3
Nikmat Hidup Setelah diri bertambah besar di tempat kecil tak muat lagi, Setelah harga bertambah tinggi orang pun segan datang menawar, Rumit beredar di tempat kecil kerap bertemu kawan yang culas, Laksana ombak di dalam gelas diri merasai bagai terpencil, Walaupun musnah harta dan benda harga diri janganlah jatuh, Binaan pertama walaupun runtuh kerja yang baru mulailah pula, Pahlawan budi tak pernah nganggur khidmat hidup sambung bersambung, Kadang turun kadang membumbung sampai istirahat di liang kubur, Tahan haus tahanlah lapar bertemu sulit hendaklah tenang, Memohon-mohon jadikan pantang dari mengemis biar terkapar, Hanya dua tempat bertanya pertama tuhan kedua hati, Dari mulai hidup sampai pun mati timbangan insan tidaklah sama, Hanya sekali singgah ke alam sesudah mati tak balik lagi, Baru rang tahu siapa diri setelah tidur di kubur kelam, Wahai diriku teruslah maju di tengah jalan janganlah berhenti, Sebelum ajal, janganlah mati keridhaan Allah, itulah tuju, Selama nampak tubuh jasmani gelanggang malaikat bersama setan, Ada pujian ada celaan lulus ujian siapa berani, Jika hartamu sudah tak ada belumlah engkau bernama rugi, Jika berani tak ada lagi separuh kekayaan porak poranda, Musnah segala apa yang ada jikalau jatuh martabat diri,

Nikmat hidup dl

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nikmat hidup dl

Nikmat HidupSetelah diri bertambah besardi tempat kecil tak muat lagi,Setelah harga bertambah tinggiorang pun segan datang menawar,Rumit beredar di tempat kecilkerap bertemu kawan yang culas,Laksana ombak di dalam gelasdiri merasai bagai terpencil,Walaupun musnah harta dan bendaharga diri janganlah jatuh,Binaan pertama walaupun runtuhkerja yang baru mulailah pula,Pahlawan budi tak pernah nganggurkhidmat hidup sambung bersambung,Kadang turun kadang membumbungsampai istirahat di liang kubur,Tahan haus tahanlah laparbertemu sulit hendaklah tenang,Memohon-mohon jadikan pantangdari mengemis biar terkapar,Hanya dua tempat bertanyapertama tuhan kedua hati,Dari mulai hidup sampai pun matitimbangan insan tidaklah sama,Hanya sekali singgah ke alamsesudah mati tak balik lagi,Baru rang tahu siapa dirisetelah tidur di kubur kelam,Wahai diriku teruslah majudi tengah jalan janganlah berhenti,Sebelum ajal, janganlah matikeridhaan Allah, itulah tuju,Selama nampak tubuh jasmanigelanggang malaikat bersama setan,Ada pujian ada celaanlulus ujian siapa berani,Jika hartamu sudah tak adabelumlah engkau bernama rugi,Jika berani tak ada lagiseparuh kekayaan porak poranda,Musnah segala apa yang adajikalau jatuh martabat diri,

Page 2: Nikmat hidup dl

Wajah pun muram hilanglah seriratapan batin dosa namanya,Jikalau dasar budimu culastidaklah berubah kerana pangkat,Bertambah tinggi jenjang di tingkatperangai asal bertambah jelas,Tatkala engkau menjadi paluberanilah memukul habis-habisan,Tiba giliran jadi landasantahanlah pukulan biar bertalu,Ada nasihat saya terimamenyatakan fikiran baik berhenti,sebablah banyak orang membencisupaya engkau aman sentosa,Menahan fikiran aku tak mungkinmenumpul kalam aku tak kuasa,Merdeka berfikir gagah perkasaberani menyebut yang aku yakin,Celalah saya makilah sayaakan ku sambut bertahan hati,Ada yang suka ada yang bencihiasan hidup di alam mayaHati SanubariBiarkanlah saya menyebut apa yang terasa;Kemudian tuan bebas memberi saya namadengan apa yang tuan sukai;Saya adalah pemberi maaf,dan perangai saya adalah mudah, tidak sulit.Cuma rasa hati sanubari itutidaklah dapat saya menjualnya;Katakanlah kepadaku, demi Tuhan.Adakah rasa hati sanubari itu bisa dijual?Roda PedatiNasib makhluk adalah laksana roda pedatiIa turun dan ia naik, silih bergantiDemikian kehendak Tuhan Rabbul IzzatiKita menunggu kadar,kita berharap dan menanti..Biar Mati Badanku KiniBiar mati badanku kiniPayah benar menempuh hidupHanya khayal sepanjang hidupBiar muram pusaraku sunyi

Page 3: Nikmat hidup dl

Cucuk kerah pudingnya redupLebih nyaman tidur di kubur