khususnya di bidang konstruksi, juga bidang-bidang lain seperti
pertambangan
(mining) dan pertanian (agreculture), tidak dapat ditolak
lagi.
Peranan bulldozer dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi juga tidak
perlu
diragukan lagi. Dengan berbagai aplikasi pengoperasian bulldozer
diantaranya
land clearing, stripping, cut & fill dan sebagainya sampai ke
road forming,
menjadikan bulldozer salah satu jenis alat-alat berat yang tidak
dapat ditinggalkan
dalam pembangunan bidang konstruksi.
dilakukan dalam pembangunan konstruksi yang meliputi di Bidang
Sumber Daya
Air, Bidang Jalan dan Jembatan dan lain-lain.
Sebelum mengoperasikan alat berat, seorang operator harus memahami
dan
menguasai unsur-unsur yang terkait dengan keselamatan baik alat,
operatornya
maupun kepada produksi dari alat.
Unsur-unsur yang terkait tersebut antara lain adalah Keselamatan
Dan Kesehatan
Kerja, Pertolongan Pertama Pada Keelakaan (PPPK). Disamping itu
yang terkait
dengan peralatannya itu sendiri, antara lain adalah : Struktur dan
Fungsi Bulldozer,
Cara Pengoperasian Alat, Pemeliharaan Alat. Dan yang tak kalah
bentingnya dalah
Laporan Harian Operasi.
Unsur-unsur tersebut itulah yang menjadi isi dari modul ini, dan
unsur-unsur terebut
merupakan acuan dalam pelatihan Operator Bulldozer sesuai dengan
Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Dengan demikian barulah dapat diharapkan ia menjadi seorang
operator yang
mampu mengoperasikan bulldozer dengan hasil baik.
DAFTAR ISI
1.1 Informasi Tentang Keselamatan ………………. …….. 1 dari 22
1.2 Label Bahaya ……………………………………. …….. 1 dari 22
1.3 Informasi Tentang Bahaya Umun …………… …….. 6 dari 22
1.4 Mencegah Bahaya Terjepit Dan Terpotong ….. …….. 8 dari 22
1.5 Mencegah Terjadi Luka Bakar ………………… …….. 9 dari 22
1.6 Mencegah Bahaya Ledakan Dan Kebakaran ... …….. 10 dari 22
1.7 Menaiki Dan Menuruni Unit ……………………. …….. 13 dari 22
1.8 Pintu Darurat …………………………………….. …….. 13 dari 22
1.9 Sebelum Menghidupkan Engine ………………. …….. 13 dari 22
1.10 Engine Hidup Tanpa Sengaja …………………. …….. 14 dari 22
1.11 Menghidupkan Engine ………………………….. …….. 14 dari 22
1.12 Sebelum Mengoperasikan Unit ………………... …….. 14 dari 22
1.13 Mengoperasikan Unit …………………………… …….. 15 dari 22
1.14 Mematikan Engine ……………………………… …….. 15 dari 22
1.15 Parkir ……………………………………………... …….. 15 dari 22
1.16 Menurunkan Peralatan Kerja Dengan Engine
Mati ………………………………………………..
1.18 Ruang Operator Dan Perlindungan Terhadap
Operator …………………………………………..
2.1 Disiplin Kerja …………………………………….. …….. 1 dari 17
2.2 Disiplin dan Kompetensi Operator …………….. …….. 2 dari 17
2.3 Pengawasan dan Sangsi ………………………. …….. 5 dari 17
2.4 Etika Profesi ……………………………………... …….. 5 dari 17
2.5 Nilai-Nilai Profesional …………………………… …….. 6 dari 17
2.7 Kode Etik GAPENSI ……………………………. …….. 7 dari 17
2.8 Kode Etik HATHI ………………………………. …….. 8 dari 17
2.9 Undang-Undang Jasa Konstruksi ……………... …….. 10 dari 17
BAB III STRUKTUR & FUNGSI BULLDOZER ………………... …….. 1 dari
25
3.1 Komponen Utama ………………………………. …….. 1 dari 25
3.2 Instrumen dan Kontrol ………………………….. …….. 3 dari 25
3.3 Skema Power Line ……………………………… …….. 15 dari 25
3.4 Fungsi Dan Prinsip Kerja Komponen Bulldozer …….. 16 dari
25
BAB IV PEMELIHARAAN BULLDOZER ………………………. …….. 1 dari 53
4.1 Pemeliharaan Alat-Alat Berat Secara Umum …….. 1dari 53
4.2 Pemeliharaan Harian Bulldozer ……………….. …….. 7 dari 53
4.3 Pemeliharaan Berkala …………………………. …….. 28 dari 53
4.4 Pengetahuan Bahan Bakar Dan Pelumas …… …….. 37 dari 53
4.5 Materi Uji Kompetensi (Tertulis) Dan Praktek .. …….. 48 dari
53
BAB V PENGOPERASIAN BULDOZER ……………………… …….. 1 dari 34
5.1 Pendahuluan ……………………………………. …….. 1 dari 34
5.2 Teknik Dasar Pengoperasian Bulldozer …….. 2 dari 34
5.3 Teknik Operasi …………………………………. …….. 8 dari 34
5.4 Material …………………………………………... …….. 18 dari 34
5.5 Materi Uji Kompetensi (Tertulis) ………………. …….. 27 dari 34
BAB VI SISTEM LAPORAN …………………………………….. …….. 1 dari 20
6.1 Umum ……………………………………………. …….. 1 dari 20
6.2 Laporan Harian Operasi ……………………….. …….. 4 dari 20
6.3 Laporan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ... …….. 12 dari
20
6.4 Materi Uji Kompetensi ………………………….. …….. 18 dari 20
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
perbaikan, terjadi karena kesalahan di dalam memahami aturan dasar
keselamatan,
atau tindakan pencegahan.
yang berpotensi bahaya sebelum kecelakaan terjadi.
Seorang operator harus selalu waspada
untuk menghadapi situasi yang
sarana pelindung secara layak.
Pengoperasian, pelumasan, perawatan atau perbaikan yang tidak benar
pada unit ini
akan mengakibatkan cedera atau meninggal.
Jangan mengoperasikan atau melakukan pelumasan, perawatan dan
memperbaiki
unit ini sebelum saudara membaca serta mengerti isi dan maksud buku
pedoman
tentang pengoperasian, perawatan dan perbaikan.
Tindakan pencegahan dan peringatan-peringatan tentang keselamatan
tertulis di
dalam buku ini, serta dipasang di unit. Bila peringatan-peringatan
ini tidak diikuti, bisa
membuat saudara atau orang lain mengalami cedera atau bahkan
meninggal dunia.
Peringatan-peringatan itu berupa “SIMBOL PERHATIAN” diikuti oleh
kata
“PERINGATAN” seperti pada gambar di bawah ini.
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
PERHATIAN! WASPADALAH! MENYANGKUT KESELAMATAN
bahaya, ditampilkan berupa tulisan atau gambar.
Sedangkan pengoperasian yang dapat menimbulkan kerusakan
kendaraan
ditandai dengan Label peringatan ”CATATAN” pada buku ini atau
di
kendaraan.
Buku ini tidak bisa memuat potensi bahaya yang mungkin timbul
secara
menyeluruh. Untuk itu bila perlengkapan, prosedur, metode kerja
atau teknik
pengoperasian tidak direkomendasikan secara khusus di dalam buku
ini,
saudara harus yakin bahwa hal tersebut tidak berbahaya bagi
saudara
maupun orang lain. Saudara harus yakin bahwa prosedur
perawatan,
perbaikan maupun pelumasan tidak membuat kendaraan ini menjadi
tidak
aman untuk dioperasikan.
Informasi, spesifikasi dan gambar-gambar yang termuat di dalam buku
ini
adalah informasi yang tersedia pada saat buku ini sedang
disusun.
Spesifikasi, torsi, tekanan, pengukuran, gambar-gambar atau
bagian-bagian
lain dapat berobah sewaktu-waktu.
1.2 Label Bahaya
Di bawah ini terdapat beberapa tanda bahaya spesifik yang dipasang
pada
kendaraan. Kenalilah tanda-tanda bahaya tersebut.
Pastikan bahwa tanda-tanda bahaya tersebut dapat dibaca dengan
jelas.
Gantilah Label peringatan-Label peringatan yang sudah tidak
terbaca.
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
membaca dan memahami instruksi dan peringatan-peringatan yang
terdapat di dalam Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan.
Kesalahan dalam mengikuti instruksi atau tidak menghiraukan
peringatan bisa mengak ibatkan cedera atau kematian.
1.2.2 Kesalahan di dalam penyambungan kabel jumper
Label peringatan ini terletak
peringatan ini juga terdapat
kemungk inan ditempatkan pada lokasi yang terpisah. Untuk
melakukan penyambungan yang benar, ikutilah buku petunjuk
Pemeliharaan dan Pengoperasian.
Label peringatan ini terletak di sebelah kiri belakang ROPS.
Kerusakan struktur, pernah terbalik,
modifikasi perobahan atau perbaikan
akan memperngaruhi kemampuan
perlindungan terhadap operator.
Gambar 3
roller.
menembus kulit dan menimbulkan cedera. Jangan mencoba untuk
melihat grease yang sedang keluar. Lihatlah kekendoran track
yang terjadi atau lihat silinder penyetel-nya.
1.2.5 Recoil Spring
belah
kerangka
1.2.6 Unit Injector
Label peringatan ini
ditempatkan pada setiap
ini menggunakan arus listrik
bertegangan 90 - 120 volt.
Label peringatan ini ditempatkan di konsol sebelah kanan tempat
duduk
operator
Label peringatan ini ditempatkan di konsol sebelah kanan tempat
duduk
operator
tinggi. Membongkar atau melepaskan sambungan sementara
masih bertekanan dapat menimbulkan cedera serius bahkan
meninggal. Ikuti instruksi pada buku petunjuk pemeliharaan.
Gambar 9
disebelah kanan operator ditempatkan di belakang tiang ROPS. Gambar
9
Silinder bertekanan tinggi. Semburan dari dalam akumulator ini
dapat
menimbulkan cedera serius atau kematian. Gunakan cara dan
peralatan yang benar ketika membongkar atau mengisi
(charging).
Isilah hanya dengan gas nitrogin saja.
1.3 Informasi Tentang Bahaya Umum
Pasanglah sebuah label “JANGAN DIOPERASIKAN” atau label bahaya
lain
pada kunci starter atau tuas kendali hidrolis sebelum melakukan
pekerjaan
perbaikan atau perawatan.
pekerjaan perawatan seperti berikut.
• Tempatkan transmisi pada posisi netral.
• Aktifkan rem parkir.
• Matikan kunci pemutus baterai dan ambil kuncinya.
1.3.1. Air dan udara bertekanan
Udara bertekanan bisa membuat cedera. Bila menggunakan udara
bertekanan untuk pembersihan, gunakan pelindung wajah, kaca
mata, pakaian pelindung dan sepatu keselamatan.
1.3.2. Tekanan terjebak
Membebaskan tekanan yang terjebak dapat mengakibatkan
attachment bergerak. Berhati-hatilah bila melepas sambungan
pipa
hidrolis (fitting). Tekanan hidrolis yang tinggi bila dibebaskan
dapat
mengakibatkan pipa hidrolis melenting. Semburan pelumas
bertekanan tinggi dapat menembus kulit.
