12
ahun 2020, seperti yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), akan menjadi tahun pembersihan pa- sar modal dari praktik manipulator pasar, termasuk dari aksi “goreng menggoreng” saham. Melihat banyaknya kasus dan besarnya kerugian yang dihadapi, regulator beserta seluruh institusi penunjang pasar modal sepakat untuk bersama-sama lebih menjaga dan mengembalikan kepercayaan (trust) para investor dengan melakukan se- jumlah perbaikan dan menindak tegas para manipulator. Upaya ini menjadi mutlak dilakukan untuk memanfaatkan besarnya peluang Indonesia menjadi tem- pat investasi yang menarik. Menurut Iding Pardi, Direk- tur KPEI, ini menjadi momentum yang sangat baik bagi Self-Re- gulatory Organization (SRO), termasuk KPEI untuk melakukan sejumlah perbaikan dan tero- T Sejumlah kasus di industri keuangan yang terjadi di awal tahun 2020 membuat seluruh institusi penunjang pasar modal, termasuk KPEI, semakin memperkuat diri dan meningkatkan upaya perlindungan investor untuk menjaga kepercayaan pasar. KPEI, melalui pelaksanaan berbagai inisiatif pengembangannya akan turut berupaya untuk mendukung tujuan tersebut. INDEKS >> Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 Edisi 1 l 2020 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 KPEI Newsletter Membawa Fleksibilitas Transaksi PME Diluar Bursa ke dalam Sistem Terstandar Mengenal Mekanisme Buy In dalam Layanan PME ARTIKEL UTAMA 5 6 Statistik Kilas Peristiwa bosan dalam memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelaku pasar. “Pembenahan itu dapat dilakukan de- ngan memperbaiki kekurangan, memperkuat yang su- dah ada, serta menyediakan layanan baru yang dapat meningkatkan minat pasar, sehingga market akan kem- bali terbentuk, khususnya market yang real,” ujar Iding. Pada tahun 2020, untuk mendukung penguatan pasar modal, KPEI fokus pada inisiatif pengembangan Sistem Kliring Obligasi (e-BOCS) yang akan berlangsung sepanjang tahun dan penyediaan informasi layanan Pin- KPEI Raih ‘ASEAN GRC Awards’ Kegiatan KLIK Periode Oktober 2019 – Januari 2020 8 9 10 12 Wujud Komitmen KPEI Tingkatkan Kualitas Pelayanan Mencegah Risiko Lewat Aplikasi Pemantau Kepatuhan AK KPEI Siapkan Diri Menjadi CCP untuk Transaksi Derivatif SBNT OTC 7 3 4 1 Tahun 2020 menjadi momentum yang sangat baik bagi SRO, termasuk KPEI untuk melakukan sejumlah perbaikan dan terobosan dalam memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelaku pasar. [Iding Pardi]

Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

ahun 2020, seperti yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), akan menjadi tahun pembersihan pa­

sar modal dari praktik manipulator pasar, termasuk dari aksi “goreng menggoreng” saham. Melihat banyaknya kasus dan besarnya kerugian yang dihadapi, regulator beserta seluruh institusi penunjang pasar modal sepakat untuk bersama­sama lebih menjaga dan mengembalikan kepercayaan (trust) para investor dengan melakukan se­jumlah perbaikan dan menindak tegas para manipulator. Upaya ini menjadi mutlak dilakukan untuk memanfaatkan besar nya peluang Indonesia menjadi tem­pat investasi yang menarik.

Menurut Iding Pardi, Direk­tur KPEI, ini menjadi momentum yang sangat baik bagi Self-Re-gulatory Organization (SRO), termasuk KPEI untuk melakukan sejumlah perbaikan dan tero­

T

Sejumlah kasus di industri keuangan yang terjadi di awal tahun 2020 membuat seluruh institusi penunjang pasar modal, termasuk KPEI, semakin memperkuat diri dan meningkatkan upaya perlindungan investor untuk menjaga kepercayaan pasar. KPEI, melalui pelaksanaan berbagai inisiatif pengembangannya akan turut berupaya untuk mendukung tujuan tersebut.

indeks >>

Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020

Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020

edisi 1 l 2020

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

1KPEI Newsletter

Membawa Fleksibilitas Transaksi PMe diluar Bursa ke dalam sistem Terstandar

Mengenal Mekanisme Buy In dalam Layanan PMe

arTikeL uTaMa

56 statistikkilas Peristiwa

bosan dalam memberi kan layanan terbaik bagi seluruh pelaku pasar. “Pembenahan itu dapat dilakukan de­ngan memperbaiki kekurangan, memperkuat yang su­dah ada, serta menyediakan layanan baru yang dapat meningkatkan minat pasar, sehingga market akan kem­bali terbentuk, khususnya market yang real,” ujar Iding.

Pada tahun 2020, untuk mendukung penguatan pasar modal, KPEI fokus pada inisiatif pengembangan Sistem Kliring Obligasi (e-BOCS) yang akan berlangsung sepanjang tahun dan penyediaan informasi layanan Pin­

kPei raih ‘asean GrC awards’

kegiatan kLikPeriode Oktober 2019 – Januari 2020

89

10 12

Wujud komitmen kPei Tingkatkan kualitas Pelayanan

Mencegah risiko Lewat aplikasi Pemantau kepatuhan ak

kPei siapkan diri Menjadi CCP untuk Transaksi derivatif sBnT OTC

734

1

Tahun 2020 menjadi momentum yang sangat baik bagi

SRO, termasuk KPEI untuk melakukan

sejumlah perbaikan dan terobosan dalam memberikan layanan terbaik bagi seluruh

pelaku pasar.

[iding Pardi]

Page 2: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

KPEI Newsletter2

edisi 1 l 2020

jam Meminjam Efek (PME) di website BEI. KPEI juga akan mempersiapkan live sistem kliring dan penyelesaian untuk mendukung implementasi Perusahaan Efek Daerah serta sistem kliring dan sistem lainnya untuk mendukung Elec-tronic Book Building atau penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) secara elektronik, yang pengem­bangannya telah selesai di tahun 2019.

Selain itu, bagi KPEI sendiri, tahun 2020 akan menjadi momentum berse­jarah jika KPEI berhasil memenuhi semua persyaratan atas upayanya da­lam meng ajukan permohonan persetu­juan prinsip kepada Bank Indonesia sebagai Central Counterparty (CCP), penyelenggara kliring untuk transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai Tukar (SBNT) Over-the Counter (OTC) di In­donesia. Dalam hal ini, Perusahaan siap menung­gu keputusan yang akan disampaikan oleh Bank In­donesia nantinya. De ngan menjadi CCP Deriva tif SBNT OTC, pastinya KPEI dapat memperluas peran­nya untuk mendukung pendalaman pasar ke­uangan, khususnya dalam pengemban­gan transaksi derivatif suku bunga dan nilai tukar.

kinerJa Tahun 2019Kilas balik ke tahun 2019, dari sisi

kinerja operasional terjadi peningkatan rata­rata nilai transaksi bursa harian, dari Rp8,53 triliun di tahun 2018 menja­di Rp9,13 triliun pada 2019. Sementara, rata­rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian pada 2019 menjadi Rp3,42 triliun, meningkat dibanding rata­rata nilai penyelesaian di tahun 2018 se­besar Rp3,29 triliun. KPEI pun berha­sil mempertahankan tingkat efisiensi penyelesaian transaksi bursa di tahun 2019 sebesar 48,84% dibanding tahun 2018 sebesar 47,75%.

