5
Nanopartikel dan Aplikasinya Nanopartikel adalah partikel yang memiliki satu dimensi yaitu kurang dari 100 nanometer. Bahan konvensional yang terbuat nanopartikel bisa di ubah ke banyak bentuk. Hal ini disebabkan karena nanopartikel memiliki luas permukaan per satuan berat lebih besar dari pada lebar partikel nya, hal ini menyebabkan mereka lebih reaktif terhadap beberapa molekul lain. Nanopartikel digunakan, dievaluasi, di berbagai bidang. Daftar di bawah ini memberi informasi apa saja dan di mana saja Nanopartikel di aplikasikan: Nanopartikel Emas yang digabungkan dengan molekul organik sebagai bahan pembuatan transistor yang dikenal sebagai NOMFET (Nanoparticle Organic Memory Field-Effect Transistor ). an organic semiconductor

Nanopartikel Dan Aplikasinya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nanopartikel

Citation preview

Nanopartikel dan Aplikasinya

Nanopartikel dan Aplikasinya

Nanopartikel adalah partikel yang memiliki satu dimensi yaitu kurang dari 100 nanometer. Bahan konvensional yang terbuat nanopartikel bisa di ubah ke banyak bentuk. Hal ini disebabkan karena nanopartikel memiliki luas permukaan per satuan berat lebih besar dari pada lebar partikel nya, hal ini menyebabkan mereka lebih reaktif terhadap beberapa molekul lain.

Nanopartikel digunakan, dievaluasi, di berbagai bidang. Daftar di bawah ini memberi informasi apa saja dan di mana saja Nanopartikel di aplikasikan:

Nanopartikel Emas yang digabungkan dengan molekul organik sebagai bahan pembuatan transistor yang dikenal sebagai NOMFET (Nanoparticle Organic Memory Field-Effect Transistor).

an organic semiconductor

NOMFET (Nanoparticle Organic Memory Field-Effect Transistor)

Sebuah lapisan di antara ruang nanopartikel paladium dapat mendeteksi hidrogen. Ketika hidrogen diserap, nanopartikel paladium membengkak, menyebabkan resistansi lapisan dalam antara nanopartikel menurun.

Quantum Dots (kristal nanopartikel) dapat mengidentifikasi lokasi sel-sel kanker dalam tubuh.

Nanopartikel Besi Oksida dapat digunakan untuk menigkatkan kualitas gambar MRI kanker tumor. Nanopartikel ini dilapisi dengan peptida yang diikatkan ke kanker tumor. Setelah nanopartikel dilekatkan ke tumor, properti magnetik oksida besi akan meningkatkan kualitas gambar dari hasil scan Resonance Pencitraan Magnetic.

Gambar MRI: Nanopartikel Besi Oksida "gelap," yang ditanamkan ke tumor otak tikus.

Nanopartikel yang digunakan sebagai pengantar drugs kemoterapi langsung ke sel-sel kanker.

Nanopartikel Besi yang digunakan untuk membersihkan polusi karbon tetraklorida dalam air tanah.

Pelapisan Anoda baterai lithium-ion dengan Nanopartikel Silicon untuk meningkatkan daya baterai dan mengurangi waktu mengisi ulang.

(a) menunjukkan skematik Nanonet, Kisi dari Struktur Titanium Disilicide (TiSi2) dilapisi dengan partikel Silicon untuk membentuk komponen aktif pada penyimpanan ion-lithium.(b) Sebuah pandangan mikroskop dari pelapisan silicon di Nanonets.(c) Menunjukkan kristalinitas inti Nanonet dan lapisan Si.(d) kristalinitas dari TiSi2 dan Si Jika (titik-titik di linkaran merah)

Nanopartikel Emas, memungkinkan panas dari laser inframerah dapat ditargetkan ke tumor kanker.

Nanopartikel Silikat yang digunakan sebagai penghalang gas (misalnya gas oksigen), sehingga menjaga kelembaban substasi yang dikemas dalam film plastik yang sering digunakan untuk kemasan. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan makanan spoiling atau mengering.

Nanopartikel Zinc Oksida digunakan oleh berbagai industri untuk melindungi kayu, plastik, dan tekstil dari sinar UV secara langsung.

Nanopartikel Kristal Silikon Dioksida, mengisi kesenjangan antara serat karbon untuk memperkuat raket tenis.

Nanopartikel Perak, dapat membunuh bakteri dalam kain yang membuat pakaian tahan-bau.

Krim Nanopartikel yang melepaskan gas nitrat oksida untuk melawan infeksi Staph.

Carbon Nanotubes (CNTs) merupakan struktur graphit (hibridisasi sp2) terbuat dari karbon yang mempunyai dimensi dalam satuan nanometer. Carbon nanotube atau yang dikenal dengan CNTs sebenarnya telah lama ditemukan. Pada tahun 1970, seorang peneliti dari Jepang, bernama Morinobu Endo yang menjalankan penelitiannya di University of Orleans, Prancis telah menemukan filamen karbon berukuran 7 nanometer. Namun, hasil penemuannya tersebut tidak menarik perhatian peneliti yang lain untuk meneruskan penemuannya tersebut. Kemudian pada tahun 1985, ditemukannya bahan fullerene oleh Robert Curl, Harold Kroto, dan RichardSmalley (Pemenang Hadiah Nobel Kimia tahun 1996).

Pada tahun 1991, Sumio Iijima pada akhirnya menemukan hubungan antara fullerence dengan model carbon nanotube hingga akhirnya ia menemukan carbon nanotube pada saat ia bekerja di perusahaan NEC di Jepang dan berhasil mengemukakan penelitiannya dengan lengkap mengenai struktur dan sifat-sifat karbon nanotube menggunakan mikroskop elektron beresolusi tinggi.

Carbon nanotube yang ditemukan Profesor Iijima ini merupakan suatu rantaian atom karbon yang terikat di antara satu sama lain secara heksagonal(segienam) berbentuk silinder tak pejal yang mempunyai diameter 1-2 nanometer dengan satu atau lebih dinding silinder pada ukuran bervariasi dari 1nm hingga 100 nm. Panjang silinder dapat mencapai ukuran dalam rentang mikrometer hingga sentimeter.