Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MOTIVASI CALON JAMA’AH UMROH DALAM MEMILIH TRAVEL PT ALFA KAZA MUSTIKA
JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh:
Muhammad Ilham Nur NIM: 1113053000066
KONSENTRASI HAJI DAN UMROH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/2019 M
ABSTRAK
Muhammad Ilham Nur, 1113053000066, Motivasi calon jamaah Umroh dalam Memilih Travel PT. Alfa Kaza Mustika dibawah bimbingan Dr. Ahmadi Rojali Jawab, MA.
Umroh merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan atas setiap Muslim yang mampu. Seiring dengan pesatnya perkembangan travel umroh di Indonesia, berimplikasi pada ketatnya persaingan perusahaan-perusahaan biro perjalanan umroh. Namun akhir-akhir ini pada tahun 2017 banyak travel umroh yang bermasalah dalam melaksanakan tugasnya, terdapat kasus kriminal berupa penipuan, sehingga calon jamaah menjadi ragu atau hilangnya kepercayaan untuk mendaftarkan dirinya pada travel umroh. Berikut daftar biro umroh yang bermasalah diantaranya First Travel, Hannien tour, Basmalah tour, Mila tour, Abu tour dan banyak lagi travel yang bermasalah. Calon jamaah harus benar- benar teliti dalam memilih travel umroh.oleh karena itu penulis ingin mengetahui motivasi calon jamah umroh dalam memilih travel PT Alfa Kaza Mustika ini dan penulis ingin mengetahui motivasi yang lebih dominan setelah di teliti melalui teori Abraham Maslow. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif adalah dengan mengamati kasus dari berbagai sumber data yang digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif, berbagai aspek individu, kelompok suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrument pengumuman data. Oleh karena itu, penulis menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, rekaman bukti-bukti fisik. Dengan menggunakan analisis deskriptif dimana peneliti berusaha melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara factual dan cermat.
Hasil dari penelitian ini jika dikaitkan dengan teori yang digunakan oleh Abraham Maslow, berdasarkan kebutuhan yang paling mendominasi dipilih oleh calon jama’ah adalah motivasi berdasarkan kebutuhan fisiologis dan kebutuhan sosial. Kata Kunci: Motivasi, Calon Jamaah, Memilih
i
KATA PENGANTAR
مــــــــــــــسم الله الرحمن الرحیــــــــــــــب Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan nikmat yang Allah berikan kepada kita semua, terlebih-
lebih nikmat Iman dan Islam. Karena dengan nikmat-nikmat
itulah kita masih bisa beraktifitas sampai saat ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada suri
tauladan kita baginda nabi Muhammad SAW. Yang karena
kemuliaannyalah kita berharap syafaatnya di hari kiamat.
Disamping itu shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
pula kepada keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya yang
setia sampai akhir zaman.
Tidak ada sesuatu yang paling membahagiakan bagi penulis
melainkan telah terselesaiakannya skripsi dengan judul
“Motivasi Calon Jamaah Umroh Dalam Memilih Travel PT
Alfa Kaza Mustika Jakarta”. Ini bukan perjuangan yang mudah
untuk menyelesaikan semua ini, akan tetapi buah kesabaran dan
ketekunanlah yang mewujudkannya. Walaupun demikian penulis
sadar, bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
tidak mungkin skripsi ini terselesaiakan dengan baik.
Oleh karenanya, tidak ada hal lain yang lebih utama
melainkan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama kedua orang tua
ii
penulis Bapak (Arief Hidayat) dan Ibu (Farida Hasyim) atas doa,
semangat, kasih sayang, pengorbanan dan ketulusan dalam
mendampingi penulis. Serta adik-adikku (Muhdiyatus sholehah
dan Muhammad Yazid Kurthuby) yang selalu mampu membuat
diri ini tersenyum dan melepas penat yang luar biasa. Selain itu
tentu penulis juga sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu penulis dalam penelitian ini diantaranya kepada:
1. Dr. Suparto, M.ed, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Siti
Napsiyah, MSW selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr.
Sihabuddin Noor, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum, serta Drs. Cecep castrawijaya, MA
selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan
Kerjasama.
2. Drs. Sugiharto, M.A selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah.
3. Amirudin, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan
memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.
5. Seluruh Civitas travel PT. Alfa Kaza Mustika Jakarta yang
selalu senantiasa membantu dan mempermudah penulis
dalam penelitian di lapangan untuk menyelesaikan skripsi
ini. Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.
iii
6. Teman-teman seperjuangan Manajemen Dakwah 2013 yang
selalu memberikan semangat, saran dan masukan kepada
penulis. Terimaksih untuk kebersamaannya selama ini dalam
menggapai impian. Apa yang terjadi selama perkuliahan
akan selalu menjadi pengalaman yang tak kan pernah
terlupakan.
7. Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam
penelitian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan datu per
satu tanpa mengurangi rasa hormat, penulis ucapkan
terimakasih.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan,
kelancaran dan kesuksesan kepada semua pihak yang telah
memberikan segala bantuan dan dukungannya kepada penulis.
Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari
sempurna, namun harapan penulis semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya, dan bagi
segenap keluarga besar jurusan Manajemen Dakwah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 18 September 2019
Muhammad Ilham Nur
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ......................................... 7
1. Batasan Masalah ......................................................... 7
2. Rumusan Masalah ...................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 7
1. Tujuan Penelitian ........................................................ 7
2. Manfaat Penelitian ...................................................... 7
D. Metodologi Penelitian ....................................................... 8
1. Pendeketan Penelitian ................................................. 8
2. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................... 9
3. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................... 10
4. Sumber Data ............................................................... 10
5. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 11
6. Teknik Analisis Data .................................................. 12
E. Tinjauan Pustaka ............................................................... 13
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 15
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................ 17
A. Motivasi ............................................................................. 17
1. Pengertian Motivasi .................................................... 17
2. Teori-Teori Motivasi .................................................. 19
3. Macam-Macam Motivasi ........................................... 23
v
B. Calon Jamaah..................................................................... 24
1. Pengertian Jamaah ...................................................... 24
C. Umroh ................................................................................ 26
1. Pengertian Umroh ....................................................... 26
D. Pemilihan ........................................................................... 27
E. Pengambilan Keputusan .................................................... 29
BAB III GAMBARAN UMUM TRAVEL .......................................... 35
A. Sejarah berdirinya PT Alfa Kaza Mustika......................... 35
B. Visi dan Misi PT Alfa Kaza Mustika ................................ 36
C. Struktur Organisasi PT Alfa Kaza Mustika ....................... 37
D. Tugas Setiap Divisi............................................................ 37
E. Fasilitas Paket Umroh........................................................ 39
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................................ 41
A. Temuan Penelitian ............................................................. 41
B. Temuan Penelitian Motivasi Calon Jamaah Umroh
dalam Memilih Travel PT Alfa kaza Mustika
Jakarta ................................................................................ 44
C. Analisis Motivasi Calon Jama’ah Umroh Dalam
Pengambilan Keputusan Memilih Travel PT Alfa
Kaza Mustika Jakarta ........................................................ 51
BAB V PEMBAHASAN ...................................................................... 53
A. Motivasi Calon Jama’ah Umroh dalam Memilih
Travel PT Alfa Kaza Mustika Jakarta .............................. 53
BAB VI PENUTUP .............................................................................. 58
A. Kesimpulan ........................................................................ 58
B. Saran .................................................................................. 59
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi
Mumammad SAW yang disampaikan kepada umatnya
melalui petunjuk Allah SWT, yang mempunyai pondasi yaitu
rukun Islam yang meliputi syahadat, sholat, zakat, puasa dan
ibadah haji. Mengenai ibadah haji hanya dilaksanakan
setahun sekali dengan segala rangkaiannya, namun pada saat
ini ibadah haji memerlukan waktu tunggu yang sangat lama
disebabkan banyaknya umat Islam yang mendaftar haji
sedangkan pemerintah Arab Saudi sedang merenovasi
Makkah sehingga kuota jamaah lebih sedikit dari
sebelumnya, oleh karena itu banyak umat Islam di Indonesia
lebih memilih ibadah umroh terlebih dahulu, karena bisa
dilaksanakan tanpa menunggu waktu yang lama.
Sebagaimana Firman Allah SWT :
وا الحج والعمرة � وأتمArtinya “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena
Allah” (Q.S Al baqarah :196).1
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke lima setelah
syahadat, shalat, zakat dan puasa.2 Menunaikan ibadah haji
1Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemhannya , (Jakarta: CV Darus sunah, 2012 ), h. 45
1
2
dan umroh diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu
untuk mengerjakan. Mampu disini dalam artian luas yaitu
mampu dari segi fisik dan mampu dari segi materi, Allah
berfirman dalam surat Ali Imran, Ayat 97 yang berbunyi:
و� على الناس حج البیت من استطاع الیھ سبیلا“Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah.” (Ali-Imran: 97).3
Umroh ialah sengaja pergi ke Baitullah Al-Haram di
Makkah, karena memenuhi perintah Allah dan
mengharapkan ridho-Nya. Perbedaan haji dan umroh adalah
umroh dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah,
Idhul Adha dan hari-hari Tasyriq. Hukum umroh bagi ulama’
Hanafy dan Maliki hanya sunnah muaqqad saja.4
Haji pada hakikatnya merupakan aktifitas suci yang
pelaksanaanya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh ummat
Islam yang telah mencapai (istitho’ah) mampu, disebut
aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatan adalah
ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak yang
melambangkan ketaatan serta penyerahan diri secara total
kepada Allah baik secara fisik, material maupun spiritual.
Kegiatan ibadah haji dan umroh mempunyai dua sisi yang
2Muhamadiyah Ja’far, Tuntunan Praktis Ibadah Zakat Puasa Dan Haji, (Jakarta: Kalam Mulia, 1997), h. 161
3 Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemhannya , (Jakarta: CV Darus sunah, 2012 ), h. 45
4 Muhamadiyah Ja’far, Tuntunan Praktis Ibadah Zakat Puasa Dan Haji, (Jakarta: Kalam Mulia, 1997), h. 168
3
harus diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu, standar
pelaksanaannya saat masih ditanah air dan di makkah. Pada
standar pelayanan di tanah air banyak aspek penting yang
harus diperhatikan pembinaannya seperti dalam pelayanan
jasa (pengurusan dokumen haji dan umroh, pemeriksaan
calon jamaah), bimbingan manasik (materi bimbingan,
metode dan waktu bimbingan), penyediaan perlengkapan,
dan konsultasi keagamaan. Sedangkan standar pelayanan
ibadah haji dan umroh di tanah suci adalah pelayanan
akomodasi, transportasi, konsumsi, kesehatan, serta
bimbingan ibadah haji dan umroh.5
Dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umroh tak luput
dari peran para pembisnis jasa yaitu biro dan travel di mana
mereka menawarkan bentuk layanan jasa, sebuah perusahaan
jasa dalam menjalankan bisnisnya mengimplimentasikan
strategi pemasaran yang dirancang dan memberikan umpan
balik strategi pemasaran yang dijalankan, agar berhasil
dengan baik dan apabila mengalami kegagalan inilah
menjadi umpan balik dalam menyusun strategi pemasaran
selanjutnya sebagai bahan evaluasi. Dengan demikian,
peluang inilah yang di manfaatkan oleh biro-biro travel
umroh, yaitu dengan menyelenggarakan program umroh dan
menawarkan berbagai fasilitas demi kenyamanan ibadah,
untuk menarik simpati calon jamaah.
5 Dipo Khoirul Islami, “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Haji dan Umroh PT. Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat”, (Skripsi, Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 3
4
Maka dari itu seiring dengan pesatnya perkembangan
travel umroh di Indonesia, persaingan pasar tak dapat di
hindari. Dengan demikian pihak travel umroh harus
mempunyai strategi yang menjadikan usahanya tetap unggul,
survive dan jamaah umrohnya tetap banyak.