1.3.3. Penetrasi cairan
hidrolis. Semburan cairan bertekanan meskipun hanya sebesar
jarum, bisa menembus kulit yang mengakibatkan cedera serius
atau
meninggal. Bila cairan menembus kulit, hal ini harus ditangani
oleh
seorang dokter ahli secepatnya.
penyetelan serta perbaikan peralatan pastikan cairan-cairan
yang
tumpah harus ditampung secara benar untuk menghindari
pencemaran.
komponen yang mengandung asbes.
cara-cara di bawah ini.
• Untuk membersihkan, gunakan cara basah atau menggunakan
alat penghisap debu, yang mempunyai filter partikel
berefisiensi
tinggi.
yang menggunakan mesin permanen.
• Ikuti peraturan perlindungan terhadap pencemaran untuk
pembuangan asbes.
asbes.
Membuang barang-barang bekas secara
dengan peraturan setempat.
air.
Pasanglah batang pengunci antara kerangka depan dan belakang,
sebelum
melakukan perbaikan di area tersebut.
Peralatan dan perlengkapan hidorlis harus diganjal dengan kokoh,
bila
saudara sedang bekerja di bawahnya. Jangan mengandalkan silinder
hidrolis
untuk menahan peralatan kerja. Peralatan tersebut bisa turun bila
tuas
kendali tersentuh atau pipa hidrolisnya bocor.
Jangan menyetel apapun juga pada saat engine hidup, bila tidak
ada
petunjuk secara khusus.
Gambar 11
Gunakan kacamata pelindung bila sedang memukul pin.
Serpihan besi dari sebuah pin yang dipukul bisa terbang dan
mencederai
orang di sekitarnya.
1.5.1. Cairan Pendingin
Radiator dan saluran-salurannya berisi air dan uap panas yang
dapat
melukai bila mengenai kulit.
Memeriksa permukaan cairan pendingin
mati, dan tutup radiator telah cukup
dingin untuk dipegang dengan tangan
telanjang.
Campuran air pendingin mengandung alkali, bisa membuat cedera
bila terkena kulit, mata atau mulut.
1.5.2. Pelumas
tersentuh.
Bukalah penutup tanki pelumas hidrolis bila engine sudah mati,
dan
tutupnya sudah cukup dingin bila disentuh dengan tangan
telanjang.
Bukalah penutup tanki secara pelan-pelan untuk membebaskan
tekanannya.
Jangan merokok bila sedang memeriksa baterai.
Cairan elektrolit mengandung asam bisa melukai kulit.
Gunakan kacamata pelindung bila memeriksa baterai.
1.6 Mencegah Bahaya Ledakan Dan Kebakaran
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
campuran air pendingin adalah bahan
yang mudah terbakar.
mengakibatkan kebakaran.
mengisi bahan bakar pada sebuah unit
di dekat api atau percikan api. Mengisi
bahan bakar harus di tempat terbuka
dan engine harus dimatikan.
terbakar disimpan.
terpisah. Bila menggunakan baterai
pembantu, hubungkan kabel positip (+)
tidak dilengkapi terminal negatip,
hubungkan dengan blok engine.
listrik dan perbaiki kabel-kabel yang
terkelupas.
jelas.
tempat yang aman.
dibersihkan dengan baik.
menumpuk di unit.
Pelindung saluran gas buang (muffler) harus dipasang dengan
baik.
1.6.1. Alat pemadam api
pemeliharaan secara berkala dengan benar, Ikuti rekomendasi
pada
plat instruksi.
1.6.2. Ether
dapat mengakibatkan luka.
Jangan membuang tabung bekas ether sembarangan.
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
Jangan menaruh tabung ether di tempat yang terkena sinar
matahari
langsung atau bersuhu di atas 40C.
Buanglah tabung bekas ether di tempat yang aman dan jangan
melobangi atau membakarnya.
Segera perbaiki pipa-pipa pelumas atau bahan bakar yang bocor
atau kendor.
bila terdapat tanda-tanda seperti berikut:
• Ujung sambungan bocor atau rusak.
• Lapisan pembungkusnya terkelupas atau terpotong dan
lapisan penguatnya kelihatan.
Bila ada petir menyambar di sekitar unit, maka operator
jangan
mencoba untuk :
• Menaiki unit.
• Menuruni unit.
Bila saudara sedang di dalam kabin ketika petir menyambar,
tetaplah
di dalam kabin.
1.6.5. Lokasi alat pemadam api ringan (APAR)
APAR boleh ditempatkan di atas platform sebelah kanan engine
hood,
tetapi jangan sampai mengganggu akses ke:
• Tempat berpegang
struktur ROPS.
melewati tangga yang sudah
menghadap unit.
Unit-unit yang menggunakan kabin selalu dilengkapi dengan pintu
darurat.
Bila pintu utama tidak dapat dibuka, gunakan jendela sebelah kanan
untuk
keluar.
tanda-tanda kerusakan pada sabuk.
sabuk setelah berumur 3 tahun.
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
punggung menyandar di kursi.
berfungsi dengan baik.
Pastikan bahwa tidak ada orang yang sedang bekerja di unit saudara
atau di
sekitarnya sebelum menjalankan unit.
1.10 Engine Hidup Tanpa Sengaja
Engine hidup tanpa sengaja dapat mencederai orang yang sedang
bekerja di
unit tersebut.
Matikan kunci batere dan cabutlah kuncinya serta pasanglah tanda
“JANGAN
DIOPERASIKAN” pada kunci batere.
terdapat label “TANDA BAHAYA” di unit.
Tempatkan tuas kendali di posisi HOLD sebelum menghidupkan
engine.
• Tempatkan tuas transmisi pada posisi NETRAL.
• Aktifkan rem parkir.
berventilasi baik.
Singkirkan rintangan-rintangan yang ada di sekitar unit.
Hati-hatilah terhadap
kabel, parit, pematang dll.
Kaca pintu dan jendela harus bersih dan pintu harus dikunci dengan
baik.
Aturlah posisi kaca spion agar dapat melihat kebelakang dengan
baik.
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
Klakson, sinyal mundur atau tanda peringatan yang lain harus
berfungsi
dengan baik.
Hubungkan kerangka depan unit dengan bagian belakang
menggunakan
pengunci kerangka kemudi (steering frame lock) bila unit akan
diangkat atau
diangkut.
1.13 Mengoperasikan Unit
Operator harus yakin bahwa tidak ada orang di sekitar unit
sebelum
menjalankan.
Gerakkan alat-alat kendali hanya pada saat engine hidup.
Cobalah menggerakkan alat-alat kendali, rem dan lain-lain, dengan
berjalan
pelan-pelan di tempat yang lapang.
Jangan membawa penumpang bila tidak ada tempat duduk bersabuk
keselamatan.
Jauhilah jurang, tebing atau tempat-tempat yang mudah
longsor.
Hati-hati bila beroperasi di tempat-tempat yang memungkinkan
terbalik.
Menuruni atau menaiki bukit secara vertikal lebih aman dibandingkan
dengan
berjalan menyisir sisinya.
Usahakan unit tetap bisa dikendalikan dengan baik dan jangan
melampaui
kapasitasnya.
1.14 Mematikan Engine
Putarlah kunci ke posisi OFF dan cabut kuncinya. Matikan kunci
baterai dan
ambil kuncinya bila unit diparkir dalam jangka waktu yang
lama.
1.15 Parkir
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
Parkirlah di tempat yang datar. Bila terpaksa parkir di lereng,
pasanglah
ganjal ban.
Netralkan transmisi dan aktipkan rem parkir.
1.16 Menurunkan Peralatan Kerja Dengan Engine Mati
Pastikan bahwa tidak ada orang di sekitar unit.
CATATAN : Untuk unit yang menggunakan kendali elektrohidrolis,
kunci
starter harus pada posisi ON.
Dorong semua tuas ke depan untuk menurunkan bowl ke tanah atau ke
lantai
trailer. Tuas akan kembali ke posisi HOLD bila dilepaskan.
1.17 Informasi Suara Dan Tingkat Getaran
Tingkat suara di dalam kabin yang tertutup adalah 75 dB (A) apabila
diukur
dengan menggunakan standar “ANSI/SAE J1166 OCT 98”. Ini adalah
suatu
tingkat paparan suara siklus kerja. Kabin harus dipasang selalu
terawat
dengan baik. Pengukuran ini dilakukan dengan pintu dan jendela
tertutup.
Penggunaan pelindung telinga diperlukan bila beroperasi dengan
kabin
terbuka untuk waktu yang lama atau di tempat-tempat yang bising.
Begitu
pula kalau kabin tidak terawat dengan baik, maka penggunaan
pelindung
telinga tetap diperlukan.
Penyetelan mesin harus benar. Pemeliharaan mesin harus benar.
Mengoperasikan mesin dengan halus. Penghalusan permukaan area
kerja.
Saran berikut mampu mengurangi tingkat getaran:
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
yang sesuai.
a. Ketegangan rante / track
c. Tuas Kendali, sistim hidrolis dan perangkainya.
3. Rawatlah lokasi kerja dengan baik.
a. Bersihkan batu - batu dan rintangan lain.
b. Timbunlah lobang dan parit.
c. Gunakan unit dan jadwal kerja dalam rangka
memelihara area kerja.
4. Gunakan jok yang memenuhi standar “ISO 7096” dan rawatlah
jok
dengan baik.
berat operator.
penyetelnya.
a. Berbelok
b. Mengerem
7. Sesuaikan kecepatan mesin dengan rute-nya untuk mengurangi
tingkat getaran
kasar.
a. Gunakan unit yang bersuspensi.
b. Gunakan sistim adjustmen pada tempat duduk operator
c. Bila tidak ada sistim berkendaranya, berjalanlah pelan-
pelan.
9. Kekurang-nyamanan operator dapat juga disebabkan oleh
beberapa faktor lain. Saran berikut dapat menambah kenyamanan
operator:
dengan postur tubuh operator.
melihatnya.
terlalu lama.
e. Mengurangi mengangkat dan mengangku beban
berulang-ulang.
rekreasi.
1.18.1. Sarana pelindung bila terbalik (rops) atau sarana pelindung
bila
tertimpa (fops)
ROPS atau FOPS adalah suatu sarana pelindung yang dipasang di
atas kabin operator dan diikat dengan kuat pada kerangka
unit.
Agar struktur ini tetap memenuhi standar maka jika ada
penambahan
atau perubahan pada kerangka cabin operator hubungi dealer
terdekat.
tersebut.
terdapat kerusakan struktur.
bahaya cabang atau pohon yang menimpa mesin.
1.19 Alat Pelindung Diri (APD)
1.19.1 Jenis alat pelindung
karena dunia konstruksi bukan hanya untuk membangun fasilitas
baru tetapi digunakan pula dalam pemeliharaan dan perbaikan
suatu fasilitas yang masih berjalan. Pelindung tersebut adalah
:
a. Pelindung Kepala
b. Pelindung Kaki
c. Pelindung Tangan
d. Pelindung Pernafasan;
e. Pelindung pendengaran;
f. Pelindung mata;
1.19.2 Hal hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan APD
• Alat Pelindung Diri akan berfungsi dengan sempurna
apabila dipakai secara baik dan benar.
MODUL RINGKAS OPERATOR BULLDOZER
memiliki SNI atau standar internasional lainnya yang diakui.
• Pakailah alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis
pekerjaan walaupun pekerjaan tersebut hanya memerlukan
waktu singkat.
• Jadikanlah memakai alat pelindung diri menjadi kebiasaan.
