44
NAFKAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tafsir Tematik) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam Oleh: AJI GEMA PERMANA NIM. 12530055 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

NAFKAH DALAM AL-QUR’AN

(Kajian Tafsir Tematik)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam

Oleh:

AJI GEMA PERMANA

NIM. 12530055

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2016

Page 2: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia
Page 3: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama NIM Jurusan Fakultas Alamat rumah

Aji Gema Permana12530055Ilmu A1-Qur'an dan TafsirUshuluddin dan Pemikiran IslamJl. Hasanuddin Gg. Ciliwung No. 08 Kec. NgawiKab. Ngawi RW. 01 RT. 10 Jawa Timur

Alamat di Yogyakarta : Jl. Kusumanegara Gg. Tugiyo No. 1084 Muja-MujuUmbul Harjo Yogyakarta 55165

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Skripsi yang saya ajukan adalah benar asli karya ilmiah yang saya tulis sendiri.

2. Bilamana skripsi telah dimunaqasahkan dan diwajibkan revisi, maka saya bersedia dan sanggup merevisi dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung dari tanggal munaqasah. Jika ternyata lebih dari 2 (dua) bulan revisi skripsi belum terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia munaqasah kembali dengan biaya sendiri.

3. Apabila di kemudian hari ternyata diketahui bahwa karya tersebut bukan karya ilmiah saya (plagiasi), maka saya bersedia menanggung sanksi dan dibatalkan gelar kesarjanaan saya.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Telp./Hp.Judul

0822 4281 6343NAFKAH DALAM AL-QUR’AN

Yogyakarta, 15 Maret 2016

Yane menyatakan,

Ail Gema PermanaNIM. 12530055

Page 4: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia
Page 5: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

v

MOTTO

ى م ق اى إ م ى الن م اإى ى إ ى االم اإ إ ن

“Sesungguhnya pada harta itu terdapat kewajiban selain zakat.”

(HR. at-Tirmidzi)

Page 6: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

vi

PERSEMBAHAN

Dengan rahmat Allah Swt., saya persembahkan karya tulis yang telah mencapai

penghabisan ini untuk: Bapak dan Ibuku.

Page 7: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam skripsi ini

merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tertanggal 22 Januari 1988

Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

I. Konsonan tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif ....... Tidak dilambangkan ا

Ba>’ B Be ب

Ta>’ T Te ت

S ث |a>’ S | Es titik atas

Jim J Je ج

H{a’ H{ Ha titik di bawah ح

Kha>’ Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

Z|al Z| Zet titik atas ذ

Ra>’ R Er ر

Zai Z Zet ز

Si@n S Es س

Syi@n Sy Es dan Ye ش

S ص {a>d S { Es titik di bawah

Page 8: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

viii

D{a>d D{ De titik di bawah ض

T ط {a>’ T { Te titik di bawah

Z{a>’ Z{ Zet titik di bawah ظ

Ain ...’... Koma terbalik di atas‘ ع

Gain G Ge غ

Fa>’ F Ef ؼ

Qa>f Q Qi ؽ

Ka>f K Ka ؾ

La>m L El ؿ

Mi@m M Em ـ

Nu>n N En ف

Wau W We ك

Ha>’ H Ha ق

Hamzah ...’... Apostrof أ

Ya>’ Y Ye م

II. Konsonan rangkap karena tasydi @d, ditulis rangkap:

ditulis muta‘aqqidin متػعاقدين

ditulis ‘iddah عدة

Page 9: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

ix

III. Ta>’ marbu>tah di akhir kata,

1. Bila dimatikan, ditulis h:

ditulis hibbah هبة

ditulis jizyah جزية

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, salat, dan sebagainya,

kecuali dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

ditulis ni‘matulla>h نعمة اهلل

ditulis zaka ز اة اا >tul-fitri

IV. Vokal pendek

(fathah) ditulis a, contoh ب ditulis d {araba.

(kasrah) ditulis i, contoh ditulis fahima.

(dammah) ditulis u, contoh ت ditulis kutiba.

V. Vokal panjang

1. Fathah + alif, ditulis a> (garis di atas)

ditulis ja>hiliyyah جاهلية

2. Fathah + alif maqs}u>r, ditulis a > (garis di atas)

ditulis yas‘a يسعى >

Page 10: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

x

3. Kasrah + ya >’ mati, ditulis i@ (garis di atas)

ditulis maji ميد @d

4. D{ammah + wau mati, ditulis u > (garis di atas)

ditulis furu>d ػ كض

VI. Vokal rangkap:

1. Fathah + ya >’ mati, ditulis ai:

ditulis bainakum ػيػ

2. Fathah + wau mati, ditulis au:

ditulis qaul قػوؿ

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan

dengan apostrof:

ditulis a’antum أأنػت

VIII. Kata sandang alif + lam

1. Bila diikuti huruf qamariyah, ditulis al-

ditulis al-Qur'a ااق آف >n

ditulis al-qiya>s ااقياس

2. Bila diikuti huruf syamsiyah, sama dengan huruf qamariyah.

ditulis al-syams االم

’<ditulis al-sama ااسماا

Page 11: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

xi

IX. Huruf besar

Huruf-huruf besar dalam tulisan latin digunakan sesuai dengan Ejaan

Yang Disempurnakan (EYD).

X. Penulisan kata-kata

Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut

penulisannya:

ditulis z|awi al-furu>d ذكل اا ض

ditulis ahl al-sunnah أهل ااس ة

Page 12: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

xii

ABSTRAK

Dalam al-Qur’an terdapat berbagai penjelasan mengenai penggunaan dan

pengelolaan harta. Adapun kata yang identik dengan hal ini adalah nafaqa, anfaqa, serta berbagai derivasi lainnya. Ayat-ayat yang meliputi kata tersebut menguraikan

tentang pengeluaran harta yang diwajibkan, maupun pengeluaran harta yang

dianjurkan, dari harta pribadi yang dimiliki orang beriman. Jika kata itu berdiri

sendiri, makna yang dikandung adalah makna luas: mencakup setiap pengeluaran

harta yang disyariatkan Islam.

Beberapa saja dari ayat terkait sering dibahas dalam wilayah hukum, yang

difokuskan pada permasalahan kewajiban suami kepada istri dalam kacamata hukum

keluarga (an-Nisa>’: 34). Dalam kacamata fiqih beberapa ayat digunakan untuk

membahas tema zakat (al-Baqarah: 267), yaitu, pengeluaran harta wajib dengan nis}a>b

dan jumlah tertentu. Di samping itu, terdapat kedekatan antara penggunaan kata

infa>q, zakat, dan sedekah dalam menerjemahkan ayat-ayat terkait. Atas dasar inilah

penulis tertarik untuk mengkajinya lebih lanjut secara intens mengenai, “Apa saja

ayat-ayat nafkah yang terdapat dalam al-Qur’an? Bagaimana makna nafkah yang

ditemukan dari penggunaannya dalam al-Qur’an? Apa orientasi nafkah dalam

prespektif al-Qur’an?

Pengertian kata nafkah dalam bahasa Indonesia belum meliputi makna

nafkah yang dikandung dalam bahasa arab maupun penggunaannya dalam al-Qur’an.

Karena nafkah pada keduanya memiliki makna lebih luas dari pada terjemahnya saja.

Secara konseptual nafkah diuraikan oleh kata nafaqa, anfaqa serta derivasinya.

Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk

mengetahui bagaimana makna nafkah di dalam al-Qur’an dari penggunaan maupun

teknik penguraiannya, dalam judul terkait.

