43
Penurunan Kesadaran

Mogi Penurunan Kesadran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penurunan kesadaran

Citation preview

Page 1: Mogi Penurunan Kesadran

Penurunan Kesadaran

Page 2: Mogi Penurunan Kesadran

Fokus evaluasi

• Skor menurut Glasgow Coma Scale• Apakah penyebab struktural atau toksik

metabolik• Apakah penyebab reversibel ?

Page 3: Mogi Penurunan Kesadran

Gangguan kesadaran

Kegawatan neurologi yang menjadi petunjuk kegagalan fungsi integritas otak, dan sebagai “final common pathway” dari gagal organ, seperti jantung, napas dan sirkulasi, yang akan mengarah kepada gagal otak, dengan akibat kematian.

Page 4: Mogi Penurunan Kesadran

PENGERTIAN

Kesadaran adalah pengetahuan penuh atas diri, lokasi dan waktu.( Corwin, 2001 )

Penurunan kesadaran adalah keadaan dimanapenderita tidak sadar dalam arti tidak terjaga / tidak terbangun secara utuh sehingga tidak mampu memberikan respons yang normal terhadap stimulus.

Kesadaran secara sederhana dapat dikatakan sebagai keadaan dimana seseorang mengenal / mengetahui tentang dirinya maupun lingkungannya.( Padmosantjojo, 2000 )

Page 5: Mogi Penurunan Kesadran

Penurunan kesadaran secara kualitatif

• Compos mentis• Somnolen• Sopor• Soporkoma• Koma

Page 6: Mogi Penurunan Kesadran

TINGKAT PENURUNAN KESADARAN

1. Kompos mentisKompos mentis adalah kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari panca indra dan bereaksi secara optimal terhadap seluruh rangsangan baik dari luar maupun dalam.

2. Somnelen / drowsiness / clouding of consciousnessMata cenderung menutup, mengantuk, masih dapat dibangunkan dengan perintah, masih dapat menjawab pertanyaan walau sedikit bingung, tampak gelisah dan orientasi terhadap sekitarnya menurun.

Page 7: Mogi Penurunan Kesadran

TINGKAT PENURUNAN KESADARAN3. Stupor / Sopor

Mata tertutup dengan rangsang nyeri atau suara keras baru membuka mata atau bersuara satu dua kata . Motorik hanya berupa gerakan mengelak terhadap rangsang nyeri.

4. Soporokoma / SemikomaMata tetap tertutup walaupun dirangsang nyeri secara kuat, hanya dapat mengerang tanpa arti, motorik hanya gerakan primitif.

5. KomaDengan rangsang apapun tidak ada reaksi sama sekali, baik dalam hal membuka mata, bicara maupun reaksi motorik.( Harsono , 1996 )

Page 8: Mogi Penurunan Kesadran

Penurunan kesadaran secara kuantitatif

Glasgow Coma Scale (GCS) :• Eye ( E )• Motorik ( M )• Verbal ( V )

Page 9: Mogi Penurunan Kesadran

Eye

E1 , tidak membuka mata dengan rangsang nyeri

E2, membuka mata dengan rangsang nyeri

E3, membuka mata dengan rangsang suara

E4, membuka mata spontan

Page 10: Mogi Penurunan Kesadran

Motorik

M1, tidak reaksi dengan rangsang nyeriM2, deserebrasi dengan rangsang nyeriM3, dekortikasi dengan rangsang nyeriM4, reaksi menghampiri rangsang nyeri, tidak

mencapai sasaranM5, reaksi menghampiri rangsang nyeri,

mencapai sasaranM6, reaksi motorik sesuai perintah

Page 11: Mogi Penurunan Kesadran

Verbal

V1, tidak responV2 , mengerangV3, respon kataV4, bicara kalimat tetapi disorientasi waktu

dan tempatV5, bicara kalimat, orientasi baik

Page 12: Mogi Penurunan Kesadran

ETIOLOGIUntuk memudahkan mengingat dan menelusuri kemungkinan – kemungkinan penyebab penurunan kesadaran dengan istilah “ SEMENITE “ yaitu :