Ketidak nyamanan dalam memakai alat pelindung diri jangan
dijadikan alasan untuk menolak memakainya
• Alat Pelindung Diri tidak boleh diubah-ubah pemakaiannya
kalau memang terasa tidak nyaman dipakai laporkan kepada
atasan atau pemberi kewajiban pemakaian alat tersebut.
• Alat Pelindung Diri dijaga agar tetap berfungsi dengan
baik.
• Semua pekerja,pengunjung dan mitra kerja ke proyek
konstruksi harus memakai alat pelindung diri yang diwajibkan
seperti Topi Keselamatan dll.
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 1 DARI 18
BAB II
2.1. Disiplin Kerja
mematuhi, dan mendukung nilai kaidah atau peraturan yang
berlaku
dalam suatu masyarakat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Kriteria
disiplin :
a. Menepati yaitu Salah satu wujud seseorang itu patuh pada
kaidah atau peraturan.
Adapun langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka
menumbuh-kembangkan partisipasi adalah :
tidak melayang, misalnya wadah partisipasi buah pikiran
dapat membentuk : rapat mingguan, briefing, seminar dan
penataran
permasalahan menegakkan disiplin dapat dipertanyakan sebagai
berikut:
1. Apakah kaidah atau (fungsi lembaga yang terumuskan dalam
tujuan
lembaga, tujuan lembaga terjabarkan dalam program-program
kerja,
program-program kerja terdistribusikan pada unit-unit kerja
dalam bentuk uraian kerja) sudah terinci secara jelas, tegas
dan
mampu berfungsi sebagai pengendali dalam proses kegiatan
2. Apakah kesadaran warga lembaga dalam menjalankan tugas
sudah menggunakan kaidah-kaidah yang ada sebagai pedoman
sudah ada.
menegakkan disiplin
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 2 DARI 18
4. Apakah kelompok elite di lembaga kita sudah arif
(professional)
dalam mengantisipasi dan mengatasi gejala-gejala yang timbul
5. Adakah factor-faktor lain yang mempengaruhi tegaknya disiplin
di
lembaga kita.
pendistribusiannya agar terumus secara jelas dan tegas
b. Penataan ulang butir-butir nomor 1, hasilnya harus mampu
berfungsi sebagai pengendali agar proses kegiatan di lembaga
kita
nampak.
melakukan pendekatan edukatif
3) Tut wuri Handayani
d. Mengoptimalkan sarana yang ada dan melengkapi sarana yang
belum ada. Dalam hal ini, harus diketahui terlebih dahulu
hasil
perolehan butir nomor 1, 2 dan 3 di atas.
e. Dirumuskan system pengendalian terlebih dahulu dan baru
dibentuk
unit kerja yang bidang garapannya sebagai pengendali proses
kegiatan kegiatan yang ada dilembaga.
f. Nilai budaya vertikal oriented harus dibuang jauh-jauh dan
sebagai
gantinya adalah nilai budaya organis atau jarring.
g. Untuk menambah wawasan dalam upaya menegakan disiplin di
lembaga kita.
2.2.1. Penegakkan Disiplin
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 3 DARI 18
Operator Bulldozer, seorang operator bulldozer mempunyai
tugas/uraian
jabatan : Mengoperasikan bulldozer dengan benar dan aman,
melaksanakan pemeliharaan harian sesuai petunjuk pemeliharaan
dan
membuat laporan operasi.
1). Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama
pemeliharaan dan pengoperasian bulldozer.
dengan petunjuk pemeliharaan.
dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan
konstruksi
tersebut dengan produksi minimal
65% dari standar produk
dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan
konstruksi
tertentu dengan produksi minimal
75% dari standard produk
a. Persyaratan
persyaratan yang dituntut adalah :
operator.
yang berhubungan langsung dengan posisi operator alat
berat,
alat-alat berat.
yang akan menjadi data utama sebagai dasar pengambilan
keputusan atasan bahkan manajer perusahaan.
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 4 DARI 18
b. Usaha yang perlu dilakukan antara lain :
1) Perusahaan
berbagai cara..
secara teratur.
dan pemeliharaan alat berat.
lengkap dan memenuhi standard
• Menyelenggarakan program/kegiatan yang sifatnya
atau pedoman.
yang terkait dengan tugasnya,
dengan fasilitas kerja yang memadai, sehingga terjamin
keselamatan kerja dan jaminan sosialnya.
2.2.3. Dilihat dari ranah/domain keterampilan (psikomotorik)
Dari sisi psikomotorik lebih dominan kepada penerapan dari
apa-
apa yang dipersyaratkan dalam persyaratan pengetahuan, yang
antara
lain terdiri :
perusahaan..
c. Menerapkan prosedur pengoperasian dan pemeliharaan dengan
benar, dengan dasar motivasi yang tinggi,
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 5 DARI 18
d. Demikian juga dengan pengoperasian yang benar, maka selain
dampak kerusakan karena pengaruh operasi akan berkurang, juga
hasil yang akan dicapai akan meningkat.
e. Membuat laporan operasi sesuai dengan prosedur
2.2.4. Dilihat dari ranah/domain sikap (efektif)
Sikap/perilaku ini menggambarkan kemampuan dalam menyesuaikan
dengan situasi kerja, baik yang sudah terbiasa ataupun situasi
baru.
Setiap unit kerja memiliki kaidah atau peraturan yang
memerlukan
penyesuaian setiap pegawai, sehingga sikap kerja seseorang
akan
mempengaruhi sejauh mana mampu mematuhi dengan benar
peraturan yang berlaku tersebut.
sebagai berikut :
dan hak pegawai,
sesuai kedudukannya sebagai operator,
sesuai dengan aplikasinya.
Suatu peraturan akan efektif bila disertai dengan pengawasan dan
sanksi
secara adil bagi siapapun yang melakukan pelanggaran.
Oleh karena itu pihak manajemen perlu melakukan tindakan
pengawasan
sesuai dengan prosedur pengawasan serta pemberian sanksi
kepada
pegawai yang melakukan pelanggaran dan diberlakukan secara
adil.
2.4. Etika Profesi
terhadap nilai, kepercayaan dan sikap yang mendukung seseorang
dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya,
dimana
Etik termasuk kedalam pelaksanaan kegiatan konstruksi
dilapangan;
pelaku-pelaku jasa konstruksi harus tampil dengan Etik yang tinggi,
untuk
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 6 DARI 18
dapat menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan standar dan
spesifikasi
yang diberikan.
suatu Etik atas perilaku moral dan keputusan yang menghormati
lingkungan
dalam kegiatan jasa konstruksi, dengan kata lain seorang Operator
Bulldozer
perlu mempunyai nilai moralitas, yang berarti sikap, karakter atau
tindakan
apa yang benar dan salah serta apa yang harus dikerjakannya
sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk hidup di lingkungan
sosial
mereka dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Masing-masing orang misalnya Mandor Alat-alat Berat, Operator
Bulldozer,
Pekerja, Konsultan Pengawas atau Direksi Teknik dan masyarakat
di
lingkungan pekerjaan, mempunyai serangkaian nilai yang dimiliki
masing-
masing individu; masing-masing individu menggabungkan nilai pribadi
ke
dalam suatu sistem sebagai suatu hasil dan sikap yang saling
mempengaruhi
dan saling merefleksikan pengalaman dan intelegensinya sehingga
terbentuk
suatu kegiatan secara sinergi.
perhatian, nilai profesional berkaitan dengan kompetensi, dimana
nilai- nilai
moral yang universal dikembangkan menjadi kode etik profesi
yang
didasarkan pada pengalaman dalam setiap pelaksanaan konstruksi
jalan di
beberapa tempat/wilayah.
Etik menentukan sikap yang benar, mereka berkaitan dengan apa
yang
″seharusnya“ atau ″harus“ dilakukan. Etik tidak seperti hukum yang
harus
berkaitan dengan aturan sikap yang merefleksi prinsip-prinsip dasar
yang
benar dan yang salah dan kode-kode moralitas.
Etik didisain untuk memproteksi hak asasi manusia. Dalam
seluruh
pekerjaan konstruksi jalan, etik memberi standar profesional
kegiatan
pelaksanaan konstruksi jalan; standar-standar ini memberi keamanan
dan
jaminan bagi pelaksana konstruksi maupun pengguna jalan
(masyarakat).
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 7 DARI 18
2.6. Kode Etik Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI)
1. Selalu menjunjung tinggi dan mematuhi Anggaran Dasar dan
Anggaran
Rumah Tangga AKI.
menghargai profesinya.
tender atau mendapatkan kontrak.
memenangkan tender atau mendapatkan kontrak.
5. Bertindak untuk tidak mendapatkan harga penawaran dan/atau data
tender
sesama anggota yang masih dirahasiakan.
6. Bertindak untuk tidak merubah harga/kondisi penawaran setelah
tender
ditutup.
7. Bertindak untuk tidak saling membajak tenaga kerja maupun tenaga
ahli
sesama anggota.
8. Bertindak untuk menjabat secara sengaja baik langsung maupun
tidak
langsung nama baik, kesempatan dan usaha sesama anggota.
9. Berpartisipasi dalam tukar menukar informasi, mengadakan latihan
dan
penelitian mengenai syarat-syarat kontrak, Teknologi dan Tata
cara
pelaksanaan sebagai bagian dari tanggung jawab kepada masyarakat
dan
Industri Jasa Konstruksi.
GAPENSI menetapkan Kode Etik yang merupakan pedoman perilaku bagi
para
anggota di dalam menghayati dan melaksanakan tugas dan kewajiban
masing-
masing, dengan nama “Dasa Brata“, sebagai berikut :
1. Berjiwa Pancasila yang berarti satunya kata dan perbuatan
didalam
menghayati dan mengamalkannya
perundang- undangan dan peraturan serta menghindarkan diri
dari
perbuatan tercela ataupun melawan hukum
3. Penuh rasa tanggung jawab di dalam menjalankan profesi dan
usahanya.
4. Bersikap adil, wajar, tegas, bijaksana dan arif serta dewasa
dalam
bertindak
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 8 DARI 18
5. Tanggap terhadap kemajuan dan selalu beriktiar untuk
meningkatkan
mutu, keahlian, kemampuan dan pengabdian masyarakat.
6. Didalam menjalankan usahanya wajib berupaya agar pekerjaan
yang
dilaksanakannya dapat berdaya guna dan berhasil guna
7. Mematuhi segala ketentuan ikatan kerja dengan pengguna jasa
yang
disepakati bersama
8. Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan diri dari
praktek-
praktek tidak terpuji, apapun bentuk, nama dan caranya
9. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan
yang
diberikan kepadanya
2.8. Kode Etik HATHI
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi mengisyaratkan bahwa
asosiasi
profesi wajib memiliki dan menjunjung tinggi kode etik
profesi.
HATHI sebagai asosiasi profesi memiliki Kode Etik yang
merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar / Anggaran
Rumah Tangga HATHI.
Kode Etik HATHI diturunkan dari visi tentang norma dan nilai
luhur
anggota HATHI dalam melaksanakan semua kegiatan profesinya.
