17
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI PEMANTAUAN KARTU MENUJU SEHAT ANAK SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun Oleh YUSUF AL FARISI 20110320135 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH YOGYAKARTA 2015

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

  • Upload
    lamdan

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI PEMANTAUAN

KARTU MENUJU SEHAT ANAK SEKOLAH TERHADAP

PENINGKATAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh

YUSUF AL FARISI

20110320135

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH YOGYAKARTA

2015

Page 2: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk
Page 3: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

PERNYATAAN

Dengan ini selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Nama : Yusuf Al Farisi

NIM : 20110320125

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Setuju/tidak setuju *) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang

bersangkutan dipublikasikan dengan/ tanpa*) mencantumkan nama

pembimbing sebagai co-author.

Demikian Harap Maklum.

Yogyakarta, Agustus 2015

Pembimbing, Mahasiswa

Dr. Ns. Titih Huriah, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.K Yusuf Al Farisi

*) Coret yang tidak perlu

Page 4: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

Farisi, Yusuf Al (2015). Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Pemantauan Kartu

Menuju Sehat Anak Sekolah Terhadap Peningkatan Status Gizi Anak Usia

Sekolah

Pembimbing: Dr. Ns. Titih Huriah, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.K

INTISARI

Status gizi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

anak usia anak sekolah. Masalah gizi pada usia anak sekolah pada umumnya

berupa kekurangan gizi (underweight) dan kelebihan gizi (overweight). Cara yang

dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada anak usia sekolah

adalah dengan promosi kesehatan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat

Anak Sekolah (KMS-AS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh promosi kesehatan melalui pemantauan KMS-AS terhadap peningkatan

status gizi pada anak usia sekolah. Desain penelitian ini menggunakan quasi

experiment dengan rancangan Pre-post test with control group design . Subyek

penelitian sejumlah 72 siswa (36 siswa kelompok kontrol dan 36 siswa kelompok

intervensi). Instrumen penelitian ini menggunakan pengukur berat badan,tinggin

badan, dan modul. Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan

keadaan sebelum dan sesudah perlakuan. Uji statistik yang dipakai pada analisis

ini adalah t test dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian

terdapat peningkatan status gizi sebelum dan sesudah dilakukan promosi

kesehatan melalui pemantauan Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah dengan nilai

signifikan p value = 0,000. Terdapat peningkatan status gizi pada kelompok

intervensi setelah dilakukan promosi kesehatan melalui pemantauan KMS-AS dan

tidak terdapat peningkatan status gizi pada kelompok kontrol setelah dilakukan

promosi kesehatan melalui pemantauan KMS-AS. Maka dari itu KMS-AS dapat

digunakan untuk melakukan pemantauan status gizi pada anak usia sekolah.

Kata kunci : Anak Usia Sekolah, Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah, KMS-AS,

Status Gizi, Status Gizi Anak Usia Sekolah

Page 5: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

Farisi, Yusuf Al (2015). The Effect of Health Promotion Through Kartu Menuju

Sehat Anak Sekolah (KMS-AS) Monitoring Of Nutrition Status Of School Age

Children.

Advisor : Dr. Ns. Titih Huriah, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.K

ABSTRACT

Nutritional status is one of the factors that influence the growth and

development of children in school age. Nutritional problems in children of school

age are generally in the form of underweight and overweight. To prevent

nutritional problems in school-age children is the health promotion by using the

Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah (KMS-AS). The purpose of this study was to

determine the effect of health promotion through the minotoring Kartu Menuju

Sehat Anak Sekolah (KMS-AS) towards improving nutritional status in children of

school age. Design of this study using quasi experiment, Pre-post test with control

group design . Subject numbered 72 students (36 students as a control group and

36 students as group intervention). This research using instruments such as

scale,microtoise and module. The analysis in this study conducted by comparing

the situation before and after intervention. The statistical test used in the analysis

is t test 95%. According to the research there is increasing nutritional status

before and after health promotion through KMS-AS monitoring with significant p

value = 0,000. Based on the results of the study, there is an increased nutritional

status in the intervention group after the health promotion through monitoring of

KMS-AS and no increase in the nutritional status of the control group after the

promotion of health through the monitoring KMS-AS. Therefore, KMS-AS can be

used to monitor the nutritional status of shcool-age children.