1. S : SirkulasiMeliputi stroke dan penyakit jantung

2. E : EnsefalitisAdanya infeksi sistemik / sepsis yang mungkin melatarbelakanginya atau muncul secara bersamaan.

3. M : MetabolikMisalnya hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia, koma hepatikum

4. E : ElektrolitMisalnya diare dan muntah yang berlebihan.

Page 13: Mogi Penurunan Kesadran

ETIOLOGI5. N : Neoplasma

Tumor otak baik primer maupun metastasis6. I : Intoksikasi

Intoksikasi berbagai macam obat maupun bahan kimia dapat menyebabkan penurunan kesadaran

7. T : TraumaTerutama trauma kapitis : komusio, kontusio, perdarahan epidural, perdarahan subdural, dapat pula trauma abdomen dan dada.

8. E : EpilepsiPasca serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan penurunan kesadaran.( Harsono , 1996 )

Page 14: Mogi Penurunan Kesadran

MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinik yang terkait dengan penurunan kesadaran adalah :1. Penurunan kesadaran secara kwalitatif2. GCS kurang dari 133. Sakit kepala hebat4. Muntah proyektil5. Papil edema6. Asimetris pupil7. Reaksi pupil terhadap cahaya melambat atau negatif8. Demam

Page 15: Mogi Penurunan Kesadran

MANIFESTASI KLINIS

9. Gelisah10. Kejang11. Retensi lendir / sputum di tenggorokan12. Retensi atau inkontinensia urin13. Hipertensi atau hipotensi14. Takikardi atau bradikardi15. Takipnea atau dispnea16. Edema lokal atau anasarka17. Sianosis, pucat dan sebagainya

Page 16: Mogi Penurunan Kesadran

ascending reticular activating systemARAS

Page 17: Mogi Penurunan Kesadran
Page 18: Mogi Penurunan Kesadran

Gangguan kesadarankelainan fokal (-) , kaku kuduk (-)

• Gangguan iskemik• Gangguan metabolik• Intoksikasi• Infeksi sistemis• Hipertermia• epilepsi

Page 19: Mogi Penurunan Kesadran

Gangguan kesadarankelainan fokal (-) , kaku kuduk (+)

• Perdarahan subarakhnoid• Radang selaput otak• Radang otak

Page 20: Mogi Penurunan Kesadran

Gangguan kesadarankelainan fokal (+)

• Tumor otak• Perdarahan otak• Infark otak• Abces otak

Page 21: Mogi Penurunan Kesadran

Bahaya penurunan kesadaran

• Peningkatan TIK• Herniasi• Kompresi otak• Meningoensefalitis/ ensefalitis

Page 22: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN PRIMER

1. Airwaya) Apakah pasien berbicara dan bernafas secara bebasb) Suara nafas abnormal : stridor, wheezing, mengi dllc) Penggunaan otot-otot bantu pernafasand) Gelisahe) Sianosisf) Kejangg) Retensi lendir / sputum di tenggorokanh) Suara seraki) Batuk

Page 23: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN PRIMER

2. Breathinga) Adakah suara nafas abnormal : stridor, wheezing,

mengi dllb) Sianosisc) Takipnud) Dispneae) Hipoksiaf) Panjang pendeknya inspirasi ekspirasi

Page 24: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN PRIMER

3. Circulationa) Hipotensi / hipertensib) Takipnuc) Hipotermid) Pucate) Ekstremitas dinginf) Penurunan capillary refillg) Produksi urin menurunh) Nyerii) Pembesaran kelenjar getah bening

Page 25: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER

1. Riwayat penyakit sebelumnyaApakah klien pernah menderita :a. Penyakit strokeb. Infeksi otakc. DMd. Diare dan muntah yang berlebihane. Tumor otakf. Intoksiaksi insektisidag. Trauma kepalah. Epilepsi dll.