2.8.2 Kaidah Dasar
kesejahteraan masyarakat
keahlian profesional teknik keairan
kesejahteraan masyarakat
c. Senantiasa menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 9 DARI 18
d. Senantiasa menghindari pertentangan kepentingan dalam
tugas
dan tanggung jawab
f. Senantiasa memegang teguh kehormatan, integrtas dan
martabat
profesi
Sesuai ketentuan Anggaran Dasar HATHI, anggota HATHI wajib
menjunjung tinggi dan melaksanakan Kode Etik HATHI
2.8.4 Tata Laku Anggota
sertifikat HATHI wajib tunduk dan menjunjung tinggi kode etik
HATHI.
Pelanggaran terhadap kode etik HATHI dapat mengakibatkan
sanksi
pencabutan keanggotaan HATHI yang pada akhirnya secara hukum
akan menggugurkan kepemilikan sertifikat HATHI.
2.8.5 Kode Etik Asosiasi Perusahaan Pengelola Alat-Alat
Berat/Alat-Alat Konstruksi Indonesia (APPAKSI)
mempunyai kode etik yang merupakan pedoman perilaku bagi para
anggotanya didalam mengemban dan melaksanakan tugas dan
kewajiban didalam paransertanya ikut mensukseskan pembangunan
Nasional yaitu :
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
menghidari diri dari perbuatan-perbuatan tercela ataupun
melawan hukum.
mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
senantiasa menepati janji yang telah dinyatakan/diucapkan.
d. Dalam melaksanakan tugas/pekerjaan tidak semata-mata hanya
mengejar keuntungan akan tetapi wajib berupaya agar pekerjaan
yang dilaksanakan benar- benar dapat bermanfaat bagi
masyarakat.
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 10 DARI 18
e. Senantiasa berupaya menjaga dan meningkatkan mutu,
kemampuan dan pengetahuan dalam pelaksanaan profesinya.
f. Menghormati dan menghargai setiap usaha rekan-rekan
seprofesi
dengan tidak melakukan persaingan yang tidak sehat.
g. Bersikap bijaksana, adil serta mampu menyimpan rahasia.
h. Tidak menyalah gunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan
yang tidak diberikan kepadanya.
mempertebal rasa solidaritas organisasi.
2.9. Undang-Undang Jasa Konstruksi
Undang-Undang Jasa Konstruksi dan telah diikuti dengan aturan
pelaksanaannya, yaitu PP. No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, PP. No. 29 Tahun 2000
tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi serta PP. No. 30 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi.
Dengan undang-undang tersebut dimaksudkan agar terwujud iklim
usahya yang kondusif dalam rangka peningkatan kemampuan
usaha jasa konstruksi nasional, seperti :
• terbentuknya kepranataan usaha
• dukungan pengembangan usaha
• berkembangnya partisipasi masyarakat
oleh pemerintah dan/atau masyarakat dalam penyelengaraan
pekerjaan konstruksi
asosiasi perusahaan maupun asosiasi profesi.
2.9.2 Tanggung Jawab Profesional
bertindak berdasarkan Kode Etik Asosiasi yang bersangkutan.
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 11 DARI 18
Bentuk sanksi yang dilaksanakan dalam rangka perwujudan
tanggung
jawab dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berupa sanksi
profesi,
sanksi administratif, sanksi pidana, maupun ganti rugi.
Sanksi profesi berupa : peringatan tertulis, pencabutan
keanggotaan
asosiasi dan pencabutan sertifikat ketrampilan atau keahlian
kerja.
Sanksi administratif berupa : peringatan tertulis,
memasukkannya
dalam daftar pembatasan/larangan kegiatan atau pencabutan
sertifikat
ketrampilan atau keahlian kerja.
sebagai berikut :
intelektual dalam menjalankan profesinya dengan
mengutamakan kepentingan umum.
konstruksi tanggung jawab kegagalan
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 12 DARI 18
Pasal 8 Badan Usaha harus memiliki sertifikat, klasifikasi dan
kualifikasi perusahaan
jasa konstruksi.
konstruksi (Perencana, Pengawas dan Pelaksana) harus memiliki
sertifikat
keahlian atau sertifikat keterampilan.
perseorangan harus bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaannya
Pasal 25 Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab
atas
kegagalan bangunan
Pasal 26 1. Perencanaan atau pengawas
kontruksi wajib bertanggung jawab sesuai bidang profesi dan
dikenakan ganti rugi atas kegagalan bangunan
akibat kesalahannya 2. Pelaksana konstruksi wajib
bertanggung jawab sesuai bidang
usaha dan dikenakan ganti rugi atas kegagalan bangunan akibat
kesalahannya.
Pasal 27 Pengguna jasa wajib bertanggung jawab
dan dikenakan ganti rugi atas kegagalan bangunan akibat
kesalahannya yang
menimbulkan kerugian bagi pihak lain
ADMINISTRATIF PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 13 DARI 18
R A N G K U M A N
1. Ethos kerja dalam modul ini mencajup disiplin kerja, etika
profesi dan undang-
undang jasa konstruksi, dimaksudkan sebagai pegangan moral bagi
operator
untuk menjadikannya suatu sikap profesionalisme dalam
pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
2. Disiplin sebagai bagian dari ethos kerja harus selalu
ditegakkan, tidak hanya
bersikap mematuhi, menepati dan mendukung peraturan yang berlaku,
tetapi
juga patuh dan memberi dukungan pada fungsi lembaga, tujuan
lembaga,
program kerjatugas atau uraian kerja yang ditetapkan. Untuk
menegakkan
disiplin perlu dikenali, mengapa orang tidak disiplin, apa
permasalahannya,
serta perlu dilakukan langkah-langkah diantaranya menata kembali
peraturan
dan tujuan program kerja, mengoptimalkan sarana yang ada serta
melengkapi
yang belum ada dan membuang jauh-jauh nilai budaya vertical
oriented.
3. Bagi operator alat-alat berat khususnya, disiplin tidak dapat
dilepaskan dari unit
kompetensinya yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Untuk
mewujudkan disiplin, operator harus memenuhi tuntutan persyaratan
yang
diminta, sementara pihak perusahaan harus melakukan
usaha-usaha
berkaitan dengan disiplin pada ketiga domain tersebut. Hal lain
yang tidak
boleh dilupakan adalah pelaksanaan pengawasan dan pemberian
sanksi
secara adil kepada siapa saja yang melakukan pelanggaran ketentuan
yang
telah ditentukan.
Dengan difahaminya modul ethos kerja ini serta dipenuhinya
segala
persyaratan dan ketentuan yang ada pada Unit Kerja dan Perusahaan
yang
bersangkutandan dilaksanakannya pengawasan serta pemberian
sanksi
secara adil, maka dapat diharapkan prestasi para operator alat-alat
berat
dalam pelaksanaan pekerjaannya meningkat dan tetap berada pada
tingkatan
yang cukup tinggi.
4. Untuk dapat memberikan hasil kerja yang baik sesuai dengan
standar dan
spesifikasi yang diberikan, para pelaku jasa konstruksi harus
tampil
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 14 DARI 18
dengan Etik yang tinggi. Setiap asosiasi perusahaan maupun
profesi,
mempunyai Kode Etik masing-masing yang harus selalu dipatuhi oleh
semua
anggota asosiasi yang bersangkutan.
berlaku bagi badan usaha maupun orang perseorangan/tenaga
kerja
konstruksi, lengkap dengan pengaturan sanksi-sanksinya.
2.10. MATERI UJI KOMPETENSI (TERTULIS) DAN PRAKTEK
2.10.1 TUGAS TEORI
a. Benar – Salah
Lingkarilah nomor jawaban yang saudara anggap benar dari soal-soal
di bawah ini :
1. B – S Disiplin adalah suatu sikap yang menunjukkan kesediaan
untuk
mematuhi, menepati dan mendukung nilai dan kaidah yang
berlaku.
2. B – S Nilai adalah konsepsi abstrak tentang apa yang dianggap
baik atau
buruk, salah atau benar, adil atau tidak adil bagi suatu
masyarakat.
3. B – S Kaidah atau peraturan adalah suatu nilai yang dibakukan
menjadi
pedoman untuk berperilaku dan bertindak terhadap sesama manusia
di
lingkungannya.
4. B – S Bila dikaitkan dengan kompetensi operator alat-alat berat,
maka disiplin
mengandung pengertian antara lain kepatuhan, melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam pedoman atau manual
pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat berat didasari
dengan
penalaran yang benar.
5. B – S Kode Etik dari berbagai Asosiasi pada dasarnya adalah
sama, hanya
berbeda pada penerapannya saja.
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 15 DARI 18
6. B – S Operator alat-alat berat khususnya bulldozer, tidak
terkena tanggung
jawab profesinal, karena pekerjaannya terbatas pada penyiapan
lahan
untuk pekerjaan konstruksi.
7. B – S Bagi operator alat-alat berat, disiplin mengandung artian
kepatuhan
dalam melaksanakan peraturan atau kaidah yang berlaku dalam
peraturan dan juga pedoman pengoperasian dan pemeliharaan
alat-
alat berat.
b. Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Pilihlah 1 (satu) jawaban yang saudara anggap paling benar dari
setiap soal berikut ini :
1. Salah satu sikap yang diperlukan dalam menegakkan disiplin
adalah mentaati
atau mematuhi, yang kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat
ada
beberapa tipe kepatuhan. Berikut ini adalah satu diantaranya : a.
Kepatuhan vertikal, dimana hanya patuh pada aturan yang dibuat
oleh
atasan b. Kepatuhan horizontal yang hanya patuh bila banyak
orang/teman yang
patuh
c. Kepatuhan internal, kepatuhan yang timbul dari dalam diri
seseorang d. Kepatuhan individual, hanya patuh bila dia sedang
mau/ada kemauan
pribadi.
2. Adalah suatu kenyataan bahwa masih cukup banyak orang tidak
disiplin.
Berikut ini adalah beberapa aspek berpengaruh terhadap perilaku
menyimpang tersebut, kecuali : a. Sikap penegak hukum yang juga
menyimpang
b. Kaidah sosial (hukumnya) itu sendiri tidak terinci secara jelas
dan tegas sehingga tidak mampu berfungsi sebagai kendali
sosial
c. Ada tekanan dari pihak lain untuk meninggalkan disiplin
d. Sarana dan prasarananya tidak menunjang.
3. Fungsi kaidah atau peraturan dalam suatu masyarakat adalah : a.
Sebagai peraturan perundangan yang harus dipatuhi b. Merupakan
sarana penentu terhadap terciptanya suatu ketertiban
masyarakat tersebut c. Sebagai tolok ukur suatu masyarakat yang
damai d. Sebagai sarana pengendalian sosial agar dalam
kehidupan
bermasyarakat tercipta suasana tertib dan tenteram.
ETHOS KERJA DAN ETIKA PROFESI
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 16 DARI 18
4. Dalam rangka usaha menegakkan disiplin, ada beberapa persyaratan
bagi operator alat-alat berat yang menyangkut domain
keterampilan,
diantaranya adalah : a. Membuat laporan operasi sesuai dengan
prosedur diikuti dengan
kejujuran sehingga dapat diyakini bahwa segala yang dilaporkan
adalah
benar b. Mematuhi peraturan perusahaan yang terkait dengan
kewajiban dan hak
pegawai, sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan
secara
sadar dan tanpa merasa ada paksaan c. Mengikuti pelatihan
pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat berat
yang dilaksanakan oleh perusahaan
d. Berusaha melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin dengan
fasilitas kerja yang memadai, sehingga terjamin keselamatan kerja
dan jaminan
sosialnya.
