8
53 Hindia). Rumpon yang digunakan dibuat atas swadaya masyarakat yang membentuk kelompok nelayan pancing tonda (Wahju et al., 2013). Penangkapan ikan pada dasarnya adalab kegiatan usaba dengan tujuan mendapatkan keuntungan (profit) dari penjualan basil tangkapan dikurangi biaya operasi penangkapan (White etal., 2008; Gaonkar etal., 2008). Kegiatan usaba yang baik adalah yang menghasilkan keuntungan yang tinggi. Dalam usaba penangkapan yang jaub dari pantai, . seperti ikan cakalang di selatan Jawa Barat, dibutuhkan biaya yang besar untuk kebutuban bahan bakar dan perbekalan Anak Buah Kapal (ABK). I) Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI lkan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu jenis i.k.anyang banya1c ditangkap di lepas pantai perairan selatan Jawa Barat (Samudera Hindia), Nelayan yang menangkap ikan cakalang di daerah ini umumnya berasal dari Teluk Palabubanratu yang menggunakan pancing tonda (troll line) sebagai alat tangkap. Ikan cakalang merupakan salah satu target utama penangkapan nelayan, karena nilai ekonominya yang tinggi (Simbolon & Limbong, 2012). Penangkapan i.k.an cakalang dengan pancing tonda umumnya dilakukan di sekitar rumpon yang hampir semuanya dipasang di luar wilayah Teluk Palabuhanratu (Samudera P£NDAHULUAN FlSBINGSEASON OF SKIPJACK TUNA IN nIESOU11lERN WATERS OFWESf JAVA AND ITS RELATION TO OCEANOGRAPHIC PARAMETERS. In ordertocatch a bignumber of fishes. fishing operations should be conducted in appropriate seasons. This study aimed to know fishing season pattern of skipjack tunas at aroundfish aggregating devices (FAD) in the southern waters of WestJava. Historical data on catch and fishing efforts of troll line vessels for 8 years (2005-2012) collected from Palabuhanratu Archipelagic Fishing Port were used to calculate monthly CPUEs which were then analyzed using moving average method to obtain fishing season indexfor each month. The result showed that skipjack tuna can be caught along the year. Yet,there was a pattern that fishing season occurs from August to October. This fishing season pattern seemed to be related to high concentration of chlorophyll-a within these three months period. ABSTRACT Wanwan Kurniawanl) Oleh MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN SELATAN JAWA BARAT DAN KAITANNYA DENGAN PARAMETER OSEANOGRAFI ISSN 0216-1877 Oseana, Volume XL, Nomor 4, Tahun 2015: 53 - 60

MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

53

Hindia). Rumpon yang digunakan dibuat atasswadaya masyarakat yang membentukkelompok nelayan pancing tonda (Wahju et al.,2013).

Penangkapan ikan pada dasarnyaadalab kegiatan usaba dengan tujuanmendapatkan keuntungan (profit) daripenjualanbasil tangkapan dikurangi biaya operasipenangkapan (White et al., 2008; Gaonkar et al.,2008). Kegiatan usaba yang baik adalah yangmenghasilkan keuntungan yang tinggi. Dalamusaba penangkapan yang jaub dari pantai,. seperti ikan cakalang di selatan Jawa Barat,dibutuhkan biaya yang besar untuk kebutubanbahan bakar dan perbekalan Anak Buah Kapal(ABK).

I) Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI

lkan cakalang (Katsuwonus pelamis)merupakan salah satu jenis i.k.anyang banya1cditangkap di lepas pantai perairan selatan JawaBarat (Samudera Hindia), Nelayan yangmenangkap ikancakalang di daerah iniumumnyaberasal dari Teluk Palabubanratu yangmenggunakan pancing tonda (troll line) sebagaialat tangkap. Ikan cakalang merupakan salahsatu target utama penangkapan nelayan, karenanilai ekonominya yang tinggi (Simbolon &Limbong, 2012). Penangkapan i.k.an cakalangdengan pancing tonda umumnya dilakukan disekitar rumpon yang hampir semuanya dipasangdi luar wilayah Teluk Palabuhanratu (Samudera

P£NDAHULUAN

FlSBINGSEASON OF SKIPJACK TUNA INnIESOU11lERN WATERS OFWESf JAVAAND ITS RELATION TO OCEANOGRAPHIC PARAMETERS. In order to catch a bignumber offishes. fishing operations should be conducted in appropriate seasons. This study aimed to knowfishing season pattern of skipjack tunas at around fish aggregating devices (FAD) in the southernwaters of WestJava. Historical data on catch and fishing efforts of troll line vessels for 8years(2005-2012) collected from Palabuhanratu Archipelagic Fishing Port were used to calculatemonthly CPUEs which were then analyzed using moving average method to obtain fishing seasonindexfor each month. The result showed that skipjack tuna can be caught along the year. Yet, therewas a pattern that fishing season occurs from August to October. This fishing season patternseemed to be related to high concentration of chlorophyll-a within these three months period.