Perkembangan dunia usaha dari waktu ke waktu semakin
tidak terbendung, hal ini dapat di lihat dari semakin
menjamurnya perusahaan-perusahaan yang kemudian
berimplikasi pada ketatnya persaingan termasuk perusahaan-
perusahaan biro perjalanan umroh. Namun akhir-akhir ini
pada tahun 2017 banyak travel umroh yang bermasalah
dalam melaksanakan tugasnya terdapat kasus kriminal
berupa penipuan, sehingga calon jamaah menjadi ragu atau
hilangnya kepercayaan untuk mendaftarkan dirinya pada
travel umroh. Berikut daftar biro umroh yang bermasalah
diantaranya First Travel, Hannien tour, Basmalah tour, Mila
tour, Abu tour dan banyak lagi travel yang bermasalah,
sehingga banyak jamaah yang tidak bisa berangkat umroh.
Padahal pemerintah sudah mengatur dalam undang-
undang dasar Indonesia No 13 tahun 2008 tentang
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah dijelaskan tentang
kewajiban pemerintah terhadap jamaah haji, yakni
pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan
dan perlindugan dengan menyediakan layanan administrasi,
bimbingan manasik haji, akomodasi, transportasi, pelayanan
5
kesehatan, keamanan, danhal-hal yang diperlukan oleh
jamaah haji.6
Banyaknya jumlah travel umroh yang bermunculan pada
era ini, maka akan menimbulkan persaingan yang sangat
ketat. Para calon jamaah umroh pasti mempunyai kriteria
yang diinginkan dalam memilih travel yang akan membantu
perjalanan mereka untuk ibadah ke tanah suci. Sangat
penting sebuah travel umroh dalam memperhatikan faktor
keamanan dan pelayanan jasa, karena fasilitas yang di
berikan oleh travel menjadi hal yang sangat dipertimbangkan
oleh jamaah untuk memilih travel yang layak
menghantarkannya menuju ke tanah suci. Semua travel
umroh pasti ingin memberikan pelayanan, pembinaan yang
maksimal kepada calon jamaah haji dan umroh, sehingga
membuat para jamaah bingung dalam memilih travel yang
baik dan jauh dari penipuan.
Travel juga menggunakan promosi yag menarik dalam
memikat para konsumennya, karena promosi yang berhasil
adalah kegiatan yang mampu menggugah naluri ingin
memiliki sesuatu produk tertentu.7 Dengan adanya promosi
yang sesuai dengan minat para jamaah umroh, tentu akan
tercipta grand image, di mana jamaah akan merasa puas
terhadap pelayanan juga fasilitas yang di promosikan oleh
6 Undang-undang Republik Indonesia No.13 tentang, Penyelenggaraan ibadah haji, (Jakarta: Biro hukum dan kerjasama luar negri sekertariat jendral departemen agama R, 2008), h.143
7 Sondang, P Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. I, H 212
6
travel umroh. Dengan demikian, para jamaah umroh akan
selalu percaya pada biro travel umroh tersebut, bahkan para
jamaah umroh pun tak segan-segan mempromosikan kepada
orang lain.
Pihak travel mengetahui prilaku konsumen (jamaah).
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk atau jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan ini.8
Pada kenyataannya prilaku konsumen dalam menganalisis
setiap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
konsumen tidaklah mudah. Banyak faktor yang memotivasi
Jamaah antara lain faktor internal yang berasal dari dalam
diri jamaah dan faktor eksternal yaitu rangsangan yang
dilakukan oleh pihak travel haji dan umroh dan lingkungan
sekitar.
Salah satu Travel Umroh dan Haji yang ada di Indonesia
adalah PT Alfa Kaza Mustika merupakan salah satu
perusahaan biro umroh yang masih eksis sampai saat ini
karena menjalankan tugasnya dengan baik PT Alfa Kaza
Mustika ini berdiri sebagai imbas dari banyaknya permintaan
pasar yang di mana banyak calon jamaah umrah yang ingin
mendapatkan fasilitas serta kemudahan yang lengkap dan
praktis. Jumlah Jamaah Travel Alfa Kaza Mustika sudah bisa
mengambil banyak hati banyak orang. Terbukti dengan
8 Nugroho J. Setiaji, Prilaku konsumen, (Jakarta: kencana predana media group, 2003), h. 2
7
meningkatnya jumlah jamaah, dilihat dari jumlah jamaah
yang berangkat dari tahun 2015 sebanyak 5643 jamaah di
tahun 2016 sebanyak 6545 jamaah dan di tahun 2017
sebanyak 6124 jamaah dan ditahun 2018 sebanyak 4732
jamaah.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk
melakukan studi tentang motivasi calon jamaah dengan
judul “Motivasi Calon Jama’ah Umroh Dalam Memilih
Travel PT Alfa Kaza Mustika Jakarta”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya
pembahasan, maka dalam penyusunan skripsi ini,
penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya
kepada motivasi calon jamaah dalam memilih travel PT
Alfa Kaza Mustika.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, rumusan penelitian ini
adalah perumusan dapat di rinci sebagai berikut :
1. Apa motivasi jamaah dalam pengambilan keputusan
memilih travel PT Alfa Kaza Mustika?
2. Motivasi apa yang lebih dominan calon jamaah
umroh dalam memilih travel PT Alfa Kaza Mustika?
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka
tujuan penulisan ini secara umum adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui motivasi para jamaah umroh
dalam memilih PT Alfa Kaza Mustika.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor motivasi jamaah
dalam memilih PT
c. Alfa Kaza Mustika.
2. Manfaat Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh
manfaat antara lain sebagai berikut :
a. Ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
pengembangan ilmu manajemen, aplikasi pemasaran
pada peusahaan jasa tour dan travel.
b. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian
yang menarik dan dapat menambah wawasan
khasanah keilmuan bagi para pembaca khususnya
mahasiswa manajemen dakwah, serta dapat berguna
bagi banyak pihak terutama sebagai tambahan
refrensi atau perbandingan bagi studi-studi yang
akan datang.
c. Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui faktor
yang memotivasi jamaah dalam memilih travel PT
9
Alfa Kaza Mustika jamaah, sehingga dapat
menentukan strategi yang lebih tepat untuk bisa
bertahan dalam persaingan dengan perusahaan
sejenis.
D. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif adalah
dengan mengamati kasus dari berbagai sumber data yang
digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan
secara komprehensif, berbagai aspek individu, kelompok
suatu program, organisasi atau peristiwa secara
sistematis.Penelaah berbagai sumber data ini
membutuhkan berbagai macam instrument pengumuman
data. Oleh karena itu, penulis menggunakan wawancara,
observasi, dokumentasi-dokumentasi, rekaman bukti-
bukti fisik.9 Dengan menggunakan analisis deskriptif
dimana peneliti berusaha melukiskan secara sistematis
fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara factual dan cermat.10
Pendekatan Kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati.
9 Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta, 2007), cet ke-2 hal. 102
10 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal.22
10
Kark dan Miller memberikan pengertian penelitian
Kualitatif sebagai tradisi penelitian yang tergantung pada
pengamatan sesuai dengan orang-orang disekitar objek
penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri.11
Berdasarkan beberapa definisi diatas, penelitian
melakukan penelitian dengan menguraikan fakta-fakta
yang didapat dan berdasarkan hasil dari penelitian
dilapangan, kemudian diolah dan dikaji agar dapat
menghasilkan suatu kesimpulan.
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Subjek penelitian adalah travel sumber tempat
memperoleh keterangan.12 Dalam penelitian ini yang
menjadi obyek penelitian adalah calon jama’ah umroh,
sedangkan yang menjadi subyek dari penelitian ini
adalah travel PT.Alfa kaza mustika.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Alfa kaza Mustika,
yang terletak di ruko D’Mansion Jl. Jatinegara Indah Blok
A18, Jatinegara, Cakung, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Telp. 021-46836182 (kantor). Adapun waktu penelitian
akan dilakukan pada bulan November sampai dengan
bulan Mei 2019.
4. Sumber Data
11 Lexy J. Meloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), edisi revisi cet. Ke-26, hal 3
12 Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta : Rajawali, 2003), hal. 92
11
Sumber data adalah salah satu yang paling vital
dalam penelitian. Kesalahan dalam menggunakan
sumber data, maka diperoleh juga meleset dari yang
diharapkan. Oleh karena itu, peneliti harus mampu
memahami sumber data mana yang mesti digunakan
dalam penelitiannya itu. Ada dua jenis sumber data yang
biasanya digunakan dalam penelitian sosial, yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama.13 Objek penelitian ini yaitu
Penyuluh Agama dan mantan Pecandu Narkoba di
Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan
NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
b. Data Sekunder yaitu adalah sumber data kedua
sesudah sumber data primer. Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data-data
yang diperoleh dari literature yang berhubungan
dengan tulisan ini.14
5. Teknik pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
jenis penilitian di antaranya, yaitu field resaerch
(penelitian lapangan), dan menggunakan penelitian case
study (studi kasus) di antaranya multiple sourches,
13 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 1987), hal. 93.
14 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 129.
12
document, recording, observation dan File dokumen.15
Selain itu, peneliti juga menggunakan data skunder
melalui buku, skripsi, jurnal, majalah, dokumen
pemerintah, media elektronik dan surat kabar. Untuk
pengambilan data penelitian digunakan metode sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan subjek
dan objek yang sistematis terhadap gejala-gejala
yang akan diteliti,16 baik secara langsung ataupun
tidak langsung terhadap objek penelitiannya.
Instrumen yang dipakai dapat berupa lembaran
pengamatan, panduan pengamatan, dan lainnya.17
Dalam hal ini peneliti observasi langsung ke PT
Alfa Kaza Mustika untuk mengetahui motivasi
jamaah umroh dalam memilih PT Alfa Kaza
Mustika.
b. Wawancara
Wawancara yaitu percakapan antara peneliti atau
seseorang yang berharap mendapat informasi dari
informan (seseorang yang diasumsikan mempunyai
15 John W Creswell, Qualitative Inquiri & Research Design, (Printed in U.S.A, 1998), hal. 65
16 Husni Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodelogi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), cet. ke-2, h. 54.
17 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004), cet. ke-6, h. 51.
13
informasi langsung dari sumbernya).18 Dalam
penelitian ini wawancara dilakukan dengan cara
bertanya langsung kepada karyawan bagian
marketing, divisi umrah dan pimpinan dan calon
jamaah umroh
PT. Alfa Kaza Mustika, untuk memperoleh data-
data yang mendukung untuk penelitian
c. Dokumentasi
Dokumentasi tersebut berupa tulisan-tulisan
berbentuk catatan, buku naskah, teks materi,
dokumen ataupun arsip-arsip, yang terkait dengan
pembahasan penelitian ini. Dari dokumentasi
tersebut, nantinya penulis gunakan untuk
mengumpulkan data dengan mempelajari bahan
tertulis sehingga dapat membantu penulis dalam
mencari informasi yang terkait dengan
permasalahan penelitian.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Patton, adalah proses mengatur
uraian data. Mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satu uraian dasar. Membedakannya dengan
penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan
18 Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktisi Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Pranada Group, 2007) cet. ke-2, h.116.
14
tehadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari
hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.19
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang menggambarkan realitas yang dikaji,
penulis menelaah dan mengamati obyek penelitian
kemudian mendeskripsikan mengenai data yang
terkumpul dan kemudian menggambarkan obyek
penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada
E. Tinjauan Pustaka
Pada penyusunan skripsi ini sebelum penulis melakukan
penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu
karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis lakukan adlah
menelaah terlebih dahulu skripsi skripsi dan penelitian
sebelumnya yang mempunyai judul yang hampir sama
dengan yang akan penulis teliti. Maksud penelaahan pustaka
ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti
sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi terdahulu.