5. Di tempat pekerjaan termasuk di lapangan tempat pengoperasian
alat -alat
berat kecelakaan bisa saja terjadi. Di tempat pengoperasian
bulldozer di bantaran sungai bulldozer potensi kecelakaan yang
harus diketahui dan masukan ke dalam daftar simak adalah :
a. Terkena semprotan gas beracun b. Gangguan pernapasan karena
udara pengap c. Tejatuh terpeleset dari unit/bulldozer
d. Terjatuh masuk ke dalam jurang.
6. Segala peraturan mengenai disiplin baru efektif bila ada
pengawasan dan sanksi yang harus dikenakan kepada siapapun
pelanggarnya secara adil. Pengertian adil disini adalah :
a. Sanksi bagi atasan harus lebih berat dari pada sanksi bagi
bawahan, karena atasan merupakan figur keteladanan
b. Sanksi bagi bawahan harus lebih berat dari pada sanksi bagi
atasan,
karena perlu ada unsur cerminan bagi pekerja bawahan yang lain c.
Berat ringannya sanksi tergantung dari berat ringannya
pelanggaran
yang dilakukan
d. Sanksi diberikan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
7. Sebagai operator bulldozer di suatu perusahaan, salah satu
syarat agar dapat menempatkan diri sebagai pegawai yang harus
berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan adalah :
a. Selalu melihat bagaimana para senior melakukan kewajibannya b.
Memahami peraturan perusahaan tentang hak dan kewajiban operator c.
Selalu taat pada perintah atasan
d. Ikuti saja teman-teman bekerja di kantor.
8. Apabila kode etik pada suatu asosiasi dilanggar oleh anggota
asosiasi tersebut, maka : a. Asosiasi akan mengalami kerugian besar
akibat ulah anggotanya
tersebut b. Kode etik asosiasi perlu segera ditinjau kembali dan
diperbaiki c. Anggota yang melanggar diberi sanksi sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 17 DARI 18
d. Harus dilihat dulu kode etik yang mana, urgensi kode etik yang
dilanggar, kemudian baru diambil tindakan.
9. Bila dilihat dari Komposisi Operator Alat-Alat Berat, maka
disiplin tidak dapat
dilepaskan dari Unit-Unit Kompetensi Operator yang mencakup
ranah-ranah
atau domain, diantaranya : a. Ranah atau domain keterampilan b.
Ranah atau domain kejujuran
c. Ranah atau domain keahlian d. Ranah atau domain
kepandaian.
c. Isian/Jawaban Singkat
Jelaskan secara singkat tapi jelas fungsi dan bekerjanya monitor di
bawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan kepatuhan semu ?
.......................
2. Kepatuhan eksternal adalah
................................................... ...
4. Menurut Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK), bahwa orang
perseorangan/ tenaga kerja konstruksi (Perencana, Pengawas dan
Pelaksana)
harus memiliki sertifikat keahlian atau sertifikat
keterampilan.
Apakah dengan demikian Operator Bulldozer harus memiliki sertifikat
?
Jelaskan jawaban anda ? .......................................
..................
STRUKTUR DAN FUNGSI
BAB III
bagian-bagian utama dimana komponen yang satu dengan yang
lainnya
saling berkaitan membentuk suatu sistem, menjadi unit
bulldozer.
Nama, letak atau lokasi, fungsi dan prinsip kerja komponen tersebut
perlu
dikenali oleh operator bulldozer sehingga dapat mengoperasikan
dan
melakukan pemeliharaan yang menjadi tugasnya sehingga operator
dapat
mengoperasikan bulldozer secara efektip dan efisien :
3.1.2. Nama dan Letak Komponen Utama (Lay Out)
Berikut ini adalah nama dan letak serta fungsi dari beberapa
komponen
bulldozer.
STRUKTUR DAN FUNGSI
3.1.3. Beberapa Jenis Blade
b. Straight dozer
• Tanpa tilt
sisi
Gambar 3.1.3b. Straight Dozer
Gambar 3.1.3c. Angle Dozer
• Memungkinkan blade
dengan pengawasan dan pengendalian unit dalam pengoperasian
bulldozer.
tidak normal. Instrumen ini berupa meter-meter, gauge dan
alat
pemonitor lainnya temasuk skakelar-skakelar (switches).
Sedang Controls merupakan alat kendali operasi yang harus
dikuasai
oleh operator yang bersangkutan.
kelompok meter (Meter Group) dan kelompok skakelar (Switch
Group). Kesemuanya itu berada di panel monitor di ruang
operator.
Tampilan monitor pada panel dari tipe bulldozer yang satu bisa
berbeda,
dengan yang lainnya
a. Engine Water Temperatur Gauge
Alat meteran ini menginformasikan kondisi suhu air pendingin
engine.
Gambar 3.1.3d. Angle tilt Dozer
STRUKTUR DAN FUNGSI
• Bila indikator atau jarum
selama pengoprasian, berarti
lakukan pemanasan engine
daerah warna hijau.
temperatur air pendingin engine terlalu panas, turunkan
putaran
engine sampai pada putaran idle (low idling) sampai jarum
penunjuk bergerak dan berada di daerah warna hijau
b. Engine Oil Pressure Lamp (Lampu peringatan tekanan
minyak pelumas engine)
menunjukkan tekanan nya minyak
pelumas engine turun (rendah),
• Lampu ini menunjukan kondisi
ON, lampu ini menyala. Pengisian
adalah normal bila lampu ini
Gambar 3.2.2a. water temperature gauge
Gambar 3.2.2b. water temperature gauge
Gambar 3.2.1b. water temperature gauge
Gambar 3.2.2c water temperature gauge
STRUKTUR DAN FUNGSI
kemudian mati maka putaran
d. Radiator Coolant Level ( Indikator level pendingin radiator)
Berupa
lampu tanda meng-isyaratkan kecukupan air dalam radiator.
• Indikator ini menunjukkan
rendah lampu ini akan menyala,
periksa dan tambahkan air pendingin
seperlunya.
• Bila temperatur air pendingin
menyala. Turunkan putaran
• Indikator ini menunjukkan naiknya
temperatur oli torque converter
• Bila demikian, turunkan putaran
engine sampai lampu hijau
Meter ini berfungsi sebagai penunjuk jumlah bahan bakar di
tangki
dalam tangki masih penuh.
sudah harus ditambah.
Bila bahan bakar di dalam tangki masih cukup, lampu di daerah
hijau menyala, namun bila kurang warnanya merah.
Isi bahan bakar, setiap selesai beroperasi.
h. Engine Preheater Indikator
ruang pembakaran diberi pemanasan terlebih dahulu
(preheating).
Indikator Preheater memberikan tanda petunjuk tentang
pemanasan
awal ini.
selama pemanasan
pemanasan tidak cukup
(pemanasan berhenti) bila
skakelar pijar dilepas.
bila pemanasan dilakukan.
i. Lampu Peringatan
Gambar 3.2.2 g
Lampu ini berhubungan dengan semua
lampu peringatan.
• Lampu peringatan
• Bila salah satu lampu peringatan menyala, maka lampu ini
menyala disertai bunyi bel (buzzer).
j. Service Meter
alat selama pengoperasian.
selama engine hidup, walaupun
Kelompok ini terdiri dari skakelar start (strarting switch),
skakelar
lampu (lamp switches) dan skakelar preheating (preheat
switch).
a. Starting Switch (Skakelar/switch)
Pada posisi ini (OFF) tidak ada
sirkuit listrik yang bekerja.
Pada posisi ON arus listrik
mengalir ke sirkuit pengisian dan
sirkuit lampu.
akan memutar engine.
khusus untuk pemanasan secara manual (temperatur di bawah -
20 0 ),
• Bila skakelar ini dihidupkan
menyala.
c. Lampu kerja / Rear Lamp (Lampu kerja dan lampu belakang)
• Bila skakelar ini dihidupkan lampu
kerja sebelah kanan dan sebelah kiri
menyala.
Gambar 3.2.3a
Gambar 3.2.3b
Untuk menghidupkan engine dalam
udara/cuaca dingin, posisikan skakelar
kunci kontak pada posisi ON.
Busi pijar akan memanasi udara
pemasukan
posisikan skakelar preheater pada posisi ON dan putar
kunci kontak pada posisi ON.
• Busi pijar akan memanasi udara pemasukan
Setelah menghidupkan engine pastikan skake- lar preheater
berada pada posisi OFF
3.2.4. Tuas dan Pedal (Levers and pedals) – Merk Dozer
tertentu
Tuas dan pedal pada gambar di bawah ini merupakan alat
kendali
gerakan bulldozer, baik attachments maupun gerakan unitnya
sendiri.
Berbagai tuas (lever) dan pedal pada bulldozer adalah sebagai
berikut :
• No 1 adalah Tuas Bahan bakar
• No 2 adalah Tuas Kemdui
• No 3 adalah Tuas Transmisi
• No Tuas pengunci Transmisi
• No 6 Tuas Blade
• No 7 Tombol pengunci Tuas Blade dan Tuas Ripper
• No 8 Tuas Ripper
a. Tuas Blade
b. Tuas Ripper
• No 3 Ripper turun
• Untuk membelokan bulldozer ke kiri
atau ke kanan dengan halus, tarik
tuas kemudi kiri atau ke kanan
setengah saja.
secara penuh bulldozer akan belok
ke kiri atau ke kanan dengan tajam.
Gambar 3.2.4-2
Gambar 3.2.4-a
Gambar 3.2.4-b
Gambar 3.2.4-c
• Untuk memiliki tingkat kecepatan
mundur, dengan mudah dapat
dilakukan dengan mengeser tuas
e. Tuas Pengaman (Safety lever)
• Peringatan
pastikan tuas pemindah gigi berada di
posisi netral dan pastikan tuas
pengaman Transmisi ke posisi ” Lock
Gambar 3.2’4-e
f. Tuas Pengunci Rem (Break lock lever) Tuas ini digunakan untuk
mengunci pedal rem bila unit di parkir.
• Bila bulldozer di parkir kuncilah
pedal rem dengan benar.
Memasang kunci rem sementara engine berhenti/mati
adalah berbahaya. Gaya pengereman berkurang bila booster
tidak
bekerja. Terutama harus hati-hati bila parkir di Slope atau ketika
unit
di angkut dengan trailer.
STRUKTUR DAN FUNGSI
• Tuas kendali ini merupakan tuas
tunggal (single stick) yang dapat
menggerakkan pisau (blade) pada
berbagai posisi, hanya dengan
mempertahankan posisinya.
mendapat gaya dari luar.
pisau (raise)
• Pisau dapat dimiringkan pada segala posisi kek ir i
atau kekanan sampai .
pada akhir langkah silinder tilt.
• Jangan memiringkan pisau (tilting) bila pisau berada
di posisi atas atau posisi bawah.
Gambar 3.2.4-g Kendali kendali blade
Gambar 3.2.4-g Kendali kendali blade
Gambar 3.2.4-g Kendali kendali blade
STRUKTUR DAN FUNGSI
Tuas ini dipergunakan untuk mengoperasikan
r
i
p
p
e
r
operasikan ripper untuk mengubah
:
tertahan di posisi ini.
• Sudut ripper (>) menjadi besar.
• Biarkan skakelar A yang ada di tengah
Gambar 3.2.4.h3
Gambar 3.2.4h4
STRUKTUR DAN FUNGSI
• Bila kedua pedal ditekan
bersamaan dengan menginjak di
dan rem kanan bekerja.
