24
Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing Natural Gas Usage The objective of natural gas infrastructure development is to maximize natural gas (NG) usage The benefits of using more NG and less petroleum fuel (PF) usage are: Less net import, less operation cost and less energy subsidy, which in turn will increase Indonesia GDP Less pollution than PF NG has higher efficiency than PF All NG infrastructure development, such pipelines, CNG, LNG or L-CNG infrastructures will benefit Indonesia. These infrastructures will increase NG availability and in turn decrease the more expensive PF usage. The following project has a significant role not only in increasing domestic NG availability, but also in proving that domestic usage of NG is more financially beneficial to Indonesia than exporting it overseas. The fact is that exporting NG and importing the more expensive PF damaging Indonesia economy. The Government has change its view from NG as a hard currency producer to an economy mover. 1

Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing Natural Gas Usage

• The objective of natural gas infrastructure development is to maximize natural gas (NG) usage

• The benefits of using more NG and less petroleum fuel (PF) usage are: – Less net import, less operation cost and less energy subsidy, which in

turn will increase Indonesia GDP – Less pollution than PF – NG has higher efficiency than PF

• All NG infrastructure development, such pipelines, CNG, LNG or L-CNG infrastructures will benefit Indonesia. These infrastructures will increase NG availability and in turn decrease the more expensive PF usage.

• The following project has a significant role not only in increasing domestic NG availability, but also in proving that domestic usage of NG is more financially beneficial to Indonesia than exporting it overseas. The fact is that exporting NG and importing the more expensive PF damaging Indonesia economy.

• The Government has change its view from NG as a hard currency producer to an economy mover.

1

Page 2: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

Copyright © BPH Migas 2015, All Rights Reserved

Page 3: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

3

Kata Kunci: Ekspor Gas Bumi (GB) Merugikan Negara.

Ekspor GB sebagai gantinya impor BBM tidak menguntungkan, karena BBM harganya lebih mahal (harga GB 55% harga BBM), efisiensinya lebih rendah (antara 70 – 90% GB) dan lebih polutif dibanding GB.

Sebaliknya kalau GB dimanfaatkan untuk keperluan domestik akan menghemat

devisa serta menghemat biaya operasi sektor industri, listrik dan transportasi disamping dapat menghemat subsidi energi. Penghematan-penghematan ini akan bermuara kepada kenaikkan perekonomian/PDB Indonesia.

Di sisi lain sebagian pihak masih menyatakan bahwa:

• Ekspor GB akan menambah APBN, tetapi lupa hasil ekspor GB dipakai untuk

impor BBM, sehingga menguras devisa. Di samping pemborosan devisa, memanfaatkan lebih banyak BBM untuk domestik menyebabkan Indonesia memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi di segala sektor menjadi mahal.

1. Pendahuluan / Latar Belakang

Page 4: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

4

• GB itu tidak ada hubungannya dengan BBM. Tentunya hal itu kurang tepat karena keduanya berasal dari sumber yang sama ialah fosil dan sama-sama mengandung hidro karbon yang sering keluar bersama-sama sebagai minyak mentah dan asosiasi GB dari sumbernya, hanya bedanya GB mempunyai rantai carbon yang pendek sedangkan BBM rantai karbonnya lebih panjang.

• Jual GB ke Singapura lebih mahal dibandingkan dengan jual ke domestik lalu dianggap

Pemerintah sudah memberikan subsidi. Hal ini tidak tepat karena tidak sesuai dengan definisi subsidi yang baku. Kalaupun disebut sebagai kehilangan kesempatan (loss of oppurtinity) hanya berlaku kepada produsen GB saja, tetapi Pemerintah harus impor BBM juga. Seperti yang diterangkan sebelumnya ekspor GB tetap merugikan Indonesia.

