nefropati

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kasus nefropati

Citation preview

BAB IPENDAHULUANNefropati Diabetik didefinisikan sebagai sindrom klinis pada pasien diabetes mellitus yang ditandai dengan albuminuria menetap (> 300 mg/24 jam atau > 200 mg/menit) pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurang waktu 3 sampai 6 bulan (Hendromartono, 2007).

Penyebab utama untuk nefropati diabetik yalah diabetes mellitus. Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi merupakan komplikasi dari penyakit DM dipercaya paling banyak menyebabkan secara langsung terjadinya Nefropati Diabetika. Hipertensi yang tak terkontrol dapat meningkatkan progresifitas untuk mencapai fase Nefropati Diabetika yang lebih tinggi (Fase V Nefropati Diabetika) (Walaa, S., 2004).

Pada diabetes perubahan pertama yang terlihat pada ginjal adalah pembesaran ukuran ginjal dan hiperfiltrasi. Glukosa yang difiltrasi akan direabsorbsi oleh tubulus dan sekaligus membawa natrium, bersamaan dengan efek insulin (eksogen pada IDDM dan endogen pada NIDDM) yang merangsang reabsorbsi tubuler natrium, akan menyebabkan volume ekstrasel meningkat, terjalah hiperfiltrasi. Pada diabetes, arteriole eferen, lebih sensitif terhadap pengaruh angiotensin II dibanding arteriole aferen, dan mungkin inilah yang dapat menerangkan mengapa pada diabetes yang tidak terkendali tekanan intraglomeruler naik dan ada hiperfiltrasi glomerus (Djokomuljanto R., 1999). BAB II

STATUS PASIEN

A. Identifikasi Pasien

Nama Lengkap

: Tn. MiswanNomor MR

: 213749Tempat/tanggal lahir/umur : 13-07-1957, 58 TahunStatus perkawinan

: Kawin

Pekerjaan

: WirausahaAlamat

: Seputih Jaya, Kec. Gunung Sugih

Jenis Kelamin

: Laki-lakiSuku Bangsa

: Lampung, Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: SLTAB. AnamnesisDiambil dari

: AutoanamnesisTanggal

: 1-7-2015

Jam

: 06.30 WIB

Keluhan Utama: Mual muntah, dan rasa tidak nyaman pada perut sejak seminggu SMRS yang tidak juga kunjung sembuh.Keluhan tambahan: Lemas, pusing, pucat, nafsu makan menurun.Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah selama seminggu sebelum pasien masuk rumah sakit. Keluhan ini dirasakan bersamaan dengan rasa tidak nyaman pada perut pasien dan juga rasa lemas pada seluruh tubuh pasien. Pasien mengaku bahwa selama 3 bulan ke belakang, keluhan yang serupa seringkali dirasakan hilang timbul, namun biasanya masih dapat ditoleransi pasien. Namun, rasa mual yang dirasakan pasien dan frekuensi muntah yang dirasakan pasien saat ini semakin parah hingga dapat muntah kurang lebih 5x sehari tanpa ada penyebab yang jelas. Pasien juga seringkali merasa pusing pada seminggu SMRS, pusing yang dirasakan seperti ditusuk di seluruh bagian kepala. Pasien juga mengaku bahwa selama 3 bulan terakhir ini, frekuensi berkemihnya menurun dibandingkan biasanya, dari yang biasanya 5-6 kali dengan volume urine rata-ratanya banyak, dapat mencapai satu gelas sekali berkemih. Menjadi hanya sekitar 2-3 kali berkemih dengan volume yang hanya sekitar setengah gelas. Urine diakui oleh pasien berwarna pekat dan berbuih. Pasien menyangkal sering terjadi pembengkakan pada tungkainya.Pasien mengaku memiliki riwayat diabetes mellitus selama lebih dari 10 tahun lamanya. Selama 10 tahun ini, pasien mengaku rutin mengontrolkan gula darahnya pada dokter dan rutin mengonsumsi obat-obatan seperti glibenklamid, kondiabet dan vitamin penjaga stamina tubuh. Namun, pasien mengaku masih sulit untuk menjaga jenis dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Pasien masih senang mengonsumsi makanan yang mengandung gula sederhana dan karbohidrat tinggi seperti susu kental manis dan kopi manis. Pasien mengaku mengalami penurunan berat badan yang cukup banyak sejak dirinya menderita diabetes. Pasien mengaku bahwa berat bada tertingginya dulu mencapai 80 kg, dan sekarang berat badan pasien hanyalah 60 kilo. Pasien mengaku 5 tahun yang lalu, sempat menjalani operasi katarak pada mata sebelah kanannya yang mulai menurun penglihatannya, dan saat ini, pasien mengaku penglihatan pada mata sebelah kirinya mulai terganggu. Pasien juga mengaku seringkali mengalami luka yang sulit sembuh pada tungkainya.