Dengan mengedepankan penelitian kepustakaan, yang menampung data

primer berupa al-Qur’an sebagai sumber utama, serta data sekunder berupa kitab-

kitab tafsir maupun referensi yang berkaitan, judul ini dibedah dengan metode

penafsiran tematik yang digagas Abdul al-Hayy al-Farmawi. Dari metode tersebut,

penulis menemukan beberapa kesimpulan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang dikemukakan di atas. Antara lain: Pertama, berbagai macam ayat-ayat nafkah

yang terdapat dalam al-Qur’an berjumlah 56 ayat, semuanya menunjuk penggunaan

harta kepemilikan, yang saling berkaitan dengan ayat-ayat di sekitarnya. Nafkah

secara bahasa memiliki definisi: pembelanjaan setiap harta yang dimiliki, yang

mencakup zakat ma>l dan sedekah ma>l, hampir selalu dan semestinya sebagai jalan

kebaikan, untuk setiap kebutuhan hidup; Kedua, nafkah dalam al-Qur’an merupakan

pengeluaran sebagian harta, sebagai ibadah sosial, tidak terlepas dengan prinsip

keimanan. Ketiga, nafkah hakikatnya bersumber dari rezeki Allah Swt., sebagian

manusia memiliki wewenang lebih untuk mengatur penggunaannya, sekaligus

memiliki kewajiban terhadap golongan tertentu.

Page 13: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

xiii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحمن الحيمSegala puji selalu kami haturkan kepada Allah Swt., berkat rahmat dan karunia Allah

Swt., kita dapat sampai pada titik atau jenjang kehidupan ini. Shalawat serta salam atas Nabi

Muhammad saw., teladan muslim sekalian.

Dalam kata pengantar ini penulis ingin menyampaikan bahwa skripsi ini telah selesai

dengan keyakinan: banyak kekurangan padanya lahir dari pengampunya sendiri. Barangkali hasil

yang sederhana ini pun dapat menjadi tolak ukur nilai pembalajarannya selama 4 tahun terakhir.

Tentu, tidak bisa dibangga-banggakan jika tidak ada dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh hal tersebutlah, faktor-faktor pembantu itu, penulis mendapat sedikit kepercayaan akan

hasil ini. Betapapun jauhnya dari standar memuaskan.

Penulis banyak berterima kasih kepada berbagai pihak yang berperan dalam masa belajar

penulis, terutama dalam penyelesaian karya tulis ini, baik bantuan tersebut berbentuk moral

maupun materi. Dengan ini, saya sampaikan beribu terima kasih kepada:

1. Prof Dr. Machasin M.A selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dr. Alim Ruswantoro M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Dr. Abdul Mustaqim M.Ag selaku ketua jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Afdawaiza M.Ag selaku sekretaris jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Sunan

Kalijaga.

5. Drs. Muhammad Yusron M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) penulis yang

selalu memberikan dorongan dan motivasi selama penulis belajar di UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

6. Dr. Mahfudz Masduki M.A selaku Dosen Pembimbing Skripsi (DPS) penulis yang penuh

sabar memberi bimbingan dan arahan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

7. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

8. Staf Tata Usaha Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Page 14: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

xiv

9. Pimpinan dan karyawan Perpustakann UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

10. Teman-teman jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir angkatan 2012, dari semangat yang menggebu

anggota TH C, maupun suasana damai dari kelas-kelas berikutnya. Terima kasih atas banyak

kehangatan selama ini. Sukses selalu untuk kawan-kawan.

11. Teman-teman KKN Tematik Posdaya angkatan 86 Jurug, Panggang, Gunung Kidul.

Mereka adalah: Fiqi, Andi, Ahsin, Hasan, Ema, Fitri, Fala, Titis, Rika. Mereka sangat

baik kepada penulis selama menjalani KKN. Semoga dapat bertemu dalam suatu reuni,

kelak.

12. Keluarga Besar Nurul Haq. Terima kasih atas banyak pelajaran yang berharga, semenjak hari

pertama saya menetap di Yogyakarta, hingga beberapa tahun lalu. Sangat berkesan.

13. Teman-teman kos pak Hardi. Semoga tetap berbahagia dalam kejenakaannya. Semoga Tommy,

duo Ahmad, Mizan beserta Ummi Asya, Zamroni, Ammar, Hakim, dan mas Yudi segera

mencapai kesuksesan yang dicita-citakan. Untuk adek kecil Akifa yang manis, semoga semakin

bertambah manisnya, terutama dalam perkataan dan perilakumu nanti.

14. Keluarga besar di bumiku yang damai: simbah, nenek-kakek, paman, bulek, mas dan mbak, adek-

adek sekalian, terima kasih atas dukungan dan do’a-do’anya.

15. Lebih khusus kepada kedua orang tua yang tidak mengenal lelah dalam mendampingi

anak-anaknya. Allahumma igfir lana>…

Selebihnya, semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis maupun pembaca. Amin.

Yogyakarta, 15 Maret 2016

Penyusun Skripsi

Aji Gema Permana

NIM. 12530055

Page 15: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. . i

HALAMAN NOTA DINAS ………………………………………………….. ii

SURAT PERNYATAAN ASLI KARYA ILMIAH …………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….... iv

MOTTO ………………………………………………………........................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………. vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ………………………………………………. vii

ABSTRAK ………………………………………………………........................ xii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..... xiii

DAFTAR ISI ………………………………………………………..................... xv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………................... 1

B. Rumusan Masalah………………………………............................. 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………....... 6

D. Tinjauan Pustaka………………………………. .............................. 7

E. Metode Penelitian………………………………............................... 12

F. Sistematika Pembahasan……………………………….................... 16

BAB II AYAT-AYAT NAFKAH DAN MAKNANYA ……………………. 18

A. Pengertian Nafkah …………….………………………………...... 18

B. Ayat-Ayat Nafkah (Analisis Makkiy-Madaniy) …………………… 24

Page 16: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

xvi

C. Asba>bun Nuzu>l ……………………………….................................... 40

D. Munasabah ………………………………....................................... 45

BAB III MAKNA NAFKAH DALAM AL-QUR'AN ……………………… 54

A. Nafkah Sebagai Syari’at Islam …………………..………………… 54

B. Nafkah Sebagai Peran Sosial ………………………………............ 60

C. Nafkah Orang-Orang Kafir ………………………………............... 64

D. Kadar Nafkah ……………………………….................................... 68

E. Perumpamaan-Perumpamaan Untuk Nafkah Dalam Al-Qur’an ….. 71

BAB IV ORIENTASI DAN FUNGSI NAFKAH DALAM AL-QUR’AN … 80

A. Orientasi Nafkah……………………………….............................. 80

1. Sumber nafkah adalah rezeki Allah ……………………….. 81

2. Tujuan objek nafkah……………………………….............. 84

3. Nafkah timbul karena hubungan pernikahan………………. 85

4. Nafkah kepada non-muslim ……………………………….. 88

5. Nafkah di jalan Allah …………………………................... 89

B. Fungsi Nafkah …………..……………………………................... 92

1. Mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh doa …… 92

2. Kemenangan di dunia dan di akhirat ……………………… 93

3. Melebihkan suatu golongan ……………………………….. 95

4. Mendapatkan kebajikan yang sempurna ………................. 96

5. Mencari rida Allah dan meneguhkan jiwa ……………….... 97

Page 17: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

xvii

6. Menghalangi jalan Allah ….……………............................... 98

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………. 102

A. Kesimpulan ………………………………. ...................................... 102

B. Saran .………………………………. ............................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ………………………………................................................ 106

CURRICULUM VITAE ………………………………......................................... 111

Page 18: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an dalam pengertian bahasa berarti „bacaan sempurna‟ merupakan

pilihan nama yang sangat tepat.1 Ia hadir kepada manusia sebagai petunjuk.