• Alasan ekspor GB diteruskan adalah Indonesia (SKK Migas dan Pertamina) mempunyai kontrak jangka panjang yang harus dihormati. Memang betul demikian, tetapi bukan berarti menghormati kepentingan Asing. Negara menjolomi bangsanya sendiri. Di dunia ini yang terpenting adalah masalah “keseimbangan” atau “keadilan”. Kalau hal tersebut terganggu maka akan terjadi gejolak. Contoh: LNG dijual ke Cina $3.85/mmbtu sedangkan Pupuk Kaltim dan Pupuk Iskandar bisa membayar GB dengan harga $6.0-7.0/mmbtu, tetapi GB tidak tersedia Gbnya karena diekspor, apa itu “adil”. Kalau hal ini diajukan ke Mahkamah International, insya Allah kepentingan “Nasional” akan dimenangkan

• Terakhir dikatakan Indonesia tidak mempunyai infrastruktur GB yang memadai karena mahal harganya. Padahal banyak pihak yang bersedia melakukan investasi asal alokasi sumber GB nya jelas dan Pemerintah tidak perlu mengeluarkan dana.

Page 5: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

5

2. Pipanisasi Kalimantan-Jawa / Kalija 2

Kalija 2 sudah direncanakan sejak 1998 dan telah dilelangkan oleh BPH

Migas pada tahun 2006, namun tidak mendapatkan alokasi GB karena kontrak ekspor GB ke Jepang diperpanjang.

Sekarang ada 2 Sumber GB baru di Kaltim yaitu Lapangan Jangkrik ENI dan

IDD Chevron sebesar 500 MMSCFD dengan jangka waktu produksi selama 15 tahun. Diharapkan seluruh alokasi GB tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan Dalam Negeri.

Jika memang Pemerintah ingin memberikan kecukupan energi murah untuk Indonesia merupakan tujuan yang utama, maka sudah seharusnya alokasi GB Kaltim untuk Kalija 2 mendapatkan prioritas, karena melalui pipa ini konsumen Indonesia mendapatkan lebih banyak energi dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan moda LNG kalau dibawa ke Jawa (Semarang).

Page 6: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

6

Walaupun demikian, merupakan hal yang penting pula memenuhi kebutuhan LNG domestik dengan LNG khusus dari Bontang, sebab LNG dari kilang tersebut biaya prosesnya termurah, karena investasinya telah paid off (capex = 0) dibandingkan dengan LNG Tangguh dan Donggi Senoro.

Sudah ada offtaker nya dalam negeri dari kedua lapangan tersebut ialah Konsorsium Pertamina (Pertagas Niaga), PLN, dan PGN (PT Gagas Energi Indonesia) yang siap membeli GB dengan harga sesuai keekonomian Hulu (sesuai dengan POD), jadi pendapatan KKS tidak berkurang, sehingga tidak ada alasan lagi GB tersebut untuk diekspor.

Page 7: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

7

Kajian menemukan jika 500 mmscfd GB digunakan di pasar domestik melalui moda

pipa atau moda LNG, maka Indonesia akan mendapatkan penghematan devisa, biaya operasi industri, pembangkit listrik dan transportasi, biaya subsidi pembangkit listrik dan transportasi (untuk harga minyak di atas USD 70 per barrel). Lengkapnya lihat Lampiran 1.

Penghematan-penghematan di atas bermuara kepada kenaikan nilai tambah (PDB)

untuk Indonesia. Penghematan/Nilai tambah tersebut akan menjadi pemborosan/nilai kurang (negatif) jika GB tersebut masih diekspor.

Kenaikan nilai tambah ini belum termasuk pengaruh pertumbuhan ekonomi di

sepanjang jalur pipa tersebut seperti industri, pembangkit listrik dan gas kota. Manfaat lain dengan membawa GB sebesar 500 mmscfd melalui moda pipa ke

Jawa akan menghidupkan jalur pipa Trans-Jawa (Gresik-Semarang-Cirebon) dengan harga GB yang lebih murah dibanding dengan moda LNG dan pipa tersebut dapat mengangkut GB non konvensional seperti CBM, Shale Gas serta Coal Gasification.

