15
MODUL PERKULIAHAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI Media Massa dan Proses Sosialisasi Fakulta s Program Studi ata! Muka Kode MK Disusun Ole" Ilmu Komunik asi Public Relations ## $%&&% Enjang Pera Irawan, S.Sos.,M.I.Kom. A'stra(t Kom!etensi Medi a massa memberi kan sumb anga n dala m membentuk tatanan nilai-nilai yang menjadi cita- cita ma sy ar akat, untuk itu, media ma ssa berfungsi sebagai agen sosialisasi, sebagaimana agen-agen sosialisasi lain seperti keluarga, usia sebaya, dan institusi pendidikan memuat fungsi Maha si swa di ha ra pkan mema hami pr oses sosi alisasi dan ag en-age n sosialisasi, yang di dalamnya terdapat keluarga, teman bermain, sekolah, dan media massa

Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

  • Upload
    eref

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 1/14

MODUL PERKULIAHAN

SOSIOLOGIKOMUNIKASI 

Media Massa dan ProsesSosialisasi

Fakultas ProgramStudi ata!Muka Kode MK Disusun Ole"

IlmuKomunikasi

Public Relations

##$%&&% Enjang Pera Irawan,

S.Sos.,M.I.Kom.

A'stra(t Kom!etensi

Media massa memberikan sumbangan dalam

membentuk tatanan nilai-nilai yang menjadi cita-

cita masyarakat, untuk itu, media massa

berfungsi sebagai agen sosialisasi, sebagaimana

agen-agen sosialisasi lain seperti keluarga, usia

sebaya, dan institusi pendidikan memuat fungsi

Mahasiswa diharapkan memahami

proses sosialisasi dan agen-agen

sosialisasi, yang di dalamnya terdapat

keluarga, teman bermain, sekolah, dan

media massa

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 2/14

yang sama. .

.

Media Massa dan Proses Sosialisasi

Pengertian Sosialisasi dan Agen Sosialisasi

Sosialisasi adalah suatu proses sosiopsikologis yang dijalani setiap orang dan berlangsung

seumur hidup dimana individu tersebut menjadikan norma, nilai dan pola prilaku yang

diterima dan dianut masyarakatnya menjadi bagian dari dirinya.

Menurut Wilson (!""#, sosialisasi merupakan suatu proses dimana sejumlah keajaiban

kecil terjadi, makhluk menjadi manusia, perilaku ikut-ikutan menjadi tata laku, individu

sebagai suatu unit organisasi menjadi seseorang yang sadar diri dan mampu mengarahkan

perilakunya dalam arti isyarat yang semakin halus terhadap ekspektasi orang lain.

$roses sosialisasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni %

. $roses formal % proses yang dilalui secara teratur dan terstruktur seperti sekolah,

pelatihan, pengalaman kerja dan sebagainya.&. $roses informal % kebalikan dari proses formal yang terjadi tanpa direncanakan dan

tidak sama 'ntara satu individu dengan individu lainnya, seperti pergaulan, keluarga

serta pengalaman pribadi.

erap kita menyamakan interaksi sosial sebagai sosialisasi. edua istilah ini merupakan

konsep yang berbeda pengertiannya. )nteraksi sosial dipahami sebagai aktifitas perjumpaan

dinamis yang menghubungkan antara satu orang dengan satu orang lainnya, satu orang

dengan beberapa orang, dan antara beberapa orang dengan beberapa orang lainnya (*illin

+ *illin, Cultural Sociologi   dalam Soekanto, &%#. )nteraksi sosial sebagai prasyarat

bagi terjadinya proses sosialisasi, sebab melalui hubungan dinamis antar setiap orang

memungkinkan aktifitas penananam nilai-nilai kehidupan atau sosialisasi dimungkinkan. /ika

demikian, sosialisasi dapat diartikan %

Proses yang dilalui seseorang sejak dilahirkan hingga meninggal dunia, suatu

 proses yang menjadikan seseorang dapat berpartisipasi di dalam masyarakat

(0erger, Invitation to Sociology , !1 dalam Sunarto, !!2%&#

0erger melalui konsep sosialisasinya menerangkan jika manusia berbeda hakekatnya

dengan mahluk bukan manusia khususnya hewan. 3ewan dalam perkara memenuhi

)#* 2

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 3/14

kebutuhannya dikendalikan insting yang menjadikan mahluk ini tidak memerlukan kehadiran

sesamanya dalam pemenuhan kebutuhan. 6ain halnya dengan manusia, yang sejak awal

kelahirannya memerlukan manusia lain oleh sebab kondisi fisiknya relatif lemah tidak seperti

hewan. 7ntuk itu manusia diperlengkapi oleh Sang $encipta, otak (kebudayaan# 8 yang

memiliki kemampuan mengorganisir ketidakberdayaan fisiknya menghadapi situasi

lingkungan alam bahkan manusia lainnya. Semisal contoh, manusia dalam kelompoknya

dapat menemukan sumber pangan yang dapat dikonsumsi dan bahan makanan yang dapat

digunakan sebagai obat. 6ambat laun pengalaman yang dibiasakan ini dijadikan sebagai

pedoman oleh orang banyak dan menjadi kebudayaan khasnya.

