12
Related Knowledge and Attitude of Mothers With Basic Immunization Completion in The Work Area Of Temindung Public Health Center Samarinda City 2019 Elisa Susanti1*, Wiyadi 2 , Rahmawati Wahyuni 3 * Corresponding Autor: Elisa Susanti, Department of Midwifery Polytechnic Ministry of Health of East Kalimantan, Indonesia E-mail: [email protected], Phone: +6285200746332 Abstract Background : Basic immunization is required immunizations administrationto infants before the age of one (1) year in order to protect the baby from illness, Since 2014- 2016, accounting for about 1.7 million children have not been immunized or incomplete immunization status. In 2017, of the 26 health centers in the city of Samarinda complete basic immunization coverage amounted to 90.30% which is the highest Puskesmas Sungai Kapih (133.85%) and the lowest is Temindung Health Center (57.77%), based on these data there are very significant gaps of the basic immunization coverage in Samarinda. Objective : The purpose of this study to determine the relationship of mother's knowledge and attitude with complete basic immunization at Puskesmas Temindung in 2019 Design : The design of this study was cross-sectional, population studies are mothers with babies aged 9-12 months who come to the health center for immunization against measles Temindung. Mechanical Sampling in this study with a purposive sampling counted 49 people. Result : Results of this study showed no association with the mother's knowledge of complete basic immunization with a p-value of 0.301 and no association with the mother's attitude of complete basic immunization with a p-value of 0.081. Conclusion : No relation with the mother's knowledge and attitude of complete basic immunization in Puskesmas Temindung. Keywords: basic immunization, knowledge, attitudes 1. student of midwiferys, polytechnic Ministry of Health East Kalimantan 2. lecturer of Nursing major, polytechnic Ministry of Health East Kalimantan 3. lecturr of Midwifery major, polytechnic Ministry of Health East Kalimantan

New to infants before the age of one (1) year in order to protect the …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/233/1/MANUSCRIPT (ELISA... · 2019. 7. 17. · puskesmas Sungai Kapih (133,85%)

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Related Knowledge and Attitude of Mothers With Basic Immunization Completion

    in The Work Area Of Temindung Public Health Center

    Samarinda City 2019

    Elisa Susanti1*, Wiyadi2, Rahmawati Wahyuni

    3

    *Corresponding Autor: Elisa Susanti, Department of Midwifery Polytechnic Ministry of Health of East Kalimantan, Indonesia E-mail: [email protected], Phone: +6285200746332

    Abstract

    Background : Basic immunization is required immunizations administrationto infants

    before the age of one (1) year in order to protect the baby from illness,Since 2014-2016, accounting for about 1.7 million children have not been immunized or incomplete

    immunization status. In 2017, of the 26 health centers in the city of Samarinda complete basic immunization coverage amounted to 90.30% which is the highest Puskesmas Sungai Kapih (133.85%) and the lowest is Temindung Health Center (57.77%), based on these data there are very significant gaps of the basic immunization coverage in Samarinda. Objective : The purpose of this study to determine the relationship of mother's knowledge and attitude with complete basic immunization at Puskesmas Temindung in 2019

    Design : The design of this study was cross-sectional, population studies are mothers with babies aged 9-12 months who come to the health center for immunization against measles Temindung. Mechanical Sampling in this study with a purposive sampling counted 49 people. Result : Results of this study showed no association with the mother's knowledge of complete basic immunization with a p-value of 0.301 and no association with the mother's attitude of complete basic immunization with a p-value of 0.081. Conclusion : No relation with the mother's knowledge and attitude of complete basic

    immunization in Puskesmas Temindung.

