36
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268 Keterangan : 1. Apex 5. Test 2. Aperture 6. Spire 3.Spine 7. Suture 4. Body whorl No. Sampel : 1 No. Peraga : 916 Filum : Mollusca Kelas : Gastropoda Ordo : Basommatrophora Family : Potamidesidae Genus : Potamides Spesies : Potamides crassum (DUJ.) Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi) Bentuk : Conical Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO 3 ) Umur : Miosen Tengah (15-12 juta tahun lalu)

Mollusca

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mollusca

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah

ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268

Keterangan :

1. Apex 5. Test

2. Aperture 6. Spire

3.Spine 7. Suture

4. Body whorl

No. Sampel : 1

No. Peraga : 916

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Basommatrophora

Family : Potamidesidae

Genus : Potamides

Spesies : Potamides crassum (DUJ.)

Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)

Bentuk : Conical

Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)

Umur : Miosen Tengah (15-12 juta tahun lalu)

Keterangan : Fosil ini adalah spesies Potamides crassum (DUJ.), ordo

Basommatrophora, kelas Gastropoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati,

organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian

terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang

resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan

material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-

Page 2: Mollusca

kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga

fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula,

material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan

material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan

tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang

bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan

pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian

mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-material sedimen,

sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-material

sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih

halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.

Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat

berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa

pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran

atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,

gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya

pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang

mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan

tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang

menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.

Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu konikal, yaitu berbentuk

menyerupai kerucut. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :

1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil

2. Body whorl yang merupakan bagian atas tubuh fosil

3. Spire yang merupakan bagian bawah tubuh fosil

4. Spine yang merupakan duri yang terdapat pada spire

Page 3: Mollusca

5. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh

(pada saat masih hidup)

6. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body

whorl dan spire

7. Apex yang merupakan bagian ujung pada aperture yang juga merupakan kamar

pertama yang meruncing.

Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan

meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan

bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.

Fosil ini berumur Miosen Tengah atau sekitar 15-12 juta tahun lalu. Kegunaan

fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu

lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.

Referensi :

Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012

hari rabu. pukul 07.25 am.

Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :

Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

ASISTEN PRAKTIKAN

(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)

Page 4: Mollusca

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah

ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268

Keterangan :

1. Umblicus

2. Aperture

3. Suture

4. Test

No. Sampel : 2

No. Peraga : 1650

Filum : Mollusca

Kelas : Cephalopoda

Ordo : Ammanitida

Family : Ataxiocerasidae

Genus : Ataxioceras

Spesies : Ataxiocerus (Parataxioceras) cf. oppeli GEYER

Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)

Bentuk : Spherical

Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)

Umur : Jura Atas (160-141 juta tahun lalu)

Keterangan : Fosil ini adalah spesies Ataxiocerus (Parataxioceras) cf.

oppeli GEYER, ordo Ammanitida, kelas Cephalopoda, filum Mollusca. Ketika

organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi

misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif

stabil. Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan

terkikis sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan

Page 5: Mollusca

pengikisan. Lama-kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin

tebal sehingga fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin

besar pula, material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan

tergantikan dengan material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten

terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap

tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi

yang merupakan pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih

resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan

material-material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau

pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-

material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan

menjadi batuan sedimen.

Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat

berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa

pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran

atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,

gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya

pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang

mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan

tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang

menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.

Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu spherical, yaitu berbentuk

menyerupai lingkaran seperti obat nyamuk. Bagian-bagian yang masih dapat

dijumpai yaitu :

1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil

2. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh

(pada saat masih hidup)

Page 6: Mollusca

3. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body

whorl dan spire

4. Umblicus yang merupakan bagian tengah yang merupakan pusat/titik tumbuh.

Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan

meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan

bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.

Fosil ini berumur Jura Atas atau sekitar 160-141 juta tahun lalu. Kegunaan

fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu

lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.

Referensi :

Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012

hari rabu. pukul 07.25 am.

Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :

Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

ASISTEN PRAKTIKAN

(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)

Page 7: Mollusca

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah

ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268

Keterangan :

1. Apex 5. Spine

2. Aperture 6. Spire

3. Growth line 7. Body whorl

4. Test 8. Suture

No. Sampel : 3

No. Peraga : 923

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Neogastropoda

Family : Neptuneanidae

Genus : Neptunea

Spesies : Neptunea contratia (L.)

Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)

Bentuk : Conical

Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)

Umur : Pliosen Atas (3,2-1,8 juta tahun lalu)

Keterangan : Fosil ini adalah spesies Neptunea contratia (L.), ordo

Neogastropoda, kelas Gastropoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati,

organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian

terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang

resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan

material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-

Page 8: Mollusca

kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga

fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula,

material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan

material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan

tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang

bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan

pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian

mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-material sedimen,

sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-material

sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih

halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.

Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat

berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa

pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran

atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,

gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya

pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang

mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan

tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang

menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.

Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu konikal, yaitu berbentuk

menyerupai kerucut. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :

1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil

2. Body whorl yang merupakan bagian atas tubuh fosil

3. Spire yang merupakan bagian bawah tubuh fosil

4. Spine yang merupakan duri yang terdapat pada spire

Page 9: Mollusca

5. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh

(pada saat masih hidup)

6. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body

whorl dan spire

7. Apex yang merupakan bagian ujung pada aperture yang juga merupakan kamar

pertama yang meruncing.

8. Growth line yang merupakan garis tumbuh yang terdapat pada Body whorl dan

spire.

Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan

meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan

bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.

Fosil ini berumur Pliosen Atas atau sekitar 3,2-1,8 juta tahun lalu. Kegunaan

fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu

lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.

Referensi :

Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012

hari rabu. pukul 07.25 am.

Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :

Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

ASISTEN PRAKTIKAN

(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

Page 10: Mollusca

HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah

ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268

Keterangan :

1. Batuan sedimen

2. Aperture

3.Suture

4. Umblicus

5. Test

No. Sampel : 4

No. Peraga : 727

Filum : Mollusca

Kelas : Cepalopoda

Ordo : Ammanitida

Family : Dactyliocerasidae

Genus : Dactylioceras

Spesies : Dactylioceras athleticum (SIMPSON)

Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)

Bentuk : Spherical

Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)

Umur : Jura Bawah (195-176 juta tahun lalu)

Keterangan : Fosil ini adalah spesies Dactylioceras athleticum

(SIMPSON), ordo Ammanitida, kelas Cephalopoda, filum Mollusca. Ketika

organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi

misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif

stabil. Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan

terkikis sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan

pengikisan. Lama-kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin

Page 11: Mollusca

tebal sehingga fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin

besar pula, material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan

tergantikan dengan material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten

terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap

tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi

yang merupakan pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih

resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan

material-material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau

pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-

material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan

menjadi batuan sedimen.

Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat

berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa

pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran

atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,

gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya

pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang

mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan

tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang

menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.

Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu spherical, yaitu berbentuk

menyerupai lingkaran seperti obat nyamuk. Bagian-bagian yang masih dapat

dijumpai yaitu :

1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil

2. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh

(pada saat masih hidup)

Page 12: Mollusca

3. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body

whorl dan spire

4. Umblicus yang merupakan bagian tengah yang merupakan pusat/titik tumbuh.

5. Batuan sedimen yang merupakan material yang ikut terlitifikasi dengan fosil.

Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan

meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan

bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.

Fosil ini berumur Jura Bawah atau sekitar 195-176 juta tahun lalu. Kegunaan

fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu

lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.

Referensi :

Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012

hari rabu. pukul 07.25 am.

Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :

Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

ASISTEN PRAKTIKAN

(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)

Page 13: Mollusca

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah

ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268

Keterangan :

1. Test

2. Umbo

3.Growth line

4. Suture

No. Sampel : 5

No. Peraga : 1506

Filum : Mollusca

Kelas : Paleochypoda

Ordo : Pterioida

Family : Plagiostomanidae

Genus : Plagiostoma

Spesies : Plagiostoma cardiformis

Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)

Bentuk : Konveks

Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)

Umur : Jura Tengah (176-160 juta tahun lalu)

Keterangan : Fosil ini adalah spesies Plagiostoma cardiformis, ordo

Pterioida, kelas Paleochypoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati, organisme

ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian terendapkan

dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang resisten terhadap

pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material yang

tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-kelamaan material

Page 14: Mollusca

sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun

dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula, material yang resisten

terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan material yang lain,

sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan tergantikan dengan

material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi

proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagian tubuh

fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang

merupakan proses pemadatan material-material sedimen, sementasi yang merupakan

proses penyemenan atau pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih

besar dengan material-material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang

merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.

Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat

berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa

pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran

atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,

gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya

pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang

mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan

tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang

menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.

Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu conveks, yaitu berbentuk

cembung. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :

1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil.

2. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body

whorl dan spire.

3. Growth line yang merupakan garis tumbuh yang terdapat pada Body whorl dan

spire.

Page 15: Mollusca

4. Umbo yang merupakan bagian yang menonjol pada cangkang sebelah bawah.

Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan

meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan

bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.

Fosil ini berumur Jura Tengah atau sekitar 176-160 juta tahun lalu. Kegunaan

fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu

lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.

Referensi :

Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012

hari rabu. pukul 07.25 am.

Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :

Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

ASISTEN PRAKTIKAN

(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)

Page 16: Mollusca

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah

ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268

Keterangan :

1. Apex 5. Test

2. Aperture 6. Spire

3.Spine 7. Suture

4. Body whorl

No. Sampel : 6

No. Peraga : 1854

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Basommatrophora

Family : Volutilithesidae

Genus : Volutilithes

Spesies : Volutilithes angustus (DESH.)

Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)

Bentuk : Conical

Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)

Umur : Eosen Tengah (50-44 juta tahun lalu)

Keterangan : Fosil ini adalah spesies Volutilithes angustus (DESH.), ordo

Basommatrophora, kelas Gastropoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati,

organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian

terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang

resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan

material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-

Page 17: Mollusca

kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga

fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula,

material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan

material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan

tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang

bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan

pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian

mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-material sedimen,

sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-material

sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih

halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.

Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat

berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa

pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran

atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,

gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya

pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang

mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan

tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang

menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.

Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu conical, yaitu berbentuk

menyerupai kerucut. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :

1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil

2. Body whorl yang merupakan bagian atas tubuh fosil

3. Spire yang merupakan bagian bawah tubuh fosil

4. Spine yang merupakan duri yang terdapat pada spire

Page 18: Mollusca

5. Aperture yang merupakan tempat masuknya air dan makanan ke dalam tubuh

(pada saat masih hidup)

6. Suture yang merupakan garis-garis yang terdapat pada bagian luar tubuh Body

whorl dan spire

7. Apex yang merupakan bagian ujung pada aperture yang juga merupakan kamar

pertama yang meruncing.

Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan

meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan

bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.

Fosil ini berumur Eosen Tengah atau sekitar 50-44 juta tahun lalu. Kegunaan

fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu

lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.

Referensi :

Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012

hari rabu. pukul 07.25 am.

Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :

Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

ASISTEN PRAKTIKAN

(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)

Page 19: Mollusca

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah

ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268

Keterangan :

1. Test

2. Growth line

3.Umbo

4. Socket

5. Posterior

No. Sampel : 7

No. Peraga : 1487

Filum : Mollusca

Kelas : Palechypoda

Ordo : Pterioida

Family : Pholadomyanidae

Genus : Pholadomya

Spesies : Pholadomya decemcostata

Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)

Bentuk : Conveks

Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)

Umur : Jura Tengah (176-160 juta tahun lalu)

Keterangan : Fosil ini adalah spesies Pholadomya decemcostata, ordo

Pterioida, kelas Paleochypoda, filum Mollusca. Ketika organisme ini mati, organisme

ini kemudian tertransportasi oleh media geologi misalnya air, kemudian terendapkan

dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil. Material yang resisten terhadap

pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis sedangkan material yang

tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-kelamaan material

Page 20: Mollusca

sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang tertimbun

dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula, material yang resisten

terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan material yang lain,

sedangkan material yang tidak resisten terhadap tekanan akan tergantikan dengan

material yang lebih resisten terhadap tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi

proses pemfosilan yaitu permineralisasi yang merupakan pergantian sebagian tubuh

fosil dengan mineral lain yang lebih resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang

merupakan proses pemadatan material-material sedimen, sementasi yang merupakan

proses penyemenan atau pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih

besar dengan material-material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang

merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen.

Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat

berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa

pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran

atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,

gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya

pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang

mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan

tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang

menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.

Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu conveks, yaitu berbentuk

cembung. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :

1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil.

2. Growth line yang merupakan garis tumbuh yang terdapat pada Body whorl dan

spire.

3. Umbo yang merupakan bagian yang menonjol pada cangkang sebelah bawah.

Page 21: Mollusca

4. Socket yang merupakan garis-garis permukaan dalam yang berfungsi sebagai

gigi.

5. Posterior yang merupakan bagian dalam sebelah kanan pada fosil.

Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan

meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan

bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.

Fosil ini berumur Jura Tengah atau sekitar 176-160 juta tahun lalu. Kegunaan

fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu

lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.

Referensi :

Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012

hari rabu. pukul 07.25 am.

Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :

Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

ASISTEN PRAKTIKAN

(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)

Page 22: Mollusca

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/ TGL. : Selasa/27 Maret 2012 NAMA : Nurul Aisyah

ACARA : Filum Mollusca NO. MHS : D61111268

Keterangan :

1. Test

2. Growth line

3. Socket

4. Posterior

5. Umbo

No. Sampel : 8

No. Peraga : 957

Filum : Mollusca

Kelas : Paleochypoda

Ordo : Pterioida

Family : Venusidae

Genus : Venus

Spesies : Venus (Cirocomphalus) plicta oblonga SCHAFF.

Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)

Bentuk : Conveks

Komposisi Kimia : Karbonat (CaCO3)

Umur : Miosen Atas (12-5 juta tahun lalu)

Keterangan : Fosil ini adalah spesies Venus (Cirocomphalus) plicta

oblonga SCHAFF., ordo Pterioida, kelas Paleochypoda, filum Mollusca. Ketika

organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi

misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif

stabil. Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan

terkikis sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan

Page 23: Mollusca

pengikisan. Lama-kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin

tebal sehingga fosil yang tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin

besar pula, material yang resisten terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan

tergantikan dengan material yang lain, sedangkan material yang tidak resisten

terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih resisten terhadap

tekanan. Pada saat yang bersamaan terjadi proses pemfosilan yaitu permineralisasi

yang merupakan pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih

resisten. Kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan

material-material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau

pengikatan material-material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-

material yang berukuran lebih halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan

menjadi batuan sedimen.

Tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat

berupa proses tektonik dan aktivitas vulkanik. Proses tektonik dapat berupa

pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau yang saling bergeseran

atau bahkan yang saling menjauh. Aktivitas vulkanik dapat berupa erupsi vulkanik,

gempa vulkanik dan sebagainya. Tenaga endogen ini menyebabkan terjadinya

pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang

mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan

tenaga yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang

menyebabkan tersingkapnya fosil ke permukaan.

Adapun bentuk yang dijumpai pada fosil ini yaitu conveks, yaitu berbentuk

cembung. Bagian-bagian yang masih dapat dijumpai yaitu :

1. Test yang merupakan keseluruhan tubuh fosil.

2. Growth line yang merupakan garis tumbuh yang terdapat pada Body whorl dan

spire.

3. Umbo yang merupakan bagian yang menonjol pada cangkang sebelah bawah.

Page 24: Mollusca

4. Socket yang merupakan garis-garis permukaan dalam yang berfungsi sebagai

gigi.

5. Posterior yang merupakan bagian dalam sebelah kanan pada fosil.

Fosil ini berkomposisi kalsium karbonat (CaCO3), yang diuji dengan

meneteskan larutan HCl dan bereaksi. Komposisi kimia inilah yang mengindikasikan

bahwa organisme ini terendapkan pada laut dangkal.

Fosil ini berumur Miosen Atas atau sekitar 12-5 juta tahun lalu. Kegunaan

fosil ini yaitu sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen, penentu suatu

lingkungan pengendapan serta sebagai bukti dari kehidupan masa lampau.

Referensi :

Anonim.http://www.wikipedia.com.2012.Mollusca.diakses pada tanggal 4 April 2012

hari rabu. pukul 07.25 am.

Asisten Palentologi 2011/2012.2012.Penuntun Praktikum Paleontologi Makassar :

Laboratorium Paleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

ASISTEN PRAKTIKAN

(ROIKHATUL KHOFIDOH B.) (NURUL AISYAH)