Page 26: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER2. Pemeriksaan fisik

a. Aktivitas dan istirahat Data Subyektif: kesulitan dalam beraktivitas kelemahan kehilangan sensasi atau paralysis. mudah lelah kesulitan istirahat nyeri atau kejang otot Data obyektif: Perubahan tingkat kesadaran Perubahan tonus otot ( flasid atau spastic), paraliysis ( hemiplegia ) , kelemahan umum. gangguan penglihatan

Page 27: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDERb. Sirkulasi

Data Subyektif: Riwayat penyakit stroke Riwayat penyakit jantungPenyakit katup jantung, disritmia, gagal jantung , endokarditis bacterial. Polisitemia. Data obyektif: Hipertensi arterial Disritmia Perubahan EKG Pulsasi : kemungkinan bervariasi Denyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal

Page 28: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER

c. Eliminasi Data Subyektif: Inkontinensia urin / alvi Anuria Data obyektif Distensi abdomen ( kandung kemih sangat penuh ) Tidak adanya suara usus( ileus paralitik )

Page 29: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER

d. Makan/ minum Data Subyektif: Nafsu makan hilang Nausea Vomitus menandakan adanya PTIK Kehilangan sensasi lidah , pipi , tenggorokan Disfagia Riwayat DM, Peningkatan lemak dalam darah Data obyektif:Obesitas ( faktor resiko )

Page 30: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDERe. Sensori neural

Data Subyektif: Syncope Nyeri kepala : pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub arachnoid. Kelemahan Kesemutan/kebas Penglihatan berkurang Sentuhan : kehilangan sensor pada ekstremitas dan pada muka Gangguan rasa pengecapan Gangguan penciuman Data obyektif: Status mental

Page 31: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER Penurunan kesadaran Gangguan tingkah laku (seperti: letargi, apatis, menyerang) Gangguan fungsi kognitif Ekstremitas : kelemahan / paraliysis genggaman tangan tidak imbang, berkurangnya reflek tendon dalam Wajah: paralisis / parese Afasia ( kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan ekspresif/ kesulitan berkata kata, reseptif / kesulitan berkata kata komprehensif, global / kombinasi dari keduanya. ) Kehilangan kemampuan mengenal atau melihat, stimuli taktil Kehilangan kemampuan mendengar Apraksia : kehilangan kemampuan menggunakan motorik Reaksi dan ukuran pupil : reaksi pupil terhadap cahaya positif / negatif, ukuran pupil isokor / anisokor, diameter pupil

Page 32: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER

f. Nyeri / kenyamanan Data Subyektif:Sakit kepala yang bervariasi intensitasnya Data obyektif: Tingkah laku yang tidak stabil Gelisah Ketegangan otot

g. RespirasiData Subyektif : perokok ( faktor resiko )

Page 33: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDERh. Keamanan

Data obyektif: Motorik/sensorik : masalah dengan penglihatan Perubahan persepsi terhadap tubuh Kesulitan untuk melihat objek Hilang kewaspadaan terhadap bagian tubuh yang sakit Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah dikenali Gangguan berespon terhadap panas, dan dingin/gangguan regulasi suhu tubuh Gangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap keamanan Berkurang kesadaran diri

i. Interaksi sosialData obyektif: Problem berbicara Ketidakmampuan berkomunikasi

Page 34: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER3. Menilai GCS

Ada 3 hal yang dinilai dalam penilaian kuantitatif kesadaran yang menggunakan Skala Coma Glasgow : Respon motorik Respon bicara Pembukaan mataKetiga hal di atas masing-masing diberi angka dan dijumlahkan.Penilaian pada Glasgow Coma ScaleRespon motorik

Nillai 6 : Mampu mengikuti perintah sederhana seperti : mengangkat tangan, menunjukkan jumlah jari-jari dari angka-angka yang disebutkan oleh pemeriksa, melepaskan gangguan.