• Bila tuas kemudi ditarik
setengah dan pada remnya
membelok tajam.
j. Pedal Perlambatan (Decelerator pedal)
Pedal ini digunakan untuk mengurangi kecepatan/putaran
engine, melalui pengaturan tuas kendali bahan bakar :
• Bila pedal ditekan (diinjak
dengan kaki) putaran engine
Gambar 3.2.4.j
sampai di puncak, atau membuang tanah ke
jurang, alat akan naik kecepatannya akibat
hilangnya beban secara mendadak. Kurangi
kecepatan alat dengan menginjak pedal
perlambatan.
Untuk mendapatkan kenyamanan yang maksimal bagi operator
dalam
mengoperasikan bulldozer, maka tempat duduk operator dapat
disetel
sesuai dengan ukuran fisik operator.
Gambar 3.2.4.i
• Mengatur arah tempat duduk,
postur tubuh
ketinggian kaki nya
• Penyetelan maju / mundur.
• Penyetelan tempat duduk
Untuk mendapatkan kondisi duduk yang terbaik, putar knob 4 ke
kanan (clock wise) bagi operator yang ringan.
• Penyetelan posisi sandaran.
tuas 5 kemudian melepaskannya.
3.3 Skema Power Line
Power line bulldozer, merupakan alir tenaga mulai dari pembangkit
tenaga
sampai ke penggerak akhir alat tersebut.
Alir tenaga ini sebaiknya diketahui dengan baik oleh setiap
operator yang
mengoperasikan alat ini agar mempunyai gambaran komponen-komponen
apa
saja yang dilalui oleh aliran tenaga ini, sehingga dapat diharapkan
penanganan
(pemeliharaan) komponen-komponen yang dilalui tenaga utama,
dapat
dilakukan dengan baik sebatas yang menjadi tugas operator
(pengecekan
minyak pelumas), untuk mendapatkan hasil yang baik pula
3.3.1. Gambar Skema Aliran Tenaga
Gambar skema aliran tenaga (power line) bulldozer berikut :
1 = Engine
3 = Universal joint
5 = Bevel gear pinion
3.4 Fungsi Dan Prinsip Kerja Komponen Bulldozer
Bab ini terbatas hanya pada beberapa komponen utama saja, yaitu
engine,
power train, undercarriage, sistem listrik dan sistem
hidrolik
3.4.1 Engine
atau motor bakar diesel 4 langkah, walaupun ada juga yang
menggunakan motor diesel 2 langkah, tetapi agak jarang.
Engine berfungsi sebagai penggerak utama (sumber tenaga )
3.4.2 Power Train
(Power Train /pemindah tenaga),
3.4.3 Fungsi Power Train
ke final drive, mempunyai fungsi untuk :
STRUKTUR DAN FUNGSI
Memutus dan menghubungkan tenaga
Memilih torsi yang sesuai untuk mendapatkan tenaga yang
diperlukan
Mengatur gerakan maju atau mundur unit.
3.4.4 Under Carriage (Kerangka Bawah)
Under carriage bulldozer adalah komponen-komponen bawah
bulldozer, termasuk di dalamnya adalah :
a. Sprocket
Under carriage, bagian bawah dari bulldozer yang terdiri dari
beberapa
bagian/komponen berfungsi sebagai sarana penggerak unit, maju
ataupun mundur, setelah menerima tenaga dari sumber tenaga
utamanya
(engine) melalui power train.
.
a. Sprocket
link and track shoe), setelah menerima tenaga dari engine
melalui
power train.
untuk mengarahkan track agar tidak keluar dari track roller.
c. Track adjuster
kekencangan rantai (track link).
penyangga atau tumpuan unit saat berjalan dan tempat laluan
track
meluncur ketika berputar.
e. Track link
berfungsi sebagai dudukan sepatu-sepatu (shoes) yang menapak
ke tanah, yang digunakan oleh gigi-gigi sprocket.
f. Track shoe
carriage) yang digunakan bulldozer untuk menapak di tanah
(atau
material lain), untuk mendapatkan ground pressure yang sesuai
dengan kondisi tanah, untuk mendapatkan traksi yang sesuai
dengan kondisi beban dorong/potong
dengan ukuran (lebar/sempit, tebal/tipis, dsb.) serta model
(single
grouser, double grouser, dsb.)
Carrier roller berfungsi sebagai penyangga track link di atas
track
frame, sekaligus juga mengarahkan rail track link agar link
tetap
berada pada idler dan sprocket.
h. Track frame
tempat bertumpu komponen-komponen under carriage yang lain.
3.4.5 Sistem Listrik (Starting Motor)
Tenaga listrik bulldozer khususnya diperlukan untuk motor starter,
yang
dipergunakan untuk start engine, lampu-lampu, yang
dipergunakan
sebagai penerangan diwaktu malam dan sistem monitor yaitu :
meter,
gauge, lampu peringatan termasuk buzer, dan lain sebagainya.
Kebutuhan tenaga/arus listrik tersebut disediakan oleh batere atau
accu
dengan kapasitas sesuai dengan besarnya daya engine.
Untuk menjaga agar isi batere tetap mencukupi maka batere
harus
selalu diisi kembali. Pengisian batere ini dilakukan selama
pengoperasian atau selama engine hidup, yang dilakukan dengan
generator atau alternator. Dalam hal ini generator ataupun
alternator
berfungsi sebagai penyedia jasa atau arus (current) listrik
untuk
pengisian batere dan keperluan lain seperti lampu dan sistem
monitor.
Prinsip Kerja :
Pada sistem listrik alat-alat berat, dapat dibedakan tiga unsur
pokok, yaitu :
Penyedia/penyimpan arus : batere
Pemberi/pensuplai arus : generator/alternator
1) semua beban atau keperluan daya listrik (current)
diberikan
hanya oleh batere saja (sendirian).
3.4.6 Sistem Hidrolik
STRUKTUR DAN FUNGSI
Sistem hidrolik di bulldozer diperlukan oleh karena untuk gerakan
–
gerakan attachment (blade, ripper), untuk sistem kemudi
(steering
sistem). Untuk hal tersebut diperlukan pompa-pompa hidrolic,
katup-
katup hidrolik (valves), actuator (silinder hidrolik) dan komponen
lainnya,
yang semuanya tersusun dalam suatu sistem, sistem hidrolik.
Biasanya pemberian tenaga hidrolik termaksud diatur tidak dalam
satu
sirkuit, tapi beberapa sirkuit yang terpisah.
Prinsip kerja sistem hidrolik sederhana pada contoh sirkuit di
atas,
adalah sebagai berikut :
1) Bila pompa hidrolik diberi tenaga putar (berputar) maka
akan
menghasilkan aliran tekanan minyak hidrolik pada sisi out put
nya
2) Tekanan minyak hidrolik kemudian diatur arahnya oleh Katup
Pengarah (Control Valve)
3) Tergantung dari posisi katup, tekanan dapat dialirkan ke sisi
bawah
piston silinder (sehingga beban terdorong ke atas), atau dialirkan
ke
sisi atas piston silinder (sehingga beban terdorong ke
bawah),
ataupun dialirkan kembali ke tangki minyak hidrolik (beban
pada
tempatnya)
Gambar 3.4.6
5) Bila karena sesuatu beban tertahan, maka tekanan minyak
hidrolik
akam kembali ke tangki minyak hidrolik melalui relief valve.
3.5 MATERI UJI KOMPETENSI (TERTULIS)
Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Pilihlah 1 (satu) jawaban yang saudara anggap paling benar dari
setiap soal
berikut ini :
1. Bagian dari bulldozer yang dipergunakan untuk pemotongan
langsung tanah
secara biasa adalah :
c. Cutting edge d. End bit.
2. Instrumen yang memberi peringatan bahwa tekana oli mesin rendah
(di bawah normal) adalah : a. Engine oil pressure caution lamp b.
Power train oil pressure monitor c. Radiator coolant level monitor
d. Engine pre heater monitor.
3. Bila tuas kendali blade diposisikan pada float berarti : a.
Blade tidak dapat digerakkan b. Blade selalu berhenti di atas c.
Blade selalu berhenti di tengah d. Blade dapat bergerak hanya
dengan tenaga dari luar/mengambang.
4. Pedal perlambatan (decelerator pedal) digunakan untuk : a.
Memperlambat kecepatan bulldozer b. Mengurangi / menurunkan putaran
engine c. Menghentikan alat d. Mematikan engine.
5. Engine 4 stroke, berarti :
a. Untuk mendapatkan 1 tenaga engine diperlukan 4 putaran engine b.
Untuk mendapatkan 1 tenaga engine diperlukan 4 langkah piston c.
Untuk mendapatkan 1 tenaga engine diperlukan 4 kali pembakaran d.
Untuk mendapatkan 1 tenaga engine diperlukan 4 penyemprotan
bahan
bakar.
6. Engine 2 stroke, berarti : a. Tiap 1 putaran poros engkol
menghasilkan 1 tenaga b. Tiap 2 putaran poros engkol menghasilkan 1
tenaga c. Tiap 4 putaran poros engkol menghasilkan 1 tenaga d. Tiap
4 langkah torak (piston / menghasilkan 1 tenaga).
7. Berikut ini adalah fungsi power train, kecuali :
STRUKTUR DAN FUNGSI
a. Memutuskan dan menghubungkan tenaga engine dengan sistem
pemindahan tenaga
b. Merubah kecepatan gerak alat c. Mengatur gerakan maju atau
mundur alat d. Memberikan tenaga yang cukup untuk alat naik
tanjakan.
8. Berikut ini adalah komponen yang termasuk under carriage,
kecuali : a. Sprocket b. Track frame c. Bevel gear d. Front
idler.
9. Yang dipergunakan untuk menyetel kekencangan track link, adalah
: a. Track roller b. Track adjuster c. Track frame d. Track
shoe.
10. Keperluan tenaga listrik pada bulldozer disediakan oleh batere.
Agar batere tidak habis tenaganya, maka harus diisi. Alat untuk
mengisi batere pada bulldozer adalah : a. Motor starter b.
Alternator c. Quick charger d. Regulator.
11. Sistem hidrolik pada bulldozer diperlukan untuk dapat
memberikan tenaga
hidrolik untuk : a. Menggerakkan blade naik dan turun b. Mensuplai
minyak hidrolik untuk kopeling setir c. Mensuplai minyak hidrolik
yang diperlukan oleh pompa hidrolik d. Mensuplai minyak hidrolik
yang diperlukan oleh PTO.
12. Untuk menerima dan meredam beban kejut pada bulldozer,
dipergunakan komponen under carriage, yaitu : a. Track ling b.
Sprocket c. Front idler d. Track shoe.
13. Pada sistem hidrolik untuk bulldozer terdapat komponen –
komponen hidrolik yang tiap komponen mempunyai fungsi yang berbeda.
Komponen hidrolik yang berfungsi untuk mengamankan sistem hidrolik
tersebut, adalah : a. Motor hidrolik b. Pompa hidrolik c.
Directional valve d. Relief valve.
14. Instrumen dan alat kendali (control) adalah berbeda terutama
dalam hal fungsinya. Perbedaannya adalah : a. Instrumen berfungsi
sebagai pemberi informasi mengenai kondisi operasi
bagian-bagian kerja dari suatu alat berat sedangkan alat kendali
(control) berfungsi untuk mengendalikan bagian-bagian kerja
(alat-alat kerja) sesuai dengan gerakan-gerakan operasi alat berat
yang bersangkutan.
