Upload
ozhyblanksuck
View
105
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
LATAR BELAKANG
Jambu biji merupakan salah satu tanaman buah yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia, walaupun sebenarnya berasal dari Amerika Tropik. Tanaman ini berbuah sepanjang tahun, sering tumbuh liar, dan umumnya ditemukan pada ketinggian 1-1200 m dpl, serta tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur maupun liat.
Tanaman jambu biji merupakan tanaman yang istimewa, buahnya memiliki kandungan zat gizi yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi.
Di dalam daun jamu biji antara lain mengandung tanin, minyak atsiri(eugenol), dan minyak lemak. Oleh karena adanya senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya menyebabkan tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
MONOGRAFIJAMBU BIJI (Psidium guajava L)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Myrtales Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan) Genus : Psidium Spesies : Psidiumguajava L.
Nama daerah- Sumatra : Glima breueh (Aceh), Galiman (Batak), Masiambu (Nias), Jambu biji (Melayu)- Jawa : Jambu klutuk (Sunda), Jambu klutuk (Jawa Tengah), Jambu biji (Madura)- Bali : Sotong- Kalimantan : Libu (Dayak)- Sulawesi : Gayomas (Manado), Dambu(Gorontalo), Hiabuto (Buol), Jambu (Bare), Jambu
paratugala (Makassar), Jambu Paratukala (Bugis) -NTT : Guawa (Ende), Gothawas (Sika), Kejawas (Timor), Kejabos (Roti)- Maluku : Koyawase (Seram), Lutu hatu (Ambon), Gewaya (Halmahera), Guwaya
(Ternate)
MORFOLOGI JAMBU BIJI
1. Akar (Radix)Di lihat dari percabangannya dan bentuknya, jambu biji memiliki akar tunggang yang bercabang (ramosus) yang bentuknya kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi.
2. Batang (Caulis)Tumbuhan biji belah pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat di pandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang dan mempunyai percabangan.
3. Daun (Folium)Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja disebut daun bertangkai.
4. Bunga (Flos)Pada tumbuhan biji bunga merupakan alat perkembangan generatif. Bunga pada jambu biji terdiri dari kelopak dua mahkota yang masing-masing terdiri atas 4-5 daun berkelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama.
5. Buah (Fructus)Jambu biji termasuk dalam buah sejati tunggal yang berdaging (curnosus) dan bentuk buahnya bulat.
Kandungan Gizi jambu biji dalam 100 gram
Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah
Energi
Vitamin A
Protein
Vitamin B1
Lemak
Vitamin B2
Karbohidrat
49,00 ka
25 SI
0,90 gr
0,05 mg
0,30 gr
0,04 mg
12,20 gr
Vitamin C
Kalsium
Niacin
Fosfor
Serat
Besi
Air
87,00 mg
14,00 mg
1,10 mg
28,00 mg
5,60 gr
1,10 mg
86 gram
Kandungan Kimia
Jambu biji mengandung tannin, yang menimbulkan rasa sepat pada buah tetapi juga berfungsi memperlancar sistem pencernaan, sirkulasi darah, dan berguna untuk menyerang virus.
Menurut Anthony C. Dweck (2001) buah jambu biji dapat dijadikan sebagai obat alternatif karena mengandung berbagai zat yang berfungsi sebagai penghambat berbagai jenis penyakit, diantaranya jenis flavonoid, minyak atsiri, dan juga terdapat saponin berkombinasi dengan asam oleanolat. (Info Ristek Vol. 4 No. 3/2006 3)
Secara Empiris Untuk Pengobatan
Demam Berdarah Obat Diare Obat Perut Kembung Obat Penurun Kadar Kolesterol Darah Obat Anyang-anyangan Luka Berdarah dan Sariawan Larutan Kumur Sakit Gigi
Uji FarmakologiEfek Anti Bakteri Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L amk.) Terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro
Penelitian ini dilakukan di laboratorium mikrobiologi FKUB. Konsentrasi ekstrak yang dipakai yaitu 1%; 1,5%; 2%; 2,5%; dan 3%. Metode penelitian yang digunakan yaitu dilusi tabung. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis parametrik one way ANOVA dengan α=0,05. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara perubahan konsentrasi ekstrak daun jambu biji dengan jumlah koloni S. aureus. Uji korelasi menunjukkan hubungan yang erat antara konsentrasi ekstrak daun jambu biji dengan jumlah koloni S. aureus yaitu semakin tinggi dosis ekstrak semakin kecil jumlah pertumbuhan bakteri. Kadar Hambat Minimum (KHM) tidak ditemukan karena ekstrak yang keruh sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) yaitu 3%. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu daun jambu biji mempunyai aktifitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus secara in vitro.