Pasien juga mengaku bahwa memiliki riwayat hipertensi yang baru diketahui kurang lebih 8 bulan yang lalu. Namun selama ini, pasien tidak pernah mengonsumsi obat anti hipertensi walaupun sering mengeluh sakit pada kepala dan tengkuknya. Pasien merupakan perokok aktif semasa muda dan baru saja berhenti 2 tahun yang lalu.Selain keluhan di atas, pasien juga mengeluhkan lemas, nafsu makan menurun dan gata-gatal pada seluruh tubuhnya.

R/ Diabetes Mellitus terkontrolR/ Hipertensi tidak terkontrolRiwayat Penyakit Dahulu(-)Cacar(-)Malaria(-)Batu ginjal/ sal. Kemih

(-)Cacar air(-)Disentri(-)Hernia

(-)Difteri(-)Hepatitis(-)Prostat

(-)Batuk Rejan(-)Tifus abd(-)Wasir

(-)Campak(-)Skirofula(-)Diabetes

(-)Influenza(-)Sifilis(-)Alergi

(-)Tonsilitis(-)Gonore(-)Tumor

(-)Kholera(+)Hipertensi(-)Penyakit vaskuler

(-)Demam Rematik Akut(-)Ulkus Ventrikui(-)Operasi

(-)Pneumonia(-)Ulkus Duodeni(-)kecelakaan

(-)Peluritis(-)Gastritis

(-)Tuberkolosis(-)Batu empedu dll

Riwayat Penyakit Keluarga

HubunganUmur

(Tahun)Jenis KelaminKeadaan KesehatanPenyebab Meninggal

KakekLkMeninggalTidak diketahui

NenekPrMeninggalTidak diketahui

AyahLkMeninggalJantung

IbuPrMeninggalDiabetes Mellitus

Saudara3 saudara

Anak-anak3 anak

Adakah kerabat yang menderita

PenyakitYaTidakHubungan

Diabetes Mellitus+Ibu Kandung

Asma+

Tuberkulosa+

Artritis+

Rematisme+

Hipertensi+Ayah dan Ibu Kandung

Jantung+Ayah Kandung

Ginjal+

Lambung+Adik perempuan

C. Anamnesis sistem

Kulit

: Kulit kering dan terasa gatal pada seluruh tubuhKepala

: Sakit Kepala seperti ditusuk, tengkuk berat.

Mata

: Pandangan sedikit mengabur pada mata kiri.Telinga

: Tidak ada keluhanMulut

: Kering.Tenggorokan : Seringkali merasa haus.Leher

: Tidak ada Keluhan

Dada

: Tidak ada keluhanAbdomen : Mual, terasa kembung dan tidak nyaman pada perut.Saluaran Kemih: Tidak ada keluhanKatanemis: Tidak ada keluhan

Haid

: (-)Saraf dan otot: Tidak ada keluhan

Ekstremitas: Luka ulkus pada kaki kanan, luka telah mengering.BERAT BADAN

Berat badan rata-rata: 55-60 kg

Berat badan tertinggi: 80 kgBerat Badan sekarang: 60 kg

Berat bada menurun.RIWAYAT HIDUPTempat lahir : Di rumah, dibantu oleh dukun beranak.Riwayat imunisasi: BCG, Polio.

Riwayat makanan : 3 kali sehari, 1 porsi sekali makan, bervariasi, dominasi makanan berlemak dan gorengan, serta makanan tinggi karbohidrat, jarang dengan sayuran. Sering makan ikan-ikanan yang diasinkan

Pendidikan: SLTAKesulitan

: (-)PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan Umum

Tinggi Badan

: 170 cm

Berat Badan

: 60 kg

Tekanan darah

: 150/70 mmHg

Nadi

: 88x/menit, regular, pulsus magnus.

Suhu

: 36,2o C

Pernafasan dan tipe: 20x/ menit, thoracoabdominalis

Keadaan gizi

: (IMT=20.7) Cukup

Kesadaran

: Compos Mentis

Sianosis

: -

Edema Umum

: (-)Habitus

: Piknikus

Cara Berjalan

: Normal

Mobilitas

: Aktif

Umur menurut taksiran pemeriksa : 60 tahun.

ASPEK KEJIWAAN

Tingkah laku : Wajar

Alam perasaan: Biasa

Proses pikir: WajarSTATUS GENERALISKulit

Warna

: coklat

Jaringan parut: tidak ada kelainan

Pertumbuhan rambut : merata

Suhu raba: Hangat

Keringat

: Umum : normal

Setempat : normal

Lapisan Lemak: normal

Efloresensi: -

Pigmentasi: -

Pembuluh darah: normal

Lembab/kering: Kering

Turgor

: kembali dengan cepat

Ikterus

: -

Edema

: (-)Kelenjar Getah Bening

Tidak terdapat pembengkakanKepala

Tampak Sakit sedang, rambut putih merata, simetris, pembuluh darah temporal normal.

Mata

Pandangan mata sedikit terganggu dan rabun.

Telinga

Dalam Batas Normal

Mulut

Dalam batas Normal

Leher

Tekanan JVP: 5-2 cmH2O

Kelenjar tiroid: Normal

Kelenjar limfe: NormalDada

Bentuk

: Normal

Pembuluh darah: Normal

Buah dada: Simetris, tidak terdapat massa dan pembengkakan.

