183
NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN” KARYA REYHAN ABDURROHMAN DAN NOVEL“KETIKA MAS GAGAH PERGI” KARYA HELVY TIANA ROSA VALUE EDUCATION IN NOVEL " MENDAYUNG IMPIAN " WRITTEN BY REYHAN ABDURROHMAN AND NOVEL " KETIKA MAS GAGAH PERGI " WRITTEN BY HELVY TIANA ROSA TESIS Oleh HIDAYAT MUH. NATSIR NIM 105.04.09.114. 14 PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015 i

NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

i

NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN” KARYA REYHAN ABDURROHMAN DAN NOVEL“KETIKA MAS GAGAH

PERGI” KARYA HELVY TIANA ROSA

VALUE EDUCATION IN NOVEL " MENDAYUNG IMPIAN " WRITTEN BY REYHAN ABDURROHMAN AND NOVEL " KETIKA MAS GAGAH

PERGI " WRITTEN BY HELVY TIANA ROSA

TESIS

Oleh

HIDAYAT MUH. NATSIR NIM 105.04.09.114. 14

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

i

Page 2: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

ii

NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN” KARYA REYHAN ABDURROHMAN DAN NOVEL“KETIKA MAS GAGAH

PERGI” KARYA HELVY TIANA ROSA

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Magister

Program Studi

Magister pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Kekhususan : pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Disusun dan diajukan oleh:

HIDAYAT MUH. NATSIR NIM 105.04.09.114. 14

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

i

Page 3: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Dengan penuh kesadaran, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hidayat Muh. Natsir

Nim : 105.04.09.114. 14

Program Studi : Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Judul Tesis : Nilai Pendidikan Pada Novel“Mendayung Impian”

Karya Reyhan Abdurrohman Dan Novel“Ketika

Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa

Menyatakan dengan sesunggunya bahwa tesis yang penulis buat adalah benar

karya sendiri.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa tesis ini merupakan duplikat atau plagiat, maka

saya bersedia dituntut secara hukum.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Makassar, 19 Pebruari 2016

Yang berjanji,

HIDAYAT MUH. NATSIR

Page 4: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

iv

HALAMAN PENGESAHAN

TESIS

NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN” KARYA REYHAN ABDURROHMAN DAN NOVEL“KETIKA MAS GAGAH PERGI” KARYA HELVY

TIANA ROSA

Yang disusun dan diajukan oleh:

HIDAYAT MUH. NATSIR NIM 105.04.09.114. 14

Telah dipertahakan di hadapan Panetia Ujian Tesis

Pada tanggal ........

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. M. Ide Said DM, M.Pd. Dr. Munirah, M. Pd.

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar

Prof. Dr. H. M. Ide Said DM, M.Pd.

Ketua Program Pascasarjana Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Abd. Rahman Rahim, M. Hum

Page 5: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

v

MOTTO

Sebuah tantangan akan selalu menjadi beban,

Jika itu hanya dipikirkan.

Sebuah cita-cita juga adalah beban,

Jika itu hanya angan-angan

Kupersembahkan:

Untuk ayahanda, Ibunda, adik, keluarga besar komunitas Akar Pelangi,

sahabat dan teman – teman penulis

Page 6: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah rabbil

alamin, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada

penulis sehingga penulis tesis ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Tesis ini berjudul ” Nilai Pendidikan Novel “Mendayung Impian”

Karya Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya

Helvy Tiana Rosa guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa

Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah

Makassar. Dengan keberadaan tesis ini dapat embantu perbendaharaan

ilmu penulis sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.

Tujuan utama penulisan tesis ini adalah mendeskripsikan

penggambaran nilai pendidikan. Penyusunan Tesis ini tidak terlepas dari

berbagai kendala dan hambatan, bahkan telah banyak menuntut

pengorbanan, namun penulis berusaha mengambil hikmah bahwa

semua ini merupakan romantika dalam mengarungi dunia pendidikan

Page 7: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

vii

yang serba kompleks. Seirama dengan dekap waktu perjalanan dalam

mengarungi dunia pendidikan yang terjal, telah banyak menelan

waktu,biaya, dan tenaga. Dengan mengarahkan semua porsi yang

dimiliki oleh penulis tetapi berkat rahmat Allah SWT. segala sesuatu

dapat diatasi dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak mungkin

terwujud tanpa bantuan dan dorongan yang sangat berharga dari

berbagai pihak sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,

sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih, serta penghargaan yang

tulus penulis sampaikan kepada Prof. Dr. H. M. Ide Said, DM., M.Pd.

Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar,

kepada Dr. Abd. Rahman Rahim, M. Hum. Ketua Program Studi

Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia, pembimbing I Prof. Dr. H.

M. Ide Said DM, M.Pd Dan pembimbing II Dr.Munirah M.Pd , atas segala

arahan dan bimbingannya. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang

tulus penulis juga sampaikan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar, Dr. H. Irwan Akib, M.Pd atas segala arahan yang diberikan

sejak masa perkuliahan sampai pada proses penyelesaian tesis ini.

Page 8: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

viii

Terima kasih teristimewa kepada seluruh keluarga dan kerabat

yang telah membantu, khususnya kepada kawan-kawan seperjuangan,

mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan 2015 atas kerja

sama dan perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih nan tulus.

Penulis menyadari bahwa meskipun tesis ini telah dibuat dengan

usaha yang maksimal, tidak menutup kemungkinan masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk

penyempurnaan tesis ini senantiasa penulis harapkan. Penulis

mengharapkan tesis yang sederhana ini dapat memberikan manfaat

bagi pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia. Amin.

Makassar, februari 2016

HIDAYAT MUH. NATSIR

Page 9: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ...................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS..............................................

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................

MOTO..........................................................................................

Lembar Persetujuan Pembimbing ............................................ Ii

Kata Pengantar........................................................................... Iii

Daftar Isi ..................................................................................... V

ABSTRAK....................................................................................

ABSTRACK..................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................ 1

B. Focus Penelitian.............................................................. 9

C. Tujuan Penelitian............................................................. 10

D. Manfaat Hasil Penelitian.................................................. 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR

A. Tinjauan Pustaka................................................................. 12

Page 10: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

x

1. Penelitian Relevan........................................................... 12

2. Nilai Pendidikan............................................................... 14

a. Nilai Religius................................................................ 20

b. Nilai Moral.................................................................... 21

c. Nilai Sosial................................................................... 22

d. Nilai Budaya................................................................ 23

3. Pengertian Novel.............................................................. 25

4. Jenis-jenis Novel..........……............................................. 26

5. Unsur-Unsur Pembangun Novel...................................... 27

B. Kerangka Pikir.................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian................................................................. 38

B. Focus Penelitian.................................................................. 40

C. Data dan Sumber Data........................................................ 41

D. Teknik Pengumpulan Data.................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian 43

a. Nilai Religius.................................................................... 43

Page 11: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

xi

b. Nilai Moral........................................................................ 76

c. Nilai Sosial....................................................................... 99

d. Nilai Budaya..................................................................... 120

B. Pembahasan......................................................................... 130

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................... 137

B. Saran................................................................................... 138

DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 139

LAMPIRAN................................................................................... 143

IDENTITAS PENULIS

Page 12: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

xii

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL PENELITIAN : NILAI PENDIDIKAN NOVEL “MENDAYUNG IMPIAN” KARYA REYHAN ABDURROHMAN DAN NOVEL “KETIKA MAS GAGAH PERGI” KARYA HELVY TIANA ROSA

NAMA MAHASISWA : HIDAYAT MUH. NATSIR

NIM : 105.04.09.114. 14

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA

KEKHUSUSAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Makassar, 19 Pebruari 2016

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. M. Ide Said DM, M.Pd. Dr. Munirah, M. Pd.

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar

Prof. Dr. H. M. Ide Said DM, M.Pd.

Ketua Program Pascasarjana Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Abd. Rahman Rahim, M. Hum

Page 13: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

xiii

ABSTRAK

Abstrak

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan nilai pendidikan yang terkandung dalam

novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas

Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa , (2) mendeskripsikan bentuk penyampaian

nilai pendidikan dalam novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan Abdurrohman dan

novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa. Subjek penelitian ini

adalah novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika

Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa , sedangkan yang menjadi objek dalam

penelitian ini adalah nilai pendidikan dalam novel “Mendayung Impian” Karya

Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa

dan bentuk penyampaian nilai pendidikan dalam novel “Mendayung Impian” Karya

Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa

. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi atau studi

pustaka. Data hasil dokumentasi dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.

Berdasalkan hasil yang peroleh nilai pendidikan yang paling banyak ditemukan

dalam novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman ini adalah nilai

pendidikan sosial dan novel “Ketiga Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa

adalah nilai pendidikan religius. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel ini sudah di

dukung oleh teori-teori yang relevan. Pada dasarnya pengarang mendominasi novel

Page 14: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

xiv

“Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman ini dengan nilai pendidikan

sosial dikarenakan pengarang ingin pembaca khususnya masyarakat Indonesia

sadar akan kepedulian mereka terhadap sesama khusunya dalam hal pendidikan

dan novel “Ketiga Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa, pengarang ingin

pembaca khususnya masyarakat Indonesia agar sadar akan pentingnya memahami

dan mengaplikasikan nilai religuis dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan sebagai

umat yang beragama, islam pedoman yang paling utama dalam keshidupan.