Keywords: KMS-AS, Nutritional Status, Nutritionl status of school-age children,

Shool-age Children,

Page 6: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

LATAR BELAKANG

Anak usia sekolah menurut Potter &

Perry (2009), adalah anak dengan rentang

kehidupan dimulai dari usia 6-12 tahun

sedangkan di Indonesia lazimnya anak

yang berusia 7-12 tahun. Sepertiga jumlah

penduduk Indonesia diperkirakan anak

yang berusia 5 – 19 tahun (Depkes, 2007).

Anak sekolah merupakan golongan

yang mempunyai karakteristik mulai

mencoba mengembangkan kemandirian

dan menentukan batasan – batasan norma.

Variasi individu mulai lebih mudah

dikenali seperti pertumbuhan dan

perkembangannya, pola aktivitas,

kebutuhan zat gizi, perkembangan

kepribadian, serta asupan makanan (Yatim,

2005).

Anak usia sekolah merupakan

kelompok usia yang kritis karena pada usia

tersebut rentan terkena masalah kesehatan

misalnya diare, sakit gigi, penyakit kulit

dan sebagainya (Ardhiyarini, 2008). Anak

usia sekolah yang masih dalam tahap

tumbuh kembang berisiko terhadap

berbagai masalah kesehatan. Salah satu

risiko masalah kesehatan yang dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan dan

perkembangan anak usia sekolah adalah

masalah gizi. Allender dan Spradley (2005)

menjelaskan bahwa masalah gizi

merupakan salah satu masalah kesehatan

pada anak usia sekolah. Pertumbuhan dan

perkembangan anak dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satunya adalah faktor

gizi (Edelman dan Mandle, 2010).

Anak usia sekolah yang mengalami

masalah gizi rentan terhadap suatu

penyakit. Grodner, Long, dan Walkingshaw

(2007) menyatakan masalah gizi

(malnutrition) dikelompokkan menjadi gizi

lebih (overnutrition) dan gizi kurang

(undernutrition).

Status gizi dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya ekonomi

keluarga (pekerjaan dari orang tua,

produksi pangan, kondisi perumahan

(sanitasi perumahan), pendidikan orang tua,

ketersediaan pangan, sumber daya

alam,fisik dan manusia ( Supariasa et al,

2002; Depkes, 2005). Masalah gizi

dipengaruhi langsung oleh faktor konsumsi

makanan dan penyakit infeksi. Secara tidak

langsung dipengaruhi oleh pola asuh,

ketersediaan dan konsumsi pangan

beragam, faktor sosial-ekonomi, budaya

dan politik (Kemenkes, 2011).

Page 7: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

Perilaku gizi pada anak usia sekolah

dapat di perbaiki atau ditingkatkan dengan

promosi kesehatan tentang gizi. Bentuk

promosi kesehatan di sekolah Indonesia

adalah Usaha Kesehatan Sekolah

(Notoatmodjo, 2010). Kegiatan UKS

meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan

kesehatan dan pembinaan lingkungan

sekolah sehat. Salah satu program UKS

adalah pemantauan status gizi siswa. Status

gizi seorang anak dapat dilihat dari

beberapa segi. Secara antropometri

penilaian status gizi anak usia sekolah

dapat menggunakan indeks BB dan TB.

Alat untuk memantau perkembangan status

gizi siswa di sekolah adalah KMS Anak

Sekolah.

Kartu Menuju Sehat (KMS)

merupakan suatu kartu atau alat penting

yang digunakan untuk memantau

pertumbuhan dan perkembangan anak

(Soetjiningsih, 2010). Kartu Menuju Sehat

Anak Sekolah (KMS-AS) adalah kartu

yang biasanya digunakan untuk mengukur

pertumbuhan dan perkembangan anak usia

sekolah. KMS-AS berisi tentang catatan

hasil pengukuran, grafik KMS, cara

mengisi KMS, catatan perkembangan anak,

anjuran hidup sehat, catatan imunisasi DT

& TT, serta tanda-tanda anak sehat

(Depdiknas, 2006).