Paru-Paru

Inspeksi: Simetris, kanan = kiri

Palpasi: fremitus (+) kiri = kanan di depan dan belakang

Perkusi: Sonor di semua permukaan thorax

Auskultasi : Vesikuler, ronki -/- pada basal, wheezing -/-

JantungInspeksi: Iktus cordis tidak terlihat

Palpasi: Iktus cordis teraba di ics 5 sinistra

Perkusi: Batas jantung kiri ICS 6 axilla midclavicula sinistra

Batas jantung kanan ICS 5 garis sternum dextra

Auskultasi : Depan = Bunyi jantung I/II regular gallop (-) murmur(-)Pembuluh DarahArteri temporalis, karotis, brakhialis, radialis, femoralis, poplitea dan tibialis posterior dalam batas normal.Abdomen

Inspeksi

: Datar

Palpasi: Dinding perut normal, terdapat nyeri tekan pada epigastrium.

Hati : Teraba, kesan hepar normal, nyeri tekan (-), permukaan datar, tidak bernodul konsistensi lunak.

Limpa : Normal

Ginjal : Normal

Auskultasi : BU + Normal

Refleks dinding perut : -

Genitalia eksterna : Tidak ada indikasi pemeriksaan.

Anggota gerak

Lengan : tonus normal, massa -, sendi gerak aktif kekuatan otot 5 pada kedua lengan

Tungkai dan kaki : Tonus normal, gerakan aktif kekuatan 5/5 di tungkai kiri dan 5/5 di tungkai kanan. Terdapat luka ulkus mengering pada kaki kananRefleks

Refleks fisiologis normal, tidak ditemukan adanya reflex patologis.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah

Hb: 8,7g/dL

Ht : 21 %

Leukosit: 2.700 /uL

L E D: 56 mm/jam

Hitung Jenis: Basophil 0% Eosinophil 0% Batang 0% Segmen 67% Limfosit 5 % Monosit 4%

Trombosit: 286.000/ uL

Urine Lengkap belum dilakukan

Tinja Lengkap belum dilakukan

GDS: 260Ureum : 242Creatinine: 15,97RINGKASAN

Pasien Laki-laki, Tn. M berusia 58 tahun datang dengan keluhan mual dan muntah terus menerus selama seminggu SMRS, yang tidak kunjung membaik walaupun sudah pergi berobat. Keluhan mual muntah disertai rasa tidak nyaman pada perutnya. Pasien juga merasa frekuensi berkemihnya menurun dibandingkan sebelumnya, dari yang awalnya 5-6 kali sehari menjadi 2-3 kali sehari dengan urine yang sedikit dan keruh, serta berbuih. Pasien mengaku menderita diabetes mellitus dan berobat rutin selama lebih dari 10 tahun ke belakang. Pasien telah mengalami gangguan pada penglihatan dan penyembuhan luka akibat penyakit DMnya. Pasien juga mengaku memiliki riwayat hipertensi yang baru diketahuinya 8 bulan yang lalu. Pasien merupakan perokok aktif. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/70, dan pemeriksaan penunjang menunjukkan bahwa Ureum = 242 mg/dl creatinine = 15,79 mg/dl GDS = 260 mg/dl

DIAGNOSIS KERJA DAN DASAR DIAGNOSIS

1. Diagnosis kerja

ESRD e.c Nefropati diabetikum +Diabetes Mellitus Tipe II + Hipertensi Stage II2. Dasar Diagnosis

Frekuensi urin menurun, volume berkurang, dengan urine berbuih.Riwayat DM tidak terkontrol 10 tahunOliguriaPolifagi

Polidipsi

Berat badan yang turun drastisGDS = 260Ureum = 242Creatinine = 15.97Riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus

Kebiasaan makan makanan dominasi karbohidrat tinggi dan gula.

Riwayat merokok aktif.

Tekanan darah = 150/70DIAGNOSIS BANDING

Chronic Heart Failure Acute Kidney InjuryDasar Diagnosis :

Mual muntah dan perasaan tidak nyaman pada perut, oliguria, foamy urine, lemas, riwayat diabetes 10 tahun, riwayat hipertensi tidak terkontrol, TD = 150/70 mmHg GDS = 260 Ureum = 242 Creatinine = 15,97PEMERIKSAAN ANJURAN

Urinalisis USG ginjal

Foto thorax

Cek elektrolitRENCANA PENGELOLAAN Hemodialisis, cyto. Inj Ranitidine amp/12 jam Inj Ondancentrone 2 x 1 amp (amp) Furosemide 1 x 1 amp (pagi) Asam folat 2 x 1 Glimepiride 1 x 2mgPENCEGAHAN

Hindari diet tinggi karbohidrat, garam dan gulaPROGNOSIS

Quo ad Vitam dubia ad malamQuo ad Functionam dubia ad malam

Quo ad Sana tianam dubia ad malamBAB IIITINJAUAN PUSTAKA