Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
N. Surip, et al., pp 40-50 I Jurnal MIX, Volume 5No. 3, Oktober 2012
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI INTERNAL
TERHADAP KINERJA GURU PADA SMA NEGERI 101 JAKARTA
Ngadino Surip Dan Aminah
Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Mercu Buana
ina iauhari (a),vahoo.com
ABSTRACT
The purpose ofthe research ofthis erudite masterpiece study what is there are a significant positive effectbetween the Principal Leadership Behavior and Internal Communication to Teacher Performance at SMANegeri 101. Data obtained by giving questioners to 56 teachers as respondents and the technics of intake ofamount ofsample use sampling Census. The method used used are, Test Instrument that is Validity and ofReliability, Classic Test is Multikoleniarity and Autokorelation, Doubled Regression and Correlation Matrix.The result ofthis hypothesis there is asignificant positive influence effect between the Principal LeadershipBehavior and Internal Communication of Teacher Performance. Results oftesting showed that there was asignificant positive effect between the Principal Leadership Behavior and Internal Communication ofTeacher Performance either simultaneously orpartial. This means that ifthe Principal Leadership Behaviorand Internal Communications, the better the performance will get better teachers. To researcher which wishto suggested can be given is to increase the regular meeting in formal and non formal as outboundactivities, lectures and monthly social gathering, making computer-based communication channels toperform the procurement intranet and internet, to improve relations between all people ofthe school, theempowerment of learning media and learning resources. For researchers who want to conduct furtherresearch is recommended to conduct research on other factors that can be used to improve teacherperformance.Keywords: leadership behavior, internal communications, and teacherperformance.
I. PENDAHULUAN
Kepala sekolah adalah seorang manajer sekolah yang memimpin berjalannya kegiatan pada suatusekolah. Keberadaan Kepala Sekolah ini sangat diperlukan oleh seluruh guru, siswa, pegawai tata usaha,petugas keamanan, petugas kebersihan beserta wanga sekolah lainnya. Masa jabatan seorang Kepala Sekolahdibatasi oleh peraturan yang berlaku, sehingga di dalam suatu sekolah terjadi pergantian kepala sekolah,namun dengan jangka waktu yang tidak sama. Begitupun di SMA Negeri 101 Jakarta, sejak berdiri tahun1990 sudah terjadi delapan kali pergantian Kepala Sekolah. Dari setiap Kepala Sekolah menampilkanperilaku kepemimpinan yang berbeda-beda. Ada Kepala Sekolah yang lebih senang duduk di dalam ruangankerja Kepala Sekolah, jika membutuhkan informasi atau bantuan guru/pegawai, maka guru/pegawai tersebutdipanggil ke dalam ruangannya. Ada juga Kepala Sekolah yang lebih suka untuk mengobrol dan memonitorsetiap kegiatan guru/pegawai, siswa dan warga sekolah lainnya. Selain itu juga Kepala Sekolah seringkalihaais menghadiri Rapat Dinas yang diadakan oleh instansi terkait. Untuk kegiatan seperti ini ada KepalaSekolah yang hadir tetapi ada juga yang mendelegasikannya kepada bawahannya yaitu wakil Kepala Sekolahatau guru yang ditunjuk.
41
N. Surip, et a)., *-.p 40 - 50 Jurna! MIX, Volume 5 No. 3, October ?C12
Perilaku kepemimpinan Kepala Sekolah yang berbeda-beda diterjemahkan berbeda pula oleh guru
dan pegawai. Ada guru yang beranggapan apabila Kepala Sekolah tidak melakukan monitoring, sering
mengikuti Rapat Dinas di luar, maka guru tidak perlu bersungguh-sungguh di dalam mengajar. Tetapi bila
seorang Kepala Sekolah berperilaku tegas dan menuntut anak buahnya untuk selalu bekerja dengan disiplin
dan bertanggung jawab, ditambah dengan ajakan agar guru juga selalu meningkatkan kinerjanya, maka
gurupun bekerja dengan giat, rajin dan penuh disiplin. Namun ada pula guru tidak mempermasalahkan
perilaku kepemimpinan kepala sekolah atau keberadaannya, artinya bagaimanapun perilaku kepemimpinan
Kepala Sekolahguru tetap melaksanakan tugasnya denganprofesional.