*ambaran keadaan lingkungan alam yang berbeda-beda menyebabkan setiap masyarakat

mengembangkan kebudayaan yang tidak sama. /ika satu kelompok etnis pedalaman

menjadikan cita rasa manis sebagai dominasi rasa masakannya maka pada masyarakat

pesisir, rasa asin dan pedas mencari ciri-ciri masakan khasnya. ebiasaan mengkonsumsi

masakan kuat akan rasa asin ketika mencicip makanan dominan manis tentunya selera

makan menjadi berkurang. Seseorang yang lahir dari orangtua 9ionghoa, memiliki

preferensi menikah dengan gadis atau pria dari etnik yang sama. Soal selera makan

maupun idealisasi pasangan kawin adalah satu contoh kebiasaan-kebiasaan anggota

masyarakat yang dibiasakan atau disosialisasi semenjak kecil. Setiap gagasan, sikap,

hingga realisasinya pada perilaku terhadap sesuatu hal merupakan bagian dari proses

sosialisasi. :adine 6iu cenderung suka makanan asin hingga bisa disimpulkan kalau

orangtuanya ataupun lingkungan keluarganya memperkenalkan rasa ini lebih dominan

daripada citarasa makanan lainnya. etika :adine 6iu memutuskan menikah dengan laki-

laki yang bukan dari golongan etniknya, maka ia mengurungkan niatnya dan

mempertimbangkan mencari pria 9ionghoa untuk dijadikan suami sebagaimana diinginkan

kelompok sosialnya. Seseorang sewajarnya menikah dulu sebelum melakukan hubungan

seksual dan masyarakat mengatur hal ini melalui sosialisasi dan ketika terdapat anggota

masyarakat tidak menjalankan tindakan sosial yang diharapkan, maka dapat dikatakananggota masyarakat tersebut melakukan penyimpangan sosial atau non-konformis.

$engalaman :adine 6iu mewakili pengalaman keseharian kita, bahwa kita diharuskan

konformitas dengan harapan masyarakat. $erilaku konformis adalah tindakan yang perlu

dilakukan oleh setiap orang dalam rangka menjadikan kehidupan bersama berlangsung

harmonis. elangsungan ini dapat diwujudkan melalui proses sosialisasi yang menjadikan

setiap orang memahami kebiasaan yang dicita-citakan kelompoknya.

)#* 3

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 4/14

Status dan Peran. ;alam proses sosialisasi hal utama yang diajarkan adalah pengetahuan

menyangkut status dan peran (role#. Melalui pengetahuan status dan peran maka

seseorang diharapkan dapat menempatkan peribadinya sesuai dengan keberadaan status

dan peran lawan komunikasinya. $emahaman demikian adalah pengetahuan utama bagi

manusia dalam rangkaiannya membekali dirinya untuk dapat bergaul dengan berbagai

pelapisan masyarakat. Secara permanen individu memiliki status yang diperoleh dari 9uhan

atau kita sebut sebagai ascribed status, yang diwakili melalui status seks, ras dan etnis,

keanggotaan kekerabatan, usia, dan agama.  Achieved status  merupakan status individu

yang diperoleh melalui hasil usahanya, kategorinya dapat berbentuk status pendidikan,

ekonomi, dan pekerjaan.

Tahapan Pengembangan Diri anusia. $ada Modul edua% 9eori-9eori Sosiologi

omunikasi telah dibahas kerangka teori *eorge 3erbert Mead yang menerangkan tentang