3. Manfaat Proyek Kalija 2

Page 8: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

8

4. Pemenuhan Kebutuhan Gas Bumi Kalimatan, Sulawesi dan Daerah Terpencil Sekitarnya

o Saat ini kilang Bontang memproduksi LNG sekitar 1500 MMscfd dan sebagian besar di ekspor. Ketika Kalimantan dan Sulawesi membutuhkan GB sebesar 200-300 MMscfd di masa mendatang, alokasinya bisa diambil dari komitmen ekspor Kaltim. Sedangkan kewajiban ekspornya dialihkan ke kilang LNG Tangguh atau kilang LNG lainnya di Indonesia timur (di masa mendatang).

o Terminal LNG Bontang harus dimodifikasi untuk pengangkut LNG skala kecil, yang selanjutnya dapat memasok Receiving/Regasification Unit dengan kapasitas kecil sebesar 10-20 MMscfd. Skema ini dapat mendorong pengembangan banyak usaha kecil sampai menengah di berbagai bidang usaha GB seperti pengangkutan, perdagangan dan lainnya.

o Penting untuk dapat membuat terobosan yang dapat memberikan Indonesia kecukupan energi yang murah, efisien dan bersih serta membuat lapangan kerja baru daripada hanya membiarkan tetangga kita di Asia yang menikmati “harta karun” ini selama beberapa dekade.

Page 9: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

9

Peta Infrastruktur Gas Bumi

Page 10: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

10

Penghematan & Kenaikan Nilai Tambah Per Tahun bagi Indonesia Jika 500 mmscfd Gas Bumi Kaltim Dialihkan ke Pasar Domestik vs Di Ekspor

Keterangan : Jika GB di ekspor penghematan berobah menjadi pemborosan, Moda Pipa memberikan penghematan/kenaikan nilai tambah yang lebih besar dibanding Moda LNG (Lampiran 1)

Grafik 1: Manfaat GB untuk Domestik vs Ekspor

(50.0)

(40.0)

(30.0)

(20.0)

(10.0)

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

50 60 70 80 90 100

Pe

ngh

em

atan

/Ke

nai

kkan

Nila

i Tam

bah

(T

riliu

n ID

R)

Harga Minyak Bumi (USD/Barel)

Moda Pipa vs Ekspor

(50.0)

(40.0)

(30.0)

(20.0)

(10.0)

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

50 60 70 80 90 100

Pe

ngh

em

atan

/Ke

nai

kkan

Nila

i Tam

bah

(T

riliu

n ID

R)

Harga Minyak Bumi (USD/Barel)

Moda LNG vs Ekspor

Kenaikkan Nilai Tambah

Biaya Operasi

Impor

Subsidi

Eksp

or

Eksp

or

Do

mes

tik

Do

mes

tik

Page 11: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

11

Pemborosan/Kerugian Gas Bumi Di Ekspor Pada 2014 Sebesar 3238 MMSCFD (48% Produksi Gas Bumi)

Dengan Harga Minyak Mentah Antara USD 50 – 100/Barel

-300.0

-200.0

-100.0

0.0

100.0

200.0

300.0

50 60 70 80 90 100

Pe

ngh

em

atan

/Ke

nai

kkan

Nila

i Tam

bah

(T

riliu

n ID

R)

Harga Minyak Bumi (USD/Barel)

Moda Pipa vs Ekspor

-300.0

-200.0

-100.0

0.0

100.0

200.0

300.0

50 60 70 80 90 100

Pe

ngh

em

atan

/Ke

nai

kkan

Nila

i Tam

bah

(T

riliu

n ID

R)

Harga Minyak Bumi (USD/Barel)

Moda LNG vs Ekspor

Kenaikkan Nilai Tambah

Biaya Operasi

Impor

Subsidi

Page 12: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

12

Harga Gas Bumi di Jawa Moda PIPA vs LNG

Keterangan : Harga GB LNG di Bontang = 11% x ICP LNG transportation and regasification cost= US$3.54/Mmbtu Kalija 2 Pipeline toll fee = US$1.60/Mmbtu Selanjutnya lihat Lampiran 1.