Setelah penulis mengadakan telaah kepustakaan, penulis
menemukan skripsi yang berhubungan dengan masalah yang
penulis teliti diantaranya adalah :
1. Abdul Hakim Jahid, NIM : 107052003818, Jurusan
Bimbingan Dan Penyuluhan Islam UIN Syarif
Hidayatulaah Jakarta Tahun 2013, dengan Judul
“Motivasi Konversi Agama Dan Pembinaan Muallaf Di
19 Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), Cet ke-10, hal.103.
15
Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan Naba Center
Sawah Baru Ciputat”. Penelitian ini dikaji untuk
mengetahui motivasi konversi agama pada muallaf di
Pesantren pembinaan muallaf yayasan An Naba center
sawah baru ciputat.dan untuk megetahui bagaimana
pembinaan muallaf di pesantren pembinaan muallaf
yayasan An Naba center sawah baru ciputat.penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif dengan teknik observasi, wawancara,
studi keperpustakaaan.
2. Vydi Purwandari, NIM 108054100008, Jurusan
Kesejahteraan Social UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2013, dengan Judul Motivasi Dan
Dampak Remaja Wanita Pelaku Pernikahan Usia Dini
(Studi Kasus Terhadap Keluarga X Di Kelurahan
Kuningan Barat-Mampang Prapatan). Penelitian ini
dikaji untuk mengetahui motivasi remaja wanita di
kelurahan kuningan barat-mampang prapatan melakukan
pernikahan usia dini dan mengetahui dampak remaja
wanita di kelurahan Kuningan Barat-Mampang Prapatan
melakukan pernikahan usia dini, penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif.
3. Jamiah, NIM 109052000041, jurusan bimbingan dan
peyuluhan islam UIN Syarif hidayatullah Jakarta
Tahun 2014, dengan judul “motivasi masyarakat dalam
mengikuti bimbingan kajian Al-Quran di yayasan
16
khazanah kebajikan pondok cabe.” Penelitian ini dikaji
untuk mengetahui sistem pelaksanaan program kajian
Al-quran serta untuk mengetahui motivasi masyarakat
dalam mengikuti bimbingan kajian Al-quran.jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deskriptif dan pendekatan kualitatif.
F. Sistematika Penulisan
Melihat pada uraian di atas, penelitian ini di tuangkan
dalam bentuk karya tulis skripsi dengan sistematika
penulisan seperti di bawah ini :
BAB I :PENDAHULUAN, yang meliputi Latar Belakang
Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan manfaat Penelitian, Metodologi
Penelitian, Definisi konsep, Sistematika Penulisan.
BAB II :KAJIAN TEORI, membahas tentang penelitian
terdahulu yang relevan dan kajian teori tentang
konsep proses pengambilan keputusan jamaah..
BAB III :GAMBARAN UMUM, Sejarah Berdirinya PT.
Alfa Kaza Mustika, Perjalanan Umrah, visi dan
misi, serta struktur organisasi serta status hukum
perjalanan travel umrah PT. Alfa Kaza Mustika.
Bab IV :ANALISIS HASIL PENELITIAN, menjelaskan
mengenai gambaran umum lokasi penelitian yaitu
PT.Alfa kaza mustika, penyajian data yang
memaparkan fakta-fakta mengenai topik yang
diangkat dan analisis data. Data yang telah
17
dianalisa dan diuji keabsahan datanya
dibandingkan dengan teori.
BAB V :PEMBAHASAN, menjelaskan mengenai
keterkaitan teori dengan hasil penelitian.
BAB VI :PENUTUP, kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung,
tetapi dapat diinterpresentasikan dalam tingkah tingkah
lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit
tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.1
Sebagaimana dalam Al-quran yang menyatakan bahwa :
.
Artinya : “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka
carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum
yang kafir" (Q.S Yusuf : 87)2
1 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), cet ke3, Hal 3. 2 Gema insani, Mushaf Al quran terjemah (Depok, Al huda Kelompok gema insani, 2005) hal. 247
17
18
Motivasi dalam Bahasa Inggris, disebut motivation,
yang berasal dari bahasa latin movere yang berarti
dorongan atau menggerakkan. Menurut Dirgahunarso
Singgih, motivasi atau upaya untuk memenuhi
kebutuhan pada seseorang dapat dipakai sebagai alat
untuk menggairahkan seseorang untuk giat melakukan
kewajibannya tanpa harus diperintah atau diawasi.
Edwin B Flippo menyatakan bahwa motivasi adalah
suatu keahlian, dalam megarahkan pegawai dan
organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga
keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus
tercapai. Menurut American Encyclopedia, motivasi
adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan
pokok pertentagan) dalam diri seseorang yang
membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi
meliputi faktor kebutuhan biologi dan emosional yang
hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku
manusia.
Menurut Merle J. Moskowits, motivasi sebagai
inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran
motivasi sebenarnya merupakan pelajaran mengenai
tingkah laku.3 Jadi secara keseluruhan motivasi dapat
diartikan sebagai pemberdaya, penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang agar mereka ingin
2 Nugroho J. Setiadi, Perilaku konsumen. (Jakarta: PT .kharisma putra, 2013), hal 26.
19
bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
Perilaku yang termotivasi diprakarsai pengaktifan
kebutuhan atau pengenalan kebutuhan. Kebutuhan atau
motif diartikan ketika ada ketidakcocokan yang
memadai antara keadaan aktual dengan keadaan yang
diinginkan. Dampak ketidakcocokan yang meningkat,
hasillnya adalah pengaktifan suatu kondisi penggairahan
yang diacu sebagai dorongan (drive). Semakin kuat
dorongan tersebut, maka semakin besar pula urgensi
respon yang dirasakan.
Menurut Setiadi, konsumen selalu dihadapkan pada
persoalan biaya atau pengorbanan yang akan dikeluarkan
dan ada beberapa produk yang dibutuhkkan dan
diinginkan. Oleh karena itu, konsumen akan dihadapkan
pada persoalan motivsi atau pendorong.
Jadi motivasi konsumen adalah keadaan di dalam
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan guna mencapai suatu tujuan.4
2. Teori-Teori Motivasi
Abraham Maslow mengeluarkan teori motivasinya
yang terkenal yaitu Maslow’s Hierarchy of Needs.
Dalam teori tersebut, Maslow memberikan lima motivasi
utama seseorang melakukan sesuatu, dalam bentuk
4 Alex sobur, Psikologi umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal
266.
20
hirarki. Hirarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni
seseorang berperilaku, karena adanya dorongan untuk
memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Kelima
motivasi tersebut adalah:
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs), adalah
kebutuhan dasar manusia, dimana kebutuhan tubuh
manusia untuk bertahan hidup. Kebutuhan tersebut
meliputi kebutuhan jasmani, seperti lapar, haus,
kebutuhan tempat tinggal dan kebutuhan istirahat.
b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs), adalah
kebutuhan tingkat kedua setelah kebutuhan dasar.
Hal ini merupakan kebutuhan perlindungan bagi
fisik manusia misalnya keamanan dan proteksi.
Manusia membutuhkan perlindungan dari gangguan
kriminalitas, sehingga ia bisa hidup dengan aman
dan nyaman ketika berada di rumah maupun ketika
berpergian. Keamanan secara fisik akan
menyebabkan diperolehnya rasa aman secara psikis,
karena konsumen tidak merasa was-was, khawatir,
serta terancam jiwanya dimana saja ia berada.
c. Kebutuhan Sosial (Social Needs), setelah kebutuhan
dasar dan rasa aman terpenuhi, manusia
membutuhkan rasa cinta dari orang lain, rasa
memiliki dan dimiliki, dihormati serta diterima oleh
orang-orang sekelilingnya. Inilah kebutuhan tingkat
ketiga Maslow, yaitu kebutuhan sosial. Kebutuhan
tersebut berdasarkan kepada perlunya manusia
21
berhubungan langsung satu dengan yang lainnya.
Pernikahan dan keluarga adalah cermin kebutuhan
sosial. Keluarga adalah lembaga sosial yang
mengikat anggota-anggotanya secara fisik dan
emosional. Sesama anggota saling membutuhkan,
saling menyayangi, saling melindungi dan
mendukung.
d. Kebutuhan Ego (Esteem Needs), adalah kebutuhan
keempat yaitu kebutuhan untuk berprestasi sehingga
mencapai derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya
seperti halnya kepuasan pribadi, pengakuan dan
status. Manusia tidak hanya puas dengan telah
terpenuhinya. Kebutuhan dasar, rasa aman, dan
sosial. Manusia memiliki ego yang kuat untuk bisa
mencapai prestasi kerja dan karir yang lebih baik
untuk dirinya maupun lebih baik dari orang lain.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization
Needs), yaitu pengembangan pribadi dan realisasi.
Derajat tertinggi atau kelima dari kebutuhan adalah
keinginan dari seorang individu untuk menjadikan
dirinya sebagai orang terbaik sesuai dengan potensi
dan kemampuan yang dimilikinya. Seorang individu
perlu mengekspresikan dirinya dalam suatu aktivitas
untuk membuktikan dirinya bahwa dia mampu
melakukan hal tersebut. Kebutuhan aktualisasi diri
juga menggambarkan keinginan seseorang untuk
mengetahui, memahami, dan membentuk suatu
22
sistem nilai, sehingga dia bisa mempengaruhi orang
lain. Kebutuhan aktualisasi diri adalah keinginan
untuk bisa menyampaikan ide-ide, gagasan, dan
sistem nilai yang diyakini orang lain. Teori ini
menegaskan bahwa seseorang tidak akan
mendorong untuk memenuhi kebutuhan yang lebih
tinggi sebelum kebutuhan yang rendah terpenuhi.
Tetapi hal itu tidak sepenuhnya benar, seseorang
bisa terdorong untuk memenuhi kebutuhan yang
satu sekaligus kebutuhan yang lain secara
bersamaan.5
Alderfer setuju dengan teori yang disimpulkan
oleh Maslow bahwa setiap orang mempunyai
kebutuhan yang tersusun dalam suatu hierarki. Akan
tetapi hierarki kebutuhannya meliputi tiga perangkat
kebutuhan, yaitu:
1. Eksistensi, adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh
faktor-faktor seperti makanan, air, udara, upah, dan
kondisi kerja.
2. Keterkaitan, adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh
hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang
bermanfaat.
5 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal 28.
23
3. Pertumbuhan, adalah kebutuhan di mana individu
merasa puas dengan membuat suatu konstribusi yang
kreatif dan produktif.6
Melalui kehidupan dalam suatu budaya, seseorang
belajar tentang kebutuhan dengan mempelajarinya.
McClelland mengajukan tiga kebutuhan yang
dipelajarinya melalui kebudayaan, yakni:
a. Kebutuhan Berprestasi adalah suatu dorongan
untuk melebihi, mencapai standar-standar,
berusaha keras untuk berhasil.
b. Kebutuhan Berkuasa adalah kebutuhan untuk
membuat individu lain berperilaku sedemikian
rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku
sebaliknya.
c. Kebutuhan Berafiliasi adalah keinginan untuk
menjalin suatu hubungan antar personal yang
ramah dan akrab.7
3. Macam-Macam Motivasi
Pendapat mengenai klasifikasi motivasi itu ada
bermacam-macam. Beberapa yang terkenal diantaranya
adalah yang dikemukakan berikut:
Menurut Caplin, motivasi dapat dibagi menjadi dua
yaitu pysyiological drive dan social motivies.
Pysyiological drive adalah dorongan-dorongan yang
6 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT kharisma putra, 2013), hal 40.
7 Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT kharisma putra, 2013), hal 41.
24
bersifat fisik, seperti lapar, haus, seks dan sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan social motivies
adalah dorongan-dorongan yang berhubungan dengan
orang lain, seperti estetis, dorongan ingin selalu berbuat
baik dan etis.
Selain itu, beberapa psikologi ada yang membagi
motivasi menjadi dua:
a. Motivasi intrinsik, motivasi yang berasal dari diri
seseorang itu sendiri tanpa dirangsang dari luar.
b. Motivasi ekstrinsik, motivasi yang datang karena
adanya rangsangan dari luar.