Pengarang ingin menyadarkan nilai religius menjadi sebuah keutaman untuk

mendekatkan diri kepada Allah swt. Peneliti menyarankan agar penganalisisan karya

sastra terus dilakukan oleh penikmat sastra sehingga penikmat sastra dapat

menambah wawasan dan mempertajam daya kritisnya terhadap permasalahan yang

diungkapkan dalam karya sastra. selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

terhadap novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika

Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa dengan sudut permasalahan yang

berbeda sehingga pemahaman pembaca terhadap pesan yang disampaikan

pengarang semakin mendalam.

Kata Kunci : sastra, Nilai Pendidikan

Page 15: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

xv

Abstract

This study aims to (1) describes the educational value in the novel “Mendayung

Impian” by Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” by Helvy

Tiana Rosa , (2) describes the deliver form of educational value in the novel Novel

“Mendayung Impian” Karya Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah

Pergi”by Helvy Tiana. The subject of this research is the novel Novel “Mendayung

Impian” Karya Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya

Helvy Tiana Rosa, while the objects of this research are the educational value in the

novel Novel “Mendayung Impian”by Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas

Gagah Pergi” by Helvy Tiana Rosa and the deliver form of educational value in the

novel Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika

Mas Gagah Pergi” by Karya Helvy Tiana Rosa. The data collection method which

use in this research is the method of documentation. The documentation results

were analyzed by qualitative descriptive techniques. Based on the results obtained

educational value is most prevalent in the novel "Mendayung Impian" Reyhan

M.Abdurrohman work are social and educational value of the novel "Ketika Mas

Gagah Pergi" by Helvy Tiana Rosa is the value of religious education. The values

contained in this novel is already supported by relevant theories. Basically the author

dominates the novel "Mendayung Impian" by Reyhan M.Abdurrohman work with

social educational value because the author wants the reader, especially the people

of Indonesia are aware of their concern for others especially in terms of education

Page 16: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

xvi

and the novel "Ketika Mas Gagah Pergi" by Helvy Tiana Rosa, author want readers

especially the people of Indonesia to be aware of the importance of understanding

and applying the values religuis in accordance with the guidance of life as a religious

community, the Islamic guidelines for the most important in life. Author wants to

awaken religious values to be a keystone to draw closer to Allah. Researchers

suggest that analyzing literary work continues to be done by literature devotee so

they could get more knowledge and sharpen critical to the problems expressed in the

literature. Beside that, continuously research is needed to the novel “Mendayung

Impian” by Reyhan Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” by Helvy

Tiana Rosa with different point of views so the reader will understand the message

that will given by the writer.

Page 17: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

Scanned by CamScanner

Page 18: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

Scanned by CamScanner

Page 19: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

Scanned by CamScanner

Page 20: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem Pendidikan Nasional N0.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2

mengamanatkan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang berakarkan nilai religius, nilai moral, nilai sosial,

nilai kebudayaan Nasional Indonesia dan tanggapan perubahan zaman.

Bangsa, sebenarnya kaya dengan ajaran dan nilai-nilai luhur yang bisa

menetralisasikan dalam nilai pendidikan. Hampir setiap suku bangsa di

Negeri ini, secara turun-temurun mengajarkan nilai-nilai yang mereka percaya

sebagai suatu yang luhur kepada generasi penerusnya.

Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat

Indonesia sudah mulai melupakan nilai religius, nilai sosial, nilai moral dan

budaya bangsa.Padahal, nilai religius, nilai sosial, nilai moral dan budaya,

merupakan satu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan

dalam diri kepada anak-anak. Dari berbagai peristiwa saat ini mulai dari

kasus kekerasan anak dalam rumah tangga, kasus penipuan, kasus narkoba,

kasus korupsi dan berbagai macam program acara televisi yang memiliki

Page 21: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

2

dampak negatif didalam media ini pun kerap dengan mudah memengaruhui

keseharian pada pemirsa, terkait soal adab dan akhlak masyarakat.