    Keywords: basic immunization, knowledge, attitudes

    1. student of midwiferys, polytechnic Ministry of Health East Kalimantan 2. lecturer of Nursing major, polytechnic Ministry of Health East Kalimantan 3. lecturr of Midwifery major, polytechnic Ministry of Health East Kalimantan

    mailto:[email protected]

  • HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN

    IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMINDUNG

    TAHUN 2019

    Elisa Susanti1*

    , Wiyadi2, Rahmawati Wahyuni

    3

    *Penulis Korespondensi: Elisa Susanti, Jurusan Kebidanan Prodi D-IV Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Indonesia Email: [email protected], Phone: +6285200746332

    Intisari

    Latar belakang : Imunisasi dasar merupakan imunisasi yang diwajibkan pemberiannya

    kepada bayi sebelum berusia 1 (satu) tahun dalam rangka melindungi bayi dari

    penyakit. Sejak 2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya. Pada tahun 2017, dari 26 puskesmas di kota Samarinda cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 90.30% yang tertinggi adalah

    puskesmas Sungai Kapih (133,85%) dan yang terendah adalah Puskesmas Temindung (57,77%), berdasarkan data tersebut ada kesenjangan yang sangat signifikan terhadap cakupan imunisasi dasar di Kota Samarinda. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Temindung tahun 2019. Desain : Desain penelitian ini adalah cross sectional, populasi penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 9-12 bulan yang datang untuk imunisasi campak ke Puskesmas

    Temindung . Teknik pengambilan sample pada penelitian ini dengan cara purposive sampling sebanyak 49 orang. Hasil : Hasil penelitian ini diperoleh tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar dengan nilai p-value sebesar 0,301 dan tidak ada hubungan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar dengan nilai p-value sebesar 0,081. Kesimpulan : Tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Temindung.

    Kata Kunci : imunisasi dasar, pengetahuan, sikap

    1. mahasiswa jurusan kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur 2. dosen jurusan keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur 3. dosen jurusan kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

    mailto:[email protected]

  • 1

    Pendahuluan

    Menurut Permenkes RI No. 12

    tahun 2017 tentang penyelenggaraan

    imunisasi, menerangkan bahwa

    imunisasi dasar merupakan imunisasi

    yang diwajibkan pemberiannya

    kepada bayi sebelum berusia 1 (satu)

    tahun dalam rangka melindungi bayi

    dari penyakit.

    Cakupan vaksinasi global pada

    tahun 2017, sekitar 85% bayi di

    seluruh dunia (116,2 juta bayi)

    menerima 3 dosis vaksin difteri-

    tetanus-pertusis (DTP3), melindungi

    mereka dari penyakit menular yang

    dapat menyebabkan penyakit serius

    dan cacat atau berakibat fatal. 123

    negara telah mencapai paling sedikit

    90% cakupan vaksin DTP3, namun

    diperkirakan 19,9 juta bayi di seluruh

    dunia tidak terjangkau oleh layanan

    imunisasi rutin seperti 3 dosis vaksin

    DTP. Sekitar 60% dari anak-anak ini

    tinggal di 10 negara: Afghanistan,

    Angola, Republik Demokratik

    Kongo, Ethiopia, India, Indonesia,

    Irak, Nigeria, Pakistan, dan Afrika

    Selatan (WHO, 2018).

    Cakupan pemberian imunisasi

    dasar lengkap pada bayi secara

    nasional terus mengalami

    peningkatan, pada tahun 2015

    cakupan imunisasi dasar lengkap

    pada bayi mencapai 86,9%, pada

    tahun 2016 yaitu 91,1% dan pada

    tahun 2017 mencapai 92,04

    (Kemenkes RI). Meskipun cakupan

    secara nasional sudah mencapai

    target, kesenjangan cakupan di

    beberapa daerah masih ada. Masih

    terdapat anak-anak yang sama sekali

    belum mendapatkan imunisasi atau

    belum lengkap imunisasinya. Sejak

    2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta

    anak belum mendapatkan imunisasi

    atau belum lengkap status

    imunisasinya (Kemenkes RI, 2018).

