3
MORTALITAS PADA MATERNAL Mortalitas adalah angka yang memberikan gambaran mengenai jumlah penduduk yang meninggal dunia dalam waktu tertentu dalam tiap seribu penduduk. Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Dua komponen demografi lainnya adalah fertilitas (kelahiran) dan migrasi. (Bambang utoyo, 2006) Mortalitas maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of The International Classification of Diseases (ICD-10) adalah kematian wanita yang terjadi pada saat kehamilan, atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan, atau yang diperberat oleh kehamilan tersebut atau penanganannya, tetapi bukan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan (WHO,2007). Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah indicator keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99 % diantaranya terjadi dinegara berkembang, dari angka tersebut diperkirakan bahwa hampir satu orang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Angka kematian maternal di negara berkembang diperkirakan mencapai 100 sampai 1000 lebih per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Negara maju berkisar antara 7 - 15 per 100.000 kelahiran hidup.

Mortalitas Pada Maternal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mortalitas pada maternal demografi

Citation preview

Page 1: Mortalitas Pada Maternal

MORTALITAS PADA MATERNAL

Mortalitas adalah angka yang memberikan gambaran mengenai jumlah penduduk yang

meninggal dunia dalam waktu tertentu dalam tiap seribu penduduk. Mortalitas atau kematian

merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan

penduduk. Dua komponen demografi lainnya adalah fertilitas (kelahiran) dan migrasi.

(Bambang utoyo, 2006)

Mortalitas maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of The International

Classification of Diseases (ICD-10) adalah kematian wanita yang terjadi pada saat kehamilan,

atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi

kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan, atau yang diperberat

oleh kehamilan tersebut atau penanganannya, tetapi bukan kematian yang disebabkan oleh

kecelakaan atau kebetulan (WHO,2007).

Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah indicator keberhasilan

pembangunan dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan

bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99 % diantaranya

terjadi dinegara berkembang, dari angka tersebut diperkirakan bahwa hampir satu orang ibu

setiap menit meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Angka kematian maternal di negara

berkembang diperkirakan mencapai 100 sampai 1000 lebih per 100.000 kelahiran hidup,

sedangkan di Negara maju berkisar antara 7 - 15 per 100.000 kelahiran hidup.

Di wilayah Asia Tenggara diperkirakan terdapat 240.000 kematian maternal setiap

tahunnya, sehingga diperoleh angka kematian maternal sebesar 210 per 100.000 KH

(WHO,2010). Indonesia merupakan negara berkembang dengan angka kematian ibu dan

perinatal yang cukup tinggi. Berdasarkan data WHO (2011), diketahui di Negara Indonesia kasus

kematian ibu sebanyak 240 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008. Menurut Survei

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2009, diketahui bahwa Angka Kematian Ibu

(AKI) di Indonesia berada pada peringkat ke 12 dari 18 negara anggota Assosiation of South

East Asian Nation (ASEAN) dan South East Asian Nation Regional Organization (SEARO).

Angka Kematian Ibu di Indonesia bervariasi, Provinsi dengan Angka Kematian Ibu

terendah adalah DKI Jakarta dan tertinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada negara

Page 2: Mortalitas Pada Maternal

berkembang sekitar 95% kematian ibu termasuk dalam kelompok direct obstetric deaths

(kematian ibu yang langsung disebabkan oleh komplikasi obstetric. Penyebab kematian ibu yang

paling umum di Indonesia adalah penyebab obstetri langsung yaitu perdarahan 28 %,

preeklampsi/eklampsi 24 %, infeksi 11%, abortus (5%), partus lama/macet (5 %), emboli

obstetrik (3 %), trauma obstetrrik (5 %), komplikasi puerperium (8%), dan lain – lain (11%)

(Kemenkes 2008).

Daftar pustaka :

Bambang utoyo.2006.geografi membawa cakrawala dunia.Jakarta :Grafindo Media Pratama

Merill.2009.Introduction to epidemiology.Canada:Jones and Barlet Publisher

WHO. World Health Statistics 2014. Geneva, World Health Organization; 2014