ABSTRACT

Wanwan Kurniawanl)

Oleh

MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANGDI PERAIRAN SELATAN JAWA BARAT DAN KAITANNYA

DENGAN PARAMETER OSEANOGRAFI

ISSN 0216-1877Oseana, Volume XL, Nomor 4, Tahun 2015: 53 - 60

Page 2: MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

54

penangkapan ikan cakalang di perairan selatanJawaBaratpentinguntukdiketabuiagarnelayanmendapatkan jumlab tangbpan ikan cakalangyang tinggi. Penelitian yang terkait musimpenangbpan ikan cakalang di perairan selatanJawa pernab dilakukan oleb Nurdin et al.(2012),namun lokasinya di Perairan Prigi, Jawa Timur,serta analisisnya menggabungkan berbagai jenisikan tuna dan cakalang. Sedangkan penelitianmusim penangkapan di perairan selatan JawaBarat pernab dilakukan lebih dari satu dekadelalu oleb Kusnawan (1999), namun saat itu belumterdapat rumpon dan lokasi penangkapan lebihbanyak berada di dalam TelulcPalabuhanratu.

Penelitian yang terbaru yang berkaitandengan musim penangk:apan cakalang di selatanJawa Barat, dilakukan oleb Wabju et al. (2013).Penelitian Wabju et al. (2013) ini jugamenggabungkan berbagai jenis ikan tuna dancakalang. Selain itu, metode yang digunakanadalab analisis ragam CPUE pada empat musimyang sudab ditetapkan sebelumnya, bukanberdasarkan data CPUE per bulan. Tulisan inimengkaj i ulang musim penangkapan ikancakalang di perairan selatan Jawa Barat berbasisdata CPUE bulanan serta mengaitkannya denganfaktor oseanografi.

Data yang digunakan dalam studi iniadalab data sekunder yang berasal dariPelabuban Perikanan Nusantara (PPN)Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, JawaBarat. Data utama adalab data time series basiltangkapan dan jumlab trip penangkapan ikancakalang dengan pancing tonda (troll line) perbulan selama delapan tabun dari tabun 200S-2012 yang dilrumpulkan dari Buku LaporanTabunan Statistik Perikanan Tangkap Tabun200S-2012 PPN Palabuhanratu. Data lainnyaadalab berbagai data yang terkait!tapal pancingtonda di Teluk Palabuhanratu.

Data basil tangkapan dan jumlab tripdigunakan untuk mengbitung nilai basiltangkapan per satuan upaya (CPUE) tiap bulan.Untuk menentukan pola musim penangkapan,

Besarnya basil tangkapan nelayanbergantung pada keberadaan dan ketersediaanikan di perairan yang menjadi lokasipenangkapan. Pada ikan cakalang,keberadaannya secara spasial dan temporalsangat dipengaruhi oleb dinamika faktorlingkungan (Sund et al., 1981,; Andrade &Garcia, 1999; Zainuddin, 2011). Bahkan bubobanya ikan cakalang, kelimpaban danketersediaan sumber daya ikan secara umum,juga banyak dipengarubi variasi kondisilingkungan (Sacboemar el al., 2012). Terkaitdengan kelimpahan secara temporal, ada waktu­waktu tertentu ketika kondisi lingkunganmendukung kelimpaban ikan yang tinggi, dansebaliknya pada waktu-waktu lain kondisilingkungan kurang mendukung, sehinggakelimpahannya rendab (Kwak&Klumpp, 2004;Fujii,201S).