Namun jika melihat kajian tentang manusia, bahwa
manusia itu hanya terdiri dari dua unsur yaitu: fisik dan
psikis. Maka pembagian motivasi cukup ada dua, yaitu
motivasi psikologis dan motivasi psikis yang mencakup
motivasi spiritual.8
B. Calon Jamaah
1. Pengertian Jamaah
Jamaah secara bahasa diambil dari kata dasar jama’
artinya mengumpulkan sesuatu, dengan mendekatkan
sebagian dengan sebagia lain. Dan kata tersebut bearasal
dari kata ijtima’ (perkumpulan),yang merupakan lawan
kata dari tafarruq yang artinya perceraian dan juga
lawan kata dari furqah (perpecahan).
8 Abdul Rahman Saleh, Psikologi: Suatu pengantar dalam perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet. Ke 4, hal 192.
25
Pengertian jamaah secara istilah (terminologi), yaitu
kelompok kamum mukminin, dan mereka adalah
pendahulu ummat dari kalangan para sahabat, tabi’in dan
orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan meereka
sampai hari kiamat.Dimana mereka berkumpul
berdasarkan Al-Quran dan As-Sunah dan mereka
berjalan sesuai dengan jalan Rasulullah SAW secara
lahir maupun batin.
Istilah jamaah mempunyai arti yang berbeda- beda
konteks, kalimat dan kaitannya. Pertama, dikaitkan
dengan kata “ahlu sunah” sehingga menjadi ahlu sunnah
wal jamaah, yang berarti golongan yang mengikuti
tradisi Nabi Muhammad SAW berada dalam kumpulan
kaum muslim. Kedua, istilah jamaah dikaitkan dengan
ijma’ sebagai sumber hukum yang merupakan hasil ula
dalam suatu masalah yang didalamnya terjadi siding
pendapat. Ketiga, istilahh jamaah dikaitkan dengan iman
atau pemimpin, yang berarti komunitas kaum muslimin
yang dipimpin seorang imam.
Istilah jamaah juga dikaitkan dengan shalat, terutama
dalam pelaksanaan shalat jumat harus mencukupi jumlah
40 orang. Sehingga jjika jumlah ini tidak terpenuhi,
maka shalatnya tidak sah. Mazhab- mazhab lain
berpendapat bahwa jika pengertian jamaah telah
terpenuhi ditinjau dari segi jumlahnya, tiga orang atau
lebih, termsuk imam maka shalatnya sah. Hal ini
26
sisebabkan arti dari istilah jamaah itu sendiri, yaitu
jamak, banyak atau lebih dari tiga orang.9
Jamaah ada yang bersifat tetap dan ada pula yang
bersifat sewaktu-waktu (tidak tetap).Jamaah yang
bersifat tetap biasanya jamaah yang mengikuti pengajian
yang dilangsungkan di majelis taklim seperti pengajian,
pengajian malam jumat, dan lain sebagainya.Sedangkan
jamaah yang tidak tetap adalah jamaah yang hanya
mendatangi kegiatan tahunan seperti Maulid Nabi
Muhammad SAW.
Adapun yang dimaksud dengan jamaah dalam
penelitian ini adalah jamaah yang mengiuti kegiatan
umrah. Mereka adalah jamaah yang tidak tetap
mengikuti kegiatan ibadah umrah yang berlangsung di
travel PT. Alfa Kaza Mustika Jakarta. Jamaah adalah
bahasa Arab yang artinya kelompok atau bersama–sama.
Jamaah juga berarti sekelompok manusia yang terikat
oleh sikap, pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan
yang sama. Sedangkan jamaah umroh adalah orang-
orang yang telah mendaftarkan diri untuk melaksanakan
ibadah umroh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
C. Umroh
1. Pengertian Umroh
9 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Jamaah (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), Jilid Ke-2, hal 310-311.
27
Adapun pengertian umrah, kata umrah berasal dari
bahasa Arab yaitu الإعتمار yang bermakna (berpergian).
Berasal dari kata I’timar yang berarti ziarah, yakni
menziarahi ka‟bah dan berthawaf disekelilingnya,
kemudian bersa‟i antara shafa dan marwa, serta
mencukur rambut (tahallul) tanpa wukuf di arafah. P9F
10
Umroh adalah berziarah, yakni menziarahi ka’bah da
berthawaf disekelilingnya, kemudian bersa’i antara bukit
shafa dan marwa serta mencukur rambut (tahallul) tanpa
wukuf di arafah.11 Umroh dapat dilakukan kapan saja
kecuali pada waktu-waktu yang dimakruhkan yaitu hari
arafah, nahar, dan tasyrik.
2. Macam-macam Umroh
Adapun Umrah itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu
umrah wajib dan umrah sunat:
a. Umrah wajib
Umrah yang pertama kali dilaksanakan disebut
juga umratul islam dan umrah sunat. Dan juga
umrah yang dilaksanakan karena nazar.
b. Umrah sunat
umrah yang dilaksanakan setelah umrah wajib
baik yang kedua kali dan seterusnya dan bukan
karena nazar.12
10 Muhammad Baqir Al-Habsi, Fiqih Praktis, (Bandung: Mizan, 1999), hal. 377 .
11 Ibid., hal 377. 12 Iwan Gayuh, Buku Pintar Haji dan Umrah, (Jakarta: Pustaka
Warga Negara, 1999), h. 35
28
D. Pemilihan
Model pilihan rasional bersumber pada karya Anthony
Downs, James Buchannan, Gordon Tullock dan Manchur
Olsen. Menurut model ini, perilaku pemilih ditentukan oleh
penilaian terhadap keadaan ekonomi-sosial-politik ditingkat
individu (egosentrik) dan ditingkat lokal-regional-nasional
(sosiotropik).13
Pendekatan ini berkembang atas kritikan terhadap kedua
pendekatan sebelumnya baik itu pendekatan sosiologis
maupun pendekatan psikologis yang menempatkan pemilih
pada ruang dan waktu yang kosong (determinan). Pemilih
seakan-akan menjadi pion yang mudah ditebak langkahnya.
Pendekatan sosiologis menekankan bahwa perilaku memilih
ditentukan oleh struktur sosial masyarakat seperti umur,
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, agama dll. Perilaku
memilih merupakan faktor yang ditentukan oleh struktur-
struktur sosial tadi.14
Pada pendekatan psikologis mengasumsikan jika perilaku
memilih individu ditentukan oleh faktor psikis seseorang
seperti identifikasi diri terhadap partai politik, kesukaan
terhadap kualitas kepribadian kandidat, dan informasi politik.
Pendekatan ini menekan bahwa perilaku memilih ditentukan
oleh faktor-faktor psikis tadi. Sementara itu, menurut
13 Miriam, Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 92.
14 Miriam, Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 92.
29
pendekatan pilihan rasional, yang menentukan dalam sebuah
pemilu bukanlah adanya ketergantungan terhadap ikatan
sosial struktural atau ikatan partai yang kuat, melainkan hasil
penilaian rasional dari warga.15
Pendekatan sosiologis dan psikologis menempatkan
individu sebagai obyek yang tidak dapat bertindak “bebas”
karena ditentukan oleh struktur sosial dan aspek psikis atau
disebutkan juga determinan, sementara pilihan rasional
menempatkan individu sebagai aspek yang bebas atau
voluntary dalam menentukan pilihannya.16
E. Pengambilan Keputusan
Menurut Nugroho. J Setiadi, proses pembelian yang
spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: Pengenalan
masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku sesudah pembelian.17
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Mengenali kebutuhan
Proses ini dimulai saat pembeli mulai menyadari
adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan
perbedaan antara yang nyata dan yang
15 Ibid., hal. 92. 16 Dieter Roth, Studi Pemilu Empiris: Sumber, Teori-Teori, Instrumen
dan Metode, (Jakarta: Friedrish-Naumann-Stiftung fur die Freiheit. 2008), hal. 48.
17 Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT kharisma putra, 2013), Hal 47.
30
diinginkan.Kebutuhan ini disebabkan karena
rangsangan internal maupun eksternal.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin
atau mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut.
Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut
tingkatannya. Pertama adalah perhatian yang meningkat,
ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang
saja. Kedua, pencarian informasi secara aktif yang
dilakukan dengan cara mencari informasi dari segala
sumber. Sumber-sumber informasi konsumen dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan
kenalan.
b. Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur,
kemasan dan pameran.
c. Sumber umum: media massa, organisasi konsumen.
d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji,
menggunakan produk.
3. Evaluasi alternative
Konsumen memproses innformasi tentang pilihan
merek untuk membuat keputusan terakhir. Konsumen
akan mempunyai kebutuhan dan akan mencari manfaat
tertentu, selanjutnya melihat kepada atribut produk.
Adapun asumsi-asumsi tentang evaluasi dalam diri
31
pembeli hingga menjadi suatu keputusan adalah sebagai
berikut:18
a. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat
produk sebagai sekumpulan atribut.
b. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda- beda
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-
masing. Konsumen memiliki penekanan yang
berbeda- beda dalam menilai atribut apa yang paling
penting.
c. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah
kepercayaan tentang letak produk pada setiap
atribut.
d. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap
produk akan beragam sesuai dengan pebedaan
atribut produk.
e. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap
merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi.
4. Keputusan pembeli
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk
preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada
perangkat pilihan.Konsumen mungkin juga membentuk
tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
Ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli
dan keputusan membeli :
a. Sikap orang lain
18 Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT kharisma putra, 2013), Hal 49.
32
Sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi
altenatif pilihan seseorang akan tergantung pada 2
hal :
1. Intensitas sikap negative orang lain tersebut
terhadap alternatif pilihan konsumen.
2. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan
orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas
sikap negative orang lain tersebut akan semakin
dekat hubungan orang tersebut dengan
konsumen, maka semakin besar kemungkinan
konsumen akan menyesuaikan tujuan
pembeliannya.
b. Keadaan yang tidak terduga
Konsumen membentuk juga oleh factor-faktor
seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga
yang diharapkan dan manfaat produk yang
diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak,
factor- factor keadaan yang tidak terduga mungkin
timbul dan mengubah tujuan membeli.
5. Perilaku sesudah pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang
dilakukan, konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau ketidak puasan. Konsumen tersebut juga
akan terlibat dalam tindakan- tindakan sesudah
pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik
minat pemasar.
33
Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat
suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga
periode sesudah pembelian yang terdiri dari:19
a. Kepuasan sesudah pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa
dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan
kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut.
Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan,
konsumen akan kecewa, jika ternyata sesuai
harapan, konsumen akan puas, jika melebihi
harapan konsumen akan sangat puas. perasaan-
perasaan itu akan membedakan apakah pembeli
akan membeli kembali produk tersebut, dan
membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan tentang produk tersebut
dengan orang lain.
b. Tindakan-tindakan sesudah pembelian
Kepuasan dan ketidak puasan konsumen terhadap
suatu produk akan mempengaruhi perilaku
selanjutnya. Jika konsumen puas, konsumen akan
menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk
membeli kembali produk tersebut,dan kemungkinan
pelanggan yang puas akan menceritakan hal- hal
yang baik tentang produk tersebut kepada orang
lain. Para pelanggan yang tidak puas bereaksi
19 Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT kharisma putra, 2013), hal 54.
34
sebaliknya, mereka mungkin membuang atau
mengembalikan produk tersebut.Mereka juga dapat
memutuskan untuk berhenti membeli prosuk
tersebut atau memperingatkan teman- teman untuk
tidak menggunakan atau membeli produk
tersebut.Dalam kejadian itu, penjual telah gagal
memuaskan pelanggan.
c. Penggunaan dan pembuangan setelah pembelian
Pemasaran juga harus memantau bagaimana
pembeli memakai dan membuang produk. Jika
konsumen menyimpan produk itu ke dalam lemari,
produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan,
dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar.
