Upload
deddy-napsters
View
28
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
materi kuliah TS
Citation preview
ANALISIS STRUKTUR
RANGKA BATANG/FRAME WORK 2 DIMENSI
MENGHITUNG GAYA BATANG PADA STRUKTUR
RANGKA BATANG/FRAME WORK STATIS TERTENTU
Struktur rangka batang adalah struktur rangka dua dimensi yang
terdiri dari batang batang yang dirangkai satu sama lain, sehingga
membentuk sebuah rangka batang. Pertemuan batang-batang
dinamakan titik buhul/titik kumpul/titik nodal/joint
Struktur rangka batang harus memenuhi syarat stabilitas dan
kekokohan bentuk, yaitu:
1.Bentuk struktur rangka harus merupakan kelipatan bentuk-
bentuk segitiga, karena bentuk segitiga merupakan bentuk yang
kokoh/stabil (tidak dapat berubah bentuk)
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 1
2. Pertemuan batang-batang/titik buhul/joint/titik nodal
diasumsikan bersifat sendi, sehingga dititik ini momennya nol.
Dengan demikian ∑M di tiap titik buhul = 0
3. Beban-beban yang bekerja pada struktur rangka batang harus
berupa beban titik yang bekerja pada masing-masing titik buhul
( tidak boleh ada beban bekerja diantara dua titik buhul), sehingga
batang-batang hanya dibebani gaya aksial tekan atau tarik (tidak
menderita lenturan akibat momen).
Ada beberapa metoda/cara untuk menghitung besar gaya-gaya
yang terjadi pada batang-batang akibat gaya luar yang bekerja pada
titik-titik buhul (selanjutnya disebut gaya batang), yaitu :
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 2
A. METODA KESETIMBANGAN TITIK BUHUL/
METHOD OF JOINT
yaitu suatu cara menghitung nilai gaya batang dengan
meninjau kesetimbangan setiap titik buhul. Tiap titik buhul
harus memenuhi rumus kesetimbangan statis ∑Fv = 0, ∑ FH = 0
dan ∑ Mx = 0.
Syarat :
1. Struktur rangka merupakan struktur statis tertentu yang
memenuhi rumus :
2J = m + r
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 3
keterangan :
J = jumlah titik buhul pada struktur termasuk perletakan
m = jumlah batang pada struktur
r = probabilitas reaksi. Pada sendi ada dua reaksi (reaksi
vertical dan horizontal), dan pada rol ada satu reaksi
tegak lurus bidang gelincirnya.
2. Pada setiap titik buhul, maksimum ada dua batang yang
belum diketahui nilai gaya batangnya
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 4
PETUNJUK CARA MENGHITUNG GAYA BATANG
DENGAN METHOD OF JOINT (METODA
KESETIMBANGAN TITIK BUHUL)
1. Berilah nama titik-titik buhul ( A, B, C dst)
2. Berilah nomor-nomor batang ( 1, 2, 3 dst)
3. Hitung reaksi-reaksi perletakan
4. Hitung gaya batang dari masing-masing batang.
Hitungan dimulai dari buhul yang mempunyai dua
batang belum diketahui nilai gaya batangnya, caranya :
a. semua batang diasumsikan sebagai batang tarik
(arah gayanya menjauhi titik buhul yang
ditinjau)
b. batang miring gayanya diuraikan ke arah vertical
dan horizontal
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 5
c. tinjaulah kesetimbangan gaya vertical dan gaya
horizontal dengan rumus ∑Fv = 0 dan ∑FH = 0
untuk mendapatkan dua nilai gaya batang yang
belum diketahui. Jika nilai gaya batang hasil
hitungan bertanda positif berarti asumsi awal
sebagi batang tarik adalah benar (jadi batang itu
adaalah batang tarik), tapi jika hasil hitungan
bertanda negative berarti asumsi awal sebagai
batang tarik adalah keliru ( batang tsb
merupakan batang tekan)
d. Perpindahan dilakukan ke titik buhul lain yang
pada saat itu mem punyai dua batang yang
belum diketahui nilai gaya batangnya. Laakukan
tinjauan ∑ Fv = 0 dan ∑H = 0 untuk mendapatkn
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 6
nilai gaya-gaya batangnya. Demikian seterusnya
sehingga semua nilai gaya batang diperoleh
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 7
MENCARI GAYA BATANG PADA
STRUKTUR
RANGKA BATANG DENGAN METODA GRAFIS
(METODA CREMONA)
Syarat : 1. struktur berupa statis tertentu
2. pada setiap titik buhul maksimal ada 2 batang yang belum
diketahui nilai gaya batangnya
Petunjuk pembuatan diagram cremona
1. Beri nama titik-titik buhul
2. Beri nomor batang-batang
3. Hitung reaksi perletakan
4. Gambarlah diagram cremona dengan skala gaya yang sesuai. Gambar
sebaiknya dimulai dari kiri (sendi A), terus berpindah ke kanan.
Perpindahan dilakukan ke titik buhul yang pada saat itu mempunyai
dua batang yang belum diketahui nilai gaya batangnya. Demikian
seterusnya hingga titik yang terakhir
5. Jika arah garis pada cremona menjauhi tittik buhul yang ditinjau,
maka batang tersebut tandanya positif (+) .Jika arah garis pada
cremona mendekati/menuju tittik buhul yang ditinjau, maka batang
tersebut tandanya positif (-).
6. Nomor batang beserta tandanya hendaklah dituliskan pada gambar
cremona (pada garis-garis yang menunjukkan batang tersebut). Skala
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 8
gaya, ukuran/ batas-batas panjang garis harus dituliskan untuk memu
dahkan pengecekan. Batang positif dan negatif pada gambar cremona
sebaiknya dibedakan misalnya dengan warna atau garis tunggal dan
garis ganda.
7. Nilai gaya batang ditentukan dengan cara mengukur panjang garis
(dengan mistar/penggaris) kemudian dikalikan dengan skala gaya
yang digunakan.
8. Gambar cremona dianggap teliti jika selisih nilai gaya batang antara
hasil cremona dengan hasil analitis maksimum 5% (selisih dibagi nilai
terkecil diantara dua nilai yang ada dikalikan 100%)
MEKANIKA STRUKTUR II. IR. FATHI BASEWED, MT 9