Fungsi petunjuk tersebut adalah memecahkan berbagai persoalan dalam berbagai

aspek kehidupan dengan meletakkan dasar-dasar umum yang dapat dijadikan

landasan hidup, yang abadi, relevan untuk segala zaman, dan dengan sendirinya

membuat al-Qur‟an aktual pada setiap waktu maupun tempat.2 Prinsip „fungsi al-

Qur‟an sebagai petunjuk‟ merupakan titik tolak awal dalam penelitian ini. Hal

tersebut juga merupakan bentuk kegelisahan mendasar daripada dua hal, yaitu,

kegelisahan antara konsep ideal al-Qur‟an dan realitas kehidupan sosial.

Suatu perkembangan yang menarik jika manusia selalu mengembalikan

persoalan hidup pada kitab suci agama. Begitupun umat muslim modern: kembali

kepada al-Qur‟an, dan sunnah. Jika semangat ini dijunjung, tantangan utama

setidaknya datang dari kehidupan modern yang kian kompleks. Sedangkan

kehidupan modern itu telah melahirkan permasalahan hidup yang beranak-pinak

menuju detail-detail yang belum pernah terjadi pada masa sebelumnya. Namun

dapat dikatakan bahwa bermacam permasalahan yang hadir saat ini memiliki

1 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1996), hlm. 3.

2 Manna al-Qat}t}an, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an terj. Aunur Rofiq El-Mazni (Jakarta

Timur: Pustaka al-Kautsar, 2010), hlm. 15.

Page 19: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

2

poin-poin pokok yang juga terjadi pada masa-masa sebelumnya. Seperti

kesenjangan sosial yang hadir di tengah perbedaan kelas maupun status sosial.

Beberapa permasalahan mendasar ini sering berawal dari perbedaan kepemilikan

harta, bagaimana seseorang menafkahkannya, dan dengan sendirinya memberi

kekuasaan dalam mengendalikan kehidupan materi maupun sosial.

Sudut pandang di atas digunakan oleh penulis untuk mengkaji tema

kesenjangan sosial yang lahir dari kesenjangan kepemilikan harta dengan

mengedepankan uraian al-Qur‟an terkait masalah. Demi kajian yang sederhana,

ringkas, dan jelas, tema serta sudut pandang tersebut difokuskan dalam judul

„Nafkah dalam Al-Qur‟an‟. Hal ini dikarenakan uraian „Nafkah dalam Al-Qur‟an‟

telah mencakup pengelolaan harta yang luas, yang mencakup pergaulan sosial

dalam keluarga maupun masyarakat. Judul ini pun menjelaskan prespektif al-

Qur‟an dalam merespon fenomena kemiskinan, kekayaan, dan jembatan antara

keduanya.

Lebih jauh lagi, dalam judul ini, al-Qur‟an mengaitkannya dengan

beberapa permisalan, seperti: kebun yang kokoh dan kebun yang dihancurkan.3

Permisalan atau mas|al dalam al-Qur‟an sering digunakan untuk menjelaskan suatu

hakikat yang mendalam. Di samping itu mas|al mengajak pikiran pembaca

mengarunginya lebih luas.

3 Baca al-Qur’a>n surat al-Baqarah ayat 265 -266. Lihat juga Kementerian Agama RI, Al-

Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia, 2012), hlm.55-56.

Page 20: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

3

Penempatan kata kerja nafkah sendiri di satu ayat dihubungkan dengan

perintah wajib, di lain tempat ditujukan sebagai anjuran. Namun, bukanlah tujuan

penulis menekankan hukum fiqih terhadap ayat-ayat tersebut. Kajian tematik ini

lebih mengarah pada kompleksitas nafkah sendiri, perilaku-perilaku yang

disebutkan dalam al-Qur‟an, serta ayat maupun tema yang terkait konteks.

Judul „nafkah‟ untuk menerjemahkan term nafaqah4 dalam salah satu ayat

mencakup apa-apa yang diberikan kepada orang-tua, kerabat, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, dan ibnu sabi>l. Pemberian harta kepada mereka merupakan

kebaikan yang dicatat Allah swt. Hal ini terdapat dalam firman Allah swt. di

dalam surat al-Baqarah: 215.

Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa

saja harta yang kamu nafkahkan maka untuk ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak

yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan

4 Secara umum, ayat –ayat nafkah dari akar kata nafaqa dalam bentuk ism maupun fi’il

terdapat 56 ayat (dalam 73 bentuk/s}i>gah). Ayat-ayat tersebut tersebar pada 25 surat. Jika

digolongkan berdasarkan kesamaan jumlah penyebutannya dalam setiap surat, surat-surat tersebut

akan terbagi menjadi 6 macam, yaitu: surat dengan 14 ayat nafkah (surat al-Baqarah/1 surat); surat

dengan 8 ayat (at-Taubah/1 surat); surat dengan 4 ayat (A>li-‘Imra>n/1surat); surat dengan 3 ayat

(an-Nisa>’ dan al-Anfa>l/2 surat); surat dengan 2 ayat (al-Hadi>d, al-Mumtah}anah, al-Muna>fiqu>n, at}-T}alaq/4 surat); surat dengan 1 ayat (al-Ma>’idah, ar-Ra’d, Ibra>him, dll/16 surat). Dalam prosentase

ditemukan 25 % ayat terdapat di surat al-Baqarah, 14,3 % terdapat di surat at-Taubah, 7,1 % pada

surat A>li-‘Imra>n, 53% lainnya tersebar di 22 surat.

Baca Muhammad Fu‟ad Abdul Baqiy, Mu’jam Mufahras Li Alfa>z Al-Qur’a>n Al-Kari>m

(Beirut: Dar Al Fikr, 1981), hlm. 715-716.

Page 21: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

4

apa saja kebajikan yang kamu lakukan, maka sesungguhnya Allah maha

mengetahuinya.”5

Dalam menelusuri ayat-ayat nafkah penelitian difokuskan pada kata

nafaqah dan berbagai derivasinya yang mengacu pada ‘pembelanjaan’ maupun

‘kepemilikan harta’. Di samping itu, kata nafaqah (dalam bahasa arab) setidaknya

diserap bahasa Indonesia menjadi dua kata: nafkah dan infak. Kata nafkah

diartikan: belanja untuk hidup atau uang pendapatan.6 Penggunaan kata ini dalam

wilayah hukum sering berhenti pada pembahasan hukum keluarga, yaitu

kewajiban suami dalam membiayai kehidupan istrinya7. Adapun infak, diartikan

sebagai pemberian sumbangan selain zakat wajib untuk kebaikan. Infak juga

disinonimkan dengan sedekah dan nafkah.8 Dari pengertian ringkas ini, tampak

beberapa kata yang telah disebutkan memiliki sedikit banyak keterkaitan.

Pada dasarnya, bentuk kata nafaqah mencakup pembelanjaan harta yang

wajib maupun sunnah. Sebagaimana penafsiran Sayyid Quthb terhadap surat al-

Baqarah ayat 3.9

5 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Jilid 1

(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 458.

6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),

hlm. 770.

7Miftahul Munir, “Konsep Nafkah dalam Keluarga”, Skripsi Fakultas Syariah UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta, 2007, hlm. 21.

8 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, hlm. 431.

9 Sayyid Qut}b, Tafsi>r Fi> Zila>lil Qur’a>n terj. As‟ad Yasin (dkk.) (Jakarta: Gema Insani

Press, 2000), hlm. 48.