Maraknya tayangan kekerasa melalui media televisi, baik dengan

berita kriminal maupun dari sinetron-sinetron yang tidak mendidik, telah

memberi dampak negatif kepada pemirsanya. Berbagai berita kriminal,

dianggap justru menginsprikan dan mendorong makin maraknya tindakan

kriminal lain dimasyarakat. Sementara, tontonan yang mengandung tontonan

yang mengandungi unsur kekerasan, juga ditengarai mendorong masyarakat

berbuat yang sama. Selain itu, penelitian menunjukkan kekerasan di media

meningkatkan kegelisahan, ke tidakutan dan perilaku agrasif, kurang tidur,

serta masalah pendidikan dan perhatian kepada kalangan anak-anak.

Ditambah lagi anak-anak yang dihibur dengan kekerasan dapat menjadi

kurang peka dan tidak menantang saat diger tidak, membuat lingkungan

sekolah dan tempat tinggal lebih berbahaya bagi kehidupan anak.

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim

peneliti dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Vetran Surbaya.

Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa pelaku kejahatan seperti pencurian,

pembunuhan dan pemerkosaan banyak menyontek kejahatan yang dilakukan

sebelumnya. Salah satunya, melalui referensi dari tayangan tindak

kriminalitas di televisi yang akhirnya membuat membuat imitasi masyarakat,

Banyak faktor yang menyebabkan rutuhnya potensi bangsa Indonesia

pada saat ini. Diantaranya dalah faktor pendidikan. tentu sadar bahwa

Page 22: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

3

pendidikan merupakan mekanisme institusional yang akan mengaklerasi

pembinaan karakter bangsa dan juga fungsi sebagai arena mencapai tiga hal

prinsipal dalam pembinaan nilai-nilai pendidikan .

Pendidikan sebagai arena untuk re-aktivasi nilai luhur bangsa

Indonesia. Secara historis bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki

karakter kepahlawanan, nasionalisme, sifat hiroik, semangat kerja keras serta

berani menghadapi tantangan. Pendidikan sebagai sarana membangkitkan

suatu karakter bangsa yang dapat mengakselerasi pembangunan sekaligus

memobilisasi potensi domestik untuk membangkitkan daya saing bangsa,

Pendidikan sebagai menginterealisasikan kedua aspek di atas yakni re-

aktivasi sukses budaya masa lampau dan karakter inovatif serta compotitif,

kedalam segenap sendi-sendi kehidupan bangsa dan program pemerintah.

Manusia sebagai makhluk sosial mampu mencip tidakan norma-norma

untuk mengatur kehidupannya, baik kehidupan individu maupun kehidupan

sosial. Pandangan manusia sebagai makhluk sosial didasari oleh keyakinan

bahwa hati nurani manusia memiliki dasar nilai agama nilai moral, nilai sosial

dan nilai budaya yang baik. Nilai-nilai inilah yang mendorong manusia untuk

berperilaku lebih baik.

Kunci sukses dalam menghadapi tantangan berat terle tidak sumber

daya manusia Indonesia yang handal dalam penguasan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang diaplikasikan dalam nilai religius, nilai sosial, nilai moral

dan nilai budaya.

Page 23: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

4

Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan

terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan

menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan

pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki

pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya sekadar cerita khayal atau

angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari kreativitas pengarang

dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam pikirannya.

Pengertian karya sastra di dalam Kamus Besar Indonesia

(KBBI),(Sugiono, 2008:1230), berarti sastra yang imbul setelah manua

mengenal tulisan di Indonesia karya sasra mulai berlangsung setelah bangsa

Indonesia berbaur dengan kebudayaan asing seperti kedayaan Hindu, Islam,

dan Barat. Adapun kegunaan dan fungsi karya sastra dalam masyarakat

yaitu sebagai nasehat atau pesan. Nasehat atau pesan berupa ajakan atau

petuah, bimbingan larangan melakukan sesuatu tindakan. Hal ini berarti

bahwa sastra mengandung nilai pendidikan atau pengajaran bagi manusia.

Karya sastra dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sastra lama

(klasik) dan sastra baru (sastra modern). Sastra lama biasa juga disebut

sastra daerah (regional) yang menggunakan bahasa daerah yang terbesar

diseluruh Nusantara. Sastra modern atau sastra Indonesia( Nasional),

menggunakan bahasa Indonesia. Secara teknis sastra lama dibedakan dua

macam yaitusastra lisan dan sastra tulis.

Page 24: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

5

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel adalah karya fiksi

yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya. Unsur-unsur tersebut

sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata

lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya, sehingga nampak seperti

sungguh ada dan terjadi. Unsur inilah yang akan menyebabkan karya sastra

(novel) hadir. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur yang secara

langsung membangun sebuah cerita. Keterpaduan berbagai unsur intrinsik ini

akan menjadikan sebuah novel yang sangat bagus.

