5
Narkoba Musuh Nomor Satu Bangsa Indonesia Indikasi : Jumlah pemakaian bertambah terus Jenis kelompok memakai makin bervariasi Daerah penyebaran semakin meluas. Kota besar-kota kecil- desa di seluruh Indonesia Meningkatnya peran Indonesia. Transit-pasar-produsen- eksportir Penyakit penyerta makin berbahaya. HIV/AIDS, hepatitis, sipilis Jenis kualitas dan jumlah narkoba semakin meningkat Sindikat makin kuat, piawai professional. Penjahat- masyarakat-aparat-kolusi Dampak negative semakin meluas. Kriminalitas kolusi nepotisme akibatnya kualitas SDM menurun, kriminalitas meningkat terganggu, ekonomi, politik, sosial budaya rawan ancaman keutuhan dan kehancuran negara. Penanggulangan narkoba berdasarkan UU no:22 Tahun 1997 dan UU no:5 Tahun 1997 Narkotika o Golongan I Daya aditif sangat tinggi Tidak berguna dengan pengobatan Hanya untuk penelitian resmi oleh pemerintah contoh ganja, kokain, heroin o Golongan II Daya aditif tinggi berguna untuk kedokteran. Contoh: morfin dan peidin o Golongan III Daya aditif ringan berguna untuk kedokteran. Contoh: kodein. Psikotropika o Golongan I Daya aditif sangat kuat Tidak berguna untuk kedokteran 1 | Page

Narkoba musuh nomor satu bangsa Indonesia.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Narkoba musuh nomor satu

Citation preview

Page 1: Narkoba musuh nomor satu bangsa Indonesia.docx

Narkoba Musuh Nomor Satu Bangsa Indonesia

Indikasi : Jumlah pemakaian bertambah terus Jenis kelompok memakai makin bervariasi Daerah penyebaran semakin meluas. Kota besar-kota kecil-desa di seluruh Indonesia Meningkatnya peran Indonesia. Transit-pasar-produsen-eksportir Penyakit penyerta makin berbahaya. HIV/AIDS, hepatitis, sipilis Jenis kualitas dan jumlah narkoba semakin meningkat Sindikat makin kuat, piawai professional. Penjahat-masyarakat-aparat-kolusi Dampak negative semakin meluas. Kriminalitas kolusi nepotisme akibatnya

kualitas SDM menurun, kriminalitas meningkat terganggu, ekonomi, politik, sosial budaya rawan ancaman keutuhan dan kehancuran negara.

Penanggulangan narkoba berdasarkan UU no:22 Tahun 1997 dan UU no:5 Tahun 1997 Narkotika

o Golongan I

Daya aditif sangat tinggi Tidak berguna dengan pengobatan Hanya untuk penelitian resmi oleh pemerintah contoh ganja, kokain,

heroino Golongan II

Daya aditif tinggi berguna untuk kedokteran. Contoh: morfin dan peidin

o Golongan III

Daya aditif ringan berguna untuk kedokteran. Contoh: kodein. Psikotropika

o Golongan I

Daya aditif sangat kuat Tidak berguna untuk kedokteran Hanya untuk penelitian resmi oleh pemerintah

o Golongan II

Daya aditif tinggi dan berguna untuk kedokteran Contoh: morfin dan petidin

o Golongan III

Daya aditif sedang dan berguna untuk kedokteran Contoh: obat antidepresi

o Golongan IV

Daya aditif ringan dan berguna untuk kedokteran Contoh: obat penenang dan obat tidur

1 | P a g e

Page 2: Narkoba musuh nomor satu bangsa Indonesia.docx

Berdasarkan farmakologi dan pembuatan 1. Golongan narkotika

a. Alam. Contoh: ganja, opium, kokain dllb. Semisintetis. Contoh: morfin, heroin, kokainc. Sintetis. Contoh: metadon, petidin, naltrexon

2. Golongan psikotropika a. Depresan/penenang/obat tidur, valiumb. Stimulan/perangsang otak, amfetamin, ektasi, sabuc. Halusinogen/khayalan, LSD

3. Golongan aditif lain a. Rokok b. Alkohol c. Bensin, penghapus cair spiritus dll

Mengapa narkoba sangat berbahaya

Memiliki 3 sifat jahat

Habitual, aditif, toleran(terasa akrab familiar, ingin bertemu mencari, sangat membutuhkan)

Tidak dapat pisah. Bila pisah sakauPakai lagi jika tidak pakai bunuh diri

Tubuh menyesuaikanDosis naik terus

2 | P a g e

RelapsTerus pakai

Sakau

Penyakit berbahayaBunuh diriOver dosis

MatiDijatuhkan hukuman

Dibunuh sindikat

MalasBodohMiskinJahat

Jiwa rusakSifat + sikap

Mental-moral buruk

Page 3: Narkoba musuh nomor satu bangsa Indonesia.docx

Lima pintu kematian bagi pemakai narkoba

Overdosis Sakit luar biasa tidak sadar diri

Sakau Sakit luar biasa bunuh diri

Penyakit infeksi hepatitis B/CHIV/AIDS

Sifilis Gangguan fungsi jantung, otak, paru dan ginjal

Salah tolong Sakau : overdosis

Kriminalitas Hukuman mati

Tertembak petugas Dibunuh oleh sindikat

(kawan bandar, pengedar )

Mati

Alasan memakai narkoba :

Ingin kenikmatan cepat Ketidaktahuan Alasan internal: ingin tahu, ingin dianggap mempunyai rasa setia kawan, kecewa,

kesal, frustasi, ingin menikmati rasa yang berbeda, ingin tampil berbeda Alasan keluarga: hendak keharmonisan Alasan orang lain: tipu daya, bujuk rayu, paksaan Jaringan peredaran luas Strategi pemasaran jitu Jumlah pemakai narkoba semakin banyak

3 | P a g e

Page 4: Narkoba musuh nomor satu bangsa Indonesia.docx

Rokok

Gemar merokok warisan keliru nenek moyang. 4000 macam zat kimia ada di dalam rokok merek amprahan.

Naftilamin, pyren, kadmyim, aseton (penghapus cat), metanol (bahan bakar roket), dimetilmitrosamin, butena (bahan bakar api), naftilen (kapur barus), karbonmonoksida, hydrogen monoksida (racun tikus), ammonia (pembersih lantai), toluen (pelarut kimia), arsen (racun rayap), PDT (racun serangga).

Dampak merokok menyebabkan:

Darah kental+pembuluh darah rapuh sehingga memicu serangan jantung koroner+stroke. Dampak lain: kanker+radang saluran napas, fisik lemas, kulit kusam, penampilan jelek.

Berhenti merokok sulit = karena merokok menimbulkan adiksi-narkoba. Cara bertahap gagal, cara drastis berat tapi biasanya sukses selama minggu 3-4-5-6. Selanjutnya bebas rokok.

Perokok pasif. Mengisap rokok orang lain + napas perokok. Istri = 90% kanker payudara dan rahim. Anak = 85% Iq rendah, bodoh cacat.

Perokok merusak mental-psikologi-malas-lemah-sombong-asusila.

4 | P a g e