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

50 60 70 80 90 100

Gas

Pri

ce ,

USD

/MM

btu

ICP Price USD/bbl

Grafik 2: Harga Gas Bumi di Jawa Asal Kaltim Moda Pipa vs LNG

harga GB LNG Dom. di Jawa

harga GB Pipa Dom. Di Jawa

Tabel 1: Harga Gas Bumi di Jawa Asal Kaltim Moda Pipa vs LNG

Harga ICP

(USD/bbl)

Harga Gas Bumi (USD/MMBTU) LNG

Bontang Ex Pipa di Jawa

Ex LNG di Jawa

50 5.50 6.00 9.28

60 6.60 6.97 10.43

70 7.70 7.94 11.57

80 8.80 8.90 12.72

90 9.90 9.87 13.87

100 11.00 10.84 15.02

Page 13: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

13

Pemborosan Devisa, Biaya Operasi dan Subsidi

Serta Pengurangan Nilai Tambah Akibat Ekspor Gas Bumi Indonesia

2012 2013 2014

Pemborosan Devisa, Biaya Operasi & Subsidi (dalam triliun IDR/tahun)

Impor/Devisa 126.4 131.4 100.3

Biaya Operasi 101.2 114.2 130.2

Industri 47.8 51.1 49.4

Listrik 44.7 47.8 46.2

Transportasi 8.8 15.3 34.6

Subsidi Listrik & Transportasi 131.4 123.3 102.1

Listrik 44.7 47.8 46.2

Transportasi 86.7 75.5 55.9

Pengurangan Nilai Tambah (dalam triliun IDR/tahun)

Akibat Pemborosan:

Biaya Operasi 61.2 63.4 71.1

Sektor Industri 56.1 55.6 55.3

Sektor Listrik 0.5 0.4 0.3

Sektor Transportasi 4.6 7.4 15.5

Subsidi 202.4 193.0 170.7

Sektor Listrik 75.6 79.1 78.8

Sektor Transportasi 126.9 113.8 92.0

TOTAL: 263.6 256.4 241.9

Harga Gas Ekspor (USD/MMBTU) 13.30 12.60 12.64

Harga Gas di Bontang: 11% ICP (USD/MMBTU) 12.89 12.47 10.62

Harga Gas di Jawa (USD/MMBTU) 12.50 12.14 10.50

Harga Gas di Jawa (IDR/L) 4075 4407 4333

Harga BBM Impor (IDR/L) 7642 8247 8021

Harga BBM Non Subsidi (IDR/L) 9331 10027 9768

Harga BBM Subsidi (IDR/L) 4500 5250 6235

Volume Gas Ekspor (Juta MMBTU) 1328 1243 1182

Volume Gas Ekspor (Juta KL eq. BBM) 38.23 35.78 34.01

Asumsi Subst. Sektor Industri 9.72 9.09 8.64

Asumsi Subst. Sektor Listrik 9.08 8.50 8.08

Asumsi Subst. Sektor Transportasi 19.43 18.19 17.29

Kurs Mata Uang (IDR/USD) 9380 10451 11876

Harga Minyak Mentah (USD/Barel) 117.2 113.4 96.5

Kerugian Akibat Ekspor Gas Bumi dan Impor BBM 2012-2014

Page 14: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

14

-300

-250

-200

-150

-100

-50

0

2011 2012 2013 2014

Trili

un

Rp

Tahun

Impor/Devisa

Biaya Operasi

Subsidi Listrik &Transportasi

PenguranganNilai Tambah

Pemborosan Devisa, Biaya Operasi dan Subsidi serta Pengurangan Nilai Tambah Karena Ekspor Gas Bumi Tahun

2012-2014

Page 15: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

15

5. Rekomendasi Mengingat keuntungan-keuntungan yang diuraikan diatas dan sudah ada

konsorsium offtaker dalam negeri (PGN, Pertagas Niaga, dan PLN) yang akan membeli dengan harga keekonomian hulu (harga POD), sehingga tidak ada alasan lagi GB tersebut untuk diekspor, maka kami mengusulkan agar alokasi GB dari lapangan Jangkrik ENI dan lapangan IDD Chevron yang semula untuk ekspor melalui kilang Bontang dan memakai moda LNG ke luar negeri dapat disesuaikan menjadi alokasi GB dalam negeri seluruhnya melalui pipa.