Uji Klinis Multisenter Sirup Ekstrak Daun Jambu Biji Pada Penderita Demam Berdarah Dengue
Uji multisenter, acak, tersamar ganda. Bertujuan untuk mengevaluasi peran pemberian sirup ekstrak daun jambu biji dalam meningkatkan trombosit pada pasien Demam Berdarah Dengue. Selama bulan Desember 2006 sampai dengan Juni 2007 pasien rawat inap di RSU Soetomo Surabaya. 86 subyek penelitian (anak-anak), pasien dialokasikan secara acak ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok uji (mendapatkan sirup ekstrak daun jambu biji 3 kali 1 sendok teh setiap hari atau kelompok kontrol (mendapatkan sirup plasebo 3 kali 1 sendok teh setiap hari). Dari 86 subjek penelitian, jumlah trombosit kelompok uji meningkat secara signifikan dibanding dengan kelompok kontrol (p ≤ 0.01) dan banyaknya respon peningkatan jumlah trombosit pada kelompok uji berbeda signifikan dibanding kelompok kontrol (40versus 23, p ≤ 0.01).
Uji Toksisitas
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Soegeng Soegijanto, Bagian Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya pada tahun 2004 menunjukkan bahwa, ekstrak kental daun jambu biji bisa menghambat pertumbuhan virus dengue penyebab DBD dan meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Pada uji keamanan (toksisitas) ekstrak daun jambu biji termasuk zat yang praktis tidak toksik.
Bentuk Sediaan yang BeredarStopDiar (PT. Air Mancur)
Penggunaan Jambu biji bukan hanya digunakan buahnya sebagai makanan dan pangan tapi daun jambu biji banyak digunakan sebagai obat diare dan lainnya
Khasiat :Tablet obat diare herbal yang telah diuji klinis oleh Bagian Farmakologi dan Toksikologi Universitas Gajah Mada untuk menyembuhkan diare.
Komposisi :- Daun jambu biji- Kunyit- Daun poncosudo- Daun kecubung gunung
Petunjuk pemakaian :- Dewasa :3 X sehari 2 tablet bila perlu 4 X sehari 2 tablet- Anak-anak : 3 X sehari 1 tablet bila perlu 4 X sehari 1 tablet
Bentuk Sediaan yang BeredarJambu Biji (PT. Industri Jamu Borobudur)
Khasiat :Astringent, peluruhhaid, dansariawan.
Komposisi :EkstrakPsidiiguajava L.
Mekanisme Kerja :Tanin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse transkriptase, yang berarti khasiat untuk mengatasi penyakit demam dengan menghambat pertumbuhan virus berinti RNA. Bahan itu juga disebutkan mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping.Quersetin dan glikosida quersetin yang dapat menghambat kontraksi spontan ileum dan sekresi asetilkolin lambung penyebab diare, sehingga diare dapat teratasi dengan cepat.Tanin bersifat sebagai astringent, yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar. Serta sebagai penyerap racun dan dapat menggumpalkan protein.
Bentuk Sediaan yang BeredarNodiar (PT. Kimia Farma)
Komposisi :Attapulgite 300 mgPsidii folium ekstrak 50 mgCurcumae domesticae rhizoma7.5 mg
Indikasi :Diare yang tidak spesifik
Petunjuk pemakaian :Dewasa dan Anak-anak (12 tahun lebih) : Satu kali minum 2 tablet, maksimum 12 tablet dalam waktu 24 jam Anak-anak (6-12 tahun) : Satu kali minum 1 tablet, maksimum 6 tablet dalam waktu 24 jam
Bentuk Sediaan yang BeredarDiapet (PT. SOHO Industri Farmasi)
Komposisi :Psidii folium 24%Curcumae domesticae Rhizoma 20%Coicis Semen (biji jali) 41%Chebulae Fructus 8%
Indikasi :Diare yang tidak spesifik
Petunjuk pemakaian :Dewasa & anaksehari 2 x @ 2 kapsulPenderita akut2 x @ 2 kapsul per 1 jam
KESIMPULAN
Telah terbukti secara empiris jambu biji digunakan sebagai bahan obat alam yang berkhasiat sebagai anti diare, penambah trombosit darah pada pasien penderita DBD atau terapi suportif, dll. Hal ini disebabkan karena jambu biji mudah ditemukan di Indonesia dan harganya relatif terjangkau oleh masyarakat. Bukan hanya buahnya, ekstrak atau rebusan daun jambu biji pun terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 50%, Shigella dysenteriae pada konsentrasi 30%, Shigella flexineri pada konsentrasi 40%, dan Salmonella typhi pada konsentrasi 40%. Komponen aktif dalam daun jambu biji yang diduga memberikan khasiat itu adalah zat tanin yang cukup tinggi. Selain itu, daunnya mengandung fenolik fitokimia yang jumlahnya berlebihan yang dapat menghambat peroksidasi dalam tubuh yang diharapkan mampu mencegah bermacam-macam penyakit kronis sekalipun.