Nilai 5: Mampu menunjuk tepat, tempat rangsang nyeri yang diberikan seperti tekanan pada sternum, cubitan pada M. Trapezius

Nilai 4 : Fleksi menghindar dari rangsang nyeri yang diberikan , tapi tidak mampu menunjuk lokasi atau tempat rangsang dengan tangannya.

Page 35: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER Nilai 3 : fleksi abnormal .

Bahu aduksi fleksi dan pronasi lengan bawah , fleksi pergelangan tangan dan tinju mengepal, bila diberi rangsang nyeri ( decorticate rigidity )

Nilai 2 : ekstensi abnormal.Bahu aduksi dan rotasi interna, ekstensi lengan bawah, fleksi pergelangan tangan dan tinju mengepal, bila diberi rangsang nyeri ( decerebrate rigidity )

Nilai 1 : Sama sekali tidak ada respon Catatan :

- Rangsang nyeri yang diberikan harus kuat- Tidak ada trauma spinal, bila hal ini ada hasilnya akan selalu negatif

Page 36: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER Respon verbal atau bicara

Respon verbal diperiksa pada saat pasien terjaga (bangun). Pemeriksaan ini tidak berlaku bila pasien :- Dispasia atau apasia- Mengalami trauma mulut- Dipasang intubasi trakhea (ETT)

Nilai 5 : pasien orientasi penuh atau baik dan mampu berbicara . orientasi waktu, tempat , orang, siapa dirinya , berada dimana, tanggal hari.

Nilai 4 : pasien “confuse” atau tidak orientasi penuh Nilai 3 : bisa bicara , kata-kata yang diucapkan jelas dan baik tapi

tidak menyambung dengan apa yang sedang dibicarakan Nilai 2 : bisa berbicara tapi tidak dapat ditangkap jelas apa artinya

(“ngrenyem”), suara-suara tidak dapat dikenali makna katanya Nilai 1 : tidak bersuara apapun walau diberikan rangsangan nyeri

Page 37: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER Respon membukanya mata :

Perikasalah rangsang minimum apa yang bisa membuka satu atau kedua matanyaCatatan:Mata tidak dalam keadaan terbalut atau edema kelopak mata.

Nilai 4 : Mata membuka spontan misalnya sesudah disentuh Nilai 3 : Mata baru membuka bila diajak bicara atau

dipanggil nama atau diperintahkan membuka mata Nilai 2 : Mata membuka bila dirangsang kuat atau nyeri Nilai 1 : Tidak membuka mata walaupaun dirangsang nyeri

Page 38: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER Menilai reflek-reflek patologis :a. Reflek Babinsky

Apabila kita menggores bagian lateral telapak kaki dengan suatu benda yang runcing maka timbullah pergerakan reflektoris yang terdiri atas fleksi kaki dan jari-jarinya ke daerah plantar

b. Reflek Kremaster :Dilakukan dengan cara menggoreskan kulit dengan benda halus pada bagian dalam (medial) paha. Reaksi positif normal adalah terjadinya kontrkasi M.kremaster homolateral yang berakibat tertariknya atau mengerutnya testis. Menurunnya atau menghilangnya reflek tersebut berarti adanya ganguan traktus corticulspinal

Page 39: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER 5. Uji syaraf kranial :

NI.N. Olfaktorius – diperiksa dengan bau bauhan seperti tembakau, wangi-wangian, yang diminta agar pasien menyebutkannya dengan mata tertutup

N.II. N. OpticusDiperiksa dengan pemerikasaan visus pada setiap mata . digunakan optotipe snalen yang dipasang pada jarak 6 meter dari pasien .Visus ditentukan dengan kemampuan membaca jelas deretan huruf-huruf yang ada

N.III/ Okulomotoris. N.IV/TROKLERIS , N.VI/ABDUSENDiperiksa bersama dengan kemampuan pergerakan bola mata kesegala arah , diameter pupil , reflek cahaya dan reflek akomodasi