Pengalokasian GB tersebut diatas tetap akan memprioritaskan terlebih dahulu kebutuhan GB di daerah Kaltim dan sekitarnya.

Semua Pembangunan pipa KALIJA 2 tidak dibiayai oleh Pemerintah

Mohon agar pengalokasian tersebut dapat disetujui, agar akhir 2015 pipa KALIJA 2 dapat mulai dibangun dan selesai pada tahun 2017.

Page 16: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

16

Terima Kasih

Page 17: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

17

Analisa Sensitivitas: Penghematan & Nilai Tambah vs Harga Minyak Bumi Lampiran 1

Perhitungan rinci/konsep lihat Lampiran 2-5; Rujukan Model: Tjandaranegara (2012)

Penghematan Devisa, Biaya Operasi dan Subsidi serta Kenaikan Nilai Tambah

Jika 500 MMSCFD Gas Bumi Kaltim Dialihkan untuk Pasar Domestik

Penghematan Devisa, Biaya Operasi & Subsidi(dalam Triliun IDR/tahun) Moda Pipa Moda LNG Moda Pipa Moda LNG Moda Pipa Moda LNG Moda PipaModa LNG Moda Pipa Moda LNG Moda Pipa Moda LNG

Impor/Devisa 10.5 9.3 9.5 8.4 8.5 7.5 7.5 6.6 6.5 5.8 5.5 4.9

Biaya Operasi 27.4 15.8 25.5 14.4 23.6 13.1 22.3 12.3 19.4 10.1 16.5 8.0Industri 7.6 4.7 6.9 4.1 6.2 3.6 5.5 3.0 4.8 2.5 4.1 2.0

Listrik 13.5 8.2 12.3 7.3 11.0 6.3 9.8 5.4 8.5 4.4 7.2 3.5

Transportasi 6.3 2.9 6.3 3.0 6.3 3.2 7.0 3.9 6.1 3.2 5.2 2.5

Subsidi Listrik & Transportasi 16.5 10.9 14.5 9.2 12.4 7.5 9.8 5.4 8.5 4.4 7.2 3.5Listrik 13.5 8.2 12.3 7.3 11.0 6.3 9.8 5.4 8.5 4.4 7.2 3.5

Transportasi 3.0 2.6 2.2 1.9 1.4 1.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Kenaikan Nilai Tambah(dalam Triliun IDR/tahun)

Moda Pipa Moda LNG Moda Pipa Moda LNG Moda Pipa Moda LNG Moda PipaModa LNG Moda Pipa Moda LNG Moda Pipa Moda LNG

Akibat Penghematan:

Biaya Operasi 9.2 5.2 9.2 5.1 9.3 5.1 9.6 5.2 9.4 4.9 9.3 4.4Sektor Industri 6.5 3.9 6.5 3.8 6.4 3.7 6.4 3.5 6.4 3.3 6.5 3.1

Sektor Listrik 0.1 0.0 0.1 0.0 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Sektor Transportasi 2.6 1.2 2.7 1.3 2.8 1.4 3.1 1.7 2.9 1.5 2.7 1.3

Subsidi 36.6 24.8 32.5 21.3 28.2 17.6 22.5 12.7 19.9 10.6 17.3 8.5Sektor Listrik 29.7 18.6 27.3 16.7 24.9 14.7 22.5 12.7 19.9 10.6 17.3 8.5

Sektor Transportasi 7.0 6.2 5.1 4.5 3.3 2.9 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

TOTAL: 45.8 30.0 41.7 26.4 37.4 22.7 32.0 17.9 29.3 15.5 26.5 12.9Kenaikan Nilai Tambah 1.50% 0.98% 1.36% 0.86% 1.21% 0.74% 1.03% 0.58% 0.94% 0.50% 0.84% 0.41%

PDB Dasar 2015 (Nilai Konstan 2000)

Pertumbuhan PDB Dasar

Kurs IDR/USD

USD/Mmbtu Rp/L USD/Mmbtu Rp/L USD/Mmbtu Rp/L USD/Mmbtu Rp/L USD/Mmbtu Rp/L USD/Mmbtu Rp/L