Novel merupakan salah satu karya sastra dan merupakan cerita fiksi

dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan memunyai unsur interistik dan

ektrinstik yang banyak mengambarkan tentang kehidupan manusia. Dalam

sebuah novel si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk

megarahkan si pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan

melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut. Sudjiman (1984:53).

Oleh karena itu, novel merupakan salah satu sumber penanaman nilai-nilai

karakter bangsa yang harus dikembangkan.

Beberapa novel umumnya menceri tidakan peristiwa-peristiwa yang

mengandung nilai-nilai. Nilai-nilai dalam sebuah novel menjadi cermin dalam

kehidupan untuk disampaikan kepada pembacanya. Menurut Wellek dan

Warren (1995: 335) nilai-nilai itu secara potensial ada pada struktur sastra,

nilai itu dapat direalisasi dan dihargai hanya kalau dibaca dan direnungkan

oleh pembaca yang memenuhi persyaratan. Di dalam sebuah novel tentunya

Page 25: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

6

ada sebuah pesan yang bisa diambil oleh para pembacanya salah satunya

yaitu nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan manusia di

lingkungannya. Oleh karena itu, novel merupakan salah satu sumber

penanaman nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya bangsa

yang harus dikembangkan.

Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” diterbitkan pertama kali pada

September 1993 dan “Mendayung Impian” diterbitkan pertama kali pada

Oktober 2014. Sejak kemunculan novel “Mendayung Impian” dan novel

“Ketika Mas Gagah Pergi” mendapatkan tanggapan positif dari penikmat

sastra. Tingginya apresiasi masyarakat terhadap novel “Mendayung Impian”

dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” menjadikan novel tersebut masuk dalam

jajaran novel psikologi Islami pembangun jiwa dan karakter. Heyhan

M.Abdurrohman dan Helvy Tiana Rosa telah membuat lompatan langkah

yang gemilang untuk mengikuti jejak sang legenda Buya Hamka, berkarya

dan mempunyai fenomena. Melalui novel kontemporernya yang diperkaya

dengan muatan budaya yang Islami dan muatan Desa/Cita-cita Mustafa

Karya Aman Datuk Majoindo, Reyhan M. Abdurrohman dan Helvy Tiana

Rosa seolah mengulang kesuksesan sang pujangga Buya Hamka dan Aman

Datuk Majoindo yang karya-karyanya popular hingga ke mancanegara seperti

“Merantau Ke Deli”, “Di Bawah Lindungan Ka’bah”, Desa/Cita-cita dan

”Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”. Meskipun nilai yang mendasari novel

tersebut bersumber dari pembentukan karakter dan keIslam, berbagai

Page 26: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

7

kalangan kaum muda serta bereligius dan berkepercayaan dapat

menerimanya tanpa ada perasaan terancam termasuk usia.

Cerita novel “Mendayung Impian” dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi”

diperoleh dari mengeksplorasi kisah kehidupan untuk mewujudkan impian

dan pendidikan di Indonesia. Novel “Mendayung Impian” dan novel “Ketika

Mas Gagah Pergi” dikemas dengan bahasa yang sederhana imajinatif,

namun tetap memperhatikan kualitas isi. Membaca novel “Mendayung

Impian” dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” membuat pembaca seolah-olah

melihat potret nyata kehidupan masyarakat Indonesia. Hal itu seperti

tanggapan salah seorang penikmat novel “Mendayung Impian” dan novel

“Ketika Mas Gagah Pergi”, yaitu Pradita Seri Rahayu dan Tomy Satryatomo

(editor senior dan penulis buku Mengikat Makna) ia menga tidakan bahwa,

“kata-kata Heyhan dan Helvy berhasil “menyihir jiwaku. Dia dapat dika

tidakan mempunyai kemampuan mengolah kata sehingga memesona yang

membacanya” (“Mendayung Impian” dan “Ketika Mas Gagah Pergi”: sampul

depan).