N.V. Trigeminus berfungsi sensorik dan motorik,Sensorik diperiksa pada permukaan kulit wajah bagian dahi , pipi, dan rahang bawah serta goresan kapas dan mata tertutupMotorik diperiksa kemampuan menggigitnya, rabalah kedua tonus muskulusmasketer saat diperintahkan untuk gerak menggigit

Page 40: Mogi Penurunan Kesadran

PENGKAJIAN SEKUNDER N.VII/ Fasialis, fungsi motorik N.VII diperiksa kemampuan mengangkat alis, mengerutkan dahi,

mencucurkan bibir , tersentum , meringis (memperlihatkan gigi depan )bersiul , menggembungkan pipi.fungsi sensorik diperiksa rasa pengecapan pada permukaan lidah yang dijulurkan (gula , garam , asam

N.VIII/ Vestibulo – acusticusFungsi pendengaran diperiksa dengan tes Rinne , Weber , Schwabach dengan garpu tala.

N.IX/ Glosofaringeus, N.X/vagus : diperiksa letak ovula di tengah atau deviasi dan kemampuan menelan pasien

N.XI / Assesorius diperiksa dengan kemampuan mengangkat bahu kiri dan kanan ( kontraksi M.trapezius) dan gerakan kepala

N.XII/ Hipoglosus diperiksa dengan kemampuan menjulurkan lidah pada posisi lurus , gerakan lidah mendorong pipi kiri dan kanan dari arah dalam

Page 41: Mogi Penurunan Kesadran

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan penyebab penurunan kesadaran yaitu :

1. Laboratorium darahMeliputi tes glukosa darah, elektrolit, ammonia serum, nitrogen urea darah ( BUN ), osmolalitas, masa pembekuan, kandungan keton serum, alcohol, obat-obatan dan analisa gas darah ( BGA ).

2. CT ScanPemeriksaan ini untuk mengetahui lesi-lesi otak

3. PET ( Positron Emission Tomography )Untuk meenilai perubahan metabolik otak, lesi-lesi otak, stroke dan tumor otak

4. SPECT ( Single Photon Emission Computed Tomography )Untuk mendeteksi lokasi kejang pada epilepsi, stroke.

5. MRIUntuk menilai keadaan abnormal serebral, adanya tumor otak.

Page 42: Mogi Penurunan Kesadran

PEMERIKSAAN PENUNJANG6. Angiografi serebral

Untuk mengetahui adanya gangguan vascular, aneurisma dan malformasi arteriovena.

7. EkoensefalographyUntuk mendeteksi sebuah perubahan struktur garis tengah serebral yang disebabkan hematoma subdural, perdarahan intraserebral, infark serebral yang luas dan neoplasma.

8. EEG ( elektroensefalography )Untuk menilai kejang epilepsy, sindrom otak organik, tumor, abses, jaringan parut otak, infeksi otak

9. EMG ( Elektromiography )Untuk membedakan kelemahan akibat neuropati maupun akibat penyakit lain.

Page 43: Mogi Penurunan Kesadran

PENURUNAN KESADARAN

SENTRAL/ORGANIK

METABOLIK

PSIKIATRIK/PSIKOLOGIK/NEUROLOGIK

PEMBULUH DARAH

MASSA

INFEKSI

TRAUMA

UREMI

AMONIAK

HORMONAL

POST ECT PSIKOSIS

STROKE

TUMOR OTAK/SOL

ENSEFALITIS

CONTUSIO CEREBRI

PENDARAHAN IC

GGA

GGK

HEPATITIS FULMINANS

SIROSIS HEPATIS

HEPATOMA

HIPOGLIKEMI

HIPERGLIKEMI

AKUT

KRONIS

DM

MASSA

MYXEDEMA (HIPOTIROID BERAT)

NEUROSIS DEPRESIF

POST ICTAL EPILEPSI

AKUT

KRONIS