Upload
nurul-aisyah
View
158
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268
Keterangan :
1. Apex 5. Test
2. Aperture 6. Spire
3.Spine 7. Suture
4. Body whorl
No. Sampel : 1
No. Peraga : 916
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Basommatrophora
Family : Potamidesidae
Genus : Potamides
Spesies : Potamides crassum (DUJ.)
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Conical
Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)
Umur : Miosen Tengah (15-12 juta tahun lalu)
Keterangan : Fosil ini adalah spesies Potamides crassum (DUJ.), ordo
Basommatrophora, kelas Gastropoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati,
organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian
terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang
resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan
material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-
kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga
fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula,
material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan
material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan
tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang
bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan
pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian
mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-material sedimen,
sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-material
sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih
halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.
Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa
pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran
atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,
gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya
pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang
menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.
Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu konikal, yaitu berbentuk
menyerupai kerucut. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :
1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil
2. Body whorl yang merupakan bagian atas tubuh fosil
3. Spire yang merupakan bagian bawah tubuh fosil
4. Spine yang merupakan duri yang terdapat pada spire
5. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh
(pada saat masih hidup)
6. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body
whorl dan spire
7. Apex yang merupakan bagian ujung pada aperture yang juga merupakan kamar
pertama yang meruncing.
Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan
meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan
bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.
Fosil ini berumur Miosen Tengah atau sekitar 15-12 juta tahun lalu. Kegunaan
fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu
lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.
Referensi :
Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012
hari rabu. pukul 07.25 am.
Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :
Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
ASISTEN PRAKTIKAN
(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268
Keterangan :
1. Umblicus
2. Aperture
3. Suture
4. Test
No. Sampel : 2
No. Peraga : 1650
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Ordo : Ammanitida
Family : Ataxiocerasidae
Genus : Ataxioceras
Spesies : Ataxiocerus (Parataxioceras) cf. oppeli GEYER
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Spherical
Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)
Umur : Jura Atas (160-141 juta tahun lalu)
Keterangan : Fosil ini adalah spesies Ataxiocerus (Parataxioceras) cf.
oppeli GEYER, ordo Ammanitida, kelas Cephalopoda, filum Mollusca. Ketika
organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi
misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif
stabil. Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan
terkikis sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan
pengikisan. Lama-kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin
tebal sehingga fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin
besar pula, material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan
tergantikan dengan material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten
terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap
tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi
yang merupakan pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih
resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan
material-material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau
pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-
material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan
menjadi batuan sedimen.
Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa
pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran
atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,
gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya
pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang
menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.
Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu spherical, yaitu berbentuk
menyerupai lingkaran seperti obat nyamuk. Bagian-bagian yang masih dapat
dijumpai yaitu :
1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil
2. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh
(pada saat masih hidup)
3. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body
whorl dan spire
4. Umblicus yang merupakan bagian tengah yang merupakan pusat/titik tumbuh.
Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan
meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan
bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.
Fosil ini berumur Jura Atas atau sekitar 160-141 juta tahun lalu. Kegunaan
fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu
lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.
Referensi :
Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012
hari rabu. pukul 07.25 am.
Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :
Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
ASISTEN PRAKTIKAN
(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268
Keterangan :
1. Apex 5. Spine
2. Aperture 6. Spire
3. Growth line 7. Body whorl
4. Test 8. Suture
No. Sampel : 3
No. Peraga : 923
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Family : Neptuneanidae
Genus : Neptunea
Spesies : Neptunea contratia (L.)
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Conical
Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)
Umur : Pliosen Atas (3,2-1,8 juta tahun lalu)
Keterangan : Fosil ini adalah spesies Neptunea contratia (L.), ordo
Neogastropoda, kelas Gastropoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati,
organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian
terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang
resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan
material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-
kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga
fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula,
material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan
material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan
tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang
bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan
pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian
mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-material sedimen,
sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-material
sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih
halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.
Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa
pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran
atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,
gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya
pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang
menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.
Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu konikal, yaitu berbentuk
menyerupai kerucut. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :
1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil
2. Body whorl yang merupakan bagian atas tubuh fosil
3. Spire yang merupakan bagian bawah tubuh fosil
4. Spine yang merupakan duri yang terdapat pada spire
5. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh
(pada saat masih hidup)
6. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body
whorl dan spire
7. Apex yang merupakan bagian ujung pada aperture yang juga merupakan kamar
pertama yang meruncing.
