga nampak lebih

 penting dalam penilaian publik atas kiner&a aktor politik. Penilaian umum dari partai atau politikus kemudian tergantung pada persepsi bagaimana mereka bertindak dalam isu 'ang

 paling penting.

(%ek) priming se#ara esensial merupakan satu dari mempromosikan kriteria penilaian

tertentu dan berperan dalam upa'a untuk mengatur berita. Misaln'a, upa'a 'ang sering kali

di#urigai dari pemimpin nasional untuk mengalihkan perhatian atas kegagalan domestik 

melalui beberapa kebi&akan luar negeri 'ang sukses atau petualangan militer adalah #ontoh

ekstrim dari priming . Seperti agenda setting meskipun apa 'ang ter&adi nampak seperti 'ang

sesungguhn'a, sulit untuk dibuktikan se#ara praktik. Pan dan Kosi#ki +--1 men'elidiki

 proses ini dalam hubungann'a dengan penilaian publik terhadap kiner&a media dan Presiden

AS dan men'impulkan bahwa e%ek  priming manapun dari media terlalu lemah untuk 

diperlihatkan dalam hubungann'a dengan pengaruh 'ang lain. (M')uail*+ilid $* $#"", $-./

$-01

Model Ketergatuga 2all/Rokear'! 3 DeFleur

$eori ketergantungan terhadap media mula!mula diutarakan oleh Sandra all!"okea#h

dan Mel9in De%leur. Seperti teori uses and grati%i#ations, pendekatan ini &uga menolak 

asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. 8ntuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini

mengambil suatu pendekatan sistem 'ang lebih &auh. Di dalam model mereka mereka

mengusulkan suatu relasi 'ang bersi%at integral antara pendengar, media. dan sistem sosial

'ang lebih besar. Se&alan dengan apa 'ang dikatakan oleh teori uses and grati%i#ations, teori

2015 %

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 6: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 6/10

ini memprediksikan bahwa khala'ak tergantung kepada in%ormasi 'ang berasal dari media

massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khala'ak bersangkutan serta men#apai tu&uan

tertentu dari proses konsumsi media massa. amun perlu digarisbawahi bahwa khala'ak 

tidak memiliki ketergantungan 'ang sama terhadap semua media.

Sumber ketergantungan 'ang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menun&ukkan sistem

media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khala'ak dalam men#iptakan

kebutuhan dan minat. Pada gilirann'a hal ini akan mempengaruhi khala'ak untuk memilih

 berbagai media, sehingga bukan sumber media massa 'ang men#iptakan ketergantungan,

melainkan kondisi sosial. 8ntuk mengukur e%ek 'ang ditimbulkan media massa terhadap

khala'ak, ada beberapa metode 'ang dapat digunakan, 'aitu riset eksperimen, sur9e' dan

riset etnogra%i.

Spiral Ke!eiga

Konsep ( spiral of silence) diambil dari badan teori 'ang lebih besar mengenai opini

 publik 'ang dibangun dan diu&i oleh oelle!euman +-7, -47, --1 selama bertahun!

tahun. $eori 'ang rele9an ini membahas interaksi antara empat elemen: media massa,

komunikasi antarpribadi dan hubungan sosial, pern'ataan opini indi9idual, dan persepsi di

mana indi9idu memiliki (iklim opini) 'ang melingkupi dalam lingkungan sosial mereka

sendiri. Asumsi utama dari teori ini +oelle!euman, --1 adalah sebagai berikut :

• Mas'arakat mengan#am indi9idu 'ang men'impang dengan isolasi.

• Indi9idu mengalami ketakutan akan isolasi se#ara terus!menerus.

• Ketakutan akan isolasi ini men'ebabkan indi9idu untuk men#oba mengukur iklim opini

sepan&ang waktu.

• ?asil dari perkiraan ini memengaruhi perilaku mereka dalam publik, terutama kesediaan

mereka untuk mengekspresikan opini se#ara terbuka maupun tidak.

Se#ara singkat, teori ini menga&ukan bahwa untuk menghindari isolasi dalam isu publik 

'ang penting +misaln'a dukungan partai politik1, ban'ak orang dipandu oleh apa 'ang

mereka pikir sebagai opini 'ang dominan atau 'ang melemah dalam lingkungan mereka.