Harga GB di Bontang: 11% ICP 11.00 9.90 8.80 7.70 6.60 5.50

Harga Gas Ekspor LNG 15.50 6731 14.00 6080 12.50 5428 11.00 4777 9.50 4125 8.00 3474

Harga Gas Pipa di Jawa 10.84 4707 9.87 4287 8.90 3867 7.94 3446 6.97 3026 6.00 2606

Harga Gas ex LNG di Jawa 15.02 6521 13.87 6023 12.72 5524 11.57 5026 10.43 4527 9.28 4029

Harga BBM Impor 8736 7895 7053 6212 5371 4529

Harga BBM di SPBU 10590 9622 8655 7687 6720 5752

Harga BBM Subsidi 8500 8100 7700 7687 6720 5752

Harga Minyak Mintah (USD/Barel) 100 90 80 70 60 50

6.51% 7.27% 8.17%

12500 12500 12500

∆Nilai Tambah ∆Nilai Tambah ∆Nilai Tambah

3097.6 3119.5 3145.7

∆Nilai Tambah

3085.16.08%

12500

∆Nilai Tambah

3071.65.62%

∆Nilai Tambah

3059.55.20%

12500 12500

Page 18: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

18

Lampiran 2.1

Penggunaan energi gas bumi (GB) domestik yang lebih murah mensubstitusi BBM impor memberikan keuntungan bagi Indonesia sebagai berikut: Penghematan Devisa/Impor = Jumlah substitusi X selisih harga BBM impor dan GB ekspor =

5,25 juta kL/thn X Rp 1245/L = Rp 6,5 triliun/thn Penghematan Biaya Operasi = Jumlah substitusi X selisih harga BBM (subsidi atau non

subsidi) dan GB di tangan konsumen = Rp 19,4 triliun/thn Sektor Industri (non subsidi) = 1,30 juta kL/thn X Rp 3694/L = Rp 4,8 triliun/thn Sektor Listrik (non subsidi) = 2,30 juta kL/thn X Rp 3694/L = Rp 8,5 triliun/thn Sektor Transportasi (subsidi) = 1,65 juta kL/thn X Rp 3694/L = Rp 6,1 triliun/thn

Penghematan Subsidi = Rp 8,5 triliun/thn Sektor Listrik = Penurunan biaya operasi pembangkit listrik = Rp 8,5 triliun/thn Sektor Transportasi = Jumlah substitusi X selisih biaya subsidi BBM dan GB = 1,65 juta

kL/thn X Rp 0/L = Rp 0/thn (harga BBM sebelum pajak dan GB tanpa subsidi)

Penghematan Akibat Pemanfaat 500 MMscfd Gas Bumi Moda Pipa (5,25 juta kL eq. BBM) Untuk Kebutuhan Domestik

Rincian selisih harga serta nilai konversi dan harga lihat Lampiran 3.

Page 19: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

19

Lampiran 2.2

Penghematan Akibat Pemanfaat 500 MMscfd Gas Bumi Moda LNG (4,62 juta kL eq. BBM) Untuk Kebutuhan Domestik

Penghematan Devisa/Impor = Jumlah substitusi X selisih harga BBM impor dan GB ekspor = 4,62 juta kL/thn X Rp 1245/L = Rp 5,8 triliun/thn

Penghematan Biaya Operasi = Jumlah substitusi X selisih harga BBM (subsidi atau non subsidi) dan GB di tangan konsumen = Rp 10,1 triliun/thn Sektor Industri (non subsidi) = 1,14 juta kL/thn X Rp2192/L = Rp 2,5 triliun/thn Sektor Listrik (non subsidi) = 2,02 juta kL/thn X Rp2192/L = Rp 4,4 triliun/thn Sektor Transportasi (subsidi) = 1,45 juta kL/thn X Rp2192/L = Rp 3,2 triliun/thn

Penghematan Subsidi = Rp 4,4 triliun/thn Sektor Listrik = Penurunan biaya operasi pembangkit listrik = Rp 4,4 triliun/thn Sektor Transportasi = Jumlah substitusi X selisih biaya subsidi BBM dan GB = 1,45 juta

kL/thn X Rp0/L = Rp 0/thn (harga BBM sebelum pajak dan GB tanpa subsidi)

Rincian selisih harga serta nilai konversi dan harga lihat Lampiran 3.