Hal ini membuat basil tangkapanberfluktuasi seiring waktu. Namun demikianterkadang basil tangkapan ikan sangat sedikit,bahkan penjualan basil tangkapan tidakmenutupi biaya operasi. Oleh karen a itu,informasi tentang pola musim penangbpan ikancakalang penting diketabui, agar waktupenangkapan bisa disesuaikan. Ketika nelayanmelaut pada musim yang tepat (musim banyakikan), maka diharapkan basil tangbpan per tripakan tinggi, dan dapat memperkecil risikokerugian (Syabrir et al.,2010).

Sebenarnya pada saat akan melautnelayan sudah memperhatikan cuaca dan faktor­faktor yang terkait dengan keberadaan ikan dilokasi penangkapan, namun demikian sebagianbesar masih melakukan penangbpan berdasarpengalaman dan tradisi yang diwariskanleluhurnya (Syabrir et al.,2010). Hal serupajugadilakukan nelayan pancing tonda yangmenangkap ikan cakalang di perairan selatanJawa Barat. Hal ini membuat masib banyakperjalanan melaut yang mengbasilkan basiltangkapan yang tidak sesuai barapan. Olehkarena itu, informasi ten tang musim

Page 3: MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

55

penangkapan ikan tuna dan cakalang diIndonesia dapat dilakukan sepanjang tahun.Namun, berdasarkan gambar diatas, bulan ketikanilai IMP Iebih dari 100 adalah pada Agustus­Desember. Hal ini rnengindikasikan, bahwa

Gambar 1memberi gambaran bahwaikan cakalang di sekitar rumpon di perairanselatan Jawa Barat dapat tertangkap sepanjangtahun. Ini sesuai dengan yang dinyatakanNikijuluw (dalam Kusnawan, 1999), bahwa

Jan FebMar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov DesBulan

Gambar 1. Indeks Musim Penangkapan (IMP) bulanan ikan cakalang di Perairan Selatan Jawa Barat

140120

100

L 80I 60

40200 ---r ...........,....--

Hindia sebelah selatan Jawa Barat, pancingtonda beroperasi di sekitar rumpon, sehinggasering disebut juga pancing rumpon. Menurutdata PPN Palabuhanratu, di daerah ini rumpondipasang pada koordinat 07°47'-08°3-4' L8 dan105"09'-106°46' BT.Armada pancing tonda yangberoperasi di perairan ini semuanya berasal dariPPN Palabuhanratu yang merupakan pelabuhanperikanan terbesar di Jawa Barat.

Semua kapal pancing tonda di PPNPalabuhanratu merupakan kapal kayu, denganukuran kurang dari 10 gross ton (GT). Trippenangkapan dengan pancing tondaberlangsung selama 6-10 hari bergantung padakelimpahan ikansaat penangkapan. Jumlah kapalpancing tonda mengalami peniogkatan setiaptahunnya. Tahun 2005 tercatat hanya adasembilan unit pancing tonda di perairan selatanJawa Barat, semen tara pada tahun 2012 sudahmeningkat menjadi 184 unit. Hasil analisis polamusim penangkapan ikan cakalang di perairanselatan Jawa Barat secara ringicas ditampilkanpada grafik indeks musim penangkapan (IMP)pada Gambar 1di bawah ini.

Ikan cakalang merupakan target utamadari nelayan pancing tonda yang beroperasi diSamudera Hindia, khususnya di sebelah selatanJawa Barat. Namun, menurut data PPNPalabuhanratu, selain ikan cakalang pancingtonda juga menangicap jenis-jenis ikan tunaterutama tuna mata besar (big eye tuna), dantuna madidihang (yellov.fintuna).Di Samudera

INDEKS MUSIM PENANGKAPAN

data CPUE dianalisis dengan metode rata-ratabergerak (moving average) mengikuti Dajan(1983). Kelebihan metode rata-rata bergerakadalah dapat mengisolasi fluktuasi musimansehingga dapat menentukan saat yang tepatuntukmelakukan operasi penangkapan ikan dandapat menghilangkan kecenderungan (trend)yang bisa dijumpai pada metode deret waktu(Syahrir et 01., 2010). Tahapan penentuan polamusim penangkapan dengan metode rata-ratabergerak dicontohkan secara rinei olehKusnawan (1999), Syabrir e/ 01. (2010), Rosalinaet 01. (2011), dan Harjanti el 01. (2012).