Aktivitas seorang Kepala Sekolah yang lebih banyak berada di dalam ruangan atau sering
menghadiri Rapat Dinas dapat menimbulkan terjadinya komunikasi internal yang tidak berjalan dengan
efektif karena guru mengalami kesulitan menemui Kepala Sekolah. Hal-hal yang berhubungan dengan
masalah kegiatan belajar mengajar yang berakibat terhadap hasil belajar siswa tidak dapat dikomunikasikan
secara efektif kepada Kepala Sekolah begitu juga sebaliknya, sehingga permasalahan yang dihadapi tidak
dapatterleselaikan dengan baik akibatnya prestasi belajar anakdidik tidakmaksimal. Untuk itu komunikasi
internal antar Kepala Sekolah dengan Guru dan sebaliknya maupun antar warga sekolah sangat penting agar
tidak terjadi kesalah pahaman, sehingga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.
Dengan komunikasi yang efektif diharapkan juga Guru dapat melakukan kegiatan belajar mengajar
bertambah baik, sehingga dapat meningkatkan kwalitas prestasi anak didik. Berdasarkan latar belakangpermasalahan yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagaiberikut:
1. Bagaimana pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan komunikasi internal terhadap kinerjaguru pada SMA Negeri 101 Jakarta?
2. Bagaimana pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 101Jakarta?
3. Bagaimana pengaruh komunikasi internal terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 101 Jakarta?
Maksud dan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh perilaku
kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komunikasi Internal terhadap Kinerja Guru pada SMA Negeri 101Jakarta, baiksecara simultan maupun parsial.
II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka peneliti membuat kerangka penilaiansebagaimana digambarkan di bawah ini. Instrumen dari perilaku kepemimpinan, komunikasi internal sebagaivariabel independent dan kinerja guru adalah variabel dependent. Variabel independent mempengaruhivanabel dependent yakni kinerja guru yang ditunjukan dengan tanda garis panah. Pengaruh variabel
42
N. Surip, et al., pp 40-50 Jurwal MIX, Volume 5 No. 3, Oktober 2012
independent terhadap dependent ini akan dibahas secara simultan (bersama-sama) dan partial denganmenggunakan analisis Regresi Berganda.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
1) Berorientasi Tugai2) Berorientasl Hubungan3) BerorientasiPerubahan
Komunilnil internal
1) Kwnuniiif Vtrtlhal
2) Komun4ul Horizontal
3) Komunl*[| Di»fon*l
Kinerja Guru
1) Pedagogik2) Keprfbadian3) Profesional4) Sosial
Rumusan Hipotesis Penelitian
Rumusan hipotesis merupakan jawaban sementara atau bagaimana menduga permasalahan yangakan dibahas, hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H1: Terdapat pengaruh positif signifikan antara Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan KomunikasiInternal terhadap Kinerja Guru SMAN 101 Jakarta.
H2: Terdapat pengaruh positif signifikan antara Penlaku Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap KinerjaGuru SMAN 101 Jakarta.
H3: Terdapat pengaruh positif signifikan antara Komunikasi Internal terhadap Kinerja Gum SMAN 101Jakarta.
III. HASIL DAN ANALISIS
Untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau maka dalam mpembahasanmenggunakan Uji Instrumen, Uji Klasik, Regresi Berganda dan Matrix Korelasi.
Hasil Uji Instrumen
ini
1.
Uji Validitas
No
Pertanyaan
Tabel 1: Uji Validitas
rutin* ( Total Score)
Perilaku KepemimpinanKepala Sekolah
.659
.709
.605
.736"
.677'
.544
.449*
.603'
Komunikasi
Internal
~ -453".546".291'
"^539^^~ n
.661
~~ .509".575"
~.666" ~~^20^~
KinerjaGuru
.665"~wT~
.604'T?T6^^523"".546" "
T550"~"355"""j55^~
r label
0.2632
0.2632
0.2632
0.2632
0.2632
0.2632
0.2632
0.2632
0.2632
Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
43
N. Surip, et 2.L, p-p 40-50 Jurnal MIX, Volume 5 No. 3, Okiober 2012
10 .628" .588" .597" 0.2632 Valid
11 .703" .462" .746" 0.2632 Valid
12 .664" .511" .667" 0.2632 Valid
13 .458" .584" .752" 0.2632 Valid
14 .533" .568" .639" 0.2632 Valid
15 .701" .624" .616" 0.2632 Valid
Sumber: Data yang diolah
Hasil uji validitas variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Komunikasi Internal dan
Kinerja Guru, untuk no pertanyaan 1 s/d 15 terlihat r hihmg lebih besar dari r 1^1(0.2632), sehingga
seluruh pertanyaan dapat disimpulkan Valid.