Fenomena menarik terjadi pada penggunaan mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) dan layanan PME. Pada tahun 2019, KPEI mencatat penurunan nilai ACS yang terkait de­ngan gagal serah efek menjadi Rp41,52 mi liar, dibanding tahun sebelumnya Rp85,96 miliar. Sedangkan nilai trans­aksi PME meningkat dari Rp155 miliar

A R T I K E l U TA M A

pada 2018 menjadi Rp248 miliar tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa AK lebih memilih layanan PME dibanding ACS untuk antisipasi kegagalan dalam menyerahkan efek ke KPEI.

Dari sisi pengembangan, pada tahun 2019, KPEI berhasil meluncurkan bebe­rapa layanan baru, seperti fasilitas Tripar-ty Repo pada Februari 2019, fitur buy in dalam layanan PME pada Maret 2019, dan aplikasi Profil Keanggotaan KPEI pada Juni 2019. Pengembangan integrat-ed management collateral system (ICMS) juga termasuk dalam inisiatif KPEI di ta­hun 2019. Saat ini pengelolaan collateral untuk beberapa market masih ada yang terpisah­pisah. “Ke depan kami ingin pu­nya sistem pengelolaan collateral yang

terinteg rasi. Apalagi de­ngan KPEI menjadi CCP Derivatif SBNT OTC nanti­nya, yang memungkin­kan untuk me ngelola jenis collateral yang se­makin beragam. Pada tahun 2019, KPEI sudah menunjuk vendor yang akan mengembangkan ICMS tersebut. Sementara itu, pengembang an dan peng operasiannya dijad­

walkan pada 2021,” ujar Iding. Dari sisi pencapaian KPI (Key Perfor-

mance Indicator) di tahun 2019, KPEI mampu menjalankan fungsi manajemen risiko dengan sangat baik sehingga mam­pu menghindari adanya kejadian gagal bayar (zero default) dalam penyelesaian transaksi bursa. Adapun nilai indeks ting­kat kepuasan Anggota Kliring sebagai pengguna jasa KPEI terhadap kualitas layanan Perusahaan, diperoleh skor 4,14, melebihi dari target yakni 4,0.

Dari sisi pemeliharaan atas kualitas mutu pelayanan perusahaan, pada tahun 2019, KPEI juga berhasil mempertahan kan sertifikat ISO 27001:2013 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi dan ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu. Tak kalah membanggakan, KPEI juga berhasil menjadi pemenang ASEAN Risk Awards 2019 untuk kategori GRC Award atas usaha dan komitmen ting­gi yang ditunjukkan Perusahaan dalam mengimplementasikan Tata Kelola Per­usahaan, Manajemen Risiko dan Kepatuh­an pada Peraturan dengan sangat baik.F

[TiM redaksi]

E D I T O R I A L

Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Penasihat: Direksi

Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan

Dewan Redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Rivanie Novalia, dan Yaser Arafat

Alamat Redaksi & Sirkulasi:Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I, Lantai 5Jln. Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Jakarta 12190Telepon : 021-515 5115; 515 5125Whatsapp : 0816 115 5000Faksimile : 021-515 5120Toll Free : 0800-100-KPEI (5734)Email : [email protected] : www.kpei.co.id

Di tahun 2019, kinerja operasional KPEI meningkat dan berbagai inisiatif pengembangan berhasil diimple­mentasikan. Bahkan KPEI berhasil mendapatkan penghargaan dalam ASEAN Risk Awards 2019.

Momen pergantian tahun se ­lalu diiringi dengan kegiatan eva­lua si dan pembuatan resolusi baru. Maknanya, agar kita dapat menyi­apkan diri untuk dapat ber kar ya dengan lebih baik lagi.

Begitupun dengan KPEI, yang mencoba untuk menyajikan kilas balik atas pencapaiannya di tahun 2019 dan rencana kerjanya di ta­hun 2020 yang terangkum dalam KPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020.

Pada edisi kali ini, artikel uta­ma akan menyajikan informasi Kinerja KPEI 2019 dan Program Strategisnya di tahun 2020. Kemu­dian, pada artikel khusus, akan dibahas mengenai hasil CSS 2019, mekanisme Buy­In pada layanan PME, PME Bilateral, Persiapan KPEI menjadi CCP Derivatif SBNT OTC, serta implementasi aplikasi Profil Keanggotaan KPEI. Khusus pada bagian sharing session, akan di­kupas cerita dibalik keberhasilan KPEI dalam memenangkan GRC Awards pada ajang ASEAN Risk Awards 2019.

Redaksi mengucapkan selamat membaca dan semoga KPEI News-letter ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Salam Semangat,Redaksi

Page 3: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

3KPEI Newsletter

edisi 1 l 2020

hasil Css 2019 tentang kualitas layanan kPei selama 2019 membuahkan hasil 82,76% atau meningkat dibanding

tahun sebelumnya dengan nilai kepuasan 82,04%. kualitas pelayanan di bidang manajemen risiko serta

kliring dan penyelesaian dinilai mencatat peningkatan paling signifikan.

A R T I K E l K H U S U S

ebagai lembaga Kliring dan Pen­jaminan di pasar modal Indo­nesia, kepuasan Anggota Kliring

(AK) sebagai pengguna jasa menjadi komitmen utama KPEI dalam men­jalankan mandat yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepuas­an AK menjadi indikator utama kuali­tas pelayanan KPEI, yang diukur de­ngan kegiatan Customer Satisfaction Survey (CSS) setiap tahunnya. Dengan mengetahui tingkat kepuasan, melalui penilaian AK, KPEI dapat melakukan penyempurnaan sejalan dengan corpo-rate values yang dimilikinya yakni Cus-tomer Focus dan Achievement of Excel-lence.

KPEI menyelenggarakan CSS 2019 untuk periode penilaian Oktober 2018 hingga September 2019. Ada 6 (enam) materi pokok yang menjadi fokus penilaian, yaitu proses kliring dan penyelesaian, pinjam meminjam efek, manajemen risiko, sistem teknologi informasi, hukum dan keanggotaan, serta layanan KPEI. “Secara umum bisa dikatakan materi yang disurvei relatif sama setiap tahunnya. Perbedaannya hanya pada penekanan sisi tertentu dengan target perbaikan kualitas pe­layanan KPEI,” ujar Kepala Unit Keang­gotaan KPEI, Arief Setiawan.

Dari hasil CSS 2019, KPEI mencatat ada beberapa isu penting yang men­jadi perhatian AK, diantaranya me­ngenai perbaikan menyangkut pola komunikasi sistem antara KPEI dengan SRO lain. AK mengharapkan proses komunikasi yang relatif cepat dalam konteks penyelesaian transaksi bursa. Masih berkaitan dengan dukungan IT, AK juga memberi perhatian ter­kait kecepatan dan kestabilan sistem e­ClEARS, yakni sistem utama kliring KPEI.

soal frekuensi sosialisasi seputar pro­duk dan jasa layanan KPEI. Umumnya, AK menyarankan agar sosialisasi me­ngenai produk KPEI yang baru dikem­bangkan lebih sering diselenggarakan. Peningkatan kapasitas petugas custom-er care tidak luput dari perhatian AK. Selain soal kelancaran jalur komunikasi antara AK dengan KPEI, umum nya AK menginginkan untuk mendapat jawa­ban tuntas dari petugas customer care berkaitan dengan masalah yang diha­dapi. Dua poin ini telah mendapat perbaikan serius dari KPEI, sehingga masuk an dari AK cenderung menurun.