Page 22: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

5

Kegelisahan selanjutnya yang muncul dari pra-penelitian penulis, bahwa

ayat-ayat berkenaan dengan „nafkah‟ yang ditemukan dalam beberapa literatur,

dikaji dalam wilayah-wilayah terfokus (baca: sempit). Seperti wilayah hukum

maupun wilayah kajian bahasa saja. Di sisi lain, terdapat penyempitan makna,

bahwa penggunaan term infak untuk kata infa>q cenderung terfokus dalam bahasan

„nafkah yang dianjurkan‟. Penggunaan kata „infak‟ dengan huruf „k‟ sebagai kata

serapan dalam bahasa Indonesia tersebut selalu mengantar ayat-ayat terkait pada

penafsiran s}adaqah. Memang, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata infak

disinonimkan dengan sedekah.10

Namun kata infa>q (oleh bahasa arab maupun

penggunaannya dalam Al-Qur‟an) setidaknya diberi makna yang lebih luas

daripada sedekah. 11

Penemuan kedekatan dan perbedaan istilah bahasa di atas menjadi salah

satu prespektif yang digunakan penulis dalam memandang judul “Nafkah dalam

Al-Qur’an”. Dalam skripsi ini ditekankan wilayah kajian Ilmu Al-Qur‟an dan

Tafsir (IAT).12

Meskipun digunakan pendekatan linguistik dalam memahami kata,

wilayah tafsir tematik memberi ruang lebih luas dalam mengkaji tema. Wilayah

10

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat (PT. Gramedia Pustaka

Utama: Jakarta, 2008), hlm.534. 11

Dalam bahasa arab nafaqah memiliki arti kebahasaan yang sama dengan kata infa>q.

Keduanya merupakan bentuk ism mas}dar. Nafaqah dari asal kata nafaqa-yanfuqu. Infa>q dari asal

kata anfaqa-yunfiqu. Munjid al-Abjadi menerangkan nafaqah sebagai ismun minal infa>q: nama

dari infa>q. Lihat Dar al-Mashriq, Munjid Al-Abjadi (Beirut: Dar al Mashriq, 1968), hlm. 828.

Lihat juga Ar-Ra>gib Al-As}faha>niy, al-Mufrada>t Fi Gari>bil Qur’a >n (Beirut: Dar al-Ma‟rifah, 2005), hlm. 504.

12 Moh. Soehadha (ed.), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi (Yogyakarta: Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam Uin Sunan Kalijaga, 2013), hlm. 5-6.

Page 23: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

6

ini mendorong hasil penelitian untuk mecapai batas-batas yang belum dapat

dicapai wilayah kajian lain.13

Dengan latar belakang masalah di atas penulis hendak mengedepankan

langkah-langkah tematik al-Farmawi yang terdiri dari tujuh langkah, sebagaimana

metode ini telah dikutip oleh Samsul Bahri.14

Adapun rincian metode akan

diuraikan dalam sub-bab metode penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun beberapa pokok

permasalahan untuk memandu bahasan dalam skripsi ini. Antara lain:

1. Apa saja ayat-ayat nafkah dalam al-Qur’an?

2. Bagaimana makna nafkah di dalam al-Qur’an?

3. Bagaimana orientasi dan fungsi nafkah di dalam al-Qur‟an?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

13

Setidaknya, dari penelitian pendahuluan yang dilakukan, terdapat hubungan pergaulan

yang luas dalam tema nafkah. Antara lain: hubungan anak kepada orang-tua, orang tua kepada

anak, suami kepada istri, istri kepada suami, individu kepada kerabatnya, individu kepada anak-

anak yatim, individu kepada orang-orang miskin, ibnu sabi>l, non-muslim, serta masyarakat-sosial dalam kondisi genting seperti perang.

Hubungan tersebut saling berjalin dan bertimbal balik dengan menempatkan objek

maupun pelaku sesuai prioritas yang mesti didahulukan. Baca al-Qur’a>n su>rat al-Baqarah ayat 261

-274.

14 Alfatih Suryadilaga (dkk.), Metodologi Ilmu Tafsir, hlm. 47. Lihat juga Abd. Al-Hayy

Al-Farmawi, Metode Tafsir Mawdhu’iy: Suatu Pengantar, terj. Suryan A. Jamrah (Jakarta: PT

Raja Grafindo, 1994), hlm. 45-46.

Page 24: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

7

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui ayat-ayat nafkah di dalam al-Qur‟an.

b. Menjelaskan makna nafkah di dalam al-Qur’an.

c. Menjelaskan orientasi dan fungsi nafkah dalam prespektif al-Qur’an.

2. Kegunaan Penelitian

a. Diharapkan, penelitian ini dapat menambah khazanah keilmuan al-

Qur’an terutama dalam bidang tafsir.

b. Diharapkan, penelitian ini dapat memberi kontribusi terhadap pelajar

maupun masyarakat, memberi tambahan pengetahuan terhadap

penafsiran nafkah, dan dapat menjadi salah satu rujukan sederhana

dalam tugas-tugas akademis maupun referensi kecil bacaan

masyarakat.

D. Telaah Pustaka

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis mengkaji

penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan berkaitan objek sejenis maupun

tema terkait untuk mendudukkan posisi penulis dalam kajian ini.

Kajian terhadap nafkah dan ayat-ayat yang berkaitan telah ditemukan.

Beberapa jenis kajian mengambil objek ayat yang sama namun terfokus pada

pemikiran tokoh. Beberapa kajian mengambil akar kata yang sama, namun

Page 25: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

8

menggunakan sudut pandang atau pendekatan yang berbeda. Karya tersebut antara

lain:

Pertama, karya tulis berjudul Konsep Nafkah dalam Keluarga oleh

Miftahul Munir sebagai skripsi dari Fakultas Syariah. Dalam skripsi ini, Munir

mengkaji nafkah yang disarikan dari akar kata nafaqa dalam kajian hukum

keluarga. Sumber hukum yang digunakan adalah al-Qur‟an, al-hadis, dan

pendapat ulama. Salah satu ayat yang diambil adalah surat al-Qas}as} (28): 23.

Meskipun tidak terdapat akar kata nafaqa, ayat yang menceritakan tentang

perempuan Madyan yang menggembalakan ternak sebagai tulang punggung

kehidupan keluarga itu, dijadikan salah satu dasar diperbolehkannya wanita

bekerja. Begitu pun, setelah menguraikan macam-macam nafkah pembahasan

skripsi ini semakin terfokus dalam ranah hukum. Munir menguraikan perempuan

karir dan latar belakang serta motivasinya. Kemudian ia mengupas konteks

perempuan karir, nafkahnya, dan keluarganya dengan tinjauan hukum Islam.15

Jika dibandingkan dengan bahasan tematik „Nafkah dalam Al-Qur’an’,

skripsi ini mengkaji salah satu bagiannya, yaitu nafkah wajib, dalam sudut

pandang hukum dengan analisa induktif-deduktif sekaligus.

Kedua, skripsi dengan judul Penafsiran Ayat-Ayat Infaq Menurut

Muhammad Quraish Shihab karya Hadi Kuswanto dari Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam. Dalam skripsi ini, Hadi memfokuskan kajiannya terhadap

pemikiran M. Quraish Shihab dalam karyanya: Tafsir al-Misba>h. Hadi membatasi

15 Miftahul Munir, “Konsep Nafkah dalam Keluarga”, hlm. 1-91.

Page 26: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

9

kajian dalam empat pokok penafsiran yang menurutnya paling urgen. Pada

penelitian kata ia menguraikan definisi term infa>q, secara harfiah dan

terminologis, serta menekankan posisi infa>q dan perbedaannya dengan sedekah

maupun zakat. Perbedaan tersebut antara lain: zakat bersifat wajib, memiliki

nis}a>b. Sedangkan infa>q dan sedekah tidak wajib, tidak pula memiliki nis}a>b. Ia

berpendapat bahwa sedekah memiliki makna lebih luas daripada infa>q, dengan

argumen: sedekah mencakup pemberian non-materi, sedangkan infa>q tidak.16

Selanjutnya, Hadi menguraikan panjang lebar mengenai profil M. Quraish

Shihab, karya, dan kitab Tafsir al-Misba>h, serta pendapat beberapa tokoh.

