Upload
rosalina-ocha
View
345
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk menjadikan manusia
berbudaya.Budaya dalam pengertian yang sangat luas mencakup segala aspek
kehidupan manusia, yang dimulai dari cara berpikir,bertingkah laku sampai
produk-produk berpikir manusia yang berwujud dalam bentuk benda
(materil)maupun dalam bentuk sistem nilai (in- materil).
Pergaulan antar umat di dunia yang semakin intensif akan melahirkan budaya-
budaya baru, baik berupa pencampuran budaya, penerimaan budaya oleh salah
satu pihak atau keduanya, dominasi budaya, atau munculnya budaya
baru.Keseluruhan proses ini tentu saja dipengaruhi oleh proses pendidikan di
masyarakat.
Pemunculan kebudayaan baru tidak sepenuhnya memberikan efek positif terhadap
perkembangan suatu bangsa, tetapi ada juga yang berdampak negative. Untuk
menghindari hal-hal negatif dari suatu kebudayaan baru, diperlukan berbagai
upaya untuk mengadakan saringan kebudayaan yang dianggap paling tepat untuk
diterapkan . Oleh karena , pemahaman terhadap kebudayaan menjadi penting bagi
seorang pendidik agar pendidik memahami secara persis kebudayaan dan
pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat.
1.2 Sistem Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : PENUTUP
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 2/29
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan
suatu oganisme hidup (living organism).
Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara
ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik
lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial),maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan
kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu
berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa
setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of
discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan
sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya manusia tergantung kepada
individu lain. Ia belajar berjalan,belajar makan,belajar berpakaian,belajar
membaca,belajar membuat sesuatu dan sebagainya,memerlukan bantuan orang
lain yang lebih dewasa.
Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan
bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 3/29
terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan
kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan dalam
rumah,pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam pengertian
gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia
berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup
berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang apa
yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain
itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan kelompok untuk
tercapainya tujuan bersama.
2.2. Pengertian Nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia.
Sifat-sifat nilai adalah Sebagai berikut.
1. Nilai itu suatu relitas abstrak dan ad dalam kehidupan manusia. Nilai yang
bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek
yang bernilai itu. Misalnya orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran
adalah nilai, tetapi kita tidak bias menindra kejujuran itu.
2. Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita
dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal das sollen. Nilai
diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam
bertindak. Misalnya nilai keadilan. Semua orang berharap manusia dan
mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
3. Niliai berfungsi sebagai daya dorong dan manusia adalah pendukung nilai.
Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.
Misalnya nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang
terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 4/29
Menurut Cheng(1995): Nilai merupakan sesuatu yang potensial,dalam arti
terdapatnya hubungan yang harmonis dan kreatif ,sehingga berfungsi untuk
menyempurnakan manusia ,sedangkan kualitas merupakan atribut atau sifat yang
seharusnya dimiliki(dalam Lasyo,1999,hlm.1).
Menurut Lasyo(1999,hlm.9)sebagai berikut: Nilai bagi manusia merupakan
landasan atau motivasidalam segala tingkah laku atau perbuatannya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa nilai yaitu sesuatu yang menjadi etika atau estetika yang
menjadi pedoman dalam berperilaku.
Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai dalam dua
konteks,pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif,apabila dia
memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya,bahkan
memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia sebagai penilai.Baik dan
buruk,benar dan salah bukan hadir karena hasil persepsi dan penafsiran
manusia,tetapi ada sebagai sesuatu yang ada dan menuntun manusia dalam
kehidupannya.Pandangan kedua memandang nilai itu subjektif,artinya nilai sangattergantung pada subjek yang menilainya.Jadi nilai memang tidak akan ada dan
tidak akan hadir tanpa hadirnya penilai.Oleh karena itu nilai melekat dengan
subjek penilai.
2.3. Pengertian Moral
Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan.Kata
mores ini mempunyai sinonim mos,moris,manner mores atau manners,morals.
Dalam bahasa Indonesia,kata moral berarti akhlak (bahasa Arab)atau kesusilaan
yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi
pembimbing tingkah laku batin dalam hidup.Kata moral ini dalam bahasa Yunani
sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis ,etika adalah ajaran
tentang baik buruk, yang diterima masyarakat umum tentang
sikap,perbuatan,kewajiban,dan sebagainya.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 5/29
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral
dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang
mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral
itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai
moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan
dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat.
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi
dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa
yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik,
begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Jadi moral
adalah tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan
manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang
mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.
2.4. Pengertian Hukum
Disamping adat istiadat tadi ,ada kaidah yang mengatur kehidupan manusia yaitu
hukum, yang biasanya dibuat dengan sengaja danmempunyai sanksi yang
jelas.Hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar
terjadi keserasian diantara wrga masyarakat dan system social yang dibangun oleh
suatu masyarakat.Pada masyarakat modern hukum dibuat oleh lembaga – lembaga
yang diberikan wewenang oleh rakyat.
Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya adalah mengatur masyarakat
agar mengikuti pola perilaku yang disepakati oleh system social dan budaya yang
berlaku pada masyarakat tersebut. Pola-pola perilaku merupakan cara-cara
masyarakat bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh semua
anggota masyarakat tersebut.Setiap tindakan manusia dalam masyarakat selalu
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 6/29
mengikuti pola-pola perilaku masyarakat tadi.Pola perilaku berbeda dengan
kebiasaan. Kebiasaan merupakan cara bertindak seseorang yang kemudian diakui
dan mungkin diikuti oleh orang lain. Pola perilaku dan norma-norma yang
dilakukan dan dilaksanakan pada khususnya apabila seseorang berhubungan
dengan orang lain, dinamakan social organization.