Page 4: MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

56

Fluktuasi basil tangkapan ikan baiksecara spasial maupun temporal sering dikaitkandengan variabilitas faktor-faktor oseanografi diperairan. Ada dua parameter oseanografi yangpaling umum dikaitkan, yakni suhu permukaanlaut dan konsentrasi klorofil-a. Beberapapenelitian telah dilakukan untuk mengujiketerkaitan suhu permukaan laut, sertakonsentrasi klorofil-a terhadap hasil tangkapanikan, antara lain adalah Sachoemar et al. (2012)yang menguji pada gabungan berbagai jenisikan, serta Andrade &Garcia (1999), Syahdan etaJ. (2007), Zainudin (20 11), dan Simbolon &Limbong (2012) yang spesifik:meogkaji pads ikancakalang. Seeara umum, basil-basil penelitiantersebut menunjukkan bahwa suhu tidakberpengaruh signifikan terhadap hasiltangkapan ikan. Penelitian Syahdan et al. (2007)dan Sachoemar etal. (2012) memmjukkan bahwa

Ikan tuna yangdidaratkan di PPNPrigiditangkap di perairan selatan Jawa Timur. NilaiIMP ikan tuna yang tinggi di perairan ini adalabbulan Juli-Desember, dengan puncaknya padabulan Juli dan Agustus (Gambar 2). Meslcipunjenisikan yangdikaji Nurdinetal. (2012)adalahtuna, namun cakalang biasanya dianggapsebagai salah satu jenis tuna. Ibn tuna yangdikaji oleh Nurdin el al. (2012) juga mencakupikan cakalang. Ikan tuna dan cakalang memilikikebiasaan hidup yang sama, yaitu salah satunyaadalah kebiasaan hidup bergerombol(membentuk schooling). Ikan cakalang seringdidapati bergerombol denganjuvenil ikan tunamadidibang dan tuna mata besar (Anonim, 2015).Pola IMP yang mirip di perairan selatan JawaBarat dan Jawa Timur (Gambar 1dan 2) memangtidak mengherankan, mengingat lokasi keduaperairan berdekatan, dan sama-samamendapatkan pengaruh dari Samudera Hindia,sehingga kemungkinan memiliki kondisioseanografi yang sarna.

Jan Feb Mar Apr Mel Jun Jul Ass Sep Okt Nov Des

BulanGambar 2. Indeks musim penangkapan (IMP) bulanan ikan tuna di perairan selatan Jawa Timur

(Dimodifikasi dari Nurdin et al. (2012).

MUSIMPENANGKAPANKAITANNYADENGANPARAMETEROSEANOGRAFl

.,

dengan IMP ikan tuna yang didaratkan di PPNPrigi, Jawa Timur. Berikut ini ditampilkan indeksmusim penangkapan ibn tuna yang ditangkapdi perairan selatan Jawa Timur dan didaratkandi PPN Prigi berdasarkan Nurdin et al. (2012).

140

120

100

t 80 .....w60

40

20

musim penangkapan cakalang adalah padabulan-bulan tersebut. Bulan-bulan lain memilikiIMP dibawah 100, dengan nilai IMP palingrendah padaBulanJuni. Pola IMP ikan cakalangdi perairan selatan Jawa Barat hampir mirip

Page 5: MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

57

2013). Muhammad (dalam Kusnawan, 1999)menegaskan bahwa di perairan Indonesiaterdapat hubungan yang nyata an tarakelimpahan eakalang dengan ikan pelagis keeil,serta plankton. Ketika fitoplankton melimpah,zooplankton dan ikan-ikan kecil juga melimpah.Menurut Susanto et al. (2001), nilai klorofil-atinggi pada bulan-bulan tersebut, karena disepanjang pesisir selatan Jawa terjadi upwellingyang menurut Kunarso et al. (2011), puneakterjadinya adalah pada bulan Agustus atauSeptember. Selanjutnya disebutkan bahwa,upwelling menyebabkan terjadinya kesuburanperairan dengan zat hara, yang selanjutnya

Konsentrasi klorofil-a di perairanselatan Jawa Barat eenderung tinggi pada bulanAgustus, September, dan Oktober (Gambar 3).Hal ini sangat bersesuaian dengan indeks musimpenangkapan (IMP) ikan cakalang di perairanselatan Jawa Barat, yang puncak musimpenangkapannya terjadi pada bulan Agustussampai Oktober (Gambar 1).Klorotil-amerupakanindikator keberadaan fitoplankton danfitoplankton merupakan produsen utama rantaimakanan di laut. Ketika konsentrasi klorofil-atinggi, didugamakanan ikan cakalang meningkatyang diikuti dengan tingginya gerombolan ikaneakalang yang berkumpul (Zainuddin et al.