Sehubungan dengan gambaran

permsalahan di latar belakang maka

peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul penelitian “Pengaruh promosi

Kesehatan Melalui Pemantauan Kartu

Menuju Sehat Anak Sekolah Terhadap

Peningkatan Status Gizi Anak Usia

Sekolah”.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan

quasi experiment (rancangan penelitian

eksperimen semu) dengan rancangan Pre-

post test with control group design.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa

sekolah dasar laki – laki dan perempuan

kelas 4 dan 5 yang berjumlah 107

responden di SD Negeri Gedong Tengen,

serta seluruh siswa sekolah dasar laki – laki

dan perempuan kelas 4 dan kelas 5 SD

Negeri Ngabean yang berjumlah 54

responden pada tahun ajaran 2014/2015.

Jumlah sampel penelitian adalah

sebanyak 72 siswa yang dibagi menjadi 36

siswa SD Negeri Gedong Tengen sabagai

Page 8: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

kelompok intervensi dan 36 siswa SD

Negeri Ngabean sebagai kelompok kontrol.

Teknik pengambilan sampel dilakukan

secara acak sederhana (simple random

sampling). Kriteria inklusi penelitian ini

adalah siswa SD yang saat penelitian aktif

sebagai siswa, bersedia menjadi subjek

penelitian.

Waktu yang digunakan pada penelitian

ini adalah bulan April sampai bulan Mei

2015. Instrumen yang digunakan yaitu alat

ukur berat badan (timbangan), alat ukur

tinggi badan (microtoise) dan modul

promosi kesehatan.

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat

1. Distribusi Status Gizi Berdasarkan

IMT pada Kelompok Intervensi dan

Kelompok Kontrol

Keterangan :

Kurus dengan IMT 18,4

Normal dengan IMT 18,5 – 25,0

Gemuk dengan IMT 25,1 – 27,0

Obesitas dengan IMT > 27,0

(Sumber : International Obesity

Task Force (IOTF) dan Depkes RI)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui

distribusi status gizi berdasarkan IMT pada

kelompok kontrol dan intervensi sebelum

dan setelah intervensi. Sebelum intervensi,

pada kelompok intervensi dengan jumlah

terbanyak 57,6% kategori kurus atau

sejumlah 19 orang anak, dan pada

kelompok kontrol, 71% kategori kurus atau

sebanyak 25 orang anak. Setelah intervensi

terjadi peningkatan sebesar 3% atau 1

orang anak dalam kategori kurus pada

kelompok intervensi, sementara terjadi

penurunan pada kelompok kontrol

sebanyak 8,5 % atau 3 orang di dalam

kategori kurus.

2. Distribusi Frekuensi Nilai Z score

Sebelum dan Setelah Intervensi

Z

score

Kelompok

Intervensi

n = 33

Kelompok

Kontrol

n = 35

Mean sd Mean sd

Pre

test

Post

test

20,3 5,51

19,13 5,18

17,73,98

17,43,69

Page 9: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

Pada tabel 4.2 dapat dilihat dari 68

responden berdasarkan nilai Z Score pada

kelompok intervensi maupun kelompok

kontrol saat pre test terdapat perbedaan rata

– rata 2,6. Sedangkan setelah dilakukan

post test pada kelompok kontrol dan

kelompok intervensi terdapat selisih rata –

rata 1,73.

1. Analisis Bivariat

1. Uji normalitas

Tabel 4.3. Uji normalitas status gizi

pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol (n=68)

p* < 0,05 based on Kolmogorov smirnov

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, uji

normalitas pada status gizi siswa pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol

saat pre test maupun post test tidak

terdistribusi normal, sehingga analisis

selanjutnya menggunakan analisis non

parametric.

2. Analisis bivariat

Tabel 4.4. Analisis bivariat Tabel 4.4

Uji Analisis bivariat Z score pada

kelompok intervensi dan kelompok

kontrol

Variabel Pre test

Mean ±

SD

Post Test

Mean ±

SD

P value

Status

Gizi

kelompok

intervensi

20,30

5,50 19,13

5,18 0,000

Status

Gizi

kelompok

kontrol

17,74

3,99

17,40

3,70

0,068

Ket: p value < 0,05 based on wilcoxon

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada

kelompok intervensi terdapat peningkatan

nilai z score, sedangkan pada kelompok

kontrol tidak terdapat peningkatan.