STRUKTUR DAN FUNGSI
b. Instrumen berfungsi sebagai pengaman operasi sedangkan alat
kendali berfungasi untuk mengendalikan gerakan-gerakan alat-alat
berat.
c. Instrumen berfungsi untuk mengamankan bagian-bagian penting dari
alat berat terhadap kerusakan, sedangkan alat kendali berfungsi
untuk mengendalikan bagian- bagian kerja.
d. Instrumen berfungsi untuk memonitor gerakan alat kerja sedangkan
alat kendali berfungsi untuk memberi perintah gerak kepada
alat-alat gerak.
15. Apabila pada suatu alat berat ada suatu instrumen (panel) yang
rusak atau tidak
dapat berfungsi, maka : a. Engine tidak boleh dihidupkan sampai
instrumen yang rusak diperbaiki
kembali. b. Alat (unit) tidak boleh bergerak sebelum instrumen yang
rusak diperbaiki dan
dapat berfungsi kembali. c. Tergantung instrumen yang rusak, bila
instrumen yang rusak dapat
menyebabkan engine ataupun alat menjadi rusak atau menimbulkan
bahaya maka engine atau alat tidak boleh dihidupkan/dioperasikan
sebelum instrumen diperbaiki.
d. Engine ataupun alat masih boleh dijalankan, asal selalu diamati
bagian kerja dimana instrumennya rusak, sehingga apabila ada
kelainan pada bagian kerja yang bersangkutan dapat segera diketahui
dan diambil langkah tindakan.
16. Perhatikan gambar berikit ini. Gambar
tersebut adalah :
b. Lampu/monitor level air radiator c. Lampu/monitor temperatur
air
pendingin engine d. Lampu/monitor tekanan oli engine.
17. Perhatikan gambar berikut ini. Gambar
tersebut adalah :
b. Lampu/monitor level air c. Lampu/monitor temperatur air
pendingin engine d. Lampu/monitor tekanan oli engine.
18. Bila salah satu instrument (meter temperature air pendingin
engine) jarum
penunjuk menunjukkan pada daerah merah (red zone), maka itu berarti
:
a. Air pendingin engine kurang b. Engine over loaded c. Meter rusak
d. Bisa karena ketiga hal tersebut di atas.
STRUKTUR DAN FUNGSI
19. Apakah fungsi control (alat kendali) pada alat-alat
berat?
a. Untuk mengendalikan attachment alat agar dapat beroperasi b.
Sebagai pengendali bagian-bagian gerak alat berat (attacment, unit)
dalam
pengoperasian maupun transportasi (pemindahan alat) c. Fungsi alat
kendali adalah sebagai pengaturan gerakan operasi d. Alat kendali
dipergunakan untuk mengendalikan alat berat ketika sedang
beroperasi ataupun ketika pindah tempat (travelling).
20. Apabila salah satu fungsi alat kendali bulldozer tidak dapat
bekerja, apakah
bulldozer masih dapat dioperasikan ? :
a. Bulldozer tidak dapat dioperasikan lagi b. Bulldozer dapat
dioperasikan, akan tetapi tidak sempurna sehingga produksi
menurun c. Bila fungsi alat kendali yang tidak dapat bekerja tidak
mempengaruhi
kegiatan pengoperasian, maka bulldozer tetap dapat dioperasikan
dengan normal
d. Agar bulldozer masih dapat dioperasikan dengan normal, maka
kerusakan alat kendali atau fungsi pengendalian alat kendali harus
diperbaiki dulu.
II. Mengisi nama-nama komponen Bulldozer
Isilah nomor-nomor di bawah ini dengan huruf-huruf yang sesuai
nama-nama
komponen bulldozer di bawah ini :
1. = .......................................
2. = ................................
3. = ................................
4. = ................................
5. = ..................................
6. = ..................................
7. = ..................................
8. = .................................
9. = ................................
10. = .................................
A. Penggerak Akhir B. Kopling Utama (Main Cluth) C. Universal Joint
D. Sprocket E. Pinion dan Bevel gear F. Torwue conveter G. Kopeling
setir (steering clutch) H. Engine
1 3
2 4
PELATIHAN OPERATOR BULLDOZER HALAMAN 25 DARI 25
I. Transmisi J. Pinion dan bevel K. Rem setir (Steering brake) L.
Track
III. Jawaban Singkat
Jelaskan secara singkat tapi jelas fungsi dan bekerjanya monitor di
bawah ini :
1. Radiator coolant level monitor
2. Engine oil pressure caution lamp
3. Engine water temperatur gauge
4. Fuel Gauge
5. Pada instrumen, misalnya tekanan minyak engine, penunjukan skala
meter
tidak selalu sama, ada yang menggunakan angka tekanan (beserta
satuannya)
ada pula yang skala pembagian daerah tekanan yang dibedakan
dengan
warna. Apa bedanya? Jelaskan!
6. Apa pengruhnya terhadap alat-alat berat bila suatu alat kendali
dari suatu alat
tersebut rusak atau tidak berfungsi?.
PEMELIHARAAN BULLDOZER
BAB IV
PEMELIHARAAN BULDOZER
4.1.1 Umum
pekerjaan, sesuai dengan jenis alat berat yang bersangkutan, atau
alat
tersebut dioperasikan, maka sejalan dengan bertambahnya jam kerja
alat
atau jam operasi, kondisi alat akan menurun, karena kondisi
komponen-
komponen geraknya menurun, sejalan dengan meningkatnya jumlah
jam
operasi alat.
Bila kondisi alat berat termaksud terus menurun maka performansi
atau
unjuk kerjanya juga menurun, yang pada gilirannya produksi alat
juga
menurun.
jumlah jam pengoperasian maka akhirnya akan sampai pada suatu
titik
dimana biaya pengoperasian alat dan produksi alat menjadi tidak
sesuai
lagi dalam arti biaya produksi mulai lebih besar dari produksinya.
Dengan
kata umum, alat sudah tidak ekonomis lagi atau umur ekonominya
sudah
habis atau terlampaui.
Agar alat tersebut mempunyai umur ekonomis yang lebih panjang
atau
penurunan kondisi alat tidak terlalu cepat atau dapat dihambat,
maka perlu
dilakukan langkah- langkah agar komponen-komponen alat
kondisinya
dapat lebih lama bertahan. Langkah tersebut adalah kegiatan
pemeliharaan alat berat.
Dengan demikian maka pemeliharaan alat-alat berat dapat diartikan
sebagai
suatu kegiatan usaha untuk menjaga atau mempertahankan agar
kondisi
alat dapat tetap baik, selama mungkin sampai suatu batas tertentu,
break
even point, untuk mendapatkan umur ekonomis alat yang cukup
panjang.
4.1.2 Maksud dan Tujuan Pemeliharaan
Dari uraian tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
maksud
dari pemeliharaan alat-alat berat pada umumnya adalah untuk
PEMELIHARAAN BULLDOZER
mempertahankan kondisi ekonomis alat-alat berat, baik kondisi
teknis
maupun kinerjanya, melalui kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
oleh
operator dan mekanik alat-alat berat.
Sedangkan tujuannya adalah untuk :
Mempertahankan dan bila mungkin memperpanjang umur ekonomis
Mencegah terjadinya kerusakan sebelum waktunya
Meningkatkan efisiensi kerja
Menghemat biaya operasi.
Cakupan pemeliharaan alat-alat berat adalah cukup luas, mulai
dari
preventive maintenance, corrective maintenance, kemudian
periodic
maintenance, schedule maintenance dan sebagainya, termasuk
semua
pekerjaan yang terkait dan berhubungan dengan perawatan dan
perbaikan,
misalnya penyetelan dan pengetesan.
bagan. Dengan gambaran pemeliharaan dalam bentuk bagan
berikut
masalah pemeliharaan dapat lebih mudah dilihat.
Bagan Pemelihara an
a) Pemeliharan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Pemeliharaan ini dilaksanakan sebelum alat atau komponen alat
mengalami kerusakan. Ketika kondisi alat/komponen alat masih
berfungsi, tetapi sudah dapat diperkirakan atau sampai pada
batas
kemampuannya, maka dilakukan pemeliharaan (perbaikan atau
penggantian), agar kondisi dan kinerja (performance) alat tidak
menjadi
turun.
o Pemeliharaan berkala (Periodic maintenance)
o Pemeliharaan terencana (Schedule overhaul)
o Pemeliharaan berdasarkan kondisi (Condition based
maintenance).
Pemeliharaan ini dilaksanakan secara berkala, pada
waktu-waktu
dengan interval atau selang waktu tertentu. Pemeliharaan ini
terdiri
dari kegiatan inspeksi dan service.
(a) Pemeliharaan berkala Periodic inspection)
Pada pemeliharaan ini lebih bersifat inspeksi atau
pemeriksaan
yaitu pemeriksaan yang dilakukan tiap hari, sehingga disebut
pemeliharaan harian (daily maintenance) dan yang
dilaksanakan mingguan (setiap 50 jam).
(b) Servis berkala (Periodic service)
Pemeliharaan ini bisa disebut servis terhadap alat berat
secara berkala, yaitu setiap :
Pemeliharaan ini lebih bersifat perbaikan (atau penggantian
komponen) terhadap komponen-komponen utama alat, mulai dari
PEMELIHARAAN BULLDOZER
engine dan sistem pemindah dayanya (torque converter,
transmisi,
steering clutch, final drive, dan sebagainya).
3) Pemeliharaan Berdasarkan Kondisi (Condition Based
Maintenance) Pemeliharaan ini dilaksanakan berdasarkan
kondisi alat berat yang bersangkutan.
Sebelum dilaksanakan pemeliharaan, alat diperiksa dulu secara
rinci dan teliti secara keseluruhan, termasuk pemeriksaan
minyak
pelumasnya.
selanjutnya, dapat :
Pemeliharaan ini adalah pemeliharaan yang dilakukan diluar
schedule
(direncanakan), dimaksudkan untuk mempertahankan agar alat
berat
dapat dioperasikan kembali. Termasuk disini adalah break down
maintenance (pemeliharaan atau perbaikan yang dilakukan karena
alat
mengalami kerusakan).
perangkat pemeliharaan yang standar yang menyangkut tata cara
(manual)
dan sumber daya. Tata cara (manual) biasanya telah disiapkan
oleh
pabrik pembuatnya, sedangkan sumber daya harus disiapkan oleh
pengguna alat yang antara lain meliputi sarana bengkel,
penyediaan
suku cadang dan bahan serta ketersediaan sumber daya manusia
yang memiliki kualifikasi pengetahuan dan keterampilan yang
memadai.
a. Manual Book
Pelaksanaan pemeliharaan bulldozer harus mengikuti petunjuk
yang
diberikan oleh pabrik pembuat bulldozer tersebut yang
dituangkan
dalam Operation and Maintenance Manual.
Jangan mencoba melakukan kegiatan yang tidak ada
pedomannya.
kuat/keras, datar dan bersih serta memiliki tools yang
lengkap.
c. Tenaga Operator dan Mekanik
Sebaiknya operator yang akan diserahi tugas untuk
mengoperasikan
bulldozer telah mengalami pelatihan yang dibutuhkan untuk
melengkapi
operator dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
pengoperasian
dan perawatan bulldozer yang sangat dibutuhkan di lapangan
selama
mengoperasikan bulldozer. Demikian juga mekanik yang akan
diserahi tugas melakukan pemeliharaan, harus memiliki cukup
waktu untuk belajar (dalam pelatihan) dan praktek lapangan
sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lengkap
dalam melaksanakan tugasnya memelihara bulldozer.