PeninGkaTan kuaLiTasDalam proses pelaksanaan CSS

2019, KPEI membagikan kuesioner pe­nilaian kepada 105 AK dan mendapat respons 100%. Jika dibanding tahun 2018, semua layanan mencatat tingkat kepuasan dengan nilai yang mening­kat berdasarkan respons yang diterima dari AK. Di tahun 2019, peningkatan tertinggi ada pada aspek layanan ope­rasional KPEI.

layanan kliring dan penyelesaian mencatat tingkat kepuasan 83,85%, meningkat dari hasil survei sebelum nya dengan tingkat kepuasan 80,31%. AK merespons positif soal layanan remind-er dari KPEI terkait pemenuhan kewa­jiban penyelesaian transaksi, karena ini berkaitan dengan aktivitas bisnis me­reka. Begitu juga dengan kegiatan so­sialisasi pinjam meminjam efek yang ti­dak kalah penting untuk aktivitas AK,” terang Arief. Sementara, layanan mana­jemen risiko mencatat tingkat kepuasan 82,47%, meningkat dari tahun sebe­lumnya sebesar 77,35%. Kunci dari pe­ningkatan signifikan pada layanan ini, berkaitan dengan perbaikan kecepatan mekanisme penyampaian trading limit, MKBD, maupun collateral.

Kenaikan level kepuasan AK meng­hasilkan tingkat kepuasan atas layanan KPEI secara umum mencapai 82,76% dengan indeks 4,14 dari skala 5, atau meningkat dari tahun lalu sebesar 82,04% dengan indeks 4,10.F

[TiM redaksi]

S

Hasil CSS 2019

Wujud komitmen kPei Tingkatkan kualitas Pelayanan

nilai Css kPei 2015 - 2019

2015 2016 2017 2018 2019

4,174,11

4,024,10

4,14

Selanjutnya, berkaitan dengan ak­tivitas transaksi bursa, poin yang men­jadi perhatian AK adalah mengenai trading limit. AK berharap agar ter­jadi penyesuaian trading limit secara real time ketika AK melakukan top-up agun an. Menanggapi hal tersebut, Arief menjelaskan bahwa komunikasi antar sistem memang butuh waktu, sehingga ketika terjadi proses top-up tidak otomatis langsung berubah di front-end sistem AK. Sebab, nilai dan kua litas collateral yang disampaikan perlu dihitung ulang sebelum KPEI menyampaikan kepada AK.

Meski terdapat masukan soal penyesuaian trading limit, menurut Arief, secara umum masukan AK pada layanan ini relatif jauh berkurang. Se­bab, setelah survei tahun sebelumnya, KPEI telah merespons dengan melaku­kan perbaikan sistem, sehingga per­hitungan dan penyampaian trading limit saat ini sudah jauh lebih cepat dari sebelumnya, walaupun belum bisa real time.

Di luar isu­isu tersebut, AK juga memberikan perhatian soal peningkat­an sistem member interface maupun

Page 4: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

KPEI Newsletter4

edisi 1 l 2020

A R T I K E l K H U S U S

tersebut untuk melebarkan usahanya ke pa sar keuangan. Menurut listyarini Hikmaningrum, Kepala Divisi Manaje­men Risiko Korporasi KPEI, Perusahaan akan berupaya untuk menyiapkan berbagai persyaratan dan tahapan yang harus dilewati sebaik mungkin, terlebih akan berkompetisi dengan lembaga kliring lainnya.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui KPEI untuk mendapatkan per­setujuan prinsip dan izin usaha sebagai CCP SBNT. “Tahap pertama adalah pe ­ngajuan persyaratan persetujuan prin­sip yang efektif berlaku bulan Juni 2020, dan paling lambat dalam 90 (sembilan puluh) hari, BI akan membe rikan per­setujuan prinsip. Setelah persetujuan prinsip didapatkan, calon CCP diberi waktu 2 (dua) tahun untuk melakukan berbagai persiapan untuk menjadi CCP. Berbagai persiapan ini menjadi syarat untuk mengajukan izin usaha. Setelah itu ada jangka waktu sekitar 60 (enam puluh) hari sampai izin usaha definitif diberikan,” jelas listyarini.

Sesuai PBI No.21/11/PBI/2019, be­berapa persyaratan yang harus dilaku­

selain menjalankan perannya sebagai Lembaga kliring dan Penjaminan di pasar modal, kPei kini tengah

mempersiapkan diri menjadi Central Counterparty (CCP) untuk transaksi derivatif suku Bunga dan nilai Tukar

(sBnT) OTC di indonesia. Beragam persiapan penting dan strategis telah dilakukan kPei untuk menunjang efektivitas

atas perannya tersebut.

risis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008, dimana salah satunya dipicu oleh transaksi

derivatif, karena saat itu dilakukan me­kanisme over-the-counter (OTC), yang cenderung tidak transpa ran dan mi­nim pengaturan serta pengawasannya. Mencermati kondisi tersebut, nega­ra­negara yang tergabung dalam G­20 berupaya untuk mendorong tercipta­nya transaksi deriva tif dengan regulasi yang lebih baik, yang diinisiasi pada kegiatan G­20 Summit di Pittsburgh ta­hun 2009.

Menindaklanjuti rekomen dasi per ­te muan G­20 tersebut, Indone sia ber­upaya untuk menerapkan trans ak si derivatif yang lebih teratur. Saat ini, untuk transaksi derivatif di pasar mo­dal, mekanisme transaksi, kliring hingga penyelesaian sudah dijalankan dengan baik oleh Self-Regulatory Orga nization (SRO). Namun tidak demikian dengan produk pasar keuang an, yang belum memiliki regulasi yang memadai. Pa­dahal, dari 9 (sembilan) varian produk derivatif yang selama ini ditransaksikan di Indonesia, ada 2 (dua) produk yang paling aktif di transaksikan di Indonesia, yaitu produk turunan Foreign Exchange, seperti FX Swap dan FX Forward.

Untuk mendukung komitmen terse­but, Bank Indonesia (BI) sebagai regu­lator pasar keuangan Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indone­sia (PBI) No.21/11/PBI/2019 yang akan resmi berlaku pada Juni 2020. Peraturan ini menjabarkan tentang persyaratan bagi lembaga yang ingin mengajukan diri menjadi Central Counterparty (CCP) untuk transaksi derivatif Suku Bunga Dan Nilai Tukar (SBNT) OTC. Sebagai CCP di pasar modal, KPEI melihat peluang

kan untuk mendapatkan persetujuan prinsip adalah permodalan, rencana pengembangan dari sisi bisnis un­tuk beberapa tahun, cost and benefit analy sis, dan pengembangan teknologi informasi. Meski peraturan ini baru ak­tif pada Juni 2020, KPEI telah melaku­kan sejumlah persiapan diantaranya, melakukan permintaan penambahan modal kepada Bursa Efek Indonesia, selaku pemegang saham tunggal KPEI. “Pada RUPSlB KPEI 2019 lalu, telah diputuskan penambahan modal dasar dan disetor KPEI, masing­masing men­jadi Rp500 miliar dan Rp165 miliar, dari sebelumnya Rp60 miliar dan Rp15 Mili­ar. Penambahan ini belum sepenuh­nya memenuhi PBI yang mensyaratkan modal disetor sebesar Rp200 miliar, yai­tu 50% dari modal dasar minimum un­tuk menjadi CCP SBNT sebesar Rp400 miliar. “Kekurangan modal ini akan diupayakan untuk ditambahkan kem­bali oleh BEI sebelum Juni 2020,” jelas Alamnur Rahman, Kepala Unit Riset & Pengembangan KPEI.