$aradigma )nteraksi Simbolik. 0erkait dengan sosialisasi, Mead menjelaskan proses

sosialisasi memungkinkan individu mendapatkan keterampilan berkomunikasi atau interaksi

sosial. $engetahuan komunikasi berisikan informasi menyangkut status dan peran, ketika

seseorang telah diajarkan pengetahuan ini oleh agen-agen sosialisasi maka setiap individu

dapat menempatkan diri sesuai harapan masyarakat. emampuan menempatkan diri

dikatakan Mead sebagai pengambilan peranan (role taking #, dengan proses-prosesnya

berupa %

(#. 9ahap $lay Stage

$roses ini berlangsung ketika individu mulai mengenal dunia. 6ingkungan keluarga inti

dan keluarga luas turut mengembangkan diri manusia (sel! #. )ndividu muda ini mulai

belajar mengamati status dan peran orang-orang yang ada disekitar kehidupan

awalnya. Mengenali status <ayah= sebagai laki-laki dengan peran gendernya sebagai

pencari nafkah, mengenali status <ibu= sebagai perempuan yang berperan dalam segi

domestik. $ada fase play stage, anak memperaktekkan peranan orang yang diamatinya

dengan membawanya ke dalam dunia permainan bersama  peer group-nya. 'da yang

berperan sebagai ayah atau ibu, menjadi dokter atau perawat, petugas pemadam

kebakaran, polisi, dan status maupun peran lainnya. 9entunya, dalam fase peniruan ini

belum sepenuhnya anak memahami makna setiap status peran yang dimainkan.

(&#. 9ahap *ame Stage

$ada bagian tahapan ini, seorang anak telah mulai mengenali status peran dirinya

maupun orang-orang lainnya. 'nak kecil tahu persis ia akan dimarahi ibunya ketika

berkata bohong dan ia akan melakukan hal yang sama pada orang lain ketika

didapatinya bersikap curang.

)#* 4

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 5/14

(2#. 9ahap Significant >ther

7mumnya tahapan ini dilalui anak ketika telah mengenal lingkungan sosialisasi lebih

luas. Melalui institusi pendidikan formal, seseorang akan menjumpai agen-agen

sosialisasi lainnya yang memberikan keterampilan lebih luas untuk merealisasikan

kemampuan berkomunikasinya atau keterampilan mengambil peranan (generali"ed 

other #. $embentukan diri manusia telah terbentuk pada proses ini yang dikatakan Mead,

individu telah mempunyai diri.

(Mead, ind, Sel!, Society# $rom The Stand Point o! The Social %ehavioris, !& dalamSoenarto, !!2%&1#

 Agen Sosialisasi. 9erdapat empat agen sosialisasi, yaitu % keluarga, teman bermain, institusi

pendidikan formal, dan media massa. eluarga sebagai agen sosialisasi terpenting dalam

periode awal kehidupan manusia di dunia, sebabnya keluarga berperan sebagai agen

pertama yang memperkenalkan aturan simbolik dalam sistem sosialnya. 9eman bermain

atau dapat disebut proses sosialisasi berupa game stage  8 tahapan ini seseorang

dikenalkan dengan agen-agen sosialisasi sebaya yang mengajarkan mekanisme

berinteraksi sosial. institusi pendidikan formal atau lembaga sekolah berperan mengajari

seseorang aturan kemandirian (independence#, prestasi (achievement #, universalisme

(universalism#, dan spesifitas (speci!icity # yang akan berguna kelak dikehidupan

bermasyarakat atau saat kita berinteraksi dengan orang lain (generali"ed other #.

Media massa di era modrenisasi seperti saat ini semakin menunjukan diri sebagai agen

sosialisasi baik secara formal maupun informal. 'rtinya, media massa telah mengambil

peran yang cukup besar bagi kehidupan sebagai agen erubahan an agen sosialisasi bagi

kehidupan masyarakat modern.

7ntuk mengetahui dengan tepat bagian mana yang diperoleh seseorang dari media massa

dalam proses sosialisasinya memang bukan hal yang mudah%

. ;iperlukan data mengenai perilaku komunikasi orang menurut tingkat usia, jenis

kelamin dan sebagainya. Selama ini memang sudah sering dilakukan penelitian,

bahwa anak-anak yang masih berusia muda lebih banyak menghabiskan

waktunya bersama media massa.&. 7ntuk memahami sepenuhnya, diperlukan data yang lebih rinci disamping itu

 juga diperlukan penelitian jangka panjang untuk mengetahui perubahan

kebiasaan media anggota masyarakat.2. ;iperlukan informasi yang lebih banyak mengenai sejauh mana orang menyerap

norma-norma social dari media massa aik secara sadar maupun tidak, langsung

)#*

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 6/14

atau tidak langsung. 7ntuk itu diperlkan data rujukan identifikasi khalayak degan

tokoh-tokoh tertentu dalam menerapkan nilai dan perilaku.?. $erlu diketahui lebih banyak tentang derajat relative media massa sebagai

sumber normative diantara berbagai agen sosialisasi yang lain. 'rtinya kelompok

atau bagian mana yang lebih didengar dan lebih berpengaruh bagi masing-

masing individu.. $erlu diperluas penelitian agar mencakup isi sosialisasi selain norma-norma yang

eksplisit. Seperti dikemukakan oleh 3erbert 3yman, perlu diteliti peran media

massa dalam mensosialisasikan individu kepada rasa moral dan social seperti

simpati, kasihan, kasih saying dsb.