Kemudian kajian term infa>q atas pemikiran tokoh tersebut dirangkum dalam

empat sub-judul: 1. menafkahkan harta di jalan Allah swt., 2. anjuran berinfak

serta derajat yang diperoleh, 3. pahala serta balasan yang berlipat ganda, 4.

ancaman bagi orang yang enggan berinfak. Kemudian disarikan pesan-pesan

moral dan sosial berkaitan ayat-ayat yang telah diuraikan, yaitu beberapa ayat

yang dipilih dari berbagai surat.17

Dapat diketahui bahwa Hadi menggunakan metode tematik tokoh18

,

dengan menekankan term infa>q dalam menerjemahkan ayat-ayat „pembelanjaan

harta‟, sekaligus membatasinya pada pemikiran satu tokoh. Meskipun begitu,

16 Hadi Kuswanto, “Penafsiran Ayat-Ayat Infaq Menurut M. Quraish Shihab”, Skripsi

Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015, hlm. 46-48. 17 Hadi Kuswanto, “Penafsiran Ayat-Ayat Infaq Menurut M. Quraish Shihab”, hlm. 68-

98.

18

Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir (Yogyakarta: Idea Press

Yogyakarta, 2014), hlm. 62-63.

Page 27: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

10

terdapat setidaknya sepuluh catatan kaki yang diambil dari karya lain, yaitu Tafsir

Ibnu Katsir.19 Jika dibandingkan dengan tema yang diajukan penulis, terdapat

beberapa kesamaan: Pertama, Hadi menggunakan akar kata yang sama (nafaqa).

Kedua, Hadi mengambil beberapa objek ayat yang sama.

Adapun perbedaannya: Pertama, Hadi memfokuskan kajian pada

pemikiran M. Quraish-Shihab, sedangkan fokus kajian ini tertuju pada penafsiran

nafkah secara konseptual di dalam al-Qur’an, dan diambil dari kajian beberapa

kitab tafsir. Kedua, dalam pembahasannya, Hadi menekankan kajian pada „infa>q

yang dianjurkan‟, yang berarti sama dengan sedekah. Adapun penelitian ini

mengkaji nafkah yang diambil dari kata nafaqah dalam definisi maupun

bahasannya sebagai „pembelanjaan harta‟ yang mencakup nafkah anjuran (infak

atau sedekah) maupun nafkah wajib (kepada istri, keluarga, zakat harta, mahar,

dll), tanpa menekankan hukum pengamalannya. Ketiga, Hadi memfokuskan

kajian pada empat sub-tema, sedangkan penelitian ini menekankan uraian

konseptual nafkah.

Ketiga, skripsi dari Fakultas Adab dengan judul Mafhu>m Nafaqah fi>l

Qur’a>ni-l-Kari>m Dira>sah Dala>liyyah karya Muhammad Rifa‟i. Dalam skripsi ini,

Rifa‟i menggunakan pendekatan semantik/dira>sah dala>liyyah. Secara bahasa

semantik berarti: 1. Ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai

19 Hadi Kuswanto, “Penafsiran Ayat-Ayat Infaq Menurut M. Quraish Shihab”, hlm. 69,

72, 74, 76, 78, 79, 84, 88, 94, 95.

Page 28: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

11

seluk-beluk dan pergeseran arti kata; 2. Bagian struktur bahasa yang

berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara.20

Rifa‟i menguraikan makna kalimat nafaqah secara bahasa maupun istilah,

penggunaannya dalam al-Qur’a >n al-Kari>m, bentuk-bentuk yang ditemukan,

sekaligus lafaz-lafaz yang berdekatan makna dengan nafaqah. Antara lain: al-ma>l,

ar-rizq, al-khair, at}-t}hayyiba>t, as}-s}adaqah.21

Jika diperbandingkan dengan penelitian ini, terdapat satu kesamaan: objek

kata sama. Adapun perbedaannya: Pertama, Rifa‟i menggunakan

pendekatan/kajian semantik, sedangkan penulis menggunakan kajian tematik.

Kedua, Rifa‟i mengkaji penggunaan kata nafaqah dalam al-Qur’a>n untuk

menyimpulkan makna nafaqah dengan olah teori kebahasaan, sedangkan

peneletitian ini mengkaji penggunaannya dalam al-Qur’a>n dengan olah teori

penelitian tafsir tematik. Adapun pendekatan bahasa/linguistik merupakan salah

satu alat dalam tafsir tematik, bukanlah tujuan utama. Ketiga, Rifa‟i mengkaji

lafaz-lafaz yang berdekatan dengan nafaqah, sedangkan penelitian ini mengkaji

muna>sabah ayat nafkah dengan ayat-ayat yang berdekatan serta tema-tema pokok

surat.

Keempat, skripsi Fakultas Dakwah dengan judul Strategi Pengumpulan

Zakat, Infaq dan Shadaqah di Lembaga Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat

Daarut Tauhid Yogyakarta, karya Fitin Kurniawati jurusan Manajemen Dakwah.

20 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 1025.

21 Muhammad Rifa‟i, “Mafhu>m Nafaqah Fi>l Qur’a>ni-l-Kari>m Dira>sah Dala>liyyah”,

Skripsi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010, hlm. 47-52.

Page 29: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

12

Skripsi ini sedikit mengulas kata infa>q sebagai definisi. Ia mendeskripsikan

perbedaan antara zaka>h, infa>q, s}adaqah. Penekanan yang dikemukakan terdapat

pada penguraian lembaga yang diteliti dan hubungannya dengan metode

pendekatan dakwah.22

Kelima, buku berjudul Agar Harta Berkah dan Bertambah, karya Didin

Hafidhuddin. Meskipun terdapat term zakat, infak, sedekah, buku ini hanya

menjabarkan perihal zakat (nafkah wajib).23

Berbagai macam kajian yang diuraikan di atas mewakili beberapa judul

lain yang dalam pendekatannya sama. Dari kajian pustaka ini, penulis belum

menemukan karya tulis yang mengkaji „pembelanjaan harta‟ dengan

mengedepankan term nafkah dalam metode tafsir tematik konseptual.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research), yaitu,

mengedepankan kajian pustaka dengan mengambil data-data tertulis

dari buku, jurnal, kamus, maupun berbagai literatur yang terdapat di

dalam perpustakaan.24

Lebih dari itu, penelitian ini merupakan

22 Fitin Kurniawati, “Strategi Pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Lembaga Zakat

Nasional Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid Yogyakarta”, Skripsi Fakultas Dakwah UIN

Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014, hlm. 10, 31, 46.

23 Didin Hafidhuddin, Agar Harta Berkah dan Bertambah (Jakarta: Gema Insani Press,

2007), hlm. 67.

24 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 4.