2.5 Manusia, Nilai, Hukum dan Moral
Meskipun banyak pakar yang mengemukakan pengertian nilai, namun ada yang
telah disepakati dari semua pengertian itu bahwa nilai berhubungan denganmanusia, dan selanjutnya nilai itu penting. Pengertian nilai yang telah
dikemukakan oleh setiap pakar pada dasarnya adalah upaya dalam memberikan
pengertian secara holistik terhadap nilai, akan tetapi setiap orang tertarik pada
bagian bagian yang “relatif belum tersentuh” oleh pemikir lain.
Definisi yang mengarah pada pereduksian nilai oleh status benda, terlihat pada
pengertian nilai yang dikemukakan oleh John Dewney yakni, Value Is Object Of
Social Interest, karena ia melihat nilai dari sudut kepentingannya.
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai
landasan, alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari
maupun tidak.
Nilai itu penting bagi manusia. Apakah nilai itu dipandang dapat mendorong
manusia karena dianggap berada dalam diri manusia atau nilai itu menarik
manusia karena ada di luar manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga nilai lebih
dipandang sebagai kegiatan menilai. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini
oleh individu dan harus diaplikasikan dalam perbuatan. Menilai dapat diartikan
menimbang yakni suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan
sesuatu lainnya yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan keputusan.
Keputusan itu menyatakan apakah sesuatu itu bernilai positif (berguna, baik,
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 7/29
indah) atau sebaliknya bernilai negatif. Hal ini dihubungkan dengan unsur-unsur
yang ada pada diri manusia yaitu jasmani, cipta, rasa, karsa, dan kepercayaan.
Nilai memiliki polaritas dan hirarki, antara lain:
1. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai
polaritas seperti baik dan buruk; keindahan dan kejelekan.
2. Nilai tersusun secara hierarkis yaitu hierarki urutan pentingnya.
Nilai (value) biasanya digunakan untuk menunjuk kata benda abstrak yang
dapat diartikan sebagai keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness).Notonagoro membagi hierarki nilai pokok yaitu:
3. Nilai material yaitu sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.
4. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau aktivitas.
5. Nilai kerohanian yaitu sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai kerohanian terbagi menjadi empat macam:
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal atau rasio manusia
2. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan
estetis manusia
3. Nilai kebaikan moral yang bersumber pada kehendak atau karsa manusia
4. Nilai religius yang bersumber pada kepercayaan manusia dengan disertai
penghayatan melalui akal budi dan nuraninya
Hal-hal yang mempunyai nilai tidak hanya sesuatu yang berwujud (benda
material) saja, bahkan sesuatu yang immaterial seringkali menjadi nilai yang
sangat tinggi dan mutlak bagi manusia seperti nilai religius.
Nilai juga berkaitan dengan cita-cita, keinginan, harapan, dan segala sesuatu
pertimbangan internal (batiniah) manusia. Dengan demikian nilai itu tidak konkret
dan pada dasarnya bersifat subyektif. Nilai yang abstrak dan subyektif ini perlu
lebih dikonkretkan serta dibentuk menjadi lebih objektif. Wujud yang lebih
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 8/29
konkret dan objektif dari nilai adalah norma/kaedah. Norma berasal dari bahasa
latin yakni norma, yang berarti penyikut atau siku-siku, suatu alat perkakas yang
digunakan oleh tukang kayu.
Dari sinilah kita dapat mengartikan norma sebagai pedoman, ukuran, aturan atau
kebiasaan. Jadi norma ialah sesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang
lain atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau
keburukan suatu perbuatan.
Ada beberapa macam norma/kaedah dalam masyarakat, yaitu:
1. Norma kepercayaan atau keagamaan
2. Norma kesusilaan
3. Norma sopan santun/adab
4. Norma hokum
Dari norma-norma yang ada, norma hukum adalah norma yang paling kuat karena
dapat dipaksakan pelaksanaannya oleh penguasa (kekuasaan eksternal).
Nilai dan norma selanjutnya berkaitan dengan moral. Moral berasal dari bahasa
latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan
dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah
sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang
baik dan mana yang wajar. Istilah moral mengandung integritas dan martabat
pribadi manusia. Derajat kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh moralitas
yang dimilikinya. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu
tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Bisa dikatakan manusia yang bermoral
adalah manusia yang sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 9/29
2.6 Hubungan Manusia dengan Moral
Moral memiliki arti yang hampir sama dengan etika. Etika berasal daribahasa
kuno yang berarti ethos dalam bentuk tunggal ethos memiliki banyak artiyaitu
tempat tinggal biasa, padang rumput, kebiasaan, adat, watak sikap , dan
caraberfiki. Dalam bentuj jamak ethos (ta etha) yang artinya adat kebiasaan.
Moralberasal dari bahsa latin yaitu mos (jamaknya mores) yang berarti adat, cara,
dantampat tinggal. Dengan demikian secara etismologi kedua kata tersebut
bermaknasama hannya asal uasul bahasanya yang berbeda dimana etika dari
bahasa yunanisementara moral dari bahasa latin.
Moral yang pengertiaannya sama dengan etika dalam makna nilai-nilaidan orma-
norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalammengatur
tingkah lakunya. Dalam ilmu filsafat moral banyak unsur yang dikajisecara kritis,
di landasi rasionalitas manusia seperti sifat hakiki manusia, prinsipkebaikan,
pertimbangan etis dalam pengambilan keputusan terhadap sesuatu dansebagainya.
Moral lebih kepada sifat aplikatif yaitu berupa nasehat tentang hal-halyang baik.
Ada beberapa unsur dari kaidah moral yaitu :
1. Hati NuraniMerupakan fenomena moral yang sangat hakiki.
Hati nurani merupakanpenghayatan tentang baik atau buruk mengenai perilaku
manusia dan hati nuraniini selalu dihubunngkan dengan kesadaran manusia dan
selalu terkait dalamdengan situasi kongkret. Dengan hati nurani manusia akan
sanggupmererfleksikandirinya terutama dalam mengenai dirinya sendiri atau juga
mengenal orang.