Jan FebPAat ~pr 'Mel Jun Jul Ags s~p,()kt Nov QesBulen

Gambar 3. Rata-rata bulanan konsentrasi klorofil-a di Perairan Selatan Jawa Barat (September 2005-Agustus 2008) (Dimodifikasi dari Ramansyah (2009»

Oktober dan September. Seeara wnum, padabulan Agustus-Oktober konsentrasi klorofil-ameningkat signifikan daripada bulan-bulan lain.Kunarso et al. (2011) mengkaji variabilitasklorofil-a di perairan selatan Jawa dalambubungannya dengan peristiwa anomali suhupermukaan Laut Pasitik akibat El-Nino (ENSO)dan peristiwa anomali subu Samudera Hindia(100). Walaupun konsentrasi klorofil berbeda­beda pada tiap kejadian ENSO dan 100,konsentrasi klorofil lebih tinggi pada bulanAgustus-Oktober, bampir s~ dengan yangditemukan Ramansyah (2009) ..

dari dua parameter tersebut, yang signifikanberpengarub terbadap basil tangkapan ikanadalah konsentrasi klorofil-a, Ketika konsentrasiklorofil-a tinggi, makajumlah tangkapan tinggidan sebaliknya ketika konsentrasi klorofil-arendah, maka basil tangkapan juga rendah.

Walaupun lebih banyak mengkaji aspekoseanografi, Hendiarti etal. (2004) menemukanhal yang sama, yaitu bahwa konsentrasi klorofil­a signitikan memengaruhi basil tangkapan ikanpelagis. Berdasarkan basil penelitianRamansyah (2009) pada tabun 2005-2008, diperairan selatan Jawa Barat meneapai nilaimaksimumrata-rata bulanan klorofil-apada bulan

Page 6: MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

58

. Berdasarkan basil analisis rata-ratabergerak CPUE bulanan dan basil-hasilpenelitian terdahulu, dapat disimpulkan, bahwaikan cakalang di perairan selatan Jawa Baratdapat ditangkap sepanjang tabun di sekitarrumpon, Namun demikian, untuk mendapatkanbasil tangkapan yang optimal, maka operasipenangkapan ikan cakalang di perairan selatanJawa Barat sebaiknya difokuskan pada BulanAgustus-Oktober. Sedangkanjika ada perbaikankapal (docking) armada penangkap ikancakalang, sebaikoya dilaknkan pada bulan Juni.

Walaupun nilai IMP ikan cakalang di perairanselatan Jawa Barat tinggi pada bulan Novemberhingga Desember, diduga hal itu tidakmencerminkan musim penangkapan. Olehkarena itu, dapat disimpulkan bahwa musimpenangkapan ikan cakalang adalah pada bulanAgustus sampai Oktober dengan puncakoyapada bulan September.

Musim penangkapan ikan cakalang diperairan selatan Jawa Barat, berbeda dariperairan Sulawesi Utara. Di perairan sekitarBitung, musim penangkapan teIjadi pada bulanJanuari-April, bulan Juni-Juli, dan bulanSeptember (Kekenusa, 2006). Di perairanManado, musim penangkapan teIjadi pada bulanApril-November (Kekenusa et01.,2012). Namundemikian, baik di perairan Sulawesi Utaramaupun di perairan Selatan Jawa Barat, ikancakalang tersebut dapat tertangkap sepanjangtahun, Ramansyab (2009) menambahkanbahwa,wilayab selatan Jawa bagian barat memilikikonsentrasi klorofil-a lebih tinggi dibandingSelat Sunda maupun pantai barat Sumaterabagian selatan. Hal ini dapat menjadi indikasi,babwa perairan selatan Jawa Barat sebagaifishing ground yang paling tepat untuk ikancakalang dibanding perairan lain di sekitamya.Namun hal tersebut perlu ditindaklanjuti olehstudi yang lebih lanjut.