Jika konsumen menjual atau mempertukarkan
produk tersebut, penjualan produk baru akan
menurun. Konsumen mungkin juga menemukan
kegunaan baru produk tersebut.20
20 Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT kharisma putra, 2013), hal 56.
BAB III
GAMBARAN UMUM TRAVEL
A. Sejarah berdirinya PT Alfa Kaza Mustika
Pada tahun 2003, pendiri PT. ALFA KAZA MUSTIKA
(ALFA TOURS) bergabung dengan salah satu perusahaan
Tour dan Travel bidang umrah dan haji khusus, menjabat
sebagai general manajer selama tiga tahun. Tahun 2006 yang
bersangkutan bergabung dengan perusahaan Tour dan Travel
yang berkantor pusat di Batam. Dengan saham 25% pendiri
Alfa Tours diberikan jabatan sebagai pimpinan cabang
Jakarta.
Kedua perusahaan itu mengalami perkembangan yang
sangat pesat terutama dalam bidang umrah, haji khusus dan
divisi ticketing. Dan telah menjalin kerja sama dengan
berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,
Pada tahun 2008 pendiri ALFA TOURS mengundurkan diri
perusahaan terakhir dan secara personal,pendiri ALFA
TOURS banyak menjalin kerjasama dengan berbagai travel
Agent dengan menjual jasa land Arrangement sektor Umrah
dan Haji khusus,Tour domestic dan luar negeri serta menjadi
agent bidang ticketing yang sampai sekarang masih berjalan.
Pada bulan januari 2010 barulah didirikan secara secara
resmi badan hukum PT.ALFA KAZA MUSTIKA (ALFA
TOURS). Dalam perkembangannya karena profesionalisme
yang sudah melekat dan didukung dengan telah terbentuknya
35
36
network dan SDM yang mumpuni, sehingga ALFA TOURS
dapat langsung eksis di tengah – tengah gegap gempitanya
usaha jasa tour dan travel.
B. Visi dan Misi PT Alfa Kaza Mustika
Visi,misi, tujuan dan program sangatlah penting dalam
suatu organisasi dalam pengembangan kualitas dan dapat
memberikan identitas organisasi dan pemahaman terhadap
arah yang ingin dituju.
a. Visi PT. Alfa Kaza Mustika
Visi travel PT. Alfa kaza mustika adalah melayani
sepenuh hati menuju baitullah.
b. Misi PT. Alfa Kaza Mustika
Misi travel PT Alfa kaza mustika adalah
memudahkan jamaah umroh dan haji dari sisi
pengurusan, biaya dan bimbingan ibadah untuk
mewujudkan insan yang bertaqwa.
c. Program PT. Alfa Kaza Mustika
1. Umroh
2. Haji khusus
3. Umroh visa provider
4. Ticketing
5. Tours
6. Land ar
7. Rangement
37
C. Struktur Organisasi PT Alfa Kaza Mustika
Komisaris : Hj.Heri mustikawati
Direktur utama : H.Alfa Edison Haji
Pembimbing :
1. DR.Muchlis MuhammadHanafi,MA
2. H. Alfa Edison Haji
3. H. Achmad Khairani
Manajer umum : Andi musthofa
Manajer keuangan : YennyNoor
KartikaDewi
Manajer umroh : Adi Pradhana
Manajer visa : M.Rizky
Manajer ticketing : FahmiArif Budiman
Airport handling staff : Dias Bagus Arafika
Staf keuangan : Agus Suparman
Staf haji umroh& ticketing : Sudibyo
Staf Operasional : AhmadFadlillah
Divisi visa I : AzisAchmad
Divisi visa II : Rio Dwi Prasojo
Divisi visa III : Agil Purnomo
Divisi visa IV : Budi Rahardjo
Staff umum : Hari Saptono
Abdul Ghofar
Bambang
38
D. Tugas Setiap Divisi
1. Divisi Tours
Kami menjual produk out bond (tour domestic maupun
internasional) memenuhi kebutuhan customer secara
luas. Produk domestic yang kami jual tour Bali, Tour
Lombok, Tour Bandung, Tour Jogjakarta, dan kota kota
lain sesuai dengan permintaan. Kami juga mengadakan
study tours, baik luar maupun dalam negeri. Disamping
itu terobosan yang kami lakukan untuk memberikan
harga yang murah tetapi layanan tetap prima, kami
membuka tour murah ke mancanegara antara lain ke
Vietnam, Thailand, China, Singapore, Malaysia,
Hongkong dan lain lain.
2. Divisi Ticketing
Ticketing secara umum melayani ticket pesawat
perjalanan domestic, Internasional, tiket umrah, tiket
haji, dan charger flight. Melayani Individual maupun
group baik perorangan maupun perusahaan. Alfa Tours
sudah melengkapi dengan fasilitas system ticketing baik
dengan online ataupun system Amadeus sehingga
mampu untuk
3. Divisi Dokumen dan Visa
Dalam menjalankan kegiatannya, divisi ini khusus
melayani pengurusan dokumen perjalanan seperti
pembuatan paspor, travel check, Visa, dan lain-lain.
Awal tahun 2012 ,Alfa Tours, menambah bidang
profesionalisme sebagai provider visa umrah yang
39
sangat signifikan mempercepat dan mempermudah
proses pelayanan perjalanan ibadah umrah. Sejak kami
menjadi provider visa umrah hingga saat ini kami telah
berhasil menyediakan visa umrah sebanyak ribuan visa
dan In sya Allah tahun ini saja akan mencapai
20.000.000 visa umrah, yang tentunya kami bertujuan
untuk memberikan kemudahan dan percepatan sehingga
masyarakat akan semakin merasa nyaman dalam
melaksanakan ibadah umrah.
E. Fasilitas Paket Umroh Reguler
Fasilitas Paket Reguler:
1. Pesawat PP by Saudi Airlines / Oman Air / Etihad
Airways / setaraf
2. Visa Umroh
3. Hotel Madinah Shourfah/setaraf
4. Hotel Makkah Nosour Al Muhajirin (Ekonomi) &
Pullman Zamzam (Eksekutif)
5. Ziarah Kota Makkah & Madinah
6. Bus AC
7. Makan 3x sehari menu Asian Food
8. Air Zamzam 5 liter
9. Manasik 1x pertemuan
10. Pendamping Ibadah berpengalaman (Mutawif/Mutawifah)
11. Asuransi Perjalanan
Syarat dan Ketentuan :
1. Paspor
40
2. Buku Suntik Meningitis
3. Foto berwarna 4×6 (4 lembar)
4. Buku nikah bagi istri / akte lahir bagi anak / surat mahram
Rp 200.000
5. Setoran Awal BPIU (Biaya Penyelenggaraan Ibadah
Umrah) sebesar Rp 10.000.000,-
6. Perlengkapan umroh Rp 1.000.000
7. Keberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno
Hatta, Jakarta
8. Kuota terbatas setiap group keberangkatan
9. Tidak termasuk transportasi dari daerah ke Jakarta
10. Tidak termasuk keperluan pribadi (laundry, tips, dll)
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Temuan Penelitian
Fokus temuan pada penelitian ini adalah motivasi para
calon jamaah umroh dalam memilih travel PT. Alfa Kaza
Mustika. Motivasi dalam penelitian ini meliputi kebutuhan
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan
ego dan kebutuhan aktualisasi diri.
Salah satu keunggulan dari travel PT. Alfa Kaza Mustika
mempunyai harga yang murah dan mudah dalam megakses
pendaftaran selain itu travel PT. Alfa kaza musika adalah
travel resmi yang sudah terdaftar di kementrian agama dan
memiliki keunggulan sebagai provider visa umroh sehingga
visa jamaah dapat terjaga.
1. Data Informan Penelitian
Berikut tabel data personal tiap-tiap informan pada
penelitian ini :
Tabel 1. Data Informan
No Informan Alamat Tanggal Lahir
1 Komariah Bintara Jaya
Bekasi Barat
14 Desember 1971
2 Fikri Kendal, Jawa
tengah
3 Agustus 1993
41
42
3 Aditya
nandi
Serua, Ciputat
Tangerang Selatan
5 Maret 1988
4 Supomo Kendal, Jawa
tengah
7 Maret 1959
5 Musthofa Kendal, Jawa
tengah
17 Juli 1963
6 Sukamto Kendal, Jawa
tengah
10 September 1969
7 Asmaliah Cileungsi 15 Januari 1979
8 Irfan Pengarengan 10 November 1989
9 Omah Bintara Jaya
Bekasi Barat
11 Mei 1964
10 Annisa Bekasi 28 Juli 1991
11 Andi Bekasi -
a. Informan 1 (Komariah)
Komariah merupakan salah satu calon jamaah
Umroh Travel Alfa Tours. Komariah berasal dari
Bintara Jaya Bekasi Barat dan berusia 48 tahun.
b. Informan 2 (Fikri)
Fikri merupakan salah satu calon jamaah Umroh
Travel Alfa Tours. Komariah berasal dari Kendal
Jawa Tengah dan berusia 26 tahun.
c. Informan 3 (Aditya Nandi)
Aditya merupakan salah satu calon jamaah Umroh
Travel Alfa Tours. Aditya berasal dari Serua,
Ciputat Tangerang Selatan dan berusia 31 tahun.
43
d. Informan 4 (Supomo)
Supomo merupakan salah satu calon jamaah
Umroh Travel Alfa Tours. Supomo berasal dari
Kendal Jawa Tengah dan berusia 60 tahun.
e. Informan 5 (Musthofa)
Musthofa merupakan salah satu calon jamaah
Umroh Travel Alfa Tours. Musthofa berasal dari
Kendal Jawa Tengah dan berusia 56 tahun.
f. Informan 6 (Sukamto)
Sukamto merupakan salah satu calon jamaah
Umroh Travel Alfa Tours. Sukamto berasal dari
Kendal Jawa Tengah dan berusia 50 tahun.
g. Informan 7 (Asmaliah)
Asmaliah merupakan salah satu calon jamaah
Umroh Travel Alfa Tours. Asmaliah berasal dari
Cielungsi dan berusia 40 tahun.
h. Informan 8 (Irfan)
Irfan merupakan salah satu calon jamaah Umroh
Travel Alfa Tours. Irfam berasal dari Pengarengan
dan berusia 30 tahun.
i. Informan 9 (Omah)
Omah merupakan salah satu calon jamaah Umroh
Travel Alfa Tours. Omah berasal dari Bintara Jaya
Bekasi Barat dan berusia 55 tahun.
44
j. Informan 10 (Annisa)
Annisa merupakan salah satu calon jamaah Umroh
Travel Alfa Tours. Annisa berasal dari Bekasi dan
berusia 28 tahun.
k. Informan 11 (Bapak Andi )
Bapak Andi merupakan General Manager di
Travel Alfa Tours yang mendampingi peneliti
selama melakukan penelitian.
B. Temuan Penelitian Motivasi Calon Jamaah Umroh
dalam Memilih Travel PT Alfa kaza Mustika Jakarta
Berdasarkan dengan apa yang diamati dan didapat oleh
peneliti di Travel PT Alfa kaza Mustika Jakarta, peneliti
menemukan motivasi calon jamaah umroh dalam memilih
Travel, dilihat dari kebutuhan calon Jamaah, yaitu kebutuhan
sosial, fisiologis, dan rasa aman.
1. Informan 1 (Komariah)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
saya tau dari keponakan saya ibu heri mustika wati,
keponakan saya itu istri dari pimpinan travel alfa tour.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info Travel
lain ? Tidak pernah, soalnya saya percaya dengan
keponakan saya travelnya juga bagus dan sudah
dipercaya banyak orang juga, jadi saya tidak perlu
mencari travel yang lain.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
motivasi saya umroh di travel alfa tour yang pertama
45
karena relasi yaitu keponakan yang menjadi istri pak alfa
dan beliau sebagai pimpinan travel.