1. Kebebasan dan tanggung jawab.
Kebebasan adalah milik individu yang sangat hakiki dan manusiawi dankarena
manusia pada dasar nya adal;ah makhluk bebas. Tetapi didalam kebebasanitu juga
terbatas karena tidak boleh bersinggungan dengan kebebasan orang lainketika
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 10/29
mereka melakukan interaksi. Jadi, manusia itu adalah makhluk bebas yang
dibatasi oleh lingkungannya sebagai akibat tidak mampunya ia untuk
hidupsendiri.
1. Nilai dan Norma Moral.
Nilai dan moral akan muncul ketika berada pada orang lain dan ia akanbergabung
dengan nilai lain seperti agama, hukum, dan budaya. Nilai moralterkait dalam
tanggung jawab seseorang.
Antara hukum dan moral terdapat hubungan yang erat sekali. Ada pepatah roma
yang mengatakan “quid leges sine moribus?” (apa artinya undang-undang jika
tidak disertai moralitas?). Dengan demikian hukum tidak akan berarti tanpa
disertai moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus selalu diukur dengan
norma moral, perundang-undangan yang immoral harus diganti. Disisi lain moral
juga membutuhkan hukum, sebab moral tanpa hukum hanya angan-angan saja
kalau tidak di undangkan atau di lembagakan dalam masyarakat.
Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun hukum dan moral tetap
berbeda, sebab dalam kenyataannya „mungkin‟ ada hukum yang bertentangan
dengan moral atau ada undang-undang yang immoral, yang berarti terdapat
ketidakcocokan antara hukum dan moral. Untuk itu dalam konteks ketatanegaraan
indonesia dewasa ini. Apalagi dalam konteks membutuhkan hukum.
Kualitas hukum terletak pada bobot moral yang menjiwainya. Tanpa moralitas
hukum tampak kosong dan hampa (Dahlan Thaib,h.6). Namun demikian
perbedaan antara hukum dan moral sangat jelas.
Perbedaan antara hukum dan moral menurut K.Berten :
1. Hukum lebih dikodifikasikan daripada moralitas, artinya dibukukan secara
sistematis dalam kitab perundang-undangan. Oleh karena itu norma
hukum lebih memiliki kepastian dan objektif dibanding dengan norma
moral. Sedangkan norma moral lebih subjektif dan akibatnya lebih banyak
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 11/29
„diganggu‟ oleh diskusi yang yang mencari kejelasan tentang yang harus
dianggap utis dan tidak etis.
2. Meski moral dan hukum mengatur tingkah laku manusia, namun hukum
membatasi diri sebatas lahiriah saja, sedangkan moral menyangkut juga
sikap batin seseorang.
3. Sanksi yang berkaitan dengan hukum berbeda dengan sanksi yang
berkaitan dengan moralitas. Hukum untuk sebagian besar dapat
dipaksakan,pelanggar akan terkena hukuman. Tapi norma etis tidak bisa
dipaksakan, sebab paksaan hanya menyentuh bagian luar, sedangkan
perbuatan etis justru berasal dari dalam. Satu-satunya sanksi dibidang
moralitas hanya hati yang tidak tenang.
4. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak
negara. Meskipun hukum tidak langsung berasal dari negara seperti hukum
adat, namun hukum itu harus di akui oleh negara supaya berlaku sebagai
hukum.moralitas berdasarkan atas norma-norma moral yang melebihi pada
individu dan masyarakat. Dengan cara demokratis atau dengan cara lain
masyarakat dapat mengubah hukum, tapi masyarakat tidak dapat
mengubah atau membatalkan suatu norma moral. Moral menilai hukum
dan tidak sebaliknya.
Sedangkan Gunawan Setiardja membedakan hukum dan moral :
1. Dilihat dari dasarnya, hukum memiliki dasar yuridis, konsesus dan hukum
alam sedangkan moral berdasarkan hukum alam.
2. Dilihat dari otonominya hukum bersifat heteronom (datang dari luar diri
manusia), sedangkan moral bersifat otonom (datang dari diri sendiri).
3. Dilihat dari pelaksanaanya hukum secara lahiriah dapat dipaksakan,
4. Dilihat dari sanksinya hukum bersifat yuridis. moral berbentuk sanksi
kodrati, batiniah, menyesal, malu terhadap diri sendiri.
5. Dilihat dari tujuannya, hukum mengatur kehidupan manusia dalam
kehidupan bernegara, sedangkan moral mengatur kehidupan manusia
sebagai manusia.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 12/29
6. Dilihat dari waktu dan tempat, hukum tergantung pada waktu dan tempat,
sedangkan moral secara objektif tidak tergantung pada tempat dan waktu
(1990,119).
2.7 Hubungan Manusia dengan Hukum
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita tidak
mungkin menggambarkan hidup manusia tanpa atau di luar masyarakat. Maka
manusia, masyarakat, dan hukum merupakan pengertian yang tidak bisa
dipisahkan. Untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat, diperlukan adanyakepastian dalam pergaulan antar-manusia dalam masyarakat. Kepastian ini bukan
saja agar kehidupan masyarakat menjadi teratur akan tetapi akan mempertegas
lembaga-lembaga hukum mana yang melaksanakannya.
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup (the
living law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan
pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam
ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “Ubi societas ibi jus”
(di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap
pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka
selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “semen perekat” atas berbagai
komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai “semen
perekat” tersebut adalah hukum.
Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk suatu
struktur tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah tatanan
sosial (social order) yang bernama: masyarakat. Guna membangun dan
mempertahankan tatanan sosial masyarakat yang teratur ini, maka manusia
membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum) dan si
pengatur(kekuasaan).