    Penyebab kesenjangan cakupan

    imunisasi di Indonesia terjadi karena

    kurangnya pengetahuan masyarakat,

    kurangnya informasi tentang

    imunisasi serta kondisi geografis

    yang menjadi tantangan bagi

    program Iminisasi (Kemenkes RI,

    2015).

    Pada tahun 2017, dari 26

    puskesmas di kota Samarinda

    cakupan imunisasi dasar lengkap

    sebesar 90,30% yang tertinggi adalah

    puskesmas Sugai Kapih (133,85%)

    dan yang terendah adalah Puskesmas

    Temindung (57,77%), berdasarkan

  • 2

    data tersebut ada kesenjangan yang

    sangat signifikan terhadap cakupan

    imunisasi dasar di Kota Samarinda

    (Dinkes Kota Samarinda, 2017).

    Dampak dari tidak lengkapnya

    pemberian imunisasi dasar

    menyebabkan anak rentan terhadap

    penyakit. Imunisasi dasar dapat

    mencegah anak dari penyakit-

    penyakit seperti Hepatitis B, TBC,

    Polio, Difteria, Pertusis, Tetanus,

    Campak, Pneumonia dan Meningitis

    yang disebabkan Hemofilus tipe b.

    (Kemenkes RI, 2017).

    Upaya untuk meningkatkan status

    imunisasi dan kelengkapan imunisasi

    pada anak tidak lepas dari peranan

    orang tua terutama ibu, tingkat

    pengetahuan orang tua dan sikap

    orang tua berperan penting dalam

    pemberian imunisasi

    Tujuan umum penelitian untuk

    mengetahui hubungan pengetahuan

    dan sikap ibu dengan kelengkapan

    imunisasi dasar di wilayah kerja

    Puskesmas Temindung tahun 2019.

    Metode Penelitian

    Jenis penelitian ini merupakan

    penelitian deskriptif analitik dengan

    desain penelitian menggunakan

    rancangan cross sectional yang

    bertujuan mengetahui hubungan

    antara variable dimana variable

    bebas yaitu pengetahuan dan sikap

    ibu dengan variable terikat yaitu

    kelengkapan imunisasi dasar di

    identifikasi dalam satu waktu dengan

    menggunakan kuesioner dan buku

    KIA (point time approachi)

    (Notoatmodjo, 2010).

    Penelitian ini dilaksanakan pada

    tanggal 08 - 15 Maret 2019 di

    Wilayah kerja Puskesmas

    Temindung Samarinda. Populasi

    penelitian ini adalah ibu yang

    memiliki bayi usia 9-12 bulan yang

    datang untuk imunisasi campak ke

    Puskesmas Temindung selama 3

    bulan terakhir yaitu bulan Mei - Juli

    tahun 2018. Teknik pengambilan

    sample pada penelitian ini dengan

    cara purposive sampling dengan

    jumlah sampel sebanyak 49 orang

    ibu bayi/balita.

  • 3

    Hasil Penelitian

    1. Analisa Univariat

    Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi

    Usia Responden

    Usia Frekuensi (%)

    < 20 Th 2 4.1

    20-35

    Th 37 75.5

    >35 Th 10 20.4

    Jumlah 49 100

    Sumber data primer 2019

    Berdasarkan Tabel 4.1 hampir

    seluruhnya (75,5%) responden

    berusia 20-35 tahun.

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi

    Pendidikan Responen/

    Pendidikan Frekuensi (%)

    Tidak Tamat

    SD/Tamat SD 7 14.3

    Tamat SMP 9 18.4

    Tamat SMA 22 44.9

    Tamat

    Akademi/Sarjana 11 22.4

    Jumlah 49 100

    Sumber Data Primer 2019

    Berdasarkan Tabel 4.2 hanya

    sebagian (44,9%) responden

    memiliki latar belakang pendidikan

    Tamat SMA

    Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi

    Pekerjaan Responden

    Pekerjaan Frekuensi (%)

    Tidak Bekerja/

    Ibu Rumah

    Tangga

    40 81.6

    Pegawai

    Swasta/

    Wiraswasta

    9 18.4

    Jumlah 49 100

    Sumber Data Primer 2019

    Berdasarkan Tabel 4.3 hampir

    seluruhnya (81,6%) responden tidak

    bekerja/ibu rumah tangga.

    Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi

    Pengetahuan Responden

    Pengetahuan Frekuensi (%)

    Kurang 2 4.1

    Cukup 14 28.6

    Baik 33 67.3

    Jumlah 49 100

    Sumber Data Primer 2019

    Berdasarkan Tabel 4.4 sebagian

    besar (67,3%) responden memiliki

    pengetahuan baik mengenai

    imunisasi dasar.

    Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi

    Sikap Responden

    Sikap Frekuensi (%)

    Negatif 2 4.1

    Positif 47 95.9

    Jumlah 49 100

    Sumber Data Primer 2019

    Berdasarkan Tabel 4.5 hampir

    seluruhnya (95,9%) responden

  • 4

    memiliki sikap positif terhadap

    imunisasi dasar

    Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi

    KelengkapanImunisasi Dasar

    Imunisasi

    Dasar Frekuensi (%)

    Tidak

    Lengkap 2 4.1

    Lengkap 47 95.9

    Jumlah 49 100

    Sumber Data Primer 2019

    Berdasarkan Tabel 4.6 hampir

    seluruhnya (95,9%) responden

    memiliki bayi/balita yang telah

    mendapatkan imunisasi dasar

    lengkap.

    2. Analisa Bivariat

    Analisa bivariat dilakukan untuk

    mengetahui hubungan pengetahuan

    dan sikap ibu dengan kelengkapan

    imunisasi dasar. Analisa bivariat

    pada penelitian ini menggunakan uji

    Kolmogorov–Smirnov untuk

    mengukur hubungan pengetahuan

    dengan kelengkapan imunisasi dasar

    dan uji Fisher untuk mengukur

    hubungan sikap ibu dengan

    kelengkapan imunisasi dasar sebagai

    berikut:

    Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan

    Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi

    Dasar di Puskesmas Temindung

    Pengeta

    huan

    Kelengkapan

    imunisasi Total p

    Tidak

    lengkap Lengkap

    n % n %

    Kurang 0 0 2 100 2

    0.301 Cukup 2 14.3 12 85.7 14

    Baik 0 0 33 100 33

    Jumlah 2 47 49

    Sumber Data Primer 2019

    Berdasarkan Tabel 4.7 dari 2

    orang responden (100%) dengan

    pengetahuan kurang mendapatkan

    imunisasi dasar lengkap. Dari 14

    responden dengan pengetahuan

    cukup, sebanyak 2 orang (14.3%)

    tidak lengkap mendapatkan

    imunisasi dasar dan sebanyak 12

    orang (85.7 %) mendapatkan

    imunisasi dasar lengkap. Dari 33

    orang responden (100%) dengan

    pengetahuan baik seluruhnya

    mendapatkan imunisasi dasar

    lengkap.

    Analisis hubungan antara

    pengetahuan ibu dengan kelengkapan

    imunisasi dasar dilakukan dengan

    menggunakan uji alternatif Chi-

    Square yaitu uji Kolmogorov-

    Smirnov dengan nilai Significancy

    menunjukkan angka 0,301 jika nilai

    p-value > 0.05 maka Ho diterima,

  • 5

    yang artinya tidak ada hubungan

    antara pengetahuan ibu dengan

    kelengkapan imunisasi dasar di

    wilayah kerja Puskesmas

    Temindung.