2. Analisis bivariat antar kelompok

Tabel 4.5. Analisis Bivariat Antar

Kelompok Intervensi dan Kelompok

Ket: p value based on Mann whitney

Tabel 4.5 menunjukkan tidak ada

peningkatan status gizi dengan nilai p >

0,05.

Variabel

Kelompok

intervensi

p*

Kelompok

kontrol

p*

Status gizi

siswa pre test

0,001 0,006

Status gizi

siswa post

test

0,006 0,005

Variabel z/t P value

Status gizi

post

intervensi

-1,57 0,116

Page 10: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

PEMBAHASAN

Hasil analisis univariat menunjukkan

pada saat pretest ditemukan banyak sekali

anak dengan kategori kurus atau dengan

IMT ≤ 18,4. Menurut Supariasa (2010) dan

UNICEF (1998), banyak faktor yang

mempengaruhi masalah gizi. Pertama,

faktor langsung berupa asupan pangan,

penyakit infeksi yang secara langsung

mempengaruhi status gizi. Timbulnya

masalah gizi kurang bukan saja karena

kurangnya konsumsi pangan tetapi juga

karena adanya penyakit. Anak yang

mendapat makanan cukup baik namun

sering diserang penyakit seperti diare atau

demam dapat menimbulkan masalah gizi.

Sebaliknya anak yang makan tidak cukup

baik maka daya tahan tubuhnya akan

melemah dan ini memudahkan terserang

penyakit infeksi, kurang nafsu makan, dan

akhirnya terkena masalah gizi kurang

(Soekirman, 2000).

Pernyataan ini diperkuat oleh

Supariasa (2012) menyatakan bahwa

penyakit infeksi (bakteri,virus, dan

parasit) berhubungan erat dengan

masalah malnutrisi. Hail menandakan

adanya keterkaitan antara konsumsi

makanan yang kurang dan infeksi yaitu

hubungan timbal balik. Penyakit infeksi

dapat memeperburuk keadaan gizi dan

keadaan gizi yang buruk mempermudah

terkena penyakit infeksi.

Beberapa faktor tidak langsung

yaitu ketahanan pangan, pola asuh

anak, pelayanan kesehatan dan

kesehatan lingkungan. Keempat faktor

tersebut saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lain,

namun akar masalah gizi sebenarnya

adalah krisis ekonomi dan sosial

ekonomi keluarga.

Berdasarkan data Analisis bivariat

pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa

terjadi peningkatan yang signifikan

pada kelompok intervensi setelah

diberikan promosi kesehatan melalui

Page 11: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

pemantauan Kartu Menuju Sehat Anak

Sekolah. Hal ini ditunjukan dengan

nilai p value 0,000. Peningkatan

perilaku status gizi pada kelompok

intervensi karena dipengaruhi oleh

pemberian promosi kesehatan melalui

pemantauan Kartu Menuju Sehat Anak

Sekolah sehingga siswa setelah

mengetahui hasil pengukuran yang

tertera pada Kartu Menuju Sehat Anak

Sekolah responden dapat merubah

perilaku dalam pemenuhan nutrisi

sehari – hari,ditambah dengan

intervensi berupa metode ceramah,

diskusi, dan demonstrasi yang

menjadikan faktor peningkatan status

gizi responden.

Promosi yang dilakukan tersebut

sesuai dengan pernyataan Maulana

(2009) bahwa strategi perubahan

perilaku dikelompokan menjadi tiga

cara yaitu dengan tekanan

(enforcement) adalah mengubah

perilaku dengan tekanan, paksaan atau

koreksi melalui penggunaan kekuasaan

dan kekuatan orang dapat berubah

perilakunya. Kedua adalah dengan

memberi informasi atau edukasi yaitu

mengubah perilaku yang dilaksaan

dengan cara persuasi, bujukan,

himabauan, ajakan, memberi informasi

dan memberi kesadaran melalui

kegiatan yang disebut dengan

pendidikan atau penyuluhan kesehatan.