2. Informan 2 (Fikri)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
saya tahu dari iklan yang ada di media sosial dan juga
dari saudara saya yang pernah umroh sebelumnya di
travel alfa tour.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? saya pernah mencari travel yang lain, tapi
saya lebih condong ke travel alfa tour yang sudah
terpercaya buktinya sauadara saya yang tidak
bermasalah umroh di alfa tour.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
motivasi saya ikut umroh di travel alfa tour Karena
tertarik dengan iklan yang ada di media sosial yaitu di
instagram,kemudian karena saudara saya yang sudah
pernah daftar di alfa tour,dan motivasi yang lain karena
perizinan travel alfa tour sangat lengkap,jadi saya fikir
akan jauh dari masalah seperti yang pernah terjadi di
travel- travel lain.
3. Informan 3 (Aditya Nandi)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
saya tahu dari bos saya, kemaren bos saya hajinya juga
lewat alfa tour.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? tidak pak, udah satu aja juga cukup, nggak
46
repot- repotlah karena udah ada buktinya jug bos saya
baik-baik saja haji lewat travel alfa tour.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
sebenernya kalau motivasi dari prinsip seperti
kepercayaan itu tidak ada, tapi mungkin karena kita
sudah saling kenal, karena sebelumnya bos saya ini
ibadah hajinya juga lewat alfa tour, terus kita juga
yang suka bikinin rumah, bikinin kantor alfa tour,
kemudian perizinan yang sudah lengkap, jadikan saya
yakin dengan itu,kalau travel lain juga belum tentu
berdiri sama bironya sendiri, bahkan dilimpahkan
kebiro yan lainnya jadi kolektif begitu.
4. Informan 4 (Supomo)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
saya tahu dari guru di Kendal, Ar rahmah, awalnya itu
saya masuk travel Ar rahmah, jadi tidak tahu kalau
ternyata saya ikut di travel alfa tour, saya tahunya
ketika saya mendapat perlengkapan. Selain itu saya juga
tahu travel Ar rahmah dari keluarga yang sudah lebih
dahulu umroh melalui travel Ar rahmah.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? iya saya pernah mencari dan membanding
bandingkan dengan travel lain, dan ternyata travel ini
yang lebih valid dan cocok dengan saya.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
motivasi saya itu adalah saya melaksanakan umroh itu
lillahi taala, tidak karena iri dengan orang lain, saya
47
tidak ingin disanjung ataupun dipuji oleh orang
lain.dimudahkan ibadah saya karena dilengkapi dengan
fasilitas seperti kain ihram buku panduan ibadah umroh
dan buku bacaan zikir lengkap umroh jadi saya tidak
bingung.
5. Informan 5 (Musthofa)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
kebetulan pak alfa itu (pimpinan travel) temen saya
sekolah di Mesir dulu jadi saya percaya dan yakin
dengan travel ini baik pelayanannya.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? iya saya pernah mencari travel yang lain,
tapi dari apa yang sudah kita lakukan sudah cukup baik
dibanding yang lain, karena memang network itu
dengan pak alfa.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
karena saya ada kenalan yaitu pak alfa selain itu saya
merasa nyaman dari fasilitasnya dan pelayanannya
cocok dengan yang saya mau,dan dari hargapun
bervariasi dan terjangkau.
6. Informan 6 (Sukamto)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
saya tau dari teman saya yang menawari untuk umroh di
alfa tour.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? saya sudah mencari travel lain, tapi kurang
nyaman nah terus ternyata ini kok nyaman, awalnyakan
48
saya cari informasi-informasi dulu saya ngobrol-
ngobrol dan membandingkan dengan travel lain,
termasuk mertua saya kakak saya itu juga disini
umrohnya sudah ada delapan orang dari keluarga saya
itu umrohnya disini terus, sudah langganan.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
karena saya tahu fasilitasnya dan pelayanan
konsumsinya yang tidak pernah kekurangan, baru
bebrapa jam saja saya sudah empat kali makan dan
makanan yang dihiangkan disana khas Indonesia
informasi dari saudara–saudara saya yang sudah
berangkat lebih dulu, dan sekarang saya merasakan.
7. Informan 7 (Asmaliah)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
saya mengetahui travel alfa tour dari saudara saya yang
lebih dahulu ikut travel alfa tour umroh.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? Tidak pernah, soalnya saya percaya
dengan keponakan saya travelnya juga bagus dan sudah
dipercaya banyak orang juga, jadi saya tidak perlu
mencari travel yang lain.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
motivasi saya umroh di travel alfa tour yang pertama
karena relasi yaitu keponakan yang menjadi istri pak
alfa dan beliau sebagai pimpinan travel.
8. Informan 8 (Irfan)
49
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
Saya tahu travel Alfa Tour dari brosur yang saya dapat
dari tetangga saya.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? Saya sempat mencari travel lain untuk
membandigkan harga serta perizinan travel,tapi saya
lebih yakin ke travel Alfa Tour setelah saya tahu kalau
travel Alfa Tour juga sebagai provider Visa.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
Motivasi saya umroh di travel alfa tour karena menurut
orang banyak kualitas pelayananya bagus, dan niatnya
kalau nanti buat Travel bisa mengacu kesana.
9. Informan 9 (Omah)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
Saya tahu travel dari teman saya yang sudah pernah
umroh di travel Alfa Tour tahun kemaren.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? Saya tidak pernah mencari travel lain,saya
tidak punya waktu soalnya,saya percaya sama omongan
temen saya soal travel itu dari harga,pelayanan yang
baik dan tidak mengecewakan.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
Motivasi saya ikut umroh di travel Alfa Tour, saya lebih
condong kepad perizinan Travel tersebut, kalau lengkap
perizinannya artinya sudah di akui pemerintah dan
boleh menyelenggarakan umroh, itu yang jadi motivasi
saya.
50
10. Informan 10 (Annisa)
Darimana Anda mengetahui info Travel Alfa Tours ?
Waktu itu saya nggak sengaja lewat kantor travel Alfa
tour, kemudian saya tertarik dengan travel tersebut, dan
ingin tahu lebih dalam tentang travel.
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info
Travel lain ? Saya sempet mencari travel lain yang saya
anggap meyakinkan, tapi nggak tahu kenapa saya lebih
yakin dengan travel Alfa Tour, saya lihat lebih
professional pelayanannya.
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa Tours ?
Motivasi saya umroh di travel Alfa Tour yang pertama
karena melihat kantornya yang bagus, dan terlihat
pegawainya lebih professional.
11. Informan Pendamping Peneliti (Bapak Andi)
Ada berapa jumlah Jama’ah Umroh di Travel Alfa
Tours setiap tahun ? tahun 2015 sebanyak ٥٦٤۳ jamaah
di tahun 2016 sebanyak ٦٥٤٥ jamaah dan di tahun 2017
sebanyak ٦۱۲٤ jamaah dan ditahun 2018 sebanyak 4732
jamaah.
Darimana Jama’ah mengetahui Travel Alfa Tours dan
memilih untuk menjadi Biro perjalanan Umroh Jama’ah
? Rata-rata Jamaah tau Travel Alfa karena kenal
dengan pemilik atau staff dari Travel. Ada juga yang
melihat dari media sosial kami, tapi lebih dominan dari
orang-orang yang sudah kenal.
51
C. Analisis Motivasi Calon Jama’ah Umroh Dalam
Pengambilan Keputusan Memilih Travel PT Alfa Kaza
Mustika Jakarta
Pada penelitian ini, terdapat keberagaman motivasi dari
calon jama’ah umroh dalam memilih Travel Alfa Tours.
Motivasi memilih Travel dalam penelitian ini mengacu pada
hirarki kebutuhan menurut Maslow, dimana seseorang
termotivasi memilih sesuatu berdasarkan kebutuhan,
diantaranya kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi
diri.
Berikut pyramid hirarki kebutuhan menurut Maslow :
Penulis menyimpulkan bahwa motivasi calon Jamaah
dalam memilih Travel Alfa Tours adalah karena kebutuhan
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, dan
kebutuhan aktualisasi diri. Sedangkan kebutuhan yang paling
mendominasi calon Jamaah dalam memilih Travel Alfa
Tours adalah karena kebutuhan fisiologis dan kebutuhan
52
sosial. Kebutuhan fisiologis pada penelitian ini mengenai
motivasi atas dasar kebutuhan makan, minum, transportasi
dan tempat penginapan (hotel) yang terpenuhi sesuai
keinginan calon jamaah. Sedangkan kebutuhan sosial calon
jamaah disini terkait adanya relasi dengan pemilik ataupun
staff dari PT Alfa Tours sendiri, dengan begitu calon jamaah
lebih percaya dan yakin terjaminnya keberangkatan.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Motivasi Calon Jama’ah Umroh dalam Memilih Travel
PT Alfa Kaza Mustika Jakarta
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu,
yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.
Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
diinterpresentasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya
suatu tingkah laku tertentu.1 Menurut Merle J. Moskowits,
motivasi sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan
pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran
mengenai tingkah laku.2 Jadi secara keseluruhan motivasi
dapat diartikan sebagai pemberdaya, penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang agar mereka ingin
bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala
upayanya untuk mencapai kepuasan.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan motivasi calon
jama’ah umroh dalam memilih Travel Alfa sebagai biro
perjalanannya menuju ke tanah suci. Peneliti menggunakan
teori Abraham Maslow yang mengeluarkan teori motivasinya
1 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet ke 3, h. 3
2 Nugroho J. Setiadi, Perilaku konsumen, (Jakarta: PT Kharisma putra, 2013), h. 26
53
54
yang terkenal yaitu Maslow’s Hierarchy of Needs. Dalam
teori tersebut, Maslow memberikan lima motivasi utama
seseorang melakukan sesuatu, dalam bentuk hirarki. Hirarki
kebutuhan mengikuti teori jamak yakni seseorang
berperilaku, karena adanya dorongan untuk memenuhi
bermacam-macam kebutuhan. Kelima motivasi tersebut
adalah:
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs), adalah
kebutuhan dasar manusia, dimana kebutuhan tubuh
manusia untuk bertahan hidup. Kebutuhan tersebut
meliputi kebutuhan jasmani, seperti lapar, haus,
kebutuhan tempat tinggal dan kebutuhan istirahat.
b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs), adalah kebutuhan
tingkat kedua setelah kebutuhan dasar. Hal ini merupakan
kebutuhan perlindungan bagi fisik manusia misalnya
keamanan dan proteksi. Manusia membutuhkan
perlindungan dari gangguan kriminalitas, sehingga ia bisa
hidup dengan aman dan nyaman ketika berada di rumah
maupun ketika berpergian. Keamanan secara fisik akan
menyebabkan diperolehnya rasa aman secara psikis,
karena konsumen tidak merasa was-was, khawatir, serta
terancam jiwanya dimana saja ia berada.
c. Kebutuhan Sosial (Social Needs), setelah kebutuhan dasar
dan rasa aman terpenuhi, manusia membutuhkan rasa
cinta dari orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, dihormati
serta diterima oleh orang-orang sekelilingnya. Inilah
kebutuhan tingkat ketiga Maslow, yaitu kebutuhan sosial.
55
Kebutuhan tersebut berdasarkan kepada perlunya manusia
berhubungan langsung satu dengan yang lainnya.
Pernikahan dan keluarga adalah cermin kebutuhan sosial.
Keluarga adalah lembaga sosial yang mengikat anggota-
anggotanya secara fisik dan emosional. Sesama anggota
saling membutuhkan, saling menyayangi, saling
melindungi dan mendukung.
d. Kebutuhan Ego (Esteem Needs), adalah kebutuhan
keempat yaitu kebutuhan untuk berprestasi sehingga
mencapai derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya
seperti halnya kepuasan pribadi, pengakuan dan status.
Manusia tidak hanya puas dengan telah terpenuhinya.