Uji Reliabitas
Tabel 2: Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah .877 15
Komunikasi Internal .833 15
Kinerja Guru .875 15
2.
Hasil uji reliabilitas pada tabel Reliability Statistics menghasilkan nilai Cronbach's Alpha yang
lebih besar dari r tebei (0.2632), dengan demikian variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Komunikasi Internal dan Kinerja Guru dinyatakan reliabel.
Hasil Uji KlasikUji Mulrikoleniearitas
Tabel 3: Coefficient"
Model
Collinearity Statistics
Tolerance • VIF
1 (Constant)
Komunikasi Internal (X2)
Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (XI)
.560
.560
1.785
1.785
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Sumber : Data yang diolah
Pada tabel Coefficient nilai Tolerance menunjukkan tidak ada nilai variabel independen yang
memiliki Tolerance kurang dari 0.10. Nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak ada nilai VIF lebih
dari 10. Jadi dapat disimpulkan tidak ada multikolenieritas.
44
N. Surip, et al., pp 40 - 50 Jurnal MIX, Volume 5 No. 3, Oktober 2012
Uji Auto Korelasi
Tabel 4 : ModelSummary
Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .784a .615 .600 4.46318 2.150
Sumber : Data yang diolaha. Predictors: (Constant), Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (XI), Komunikasi Internal (X2)b. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Nilai Durbin-Watson (D-W test) menunjukkan nilai 2.150, nilai tersebut berada diantara 1.55-2.46.
Hasil uji nilai yang berada pada rentang 1.55-2.46 dapat dikatakan tidak ada autokorelasi.
3. Uji Analisisa. Analisis Korelasi antar Variabel
Tabel 5 : Korelasi antar Variabel
Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X|)
Komunikasi Internal (X2)
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1) Analisis Korelasi Xi dengan Y
Tabel diatas dapat dilihat Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X,) dengan Kinerja Guru(Y) menunjukkan Sig.(2-tailed) 0.000, ini berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antaraPerilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru. Nilai korelasi ( r) sebesar 0.704berarti tingkat hubungan "Kuatv.
2) Analisis Korelasi X2 dengan Y
Untuk variabel Komunikasi Internal (X2) dengan Kinerja Guru (Y) menunjukkan Sig.(2-tailed)sebesar 0.000, yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara Komunikasi Internal
dengan Kinerja Guru. Nilai korelasi ( r ) 0.725 berarti tingkat hubungan "Kuat",
Kinerja Guru (Y)
.704
.000
.725
.000
45
N. Surip, et al., pp 40 - 50 Junal MIX, Volume 5 No. 3, October 2012
b. Analisis Korelasi Dimensi antar Variabel
Tabel 6: Matrik Korelasi Dimensi antar Variabel
Variabel
Y
X,
^~~~~~~~~~~^^^^ DimensiDimensi ~~~~~~~^^
Pedagogik(Yi)
Kepribadian(Y2)
Profesional
(Y3) Sosial (Y4)
Berorientasi Tugas (XM)
Berorientasi Hubungan (X]2)
Berorientasi Perubahan (X13)
.592
.492
.469
.349
.362
.356
.439
.511
.374
.533
.542
.437
x2
Komunikasi Vertikal (X2))
Komunikasi Horizontal (X22)
Komunikasi Diagonal (X23)
.605
.541
.447
.277
.303
.368
.379
.556
.516
.569
.490
.454
Sumber: Data yang diolah
Pada tabel diatas memiliki kaitan hubungan sebagai berikut :
a. Untuk Xj, hasil korelasi mempunyai hubungan positif dan signifikan, dengan tingkat hubungan
"Sedang" dimana dimensi yang paling dominan adalah Berorientasi Tugas (Xn) terhadap Pedagogik
(Y|) dengan korelasi sebesar 0.592, selanjutnya dimensi Berorientasi Hubungan (X12) dengan
dimensi Sosial (Y4) sebesar 0.542, Berorientasi Tugas (X,,) dengan Sosial (Y4) sebesar 0.533,
Berorientasi Hubungan (X,2) dengan Profesional (Y3) 0.511, Berorientasi Hubungan (X,2) dengan
Pedagogik (Y,) sebesar 0.492, Berorientasi Perubahan (Xl3) dengan Pedagogik (Y,) 0.469,
Berorientasi Tugas (Xn) dengan dimensi Profesional (Y3) 0.439, Berorientasi Perubahan(X13)
dengan Sosial (Y4) 0.437. Sementara korelasi dengan hubungan kurang dominan atau "Lemah"
adalah Berorientasi Perubahan(X,3) dengan Profesional (Y3) 0.3*74, Berorientasi Hubungan (X,2)
dengan Kepribadian (Y2) 0.362, Berorientasi Perubahan (X,3) dengan Kepribadian (Y2) 0.356,
terakhir yang paling rendah adalah dimensi Berorientasi Tugas (Xn) dengan Kepribadian (Y2)
0.349.