    Tabel 4.8 Hubungan Sikap Ibu

    dengan Kelengkapan Imunisasi

    Dasar di Puskesmas Temindung

    Sikap Kelengkapan

    imunisasi

    Total p Tidak

    lengkap Lengkap

    n % n %

    Negatif 1 50 1 50 2 0.081

    Positif 1 2.1 46 97.9 47

    Jumlah 2 47 49

    Sumber Data Primer 2019

    Berdasarkan Tabel 4.8 dari 2

    orang responden dengan sikap

    negatif, terdapat 1 orang (50%)

    mendapatkan imunisasi dasar

    lengkap. Dari 47 responden dengan

    sikap positif terdapat 1 orang (2,1%)

    tidak mendapatkan imunisasi dasar

    lengkap dan sebanyak 46 responden

    (97,7%) mendapatkan imunisasi

    dasar lengkap

    Analisis hubungan antara sikap

    ibu dengan kelengkapan imunisasi

    dasar dilakukan dengan

    menggunakan uji alternatif Chi-

    Square yaitu uji Fisher dengan nilai

    p-value menunjukkan angka 0,081.

    Jika p-value > 0.05 maka Ho

    diterima, yang artinya tidak ada

    hubungan antara sikap ibu dengan

    kelengkapan imunisasi dasar di

    wilayah kerja Puskesmas

    Temindung.

    Pembahasan

    1. Analisa Univariat

    a. Pengetahuan Ibu Mengenai

    Imunisasi Dasar

    Hasil penelitian ini menunjukkan

    sebagian besar (67,3%) responden di

    wilayah kerja Puskesmas Temindung

    memiliki pengetahuan yang baik

    mengenai imunisasi dasar. Tingkat

    pengetahuan baik mengenai

    imunisasi dasar sejalan dengan latar

    belakang pendidikan responden yang

    baik, dimana sebagian responden

    memiliki pendidikan SMA dan

    hampir seluruhnya responden berada

    pada usia dewasa.

    Hasil penelitian ini sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan Rahmi

    Kurnia Gustin (2012) dari 109

    responden lebih dari sebagian (53,2

    %) memiliki pengetahuan tinggi

    tentang imunisasi dasar. Hasil

    penelitian ini juga didukung oleh

    penelitian Razana Hijani (2014) dari

    100 responden yang diteliti, tingkat

  • 6

    pengetahuan yang terbanyak yaitu

    baik dengan jumlah 76 orang

    responden (76%).

    b. Sikap Ibu Mengenai Imunisasi

    Dasar

    Berdasarkan penelitian hampir

    seluruhnya (95,9%) ibu di wilayah

    kerja Puskesmas Temindung

    memiliki sikap positif terhadap

    imunisasi dasar. Sikap positif ini

    disebabkan karena pengetahuan yang

    baik mengenai imunisasi dasar

    sehingga responden menyadari akan

    pentingnya pemberian imunisasi

    dasar bagi anaknya. Sikap responden

    terhadap imunisasi dasar di

    pengaruhi oleh pengalaman pribadi

    ataupun pengalaman orang lain yang

    di percaya dan di anggap baik untuk

    di ikuti oleh responden.

    Hasil penelitian ini sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan Rahmi

    Kurnia Gustin (2012) yang

    menunjukkan hasil penelitian dengan

    jumlah 109 orang responden lebih

    dari sebagian (51,4 %) memiliki

    sikap positif tentang imunisasi dasar.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Siti

    Umaroh (2014) dari 70 sampel

    dengan kelompok Kontrol dan kasus,

    menunjukkan sebagian besar ibu

    dengan sikap yang positif (54,3%).

    c. Kelengkapan Imunisasi Dasar

    Berdasarkan hasil penelitian

    hampir seluruhnya (95,9%) ibu di

    wilayah kerja Puskesmas Temindung

    memiliki bayi/balita yang telah

    mendapatkan imunisasi dasar

    lengkap. Hal ini disebabkan karena

    didukung dengan tingkat pendidikan

    yang tinggi, pengetahuan responden

    yang baik mengenai imunisasi dasar,

    sikap responden yang positif,

    pelayanan imunisasi dasar yang

    mudah didapatkan, serta adanya

    peraturan pemerintah yang

    mewajibkan setiap bayi harus

    mendapatkan imunisasi dasar.

