8
 I_1 Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Pantai Padang 1.1 LATAR BELAKANG  Propinsi Sumatera Barat merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia bagian Barat , dan merupakan salah satu dari 13 gerbang masuk utama pariwisata ke Indonesia. Sebagai daerah tujuan wisata, perlu adanya peningkatan mutu pelayanan kepada wisatawan, baik dari segi peningkatan kualitas SDM, maupun peningkatan kualitas sarana dan prasarana wisata sebagai salah satu upaya menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu destinasi. Sebagai ibukota Propinsi Sumatera Barat, Kota Padang juga merupakan pintu gerbang masuk wisatawan ke Sumatera Barat dari berbagai daerah termasuk d ari mancanegara. Oleh karena itu Kota Padang perlu menyikapi hal ini dengan menyiapkan suatu konsep pembangunan kepariwisataan yang terpadu sehingga dapat mengakomodir semua kepentingan stake holder pariwisata yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan di Kota Padang.  Mengingat isu-isu lingkungan hidup global, seperti efek rumah kaca, kerusakan biodiversitas, kekurangan sumber daya air, serta kerusakan lainnya, pariwisata merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dan sebaliknya juga dapat menjadi terpengaruh oleh kondisi tersebut. Selain isu kerusakan lingkungan, isu bencana alam seperti banjir , tanah longsor, gempa dan tsunami juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kepariwisataan di Kota Padang. Oleh karena itu pengaplikasian konsep pembangunan kepariwisataan perlu mengacu pada konsep pembangunan kepariwisataan yang berwawasan lingkungan ( sustainable tourism), dan berbasis mitigasi bencana (banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami). Dengan kata lain substansi dari konsep per encanaan ini mengandung nila i-nilai integratif dan komprehe nsif dari perencanaan tata ruang Kota Padang, yang dalam masterplan ini mencakup wilayah Danau Cimpago, Pantai Purus, Pantai Padang , Muara, Gunung Padang, dan berakhir di Pantai Air Manis.  Kawasan Pantai Padang adalah salah satu Objek Vital Nasional yang ada di Sumatera Barat dan juga merupakan icon wisata Kota Padang karena letaknya yang strategis, berada di dalam kota, aksesibilitas yang mudah, sehingga kawasan ini menjadi destinasi utama bagi masyarakat Kota Padang. P ada Hari Minggu dan hari libur, kawasan ini menjadi tempat olah raga bagi masyarakat, seperti lari pagi, jogging, bersepeda, volly pantai, futsal, berselancar, ataupun olahraga lainnya. Pada siang hari, khususnya Pantai Purus merupakan destinasi wisata kuliner karena di sepanjang pantai ini terdapat beberapa rumah makan spesik ikan bakar laut dan seafood . Pada sore hari, tempat ini menjadi tempat bersantai bagi masyarakat kota yang ingin menikmati sunset  sambil mencicipi aneka jajanan yang dijual pedagang. Pada Kawasan Pantai Purus masih terdapat aktitas nelayan tradisional dan di sepanjang jalan terdapat pula pedagang ikan segar hasil tangkapan nelayan setempat.  Gunung Padang dengan pemandangan yang indah mempunyai nilai historis tersendiri, pada kawasan ini terdapat benda-benda peninggalan penjajahan Jepang, seperti meriam dan BAB I PENDAHULUAN

Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

5/12/2018 Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mp-padanglap-pendahuluan-revbab-ifinal 1/8

 

I_1Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Kawasan Pantai Padang

1.1 LATAR BELAKANG

Propinsi Sumatera Barat merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia

bagian Barat , dan merupakan salah satu dari 13 gerbang masuk utama pariwisata ke Indonesia.