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 13/29
2.8 Tujuan Hukum
Banyak teori atau pendapat mengenai tujuan hukum. Berikut teori-teori dari para
ahli :
1. Prof. Subekti, SH: Hukum itu mengabdi pada tujuan negara yaitu
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya dengan cara
menyelenggarakan keadilan. Keadilan itu menuntut bahwa dalam keadaan
yang sama tiap orang mendapat bagian yang sama pula.
2. Prof. Mr. Dr. LJ. van Apeldoorn: Tujuan hukum adalah mengaturhubungan antara sesama manusia secara damai. Hukum menghendaki
perdamaian antara sesama. Dengan menimbang kepentingan yang
bertentangan secara teliti dan seimbang.
3. Geny : Tujuan hukum semata-mata ialah untuk mencapai keadilan. Dan ia
kepentingan daya guna dan kemanfaatan sebagai unsur dari keadilan.
4. Roscoe Pound berpendapat bahwa hukum berfungsi sebagai alat
merekayasa masyarakat (law is tool of social engineering).5. Muchatr Kusumaatmadja berpendapat bahwa tujuan pokok dan utama dari
hukum adalah ketertiban. Kebutuhan akan ketertiban ini merupakan syarat
pokok bagi adanya suatu masyarakat manusia yang teratur.
Tujuan hukum menurut hukum positif Indonesia termuat dalam pembukaan UUD
1945 alinea keempat yang berbunyi “..untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian
abadi dan keadilan sosial”.
Pada umumnya hukum bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam
masyarakat. Selain itu, menjaga dan mencegah agar tiap orang tidak menjadi
hakim atas dirinya sendiri, namun tiap perkara harus diputuskan oleh hakim
berdasarkan dengan ketentuan yang sedang berlaku.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 14/29
2.9 Penegakan Hukum
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), bukan
berdasarkan kekuasaan (machstaat) apalagi bercirikan negara penjaga malam
(nachtwachterstaat). Sejak awal kemerdekaan, para bapak bangsa ini sudah
menginginkan bahwa negara Indonesia harus dikelola berdasarkan hukum.
Ketika memilih bentuk negara hukum, otomatis keseluruhan penyelenggaraan
negara ini harus sedapat mungkin berada dalam koridor hukum. Semua harus
diselenggarakan secara teratur (in order) dan setiap pelanggaran terhadapnyaharuslah dikenakan sanksi yang sepadan.
Penegakkan hukum, dengan demikian, adalah suatu kemestian dalam suatu negara
hukum. Penegakan hukum adalah juga ukuran untuk kemajuan dan kesejahteraan
suatu negara. Karena, negara-negara maju di dunia biasanya ditandai, tidak
sekedar perekonomiannya maju, namun juga penegakan hukum dan perlindungan
hak asasi manusia (HAM) – nya berjalan baik. Dalam menegakkan hukum ada tiga
unsur yang harus diperhatikan yaitu kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan.
Friedmann berpendapat bahwa efektifitas hukum ditentukan oleh tiga komponen,
yaitu:
1. Substansi hokum yaitu materi atau muatan hukum. Dalam hal ini peraturan
haruslah peraturan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mewujudkan ketertiban bersama.
2. Aparat Penegak Hukum agar hukum dapat ditegakkan, diperlukan
pengawalan yang dilaksanakan oleh aparat penegak hukum yang memiliki
komitmen dan integritas tinggi terhadap terwujudnya tujuan hukum.
3. Budaya Hukum yaitu budaya hukum yang dimaksud adalah budaya
masyarakat yang tidak berpegang pada pemikiran bahwa hukum ada untuk
dilanggar, sebaliknya hukum ada untuk dipatuhi demi terwujudnya
kehidupan bersama yang tertib dan saling menghargai sehingga
harmonisasi kehidupan bersama dapat terwujud.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 15/29
Banyak pihak menyoroti penegakan hukum di Indonesia sebagai „jalan di
tempat‟ ataupun malah „tidak berjalan sama sekali.‟ Pendapat ini
mengemuka utamanya dalam fenomena pemberantasan korupsi dimana
tercipta kesan bahwa penegak hukum cenderung „tebang pilih‟, alias hanya
memilih kasus-kasus kecil dengan „penjahat- penjahat kecil‟ daripada
buronan kelas kakap yang lama bertebaran di dalam dan luar negeri.
Pendapat tersebut bisa jadi benar kalau penegakan hukum dilihat dari sisi korupsi
saja. Namun sesungguhnya penegakan hukum bersifat luas. Istilah hukum sendiri
sudah luas. Hukum tidak semata-mata peraturan perundang-undangan namun juga
bisa bersifat keputusan kepala adat. Hukum-pun bisa diartikan sebagai pedoman
bersikap tindak ataupun sebagai petugas.
Dalam suatu penegakkan hukum, sesuai kerangka Friedmann, hukum harus
diartikan sebagai suatu isi hukum (content of law), tata laksana hukum (structure
of law) dan budaya hukum (culture of law). Sehingga, penegakan hukum tidak
saja dilakukan melalui perundang-undangan, namun juga bagaimanamemberdayakan aparat dan fasilitas hukum. Juga, yang tak kalah pentingnya
adalah bagaimana menciptakan budaya hukum masyarakat yang kondusif untuk
penegakan hukum.
Contoh paling aktual adalah tentang Perda Kawasan Bebas Rokok misalnya.
Peraturan ini secara normatif sangat baik karena perhatian yang begitu besar
terhadap kesehatan masyarakat. Namun, apakah telah berjalan efektif? Ternyata
belum. Karena, fasilitas yang minim, juga aparat penegaknya yang terkadang
tidak memberikan contoh yang baik. Sama halnya dengan masyarakat perokok,
kebiasaan untuk merokok di tempat-tempat publik adalah suatu budaya yang agak
sulit diberantas.