Mas'arakat #enderung men'embun'ikan pandangan mereka &ika mereka merasa sebagai

minoritas dan akan lebih memilih untuk mengungkapkan opini &ika mereka merasa memiliki

 pendapat 'ang dominan. ?asiln'a adalah bahwa pandangan!pandangan tersebut 'ang

2015 &

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 7: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 7/10

dipersepsikan sebagai dominan mendapatkan lebih ban'ak pondasi dan pandangan alternati% 

akan semakin men&auh. Ini merupakan e%ek spiral 'ang dimaksud.Dalam konteks masa kini, poin utaman'a adalah bahwa media massa merupakan

sumber 'ang paling siap diakses untuk mengukur iklim 'ang ada saat ini, dan &ika

 pandangan tertentu mendominasi di media, maka pandangan tersebut akan #enderung

ditingkatkan dalam tahap selan&utn'a dari pembentukan dan pengungkapan opini. $eori ini

 pertama kali dibentuk dan diu&i untuk men&elaskan temuan 'ang membingungkan dari

 politik Berman di mana hasil poling opini tidak konsisten dengan data lain terkait perkiraan

mengenai siapa 'ang akan memenangkan pemilu dan benar!benar gagal memperkirakan

hasiln'a. Pen&elasan 'ang diberikan adalah bahwa media menawarkan pandangan 'ang

men'esatkan dari konsensus opini. Dikatakan bahwa ada ke#enderungan ke arah aliran kiri

melawan opini 'ang mendasari ma'oritas +'ang bungkam1.Dua penelitian dari Swedia dilaporkan dalam "osengren +-41 men'ediakan in%ormasi

mengenai pengaruh dari pers Swedia terhadap opini publik mengenai $imur $engah dan

terhadap opini politik 'ang sepertin'a mendukung sudut pandang dari oelle!eumann dan

 para pendukung lain dari (media massa 'ang berkuasa) dan teori  spiral of silence. Pengu&ian

lain terhadap teori ini melibatkan isu mengenai energi nuklir. oelle!eumann +--1

menemukan bukti meningkatn'a perhatian pers terhadap isu tersebut, diiringi dengan

 peningkatan pelaporan negati% se#ara tetap. Seiring waktu, dukungan publik terhadap energi

nuklir &uga semakin berkurang, dan pemilihan waktu serta urutan perubahan men'atakan

sebuah e%ek spiral interakti% sebagaimana 'ang diramalkan oleh teori.

$eori spiral of silence adalah tetangga dekat dari teori mas'arakat massa dan melibatkan

 pandangan 'ang serupa dan #enderung pesimis atas kualitas dari hubungan sosial +$a'lor,

-4/1. Menurut Kat6 +-401, keabsahann'a akan bergantung pada batasan di mana

kelompok ru&ukan alternati% masih hidup dan ada dalam kehidupan sosial. Bika kasusn'a

demikian, maka semakin ke#il ruang 'ang ada untuk beker&an'a proses 'ang digambarkan,

karena akan ada dukungan bagi pandangan minoritas atau 'ang men'impang. Mos#o9i#i

+--1 &uga men'atakan bahwa se#ara umum, kita seharusn'a tidak terlalu memperlihatkan

 pembentukan opini publik terhadap ma'oritas 'ang bungkam, dan seharusn'a lebih kepada

(minoritas 'ang bi#ara) 'ang sering kali memainkan peranan 'ang besar dalam perubahan

opini.

2015 '

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 8: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 8/10

$eori  spiral of silence lebih dari sekedar teori e%ek media dan melibatkan beberapa

dimensi 'ang perlu diteliti kesalingterkaitkann'a. $idak mengherankan bahwa teori ini

masih berbentuk hipotesis atau bukti!buktin'a lemah dan tidak konsisten dari satu konteks

ke konteks 'ang lain. Misaln'a, @l'nn et al . +--1 men'impulkan dari meta analisis terbaru

terhadap studi sur9ei bahwa han'a terdapat sedikit bukti bahwa persepsi dukungan atau

tidak atas opini seseorang berkaitan dengan kesediaan untuk berbi#ara. Meskipun demikian,

ada bukti 'ang mendukung +misaln'a Mut6 dan Soss, --> @unther, --41 9ersi 'ang lebih

sederhana dari teori ini bahwa peliputan media memang membentuk persepsi indi9idu

terhadap sentimen publik atas isu 'ang mengemuka +opini terhadap opini1.Ada pula dukungan 'ang berkelan&utan atas pandangan bahwa (ketakutan terhadap

isolasi) merupakan %aktor kun#i dalam memengaruhi kesediaan untuk berbi#ara mengenai

isu 'ang kontro9ersial. Mo' et al . +/<<1 melihat pada kasus 'ang kontro9ersial dan saratmoral dari inisiati% negara bagian ;ashington untuk mengakhiri diskriminasi positi% dalam

 peker&aan dan pendidikan, melawan opini publik 'ang se#ara kuat melawan. Ketakutan

terhadap isolasi memang menghambat suara untuk mendukung posisi 'ang dianggap

minoritas. agaimanapun, ditemukan pula bahwa (iklim) 'ang rele9an sebetuln'a adalah

iklim mikro dari keluarga dan teman!teman dekat alih!alih publik se#ara keseluruhan.