Sebagai daerah tujuan wisata, perlu adanya peningkatan mutu pelayanan kepada wisatawan, baik 

dari segi peningkatan kualitas SDM, maupun peningkatan kualitas sarana dan prasarana wisata

sebagai salah satu upaya menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu destinasi. Sebagai

ibukota Propinsi Sumatera Barat, Kota Padang juga merupakan pintu gerbang masuk wisatawan

ke Sumatera Barat dari berbagai daerah termasuk dari mancanegara. Oleh karena itu Kota Padangperlu menyikapi hal ini dengan menyiapkan suatu konsep pembangunan kepariwisataan yang

terpadu sehingga dapat mengakomodir semua kepentingan stake holder  pariwisata yang pada

akhirnya dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan di Kota Padang.

Mengingat isu-isu lingkungan hidup global, seperti eek rumah kaca, kerusakan

biodiversitas, kekurangan sumber daya air, serta kerusakan lainnya, pariwisata merupakan salah

satu aktor yang berpengaruh dan sebaliknya juga dapat menjadi terpengaruh oleh kondisi

tersebut. Selain isu kerusakan lingkungan, isu bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa

dan tsunami juga merupakan aktor yang dapat mempengaruhi kepariwisataan di Kota Padang.

Oleh karena itu pengaplikasian konsep pembangunan kepariwisataan perlu mengacu padakonsep pembangunan kepariwisataan yang berwawasan lingkungan (sustainable tourism), dan

berbasis mitigasi bencana (banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami). Dengan kata lain

substansi dari konsep perencanaan ini mengandung nilai-nilai integrati dan komprehensi 

dari perencanaan tata ruang Kota Padang, yang dalam masterplan ini mencakup wilayah Danau

Cimpago, Pantai Purus, Pantai Padang, Muara, Gunung Padang, dan berakhir di Pantai Air Manis.

Kawasan Pantai Padang adalah salah satu Objek Vital Nasional yang ada di Sumatera Barat

dan juga merupakan icon wisata Kota Padang karena letaknya yang strategis, berada di dalam kota,

aksesibilitas yang mudah, sehingga kawasan ini menjadi destinasi utama bagi masyarakat Kota

Padang. Pada Hari Minggu dan hari libur, kawasan ini menjadi tempat olah raga bagi masyarakat,

seperti lari pagi, jogging, bersepeda, volly pantai, utsal, berselancar, ataupun olahraga lainnya.

Pada siang hari, khususnya Pantai Purus merupakan destinasi wisata kuliner karena di sepanjang

pantai ini terdapat beberapa rumah makan spesifk ikan bakar laut dan seaood . Pada sore hari,

tempat ini menjadi tempat bersantai bagi masyarakat kota yang ingin menikmati sunset sambil

mencicipi aneka jajanan yang dijual pedagang. Pada Kawasan Pantai Purus masih terdapat aktiftas

nelayan tradisional dan di sepanjang jalan terdapat pula pedagang ikan segar hasil tangkapan

nelayan setempat.

Gunung Padang dengan pemandangan yang indah mempunyai nilai historis tersendiri,pada kawasan ini terdapat benda-benda peninggalan penjajahan Jepang, seperti meriam dan

BAB I PENDAHULUAN

Page 2: Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

5/12/2018 Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mp-padanglap-pendahuluan-revbab-ifinal 2/8

 

I_2Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Kawasan Pantai Padang

Lobang Jepang. Disamping memiliki nilai historis, Gunung Padang juga terkenal dengan Legenda

Siti Nurbaya karena di atas gunung ini terdapat sebuah kuburan yang oleh masyarakat setempat

dipercaya sebagai kuburan Siti Nurbaya. Di Kawasan Gunung Padang ini juga terdapat Muara

Sungai Batang Arau yang merupakan tempat bersandar kapal nelayan dan kapal pesiar. PantaiAir Manis terkenal dengan Legenda Malin Kundangnya, merupakan objek wisata yang menjadi

salah satu tujuan utama wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Kota Padang.

Berdasarkan deskripsi kawasan di atas, sudah saatnya kawasan ini ditata sedemikian rupa

berdasarkan potensi dan daya dukung lingkungan, sehingga dapat mengakomodir seluruh

kepentingan dan aktiftas wisatawan, di lain pihak masyarakat setempat dapat meraih keuntungan

secara ekonomis dari wisatawan yang berkunjung ke daerahnya.