    Hasil penelitian ini sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan Wadud

    (2013), yang menunjukkan hasil

    penelitian dengan jumlah sampel

    sebesar 53 bayi didapatkan

    kelengkapan imunisasi dasar bayi

    lengkap sebanyak 69,8% dan status

    imunisasi dasar bayi tidak lengkap

    sebanyak 30,2%. Dan didukung oleh

    penelitian Razana Hijani (2014) yang

    menunjukkan hasil penelitian

    kelengkapan imunisasi dasar yang

  • 7

    terbanyak yaitu lengkap dengan

    jumlah 66 orang responden (66%).

    2. Analisa Bivariat

    a. Hubungan Pengetahuan ibu

    dengan Kelengkapan Imunisasi

    Dasar

    Berdasarkan hasil penelitian

    menunjukkan nilai p-value 0,301

    yang artinya tidak ada hubungan

    antara pengetahuan ibu dengan

    kelengkapan imunisasi dasar di

    wilayah kerja Puskesmas

    Temindung. Hal ini terjadi karena

    terdapat 2 orang responden dengan

    pengetahuan cukup tidak

    memberikan imunisasi dasar lengkap

    kepada anaknya sedangkan

    responden dengan pengetahuan

    kurang, seluruhnya memberikan

    imunisasi dasar lengkap kepada

    anaknya. Hasil penelitian ini

    menunjukkan seseorang dengan

    pengatahuan yang lebih baik belum

    tentu mau memberikan imunisasi

    dasar kepada anaknya. Selain faktor

    pengetahuan terdapat juga beberapa

    faktor lain yang ikut serta

    mempengaruhi seseorang dalam

    pemberian imunisasi dimana faktor

    tersebut tidak diteliti dalam

    penelitian ini, seperti faktor tradisi

    atau kepercayaan, fasilitas kesehatan,

    sikap dan perilaku tokoh masyarakat,

    faktor pengganggu dan lain-lain.

    Hasil penelitan ini sesuai dengan

    penelitian Rahmi Kurnia Gustin

    (2014) yang menyatakan tidak

    adanya hubungan pengetahuan ibu

    dengan imunisasi dasar dengan nilai

    p = 0,175. Hasil penelitian ini tidak

    sejalan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Dewi Nur Intan Sari

    (2015) menunjukkan terdapat

    hubungan yang signifikan antara

    pengetahuan ibu tentang imunisasi

    dasar dengan kelengkapan imunisasi

    dasar bayi di wilayah kerja

    Puskesmas Bendo Kabupaten

    Magetan.

    b. Hubungan Sikap Ibu dengan

    Kelengkapan Imunisasi Dasar

    Berdasarkan hasil penelitian

    menunjukkan nilai p-value 0,081

    yang artinya tidak ada hubungan

    antara sikap ibu dengan kelengkapan

    imunisasi dasar di wilayah kerja

    Puskesmas Temindung. Responden

    yang tidak memberikan imunisasi

    dasar lengkap kepada anaknya

    berjumlah 2 orang 1 orang dari

    responden yang bersikap positif dan

  • 8

    1 orang dari responden dengan sikap

    negatif. Responden dengan sikap

    positif tidak memberikan imunisasi

    dasar lengkap kepada anaknya terjadi

    karena pengalaman pribadi

    responden yang kurang baik terhadap

    imunisasi dan rasa takut akan efek

    samping setelah pemberian imunisasi

    sedangkan kemungkinan responden

    dengan sikap negatif memberikan

    imunisasi kepada anaknya karena

    adanya dukungan dari orang sekitar

    seperti ajakan dari kader kesehatan

    dan dorongan keluarga dan peranan

    petugas kesehatan yang aktif untuk

    mengajak ibu dalam pemberian

    imunisasi.