Oleh karenanya, penegakan hukum menuntut konsistensi dan keberanian dari
aparat. Juga, hadirnya fasilitas penegakan hukum yang optimal adalah suatu
kemestian. Misalnya, perda kawasan bebas rokok harus didukung dengan
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 16/29
memperbanyak tanda-tanda larangan merokok, atau menyediakan ruangan khusus
perokok, ataupun memasang alarm di ruangan yang sensitif dengan asap.
Masyarakatpun harus senantiasa mendapatkan penyadaran dan pembelajaran yang
kontinyu. Maka, program penyadaran, kampanye, pendidikan, apapun namanya,
harus terus menerus digalakkan dengan metode yang partisipatif. Karena, adalah
hak dari warganegara untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang tepat
dan benar akan hal-hal yang penting dan berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2.10 Problematika Hukum
Problema paling mendasar dari hukum di Indonesia adalah manipulasi atas fungsi
hokum oleh pengemban kekuasaan.
Problem akut dan mendapat sorotan lain adalah:
1. Aparatur penegak hukum ditengarai kurang banyak diisi oleh sumber daya
manusia yang berkualitas. Padahal SDM yang sangat ahli serta memilikiintegritas dalam jumlah yang banyak sangat dibutuhkan.
2. Peneggakkan hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya karena sering
mengalami intervensi kekuasaan dan uang. Uang menjadi permasalahan
karena negara belum mampu mensejahterakan aparatur penegak hukum.
3. Kepercayaan masyarakat terhadap aparatur penegak hukum semakin surut.
Hal ini berakibat pada tindakan anarkis masyarakat untuk menentukan
sendiri siapa yang dianggap adil.
4. Para pembentuk peraturan perundang-undangan sering tidak
memerhatikan keterbatasan aparatur. Peraturan perundang-undangan yang
dibuat sebenarnya sulit untuk dijalankan.
5. Kurang diperhatikannya kebutuhan waktu untuk mengubah paradigma dan
pemahaman aparatur. Bila aparatur penegak hukum tidak paham betul isi
peraturan perundang-undangan tidak mungkin ada efektivitas peraturan di
tingkat masyarakat.
Problem berikutnya adalah hukum di Indonesia hidup di dalam masyarakat
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 17/29
yang tidak berorientasi kepada hukum. Akibatnya hukum hanya dianggap
sebagai representasi dan simbol negara yang ditakuti. Keadilan kerap
berpihak pada mereka yang memiliki status sosial yang lebih tinggi dalam
masyarakat. Contoh kasus adalah kasus ibu Prita Mulyasari.
Pekerjaan besar menghadang bangsa Indonesia di bidang hukum. Berbagai upaya
perlu dilakukan agar bangsa dan rakyat Indonesia sebagai pemegang kedaulatan
dapat merasakan apa yang dijanjikan dalam hukum.
2.11. Hakikat; Fungsi; Dan Perwujudan Nilai, Moral, Dan Hukum
Terdapat beberapa bidang filsafat yang ada hubungannya dengan cara
manusia mencari hakikat sesuatu, satu di antaranya adalah aksiologi (filsafat nilai)
yang mempunyai dua kajian utama yakni estetika dan etika. Keduanya berbeda
karena estetika berhubungan dengan keindahan sedangkan etika berhubungan
dengan baik dan salah, namun karena manusia selalu berhubungan dengan
masalah keindahan, baik, dan buruk bahkan dengan persoalan-persoalan layak
atau tidaknya sesuatu, maka pembahasan etika dan estetika jauh melangkah ke
depan meningkatkan kemampuannya untuk mengkaji persoalan nilai dan moral
tersebut sebagaimana mestinya.
Menurut Bartens ada tiga jenis makna etika, yaitu:
1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya.
2. Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).
3. Etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik dan yang buruk (filsafat
moral).
Dalam bidang pendidikan, ketiga pengertian di atas menjadi materi
bahasannya, oleh karena itu bukan hanya nilai moral individu yang dikaji, tetapi
juga membahas kode-kode etik yang menjadi patokan individu dalam kehidupan
sosisalnya, yang tentu saja karena manusia adalah makhluk sosial.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 18/29
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan
berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya,
sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku
yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma
dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak
sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun
agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib
sebagaimana yang diharapkan.
Nilai Moral di Antara Pandangan Objektif dan Subjektif Manusia
Nilai erat hubungannya dengan manusia, dalam hal etika maupun estetika.
Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai dalam dua konteks,
pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, apabila dia
memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya. Kedua,
memandang nilai sebagai sesuatu yang subjektif, artinya nilai sangat tergantungpada subjek yang menilainya.
Dua kategori nilai itu subjektif atau objektif:
Pertama, apakah objek itu memiliki nilai karena kita mendambakannya, atau kita
mendambakannya karena objek itu memiliki nilai
Kedua, apakah hasrat, kenikmatan, perhatian yang memberikan nilai pada objek,
atau kita mengalami preferensi karena kenyataan bahwa objek tersebut memiliki
nilai mendahului dan asing bagi reaksi psikologis badan organis kita (Frondizi,
2001, hlm. 19-24).
Nilai di Antara Kualitas Primer dan Kualitas Sekunder
Kualitas primer yaitu kualitas dasar yang tanpanya objek tidak dapat menjadi ada,
sama seperi kebutuhan primer yang harus ada sebagai syarat hidup manusia,
sedangkan kualitas sekunder merupakan kualitas yang dapat ditangkap oleh
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 19/29
pancaindera seperti warna, rasa, bau, dan sebagainya, jadi kualitas sekunder
seperti halnya kualitas sampingan yang memberikan nilai lebih terhadap sesuatu
yang dijadikan objek penilaian kualitasnya.