Selain persiapan permodalan, KPEI juga sudah melakukan persiapan dari segi pengembangan bisnis. KPEI te­lah menyusun konsep dan mekanisme bisnis dalam rangka pembentukan konsep bisnis OTC Derivatif sesuai best practice di pasar keuangan. KPEI mem­pelajari kembali fungsi keanggotaan, kliring, penyelesaian, risk ma nagement, collate ral management, sampai pena­nganan kegagalan untuk mekanisme transaksi OTC Derivatif. “Penyusunan konsep dan mekanisme bisnis sudah kita mulai dari September 2019 dan pada Desember 2019 lalu, dokumen terse­but sudah kita finalisasi sebagai acuan melakukan pengembang an sistem dan prosedur nantinya. Jika KPEI berhasil mendapatkan persetujuan prinsip pada akhir 2020, maka dalam rentang 2 ta­hun yang diberikan, KPEI akan langsung memulai persiapan bisnis seperti pem­buatan peraturan dan pengembangan sistem. Jadi bisa dikatakan kita sudah start lebih awal dan semoga hasilnya akan memuaskan dan sesuai harapan,” ujar Alamnur.F [TiM redaksi]

K

kPei siapkan diri Menjadi CCP untuk Transaksi derivatif sBnT OTC

Page 5: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

5KPEI Newsletter

edisi 1 l 2020

A R T I K E l K H U S U S

dalam kondisi anggota kliring sebagai Borrower tidak memiliki saham untuk mengembalikan pinjaman sahamnya ke Lender pada Layanan Pinjam Meminjam

efek, kPei di saat jatuh tempo bisa membantu membelikan saham tersebut melalui mekanisme Buy In.

ada pertengahan tahun 2019 lalu, KPEI telah meluncurkan mekanisme Buy In dalam layanan Pinjam Memin­

jam Efek (PME) Reguler. Secara umum, me­kanisme buy in ini diartikan sebagai upaya KPEI dalam membantu mencarikan saham yang tidak bisa dikembalikan oleh pihak borrower (peminjam efek) kepada lender (pemilik efek). KPEI membantu mencari­kan saham yang dibutuhkan dengan cara melakukan titip beli melalui Anggota Kliring (AK) yang telah ditetapkan KPEI. Keseluruh­an biaya yang dikeluarkan untuk pembelian saham akan ditanggung oleh borrower.

Mekanisme Buy In ini tertuang dalam Peraturan KPEI II­10 tentang Jasa Pinjam Meminjam Efek. Prosedurnya adalah pihak borrower harus terlebih dahulu mengaju­kan permintaan Buy In ke KPEI. Selanjutnya, KPEI akan memeriksa kecukupan dana di reke ning agunan borrower. Jika dana yang dimiliki borrower mencukupi, maka KPEI akan membeli saham yang dibutuhkan un­tuk pengembalian pinjaman borrower di pasar tunai melalui AK tertentu. Sebaliknya, jika dana borrower tidak mencukupi maka KPEI akan meminta borrower menambah dana sesu ai dengan kebutuhan Buy In. Se­

P

Mengenal Mekanisme Buy In dalam Layanan PMe

lanjutnya, jika saham sudah dibeli maka saham hasil Buy In tersebut akan ditempat­kan ke reke ning borrower. “Borrower juga harus men­cadangkan dana yang lebih besar karena KPEI akan men­carikan sahamnya di pasar tu­nai, dan harga nya pasti jauh lebih tinggi dibandingkan valuasi saham di pasar regu­ler,” ujar Kepala Unit Pinjam Meminjam Efek dan Repo KPEI Rachmadewi Sjahesti.

Rachmadewi menyebutkan ada dua dasar yang melatarbelakangi fasilitas ini. Pertama adalah praktik pasar modal glob­al atau common practice. “Di luar negeri mekanisme Buy In ini, biasa dilakukan jika borrower gagal mengembalikan sahamnya ke lender. Borrower bisa meminta dibelikan saham sehingga lender tetap menerima saham,” jelasnya. Ia melanjutkan, latar be­lakang kedua adalah untuk mengoptimal­kan layanan PME yang sudah berjalan saat ini. Fasilitas ini murni merupakan layanan tambahan KPEI agar hak utama lender dapat terlindungi dengan memastikan lender

tetap menerima saham yang sudah dipin­jamkan.

Ditambahkan Kepala Divisi Kliring, Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek KPEI Wening Kusharjani, mekanisme Buy In ini merupakan upaya KPEI dalam meleng­kapi berbagai bentuk layanan dalam kapa­sitasnya sebagai Lembaga Kliring dan Pen­jaminan. Karena menurutnya, kematang an dari sebuah infrastruktur akan terukur dari kelengkapan layanan yang dimilikinya. Dalam praktiknya, sampai saat ini belum ada pihak yang mengunakan mekanisme Buy In ini. Kondisi tersebut menunjukkan indikasi yang positif bagi pasar modal. “Ini sebenarnya kebiasaan yang positif, kalau mereka meminjam saham, maka dikemba­likannya juga saham. Dan mereka sudah menyiapkan sahamnya, walaupun sebetul­nya tersedia aturan untuk melakukan Buy In,” lanjut Wening. “Fasilitas baru ini juga sudah disosialisasikan ke seluruh Anggota Kliring dan Bank Kustodian, bersamaan dengan sosialisasi perubahan Peraturan KPEI II­10,”

tambah Rachmadewi. Nah, bagaimana jika

ada partisipan yang ingin menggunakan mekanisme Buy In, namun KPEI tidak bisa memperoleh saham yang dimaksudkan di pasar tunai? Dalam kondisi demikian, maka berlaku mekanisme NRC (Non Reimbursement Compensation), yakni bentuk penalti yang harus dibayar oleh borrower, dan nilai NRC tersebut akan diberikan kepa­da lender sebagai kompensa­

si ganti rugi atas kegagalan pengembalian saham yang dilakukan borrower. Penalti ini dihitung besarannya dengan nilai 125% dari harga tertinggi efek pinjaman yang tidak dapat dikembalikan. Jika dibanding­kan pengenaan NRC dengan pembelian saham pengganti di pasar tunai, menurut Rachmadewi pastinya nilai NRC lebih tinggi. “Namun kejadian NRC sedapat mungkin ti­dak terjadi, karena ini salah satu target key performance indicator pada unit kami yang harus dijaga,” tutup Rachmadewi. F

[TiM redaksi]

Fasilitas ini murni merupakan layanan tambahan KPEI agar hak utama lender dapat terlindungi dengan memas­tikan lender tetap menerima saham yang sudah dipinjamkan kepada borrower.

Page 6: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

KPEI Newsletter6

edisi 1 l 2020

A R T I K E l K H U S U S

PMe Bilateral akan hadir dengan tetap mempertahankan konsep fleksibilitasnya. Partisipan masih

tetap leluasa bertransaksi, sekaligus menikmati layanan sistem yang memiliki

standar best practice global.