berakibat terhadap meningkatnya fitoplankton(Susanto et01.,2001; Hendiarti et01.,2004). Halyang berbeda terjadi pada bulan November danDesember. IMP ikancakalang di Perairan SelatanJawa Barat cukup tinggi pada kedua bulantersebut (Gambar 1), padahal konsentrasiklorofil-a menurun drastis (Gambar 2). Olehkarena itu, diperlukan kecermatan dalam menilaimusim penangkapan ikan berbasis data CPUE.Pada bulan Desember-Maret, di sekitarPalabuhanratu terjadi musim barat, yakni musimdimana cuaca tidak bersahabat bagi nelayan,sehingga hanya sedik:it kapal yang beroperasi(Harjanti, et 01.,2012). Oleb karena itu, tingkatupaya tangkap cenderung menurun pada bulan­bulan ini,Data PPN Palabuhanratu menunjukkanpada bulan November hingga Desember, jumlahtrip konsisten lebib rendah dibanding bulan­bulan lain pada tiap tahuooya. CPUE yang tinggipada bulan November-Desember, disebabkanbukan karena kelimpahan ikan yang lebih tinggi,tetapi disebabkan hanya ada sedikit kapal yangbersaing meoangkap ikan.

Sudah banyak diketahui babwa CPUEberkorelasi negatif dengan upaya tangkap.Ketika jumlah upaya tangkap rendah, CPUEtinggi, dan sebalikoya ketika jumlab trip tinggi,makaCPUE menuruo (Hilborn &Walters, 1992).Hubungan inimenjadi dasar dari model produksisurplus yang populer dalam disiplin kajian stokikan, Model Schaefer mengasumsikan CPUEmenurun secara linier, seiring dengan kenaikanupaya tangkap (Sparre &Venema, 1998). Olehkarena itn, metode rata-rata bergerak yang hanyamempertimbangkan perubaban CPUEsebenarnya mengandung bias ketika bulan­bulan tertentu jumlab trip kapal berbeda secarakonsisten dari bulan-bulan lain. Hal yang samauotuk nilai IMP ikan tuna yang tinggi diperairanselatan Jawa Timur. Hampir sarna seperti diperairan selatan Jawa Barat, pada sekitar bulanDesember diperairan selatan Jawa Timur upayatangkap rendab, karena banyak nelayan tidakmelaut karena cuaca buruk (Nurdin et 01.,2012).

Page 7: MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

Nurdin, E., A.A. Taurusman dan It.Yusfiaodayani. 2012. OptimaIi jumJahrumpon, unit armada daD mu.impeoangkapan perikanan tuna di PerairID

Kusnawan, I. 1999. Analisis tingkatpengusabaan dan musim penangkapancakalang (Katsuwonus pelamls, Linne)dengan pendekatan basil tangkapanyang didaratkan di Pelabuhan PerikanaoPelabuban Ratu [Skripsi). Program Studillmu Kelautan, PPIK IPB. 88 him.

Kwak, S.N. and D.W.Klumpp. 2004. Temporalvariation in .pecies compo.ition andabundance of rlJh and decapods of atropical seagra .. bed in Cockle Bay,North QUeetlJland, AUltralia. AquattcBotany, 78: lJ9~134.

Kunarso, S. Hadi, N.S. Ningsih dan M.S.Baskoro. 2011. Variabilitas subu danldorofil-a di daerah upwelling pads variasikejadian ENSO dan 100 di PerairanSelatan Jawa sampai Timor. lImuKelautan, 16(3): 171-180.

Kekenusa, I.S., V.N.R. Watuog, dan D. Hatidja.2012. Analisis penentuan musimpenangkapan ikan cakalang(Katsuwonus pelamls) di PerairanManado Sulawesi Utara. Jumal llmiahSains, 12(2): 112-119.

Hilborn, R. and C. Walters. 1992. Quantitativefisheries stock assessment: choice.dynamics & uncertainty. Chapman andHall, Inc. London. 570 pp.

Kekenusa, J.S. 2006. Analisis penentuan musimpenangkapan ikan cakalang(Katsuwonuspelamis) di perairan sekitarBitung Sulawesi Utara. Jurnal Protein,13(1):90-97.

Harjanti, R,Pramonowibowo, dan T.O. Hapsari.2012. Analisis musim penangkapan dantingkat pemanfaatan ikan layur(Trichiurus sp.) di PerairanPalabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.Journal of Fisheries ResourcesUtilization Management andTechnology,I(I): 55-66.

Hendiarti, N., H. Siegel and T. Ohde. 2004.Investigation of different coastalprocesses in Indonesian waters usingSeaWiPS data. Deep Sea ResearchPartII: TropicalStudies In Oceanography,51:85-97.