Peran Media Massa dalam Proses Sosialisasi

Menyambung pada agen sosialisasi berikutnya, adalah institusi media massa. 6embaga

yang dalam operasionalisasi kerjanya mewujudkan informasi melalui saluran komunikasi

massa baik dalam bentuk media cetak, elektronik, maupun media dotcom. Melalui pesan-

pesan yang disampaikan ke dalam iklan komersial, siaran berita perekonomian - terorisme -

perang, in!otainment , film atau opera sabun sering dikaitkan mendorong terjadinya

perubahan dalam cara pandang dan perilaku masyarakatnya.

etika televisi belum dikenal meluas seperti sekarang, orang biasanya tidur malam sesudah

makan malam sekitar jam sembilan dan dapat bangun pagi untuk berangkat berkerja.Sesudah ada televisi, banyak orang menonton televisi atau menunggu sinetron hingga

selesai ditayangkan hingga larut malam, dan kebiasaan ini merubah pola rutin masyarakat.

 'nak-anak kita lebih konsen ketika menonton televisi dibanding harus belajar 

mempersiapkan pelajaran esok hari di sekolah dengan orangtua yang tampaknya tidak

terlalu pusing dengan keadaan ini. $ada kasus lainnya, tengah malam adalah saat bagi

kebanyakan orang untuk berinteraksi dengan kawan-kawannya dalam sosial media hingga

masuk waktu subuh.

@ontoh kecil media elektronik berupa televisi dan internet merupakan realitas komunikasi

massa kontemporer yang mengorganisasi kegiatan orang banyak dewasa kini.

Sebagaimana disampaikan /alaludin Aahkmat, bahwa keberadaan radio transistor di

pedesaan mengurangi waktu penduduk untuk mengobrol dengan tetangga atau berkunjung

ke rumah kerabat, video recorder  mengurangi frekuensi orang menonton film di bioskop,

terminal komputer mempersingkat waktu rapat atau menghilangkan rutinitas perjumpaan

dengan orang lain secara tatap muka (Aakhmat dalam )brahim, !!%&#.

)#* !

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 7/14

$encapaian perkembangan teknologi informasi komunikasi massa turut membentuk

perkembangan cara hidup yang semula tidak dikenal dan kemudian menjadi gaya hidup

yang umum dilakukan. Media massa selaku agen sosialisasi skunder memperkenalkan

kepada masyarakat tentang nilai-nilai atau pandangan hidup baru. :ilai-nilai yang

ditawarkan sebenarnya merupakan hasil dari proses konversi komunikasi masyarakat yang

ditangkap lembaga media lantas didistribusikan kembali ke masyarakat setelah melalui

proses seleksi realitas tangan kedua (second hand reality #. ehidupan sistem sosial suatu

masyarakat bergantung dengan sistem komunikasi politik yang dipelihara pemerintahnya

yang tentunya implementasinya berkaitan dengan pola-pola sosialisasi yang akan diterima

oleh warganegaranya. etika sistem politik berlangsung dalam ideologi demokrasi maka

masyarakat akan memiliki pandangan hidup yang menjunjung prinsip kesetaraan. 'kan

berbeda halnya pada masyarakat dengan perangkat suprastruktur yang otoritarian maka

yang tercipta adalah suatu keadaan masyarakat dengan ciri-ciri nilai sosialisasi yang tidak

demokratis. @iri-ciri ideologi negara akan terasa pada setiap agen-agen sosialisasi lainnya,

tidak terbatas pada media komunikasi massanya namun menyeluruh pada agen keluarga,

teman bermain, dan institusi pendidikan formal. :amun terangnya, media massa ibarat

cermin besar yang merefleksikan gambaran umum nilai-nilai sistem sosial masyarakat yang

secara langsung dibentuk oleh keberadaan ideologi suatu negara.

0erbicara mengenai peran media massa dalam proses sosialisasi bearti kita berbicara

mengenai sejauh mana penggunaan media massa mempengaruhi dan menggiring

masyarakat modern kea rah perubahan yang bersifat lebih global dan laten.