Page 20: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

20

Lampiran 3

Selisih Harga/Biaya Moda Pipa dan LNG serta Nilai Konversi dan Harga

Selisih Harga/Biaya (Penghematan per Liter) Devisa/Impor Semua Sektor Moda Pipa dan LNG: Harga BBM impor - GB ekspor = Rp5371/L – Rp4125/L = Rp1245/L Biaya Operasi Sektor Industri dan Listrik Moda Pipa: Harga BBM non subsidi - Harga GB moda pipa = Rp6720/L – Rp3026/L = Rp3694/L Moda LNG: Harga BBM non subsidi - Harga GB moda LNG = Rp6720/L – Rp4527/L = Rp2192/L Biaya Operasi Sektor Transportasi Moda Pipa: Harga BBM subsidi - Harga GB moda pipa = Rp6720/L – Rp3026/L = Rp3694/L Moda LNG: Harga BBM subsidi - Harga GB moda LNG = Rp6720/L – Rp4527/L = Rp2192/L Biaya Subsidi Sektor Transportasi Moda Pipa: (Harga BBM SPBU - Harga BBM Subsidi)/1.15 – GB Moda Pipa Tanpa Subsidi = (Rp6720/L – Rp6720/L)/1.15 – 0 = Rp0/L Moda LNG: (Harga BBM SPBU - Harga BBM Subsidi)/1.15 – GB Moda LNG Tanpa Subsidi = (Rp6720/L – Rp6720/L)/1.15 – 0 = Rp0/L

Nilai Konversi dan Harga: 1 MMscf = 1000 MMbtu; 1 MMbtu = 28.79 liter BBM; US$ 1 = Rp12500; ICP = US$ 60/Barrel Harga GB LNG Ekspor = US$9,50/MMbtu atau Rp4125/L eq. BBM; Harga GB LNG di Bontang = 11% x ICP = US$ 6,60/MMbtu Harga GB LNG Dom. di Jawa = US$6,60 x 1,0433 + US$3,54 = US$10,43/MMbtu atau Rp4527/L eq. BBM; Harga GB Pipa Dom. di Jawa = (US$6,60-US$0,50) x 0,88 + US$1,60 = US$6,97/MMbtu atau Rp3026/L eq. BBM; Harga BBM Impor = Rp 5371/L (termasuk biaya Dist.); Harga BBM SPBU = Rp 6720/L (harga rata-rata Premium dan Solar termasuk biaya Dist., Margin dan Pajak 15%); Harga BBM Subsidi = Rp 6720/L (harga rata-rata Premium dan Solar);

Page 21: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

21 Sumber: Tjandaranegara (2012)

Lampiran 4

Spesifikasi Utama Model Ekonomi:

𝐿𝑛(𝑌 𝑆𝑡) = 𝑎0 + 𝑎1 𝐿𝑛(𝐶𝑆𝑡) + 𝑎2 𝐿𝑛(𝐿𝑆𝑡) + 𝑎3 𝐿𝑛(𝐼𝑆𝑡−1) + 𝑎4𝐿𝑛(𝑌 𝑆𝑡−1

) + 𝑎5 𝑑𝑆𝑡 + 𝜀1

di mana Ys adalah output sektoral atau produksi, sebagai variabel endogen di sektor s,

Cs (biaya energi), Ls (pekerja) and Is (investasi), sebagai variabel exogenous,

ds adalah variabel dummy yg mengindikasikan kondisi krisis finansial in sektor s,

𝜀1 adalah stochastic error term,

a0 ─ a5 adalah konstanta hasil regresi,

a0 adalah intercept dan a1 ─ a4 adalah elastisitas,

t dan t-1 menyatakan tahun and tahun sebelumnya.