Upaya ini dilakukan dengan

meningkatkan pengetahuan yang

akhirnya merubah sikap dan

perilakunya. Ketiga adalah dengan

diskusi dan partisipasi yang merupakan

cara lanjutan setelah memberi informasi

dan edukasi. Informasi bersifat dua arah

yang memperluas dan memperdalam

pemahaman seseorang tentang

kesehatan.

Pemberian promosi kesehatan

dengan kombinasi berbagai macam

media merupakan hal yang dapat

mempengaruhi peningkatan status gizi

anak usia sekolah. Dalam penelitian ini

metode yang digunakan adalah ceramah

Page 12: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

dan diskusi serta ditambah dengan

media cetak berupa Kartu Menuju

Sehat Anak Sekolah (KMS-AS) yang

dapat dijadikan sebagai alat

pemantauan status gizi responden

sehingga menjadi salah satu faktor

peningkatan status gizi pada responden.

Media dalam pemberian promosi

kesehatan dapat juga digunakan dalam

bentuk gambar, slide, poster, video, alat

peraga dan lain-lain. Menurut

Notoatmodjo (2007) dengan pemberian

material pembelajaran secara kombinasi

sangat efektif untuk membantu dalam

merubah perilaku kesehatan seseorang.

Namun, pada analisis bivariate

antar kelompok, terlihat tidak terdapat

peningkatan yang signifikan dapat

dilihat dari nilai p value 0,116. Peneliti

berasumsi bahwa ada beberapa faktor

yang tidak dapat di kendalikan oleh

peneliti antara lain faktor internal

pertumbuhan anak itu sendiri dan faktor

eksternal kehidupan sosial anak di

sekolah. Menurut Nelson (2005) anak

usia sekolah mengalami pertembuhan

yang lebih lambat,pada masa ini anak

mengalami kenaikan berat badan 3 –

3,5 kg (7 lb) dan 6 cm (2,5 in). Hal ini

di perkuat oleh Aziz (2005) dan Brown

(2005) bahwa pertumbuhan dan

perkembangan pada masa sekolah akan

melambat dibanding dengan balita,

anak akan mengalami peningkatan berat

badan 2,5 kg dan ukuran panjang badan

sampai 5 cm pertahunnya. Sehingga,

dari jarak waktu pre test sampai post

test tidak ditemukan peningkatan yang

signifikan karena faktor pertumbuhan

anak yang melambat dan akan lebih

sulit diukur peningkatannya dalam

waktu 1,5 bulan.

Faktor eksternal seperti kehidupan

sosial anak di sekolah ternyata

berpengaruh secara tidak langsung

kepada anak dalam pola makannya.

Menurut Aziz (2005) bahwa kebiasaan

makan pada anak tergantung pada

kehidupan sosial anak di sekolahnya,

anak sekolah cenderung suka makan

Page 13: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

secara bersamaan dengan teman

sekolahnya. Hal ini di perkuat oleh

pendapat Moehji (2009) dan Brown

(2005) bahwa salah faktor lingkungan

yang mempengaruhi konsumsi

makanan anak adalah pengaruh teman

sebaya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat

di simpulkan terdapat peningkatan

status gizi sebelum dan sesudah

dilakukan promosi kesehatan melalui

pemantauan Kartu Menuju Sehat Anak

Sekolah dengan nilai signifikan p value

= 0,000.

SARAN

1. Bagi Sekolah Dasar

Hasil penelitian ini dapat

dijadikan bahan evaluasi dalam

usaha meningkatkan promosi

kesehatan mengenai status gizi

melalui pemantauan KMS-AS di

Sekolah Dasar.

2. Bagi Dinas Kesehatan

Hasil penelitian diharapkan

memberikan informasi terkait

dengan program penanggulangan

gizi kurang dan gizi buruk siswa

pengembangan UKS di sekolah dan

masyarakat sehingga dapat

disesuaikan agar program dapat

terealisasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Allender, J.A., Spradley

B.W.(2005). Community Health

Nursing: Promoting and

Protecting the Public Health

(6th

ed.). Philadelphia:

Lippincott

Allender,J.A,.Rector,C.,Warner,K.D

.(2010). Community health

nursing: Promoting &

protecting the publics health

(7th

ed). China: Wolters Kluwer

Health. Lippincott Williams &

Wilkins

Almatsier, S,. (2004). Prinsip Dasar

Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Pustaka Umum.