Media massa dan perkembangan tekhnologi yang sangat pesat belakangan mempegaruhi

irama dan wajah penyebaran informasi serta teknik atau cara berkomunikasi masayarakat.

omunikasi tatap muka tidak lagi menjadi point utama dalam pencapaian tujuan meskipun

hingga saat ini belum ada yang dapat menggantikan atau menyamai keefektifan komunikasi

tatap muka. ;i sisi lain, pola kehidupan masyarakat yang berubah menjadi ritme yang

sangat cepat dan serba instant menuntut masyarakat modern untuk mau tidak mau

berhadaan dengan efisiensi waktu.

Seala seuatu yang pada akhirnya dapat dipermudah dan dipangkas menjadi lebih praktis

menjadi pilihan utama masyarakat modern. Media massa baik cetak, maupun elektronik

memudahkan proses sosialisasi baik dari segi efisiensi waktu juga kapasitas penyebaran

nilai dan norma yang dberikan.

)ntinya, media massa dan masyarakat modern merupakan dua elemen yang saat ini tidak

lagi dapat dipisahkan satu dengan lainnya, tanpa media massa masyarakat modern tidak

)#* "

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 8/14

ubahnya masyarakat tradisioal dulu yang belum mengenal kecanggihan tehnologi seperti

sekarang.

Media Massa Sebagai #gen Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan

dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah

sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory#. arena dalam

proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

$roses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-

agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain.

 'kan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi konflik pribadi

karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang berlainan.

Sosialisasi ter$ada% indi&idu

Antropologi

;alam antropologi, sosialisasi diterangkan sebagai awal proses bagaimana seorang

anggota baru dari suatu masyarakat mengambil kemudian menggunakan aspek-aspek lain

di luar kebudayaan dan diinterdalisasikan bagi dirinya dalam kebudayaan atau disebut term

enkulturasi (enculturation#. $roses internalisasi melalui pemindahan aspek-aspek baru itu

tidak hanya dalam adat dan tradisi kebudayaan yang lain namun juga dalam bahasa,

pemakaian artefak seni, legenda, mitos, kepercayaan, maupun lagu-lagu rakyat. /ika orang

mengganti seluruh aspek dari kebudayaan lain ke dalam dirinya hal itu disebut dengan

asimilasi.

Menurut Soekanto (!1!# asimilasi menghasilkan unsur kebudayaan baru yang timbul

sebagai akibat pergaulan orang-orang dari kelompok-kelompok yang berlainan. 7nsur-unsur 

kebudayaan baru tersebut berbeda dengan kedua kebudayaan yang bertemu.

0agaimana hubungannya dengan media massaB sedangkan media massa dapat berperan

dalam mendorong mempercepat penggantian norma-norma serta tata nilai melalui

pencampuran dua unsur kebudayaan atau lebih membentuk suatu unsur yang baru sama

sekali dari kebudayaan itu.

Psikologi

$sikologi cenderung memandang sosialisasi sebagai proses seseorang mempelajari,

menerima sesuatu pengaruh stimulus dari luar karena melalui proses semacam ini

seseorang mengontrol keinginan atau bawaan dasarnya ke arah yang lebih baik sehingga

tidak besifat merusak. $aradigma teroitis dari Creud tersebut dapat diterapkan dalam segala

)#* '

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 9/14

bidang termasuk menjelaskan bagaimana hubungan antara pesan-pesan media dengan

sikap seseorang.

Media massa sangat berperan dalam sosialisasi pesan-pesannya untuk mendorong dan

membangkitkan unsur )d yang dimiliki oleh audien, yaitu membangkitkan kepuasan yang

rendah, selera hewani secara berlebihan dari manusia, misalnya mendorong nafsu makan

dan sebagainya.

Selain itu media juga dapat mempengaruhi kesadaran manusia melalui penerimaan pesan-

pesan melalui unsur ego. >rang belajar mengetahui sesuatu demi peningkatan

pengetahuannya, pandangan dan pendapatannya serta keyakinannya secara intelektual

artinya membangkitkan keingintahuan. $ada tingkat superego, media diharapkan

mengendalikan dirinya, mengatur dirinya, menata kembali nilai dan norma demi manusia

sendiri.

Sosiologi

Menurut sudut pandang ilmu sosiologi, satu merupakan langkah pengetahuan mereka

tentang apa yang mereka butuhkan karena menjadi anggota suatu kelompok misalnya

keluarga. edua, memberikan bagi setiap individu untuk memahami jenis-jenis kelompok

yang membentuk suatu masyarakat. Meskipun tidak pernah menjadi anggota secara

langsung harapan terhadap kelompok ini, misalnya harapan orang terhadap pelayanan

pemerintah, rumah sakit, asuransi, tim sepakbola $SS), polisi dan lain-lain. /adi, melalui

keikutsertaan seseorang dalam suatu kelompok baik bersifat membership ataukah reference

member ataupun partisipan namun kelompok-kelompok itu dapat berperan sebagai

sosialisasi nilai, dalam hal ini termasuk media massa.