Perbedaan antara kedua kualitas ini adalah pada keniscayaannya, kualitas
primer harus ada dan tidak bisa ditawar lagi, sedangkan kualitas sekunder bagian
eksistesi objek tetapi kehadirannya tergantung subjek penilai. Nilai bukan kualitas
primer maupun sekunder sebab nilai tidak menambah atau memberi eksistensi
objek. Nilai bukan sebuah keniscayaan bagi esensi objek. Nilai bukan benda atau
unsur benda, melainkan sifat, kualitas, yang dimiliki objek tertentu yang dikatakan
“baik”. Nilai milik semua objek, nilai tidaklah independen yakni tidak memiliki
kesubstantifan.
Metode Menemukan dan Hierarki Nilai dalam Pendidikan
Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil sebuah keputusan, nilai
memiliki polaritas dan hierarki, yaitu:
1. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai
(polaritas) seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan.
2. Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya.
Ada beberapa klasifikasi nilai yaitu klasifikasi nilai yang didasarkan atas
pengakuan, objek yang dipermasalahkan, keuntungan yang diperoleh, tujuan yang
akan dicapai, hubungan antara pengembangan nilai dengan keuntungan, dan
hubungan yang dihasilkan nilai itu sendiri dengan hal lain yang lebih baik.
Sedangkan Max Scheller berpendapat bahwa hierarki terdiri dari, nilai
kenikmatan, kehidupan, kejiwaan, dan nilai kerohanian. Dan masih banyak lagi
klasifikasi lainnya dari para pakar, namun adapula pembagian hierarki di
Indonesia (khususnya pada masa dekade Penataran P4), yakni, nilai dasar, nilai
instrumental, dan yang terakhir nilai praksis.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 20/29
Pengertian Nilai
Nilai Sosial adalah nilai yang tertanam dalam kehidupan bermasyarakat ,
diantaranya: kesetiakawanan, kepedulian terhadap sesama, menyukai kerjasama,
aktif bermusyawarah, aktif bergotongroyong, cepat tanggap terhadap apa yang
menimpa tetangga, dan seterusnya. Sayangnya, saat ini nilai sosial di masyarakat
Indonesia sebagian banyaknya mengalami penurunan drastis antara tetangga
mulai berjarak, kebersamaan mulai menjemukan lebih senang sendiri-sendiri pada
akhirnya banyak kasus jika menengok orang meninggal karna hanya ingin
dapatkan bingkisan nasi bukan berniat meringankan beban atau menghiburnya,
rumah pun dipagari dengan setinggi-tingginya bermaksud tidak menyelinap secara
diam-diam (ada kecurigaan sosial yang tidak jelas alasannya), bekerja bakti pun
terkadang harus diiming-iming dengan upah yang akan didapatkannya sehingga
segala sesuatu itu sekarang ditentukan oleh nominal uang, mungkin tidaklah aneh
semua itu terjadi disebabkan susahnya mencari uang akhirnya beberapa jalan yang
sekiranya tidak pantas pun sering dilakukan oleh masyarakat sekarang.
Walaupun begitu banyaknya pakar yang mengemukakan pengertian nilai,
namun ada yang telah disepakati dari semua pengertian itu bahwa nilai
berhubungan dengan manusia, dan selanjutnya nilai itu penting. Pengertian nilai
yang telah dikemukakan oleh setiap pakar pada dasarnya upaya memberikan
pengertian secara holistik terhadap nilai, akan tetapi setiap orang tertarik pada
bagian bagian yang “relatif belum tersentuh” oleh pemikir lain.
Definisi yang mengarah pada pereduksian nilai oleh status benda, terlihat
pada pengertian nilai yang dikemukakan oleh John Dewney yakni, Value Is
Object Of Social Interest, karena ia melihat nilai dari sudut kepentingannya.
Makna Nilai bagi Manusia
Nilai itu penting bagi manusia, apakah nilai itu dipandang dapat
mendorong manusia karena dianggap berada dalam diri manusia atau nilai itu
menarik manusia karena ada di luar manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 21/29
nilai lebih dipandang sebagai kegiatan menilai. Nilai itu harus jelas, harus
semakin diyakini oleh individu dan harus diaplikasikan dalam perbuatan.
Pengaruh Kehidupan Keluarga dalam Pembinaan Nilai Moral
Persoalan merosotnya intensitas interaksi dalam keluarga, serta
terputusnya komunikasi yang harmonis antara orang tua dengan anak,
mengakibatkan merosotnya fungsi keluarga dalam pembinaan nilai moral anak.
Keluarga bisa jadi tidak lagi menjadi tempat untuk memperjelas nilai yang harus
dipegang bahkan sebaliknya menambah kebingungan nilai bagi si anak.
Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral
Setiap orang yang menjadi teman anak akan menampilkan kebiasaan yang
dimilikinya, pengaruh pertemanan ini akan berdampak positif jika isu dan
kebiasaan teman itu positif juga, sebaliknya akan berpengaruh negatif jika sikap
dan tabiat yang ditampikan memang buruk, jadi diperlukan pula pendampingan
orang tua dalam tindakan anak-anaknya, terutama bagi para orang tua yang
memiliki anak yang masih di bawah umur.
Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu
Orang dewasa mempunyai pemikiran bahwa fungsi utama dalam menjalin
hubungan dengan anak-anak adalah memberi tahu sesuatu kepada mereka:
memberi tahu apa yang harus mereka lakukan, kapan waktu yang tepat untuk
melakukannya, di mana harus dilakukan, seberapa sering harus melakukan, dan
juga kapan harus mengakhirinya. Itulah sebabnya seorang figur otoritas (bisa juga
seorang public figure) sangat berpengaruh dalam perkembangan nilai moral.
Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Setiap orang berharap pentingnya memerhatikan perkembangan nilai anak-
anak. Oleh karena itu dalam media komunikasi mutakhir tentu akan
mengembangkan suatu pandangan hidup yang terfokus sehingga memberikan
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 22/29
stabilitas nilai pada anak. Namun ketika anak dipenuhi oleh kebingungan nilai,
maka institusi pendidikan perlu mengupayakan jalan keluar bagi peserta didiknya
dengan pendekatan klarifikasi nilai.