Untuk X2, korelasi dimensi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. dimensi yang paling
dominan adalah dimensi Komunikasi Vertikal (X2t) dengan dimensi Pedagogik (Y() sebesar 0.605
dengan tingkat hubungan "Kuat", kemudian dimensi dengan tingkat hubungan "Sedang" adalah
dimensi Komunikasi Vertikal (X2,) dengan dimensi Sosial (Y4) sebesar 0.569, dimensi Komunikasi
Horizontal (X22) dengan dimensi Pedagogik (Y,) 0.541, Komunikasi Horizontal (X22) dengan
dimensi Profesional (Y3) 0.556 dan Komunikasi Diagonal (X23) dengan dimensi Profesional (Y3)
0.516, dimensi Komunikasi Horizontal (X22) dengan dimensi Sosial (Y4) sebesar 0.490, dimensi
Komunikasi Diagonal (X23) dengan dimensi Sosial (Y4) sebesar 0.454, dimensi Komunikasi
Diagonal (X23) dengan Pedagogik (Y,) 0.447. Dimensi yang kurang dominan dengan hubungan
"Rendah" adalah Komunikasi Vertikal (X21) dengan Profesional (Y,) 0.379, Komunikasi Diagonal
(X23) dengan Kepribadian (Y2) sebesar 0.368, Komunikasi Horizontal (X22) dengan dimensi
b.
46
N. Surip, et ah, pp 40-50 Jurnal MIX, Volume 5 No. 3, Oktober 2012
Kepribadian (Y2) 0.303, dan terakhir merupakan nilai yang terendah adalah dimensi Komunikasi
Vertikal (X2!) dengan Kepribadian (Y2) sebesar 0.277.
c. Uji Simultan
Pembahasan Hipotesis no.l
H, Terdapat pengaruh positif signifikan antara Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Komunikasi Internal terhadap Kinerja Guru pada SMAN 101 Jakarta.
Tabel 7 : ModelSummary
Model R R Square
Adjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
1 .784' .615 .600 4.46318
a. Predictors: (Constant), Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (XI),Komunikasi Internal (X2)
Kolom R (koefisien korelasi) pada tabel Model Summary tampak nilai R sebesar
0.784 positif, merupakan nilai korelasi atau hubungan, dengan tingkat hubungan Kuat. Nilai R square
atau R (0.784 ) adalah koefisien determinasi sebesar 0.615, ini berarti kontribusi Perilaku
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komunikasi Internal secara simultan menentukan Kinerja Guru
sebesar 61.5%. Sedangkan sisa sebesar 38.5% (100-61.5%) dari faktor lain.
Tabel 8: ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
I Regression 1683.956 2 841.978 42.268 .000*
Residual 1055.758 53 19.920
Total 2739.714 55
Sumber : Data yang diolah
a. Predictors: (Constant), Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (XI), Komunikasi Internal
(X2)
b. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Tabel Uji F
Pada kolom Fdidapal nilai F„llulll! sebesar 42.268, Sig. 0,000 atau 0%, dengan demikian Uji Fatau Fhitunguntuk tingkat signitikansi (a) = 5% two tailed pasti signifikan. Nilai F t,lbd untuk n=56 adalah 3.17 (lihat
tabel F). Didapai hasil Fhl1u)ll! (42.268) >F ,nbct {3.1 7) maka Ho, ditolak dan Ha, diterima yang berarti bahwaterdapat pengaruh positif signifikan antara Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komunikasi
Eternal terhadap Kinerja Guru pada SMAN 101 Jakarta.
47
N. Surip, et al., pp 40 - 50 J ir^l MIX, Volume 5 No. 3, October 2012 ?
d. Uji Parsial
Tabel 10: Coefficients"
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
(XI)
Komunikasi Internal (X2)
17.682
.349
.422
4.849
.100
.104
.398
.461
3.647
3.494
4.049
.001
.001
.000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Pembahasan Hipotesis no.2
H2:Terdapat pengaruh positif signifikan antara Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja
Guru SMAN 101 Jakarta.