    Hasil penelitian ini sesuai dengan

    penelitian Rahmi Kurnia Gustin

    (2014) tidak adanya hubungan sikap

    dengan pemberian. Hasil penelitian

    berbeda dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Yuliati

    Amperaningsih (2018) yang

    menyatakan bahwa ada hubungan

    sikap ibu tentang imunisasi dasar

    dengan kelengkapan imunisasi dasar

    di wilayah kerja Puskesmas Sekincau

    Kabupaten Lampung Barat karena

    dengan sikap yang mendukung

    maka seseorang akan lebih baik

    dalam memberikan persepsi sesuatu

    yang ia ketahui.

    Kesimpulan

    1. Gambaran pengetahuan ibu

    mengenai imunisasi dasar

    menunjukkan bahwa sebagian

    besar ibu memiliki pengetahuan

    baik tentang imunisasi dasar, yaitu

    sebanyak 33 orang (67,3%).

    2. Gambaran sikap ibu mengenai

    imunisasi dasar menunjukkan

    hampir seluruhnya responden

    memiliki sikap positif terhadap

    imunisasi dasar, yaitu sebanyak

    47 orang (95,9%).

    3. Gambaran kelengkapan imunisasi

    dasar di wilayah kerja Puskesmas

    Temingdung menunjukkan bahwa

    hampir seluruhnya responden

    memiliki bayi/balita yang telah

    mendapatkan imunisasi dasar

    lengkap, yaitu sebanyak 47 orang

    (95,9%).

    4. Hubungan pengetahuan ibu

    dengan kelengkapan imunisasi

    dasar di wilayah kerja Puskesmas

    Temindung menunjukkan nilai p-

    value sebesar 0,301 jika nilai p-

    value > 0.05 maka Ho diterima,

    yang artinya tidak ada hubungan

  • 9

    antara pengetahuan ibu dengan

    kelengkapan imunisasi dasar

    5. Hubungan Sikap ibu dengan

    kelengkapan imunisasi dasar di

    wilayah kerja Puskesmas

    Temindung menunjukkan nilai p-

    value sebesar 0,081. Jika p-value

    > 0.05 maka Ho diterima, yang

    artinya tidak ada hubungan antara

    sikap ibu dengan kelengkapan

    imunisasi dasar.

    Saran

    Bagi ibu bayi/balita diharapkan

    selalu aktif dan ikut berperan serta

    dalam pemberian imunisasi dasar

    yang diwajibkan, guna mencegah

    anak menderita penyakit berbahaya

    dan Peneliti diharapkan dapat

    memperluas objek penelitian

    sehingga penelitian dapat bersifat

    general. Peneliti dapat meningkatkan

    populasi yang di gunakan sehingga

    jumlah responden yang menjadi

    objek penelitian benar-benar dapat

    mewakili popupasi di masyarakat.

    Daftar Pustaka

    Amperaningsih, Y. (2018).

    Hubungan Sikap Ibu dengan

    Kelengkapan Imunisasi Dasar di

    Wilayah Kerja Puskesmas

    Sekincau Kabupaten Lampung

    Barat. Ejurnal.Poltekkes-

    Tjk.Ac.Id/, 14. Retrieved from

    https://ejurnal.poltekkes-

    tjk.ac.id/index.php/JKEP/article

    /view/1308

    Dewi, A. P. (2013). Hubungan

    Tingkat Pengetahuan Ibu

    dengan Pemberian Imunisasi

    Dasar Lengkap pada Bayi di

    Kelurahan Parupuk Tabing

    Wilayah Kerja Puskesmas

    Lubuk Buaya Kota Padang.

    Andalas Journal of Healt, 3,

    (2), 114-118.

    http://jurnal.fk.unand.ac.id/inde

    x.php/jka/article/view/43/38

    Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

    (2017). Cakupan Imunisasi

    Dasar pada Bayi. Samarinda.