Pengaruh Otak atau Berpikir Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Pendidikan tentang nilai moral yang menggunakan pendekatan berpikir
dan lebih berorientasi pada upaya-upaya untuk mengklarifikasi nilai moral sangat
dimungkinkan bila melihat eratnya hubungan antara berpikir dengan nilai itu
sendiri, meskipun diakui bahwa ada pendekatan lain dalam pendidikan nilai yangmemiliki orientasi yang berbeda.
Pengaruh Informasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral
Munculnya berbagai informasi, apalagi bila informasi itu sama kuatnya
maka akan mempengaruhi disonansi kognitif yang sama, misalnya saja pengaruh
tuntutan teman sebaya dengan tuntutan aturan keluarga dan aturan agama akan
menjadi konflik internal pada individu yang akhirnya akan menimbulkan
kebingungan nilai bagi individu tersebut.
Manusia Dan Hukum
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita
tidak mungkin menggambarkan hidupnya manusia tanpa atau di luar masyarakat.
Maka manusia, masyarakat, dan hukum merupakan pengertian yang tidak bisa
dipisahkan. Untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat, diperlukan adanya
kepastian dalam pergaulan antar-manusia dalam masyarakat. Kepastian ini bukan
saja agar kehidupan masyarakat menjadi teratur akan tetapi akan mempertegas
lembaga-lembaga hukum mana yang melaksanakannya.
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup
(the living law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan
pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 23/29
Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan
dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “Ubi societas
ibi jus” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam
setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat,
maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “semen perekat” atas
berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai
“semen perekat” tersebut adalah hukum.
Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk
suatu struktur tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah
tatanan sosial (social order) yang bernama: m a s y a r a k a t. Guna membangun
dan mempertahankan tatanan sosial masyarakat yang teratur ini, maka manusia
membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum) dan si
pengatur(kekuasaan).
Hubungan Hukum Dan Moral
Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosongtanpa moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus selalu diukur dengan norma
moral dan perundang-undangan yang immoral harus diganti.
Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun hukum dan
moral tetap berbeda, sebab dalam kenyataannya mungkin ada hukum yang
bertentangan dengan moral atau ada undang-undang yang immoral, yang berarti
terdapat ketidakcocokan antara hukum dengan moral.
K. Bertens menyatakan ada setidaknya empat perbedaan antara hukum dan
moral, pertama, hukum lebih dikodifikasikan daripada moralitas (hukum lebih
dibukukan daripada moral), kedua, meski hukum dan moral mengatur tingkah
laku manusia, namun hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja,
sedangkan moral menyangkut juga sikap bathin seseorang, ketiga, sanksi yang
berkaitan dengan hukum berbeda dengan sanksi yang berkaitan dengan moralitas,
keempat, hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya atas
kehendak negara sedangkan moralitas didasarkan pada norma-norma moral yang
melebihi para individu dan masyarakat.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 24/29
2.12. Keadilan, Ketertiban, Dan Kesejahteraan
Dalam upaya memanusiakan manusia (homohumanus = manusia yang
bersikap manusia, berbudaya dan halus). Manusia harus memahami dan
menghayati konsep keadilan, penderitaan, cinta kasih, tanggung jawab,
pengabdian, pandangan hidup, keindahan dan kegelisahan.
Keadilan adalah pengakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Pengakuan atas hak hidup individu harus diimbangi melalui kerja keras tanpa
merugikan pihak lain, karena orang lain punya hak hidup seperti kita. Jadi kita
harus member kesempatan pada orang lain untuk mempertahankan hidupnya.
Prinsipnya keadilan terletak apada keseimbangan atau keharmonisan antara
menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Tindakan-tindakan yang menuntut hak
dan lupa pada kewajiban merupakan pemerasan. Sedangkan tindakan yang hanya
menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak berakibat pada mudah diperbudak
atau dipengaruhi orang lain.
Pengertian Keadilan:
Keadilan oleh Plato diproyeLsikan pada diri manusia schingga yang dikatakan
adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan pcrasaannya dikendalikan oleh
akal.
Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan
bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa
diproycksikan pada pemerintah, schab pemerintah adalah pimpinan pokok yang
mencntukan dinamika masyarakat.
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda.
Bila kedua orang terschut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah
ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang
sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 25/29
tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak
adilan.
Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalarn kehidupan manusia
karena dalam ludupnya manusia menghadapi keadilan / ketidakadilan setiap hari.
Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas
manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi,
novel, musik dan lain-lain.
Jadi keadilan bila disimpulkan adalah :
1. Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga Negara
2. Kesadaran adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga Negara
3. Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang
merata.
Ciri-ciri keadilan adalah :
1. Tidak memihak
2. Sama hak
3. Sah menurut hokum
4. Layak dan wajar
5. Benar secara moral
Sedangkan akibat dari ketidakadilan adalah :
1. Kehancuran : diri, keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa dan Negara
2. Kezaliman yaitu keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak
orang lain, sewenang-wenang merampas hak orang lain demi keserakahan dan
kepuasan nafsu.
Macam-macam Keadilan :
1. Keadilan Legal (keadilan moral)
Dalam suatu komunitas yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan menurut
sifat dasar yang paling cocok baginya (the man behind the gun). Rasa keadilan
akan terwujud bila setiap individu melakukan fungsinya sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya, keadilan tidak akan terjadi bila ada intervensi
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 26/29
pada pihak lain dalam melaksanakan tugas kemasyarakatan dan hal ini dapat
memicu pertentangan, konflik dan ketidakserasian.
2. Keadilan Distributive
Keadilan akan terlaksana bila hal yang sama diperlukan secara sama dan hal
yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama diperlakukan secara tidak
sama (justice is done when equals are treated equally). Contoh : gaji pegawai
lulusan smu dan sarjana harus dibedakan.