PEI akan segera menyuguhkan layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) terbarunya. Setelah sukses de­ngan layanan PME Reguler yang sudah tersedia saat

ini, kini KPEI bersiap untuk meluncurkan mekanisme PME yang baru. Mekanisme yang dinamakan PME Bilateral ini, rencananya akan segera bisa dimanfaatkan oleh partisipan (Anggota Kliring­AK, Bank Kustodian­BK dan lembaga Jasa Keuangan lainnya), sebelum akhir tahun 2020.

Saat ini, KPEI masih dalam proses mempersiapkan penguji­an sistem dan aturan pendukung transaksi PME Bilateral. Kembali ke belakang, sebelumnya KPEI sudah mengembangkan sistem PME pada 2001, dan telah dimanfaatkan de­ngan baik oleh AK. Terbukti, nilai transaksi PME selama tahun 2019 tercatat mencapai Rp248 miliar. Nilai ini melebihi dari nilai me­kanisme Alternate Cash Settlement (ACS) yakni sebesar Rp41 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa AK lebih memilih menggunakan layanan PME untuk mengantisipasi kegagalan dalam penyelesaian transaksi bursa ke KPEI dibanding mekanisme ACS.

Kondisi ini pula yang mendorong KPEI kembali menye­diakan layanan baru yang dibutuhkan partisipan. PME Bi­lateral hadir untuk memfasilitasi kebutuhan lender (pemilik efek) dan borrower (peminjam efek). Di sini, KPEI bertindak sebagai jembatan penghubung antar keduanya. Menurut Kepala Divisi Kliring, Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek KPEI Wening Kusharjani, transaksi PME Bilateral ini ada­lah transaksi antara lender dan borrower secara langsung, namun difasilitasi oleh sistem KPEI.

Melalui PME Bilateral ini, KPEI bermaksud memfasilitasi transaksi bilateral yang biasa dilakukan diluar bursa (over-the-counter/OTC) masuk dalam sistem yang dibangun KPEI. Dengan sistem yang standar, bagi pastisipan akan lebih aman karena agunannya akan dikelola KPEI dan ada perhitungan mark-to-market yang transparan. Wening mengatakan fasili­tas ini merupakan bentuk perluasan layanan KPEI. Fleksibili­tas akan tetap dipertahankan dalam PME Bilateral, hanya

K

Membawa Fleksibilitas Transaksi PMe diluar Bursa ke dalam sistem Terstandar

saja lebih teradministrasi. “Harapannya, dengan meman­faatkan sistem ini, aktivitas transaksi bisa transparan dan ter­monitor. Dengan begitu, kepercayaan terhadap pasar modal lebih meningkat,” papar Wening.

Ditambahkan Kepala Unit Pinjam Meminjam Efek dan Repo KPEI Rachmadewi Sjahesti, tujuan dibangunnya sistem PME Bilateral ini selain untuk mendukung aktivitas transaksi bursa, juga bisa digunakan untuk aktivitas bisnis partisipan lainnya. “Kita mengarah ke bank kustodian yang sumber efeknya berasal dari nasabahnya. Dan PME Bilateral ini tu­juannya juga untuk mendukung aktivitas komersil dari parti­sipan tersebut,” tambah Rachmadewi.

Nantinya, akan ada dua model yang bisa dipilih partisi­pan dalam fasilitas PME Bilateral ini. Pertama, yang diatur (arranged), kedua yang dimodifikasi (customized). Untuk mo del pertama, KPEI bertindak sebagai collateral manager

atau pengelola agunan. Dalam hal jenis collateral, partisipan bisa me­nentukan sendiri jenis instrumen­nya, bisa saham ataupun obligasi. Mark-to-market pun berlaku da­lam fasilitas ini, sehingga, jika nilai agunan kurang maka KPEI akan menerbitkan perintah penagihan dengan melakukan margin call dan memantau aksi­aksi korporasi dari efek yang diagunkan. Sementa­ra untuk model customized, KPEI hanya menyediakan fasilitas tran­saksinya. “Sama­sama disediakan sistemnya dan partisipan bisa memilih model transaksinya sen­diri,” ujar Rachmadewi.

Tujuan lainnya, KPEI ingin mempromosikan mekanisme transaksi PME yang sesuai dengan praktik pasar modal du nia. “Harapannya, kita mempromosikan cara­cara bertransaksi sesuai dengan best practice, yang berarti semua pihak dalam posisi win win. Tidak ada pihak yang kuat dan tidak ada pi­hak yang bisa menekan yang lemah,” papar Wening. Namun begitu, diakuinya, menarik partisipan masuk ke dalam sistem tidak mudah. Sebab, pelaku sudah cukup terbiasa dengan cara lama. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi kami ke depan, jika sistem sudah siap maka layanan PME Bi­lateral segera disosialisasikan.F [TiM redaksi]

Harapannya, dengan memanfaatkan PME Bilateral, transaksi bilateral yang biasa dila­kukan secara OTC bisa transparan dan termonitor. Dengan begitu, kepercayaan terhadap pasar modal lebih meningkat. [Wening kusharjani]

Page 7: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

7KPEI Newsletter

edisi 1 l 2020

A R T I K E l K H U S U S

PT kliring Penjaminan efek indonesia (kPei) menjadi pemenang dalam kategori asean Governance, Risk and Compliance (GrC) awards 2019, mengalahkan

perusahaan-perusahaan di berbagai sektor usaha yang ada di kawasan asean. sebuah kado di penghujung

tahun buat stakeholder kPei, sekaligus wujud keseriusan Lembaga kliring dan Penjaminan ini dalam mengelola tata

kelola perusahaan, risiko dan kepatuhan.

kspresi bahagia dan teriakan suka cita terdengar dari tim KPEI pada 5 Desember 2019 lalu, ke­

tika diumumkan menjadi pemenang kategori ASEAN Governance, Risk and Compliance (GRC) Awards 2019 pada ajang ASEAN Risk Awards 2019. KPEI menjadi yang terbaik dari empat per­usahaan yang masuk dalam nomina­si kategori ASEAN GRC Awards. Ke­menangan ini menjadi yang pertama buat KPEI, dan yang pertama pula diraih oleh Self-Regulatory Organiza-tion (SRO) di pasar modal Indonesia, dalam ajang tersebut.

Sekretaris Perusahaan KPEI, Reynant Hadi, mewakili Perusa­haan menerima penghargaan ini di acara Awarding Night bersamaan dengan kegiatan Inagura si dan Kon ferensi Risk Management yang diselenggara kan di Bali. “Sangat membanggakan karena seleksinya tidak mudah, melibatkan peserta dari perusahaan di berbagai sektor yang ada di negara­negara ASEAN, bahkan dari Indonesia kebanyakan perusahaan BUMN, serta tim juri yang berkompeten dari berbagai negara,” ujarnya.

ASEAN Risk Awards diadakan se­cara berkala oleh Enterprise Risk Mana­gement Academy (ERMA), sebuah lembaga pendidikan profesional risk management global yang bepusat di Singapura dan beroperasi di ASEAN, Timur Tengah dan Afrika. Di Indone­sia, ERMA berafiliasi dengan Center for Risk Management Studies (CRMS). Ada delapan kategori yang dilombakan yaitu, Risk Champion, GRC Award, Risk Innovation, Risk Technology, Public Ini-tiative, Public Risk, Risk Educator, dan Risk Leader of The Year.