Gaonkar, R.R,M.D.C.Rodrigues, RB. PatiL2008.FisheryManagement.A.P.H. PublishingCorporation. New Delhi. 199 pp.

Fujii, T. 2015. Temporal variation inenvironmental conditions and thestructure of fish assemblages around anoffshore oil platform in the North Sea.Marine Environmental Research, 108:69-82.

Oajan, A. 1983. PengantarMetode StatistikaJilid I. Lembaga Penelitian, Pendidikan,dan Penerangan Ekonomi dan Sosia!.Jakarta. 424 hlm.

Anonim. 2015. Skipjack Tuna [online]. http://www.worldwildJife.org/specieslskiRiack­tuna. Diakses pada tanggal 11 September- .2015.

DAFfAR PUSfAKA

Andrade, HA and CAE. Garcia. 1999.Skipjacktuna fishery in relation to sea surfacetemperature off the southern Braziliancoast. Fisheries Oceanography, 8(4):245-254.

Page 8: MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xl_4_2015_6.pdf · faktor oseanografi. ... berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.Penelitian

Zainuddin, M., A. Nelwan, St. A. Farhum,Najamuddin, M.AI. Hajar,MKumia danSudirman. 2013. Pemetaan zona potensipenangkapan ibn cakalang periodeApr il-Juni di Teluk Bone denganteknologi remote sensing. JurnalPenelitian Perikanan Indonesia, 9(3):167-174.

Zainuddin, M. 20 II. Skipjack tuna in relation tosea surface temperature and chlorophyU­a concentration of Bone Bay usingremotely sensed satellite data. JurnalIlmu dan Teknologi Kelautan Tropis,3(1):82-90.

White, C., B.E. Kendall, S. Gaines, D.A. Siegeland C. Costello. 2008. Marine reserveeffects on fishery profit. Ecology letters,11: 370-379.

Wabju, R.I, N. Zulbainami dan D.A. Soeboer.2013. Hasil tangkapan pancing tondaberdasarkan musim penangkapan dandaerab penangkapan tuna dengan fishaggregating device (FAD) di PerairanSelatan Palabuhanratu. Bulletin PSP,21(1): 1-13.

Syahrir, RM, MS. Baskcro, Darmawan,E.Lubisdan E.S. Wiyono. 2010. Pola musimpenangbpan ibn pelagis di TelukApar.Jurnal Ilmu Perikanan Tropis, 13(1): 24-31.

Syahdan, M., MF.A. Sondita, A. Atrnadipoeradan D. Simbolon. 2007. Hubungan suhupermukaan laut dan klorofil-a terbadaphasil tangkapan ikan cakalangtKatsuwonus pelamis, Linne) di perairanbagian timur Sulawesi Tenggara. BuletinPSP,XIV(2):246-259.

Susanto, RD., A.L Gordon and Q. Zbeog. 2001.Upwelling along the coasts of Java andSumatra and its relation to ENSO.Geophysical Research Letters, 28(8):1599-1602.

Sund, P.N., M. Blackburn and F.William. 1981.Tunas and their environment in thePacific Ocean: a review. OceanographyandMarineBiology - anAnnualReview,19:443-512.

Sparre, P.and S.C. Venema. 1998. Introductionto tropicalfish stock assessment. FAO.Rome. 407 pp.

Simbolon, D. andM. Limbong. 2012. Explorationof skipjack fisbing ground through seasurface temperature and catchescomposition analyzes in PalabuhanratuBay Waters. Journal of CoastalDevelopment,15(2):225-233.

Sachoemar, S.1.,T. Yanagi andRS. Aliab. 2012.Variability of sea surface chlorophyll-a,temperature and fish catch withinIndonesian region revealed by satellitedata. Marine Resarch in Indonesia, 2:7:Hr7.

Rosalina, D., W. Adi dan D. 2011. Martasari.Analisis tangkapan lestari dan polamusim penangkapan cumi-cumi diPelabubanPerikanan Nusantara Stmgailiat­Bangka. Maspari Joumal, 2:26-38.

Ramansyah, F. 2009. Penentuan pola sebarankonsentrasi klorofil-a di Selat Sunda danperairan sekitarnya dengan mengguna­kan data inderaan Aqua Modis [Slcripsi].Program Studi Ilmu dan TeknologiKelautan, FPIK IPB. 71 him.

Jawa Timur. Jumal Penelitian PerikananIndonesia, 18(1): 53-60.