Page 30: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

13

penelitian kualitatif, yaitu, penelitian yang mengedepankan data-data

kualitatif berupa: ayat-ayat al-Qur’an, penafsiran al-Qur’an, al-hadi>s|

dan sunnah nabi, as|ar sahabat, pendapat-pendapat para ulama, riwayat,

pengertian bahasa dan lafaz al-Qur’an, serta kaedah maupun teori ilmu

pengetahuan.25

2. Sumber Data

Dalam penulisan skripsi ini ayat-ayat al-Qur’an berkaitan nafkah

menjadi objek utama. Adapun sumber data yang digunakan dalam

penulisan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer adalah sumber pokok kajian, yaitu, al-Qur‟an. Adapun data

sekunder adalah data pendukung yang memudahkan kajian. Kata kunci

yang digunakan untuk data sekunder adalah: metode tafsir, penelitian

tematik, nafkah, nafaqah, infak, infa>q, ulu>mu-l-Qur’a>n, dll.

Antara lain: Tafsir at-Thabari karya Abu> Ja’far Muhammad bin

Jari>r at}-T}abari; Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir karya Syaikh Ahmad

Sya>kir; Tafsir al-Manar karya Sayyid Muhammad Rasyid Ridha>;

Tafsir al-Maraghiy karya Ahmad Must}afa> al-Mara>giy; Tafsir al-

Misba>h karya M. Quraish Shihab; Tafsir Jalalain karya Ima>m

Jala>luddi>n al-Mah}alliy dan Imam Jala>luddin as-Su>yu>t}i; Tafsir Surat

al-Baqarah karya Amir Abdul Aziz; Tafsir Surat-Surat Pilihan karya

25 Alfatih Suryadilaga (dkk.), Metodologi Ilmu Tafsir, hlm. 153.

Page 31: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

14

Murtad}a> Mut}t}ahari; Tafsir Al-Qur’an Tematik oleh Kementrian

Agama Republik Indonesia; Asbabun Nuzul karya Jala>luddin as-

Su>yu>t}I; Metode Tafsir Mawdhu’iy karya Abdul al-H}ayy al-Farmawi;

Kaidah Tafsir karya M. Quraish Shihab; Pengantar Studi Al-Qur’an

karya Manna’ al-Qat}t}an; Wawasan Al-Qur’an karya M. Quraish

Shihab; Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an karya Muhammad Chirzin;

Metodologi Peneltian Al-Qur’an karya Fahruddin Baidan;

Epistemologi Tafsir Kontemporer karya Abdul Mustaqim; Metode

Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir karya Abdul Mustaqim; Al-Qur’a>n

dan Terjemahnya oleh Kementrian Agama Republik Indonesia; Al-

Mufrada>t Fi> Ghari>bil Qur’a>n karya Ar-Ra>gib Al-Asfaha>ni; Al-Munjid

al-Abjadi oleh Da>r al-Mas}riq; Mu’jam al-Maqa>yis Fil Lugah karya

Abi> Al-Husayn Ahmad Ibn Fa>ris Ibn Zakarya; Kamus Besar Bahasa

Indonesia oleh Depdikbud; Kamus Arab-Indonesia karya Mahmud

Yunus; Mu’jam Mufahras li Alfa >zil Al-Qura>n Al-Kari>m karya

Muhammad Abdul Baqiy; Panduan Zakat Infak Sedekah karya Didin

Hafidhuddin; dan berbagai sumber lain yang mendukung penulisan

skripsi ini.

.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

menyelesaikann penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu

Page 32: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

15

mengumpulkan data tertulis dari literatur-literatur yang ada dengan

menggunakan kata-kata kunci terkait26

, yakni: tafsir, nafkah, dan nafaqah.

4. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis-deskriptif

dengan mengedepankan metode induktif. Deskriptif diartikan, data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

Karakteristik tersebut membuat penelitian ini diisi kutipan-kutipan data

yang digunakan untuk memberi gambaran penyajian laporan. Adapun

metode induktif diartikan, analisa yang dilakukan sejak awal pengumpulan

data sampai akhir untuk memecahkan masalah yang dihadapi.27

Secara

bahasa, induktif berarti bersifat induksi, yaitu: penarikan kesimpulan

berdasarkan keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum.28

Langkah-langkah yang digunakan adalah, dengan mengedepankan

langkah penafsiran tematik yang dirumuskan oleh Abd. al-Hayy al-

Farmawi. Pertama, memilih atau menetapkan masalah al-Qur’an yang

akan dikaji secara tematik. Dalam hal ini penulis telah memilih tema

nafkah dalam al-Qur‟an. Kedua, melacak dan menghimpun ayat-ayat yang

berkaitan dengan masalah yang telah ditetapkan. Ketiga, menyusun ayat-

26 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, hlm. 92.

27 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, hlm. 71 28 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, hlm.533.

Page 33: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

16

ayat tersebut secara runtut menurut kronologi masa turunnya, disertai

pengetahuan asba>bun nuzu>l. Keempat, mengetahui muna>sabah ayat-ayat

dalam masing-masing surat. Kelima, menyusun tema bahasan di dalam

kerangka yang pas, sistematis, sempurna, dan utuh (outline). Keenam,

melengkapi bahasan dengan al-hadi>s|, jika perlu. Ketujuh, mempelajari

ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh.29

F. Sistematika Pembahasan

Kajian skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab pertama menguraikan latar

belakang penelitian dan penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, dan sistematika

pembahasan.

Bab kedua, menguraikan ayat-ayat nafkah dan maknanya. Terdiri dari

beberapa sub-bab: 1. Pengertian nafkah secara umum, 2. Ayat-ayat nafkah

(analisis makkiy-madaniy), 3. Asba>bun nuzu>l. 4. Muna>sabah.

Sebelum menguraikan penafsiran tentang nafkah, penting menguraikan

ayat-ayat maupun makna yang terkandung, asba>bun nuzu>l, maupun muna>sabah-

nya. Hal ini sesuai dengan langkah-langkah tafsir tematik yang digagas Abd. Al-

Hayy Al-Farmawi.

29 Abd. Al-Hayy Al-Farmawi, Metode Tafsir Mawdhu’iy: Suatu Pengantar, hlm. 45-46.

Page 34: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

17

Bab ketiga, menguraikan penafsiran ayat-ayat nafkah dalam al-Qur‟an

yang terdiri dari beberapa sub-bab, antara lain: nafkah sebagai syariat Islam,

nafkah sebagai peran sosial, nafkah orang-orang kafir dalam al-Qur‟an, kadar

nafkah, dan perumpamaan-perumpamaan nafkah dalam al-Qur‟an.

Bab keempat, menguraikan orientasi dan fungsi nafkah dalam al-Qur‟an.

Bab ini memaparkan sumber sekaligus objek pemberian nafkah, dan fungsi atau

kegunaan dari menafkahkan harta bagi pelaku maupun penerima.

Sebagaimana penelitian maupun skripsi lain, setelah pembahasan tema

selesai, kesimpulan dan saran pada bab kelima menjadi penutup.

Page 35: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan telaah yang telah dilakukan dalam bab-bab

sebelumnya, maka, penulis mennghasilkan beberapa kesimpulan pokok yang

muncul dari pertanyaan-pertanyaan di rumusan masalah. Kesimpulan ini sekaligus

menjadi jawaban atas permasalahan yang telah diajukan pada sub-bab tersebut.

Antara lain:

1. Nafkah secara bahasa memiliki definisi: pembelanjaan setiap harta yang

dimiliki, yang mencakup zakat ma>l dan sedekah ma>l, hampir selalu dan

semestinya dalam jalan kebaikan, untuk setiap kebutuhan hidup.

Ayat-ayat nafkah dalam al-Qur’an terdapat 56 ayat yang meliputi

73 kata nafkah dalam 5 bentuk sigah: fi’il mud}ari’, fi’il ma>d}iy, fi’il amri,

ims mas}dar, dan ism fa>’il. 56 ayat tersebut tersebar dalam 25 surat: 11

surat di antaranya tergolong makkiyyah dan 14 lainnya madaniyyah.