Meskipun kisah yang terjadi dalam novel “Mendayung Impian” dan

novel “Ketika Mas Gagah Pergi” sudah terjadi sangat lama, akan tetapi pada

kenyataannya kisah “Mendayung Impian” dan “Ketika Mas Gagah Pergi”

masih ada di zaman sekarang. Banyak pengamat sastra yang memberikan

penilaian berkaitan dengan suksesnya novel “Mendayung Impian” dan novel

“Ketika Mas Gagah Pergi” disebabkan novel tersebut muncul pada saat yang

Page 27: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

8

tepat yaitu pada waktu masyarakat khususnya masyarakat yang merasa

mengalami pendidikan yang sama seperti beberapa tokoh dalam novel

tersebut. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh

Sapardi Djoko, seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI

Ia menya tidakan “Mendayung Impian” dan “Ketika Mas Gagah Pergi”

merupakan Ramuan pengalaman dan imajinasi yang menarik, yang

menjawab inti pertanyaan tentang hubungan-hubungan antara gagasan

sederhana, kendala, dan kualitas pendidikan.

Isi novel “Mendayung Impian” dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi”

menegaskan bahwa berusaha dengan sungguh-sungguh seseorang dalam

meraih cita-cita. Selain itu menegaskan usia seseorang tidak menghalangi

untuk menjadi pribadi yang lebih peduli pada sekitar serata lebih mencintai

Islam khususnya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mengangkat judul

“Nilai-Nilai Pendidikan Pada Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan

M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana

Rosa, peneliti berminat untuk mendeskripsikan dengan Alasan dipilih dari

segi nilai pendidikan dua novel tersebut diketahui banyak memberikan

inspirasi bagi pembaca, serta berbagai peristiwa yang menceri tidakan tokoh

utama dan dalam novel tersebut penulis akan membawa pembaca menuju ke

dalam nilai-nilai positif yang dapat diambil kemudian direalisasikan oleh

pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Page 28: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

9

B. Fokus Penelitian

Fokus yang dirumuskan dalam penelitian ini harus terbatas sebab

fokus dalam penelitian di samping merupakan hal yang akan dibahas juga

merupakan landasan dalam melakukan penelitian

Berdsarkan atar belakang dan uraian yang telah ditemukan, maka

fokus dalam penelitian sebagai berikut:

1. Nilai religius dalam Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan

M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana

Rosa yaitu menyangkut segi kehidupan secara lahiriah melainkan juga

menyangkut keseluruhan diri pribadi manusia secara total dalam

integrasinya hubungan ke dalam keesaan Tuhan.

2. Nilai moral dalam Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.

Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana

Rosa yaitu menunjukkan peraturan-peraturan tingkah laku dan adat

istiadat dari seorang individu dari suatu kelompok yang meliputi perilaku.

Untuk karya menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai susila.

3. Nilai sosial dalam Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan

M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana

Rosa yaitu Perilaku sosial berupa sikap seseorang terhadap peristiwa

yang terjadi di sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang lain, cara

berpikir, dan hubungan sosial bermasyarakat antar individu

Page 29: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

10

4. Nilai budaya dalam Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan

M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana

Rosa yaitu pengamatan pada gejala-gejala yang lebih nyata seperti

tingkah laku dan benda-benda material sebagai hasil dari penuangan

konsep-konsep nilai melalui tindakan berpola.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan atau mendeskripsikan :

1. Mendeskripsikan nilai religius dalam Novel “Mendayung Impian” Karya

Reyhan M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya

Helvy Tiana Rosa.

2. Mendeskripsikan nilai moral, dalam Novel “Mendayung Impian” Karya

Reyhan M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya

Helvy Tiana Rosa.

3. Mendeskripsikan nilai sosial dalam Novel “Mendayung Impian” Karya

Reyhan M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya

Helvy Tiana Rosa.

4. Mendeskripsikan nilai budaya dalam Novel “Mendayung Impian” Karya

Reyhan M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya

Helvy Tiana Rosa.

Page 30: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

11

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Pembaca akan memperoleh pengetahuan yang lebih meluas tentang

nilai pendidikan dalam Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan

M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy

Tiana Rosa.

b. Pembaca akan mengetahui nilai pendidikan dan menjadikan pedoman

dalam kehidupan sehari-hari

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian bermanfaat sebagai bahan perbandingan dengan karya-

karya ilmiah lainnya.

b. Diharapkan memberikan sumbangsi terhadap orang banyak.

c. Memberikan konstribusi terhadap perkembangan khazanah ilmu

pengetahuan sastra pada umumnya.

Page 31: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian yang relevan

Kendati perbedaan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, seperti telah diuraikan tidak berarti bahwa penelitian ini

bertentangan dengannya. Bahkan, boleh dika tidakan tidak berarti bahwa

penelitian ini bersifat melengkapi sekaligus memperkaya khasanah penelitian

yang telah ada, khususnya penelitian yang berhubungan nilai pendidikan

yang telah dilakukan olh beberapa peneliti sebelumnya.