    Gustin, R. K. (2012). Hubungan

    Pengetahuan dan Sikap Tentang

    Imunisasi Terhadap Pemberian

    Imunisasi Dasar Lengkap pada

    Balita di Wilayah Kerja

    Puskesmas Malalak Kabupaten

    Agam. Journal Kesehatan

    STIKes Prima Nusantara

    Bukittinggi, 3 (2).

    http://download.portalgaruda.or

    g/article.php

    Hijani, R. (2014). Hubungan

    Pengetahuan Ibu Tentang

    Imunisasi Terhadap

    Kelengkapan Imunisasi Dasar

    pada Balita Di Wilayah Kerja

    Puskesmas Dumai Kota

    Kelurahan Dumai Kota.

    Jom.Unri.Ac.Id, 1. Retrieved

    from

  • 10

    https://jom.unri.ac.id/index.php/

    JOMPSIK/article/view/4116

    Kementrian Kesehatan RI. (2018).

    Pentingnya Imunisasi Dasar

    Lengkap untuk Anak Indonesia.

    Retrieved from

    http://promkes.kemkes.go.id/?p

    =8986

    Maryumi, A. (2013). Ilmu Kesahatan

    Anak dalam Kebidanan.

    Jakarta: TIM

    Masyarakat, B. K. dan P. (2017).

    Cakupan Imunisasi Nasional

    Alami Peningkatan.

    http://www.depkes.go.id/article/

    view/17042600002/cakupan-

    imunisasi-nasional-alami-

    peningkatan.html

    Masyarakat, B. K. dan P. (2018).

    Berikan Anak Imunisasi Rutin

    Lengkap, Ini Rinciannya.

    Retrieved from

    http://www.depkes.go.id/article/

    view/18043000011/berikan-

    anak-imunisasi-rutin-lengkap-

    ini-rinciannya.html

    Mubarok. (2007). Promosi

    Kesehatan Sebuah Pengantar

    Proses Belajar Mengajar.

    Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Muslihatun WN. (2010). Asuhan

    Neonatus Bayi dan Balita.

    Yogyakarta: Fitramaya

    Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan

    dan Perilaku Kesehatan

    (Pertama). Jakarta: PT Rineka

    Cipta.

    Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi

    Penelitian Kesehatan. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Pusdiklatnakes. (2014). Buku Ajar

    Imunisasi. Pusat Pendidikan dan

    Pelatihan Tenaga Kesehatan.

    Puskesmas Temindung. (2018).

    Profil Puskesmas Temindung

    Samarinda. Samarinda.

    Sari, D. N. I. (2015). Hubungan

    Pengetahuan Ibu Tentang

    Imunisasi Dasar dengan

    Kelengkapan Imunisasi Dasar

    Bayi Di Wilayah Kerja

    Puskesmas Bendo Kabupaten

    Magetan. Ums.Ac.Id. Retrieved

    from

    http://journals.ums.ac.id/index.p

    hp/biomedika/article/download/

    2910/1832

    Sugiyono. (2012). Metode penelitian

    pendidikan:(pendekatan

    kuantitatif, kualitatif dan R &

    D). Bandung: Alfabeta.

    Suharsimi, A. (2010). Prosedur

    Penelitian. Jakarta: Rineka

    Cipta.

    Sujarweni, V. W. (2014). Metode

    Penelitian: Lengkap, Praktis,

    dan Mudah Dipahami.

    Yogyakarta: Pustaka Baru Pres.

    Sumantri, A. (2013). Metodologi

    Penelitian Kesehatan (kedua).

    Jakar: Prenada Media Group.

    Umaroh, S. (2014). Hubungan antara

    pengetahuan dan sikap ibu

    dengan kelengkapan imunisasi

    dasar di wilayah kerja

    puskesmas kartasura kabupaten

    sukoharjo. Fakultas Ilmu

    Kesehatan Universitas

    Muhammadiya Surakarta.

    http://eprints.ums.ac.id/30975/1

    7/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

    WHO. (2018). Immunization

    coverage. Retrieved from

    http://www.who.int/news-

    room/fact-

    sheets/detail/immunization-

    coverage