1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

1.2.1 Maksud

Adapun maksud dari penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Pantai Padang

adalah untuk membuat suatu konsep perencanaan kawasan pariwisata terpadu berdasarkan

potensi sumber daya alam , sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat, dan daya dukung

lingkungan, serta berorientasi pada mitigasi bencana alam (banjir, longsor, gempa bumi, dan

tsunami).

1.2.2 TujuanMemberikan arahan pengembangan kawasan secara terpadu baik antar instansia.

terkait, pelaku pariwisata, maupun dengan masyarakat setempat

Memberikan perlindungan terhadap sumber daya alam dan aset wisatab.

Menciptakan suatu iklim pembangunan kepariwisataan yang kondusi terhadapc.

kondisi alam dan daya dukung lingkungan, adapti terhadap ancaman bencana alam

(banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami), serta sesuai dengan RTRW Kota

Padang

Merangsang pertumbuhan industri pariwisata dan menciptakan peluang usaha sertad.

kesempatan kerja bagi masyarakat setempat khususnya di sektor pariwisata

1.2.3 Sasaran Terarah dan terkendalinya pembangunan Kawasan Wisata Pantai Padanga.

Berkembangnya industri pariwisata di kawasan perencanaan khususnya dan di Kotab.

Padang pada umumnya yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat setempat sebagai multiier efect dari kemajuan sektor pariwisata di Kota

Padang

 Terciptanya objek dan sarana wisata yang menarik dan ramah lingkungan, serta amanc.

dari ancaman bencana alam

 Terjaganya kelestarian lingkungan pada Kawasan Wisata Pantai Padangd.

Page 3: Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

5/12/2018 Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mp-padanglap-pendahuluan-revbab-ifinal 3/8

 

I_3Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Kawasan Pantai Padang

 Tersedianya rencana promosi wisata Kawasan Wisata Pantai Padange.

  Tersedianya Masterplan kawasan yang akan menjadi panduan bagi penataan atau.

pembangunan kawasan

 Tersedianya Rancangang. Site Plan Area Terpilih yang akan menjadi titik akupuntur bagiperkembangan kawasan

 Tersedianya Rencana Detail Pelaksanaan kawasan terpilih berupa gambar kerja untuk h.

pelaksanaan di lapangan

 Tersedianya rencana investasi di sektor pariwisata khususnya di Kawasan Wisata Pantaii.

Padang

  Tersedianya drat Peraturan Daerah tentang Masterplan Kawasan Wisata Pantai j.

Padang

Diagram 1.1 Maksud, Tujuan, dan Sasaran

Membuat suatu konsep

perencanaan kawasan

pariwisata terpaduberdasarkan potensi sumber 

daya alam, sosial ekonomi

dan budaya masyarakatsetempat, dan daya dukung

lingkungan, serta

berorientasi kepada mitigasibencana alam

Memberi arahan

pengembangan kawasansecara terpadu antar 

berbagai kepentingan

Memberikan perlindungan

terhadap sumber daya alamdan aset wisata

Menciptakan iklim

pembangunankepariwisataan yang

kondusif terhadap kondisi

alam dan daya dukunglingkungan, adaptif terhadap

ancaman bencana alam,

serta sesuai dengan RTRWKota Padang

Merangsang pertumbuhan

industri pariwisata, danmenciptakan peluang usahaserta kesempatan kerja bagi

masyarakat setempat,khususnya di sektor 

pariwisata

Terarahnya danterkendalinya pembangunan

Kawasan Wisata PantaiPadang

Berkembangnya industripariwisata yang pada

akhirnya dapatmeningkatkan

perekonomian masyarakat

setempat sebagai multiflier effect dari kemajuan sektor 

pariwisata

Terciptanya objek dan saranawisata yang menarik danramah lingkungan, serta

aman dari ancaman bencanaalam

Terjaganya kelestarianlingkungan pada Kawasan

Wisata Pantai Padang

Maksud Tujuan Sasaran

Tersedianya rencanapromosi pariwisata Kawasan

Pantai Padang

Tersedianya rencanainvestasi di sektor 

pariwisata, khususnya diKawasan Wisata Pantai

Padang

Tersedianya draft Peraturan

Daerah tentang MaterplanKawasan Wisata Pantai

Padang

Page 4: Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

5/12/2018 Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mp-padanglap-pendahuluan-revbab-ifinal 4/8