8. Growth line yang merupakan garis tumbuh yang terdapat pada Body whorl dan
spire.
Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan
meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan
bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.
Fosil ini berumur Pliosen Atas atau sekitar 3,2-1,8 juta tahun lalu. Kegunaan
fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu
lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.
Referensi :
Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012
hari rabu. pukul 07.25 am.
Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :
Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
ASISTEN PRAKTIKAN
(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268
Keterangan :
1. Batuan sedimen
2. Aperture
3.Suture
4. Umblicus
5. Test
No. Sampel : 4
No. Peraga : 727
Filum : Mollusca
Kelas : Cepalopoda
Ordo : Ammanitida
Family : Dactyliocerasidae
Genus : Dactylioceras
Spesies : Dactylioceras athleticum (SIMPSON)
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Spherical
Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)
Umur : Jura Bawah (195-176 juta tahun lalu)
Keterangan : Fosil ini adalah spesies Dactylioceras athleticum
(SIMPSON), ordo Ammanitida, kelas Cephalopoda, filum Mollusca. Ketika
organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi
misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif
stabil. Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan
terkikis sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan
pengikisan. Lama-kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin
tebal sehingga fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin
besar pula, material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan
tergantikan dengan material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten
terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap
tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi
yang merupakan pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih
resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan
material-material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau
pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-
material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan
menjadi batuan sedimen.
Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa
pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran
atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,
gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya
pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang
menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.
Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu spherical, yaitu berbentuk
menyerupai lingkaran seperti obat nyamuk. Bagian-bagian yang masih dapat
dijumpai yaitu :
1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil
2. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh
(pada saat masih hidup)
3. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body
whorl dan spire
4. Umblicus yang merupakan bagian tengah yang merupakan pusat/titik tumbuh.
5. Batuan sedimen yang merupakan material yang ikut terlitifikasi dengan fosil.
Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan
meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan
bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.
Fosil ini berumur Jura Bawah atau sekitar 195-176 juta tahun lalu. Kegunaan
fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu
lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.
Referensi :
Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012
hari rabu. pukul 07.25 am.
Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :
Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
ASISTEN PRAKTIKAN
(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268
Keterangan :
1. Test
2. Umbo
3.Growth line
4. Suture
No. Sampel : 5
No. Peraga : 1506
Filum : Mollusca
Kelas : Paleochypoda
Ordo : Pterioida
Family : Plagiostomanidae
Genus : Plagiostoma
Spesies : Plagiostoma cardiformis
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Konveks
Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)
Umur : Jura Tengah (176-160 juta tahun lalu)
Keterangan : Fosil ini adalah spesies Plagiostoma cardiformis, ordo
Pterioida, kelas Paleochypoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati, organisme
ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian terendapkan
dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang resisten terhadap
pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material yang
tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-kelamaan material
sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun
dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula, material yang resisten
terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan material yang lain,
sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan tergantikan dengan
material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi
proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagian tubuh
fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang
merupakan proses pemadatan material-material sedimen, sementasi yang merupakan
proses penyemenan atau pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih
besar dengan material-material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang
merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.
Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa
pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran
atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,
gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya
pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang
menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.
Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu conveks, yaitu berbentuk
cembung. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :
1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil.
2. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body
whorl dan spire.
3. Growth line yang merupakan garis tumbuh yang terdapat pada Body whorl dan
spire.
4. Umbo yang merupakan bagian yang menonjol pada cangkang sebelah bawah.
Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan
meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan
bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.
Fosil ini berumur Jura Tengah atau sekitar 176-160 juta tahun lalu. Kegunaan
fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu
lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.
Referensi :
Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012
hari rabu. pukul 07.25 am.
Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :
Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
ASISTEN PRAKTIKAN
(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268
Keterangan :
1. Apex 5. Test
2. Aperture 6. Spire
3.Spine 7. Suture
4. Body whorl
No. Sampel : 6
No. Peraga : 1854
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Basommatrophora
Family : Volutilithesidae
Genus : Volutilithes
Spesies : Volutilithes angustus (DESH.)
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Conical
Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)
Umur : Eosen Tengah (50-44 juta tahun lalu)
Keterangan : Fosil ini adalah spesies Volutilithes angustus (DESH.), ordo
Basommatrophora, kelas Gastropoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati,
organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian
terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang
resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan
material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-
kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga
fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula,
material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan
material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan
tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang
bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan
pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian
mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-material sedimen,
sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-material
sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih
halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.
Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa
pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran
atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,
gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya
pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang
menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.
Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu conical, yaitu berbentuk
menyerupai kerucut. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :
1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil
2. Body whorl yang merupakan bagian atas tubuh fosil
3. Spire yang merupakan bagian bawah tubuh fosil
4. Spine yang merupakan duri yang terdapat pada spire
5. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh
(pada saat masih hidup)
6. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body
whorl dan spire
7. Apex yang merupakan bagian ujung pada aperture yang juga merupakan kamar
pertama yang meruncing.
Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan
meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan
bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.
Fosil ini berumur Eosen Tengah atau sekitar 50-44 juta tahun lalu. Kegunaan
fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu
lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.
Referensi :
Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012
hari rabu. pukul 07.25 am.
Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :
Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
ASISTEN PRAKTIKAN
(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268
Keterangan :
1. Test
2. Growth line
3.Umbo
4. Socket
5. Posterior
No. Sampel : 7
No. Peraga : 1487
Filum : Mollusca
Kelas : Palechypoda
Ordo : Pterioida
Family : Pholadomyanidae
Genus : Pholadomya
Spesies : Pholadomya decemcostata
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Conveks
Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)
Umur : Jura Tengah (176-160 juta tahun lalu)
Keterangan : Fosil ini adalah spesies Pholadomya decemcostata, ordo
Pterioida, kelas Paleochypoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati, organisme
ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian terendapkan
dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang resisten terhadap
pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material yang
tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-kelamaan material
sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun
dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula, material yang resisten
terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan material yang lain,
sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan tergantikan dengan
material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi
proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagian tubuh
fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang
merupakan proses pemadatan material-material sedimen, sementasi yang merupakan
proses penyemenan atau pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih
besar dengan material-material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang
merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.
Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa
pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran
atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,
gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya
pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang
menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.
Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu conveks, yaitu berbentuk
cembung. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :
1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil.
2. Growth line yang merupakan garis tumbuh yang terdapat pada Body whorl dan
spire.
3. Umbo yang merupakan bagian yang menonjol pada cangkang sebelah bawah.
4. Socket yang merupakan garis-garis permukaan dalam yang berfungsi sebagai
gigi.
5. Posterior yang merupakan bagian dalam sebelah kanan pada fosil.
Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan
meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan
bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.
Fosil ini berumur Jura Tengah atau sekitar 176-160 juta tahun lalu. Kegunaan
fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu
lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.
Referensi :
Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012
hari rabu. pukul 07.25 am.
Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :
Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
ASISTEN PRAKTIKAN
(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268
Keterangan :
1. Test
2. Growth line
3. Socket
4. Posterior
5. Umbo
No. Sampel : 8
No. Peraga : 957
Filum : Mollusca
Kelas : Paleochypoda
Ordo : Pterioida
Family : Venusidae
Genus : Venus
Spesies : Venus (Cirocomphalus) plicta oblonga SCHAFF.
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Conveks
Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)
Umur : Miosen Atas (12-5 juta tahun lalu)
Keterangan : Fosil ini adalah spesies Venus (Cirocomphalus) plicta
oblonga SCHAFF., ordo Pterioida, kelas Paleochypoda, filum Mollusca. Ketika
organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi
misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif
stabil. Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan
terkikis sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan
pengikisan. Lama-kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin
tebal sehingga fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin
besar pula, material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan
tergantikan dengan material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten
terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap
tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi
yang merupakan pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih
resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan
material-material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau
pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-
material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan
menjadi batuan sedimen.
Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat
berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa
pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran
atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,
gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya
pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang
menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.
Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu conveks, yaitu berbentuk
cembung. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :
1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil.
2. Growth line yang merupakan garis tumbuh yang terdapat pada Body whorl dan
spire.
3. Umbo yang merupakan bagian yang menonjol pada cangkang sebelah bawah.
4. Socket yang merupakan garis-garis permukaan dalam yang berfungsi sebagai
gigi.
5. Posterior yang merupakan bagian dalam sebelah kanan pada fosil.
Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan
meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan
bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.
Fosil ini berumur Miosen Atas atau sekitar 12-5 juta tahun lalu. Kegunaan
fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu
lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.
Referensi :
Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012
hari rabu. pukul 07.25 am.
Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :
Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
ASISTEN PRAKTIKAN
(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)