KPEI memilih ikut dalam penilaian kategori kedua, yakni GRC Awards. Kategori ini menilai kemampuan per­usahaan dalam menghadapi tanta­ngan ketika mengintegrasikan tata kelola yang baik, manajemen risiko, dan kepatuhan dalam sebuah organi­sasi. Penilaian dilakukan dengan me­minta peserta menilai secara mandiri tentang implementasi GRC tersebut di perusahaannya yang dituangkan da­lam tulisan esai.

Untuk memenuhi ketentuan ini, KPEI, disampaikan Reynant Hadi, me­

maparkan komitmen Perusahaan da­lam menjalankan Good Corporate Governance (GCG), yang dibuktikan dengan hasil “Sangat Baik” pada as-sessment yang dilakukan oleh pihak in­dependen terhadap praktik implemen­tasi GCG di KPEI. Selain itu, KPEI juga menjelaskan komitmen Perusahaan dalam penerapan fungsi manajemen risiko secara operasional dan korporasi sebagai bagian penting dari bisnisnya, serta kepatuhan terhadap Peraturan OJK, standar ISO dan Principles for Fi-nancial Market Infrastructure (PFMI).

kPei raih ‘asean GrC awards’Dalam esai yang disusun KPEI, pe­

maparan mengenai komitmen Perusa­haan dalam mengembangkan kinerja fungsi manajemen risiko korpo rasi memang menjadi sorotan utama. Keserius an tersebut ditunjukkan de­ngan perubahan unit kerja manajemen risiko di KPEI. “Diawali dengan menja­di bagian dari unit kerja Satuan Peme­riksa Internal, kemudian dilakukan pe­misahan menjadi unit kerja Enterprise Risk Management, hingga pembentuk­an Divisi Manajemen Risiko Korporasi yang dipimpin oleh Chief Risk Officer (CRO), pemimpin setingkat Direktur, sebagaimana mengacu pada standar nasional dan ISO 31000:2009,” tambah Reynant. Selain itu, berbagai pencapai­an mampu dicatatkan oleh Divisi ini, seperti pembentukan dan program sertifikasi risk officer, peningkatan kesiapan Business Continuity Manage-ment (BCM), serta keterlibatan fungsi manajemen risiko dalam pengerjaan

proyek utama dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Ta­hunan Perusahaan.

Pemaparan yang disam pai­kan KPEI ini rupa nya mampu men­dapat kan per ha tian tim juri, hing­ga membuat KPEI terpilih menjadi pemenang dalam ajang ASEAN Risk Awards 2019. KPEI mengalahkan tiga nominasi lainnya, yakni PT Jasa Raharja (Persero) yang tahun sebe­lumnya meraih juara, PT Penjamin­an Infra struktur Indonesia (Persero) dan PT Pefindo Biro Kredit.

Bagi listyarini Hikmaningrum, Kepala Divisi Manajemen Risiko

Korporasi dan Indriana Damayanti, Kepala Unit Pemantauan dan Pelapor­an Risiko Korporasi, penghargaan GRC Awards yang didapatkan oleh KPEI, membuat kami bangga dan merasa kerja keras yang dilakukan untuk me­majukan kinerja Perusahaan selama ini berbuah hasil. “Artinya, dengan peng­hargaan ini usaha seluruh unit kerja di KPEI, mendapatkan pengakuan dari luar, apalagi oleh lembaga dan tim penilai yang sangat berkompeten di bidang nya,” ujar listyarini.F

[TiM redaksi]

E

Page 8: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

KPEI Newsletter8

edisi 1 l 2020

E D U K A S I

Mencegah risiko Lewat aplikasi Pemantau kepatuhan ak

Pada Maret 2019, kPei meluncurkan aplikasi Profil keanggotaan kPei yang digunakan untuk mengolah

profil risiko masing-masing ak berdasarkan aspek kepatuhan ak terhadap peraturan dan aspek

finansial ak.

omitmen para stakeholder untuk mematuhi tata kelola per usahaan yang baik sesuai

de ngan fungsi instansi masing­ma­sing turut menentukan kualitas keper­cayaan pa sar terhadap industri pasar modal. Contohnya, Perusahaan Efek se­bagai Anggota Kliring (AK) KPEI wajib memenuhi segala sesuatu yang diatur dalam Peraturan KPEI. KPEI akan me­ngawasi tingkat kepatuhan seluruh AK atas kewajibannya terkait kegiatan kli­ring dan penjaminan penyelesaian tran­saksi bursa yang diselenggarakan KPEI.

Menurut Kepala Unit Keanggota­an KPEI, Arief Setiawan, aplikasi Pro­fil Keanggotaan KPEI diperkenalkan sebagai tools untuk memaksimalkan fungsi pengawasan AK yang sebe­lumnya dilakukan secara manual. “Se­iring berjalannya waktu, mengingat data pengawasan yang dihimpun dan diolah semakin banyak, maka perlu dukungan tools untuk melakukan au­tomasi pada sistem pengawasan terse­but,” ujar Arief.

Sejak tahun 2018, aplikasi berbasis web ini mulai dikembangkan. Aplika­si yang digunakan oleh internal KPEI ini diharapkan dapat diandalkan un­tuk memaksimalkan aktivitas penga­

baik secara reguler maupun insidental. Objek yang dimonitor adalah seluruh kewajiban AK yang tercantum dalam regulasi KPEI. “Dari seluruh peraturan KPEI, terdapat 36 peraturan yang ber­kaitan dengan kewajiban AK. Nah, ke­wajiban AK itulah yang menjadi acuan pemantauan kita,” lanjut Arief.

Pada 2019, ditetapkan hanya 17 dari 36 peraturan yang menjadi fokus pemantauan dalam aplikasi Profil Keanggotaan KPEI. Setiap tahun­nya, akan dilakukan review atas ob­jek pemantauan yang dilakukan. Jika ditemukan ada pelanggaran, sesuai pedoman yang ada, proses pembi­naan maupun pengenaan sanksi akan dilakukan secara beragam tergantung pada jenis dan tingkat pelanggaran­nya. “Dimulai dari pemberian surat re-minder/pemanggilan untuk klarifikasi, maupun langsung dikenakan sanksi

sesuai peraturan yang ber­laku,” jelas Arief.

Semua jenis pelang­garan dan bentuk pem­binaan/pengenaan sank­sinya akan dicatat dalam aplikasi Profil Keang­gotaan KPEI. Di luar data hasil pantauan internal, KPEI juga menerima data hasil pemantauan dari SRO lain, baik Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun Kustodian Sentral Efek In­donesia (KSEI). Data yang

diberikan termasuk data hasil peme­riksaan maupun data hasil pembinaan dan pengenaan sanksi yang pernah diberikan.

Semua informasi yang diperoleh, akan dirangkum dengan data milik KPEI, untuk selanjutnya diolah menjadi profil risiko setiap AK berdasarkan pa­rameter yang telah ditetapkan.

Ke depannya, hasil pemantauan kepatuhan AK diharapkan dapat di­padukan dengan profil risiko dari sisi operasional masing­masing AK, se­hingga akan didapatkan profil risiko AK secara lebih komprehensif.F

[TiM redaksi]

K wasan dan pemantauan kepatuh an AK, serta un­tuk kebutuhan pemeta­an profil risiko setiap AK. Dengan aplikasi ini pula, KPEI selanjutnya dapat melakukan pembinaan, penge naan sanksi mau­pun pemeriksaan terha­dap AK yang melakukan pelanggaran atau mem­punyai profil risiko yang tinggi.