Terdapat sejumlah sebab turun atas ayat-ayat nafkah. Namun

beberapa tidak memiliki sebab turun (asba>bun nu>zul). Salah satu yang

ditemukan seperti asba>bun nu>zul surat al-Mumtahanah ayat 10, yaitu,

riwayat Bukhari dan Muslim, yang bersumber dari al-Miswar dan Marwan

bin al-Hakam. Dikemukakan, setelah Rasulullah saw. membuat perjanjian

Hudaibiyyah dengan kaum kafir Quraisy, datanglah wanita-wanita

Page 36: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

103

mukminat dari Mekah. Maka turunlah ayat ini yang memerintahkan untuk

menguji dahulu wanita-wanita yang hijrah itu, dan setelah jelas keimanan

mereka, tidak boleh dikembalikan ke Mekah.

Dalam pendekatan muna>sabah, setiap ayat yang menguraikan

nafkah saling berkaitan satu sama lain. Bahkan berhubungan erat dengan

tema-tema lain yang mengitari ayat maupun tema pokok surat. Dalam

surat al-Baqarah misalnya, nafkah berhubungan erat dengan pergolakan

Islam di Madinah, ditengah maraknya uraian tentang hukum-hukum Islam

yang mulai disyariatkan. Tema-tema besar lain yang terkait dengan nafkah

di antaranya adalah prinsip keimanan, perintah penegakkan ibadah shalat,

dan sifat takwa.

2. Nafkah dalam al-Qur’an merupakan pembelanjaan setiap harta yang

dimiliki dari harta yang halal, yang mencakup zakat ma>l dan sedekah ma>l,

yang disyariatkan sebagai jalan kebaikan guna mendekatkan diri kepada

Allah swt, ditujukan untuk setiap kebutuhan hidup yang dibenarkan al-

Qur’an dan sunnah.

3. Al-Qur’an banyak menjelaskan bahwa nafkah berasal atau bersumber dari

rezeki milik Allah swt. Prinsip ini menyindir, bahwa, meskipun setiap

orang memiliki harta benda, hakikatnya manusia tidak memiliki apa-apa.

Al-Qur’an, melalui ayat-ayat nafkah, mengingatkan bahwa apa-apa

yang dilakukan manusia di dunia ini sejatinya demi mengharap hasil di

Page 37: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

104

akhirat nanti. Maka, hendaknya manusia selalu mengindahkan peringatan

Allah swt., lebih khusus, berkenaan penggunaan harta dan penyalurannya.

Tujuan penyaluran nafkah dalam al-Qur’an antara lain: kedua

orang-tua, istri dan anak, kerabat-kerabat, anak-anak yatim, fakir miskin,

ibnu sabi>l, perjuangan di jalan Allah swt., pembelaan perang, istri yang

diceraikan dalam masa hamil dan atau menyusui, termasuk objek zakat

yang terdiri dari: fakir, miskin, pengurus zakat, muallaf, memerdekakan

budak, orang-orang yang berhutang, orang yang berada dalam perjalanan.

B. Saran-Saran

Penelitian dengan judul “Nafkah dalam Al-Qur’an” merupakan usaha

dalam menemukan prespektif al-Qur’an akan objek nafkah. Dari usaha yang

sederhana ini penulis mengetahui bahwa kajian mengenai nafkah memilliki

wilayah yang cukup luas. Bahkan, dapat digali lebih jauh dari pada yang telah

dihasilkan di atas. Dengan demikian, penulis berharap kajian tematik al-Qur’an

dapat dikembangkan lagi oleh segenap pelajar. Lebih khusus dalam tema

pembelanjaan harta, atau dalam judul nafkah sekalipun. Bahkan dapat digunakan

pendekatan-pendekatan lain yang sekiranya dapat menghasilkan latar belakang

masalah serta kesimpulan yang berbeda.

Kajian mengenai nafkah memang sering dilihat dengan kacamata hukum

sehingga menghasilkan kesimpulan-kesimpulan berkenaan hukum. Dalam kajian

bahasa, nafkah masih dapat dikaji dengan alat lain seperti stilistika. Adapun

Page 38: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

105

dalam kacamata Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) tema seperti ini dapat dikaji

dalam wilayah yang lebih khusus, pun dapat dibedah dengan lebih kompleks dan

menyeluruh. Penulis menemukan bahwa kajian berkenaan nafkah masih dapat

dikaji lebih lanjut, demi menyempurnakan segala kekurangan, juga demi

menambah khazanah keilmuan kita. Selebihnya, semoga semangat keilmuan ini

dapat memberi manfaat bagi masyarakat, seluas-luasnya.

Page 39: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

106

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER CETAK:

Amal, Taufik Adnan. Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an.pdf. Jakarta: Divisi Muslim

Demokratis, 2011.

Anwar, Rosihon. Ulumul Qur’an. Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.

Asfahaniy, Ar-Raghib Al-. al-Mufrada>t fi Gari>bil Qur’a>n. Beirut: Dar al-Ma’rifah,

2005.

Athaillah. Sejarah Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Azra, Azyumardi (Ed.). Sejarah dan Ulumul Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus,

2001.

Baqiy, Muhammad Fu’ad Abdul. Mu’jam Mufahras Li Alfa>z al-Qur’a>n al-Kari>m. Beirut: Da>r al Fikr, 1981.

Cawidu, Harifuddin. Konsep Kufr Dalam Al-Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang,

1991.

Dahlan, A.A. dkk. Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat

Al-Qur’an Edisi Kedua. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2011.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka,

2005.

__________. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. PT Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta, 2008.

Farmawi, Abd. Al-Hayy Al-. Metode Tafsir Mawdhu’iy: Suatu Pengantar, terj.

Suryan A. Jamrah. Jakarta: PT Raja Grafindo, 1994.

Hafidhuddin, Didin. Agar Harta Berkah dan Bertambah. Jakarta: Gema Insani

Press, 2007.

Haritsi, Jaribah Al-. Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khathab terj. Asmuni Solihan

Zamakhsyari. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar Grup, 2006.

Hasan, M. Ali. Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di

Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Gorup, 2006.

Page 40: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

107

Izzan, Ahmad. Ulumul Qur’an Edisi Revisi: Telaah Tekstualitas dan

Kontekstualitas Al-Qur’an. Bandung: Tafakur, 2011.

Kurniawati, Fitin. “Strategi Pengumpulan Zakat, Infaq dan shadaqah di

Lembaga Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid

Yogyakarta”. Skripsi Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta,

2014.

Kuswanto, Hadi. “Penafsiran Ayat-Ayat Infaq Menurut Quraish Shihab”.

Skripsi Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta, 2015.

Manz}u>r, Ibnu. Lisanul ‘Arab. Beirut: Da>r S}a>dir, 1990.

Mara>giy, Ahmad Mus}t}afa> Al-. Tafsir Al-Mara>giy Juz III terj. Anshori Umar

Sitanggal dkk. Semarang: CV Toha Putra, 1989

__________. Tafsir Al-Maraghiy Juz V terj. Anshori Umar Sitanggal dkk.

Semarang: CV Toha Putra, 1989

__________. Tafsir Al-Maraghiy Juz X terj. Anshori Umar Sitanggal dkk.

Semarang: CV Toha Putra, 1989

__________. Tafsir Al-Maraghiy Juz XIII terj. Anshori Umar Sitanggal dkk.

Semarang: CV Toha Putra, 1989

__________. Tafsir Al-Maraghiy Juz XIX terj. Anshori Umar Sitanggal dkk.

Semarang: CV Toha Putra, 1989

__________. Tafsir Al-Maraghiy Juz XXIII terj. Anshori Umar Sitanggal dkk.

Semarang: CV Toha Putra, 1989

__________. Tafsir Al-Maraghiy Juz XXVIII terj. Anshori Umar Sitanggal dkk.

Semarang: CV Toha Putra, 1989.