Kebutuhan dasar, rasa aman, dan sosial. Manusia
memiliki ego yang kuat untuk bisa mencapai prestasi kerja
dan karir yang lebih baik untuk dirinya maupun lebih baik
dari orang lain.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs),
yaitu pengembangan pribadi dan realisasi. Derajat
tertinggi atau kelima dari kebutuhan adalah keinginan dari
seorang individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang
terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya. Seorang individu perlu mengekspresikan
dirinya dalam suatu aktivitas untuk membuktikan dirinya
bahwa dia mampu melakukan hal tersebut. Kebutuhan
aktualisasi diri juga menggambarkan keinginan seseorang
untuk mengetahui, memahami, dan membentuk suatu
sistem nilai, sehingga dia bisa mempengaruhi orang lain.
56
Kebutuhan aktualisasi diri adalah keinginan untuk bisa
menyampaikan ide-ide, gagasan, dan sistem nilai yang
diyakini orang lain. Teori ini menegaskan bahwa
seseorang tidak akan mendorong untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi sebelum kebutuhan yang
rendah terpenuhi. Tetapi hal itu tidak sepenuhnya benar,
seseorang bisa terdorong untuk memenuhi kebutuhan
yang satu sekaligus kebutuhan yang lain secara
bersamaan.3
Hasil dari penelitian ini jika dikaitkan dengan teori
yang digunakan oleh Abraham Maslow adalah, terdapat
empat kesamaan teori motivasi berdasarkan kebutuhan
yaitu motivasi berdasarkan kebutuhan fisiologis,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial dan aktualisasi
diri. Sedangkan teori yang dikemukakan Maslow terdapat
lima hirarki kebutuhan, tetapi hasil dari penelitian ini
hanya terdapat empat motivasi berdasarkan kebutuhan
calon jama’ah umroh dalam memilih Travel Alfa Tours.
Motivasi berdasarkan kebutuhan yang tidak ditemukan
dalam penelitian ini adalah kebutuhan ego, dimana
kebutuhan ego adalah kebutuhan untuk berprestasi
sehingga mencapai derajat yang lebih tinggi dari yang
lainnya seperti halnya kepuasan pribadi, pengakuan dan
status.
3 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), Hal 28.
57
Sedangkan motivasi berdasarkan kebutuhan yang
paling mendominasi dipilih oleh calon jama’ah adalah
motivasi berdasarkan kebutuhan fisiologis dan kebutuhan
sosial. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar
manusia, dimana kebutuhan tubuh manusia untuk
bertahan hidup. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan
jasmani, seperti lapar, haus, kebutuhan tempat tinggal dan
kebutuhan istirahat. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan
berdasarkan kepada perlunya manusia berhubungan
langsung satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini
kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan akan pelayanan
dan fasilitas yang memadai, sedangkan kebutuhan sosial
yaitu adanya relasi dan media sosial.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti temukan di
lapangan mengenai motivasi calon jama’ah umroh dalam
memilih Travel PT Alfa Kaza Mustika Jakarta, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada penelitian ini, peneliti menemukan terdapat empat
kesamaan teori motivasi berdasarkan kebutuhan yaitu
motivasi berdasarkan kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa
aman, kebutuhan sosial dan aktualisasi diri. Sedangkan
teori yang dikemukakan Maslow terdapat lima hirarki
kebutuhan, tetapi hasil dari penelitian ini hanya terdapat
empat motivasi berdasarkan kebutuhan calon jama’ah
umroh dalam memilih Travel Alfa Tours. Motivasi
berdasarkan kebutuhan yang tidak ditemukan dalam
penelitian ini adalah kebutuhan ego, dimana kebutuhan
ego adalah kebutuhan untuk berprestasi sehingga
mencapai derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya
seperti halnya kepuasan pribadi, pengakuan dan status.
2. Sedangkan motivasi berdasarkan kebutuhan yang paling
mendominasi dipilih oleh calon jama’ah adalah motivasi
berdasarkan kebutuhan fisiologis dan kebutuhan sosial.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar manusia,
dimana kebutuhan tubuh manusia untuk bertahan hidup.
58
59
Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan jasmani, seperti
lapar, haus, kebutuhan tempat tinggal dan kebutuhan
istirahat. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan berdasarkan
kepada perlunya manusia berhubungan langsung satu
dengan yang lainnya. Pada penelitian ini kebutuhan
fisiologis seperti kebutuhan akan pelayanan dan fasilitas
yang memadai, sedangkan kebutuhan sosial yaitu adanya
relasi dan media sosial.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di travel
PT.Alfa Kaza Mustika Jakarta Timur, mengenai motivasi
calon jamaah umroh dalam memilih travel PT Alfa Kaza
Mustika, peneliti memiliki beberapa saran untuk menjadi
acuan kedepan, sebagai berikut:
1. Untuk travel PT Alfa Kaza Mustika agar lebih di
perbanyak pemasaran melalui media sosial karena sampai
saat ini walaupun sudah ada usaha untuk memasarkan
lewat media sosial,baik instagram,facebook namun belum
terlihat maksimal. Karena untuk saat ini pemasaran di
dunia sosial sangatlah luar biasa manfaatnya seiring
sangat banyak pengguna media sosial.
2. Untuk pengurus dan staf travel PT Alfa Kaza Mustika
sudah sangat bagus dalam memberikan arahan, pelayanan
kepada para jamaah, sehingga jamaah nyaman dan merasa
sangat diperhatikan dengan pengurus travel.
60
3. Untuk program studi Manajemen dakwah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta agar dapat dijadikan bahan rujukan
dalam membuat program-program praktikum dan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Tatang M. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta:
Rajawali. 2003. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi.
Jakarta: Kencana. 2013. Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Jamaah. Jakarta: Ichtiar Baru
Van Hoeve. 1997. Departemen Agama RI. Al-Quran dan terjemhannya. Jakarta: CV
Darus sunah. 2012. Iwan, Gayuh. Buku Pintar Haji dan Umrah. Jakarta: Pustaka
Warga Negara. 1999. Gema insani. Mushaf Al quran terjemah. Depok: Al-Huda
Kelompok gema insani. 2005. Meloeng. J. Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 1993. Kriyantono, Rahmat. Tehnik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta.
2007. Muhammad, Bagir Al-habsi. Fikih praktis. Bandung: Mizan.
1999. Nugroho. J. Setiaji. Prilaku konsumen. Jakarta : Kencana predana
media group. 2003. . Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Kharisma
putra. 2013.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi
Contoh Analisis Statistik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2004.
. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. 2005. Saleh, Abdul Rahman. Psikologi: Suatu pengantar dalam
perspektif Islam. Jakarta: Kencana. 2009. Siagian, Sondang, P. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi
Aksara. 1995. Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.
2014. Suryabrata, Sumadi. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali. 1987. Undang-undang Republik Indonesia No.13. Penyelenggaraan
ibadah haji, biro hukum dan kerjasama luar negri sekertariat jendral departemen agama RI. Jakarta: 2008.
Uno. Hamzah. B. Teori Motivasi dan Pengukurannya: analisis di
Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Usman, Husni dan Akbar. Setiadi. Purnomo. Metodelogi
Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. 1998. W. Creswell. John. Qualitative Inquiri & Research Design.
Printed in U.S.A. 1998.
LAMPIRAN
Data Informan
No Informan Alamat Tanggal Lahir
1 Komariah Bintara Jaya Bekasi Barat 14 Desember 1971
2 Fikri Kendal, Jawa tengah 3 Agustus 1993
3 Aditya nandi Serua, Ciputat Tangerang
Selatan
5 Maret 1988
4 Supomo Kendal, Jawa tengah 7 Maret 1959
5 Musthofa Kendal, Jawa tengah 17 Juli 1963
6 Sukamto Kendal, Jawa tengah 10 September 1969
7 Asmaliah Cileungsi 15 Januari 1979
8 Irfan Pengarengan 10 November 1989
9 Omah Bintara Jaya Bekasi Barat 11 Mei 1964
10 Annisa Bekasi 28 Juli 1991
Hasil Wawancara dengan Informan
No Nama
Pertanyaan Darimana Anda mengetahui info
Travel Alfa Tours ?
Apakah Anda sebelumnya pernah mencari info Travel
lain ?
Apa motivasi Anda memilih Travel Alfa
Tours ?
1 Komariah Saya tau dari keponakan saya ibu heri mustika wati, keponakan saya itu istri dari pimpinan travel alfa tour.
Tidak pernah, soalnya saya percaya dengan keponakan saya travelnya juga bagus dan sudah dipercaya banyak orang juga, jadi saya tidak perlu mencari travel yang lain.
Motivasi saya umroh di travel alfa tour yang pertama karena relasi yaitu keponakan yang menjadi istri pak alfa dan beliau sebagai pimpinan travel.
2 Fikri Saya tahu dari iklan yang ada di media sosial
Saya pernah mencari travel yang lain, tapi saya
Motivasi saya ikut umroh di travel alfa tour Karena tertarik
dan juga dari saudara saya yang pernah umroh sebelumnya di travel alfa tour.
lebih condong ke travel alfa tour yang sudah terpercaya buktinya sauadara saya yang tidak bermasalah umroh di alfa tour.
dengan iklan yang ada di media sosial yaitu di instagram, kemudian karena saudara saya yang sudah pernah daftar di alfa tour,dan motivasi yang lain karena perizinan travel alfa tour sangat lengkap,jadi saya fikir akan jauh dari masalah seperti yang pernah terjadi di travel- travel lain.
3 Aditya nandi Saya tahu dari bos saya, kemaren bos saya hajinya juga lewat alfa tour.
Tidak pak, udah satu aja juga cukup, nggak repot- repotlah karena udah ada buktinya jug bos saya baik-baik saja haji lewat travel alfa tour.
Sebenernya kalau motivasi dari prinsip seperti kepercayaan itu tidak ada, tapi mungkin karena kita sudah saling kenal, karena sebelumnya bos saya ini ibadah hajinya juga lewat alfa tour, terus kita juga yang suka bikinin rumah, bikinin kantor alfa tour, kemudian perizinan yang sudah lengkap, jadikan saya yakin dengan itu,kalau travel lain juga belum tentu berdiri sama bironya sendiri, bahkan dilimpahkan kebiro yan lainnya jadi kolektif begitu.
4 Supomo Saya tahu dari guru di Kendal, Ar rahmah, awalnya itu saya masuk travel Ar
Iya saya pernah mencari dan membanding bandingkan dengan travel lain, dan
Motivasi saya itu adalah saya melaksanakan umroh itu lillahi taala, tidak karena iri dengan
rahmah, jadi tidak tahu kalau ternyata saya ikut di travel alfa tour, saya tahunya ketika saya mendapat perlengkapan. Selain itu saya juga tahu travel Ar rahmah dari keluarga yang sudah lebih dahulu umroh melalui travel Ar rahmah.
ternyata travel ini yang lebih valid dan cocok dengan saya.
orang lain, saya tidak ingin disanjung ataupun dipuji oleh orang lain.dimudahkan ibadah saya karena dilengkapi dengan fasilitas seperti kain ihram buku panduan ibadah umroh dan buku bacaan zikir lengkap umroh jadi saya tidak bingung.
5 Musthofa Kebetulan pak alfa itu (pimpinan travel) temen saya sekolah di Mesir dulu jadi saya percaya dan yakin dengan travel ini baik pelayanannya.
Iya saya pernah mencari travel yang lain, tapi dari apa yang sudah kita lakukan sudah cukup baik dibanding yang lain, karena memang network itu dengan pak alfa.
Karena saya ada kenalan yaitu pak alfa selain itu saya merasa nyaman dari fasilitasnya dan pelayanannya cocok dengan yang saya mau,dan dari hargapun bervariasi dan terjangkau.
