3
"Hormat Ta’dzim Kepada Guru” Judul : Pembelajaran Online Tema : Hormat Ta’dzim Kepada Guru atau Kyai Pesan : Menjelaskan arti Ta’dzim Mengetahui bagaimana cara hormat dan ta’dzim kepada Guru/Kyai Menjelaskan manfaat ta’dzim kepada Guru/Kyai Karakter Tokoh : protagonist Tokoh A : Kakek Tokoh B : Cucu Latar Cerita : Sebuah Desa Paparan Naskah : Rakrian : Assalamualaikum wr. wb. Inilah siaran radio Suka FM yang dibentuk dan dikelola oleh mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Siaran ini ditujukan kepada siswa Mts di seluruh daerah Yogyakarta. Musik : Down- up Rakrian : Apa kabar anak-anak? Selamat berjumpa kembali di radio kesayangan kita, radio Suka FM. Pada kesempatan kali ini kami hadir memberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mengenai AQIDAH AKHLAK dengan materi pokok Hormat Ta’dzim Kepada Guru”. Musik : Down- up Rakrian : Setelah selesai mendengarkan program ini, kalian diharapkan dapat : a. Menjelaskan arti hormat ta’dzim b. Mengetahui bagaimana cara hormat dan ta’dzim kepada Guru/Kyai c. Menjelaskan manfaat hormat dan ta’dzim kepada Guru/Kyai Baiklah, sekarang mari kita dengarkan dialog antara seorang kakek dengan seorang cucunya yang sedang berjalan pulang ke rumah setelah berkeliling di kota. Selamat mendengarkan... Musik : Down Narator: Di suatu desa yang jauh dari kebisingan dan keramaian kota,terdengar suara burung- burung berkicau dan gemercik air sungai yang jernih. Angin pun tak malu-malu untuk membelai wajah manis seorang gadis kecil berkerudung yang berumur 13 tahun. Gadis kecil itu sedang berjalan-jalan bersama seorang pria tua namun masih terlihat gagah, dialah kakeknya. Tiba-tiba, sang cucu mengutarakan sebuah pertanyaan kepada sang kakek tentang apa yang ia lihat kala itu. Cucu : Kek...Desa kita ini terkenal dengan Desa Santri ya..Apa karena ada Pondok Pesantren yang berdiri di seberang sungai itu.

Naskah drama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Naskah drama

"Hormat Ta’dzim Kepada Guru”

Judul : Pembelajaran Online

Tema : Hormat Ta’dzim Kepada Guru atau Kyai

Pesan : Menjelaskan arti Ta’dzim

Mengetahui bagaimana cara hormat dan ta’dzim kepada Guru/Kyai

Menjelaskan manfaat ta’dzim kepada Guru/Kyai

Karakter Tokoh : protagonist

Tokoh A : Kakek

Tokoh B : Cucu

Latar Cerita : Sebuah Desa

Paparan Naskah :

Rakrian : Assalamualaikum wr. wb.

Inilah siaran radio Suka FM yang dibentuk dan dikelola oleh mahasiswa prodi Pendidikan Agama

Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Siaran ini ditujukan kepada siswa Mts di seluruh daerah

Yogyakarta.

Musik : Down- up

Rakrian : Apa kabar anak-anak? Selamat berjumpa kembali di radio kesayangan kita, radio

Suka FM. Pada kesempatan kali ini kami hadir memberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

mengenai AQIDAH AKHLAK dengan materi pokok Hormat Ta’dzim Kepada Guru”.

Musik : Down- up

Rakrian : Setelah selesai mendengarkan program ini, kalian diharapkan dapat :

a. Menjelaskan arti hormat ta’dzim

b. Mengetahui bagaimana cara hormat dan ta’dzim kepada Guru/Kyai

c. Menjelaskan manfaat hormat dan ta’dzim kepada Guru/Kyai

Baiklah, sekarang mari kita dengarkan dialog antara seorang kakek dengan seorang cucunya yang

sedang berjalan pulang ke rumah setelah berkeliling di kota. Selamat mendengarkan...

Musik : Down

Narator: Di suatu desa yang jauh dari kebisingan dan keramaian kota,terdengar suara burung-

burung berkicau dan gemercik air sungai yang jernih. Angin pun tak malu-malu untuk membelai

wajah manis seorang gadis kecil berkerudung yang berumur 13 tahun. Gadis kecil itu sedang

berjalan-jalan bersama seorang pria tua namun masih terlihat gagah, dialah kakeknya. Tiba-tiba,

sang cucu mengutarakan sebuah pertanyaan kepada sang kakek tentang apa yang ia lihat kala itu.

Cucu : Kek...Desa kita ini terkenal dengan Desa Santri ya..Apa karena ada Pondok Pesantren yang

berdiri di seberang sungai itu.

Page 2: Naskah drama

Kakek : Benar cu..Desa kita ini terkenal dengan nama Desa Santri karena memang ada sebuah Pondok

Pesantren yang besar disana..Kamu juga lihat kan banyak santri yang lalu lalang berjalan sepanjang

jalan ini?