Sosialisasi bagi asyarakat 

Sosialisasi dapat dikatakan sebagai usaha suatu masyarakat (kumpulan individu# untuk

melanjutkan sistemnya menjadi lebih stabil. $erjuangan itu terjadi secara konstant darianggotanya semenjak lahir sampai kematiannya demi kelangsungan sistem secara

kontinyu. 3al ini memungkinkan terjadi karena dasar dari organisasi sosial dan kebudayaan

secara umum ditansmisikan melalui proses social.

Keluarga

;alam keadaan normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah

keluarga. eluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang terdiri atas orang tua, saudara-

saudara, serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. eluarga merupakan media

sosialisasi yang pertama dan utama atau yang sering dikenal dengan istilah media

)#* (

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 10/14

sosialisasi primer. Melalui keluarga, anak mengenal dunianya dan pola pergaulan sehari-

hari. 'rti pentingnya keluarga sebagai media sosialisasi primer bagi anak terletak pada

pentingnya kemampuan yang diajarkan pada tahap ini. >rang tua umumnya mencurahkan

perhatian untuk mendidik anak agar memperoleh dasar-dasar pergaulan hidup yang benar 

dan baik melalui penanaman disiplin, kebebasan, dan penyerasian.

 

Teman Sepermainan (Kelompok Sebaya)

Media sosialisasi berikutnya adalah teman sepermainan. $roses sosialisasi ini berbeda

dengan proses sosialisasi dalam keluarga. Seorang anak belajar berinteraksi dengan

orangorang yang sebaya dengan dirinya. $ada tahap ini anak mempelajari aturan-aturan

yang mengatur orang-orang yang kedudukannya sejajar. ;alam kelompok teman

sepermainan, anak mulai mempelajari nilai-nilai keadilan. Semakin meningkat umur anak,

semakin penting pula pengaruh kelompok teman sepermainan.

adang-kadang dapat terjadi konflik antara norma yang didapatkan dari keluarga dengan

norma yang diterimanya dalam pergaulan dengan teman sepermainan. 9erutama pada

masyarakat yang berkembang dengan amat dinamis, hal itu dapat menjurus pada tindakan

yang bertentangan dengan moral masyarakat umum. $ada usia remaja, kelompok

sepermainan itu berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas.

$erkembangan itu antara lain disebabkan oleh remaja yang bertambah luas ruang lingkup

pergaulannya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. 'kan tetapi, perlu diwaspadai

pengaruh-pengaruh yang akan muncul ketika remaja mulai bergaul dengan sebayanya,

karena pada tahap ini, tingkat kerawanan terhadap hal-hal yang cenderung ke arah negatif 

sangat tinggi. Mudah sekali, si remaja terpengaruh apabila basis sosialisasi keluarga yang

pernah dialami sangat lemah. Sehingga, dengan kata lain, sebelum anak mulai masuk ke

dalam lingkungan sebayanya, sosialisasi primer yang berlangsung dalam keluarga

hendaknya diperkuat secara nyata

SekolahSekolah dengan lembaga yang melaksanakan sistem pendidikan formal merupakan agen

sosialisasi yang akan kita bahas selanjutnya. ;i sekolah seorang anak akan belajar 

mengenai hal-hal baru yang tidak ia dapatkan di lingkungan keluarga maupun teman

sepermainannya. Selain itu juga belajar mengenai nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat sekolah, seperti tidak boleh terlambat waktu masuk sekolah, harus mengerjakan

tugas atau $A, dan lain-lain.

Sekolah juga menuntut kemandirian dan tanggung jawab pribadi seorang anak dalam

mengerjakan tugas-tugasnya tanpa bantuan orang tuanya. 3al itu sejalan dengan pendapat

)#* )*

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 11/14

;reeben yang mengatakan bahwa dalam lembaga pendidikan sekolah (pendidikan formal#

seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung.

 'spek lain yang dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence#,

prestasi (achievement #, dan kekhasan (speci!icity #. 'dapun fungsi pendidikan sekolah

sebagai salah satu media sosialisasi, antara lain sebagai berikut%

# Mengembangkan potensi anak untuk mengenal kemampuan dan bakatnya.

&# Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskannya dari satu generasi ke

generasi berikutnya.

2# Merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran keterampilan berbicara dan

mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional dan bebas.

?# Memperkaya kehidupan dengan menciptakan cakrawala intelektual dan cita rasa

keindahan kepada para siswa serta meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri

melalui bimbingan dan penyuluhan.

# Meningkatkan taraf kesehatan melalui pendidikan olahraga dan kesehatan.

"# Menciptakan warga negara yang mencintai tanah air, serta menunjang integritas

antarsuku dan antarbudaya.

# Mengadakan hiburan umum (pertandingan olahraga atau pertunjukan kesenian#.

Lingkungan Kerja

;i lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan teman sekerja, pimpinan, dan

relasi bisnis. ;alam melakukan interaksi di lingkungan kerja, setiap orang harus

menjalankan peranan sesuai dengan kedudukannya. Misalnya, sebagai seorang pemimpin,

ia menjalankan peranannya untuk mengelola atau mengarahkan para karyawannya,

sedangkan sebagai pekerja ia melaksanakan perintah pemimpin dan tugas sesuai dengan

kedudukannya.

:ilai dan norma pergaulan sehari-hari tidak dapat diterapkan pada lingkungan kerja karena

posisi atau jabatan seseorang sangat memengaruhi hubungan yang harus dijalankannya.

Seorang pemimpin suatu perusahaan walaupun umurnya lebih muda tetap harus dipatuhidan dihormati oleh bawahannya yang mungkin umurnya lebih tua. /adi, lingkungan kerja

telah melahirkan peranan seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya yang

memengaruhi tindakannya sebagai anggota masyarakat.

Media Massa

Media massa terdiri atas media cetak (surat kabar dan majalah# dan media elektronik (radio,

televisi, video, film, dan internet#. Meningkatnya teknologi komunikasi dan informasi

memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penyertaan

masyarakat atas pesan tersebut memberi peluang bagi media massa untuk berperan

sebagai agen sosialisasi yang semakin penting.

)#* ))

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 12/14

Salah satu media massa yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik anak-anak,

remaja, maupun dewasa adalah televisi. 'cara apa yang sering kamu tontonB Cilm, musik,

infotainment, sinetron, berita, atau yang lainnyaB 'cara yang disuguhkan oleh stasiun

televisi sangat beragam, dari pendidikan, hiburan, berita, bahkan tindak kriminal pun saat ini

banyak ditayangkan dan telah menjadi konsumsi publik. 0erbagai acara yang ditayangkan

oleh stasiun televisi itu akan berpengaruh pada tindakan yang dilakukan masyarakat,

terutama remaja dan anak-anak.

$esan-pesan yang ditayangkan melalui televisi dapat mengarahkan masyarakat ke arah

perilaku proporsional (sesuai dengan norma-norma masyarakat# atau perilaku antisosial

(bertentangan dengan norma-norma masyarakat#. 7ntuk mencegah hal-hal yang tidak

diinginkan, beberapa stasiun televisi menyarankan agar anak selalu didampingi oleh orang

tuanya dalam menonton acara televisi. 3al ini dimaksudkan agar orang tua memberikan

pengertian kepada anak mengenai acara yang disajikan, supaya anak mengerti maksud isi

acara itu.

Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. 'da

empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan

lembaga pendidikan sekolah, jadi Media massa juga merupakan salah satu agen sosialisasi

yang paling berpengaruh. $esan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan

tidak selamanya sejalan satu sama lain. 'pa ayng diajarkan keluarga mungkin saja berbeda

dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. Misalnya,

di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minman keras dan

menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba#, tetapi mereka dengan leluasa

mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa. Dang termasuk kelompok

media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah, tabloid#, media elektronik

(radio, televisi, video, film#. 0esarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan

frekuensi pesan yang disampaikan.

9anpa mengikari fungsi dan maafaat media massa dalam kehidupan masyarakat, disadari

adanya sejumlah efek sosial negatif yang ditimbulkan oleh media massa. arena itu mediamassa dianggap ikut bertanggung jawab atas terjadinya pergeseran nilai-nilai dan perilaku di

tengah masyarakat seperti menurunnya tingkat selera budaya, meningkatnya kejahatan,

rusaknya moral dan menurunnya kreativitas yang bermutu.

4fek negatif yang ditimbulkan oleh media massa terutama dalam hal delinkuensi dan

kejahatan bersumber dari besarnya kemungkinan atau potensi pada tiap anggota

masyarakat untuk meniru apa-apa yang disaksikan ataupun diperoleh dari media massa.