Peneliti yang perna mengkaji nilai pendidikan antara lain, pertama Ni

Kadek Parmini dkk. Dalam penelitian yang berjudul “Nilai religius, nilai moral,

nilai sosial dan nilai budaya Pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa novel Sang Pemimpi terkandung nilai

religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya, yaitu nilai pendidikan

religius, moral, sosial, dan budaya. Dalam novel ini juga terkandung bentuk

penyampaian nilai pendidikan. Nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai

budaya yang paling banyak ditemukan adalah nilai pendidikan sosial.

Kedua, Herlianingsih dalam penelitian yang berjudul “Nilai-Nilai Moral

Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy”. Hasil penelitian ini

menjelaskan bahwa Novel Ayat-Ayat Cinta ini menjelaskan bahwa novel

Page 32: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

13

Sang Pemimpi terkandung nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai

budaya, yaitu nilai pendidikan Nilai moral religius sosial dan budaya yaitu

cara berprilaku dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari agar

menjadi jati diri yang baik dan bisa menjadi contoh kepada orang lain dan

sifat itu harus tertanam kepada setiap individu agar memiliki kehidupan yang

baik.

Ketiga, Sabarani. dalam penelitian yang berjudul “Nilai religius, nilai

moral, nilai sosial dan nilai budaya Karakter Dalam Novel Laskar Pelangi”

Karya Andrea Hirata Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Hasil penelitian

menunjukkan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Laskar

Pelangi karya Andrea Hirata yakni nilai religius, nilai jujur, nilai toleransi, nilai

disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai demokratis, nilai

semangat kebangsaan, nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai

komunikatif, nilai cinta damai, nilai gemar membaca, nilai peduli lingkungan,

nilai peduli sosial, dan nilai tanggung jawab.

Dari uraian tersebut terdapat persamaan hasil penelitian relevan di

atas, yaitu mengkaji nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya

dengan judul novel yang berbeda, Penelitian ini bersifat kualitatif. Metode

yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu isi. Penelitian ini

mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang menjadi masalah,

kemudian mengdan menafsirkan data yang ada. Teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu teknik dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah

Page 33: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

14

yang menjadi sumber data, sedang isi catatan, subjek penelitian atau variabel

penelitian. Teknik yang digunakan dalam mengdata yaitu mengalir dengan di

awali reduksi data.

Selain itu, perbedaan pada hasil penelitian di atas adalah penggunaan

teori, Novel Sang Pemimpi, nilai pendidikan yang digunakan adalah nilai

sosial, (Rosyadi, 1995: 80) Nilai sosial yang ada dalam karya sastra dapat

dilihat dari cerminan kehidupan masyarakat yang diinterpretasikan.

sedangkan dalam Novel Ayat-Ayat Cinta hasil penelitian menemukan adalah

nilai religius, (Rosyadi, 1995: 90). Religi tidak hanya menyangkut segi

kehidupan secara lahiriah melainkan juga menyangkut keseluruhan diri

pribadi manusia secara total dalam integrasinya hubungan ke dalam keesaan

Tuhan (Rosyadi, 1995: 90), dan novel Laskar Pelangi hasil penelitian

menemukan nilai budaya Uzey (2009: 1) berpendapat mengenai pemahaman

tentang nilai budaya dalam kehidupan manusia diperoleh karena manusia

memaknai ruang dan waktu dalam novel yang berbeda.