Mas}riq, Da>r Al-. al-Munjid al-Abjadi. Beirut: Da>r al-Mas}riq, 1968.

Misrawi, Zuhairi. MADINAH: Kota Suci, Piagam Madinah, Dan Teladan

Muhammad SAW. Jakarta: Kompas Penerbit Buku, 2009.

Mudawam, Syafaul. Syariah-Fiqih-Hukum Islam: studi tentang kontruksi

pemikiran kontemporer.pdf. Jogjakarta: Asy-Syir’ah, Jurnal Syariah dan

hukum Vol. 45. No. II, edisi Juli-Desember, 2012.

Munir, Miftahul. “Konsep Nafkah dalam Keluarga”. Skripsi Fakultas Syariah UIN

Sunan Kalijaga. Yogyakarta, 2007.

Page 41: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

108

Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir. Yogyakarta: Idea

Press Yogyakarta, 2014.

__________. Syariat Islam. Jogjakarta: eLSAQ Press, 2003.

Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat terj. Salman Harun (dkk.). Jakarta: PT. Pustaka

Litera Antar Nusa, 1993.

Qat}t}an, Manna Al-. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an terj. Aunur Rofiq El-

Mazni. Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar, 2010.

Qut}b, Sayyid. Tafsi>r Fi> Zila>lil Qur’a>n Jilid 1 terj. As’ad Yasin (dkk.). Jakarta:

Gema Insani Press, 2000.

__________. Tafsi>r Fi> Zila>lil Qur’a>n Jilid 2 terj. As’ad Yasin (dkk.). Jakarta:

Gema Insani Press, 2000.

__________. Tafsi>r Fi> Zila>lil Qur’a>n Jilid 3 terj. As’ad Yasin (dkk.). Jakarta:

Gema Insani Press, 2000.

__________. Tafsi>r Fi> Zila>lil Qur’a>n Jilid 5 terj. As’ad Yasin (dkk.). Jakarta:

Gema Insani Press, 2000.

__________. Tafsi>r Fi> Zila>lil Qur’a>n Jilid 6 terj. As’ad Yasin (dkk.). Jakarta:

Gema Insani Press, 2000.

__________. Tafsi>r Fi> Zila>lil Qur’a>n Jilid 7 terj. As’ad Yasin (dkk.). Jakarta:

Gema Insani Press, 2000.

__________. Tafsi>r Fi> Zila>lil Qur’a>n 11 terj. As’ad Yasin (dkk.). Jakarta:

Gema Insani Press, 2000.

RI, Kementerian Agama. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: PT. Sinergi

Pustaka Indonesia, 2012.

Rifa’i, Muhammad. “Mafhu>m Nafaqah fi>l Qur’a>ni-l-Kari>m Dira>sah Dala>liyyah”.

Skripsi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta, 2010.

Rifa’i, Muhammad Nasib. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 terj. Syihabuddin.

Jakarta: Gema Insani, 2011.

__________. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3 terj. Syihabuddin. Jakarta:

Gema Insani, 2011.

Shihab, M. Quraish. Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan, dan Aturan yang Patut

Anda Ketahui dalam Memahami Ayat-Ayat Al-Qur’an. Tangerang: Lentera

Page 42: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

109

Hati, 2013.

__________. Tafsir al-Mishbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an Jilid 1.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

__________. Tafsir al-Mishbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an Jilid 2.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

__________. Tafsir al-Mishbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an Jilid 5.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

__________. Tafsir al-Mishbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an Jilid 7.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

__________. Tafsir al-Mishbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an Jilid 11.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

__________. Tafsir al-Mishbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an Jilid 14.

Jakarta: Lentera Hati, 2002.

__________. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1996.

Soehadha, Moh. (ed.). Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. Yogyakarta:

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Uin Sunan Kalijaga, 2013.

Suryadilaga, Alfatih (dkk.). Metodologi Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2010.

Suyuthi, Jalaluddin As-. Sebab Turunnya Ayat AL-Qur’an terj. Tim Abdul

Hayyie. Jakarta: Gema Insani, 2008.

Syahrur, Muhammad. Rahasia Umur, Rizki, dan Amal: Sebuah Kajian

Epistemologi Islam terj. M. Firdaus. Bandung: Nuansa, 2007.

Shirazy, Habiburrahman El-. Api Tauhid. Jakarta: Republika Penerbit, 2014.

Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras, 2011.

Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-. Tafsir Ath-Thabari terj. Misbah

(dkk.). Jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Usman. Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2009.

Page 43: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

110

SUMBER INTERNET:

Anam. “Ketegasan Abu Bakar Soal Zakat” dalam www.nu.or.id. Diakses: 19

Februari 2016.

Danusiri. “Islam Sebagai Agama Sosial” dalam www.unimus.ac.id. Diakses: 1

Februari 2016.

Indonesia, Hizbut Tahrir. “Substansi Syariat Islam” dalam

www.hizbut-tahrir.or.id. Diakses: 22 Februari 2016.

Ma’a>niy, al-. ‚Ma’nal Infa>q Fi Mu’jamil Ma’a>nil Ja>mi’‛ dalam

www.almaaniy.com. Diakses: 31 Maret 2016.

Mans}ur, Ahmad S}abahi. ‚Tas}hihul Mafa>hi>m: az-za>kah, as-s}adaqah, al-Infa>q‛

dalam www.ahl-alquran.com. Diakses: 29 Maret 2016.

Prawira, Aditya Eka. “Orientasi Seksual Anak Bisa Diketahui Sejak 6 Tahun”

dalam www.liputan6.com. Diakses: 19 Februari 2016.

Rakhmatulloh. “LGBT, Penyimpangan Orientasi Seksual” dalam

www.sindonews.com. Diakses: 19 Februari 2016.

Statistik, Badan Pusat. "Presentase Penduduk Miskin Maret 2015 Mencapai 11,22

Persen” dalam Bps.go.id/brs/view/1158. Diakses: 20 Februari 2016.

Sudiaman, Maman. “Masa Orientasi Siswa” dalam www.republika.co.id. Diakses:

19 Februari 2016.

Tuasikal, Muhammad Abduh. “Sedekah Tidaklah Mesti Dengan Harta” dalam

www.rumaysho.com. Diakses: 16 Maret 2016.

Ket: Ayat maupun terjemah al-Qur’an diambil dari software Al-Qur’an in Word

Page 44: NAFKAH DALAM AL-QUR’AN - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/20333/2/12530055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia

111

Jl. Kusumanegara Gg. Tugiyo No.1084 Muja-Muju

Umbul Harjo Yogyakarta 55165

TK Aisiyah, Ngawi

SD N Margomulyo 1 Ngawi

KMI Pondok Modern Darussalam Gontor

CURRICULUM VITAE

Nama : Aji Gema Permana

NIM : 12530055

Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Prodi : Ilmu Al-Qu’ran dan Tafsir

TTL : Ngawi, 1 April 1992

No. Hp : 0822 4281 6343

Email : [email protected]

Alamat Asal : Ngawi, Jawa Timur

Alamat Jogja :

Pendidikan Formal :

Pengalaman Organisasi : Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM)

Warta Mingguan Darussalam Pos

Baitul Mal Madania PA. Nurul Haq Yogyakarta