Model Ekonomi Dampak Substitusi BBM oleh GB di Indonesia

Dampak substitusi jangka panjang terlihat di perbedaan indikator ekonomi seperti

besar PDB, tingkat pengangguran dan laju inflasi. Penelitian ini menggunakan

ekonometrika dalam memproyeksikan indikator-indikator ekonomi tersebut. Estimasi

PDB sektoral dihitung berdasarkan fungsi produksi Cobb-Douglas, di mana produksi

adalah fungsi dari biaya energi, jumlah pekerja and investasi (serta jumlah produksi

tahun sebelumnya dan kondisi dummy crisis). Model diselesaikan menggunakan

software Statistical Analysis System/Econometric Time Series (SAS/ETS) dengan

data historis (1986-2010) dari IMF, BPS dan Kem. ESDM.

Page 22: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

(-3.34) (9.41) (3.00) (-3.44) R2 = 0.9742

(-2.10) (3.04) (1.15) (10.86)

R2 = 0.9404

(-2.09) (6.75) (1.79) (-5.53)

R2 = 0.9958 (6.40) (70.93)

(9.11) (-2.40) R2 = 0.9373

13 3 3 3 3ˆ( ) 20.751 0.135 ( ) 3.957 ( ) 0.225 ( ) 0.208

t t t t tLn Y Ln C Ln L Ln I d

1 1 14 4 4 4 4ˆ( ) 0.112 ( ) 0.895 ( ) 0.125 ( ) 0.928 ( )

t t t t tLn Y Ln C Ln L Ln I Ln Y

17 7 7 7 7ˆ( ) 13.89 0.07453 ( ) 2.7571 ( ) 0.2336 ( ) 0.2503

t t t t tLn Y Ln C Ln L Ln I d

1( ) 0.039 0.008537 0.9945 ( )tt Nom tLn CPI G Ln CPI

3 4 7( ) 4.7303 0.9964 ( ) 0.00487( )t t tt tLn UNE Ln CPI I I I

R2 = 0.9598

22

The above are the model estimation results. The variables statistical indicators are acceptable as shown in:

• RMSPE are between 0.44% and 2.28% below 5%; U-Theil values are between 0.002 and 0.011 far below 0.2;

• With two exceptions. all explanatory variables are statistically significant. with more than 95% confidence influencing their endogenous variables, as shown in the statistic-t absolute values that are greater than 2.0 (figures in parentheses. the exceptions 1.15 and 1.79 mean with more than 74% and 91% confidence respectively).

This shows, in general that the explanatory variables in behavioral equations relate accurately to the behavior of the endogenous variables. Statistical indicators indicate that the explanatory variables in the above behavioral equations relate favorably to their endogenous variables. Furthermore. the parameters’ magnitudes and signs in every structural equation are acceptable and in line with the economic theory.

Industrial Sector Output:

Electricity Sector Output:

Transportation (plus Construction & Trade) Sector Output:

Consumer Price Index:

Unemployment:

Lampiran 5.1 Hasil Estimasi Model Ekonomi

Sumber: Tjandaranegara (2012)

Page 23: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

23

05

00

1985 1990 1995 2000 2005 2010

Tri

llio

n I

DR

02

00

400

600

800

1985 1990 1995 2000 2005 2010

Tri

llio

n I

DR

Industrial Sector

Output:

Transportation (plus Construction & Trade) Sector Output:

• Prediction

— Actual

• Prediction

— Actual

Hasil Estimasi Model Ekonomi Lampiran 5.2

Ke akuratan dari model ekonomi ini secara grafis dapat dilihat dari kedua grafik disamping.

Hasil prediksi model ini terlihat cukup dekat merefleksikan data historis.

Kondisi krisis finansial di sekitar tahun 1998 dapat direfleksikan dengan baik oleh model ini.

Page 24: Natural Gas Infrastructure Development Objective: Maximizing …lng-world.com/lng_bali2015/slides/LNG Bali 2015 Day 1 PDF/BPH MIGAS... · memanfaatkan energi mahal artinya biaya operasi

24

Daftar Pustaka

Tjandranegara, A. Q. (2012). ) Gas Bumi Sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak: Optimasi Investasi Infrastruktur dan Analisis Dampaknya Terhadap Perekonomian Nasional, disertasi doktoral di Departeman Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Lampiran 6