Aziz Alimul, H.A. (2005). Pengantar

Ilmu Keperawatan Anak 2.

Jakarta : Salemba Medika.

Beck, E Mary.(2000). Nutrition and Dietics

For Nurse. New York: Aspen

Publisher.

Page 14: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

Bkkbn, (2011).Jumlah Usia Anak Sekolah

yang Sekolah dan Tidak Sekolah

Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan

Tahapan. di akses 18 Oktober 2014,

http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/MDK

Reports/Kependudukan/Tabel57.aspx

Brown, Judith E. et.al.(2005). Nutrition

Through the Life Cycle. (2nd

ed).

Wadsworth: USA.

Campbell, D.T. dan J.C., Stanley.

(1963). Experimental dan Quasy-

Experimental Design for

Research. Boston: Houghton

Mifflon Co.

Carlo Agostoni, Christian Braegger,

Tamas Decsi, Sanja Kolacek,

Berthold Koletzko,& Walter

Mihatsch et al, (2011). Role of

Dietary Factors and Food Habits

in the Development of Childhood

Obesity: A Commentary by the

ESPGHAN (European Society

for Paediatric Gastroenterology,

Hepatology, and Nutrition)

Committee on Nutrition.

Department of Maternal and

Pediatric Sciences, University of

Milan, Fondazione IRCCS Ca'

Granda-Ospedale Maggiore

Policlinico, Milan, Italy.

Departemen Kesehatan. ( 2013).

Laporan Riset Kesehatan Dasar

2013. Di akses 27 Oktober 2014,

dari

http://www.litbang.depkes.go.id/

sites/download/rkd2013/Laporan

_Riskesdas2013.PDF

Departemen Kesehatan. (2007).

Kepmenkes RI

No.747/Menkes/SK/VI/2007

tentang Pedoman operasional

keluarga sadar gizi di desa siaga.

Diakses 19 Desember 2014, dari

www.gizi.net.

Departemen Kesehatan. (2007).

Pedoman untuk tenaga kesehatan

: Usaha Kesehatan Sekolah di

tingkat sekolah lanjutan. Jakarta

Departemen Kesehatan.(2005).

Pedoman Umum Gizi Seimbang.

Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional.

(2006). Pedoman Pembinaan

dan Pengembangan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS).

Jakarta.

E Weichselbaum and J. Buttriss.

(2011). Nutrition, health and

schoolchildren. British Nutrition

Foundation, London, UK

Page 15: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

Edelman, C.L ., & Mandle, C.L. (

2006). Health Promotion

Throughtout The Life Span (6th

ed). St.Louis, Missouri : Mosby

Edelman, C.L ., & Mandle, C.L.

(2010). Health Promotion

Throughtout The Life Span (7th

ed). St.Louis, Missouri : Mosby

Inc.

Ferry Efendi dan Makhfudli. (2009).

Keperawatan Kesehatan

Komunitas. Jakarta: Salemba

Medika.

Grodner. M, Long.S,

Walkingshaw.B.C. (2007).

Foundations and clinical

applications of nutrition : a

Nurdin approach (4th ed). St.

Louis Missouri. Mosby Inch.

Hockernbery.M.J & Wilson.D. (2009).

Wong’s essentials pediatric

nursing (8th

ed). St.Louis

Missouri. Mosby. Inc

Kementerian Kesehatan RI. (2013).

Raport Kesehatanku : Untuk

Peserta Didik Tingkat SD/MI.

Jakarta : Kementerian Kesehatan

RI

Kementerian Kesehatan RI. (2011).

Standar Antropometri Penilaian

Status Gizi Anak. Jakarta :

Kementerian Kesehatan RI

Kurniasih,D.,Hilmansyah,H.,Astuti,M.

P., & Imam,S. (2010). Sehat dan

bugar berkat gizi seimbang.

Jakarta : Gramedia

Maurer, F.A.,Smith, C.M. (2005).