Data yang dihim­pun dalam aplikasi ini mencakup data profil dan finansial AK yang diambil dari Aplikasi Portal Keanggotaan, termasuk data hasil pe­mantauan berkaitan dengan tingkat kepatuhan AK, data pembinaan dan sanksi AK, serta data hasil pemerik­saan AK. Data­data tersebut kemudian diolah untuk memetakan profil risiko masing­masing AK secara lengkap dan update. Dengan dukungan aplikasi ini, KPEI dapat memotret secara utuh pro­fil risiko masing­ma sing AK berdasar­kan aspek kepatuhan maupun aspek finansial.

Untuk memastikan kepatuhan AK, menurut Arief, perlu pemantauan

Aplikasi yang digunakan oleh internal KPEI ini diharapkan dapat diandalkan untuk memaksimalkan aktivitas pengawasan dan pemantauan kepatuhan AK, serta untuk kebutuhan pemetaan profil risiko setiap AK.

0000

1111

0000

0000

00

0000

1111

0000

0000

0011

0000

0000

00

1100

0000

0000

Page 9: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

9KPEI Newsletter

edisi 1 l 2020

serta panduan materi yang dikirimkan melalui e-mail.

kOMPeTisi Bahasa dan HuntInG FOTO

Di penghujung tahun 2019, CoP Bahasa kembali menyelenggarakan program unggulan yang selalu ramai diikuti oleh KlIK’ers, yaitu Inter Region-al English Competition 2019. Kompetisi yang mengangkat tema Friendly Battle Againts Your Next Door pada tahun ini diikuti dengan sema ngat oleh seluruh region di KPEI. Acara berlangsung de­ngan sangat meriah, khususnya pada

babak Heads Up, dima­na peserta harus men­ebak jawaban melalui clue yang dibe rikan oleh rekan dalam tim­nya.

Sementara itu, CoP Fotografi juga kembali mengadakan agenda kegiatan tahunannya, yaitu Hunting Foto & Coaching Clinic. Kegiat­an kali ini mengusung tema kebudayaan khas Indonesia, dengan loka­si hunting di Pecinan Pe­tak Sembilan dan Kota Tua Jakarta. Tema ini dianggap sangat cocok untuk mengasah ke­mampuan anggota CoP Fotografi dalam teknik street dan portrait pho-

tography. Kegiatan ini memiliki susunan aca­

ra yang unik, karena peserta diajak menggunakan becak sepeda sebagai transportasi antar lokasi. Cara ini ber­tujuan untuk mendekatkan peserta de­ngan situasi lingkungan objek fotogra­fi. Hasilnya, peserta mampu melakukan eksplorasi pada kamera masing­mas­ing, khususnya dalam teknik street yang terbilang cukup unik karena harus menggunakan insting dan tim-ing yang tepat untuk mendapatkan momen foto yang bagus.F [TiM redaksi]

E D U K A S I

kegiatan kLikPeriode Oktober 2019 – Januari 2020

ada akhir tahun 2019, serang­kaian kegiatan KlIK telah berhasil dan sukses diseleng­

garakan serta memperoleh dukungan penuh dari manajemen.

SHaRInG SeSSIonTopik mengenai mekanisme sistem

pelaporan pelanggaran (whistleblow-ing system) diangkat dalam salah satu kegiatan sharing session KlIK. Hal ini sejalan dengan selesainya pembuat­an pedoman whistleblowing system, sebagai upaya Perusahaan untuk meningkatkan kualitas penerapan

Good Corporate Governance (GCG). Whistleblowing system bertujuan un­tuk mencegah dan menangani pelang­garan serta praktik kecurangan yang terjadi dalam Perusahaan. Secara inter­nal, dengan adanya sistem pelaporan pelanggaran diharapkan dapat men­dorong karyawan untuk lebih berani bertindak dalam mencegah terjadinya kecurangan dan pelanggaran dengan melaporkannya ke pihak yang ber­wenang. Jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan dan ditindaklanjuti dian­taranya kecurangan (fraud), perbuat­an melanggar hukum dan perbuatan yang membahayakan keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja.

Kegiatan sharing session lainnya yang juga tak kalah menarik perha­tian KlIK’ers adalah sharing dari CoP

Olahraga. Tak seperti latihan lari pada biasanya, kali ini KPEI Running Club menyelenggarakan sharing session mengenai manfaat dan tips dalam mengikuti olahraga lari yang te ngah menjadi tren saat ini. Uniknya, yang menjadi pembicara pada kegiat an ini adalah pemuda bertubuh tambun yang memapar­kan manfaat olahraga berlari dan apa saja yang dibutuhkan untuk me­nekuni kegiatan ini. Selain itu, ia juga menjelaskan me ngenai pengalamann­ya dalam mengikuti event lari yang di selenggarakan di beberapa kota be­sar di Indonesia. Alhasil, karyawan KPEI menjadi terinspirasi dan berse­mangat. Tidak perlu takut ke sulitan walaupun tak berbadan langsing untuk bisa mengikuti olahraga ini. “Men Sana in Corpore sano”.

Kegiatan sharing yang paling seru di akhir ta­hun 2019 adalah sha ring session mengenai DIY Tissue Pouch yang digagas oleh CoP Hobby. Pada sesi ini para karyawan diajarkan cara membuat tissue pouch menggunakan teknik menjahit yang sangat mudah, dengan alat dan bahan yang sudah disediakan. Tidak hanya karyawan wanita saja yang berminat mengi­kuti sesi DIY ini, namun bebe rapa karyawan pria pun antusias mem­buat tissue pouch hingga selesai. Bagi karyawan yang berhalangan ha dir na­mun ingin mencoba di rumah, tim CoP Hobby menyediakan alat dan bahan,

P

Beragam kegiatan seru terangkum dalam program kLik di penghujung tahun 2019 hingga awal tahun 2020. Mulai dari kegiatan sharing session, kompetisi bahasa, hingga

Do It Yourself (diY) mampu menarik minat kLik’ers untuk ikut berpatisipasi.

Page 10: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

KPEI Newsletter10

edisi 1 l 2020

K I l A S P E R I S T I W A

rapat umum Pemegang saham Luar Biasa kPei (23 Oktober 2019)

annual Report award 2018 Kegiatan Annual Report Award 2018 yang bertemakan “Keakuratan Informasi untuk Kinerja Perusahaan Secara Berkelanjutan dengan Meme­nangkan dukungan Stakeholders” dilaksanakan pada 14 November 2019 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta.

kompetisi 10 Days Challenge dan Pencatatan rekor Muri Kompetisi 10 Days Challenge Tahun 2019 diikuti oleh Galeri Investasi BEI, yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di kalangan civitas akademika, sekaligus untuk menambah jumlah investor aktif. Pengumuman pemenang kompetisi ini dilaksanakan pada 24 September 2019 di Main Hall BEI, Jakarta, bersamaan dengan penyerahan piagam Rekor MURI kepada OJK dan SRO atas penyelenggaraan acara “Public Expose Pertama Melalui Webinar” oleh Museum Rekor Dunia ­ Indonesia (MURI).

Workshop anggota kliring dan Partisipan.Pada 19 September 2019, KPEI menyelenggarakan workshop dengan tema General Clearing Member (GCM): Mekanisme Kliring Penyelesaian dan Keanggotaan, di Ruang Auditorium BEI, Jakarta.