Disisi lain dengan pengetahuan yang telah dimilikinya, operator
dan
mekanik sesuai dengan posisinya masing-masing akan dapat
melaksanakan kerjasama merawat/memelihara bulldozer dalam
kondisi
disiplin yang tinggi menerapkan tatacara/prosedur pemeliharaan
dengan
baik dan benar.
Untuk dapat dilaksanakan pemeliharaan, khususnya servis
berkala,
maka service meter harus dicatat dan dilaporkan tiap hari. Bila
telah
sampai waktu pemeliharaan berkala pengoperasian bulldozer
harus
segera dihentikan dan dilakukan pemeliharaan yang sesuai
dengan
interval waktu yang ditentukan.
e. Penggunaan Suku Cadang dan Minyak Pelumas
1) Suku Cadang
memerlukan penggantian.
pabrik dan sesuaikan dengan kondisi suhu udara setempat.
(b) Gunakan minyak pelumas dan gemuk/grease yang bersih
(c) Demikian juga tempat penyimpanannya harus bersih, jauhkan
material dan kotoran lainnya dari minyak pelumas dan gemuk
(d) Penggantian minyak pelumas :
yang bersih untuk menjaga material dan kotoran lainnya
tercampur dengan minyak.
partikel material atau material asing, bila terdapat dalam
jumlah cukup banyak maka perlu pemeriksaan lebih lanjut
oleh tenaga mekanik ahli.
4.2 Pemeliharaan Harian Bulldozer
mengoperasikan dan setelah mengoperasikan bulldozer. Tugas
ini
merupakan tugas yang melekat pada jabatan operator yang wajib
dilaksanakannya sehingga diperlukan disiplin yang tinggi
dalam
pelaksanaannya, baik menyangkut disiplin waktu maupun disiplin
dalam
pelaksanaannya.
pemeliharaan harian saja.
Sebagian besar kegiatan yang dilaksanakan dalam pemeliharaan harian
ini
adalah berupa pemeriksaan atau pengecekan-pengecekan, sebagian
kecil
berupa penambahan minyak pelumas, bahan bakar (tergantung
sistem
kerjanya), air batere dan juga penceratan atau pembuangan air
dan
endapan di tangki bahan bakar dan pemisah air (water
separator).
Sedangkan kegiatan penyetelan yang mempergunakan kunci (tools)
tidak
dilakukan (dilakukan oleh mekanik).
4.2.2 Kegiatan Pemeliharaan Harian
a. Pemeriksaan dengan mengelilingi bulldozer (walk around
inspection)
untuk meyakinkan tidak ada kelainan pada komponen, baut yang
longgar, keausan atau keretakan pada blade, kebocoran bahan
bakar
dan pelumas
b. Memeriksa dan menambah bahan bakar, air pendingin, minyak
pelumas
dan air accu
terhadap manusia (operator dan mekanik) dan alat (Bulldozer)
d. Melakukan penceratan bahan bakar untuk mengeluarkan air
dan
endapan kotoran.
yang lebih luas dalam setiap kegiatan pemeliharaan harian ini
tergantung
kepada merk dan type Bulldozer yang akan dioperasikan oleh
operator
untuk itu dalam penjelasan kepada operator harus disesuaikan
dengan
alatnya masing-masing, dan untuk penjelsan selanjutnya akan
disajikan
contoh ilustrasi dari beberapa tipe bulldozer (DI55A-3,
DI55A-2).
4.2.3 Pemeliharaan Sebelum Menghidupkan Engine
a. Pemeriksaan Dengan Mengelilingi Alat (Walk Arround
Inspection)
Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan
oleh
seorang operator bulldozer sebelum menghidupkan engine
Peringatan !
1) Kebocoran minyak atau bahan bakar, atau kumpulan barang
mudah
terbakar disekitar bagian-bagian bertemperatur tinggi seperti
muffler
PEMELIHARAAN BULLDOZER
Periksa dengan teliti dan bersihkan
2) Jangan naik-turun alat/bulldozer dari belakang. Posisi posisi
ini
berbahaya karena mudah terpeleset dan anda tidak dapat dilihat
dari
ruang operator.
(step) disebelah samping, bila naik-turun alat/bulldozer.
(a) Periksa peralatan kerja (work equipment), silinder,
sambungan
(linkage)
longgar/aus
(daun kering, rerumputan, ranting, dsb.)
(c) Periksa kebocoran air dan minyak di sekitar engine, kebocoran
air
dari sistem pendingin
(d) Periksa kebocoran minyak dari kotak power train, kotak
penggerak
akhir, tangki hidrolik, pipa-pipa (hose) dan
sambungan-sambungan
(e) Periksa under carriage (track, sprocket, idler, guard)
dari
kemungkinan terjadi kerusakan, aus, baut-baut longgar, atau
kebocoran minyak dari rol- rol
(f) Periksa tempat pegangan (hand rails) untuk kemungkinan
ada
kerusakan atau baut yang kendur
(g) Periksa kemungkinan ada kerusakan pada meter-meter
(gauges),
lampu- lampu pada instrumen panel, baut-baut yang kendur
(h) Periksa sabuk keselamatan (seat belt) dan klem-klem
pemasangnya
perbaikannya.
Walk arround inspection
Peringatan !
reserve tank) pada saat engine dingin.
1) Buka tutup samping engine
pada sisi samping kiri
bahwa dalam air pendingin
tidak tercampur oli atau
panas (temperatur kerja). Biarkan engine mendingin sampai
tutup pengisian radiator cukup dingin untuk dipegang dengan
tangan.
c. Memeriksa Level Minyak Pelumas Engine. Sebelum melakukan
pemeriksaan minyak pelumas engine, tempatkan Bulldozer pada
tempat yang rata/datar.
1) Periksa permukaan
(level) minyak pelumas
pada sisi samping chasis.
bersihkan dengan
4) Agar diperiksa fisik minyak
pelumas dari kemungkinan
Bila level minyak pelumas berada dibawah tanda L, tambahkan
minyak pelumas melalui tempat pengisian (F)
7) Apabila level minyak pelumas berada diatas tanda H,
keluarkan
kelebihan minyak pelumas melalui katup pengeluaran (drain
valve) (P) dan periksa kembali level minyak pelumas
8) Apabila level minyak pelumas telah benar, kuatkan kembali
tutup
pengisian dengan baik.
Apabila pemeriksaan dilakukan setelah Bulldozer
dioperasikan, tunggu sekitar 15 menit setelah engine
dimatikan
sebelum dilakukan pemeriksaan
membuang udara dalam carter/oil pan.
Ada tipe engine lain yang memungkinkan pemeriksaan minyak
pelumas dilakukan juga ketika engine hidup.
Dalam hal ini dipstick mempunyai ukuran pada kedua sisi pada
ujungnya.
PEMELIHARAAN BULLDOZER
Untuk mengecek minyak pelumas dalam keadaan engine
hidup, lakukan sebagai berikut :
temperatur air keduanya berada di daerah hijau
Buka tutup pengisian minyak
Baca oil level gauge
antara max. dan min.
1) Cabut dipstick G , bersihkan
minyak dengan kain/majun
dipstick
untuk temperatur rendah (Cold
temperatur tinggi (Hot idling).
keadaan engine mati dan gunakan sisi COLD STOP. Bisa juga
diperiksa setelah engine hidup dan temperatur minyak power
train
tinggi; dalam hal ini hidupkan engine pada putaran idling dan
gunakan sisi dipstick HOT IDLING.
4) Bila minyak di atas tanda H,
buka tutup lubang pencerat (1)
pada bagian bawah (bottom) kiri
dari kotak power train, cabut pipa
pencerat (1) kemudian
kencangkan tutup lubang
e. Pemeriksaan Bahan Bakar
Bila mengisi bahan bakar (solar), jangan sampai terlalu penuh
sehingga
luber (tumpah), karena dapat mengakibatkan kebakaran atau
permukaan
menjadi licin. Bersihkan segera.
dengan melihat batang
lubang pengisian F
secukupnya. Jangan sampai
terlalu penuh (limpas)
lubang pengisian bahan bakar
Bila lubang pernapasan (1) pada tutup lubang pengisian
tersumbat,
tekanan di dalam tangki akan turun dan bahan bakar tidak akan
mengalir.
Bersihkan lubang secara teratur.
f. Penceratan (Drain) Air dan Endapan Dari Tangki Bahan Bakar
Kendurkan tutup pencerat (1) pada
bagian bawah (bottom) dari tangki
bahan bakar dan cerat (drain) atau
buang endapan dan air bersama
dengan bahan bakar.
g. Pembuangan Air dan Endapan Dalam Water Separator (Pemisah
Air)
Water separator akan memisahkan air yang tercampur bahan bakar.
Bila
pelampung (2) berada diatas garis merah (1), keluarkan air
sesuai
prosedur berikut :
yang terkumpul sampai
pelampung mencapai dasar
Air batere (battery electrolyte) mengandung asam belerang, dan
batere
mengandung gas hidrogen, sehingga harus hati-hati dalam
menanganinya.
batere.
membersihkan batere.
2) Buka tutup batere tiap sel dan periksa permukaan air
batere-nya
3) Bersihkan batere dari kotoran
4) Periksa ikatan pool batere dan ikatan batere
5) Untuk batere MF (maintenance free), pemeriksaan air
batere tidak dilakukan.
pada sebe- lah kiri alat
2) Cabut dipstick G periksa
kemungkinan minyak tercampur
minyak dengan kain/majun
tempat semula sepenuhnya,
antara tanda
Bila level berada di bawah tanda L, tambahkan minyak engine
(damper case menggunakan engine oil juga) melalui pemegang
dipstick (dipstick holder)
5) Bila minyak di atas tanda H, buka tutup lubang pemeriksaan (2)
di
tengah dasar (bottom center) dari kotak power train, dan
buang
kelebihan minyak melalui tutup lubang penceratan (1) dari
peredam
engine (engine dumper). Setelah minyak dikurangi, periksa lagi
level
minyak.
Catatan :
j. Pemeriksaan Level Minyak Hidrolik
Peringatan !
untuk membuang tekanan minyak sebelum membuka tutup.
Catatan :
Jangan menambah minyak jika level minyak di atas garis H.
Hal ini akan merusak peralatan hidrolik dan menyebabkan
minyak menyemprot keluar.
matikan engine dan tunggu
kira-kira 5 menit sebelum
lubang pemeriksaan (sight
tambahkan minyak engine
atas tanda H, matikan engine dan
tunggu agar minyak hidrolik
mendingin. Kemudian buka tutup
kendurkan katup pencerat (drain
kelebihan.
1) Buka tutup samping engine di
sebelah kiri chasis, dan periksa
apakah piston warna merah
muncul/ terlihat, bersihkan atau
ganti elemennya segera (atau
laporkan kepada mekanik yang
mengem- balikan piston warna
merah ke posisinya semula.
l. Pemeriksaan Pedal Rem
(brake pedal travel )
Bila ada kelainan, laporkan.
m. Pemeriksaan Kabel-Kabel Listrik
singkat. Periksa juga terminal untuk kemungkinan ada yang kendur
atau
lepas.
Batere
a. Penyetelan tempat duduk
Peringatan !
Setel posisi tempat duduk pada awal setiap shift atau bila
ganti
operator
rem secara penuh dengan posisi badan bersandar pada sandaran
tempat duduk.
depan d