E4ek pi!ak ketiga

erkaitan dengan teori spiral of silence adalah gagasan mengenai e%ek pihak ketiga dari

media terhadap opini publik 'ang pertama kalo dia&ukan oleh Da9idson +-401. Poin

utaman'a adalah ban'ak orang 'ang sepertin'a berpikir +misaln'a sa&a para peserta poling1

 bahwa orang lain dipengaruhi oleh berbagai &enis konten media, tetapi diri mereka sendiri

tidak. Persepsi ini berlan&ut dengan ke#enderungan untuk mendukung sensor +M#5eod et al .,

/<<1. Ada ban'ak dukungan empiris bagi ke#enderungan untuk melekatkan adan'a e%ek 

kepada orang lain 'ang membantu men&elaskan ke'akinan 'ang meluas akan kekuatan

media, bahkan &ika tidak didukung oleh bukti +?o%%ner et al ., /<<1. %ek media 'angdilebih!lebihkan &uga dikaitkan dengan ke#enderungan 'ang meluas dengan setara untuk 

'akin bahwa media berita melakukan bisa terhadap sudut pandang dari mereka 'ang terlibat

dalam isu tertentu +@unther dan *hirsten, /<</1 &uga dengan sedikit atau tanpa dukungan

 bukti. Men'uruh orang untuk memperkirakan pengaruh dari media terhadap diri mereka

2015 (

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 9: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 9/10

sendiri &elas bukan #ara untuk men'ikap arah dan skala dari e%ek 'ang sesungguhn'a.

Konsekuensi 'ang menarik atas hipotesis e%ek Pihak Ketiga +Third Party Effect 1 adalah teori

e%ek (orang kedua). $eori ini meru&uk pada reaksi dari aktor publik terhadap kisah 'ang

masuk ke dalam berita. iasan'a mereka merespons seolah!olah %akta dari publikasi

memastikan bahwa seluruh publik memberikan perhatian +keadaan 'ang meragukan1.

?asiln'a adalah untuk memperkuat dan men'ebarkan publikasi 'ang asli dan memulai

rantai peristiwa dan keberatan 'ang baru dengan e%ek potensial terhadap opini publik. Proses

ini memberikan &urnalis +sebagai bagian dari peran agenda setting 'ang mereka lakukan1

tingkat kekuasaan 'ang &ika sebalikn'a tidak akan mereka miliki dan perlu mereka

 pertanggung&awabkan +@lasser, /<<-1. (M')uail*+ilid $* $#"", $0$/$0.1

2015 )

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id 

Page 10: Modul Komunikasi Massa [TM11]

8/17/2019 Modul Komunikasi Massa [TM11]

http://slidepdf.com/reader/full/modul-komunikasi-massa-tm11 10/10

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, l9inaro. /<7. Komunikasi Massa Suatu Pengantar:Edisi Revisi. andung. Simbiosa

"ekatama Media.

 urudin. /<7. Pengantar Komunikasi Massa. Bakarta. P$. "a&agra%indo Persada

M#2uail, Denis. /<. Teori Komunikasi Massa: Edisi !uku ". Bakarta. Salemba ?umanika.

Sum&er lai ,

+http:CCbela&ar!komunikasi.blogspot.#o.idC/<C</C%aktor!%aktor!'ang!mempengaruhi!reaksi.html1

+http:CCwid'o.sta%%.gunadarma.a#.idCdownloadsCmodel!model.kom.pd% 1

+http:CCwww.himikomunib.orgC/</C/Cteori!ketergantungan!dependen#'!theor'.html1

+http:CC&ournal.unair.a#.idC%ilerPDFCBurnal/<*hemm'.pd% 1

2015 !*

Komunikasi MassaPusat Bahan Ajar dan eLearning

Siti Komsiah, S.IP., M.Si http://www.mercubuana.ac.id