Fungsi hukum dalam perkembangan masyarakat sebagai berikut:
a. Sebagai pengatur tata tertib hubungan masyarkat. Sebagai pengatur tata
tertib, hukum memberi petunjuk kepada kehidupan bermasyarakat, mana
yang baik dan mana yang tidak, mana yang harus diperbuat dan mana yang
tidak boleh diperbuat. Dengan demikian, segala sesuatunya dapat berjalan
tertib dan teratur. Disamping itu, karena hukum mempunyai sifat
memaksa, yang melanggar peraturan akan dikenai sanksi hukuman.
b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadaan sosial lahir dan batin. Hal itu
dikarenakan hukum mempunyai:
1) Ciri memerintah dan melarang.
2) Mempunyai sifat memaksa.
3) Mempunyai daya yang mengikat fisik dan psikologis.
Dengan demikian, hukum dapat memberi keadilan yaitu
menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar serta memaksa agar
peraturan itu ditaati sehingga terwujud keadilan sosial lahir dan batin.
c. Sebagai fungsi kritis.
Yang dimaksud dengan fungsi kritis hukum ialah daya kerja hukum yang
dapat melakukan pengawasan tidak hanya terbatas pada aparatur pengawas
saja tetapi juga termasuk aparatur penegak hukum.
d. Sebagai penggerak pembangunan, daya mengikat dan memaksa dari
hukum dapat dipergunakan atau didayagunakan untuk menggerakan
pembangunan.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 27/29
2.13. Problematika Nilai, Moral, Dan Hukum Dalam Masyarakat Dan
Negara
Terbentuknya nilai dari hubungan yang bersifat ketergantungan sikap manusia
terhadap nilai dari suatu maka manusia akan berbuat sesuatu yang merupakan
modal dasar dalam menjalin kehidupan manusia. Dengan menilai dapat
menentukan moral seseorang, apakah baik buruknya sepanjang niali itu dalam arti
positif berarti perubahan bermoral , begitu juga sebaliknya jika nilai itu dalam arti
negatif berarti perbuatan yang amoral. Perbuatan yang bersifat amoral inilah yang
dijadikan problema dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Tujuan hukum mengatur pergaulan hidup secara damai, ditinjau dari aspek
lahiriah yaitu untuk mencapai ketertiban atau kedamaian, dan jika di tinjau dari
aspek batiniah yaitu untuk mencapai ketenangan atau ketentraman. Statu contoh
adalah masalah perkawinan. Semua orang tahu bahwa tujuan dari perkawinan
adalah untuk menciptakan keluarga sakinah mawadah warahmah, akan tetapi
kenyataan-kenyataan yang ada banyak problem yang terjadi dalam keluarga,
misalnya: terjadi kekerasan dalam rumah tangga, seorang suami tidak
bertanggung jawab pada anak dan istri dan lain sebagainya. Dengan nilai dari
perkawinan tidak terwujud sebagaimana yang kita dambakan. Secara hukum suatu
perkawinan itu dapat diakui oleh negara apanila dilakukan dihadapan catatan sipil
(untuk penduduk non Islam) dan tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA, untuk
penduduk Islam), namur kenyataannya masih banyak istilah kawin sirih (kawin di
bawah tangan), bahkan ada juga yang dikenal dengan “kawin kontrak”. Problema
yang demikian harus diperhatikan dan perlu dipikirkan secara arif dan bijaksana
baik oleh kalangan masyarakat awam maupun oleh pemerintah, karena sifat
perkawinan yang demikian ini sangat merugikan bagi kaum perempuan dan nasib
anak-anak. Karena dengan perkawinan sirih dan perkawinan sirih dan perkawinan
kontrak ini, dengan begitu mudah kaum laki-laki untuk meninggalkannya, bahkan
ingin terlepas dari tanggung jawabnya.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 28/29
Perkawinan itu apabila dilakukan menurut prosedur atau menurut aturan-
aturan yang ada dalam suatu masyarakat, maka orang yang melaksanakan
perkawinan demikian dikatakan yang bermoral. Juga sebaliknya jika perkawinan
yang dilakukan tidak melalui prosedur atau tidak dilakukan sesuai dengan aturan
yang ada dalam suatu masyarakat tertentu maka perkawinan itu dikenal dengan
cara tidak bermoral. Maka yang perlu kita ketahui dalam hal ini di samping
hukum dasar yang tertulis ada hukum yang tidak tertulis, yaitu misalnya “hukum
adat perkawinan” yang setiap daerah mempunyai adat masing-masing. Manusia
sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat untuk terwujudnya apa yang
dikatakan ketertiban atau keamanan, dan ketenangan atau ketentraman maka harus
patuh lepada hukum yanng berlaku dan mennjalani nilai-nilai yang ada di
masyarakat dengan baik dan sempurna.
5/15/2018 Nilai Moral Dan Hukum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nilai-moral-dan-hukum 29/29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan
saling menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati dan
melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi
keselarasan dan harmoni kehidupan.
3.2 Saran
Penegakan hukum harus memperhatikan keselarasan antara keadilan dan
kepastian hukum. Karena, tujuan hukum antara lain adalah untuk menjamin
terciptanya keadilan (justice), kepastian hukum (certainty of law), dan
kesebandingan hukum (equality before the law).
Penegakan hukum-pun harus dilakukan dalam proporsi yang baik dengan
penegakan hak asasi manusia. Dalam arti, jangan lagi ada penegakan hukum yang
bersifat diskriminatif, menyuguhkan kekerasan dan tidak sensitif jender.
Penegakan hukum jangan dipertentangkan dengan penegakan HAM. Karena,
sesungguhnya keduanya dapat berjalan seiring ketika para penegak hukum
memahami betul hak-hak warga negara dalam konteks hubungan antara negara
hukum dengan masyarakat sipil.