Pada tabel Coefficients untuk variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X,) terlihat nilai t = 3.494
dengan Sig. (Significance) menunjukkan angka 0,001 dimana nilai Sig. dibawah 0,05 (0,001 < 0,05),
sehingga untuk a=0.05 pasti signifikan. Sedangkan pengujian menggunakan uji t adalah, nilai tabel t pada a
5% (uji dua sisi) sebesar2.0032. Nilai hasil uji t sebesar 3.494, berarti t h^g > t vM (3.494 > 2.0049) maka
Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, ini berati bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara Perilaku
Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMAN 101 Jakarta. Dengan demikian berarti bahwa
apabila Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah semakin baik maka Kinerja Guru semakin meningkat,
ditunjukkan oleh R2 (koefisien determinasi) atau KoeSsien Penentu = 0.7042= 0.496 = 49.6%, maka dapat
dinyatakan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ini menentukan Kinerja Guru sebesar49.6%, dan sisa
50.4% ditentukan oleh faktor lain.
Pembahasan Hipotesis no. 3
H3:Terdapat pengaruh positif signifikan antara Komunikasi Internal terhadap Kinerja Guru SMAN 101
Jakarta.
Pada kolom t tabel Coefficients terlihat nilai t variabel Komunikasi Internal (X2) adalah 4.090 dengan Sig.
(Significance) menunjukkan angka 0,000 dimana nilai Sig. masih dibawah 0,05 atau (0,000 < 0,05), sehingga
untuk a=0.05 pasti signifikan. Sementara pengujian dengan menggunakan uji t adalah, nilai tabel t untuk a
5% (uji dua sisi) sebesar 2.0049, nilai hasil uji t sebesar 4.090, ini berarti t i„miiy > t Iabei (4.090 > 2.0049)
maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara
Komunikasi Internal terhadap Kinerja Guru SMAN 101 Jakarta. Dengan demikian berarti apabila
Komunikasi Internal semakin baik maka Kinerja Guru semakin meningkat, ditunjukkan oleh R2 (koefisien
determinasi) atau Koefisien Penentu=0.7252 =0.526=52.6%, dimana Komunikasi Internal menentukan
Kinerja Guru sebesar 52.6%, dan selebihnya 47.4% karena faktor lain.
48
N. Surip, et al., pp 40-50 Jurnal MIX, Volume 5 No. 3,Oktober 2012
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh positif signifikan antara Perilaku KepemimpinanKepala Sekolah dan Komunikasi Internal terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 101 Jakarta. ApabilaPerilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komunikasi Internal semakin baik maka KinerjaGuru semakin meningkat. Terutama pada dimensi Berorientasi Tugas dengan Pedagogik danKomunikasi Vertikal dengan Pedagogik, perlu dilakukan peningkatan pemberian apresiasi kepadaguru dan siswa, pertemuan rutin dan penambahan saluran komunikasi.
2. Hasil pengujian menunjukkan ada pengaruh positif signifikan antara Perilaku KepemimpinanKepala Sekolah terhadap Kinerja Guru. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya hubungan antaradimensi Berorientasi Tugas dengan Pedagogik, berarti Kepala Sekolah dapat meningkatkan Kinerjadengan memberikan Tugas sesuai dengan ketrampilan dan kemampuan masing-masing Guru,perlu dilakukan pengembangan sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah, pemberdayaan mediapembelajaran dan sumber daya pembelajaran, meningkatkan sikap disiplin baik guru dan siswa.
3. Hasil pengujian hip6tesis menunjukkan terdapat pengaruh positif signifikan antara KomunikasiInternal terhadap Kinerja Guru, yang berarti Komunikasi Internal dapat mempengaruhi KinerjaGuru. Hal ini dapat ditunjukkan besarnya hubungan Komunikasi Vertikal dengan Pedagogik danSosial, Komunikasi Horisontal dengan Pedagogik dan Profesional. Ini berarti komunikasi atasandengan bawahan atau sebaliknya bawahan dengan atasan, komunikasi horizontal antar guru denganguru yang lebih baik dapat meningkatkan Kinerja Guru, perlu dilakukan pertemuan rutin secara
formal dan non formal seperti kegiatan outbond, pengajian bulanan dan arisan, membuat salurankomunikasi yang berbasis komputer dengan melakukan pengadaan intranet dan internet.
REFERENS1
Davis, Keith. 1980, "Human Behavior at Work" Fith Edition, Penerbit Tata McGraw-Hill PublishingCompany LTD, New Delhi.