Penghargaan Galeri investasi Bei 2019 (29 november 2019)

Csr srO dalam rangka Peresmian kantor Perwakilan Bei Jawa Barat (6 desember 2019)

sosialisasi Perubahan atas Peraturan kPei ii-3 tentang anggota kliring (30 Oktober 2019)

Page 11: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

11KPEI Newsletter

edisi 1 l 2020

K I l A S P E R I S T I W A

Sharia Investment Week 2019 SRO menyelenggarakan Sharia Investment Week 2019 pada 21­23 November 2019 di Mainhall BEI, Jakarta, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat akan investasi berbasis syariah di pasar modal Indonesia.

Pelatihan erM Fundamental and Risk Beyond 2019. Sebagai upaya Perusahaan dalam meningkatkan dan mempertahankan kualitas sumber daya manusia, serta komitmennya untuk menerapkan standar ISO 31000 yang baik, KPEI memberikan kesempatan pelatihan Manajemen Risiko Fundamental bagi karyawan melalui ERM Fundamental and Risk Beyond 2019 yang diselenggarakan oleh CRMS Indonesia pada 2­6 Desember di Bali.

Media Gathering huT Pasar Modal indo-nesia ke-42. Dalam rangka memberikan update informasi sekaligus mensosialisasikan program­program pasar modal Indonesia kepada masyarakat luas melalui media massa, OJK dan SRO menyelenggarakan Media Gathering 2019 yang dihadiri oleh seluruh media nasional pasar modal dan perwakilan media lokal pada 26­27 Oktober 2019 di lombok, NTT.

Program Impactful team Building kPei di Bidang Pendidikan Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial Perusahaan kepada masyarakat, serta dalam rangka meningkatkan rasa kepedulian sosial karyawan, KPEI melaksanakan program bantuan CSR kepada Sekolah Dasar Negeri 4 Melinggih Kelod di Ubud, Bali pada 23 November 2019.

kPei raih Penghargaan GrC awards 2019Pada 5 Desember 2019, KPEI mendapatkan penghargaan GRC Awards pada ajang ASEAN Risk Awards 2019 yang diselenggarakan oleh Enterprise Risk Management Academy di Bali. GRC Awards merupakan penghargaan bagi perusahaan yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap implementasi good corporate governance, manajemen risiko dan kepatuhan pada peratur­an yang ada.

Penutupan Perdagangan Bursa 2019. Pada 30 Desember 2019, Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto didampingi dengan Menteri Keuangan RI, Deputi Gubernur BI, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, dan Direktur Utama BEI secara resmi menutup perdagangan bursa tahun 2019 di Main Hall BEI, Jakarta. Pada penutupan perdagangan, IHSG ditutup pada angka 6.299,54 atau menguat sebesar 1,70% dari penutupan indeks tahun 2018 pada posisi 6.194,50.

Page 12: Momentum Penguatan Pasar Modal di Tahun 2020 News Edisi 1_ 2020.pdfKPEI Newsletter Edisi Spesial Awal Tahun 2020. Pada edisi kali ini, artikel uta ma akan menyajikan informasi Kinerja

KPEI Newsletter12

edisi 1 l 2020

S TAT I S T I K

Penggunaan (rp) Biaya (rp)Total Penggunaan 271,953,877,928,200.00 4,787,728,063.72

Rata-rata Bulanan 22,662,823,160,683.30 398,977,338.64

Rata-rata Harian 1,110,015,828,278.37 19,541,747.20

FasiLiTas IntRaDaY

Data sampai dengan 30 Desember 2019

Tipe Produk Frekuensi (kali)

Volume (lembar) nilai (rp)

Index Futures 101 103 50,269,075,000Indonesia Government Bond Futures 0 0 0

Transaksi deriVaTiF

Data sampai dengan 30 Desember 2019

PenYeLesaian Transaksi Bursa

aCs JuMLah ak(ACS)

Volume (Lembar) nilai (rp) ak serah

ak Terima

Total 33,272,400 41,515,053,000 33 95

Tertinggi 5,487,500 10,924,936,875 3 23

Rata­rata 1,147,324 1,431,553,552 1 3

Terendah 100 21,000 1 1

aLteRnate CaSH SettLeMent (aCs)

POsisi dana JaMinanJenis Pasar nilai (rp) Persentase

Ekuiti 3,167,528,659,320.00 63.03%Derivatif­Kontrak Berjangka 598,194,279.00 0.01%Surat Utang 1,087,103.00 0.00%

Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,857,441,737,922.05 36.96%

Rekening Giro 10,621,200.45 0.00%Total 5,025,580,299,824.49 100.00%

nilai (rp)

Cadangan Jaminan 153,154,830,454

POsisi CadanGan JaMinan

Data sampai dengan 30 Desember 2019

Data sampai dengan 30 Desember 2019

Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Persentase

Bank Garansi 2,027,270,740,000.00 36.23%

Deposito 2,791,608,510,974.12 49.89%

Dana Minimum Kas 765,897,141,025.14 13.69%

Saham Bursa 10,500,000,000.00 0.19% Total 5,595,276,391,999.26 100.00%

kOMPOsisi aGunan oFFLIne

Data per 30 Desember 2019

Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Persentase

Uang 151,076,874,147 0.99%

Saham 14,934,596,392,180 98.22%

Obligasi 119,555,762,500 0.79%

Total 15,205,229,028,827 100.00%

kOMPOsisi aGunan onLIne

Data per 30 Desember 2019

Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi

Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)

Total 2019 117,183,006 3,680,109,998,982 2,237,370,164,010,560 1,073,048,159,100 838,902,833,898,300 57.19 48.84

Tertinggi harian 657,815 39,559,835,217 61,247,298,641,040 7,932,637,400 7,782,674,305,000 71.16 59.27

Rata­rata harian 478,298 15,020,857,139 9,132,123,118,410 4,379,788,404 3,424,093,199,585 56.54 48.84

Terendah harian 300,079 6,514,705,198 5,479,265,414,325 1,735,523,900 1,955,854,179,100 42.54 41.43

Data sampai dengan 30 Desember 2019

Transaksi PinJaM MeMinJaM eFek

BulanTotal Rata-Rata Harian Jumlah

HariNilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar)

Januari 19,134,508,500.00 5,933,300.00 10 617,242,209.68 191,396.77 31Februari 7,241,345,000.00 7,352,100.00 12 258,619,464.29 262,575.00 28Maret 9,722,962,000.00 7,569,300.00 17 313,643,935.48 244,170.97 31April 5,606,734,000.00 1,131,400.00 18 186,891,133.33 37,713.33 30Mei 37,894,231,000.00 6,055,500.00 20 1,222,394,548.39 195,338.71 31Juni 12,272,991,000.00 11,278,500.00 17 409,099,700.00 375,950.00 30Juli 29,594,704,500.00 82,933,100.00 24 954,667,887.10 2,675,261.29 31

Agustus 12,875,912,500.00 3,516,400.00 15 415,352,016.13 113,432.26 31September 15,389,114,300.00 3,683,800.00 18 512,970,476.67 122,793.33 30

Oktober 10,150,102,400.00 81,324,400.00 11 327,422,658.06 2,623,367.74 31November 47,180,357,000.00 21,913,100.00 27 1,572,678,566.67 730,436.67 30Desember 41,388,093,700.00 6,126,400.00 13 1,335,099,796.77 197,625.81 31

Total 248,451,055,900.00 238,817,300.00 202 680,687,824.38 654,293.97 365

Data sampai dengan 30 Desember 2019