 

I_4Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Kawasan Pantai Padang

Page 5: Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

5/12/2018 Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mp-padanglap-pendahuluan-revbab-ifinal 5/8

 

I_6Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Kawasan Pantai Padang

1.4 RUANG LINGKUP

1.4.1 Lingkup Kegiatan

Secara umum lingkup pekerjaan dalam kegiatan ini terdiri atas 4 (empat) kegiatan utama,

yaitu :

Jangka Masterplan dan Siteplan :1.

Jangka waktu selama 10 tahun•

Pengumpulan dan Kompilasi Data :2.

Pengumpulan data terkait kondisi fsik, sosial Data ekonomi dan budaya setempat, serta•

kebijakan Pemerintah Daerah.

Analisis Data :3.

Melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh, antara lain tentang daya dukung•

lahan, dampak lingkungan, erosi dan sedimentasi, kawasan rawan bencana, kualitas

air laut, hidrologi dan hidrometri, bathimetri, sosial budaya masyarakat setempat,

kependudukan, perekonomian,segmentasi pasar wisatawan potensial, sistem transportasi

darat dan laut, serta kebutuhan asilitas dan utilitas.

Penyusunan Dokumen Rencana Kawasan :4.

Menyusun rencana umum pengembangan kawasan wisata berdasarkan potensi, kondisi•

serta kendalanya dalam bentuk Masterplan Pengembangan Kawasan Pantai Padang,

serta rencana yang lebih detail dalam bentuk Detail Rencana Kawasan Terpilih.

1.4.2 Lingkup Wilayah

Kawasan perencanaan secara umum akan terbagi menjadi kawasan pesisir dan kawasan

daratan (termasuk kawasan batas air). Pembagian ini untuk mendapatkan porsi kajian yang sama

besarnya pada kedua kawasan tersebut, terutama dengan adanya isu mitigasi bencana. Setiap

kajian yang dilakukan akan terbagi berdasarkan skala pengamatannya yaitu, kawasan pada konteks

makro, konteks meso dan konteks mikro. Wilayah kajian dalam konteks Makro meliputi seluruh

kota Padang, wilayah kajian dan penataan dalam konteks meso meliputi kawasan perencanaan

dan wilayah perancangan konteks mikro adalah kawasan terpilih. Kawasan terpilih merupakan

area yang dapat berungsi sebagai titik akupuntur kawasan, dimana dengan penataan yang

dilakukan dapat menjadi pembangkit kegiatan pariwisata terutama di pantai Padang dan kota

Padang pada umumnya. Dengan demikian pemilihan lokasi harus tepat, terkait dengan maksud

dan tujuan penyusunan masterplan objek wisata ini. Lokasi kawasan Mikro (kawasan terpilih)

diputuskan berada di sekitar Danau Cimpago, yang pada saat ini telah banyak dilakukan rencana-

rencana penataannya. Sehingga analisis kawasan untuk skala Meso akan mengacu kepada rencana

tersebut.

Page 6: Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

5/12/2018 Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mp-padanglap-pendahuluan-revbab-ifinal 6/8

 

I_7Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Kawasan Pantai Padang

Gambar 2.1Lingkup Wilayah Makro, Meso dan Mikro

BATAS KAWASAN KONTEKS MESO

LEPAS PANTAI

BATAS KAWASAN KONTEKS MESO

DARATAN

BATAS KAWASAN KONTEKS MIKRO

Page 7: Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

5/12/2018 Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mp-padanglap-pendahuluan-revbab-ifinal 7/8

 

I_8Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Kawasan Pantai Padang

1.5 KELUARAN PRODUK

Keluaran / Output berupa:

Drat Perda tentang masterplan pengembangan kawasan Pantai Padanga.