Community Public Health

Nursing Practice : Health for

Families and Populations (3rd

ed). St. Louis

Moehji, Sjahmien. (2009). Ilmu Gizi 1

Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi.

Jakarta: PT Bhratara Niaga

Media.

Moehji, Sjahmien. (2009). Ilmu Gizi 2

Penanggulangan Gizi Buruk.

Jakarta: PT Bhratara Niaga

Media.

Mubarak, Wahit Iqbal., Chayatin,

Nurul. (2009). Ilmu Keperawatan

Komunitas ; Pengantar dan

Teori. Jakarta ; Salemba Medika.

Muhilal dan Hardinsyah. 2004.

Penentuan Kebutuhan Gizi dan

Kesepakatan Harmonisasi di

Asia Tenggara. Prosiding Widya

Page 16: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

Karya Pangan dan Gizi VII

Notoatmojo. (2010). Promosi

Kesehatan, teori dan aplikasi.

Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam., Efendi, Ferry. (2008).

Pendidikan Dalam Keperawatan.

Jakarta : Medika Salemba.

Pender,N.J., Murdaugh, C.L., &

Parsons,M.A. (2006). Health

Promotion in Nursing Practice

(5th ed). New Jersey. Pearson

Education Inc.

Potter, Patricia A.,Perry, Anne G.

(2009). Fundamental Of

Nursing: Fundamental

Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika.

Purwanto, Arie., (2009). Hubungan

Antara Pola Makan Pagi dan

Status Gizi dengan Prestasi

Belajar Siswa Kelas 4 Sekolah

Dasar di SD Meijing 2 Patukan

Gamping Sleman Yogyakarta.

Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta.

Ranuh, I. G. (2005). Tumbuh kembang

anak dan remaja. Edisi I. Buku

Ajar II. Jakarta : CV. Sagung

Seto

Saifah, A., (2011). Hubungan Peran

Keluarga, Guru, Teman Sebaya

dan Media Massa Dengan

Perilaku Gizi Anak Usia Sekolah

Dasar di Wilayah Kerja

Puskesmas Mabelopura Kota

Palu. Fakultas Ilmu Keperawatan

: Universitas Indonesia

Sastroasmoro,S., & Ismael,S. (2010).

Dasar-dasar metodologi

penelitian klinis. Edisi ke-3.

Jakarta : Sagung Seto

Simamora, Nurina Paramitha.. (2007).

Pengaruh Status Gizi Terhadap

Angka Kesakitan Pada Anak

Kelas 4 SDN No.2 Tegal Rejo,

Yogyakarta. Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan

Aplikasinya. Jakarta : Direktoran

Jenderal Pendidikan Tinggi,

Departemen Pendidikan

Nasional.

Soetjiningsih. (2010). Tumbuh

Kembang Anak. Jakarta : EGC.

Stanhope,M., Lancaster,J. (2004).

Community and Public Health

Nursing (6th

edition). St.Louis.

Page 17: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROMOSI …thesis.umy.ac.id/datapublik/t53818.pdf · responden pada tahun ajaran 2014/2015. ... dapat memeperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk

Mosby. Inc.

Supariasa, I Dewa Nyoman.,Bakri,

Bachyar.,Fajar, Ibnu., (2010).

Penilaian Status Gizi, Jakarta:

EGC.

Wibowo,Setyo.,Agus., (2014).

Pelaksanaan Usaha Kesehatan

Sekolah di Sekolah Dasar Negeri

Se-Kecamatan Sumberlawang

Kabupaten Sragen Tahun

2012/2013. di akses 17

Desember 2014, dari

(http://journal.unnes.ac.id/sju/ind

ex.php/peshr/article/viewFile/323

3/2977)

Wong, Donna L, dkk. (2009). Buku

Ajar Keperawatan Pediatrik,

Volume 2. Jakarta : EGC.

Yatim F. (2005). 30 gangguan

kesehatan pada anak usia

sekolah Edisi 1. Jakarta: Pustaka

Populer Obor.

Yusuf, S. (2007). Psikologi

Perkembangan Anak dan

Remaja. Cetakan ke 8. Bandung :

PT. Remaja Rusda Karya.