6 Sukamto Saya tau dari teman saya yang menawari untuk umroh di alfa tour.
Saya sudah mencari travel lain, tapi kurang nyaman nah terus ternyata ini kok nyaman, awalnyakan saya cari informasi-informasi dulu saya ngobrol-ngobrol dan membandingkan dengan travel lain, termasuk mertua saya kakak saya itu
Karena saya tahu fasilitasnya dan pelayanan konsumsinya yang tidak pernah kekurangan, baru bebrapa jam saja saya sudah empat kali makan dan makanan yang dihiangkan disana khas Indonesia informasi dari saudara–saudara saya yang sudah berangkat lebih dulu, dan
juga disini umrohnya sudah ada delapan orang dari keluarga saya itu umrohnya disini terus, sudah langganan.
sekarang saya merasakan.
7 Asmaliah Saya mengetahui travel alfa tour dari saudara saya yang lebih dahulu ikut travel alfa tour umroh.
Tidak pernah, karena sudah percaya dengan keponakan saya,, travelnya juga bagus dan sudah dipercaya banyak orang juga, jadi saya tidak perlu mencari travel yang lain.
Motivasi saya umroh di travel alfa tour yang pertama karena relasi yaitu keponakan yang menjadi istri pak alfa dan beliau sebagai pimpinan travel.
8 Irfan Saya tahu travel Alfa Tour dari brosur yang saya sapat dari tetangga saya
Saya sempat mencari travel lain untuk membandigkan harga serta perizinan travel,tapi saya lebih yakin ke travel Alfa Tour setelah saya tahu kalau travel Alfa Tour juga sebagai provider Visa.
Motivasi saya umroh di travel alfa tour karena menurut orang banyak kualitas pelayananya bagus, dan niatnya kalau nanti buat Travel bisa mengacu kesana.
9 Omah Saya tahu travel dari teman saya yang sudah pernah umroh di travel Alfa Tour tahun kemaren.
Saya tidak pernah mencari travel lain,saya tidak punya waktu soalnya,saya percaya sama omongan temen saya soal travel itu dari harga,pelayanan yang baik dan tidak
Motivasi saya ikut umroh di travel Alfa Tour,saya lebih condong kepad perizinan Travel tersebut, kalau lengkap perizinannya artinya sudah di akui pemerintah dan boleh menyelenggarakan umroh, itu yang jadi
mengecewakan. motivasi saya. 10 Annisa Waktu itu saya
nggak sengaja lewat kantor travel Alfa tour, kemudian saya tertarik dengan travel tersebut, dan ingin tahu lebih dalam tentang travel
Saya sempet mencari travel lain yang saya anggap meyakinkan, tapi nggak tahu kenapa saya lebih yakin dengan travel Alfa Tour,saya lihat lebih professional pelayanannya.
Motivasi saya umroh di travel Alfa Tour yang pertama karena melihat kantornya yang bagus,dan terlihat pegawainya lebih profesional
Interpretasi Wawancara dengan Informan
No Nama
Pertanyaan Darimana Anda mengetahui info
Travel Alfa Tours ?
Apakah Anda sebelumnya
pernah mencari info Travel lain ?
Apa motivasi Anda memilih Travel
Alfa Tours ?
1 Komariah Informan mengetahui info Travel Alfa Tours dari keponakannya, dimana keponakan Informan adalah Istri dari pemilik Alfa Tours.
Informan tidak pernah mencari info Travel lain, karena sudah yakin dan percaya dengan Travel Alfa Tours.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena relasi yaitu keponakannya yang dapat meyakinkan Informan.
2 Fikri Informan mengetahui info Travel Alfa Tours dari Iklan di Media Sosial dan dari saudara yang pernah melaksanakan Umroh melalui
Informan pernah mencari info Travel lain, tetapi Informan lebih yakin dengan Alfa Tours, karena sudah ada saudaranya yang melaksanakan Umroh melalui
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena tertarik dengan Iklan di Media Sosial Instagram da nada saudara yang sudah melaksanakan Umroh melalu Alfa
Alfa Tours. Alfa Tours dan tidak ada masalah.
Tours. Perizinan di Alfa Tours sudah sangat lengkap dan legal.
3 Aditya Nandi
Informan mengetahui info Travel Alfa Tours dari Pimpinan (Bos) di tempat kerja Informan, karena Beliau melaksanakan Haji melalui Alfa Tours.
Informan tidak pernah mencari info Travel lain, karena sudah mengetahui bukti nyata dari pemberangkatan melalui Alfa Tours.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena Informan sudah mengenal pemilik Alfa Tours dan perizinan di Alfa Tours sudah sangat lengkap.
4 Supomo Informan mengetahui info Travel Alfa Tours dari Guru Informan di Kendal. Awalnya Informan ikut ke Travel Ar-Rahmah dan ternyata bekerjasama dengan Travel Alfa Tours.
Informan mencari info dan membandingkan dengan Travel lain. Menurut Informan Travel Alfa Tour lebih cocok dan sudah terbukti kualitasnya melalui informasi orang banyak.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena dilengkapi dengan fasilitas seperti kain ihram buku panduan ibadah umroh dan buku bacaan zikir lengkap.
5 Musthofa Informan mengetahui info Travel Alfa Tours dari Bapak Alfa selaku teman dari Informan dan sudah yakin dengan Travel Alfa.
Informan mencari info mengenai Travel lain, tetapi lebih yakin dengan Travel Alfa karena sudah kenal dengan pemilik Travel.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena ada relasi yaitu Bapak Alfa, selain itu Informan merasa nyaman dari fasilitasnya dan pelayanannya. Harganya bervariasi dan terjangkau.
6 Sukamto Informan mengetahui info
Informan mencari info dan
Motivasi informan memilih travel Alfa
Travel Alfa Tours dari teman yang menawari untuk umroh di Alfa Tours.
membandingkan dengan Travel lain, tetapi kurang nyaman. Sedangkan kalau di Alfa Tours, Informan sudah sering mengajak keluarga dan saudara, dan memang bagus untuk fasilitas dan lainnya.
Tours, karena fasilitas, pelayanan dan konsumsi yang tidak pernah kekurangan. Makanan yang dihidangkan pun khas Indonesia.
7 Asmaliah Informan mengetahui info travel Alfa tour dari saudara informan yang lebih dahulu ikut travel alfa tour umroh.
Informan Tidak pernah mencari info travel lain, karena sudah percaya dengan keponakan, travel bagus dan sudah dipercaya banyak orang.
Motivasi informan memilih travel Alfa Tour, karena relasi yaitu istri pimpinan travel.
8 Irfan Informan mengetahui info travel Alfa tour dari brosur yang di dapat dari tetangga.
Informan mencari info mengenai Travel lain,tetapi lebih yakin kepada travel Alfa Tour. Karena informan mengetahui bahwa travel Alfa Tour sebagai provider Visa.
Motivasi informan memilih tavel Alfa Tour, karena sudah mengetahui kualitas pelayanan dari Alfa Tour. Informan berkeinginan jka meliliki Travel, dapat mengacu Travel Alfa Tour.
9 Omah Informan mengetahui info travel Alfa tour dari teman yang sudah pernah umroh di travel Alfa Tour.
Informan Tidak pernah mencari info travel lain,karena informan tidak punya waktu untuk mencari travel lain, Informan percaya dengan informasi
Motivasi informan memilih tavel Alfa Tour, karena memiliki perizinan yang lengkap yang sudah diakui Pemerintah.
. Hasil Temuan Motivasi berdasarkan Kebutuhan
dari temennya tentang travel Alfa Tour.
10 Annisa Informan mengetahui info travel Alfa tour ketika sedang melewati kantor travel Alfa tour.
Informan mencari info mengenai Travel lain tetapi informan lebih memilih travel Alfa Tour.
Motivasi informan memilih tavel Alfa Tour, karena melihat pegawainya professional dan kantornya yang meyakinkan.
No Nama Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan sosial
Kebutuhan ego
Kebutuhan
aktualisasi diri
1 Komariah
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena relasi yaitu keponakannya yang dapat meyakinkan Informan.
2 Fikri Perizinan di Alfa Tours sudah sangat lengkap dan legal.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena
tertarik dengan Iklan di Media Sosial Instagram. Ada saudara yang sudah melaksanakan Umroh melalu Alfa Tours.
3 Aditya Nandi
Perizinan di Alfa Tours sudah sangat lengkap.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena Informan sudah mengenal pemilik Alfa Tours.
4 Supomo Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena dilengkapi dengan fasilitas seperti kain ihram buku
panduan ibadah umroh dan buku bacaan zikir lengkap.
5 Musthofa
Informan merasa nyaman dari fasilitasnya dan pelayanannya. Harganya bervariasi dan terjangkau.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena ada relasi yaitu Bapak Alfa.
6 Sukamto
Motivasi informan memilih travel Alfa Tours, karena fasilitas, pelayanan dan konsumsi yang tidak pernah kekuranganMakanan yang dihidangkan pun khas Indonesia.
7 Asmaliah
Motivasi informan memilih travel Alfa Tour,
karena relasi yaitu istri pimpinan travel.
8 Irfan Motivasi informan memilih tavel Alfa Tour, karena sudah mengetahui kualitas pelayanan dari Alfa Tour.
Informan berkeinginan jka meliliki Travel, dapat mengacu Travel Alfa Tour.
9 Omah Motivasi informan memilih tavel Alfa Tour, karena memiliki perizinan yang lengkap yang sudah diakui Pemerintah.
10 Annisa Motivasi informan memilih tavel Alfa Tour, karena melihat pegawainya profesional.
Tabel 5. Hasil Temuan Motivasi berdasarkan Kebutuhan
No Nama Kebutuhan
fisiologis
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan sosial
Kebutuhan ego
Kebutuhan aktualisasi
diri 1 Komariah Motivasi
Informan memilih Travel Alfa Tours, karena relasi yaitu keponakannya yang dapat meyakinkan Informan.
2 Fikri Perizinan di Alfa Tours sudah sangat lengkap dan legal.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena tertarik dengan Iklan di Media Sosial Instagram. Ada saudara yang sudah melaksanakan Umroh
melalu Alfa Tours.
3 Aditya Nandi
Perizinan di Alfa Tours sudah sangat lengkap.
Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena Informan sudah mengenal pemilik Alfa Tours.
4 Supomo Motivasi Informan memilih Travel Alfa Tours, karena dilengkapi dengan fasilitas seperti kain ihram buku panduan ibadah umroh dan buku bacaan zikir lengkap.
5 Musthofa Informan merasa nyaman dari fasilitasny
Motivasi Informan memilih Travel Alfa
a dan pelayanannya. Harganya bervariasi dan terjangkau.
Tours, karena ada relasi yaitu Bapak Alfa.
6 Sukamto Motivasi informan memilih travel Alfa Tours, karena fasilitas, pelayanan dan konsumsi yang tidak pernah kekurangan. Makanan yang dihidangkan pun khas Indonesia.
7 Asmaliah Motivasi informan memilih travel Alfa Tour, karena relasi yaitu istri pimpinan travel.
8 Irfan Motivasi Informan
informan memilih tavel Alfa Tour, karena sudah mengetahui kualitas pelayanan dari Alfa Tour.
berkeinginan jka meliliki Travel, dapat mengacu Travel Alfa Tour.
9 Omah Motivasi informan memilih tavel Alfa Tour, karena memiliki perizinan yang lengkap yang sudah diakui Pemerintah.
10 Annisa Motivasi informan memilih tavel Alfa Tour, karena melihat pegawainya profesional.
DOKUMENTASI DENGAN INFORMAN DAN STAFF
TRAVEL
PT ALFA KAZA MUSTIKA JAKARTA
Gedung Alfa Tours & Travel
Dokumentasi dengan Pak Andi selaku General Manager
Alfa Tours & Travel
Dokumentasi Pak Sudibyo selaku Staff Alfa Tours & Travel
Dokumentasi dengan salah satu Informan (calon Jamaah
Umroh di Alfa Tours Travel)
Dokumentasi Sidang hari Rabu, 18 September 2019