Album peta tematik (A1) skala 1:10000 sebanyak 10 bhb.

Album peta masterplan (A1) skala 1:5000 sebanyak 10 bhc.

Album siteplan (A1) skala 1:5000 sebanyak 20 bhd.

Album peta tematik (A3) skala 1:10000 sebanyak 10 bhe.

Album peta masterplan (A3) skala 1:5000 sebanyak 10 bh.

Album siteplan (A3) skala 1:5000 sebanyak 20 bhg.

Album peta DED kawasan terpilih (A3) skala 1:1000 sebanyak 20 bhh.

CD album peta dalam ormat GIS sebanyak 20 kepingi.

CD animasi durasi 10 menit sebanyak 20 keping j.CD Web Design sebanyak 5 kepingk.

CD laporan dalam ormat PDF sebanyak 20 kepingl.

Flash Disk (semua fle) sebanyak 4 bhm.

Maket kawasan terpilih ukuran 1.5 m x 2 m sebanyak 1 unitn.

1.6 KEDUDUKAN LAPORAN DALAM SISTEMATIKA PELAPORAN

Sistem pelaporan dipahami sebagai representasi dari progres dan hasil yang telah dicapaipada setiap tahapan, dari proses awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan. Sistem pelaporan

pekerjaan pada prinsipnya terkait dengan skema serta progres pekerjaan yang telah dilakukan

dan mencerminkan bobot penyerapan output yang telah dicapai pada setiap tahapan pelaporan.

Kondisi tersebut menyiratkan bahwa setiap laporan merupakan milestone dari sebuah tahapan

kegiatan yang telah dilewati yang selanjutnya dapat terukur dari muatan materi dari setiap laporan

yang telah diserahkan. Laporan pekerjaan yang harus dihasilkan oleh pihak konsultan terdiri atas 5

(lima) laporan ditambah dengan produk-produk yang menyertai laporan akhir, dengan perincian

sebagai berikut:

Laporan Pendahuluan, yang memuat mengenai persiapan dan rencana survei, serta rencana1.kerja secara terperinci. Laporan Pendahuluan ini diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga

puluh) hari kerja setelah SPMK diterbitkan.

Laporan Bulanan, yang memuat tentang pencapaian kemajuan pekerjaan bulan berjalan dan2.

rencana kerja bulan berikutnya, dilengkapi dengan Kurva S.

Laporan Antara, yang memuat mengenai laporan kompilasi data yang terdiri dari deskripsi3.

kawasan perencanaan dilengkapi peta, tabel, grafk, dan sebagainya, serta analisis kawasan

perencanaan yang meliputi analisa-analisa seperti yang disebutkan dalam ruang lingkup.

Drat Laporan Akhir Sementara, yang memuat mengenai rancangan rencana yang terdiri4.

dari perumusan tujuan, kebijakan dasar perencanaan, alternati rencana dan tahapan

pembangunan yang disertai peta dan diagram.

Page 8: Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final

5/12/2018 Mp Padang_lap Pendahuluan Rev_bab I_final - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mp-padanglap-pendahuluan-revbab-ifinal 8/8

 

I_9Pemerintah Kota Padang DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Kawasan Pantai Padang

Laporan Akhir, yang memuat rencana yang telah disempurnakan dari rancangan rencana5.

berdasarkan hasil seminar/diskusi, dilengkapi dengan:

Peta dan Gambar, yang terdiri dari :a.

Peta Eksisting, skala 1 : 10.000 ukuran A1 dan A3, beserta potongan•

memanjang dan melintang

Peta Masterplan, skala 1 : 10.000 ukuran A1 dan A3•

Peta Siteplan, skala 1 : 10.000 ukuran A1 dan A3, beserta potongan memanjang,•

melintang dan tampak masing-masing objek wisata

Peta DED kawasan terpilih, skala 1 : 10.000 ukuran A3•

Laporan Ringkas (Summary Report), yang memuat resume keseluruhan jenis laporanb.

tersebut di atas secara ringkas.