Ghozali, Imam. 2005, "Aplikasi Analisis Multivanate Dengan Program SPSS", Penerbit UniversitasDiponegoro, Semarang.
Hani Handoko T., 2003, 'Manajemen ", Penerbit BPFE -Yogyakarta
Hasibuan, Malayu, S.P., 2007, "Manajemen Sumber Daya Manusia", Edisi Cetakan Kesembilan, PT. BumiAksara, Jakarta.
Herlma, Budi, 2009, "Pengaruh Komunikasi Internal dan Motivasi terhadap Produktivitas PT ZenthaMandala," Universitas Muhammadiyah Malang.
Husem Umar. 2005. "Rise! Pemasaran & Perilaku Konsumen", Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utamadengan Jakarta Business Research Center (JBRC), Jakarta.
49
N. Surip, et ?.\, vp 40 -50 I Jurnsl MIX, Volume 5No. 3, Oktober 2012
Indrawati, Yuliani, 2006. "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru matematika Dalam
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang",Universitas Sriwijaya.
Irawan, Prastya. 2003, "Pengembangan Sumber Daya Manusia" Penerbit STIA LAN PRESS, Jakarta.
Kinicki, A., Kreitner, R., 2003. "Perilaku Organisasi", Edisi Pertama, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu, 2009, "Manajemen Sumber Daya Manusia", Penerbit PT RemajaRosdakarya, Jakarta.
Nurhadi, 2004. "Kurikulum 2004 Pertanyaan & Jawaban", Cetakan Pertama, Penerbit: PT Grasindo,Anggota DCAPI, Jakarta.
Peraturan Pemerintah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru danDosen."
Priyatno, Dwi. 2008, "Mandiri Belajar SPSS", Cet. 1, Penerbit Mediakom, Yogyakarta.
Priyono Hadi, 2011., "Pengaruh Komunikasi Intern Terhadap Semangat Kerja Guru Sekolah MenengahKejuruan se Kota Salatiga, Alumni Fakultas Ekonomi UNNES.
Riberu, 2003. "Dasar-Dasar Kepemimpinan", Penerbit Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.
Ricks, Betty R. Ginn, Mary L. Daughtrey Anne S. "Contemporary Supervision, Managing People andTechnology", McGraw-Hill, America.
Riduwan. 2008, "Metode dan Teknik Menyusun Tests", Penerbit Alfabeta, Bandung.
Riduwan. 2010, "Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian", Penerbit Alfabeta, Bandung.Santoso, Singgih. 2007. "Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15", PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Schuler, Randall S. 2005. "Manajemen Sumber Daya Manusia ", Penerbit Erlangga, Jakarta.
Senge, Peter, 1990. "The Fifth Discipline: The Art and Practice ofthe Learning Organization, New York,Doubleday, DeliPublishing group.Inc.
Stephen P. Robbins, 2006. "Perilaku Organisasi", Edisi Kesepuluh, Penerbit PT Indeks KelompokGramedia, Jakarta.
Stoner, James A.F., R.Edward Freeman, 1994. "Manajemen"Penerjemah Wilhelmus W.Bakowatun danBenyamin Molan, Intermedia, Jakarta.
Sugiyono. 2005, "Metode Penelitian Bisnis", CV. Alvabet, Bandung.
Sunp. 2005, "Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah, Studi Kasus di SMA Negeri 4 Surakarta",Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sutisna, Endang.2010, " Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja TerhadapMutu Sekolah SMAN Sumedang," Jumal Perpustakaan Univertas Pendidikan Indonesia.
Sutrisno, Edy. 2010, "Budaya Organisasi", Edisi Pertama, Cetakan Ke-1, Penerbit Kencana, Jakarta.
50
N. Surip, et ai., pp 40 -50 [ Jurnal MIX, Volume 5No. 3, Oktober 2012
T.Aritonang. 2005. "Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPKPENABUR," Jakarta.
Tommy Suprapto. 2011. "Pengantar Ilmu Komunikasi" Cetakan 1- Yogyakarta.
Tony Wijaya. 2011. "Manajemen Kualitas Jasa", Penerbit Indeks, Jakarta.
Uma Sekaran. 2006, "Research Methods For BusinessMetodologi Penelitian Untuk Bisnis, PenerbitSalemba Empat, Jakarta.
Veithzal, Rivai. 2005. "Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan", dari teori ke praktik, Ed.l-2, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Yukl, Garry.2005, "Kepemimpinan dalam Organisasi", Alih Bahasa, Budi Suprianto, Penerbit PT.Indeks,Jakarta.
51