Cucu : Iya kek..Dengan suasana yang seperti ini desa jadi makin tenang rasanya..Tiap sore terdengar

suara anak-anak mengaji, jalan juga banyak di temui santri yang bepergian jalan kaki sekedar mencari

makan atau mencari udara segar.

Kakek : Bersyukurlah cu kamu hidup di desa seperti ini. Desa seperti ini penuh barokah. Jauh dari

kemaksiatan. Karena hari-hari disini sudah seperti pesantren. Bukan semata-mata karena banyak

santri pendatang, namun karena penduduk sekitar juga berkepribadian seperti santri.

Narator: Sambil terus melangkah, sang cucu yang masih lugu melontarkan pertanyaan lagi

kepada Kakeknya.

Cucu : Santri itu sebenarnya apa sih Kek?

Kakek : Santri identik dengan orang yang berkelana untuk mencari ilmu dan biasanya menetap di

Pondok Pesantren cu.. Seorang santri memiliki kewajiban mengaji dan belajar ilmu agama, kaya cucu

sekolah dan belajar di Mts.

Cucu : Oh gitu ya Kek.. Terus kemarin aku lihat ada santri yang dimarahin habis-habisan sama Kyai

nya bahkan kepalanya di botak tapi santri itu tidak marah. Memang harus gitu ya Kek?

Kakek : Begini cu..Kyai tidak mungkin berbuat seperti itu kepada santrinya tanpa alasan. Itu disebut

ta’zir atau hukuman. Santri yang mendapat hukuman seperti itu pasti telah berbuat kesalahan. Dan

kenapa santri itu diam, karena ia sadar akan kesalahannya dan ia masih ta’dzim dengan gurunya.

Cucu : Ta’dzim? Apa itu ta’dzim kek?

Kakek : Ta’dzim pada dasarnya adalah hormat atau patuh kepada sang Guru. Dalam hal ini tentu saja

Kyai. Karena Kyai adalah orang yang berilmu. Dan dalam ajaran islam, orang berilmu itu harus

dihormati. Apalagi kita menjadi murid dari orang yang berilmu.

Cucu : Oh.. Iya aku paham Kek.. Kalau contoh ta’dzim yang lain itu seperti apa Kek?

Narator : Sambil menghentikan langkahnya dan duduk diatas kursi yang terbuat dari

bambu, sang Kakek mencoba menjawab pertanyaan dari cucunya.

Kakek : Banyak cu.. Salah satunya adalah ‘ngaji’ tiap hari. Itu adalah kewajiban santri dan bukti

ta’dzimnya kepada Kyai. Ada juga yang hari-harinya ia habiskan dengan membantu Kyai nya, baik

urusan di ‘ndalem’ atau urusan pondok.

Cucu : Ndalem itu artinya rumah ya Kek?

Kakek : Betul sekali, ‘ndalem’ adalah istilah untuk penyebutan rumah seorang Kyai. Santri yang

membantu seperti ini biasa disebut ‘santri ndalem’, karena hari-harinya dihabiskan untuk mengurusi

keperluan ‘ndalem’ disamping itu tetap istiqomah ‘ngaji’.

Cucu : Apa santri itu tidak capek Kek? Kan berat kerjaannya..

Kakek : Itulah ta’dzim cu.. Seberat apapun perintah sang kyai, kalau santri itu masih mempunyai rasa

hormat ta’dzim, pasti tetap dikerjakan. Karena santri itu percaya barokah ilmu dan pahala membantu

Kyai nya pasti ada dan itu beharga cu..

Cucu : Oh gitu ya Kek.. Aku janji akan ta’dzim sama Bapak dan Ibu Guru di Mts, biar dapat ilmu

yang barokah Kek..

Page 3: Naskah drama

Kakek : Bagus... Itu baru cucu kesayangan Kakek..

Sang Kakek dan cucunya melanjutkan perjalanan pulang. Sepanjang perjalanan, si cucu

masih melontarkan pertanyaan-pertanyaan kecil kepadda Kakeknya. Sang Kakek pun dengan

senang hati menjawabnya.

Musik : Up- Down- Up

Narator: Demikian dialog yang terjadi di sore itu.

Musik : UP- Down

Narator: Setelah anak-anak menyimak dialog antara seorang kakek dan cucunya tadi,

tentu kalian bisa mengambil kesimpulan mengenai pengertian, bentuk, dan manfaat

horamt ta’dzim kepada Guru bukan? Semoga kalian bisa menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Musik : Up- Down

Rakrian : Demikianlah siaran dari stasiun radio kami yang dibentuk dan dikelola oleh

mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Disini Radio

Suka FM. Kuliah baktiku untuk orang tuaku, ‘mengaji’ baktiku untuk agamaku. Semoga bermanfaat.

Aamiin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Musik : Up- Down