$engenaan (eEposure# terhadap isi media massa memungkinkan khalayak untuk

mengetahui sesuatu isi media massa, kemudian dipengaruhi oleh isi media tersebut.

)#* )2

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 13/14

0ersamaan dengan itu memang terbentang pula harapan agar khalayak meniru hal-hal yang

baik dari apa yang ditampilkan media massa.

3ampir setiap hari umumnya masyarakat dihadapkan pada berita dan pembicaraan yang

menyangkut perilaku kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, perkosaan dan bentuk-

bentuk yang lain. 'kibat logis dari keadaan tersebut bahwa segala sesuatu yang

digambarkan serta disajikan kepada masyarakat luas dapat membantu dan

mengembangkan kemampuan menentukan sikap pada individu-individu di tengah

masyarakat dalam menentukan pilihan mengenai apa yang patut ditempuhnya untuk

kehidupan sosial mereka. $emberian masalah kejahatan melalui media massa mempunyai

aspek positif dan negatif. $engaruh media massa yang bersifat halus dan tersebar (long

term impact# terhadap perilaku seolah-olah kurang dirasakan pengaruhnya, padahal justru

menyangkut masyarakat secara keseluruhan. 3asil dari berbagai penelitian menyatakan

bahwa efek langsung komunikasi massa pada sikap dan perilaku khalayaknya, kecil sekali,

atau belum terjangkau oleh teknik-teknik pengukuran yang digunakan sekarang.

emungkinan dan proses bagaimana terjadinya peniruan terhadap apa yang disaksikan

atau diperoleh dari isi media massa dapat dipahami melalui beberapa teori. Dang pertama

adalah teori peniruan atau imitasi. emudian teori berikutnya tentang proses

mengidentifikasi diri dengan seseorang juga menjelaskan hal yang sama. Sedangkan teori

social learning mengungkapkan faktor-faktor yang mendorong khalayak untuk belajar dan

mampu berbuat sesuatu yang diperolehnya dari interaksi sosial di tengah masyarakat.

Memang teori-teori tadi belum tuntas sepenuhnya dalam memaparkan perihal peniruan

terhadap isi media massa. :amun konsep-konsep pokok yang diajukan oleh masing-maisng

teori itu kurang lebih dapat membantu kita untuk memahami terjadinya peniruan yang

dimaksud dalam hubungan bahasan kita di sini yang merupakan faktor penting dari efek

sosial yang ditimbulkan oleh media massa.

Studi pertama tentang efek 9F yang dilakukan dengan lengkap adalah yang disebut $ayne

Cund Studies Cilm and their 4ffect on @hildren, yang berlangsung selama empat tahun

!&!-!2&. 3asil studi ini sebanyak dua belas jilid telah diterbitkan oleh Macmillan di antaratahun !22-!2.

)#* )3

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id 

7/26/2019 Modul Sosiologi Komunikasi [TM11] (1)

http://slidepdf.com/reader/full/modul-sosiologi-komunikasi-tm11-1 14/14

+atar Pustaka

0erger, $eter 6. !!2. Invitation to Sociology# A &umanistic Perspective, !1, dalam

amanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, /akarta% $enerbit Cakultas 4konomi

7niversitas )ndonesia.

;esiana 4. $ramesti. Modul 0ahan 'jar Sosiologi omunikasi. /akarta% 7niversitas Mercu

0uana.

Mead, *eorge 3erbet. !!2. ind, Sel!, Society# $rom The Stand Point o! The Social 

%ehavioris, !&, dalam amanto Soenarto, Pengantar Sosiologi , /akarta% $enerbit

fakultas 4konomi 7niversitas )ndonesia.

:asution, Gulkarimein. &&. Sosiologi 'omunikasi assa. 7niversitas 9erbuka% /akarta.

:urudin. &. Pengantar 'omunikasi assa. Aaja *rafindo $ersada% /akarta

Aakhmat, /ajaluddin. !!. (enerasi uda di Tengah Arus Perkembangan In!ormasi, dalam

)di Subandy )brahim, )i!estyle *cstasy# 'ebudayaan Pop dalam asyarakat 

'omoditas Indonesia, Dogyakarta% $enerbit /alasutra.

Soekanto, Soerjono. &.Sosiologi Suatu Pengantar . /akarta% $9 Aaja *rafindo $ersada.

Syam, :ina. &&. Sosiologi Sebagai Akar Ilmu 'omunikasi , Simbiosa Aekatama MediaH0andung

)#* )4

Sosiologi KomunikasiPusat +a"an A,ar dan eLearning

4njang $era )rawan, S .Sos.,M.).om http%55www.mercubuana.ac.id