2. Nilai Pendidikan

a) Definisi Nilai

Suatu nilai dikatakan tidakan memiliki nilai pendidikan apabila

mempengaruhi dan mewarnai pola kehidupan manusia, sehingga

menggejala dalam prilaku lahiriahnya. Tarigan (1985:194) menurutnya

ada lima nilai dalam menginterpretasi sebuah karya sastra sebagai produk

Page 34: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

15

dari proses pendidikan. Diantaranya : nilai hedonik, nilai artistik, nilai

kultural, nilai etis-moral-religius, dan nilai praktis

Nilai merupakan potensi diri menjadi nyata, potensi ini misalnya

kemampuan untuk menjadi rasional, bermoral, mencari pencerahan dan

penerangan akal budi. Menurut Latif (2009:73) ada beberapa cara dalam

memperoleh nilai yaitu pertama, pencarian kebenaran dan keutamaan

melalui filsafat, yakni melaui cara berfikir kontemplatif. Filsafat ini

mengoptimalkan fungsi nalar untuk dapat menemukan makna yang tidak

terjelaskan oleh ilmu pengetahuan. Kedua, nilai dapat diperoleh melalui

paradigma berpikir logis-empiris. Nilai yang diperoleh melalui jalan ini

banyak mengungkapkan kebenaran teoretik karena ditempuh melalui cara

berpikir ilmiah. Ketiga, nilai melalui hati dan fungsi rasa, cara ini tidak lagi

menyer tidakan pertimbangan logis (filsafat) atau logis-empiris (ilmu

pengetahuan). Model dalam nilai ini dilakukan dengan cara

pengembaraan batin pada wilayah supra-logis. Tipe nilai dapat dibedakan

menjadi nilai intrinsik dan nilai instrumental. Nilai intrinsik merupakan nilai

akhir yang menjadi tujuan, sedangkan nilai intrumen adalah sebagai alat

untuk mencapai nilai intrinsik. Nilai juga mempunyai suatu kriteria. Maksud

kriteria nilai adalah sesuatu yang menjadi ukuran dari nilai tersebut,

bagaimana dika tidakan nilai yang baik dan tidak baik (Sadulloh, 2011:37).

Ada beberapa karakteristik yang berkaitan dengan nilai, yaitu:

i. Nilai objektif atau subjektif

Page 35: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

16

Suatu nilai dikatakan tidakan objektif apabila nilai tersebut memiliki

kebenarannya tanpa memperhatikan pemilihan dan penilaian manusia.

Nilai benar, baik dan indah merupakan bagian dari sifat yang dimiliki oleh

tindakan atau benda tersebut. Nilai dika tidakan subjektif apabila nilai

tersebut memiliki preferensi pribadi atau tanggapan dan penilaian dari

seseorang. Sesuatu dianggap bernilai baik, benar atau indah bukan

karena dalam dirinya melainkan karena penilaiaan dari seseorang.

ii. Nilai absolut atau berubah

Suatu nilai dika tidakan absolut atau abadi apabila nilai tersebut

sudah berlaku sejak lama dan akan berlaku sepanjang waktu tanpa

memperhatikan latar belakang atau kelas sosial manapun. Contoh dari

nilai ini adalah nilai kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Nilai juga

dapat berubah apabila nilai menemukan sesuatu yang baru seperti ajaran

baru, penemuan baru, kemajuan teknologi dan lain-lain. Hal ini karena

nilai dapat diperoleh dari suatu pengalaman dalam masyarakat.

Pendekatan terhadap nilai adalah cara empiris berdasarkan

pengalaman manusia khususnya kegiatan sehari-hari. Nilai muncul dari

keinginan, dorongan dan perasaan serta kebiasan manusia sesuai

dengan wa tidak manusia sebagai kesatuan antar faktor biologis dan

faktor sosial dalam diri dan kepribadiannya (Sadulloh, 2011:124). Nilai

adalah suatu realitas dalam kehidupan yang dapat dimengerti sebagai

Page 36: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

17

suatu wujud dalam perilaku manusia sebagai suatu pengetahuan dan

suatu ide. Suatu pengetahuan dan ide dapat dika tidakan benar ketika

mengandung kebaikan dan bermanfaat bagi manusia untuk penyesuaian

diri dalam suatu lingkungan tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai

adalah sesuatu yang dianggap baik dan tepat berupa pandangan dan

keyakinan.

b) Definisi Pendidikan

Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk

mengembangkan semua aspek keperibadian manusia yang mencakup

pengetahuannya, nilai dan sikapnya serta keterampilan. Pendidikan

mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut seluruh aspek

kepribadian manusia menyangkut hati nurani, nilai-nilai, perasaan,

pengetahuan dan keterampilan. Dengan pendidikan manusia ingin

berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan serta memperbaiki

nilai, hati nurani, perasaannya, pengetahuan dan keterampilan.

Pendidikan pada hakikatnya mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan

melatih. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk

mengembangkan nilai-nilai. Pendidikan berlangsung seumur hidup.

Usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia lahir dari kandungan

ibunya sampai tutup usia.

Page 37: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

18

Pada hakikatnya pendidikan dianggap sebagai suatu usaha dalam

mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia. Pendidikan

adalah bagian dari kebutuhan hidup, hal ini karena pendidikan dianggap

sebagai alat yang berfungsi guna pembaharuan hidup. Selama manusia

berusaha dalam meningkatkan kehidupannya baik dalam meningkatkan

dan mengembangkan kepribadiannya, selama itulah pendidikan masih

berjalan terus. Menurut Horne (dalam Danim, 2010:3) pendidikan adalah

sebagai proses penyesuaian yang berlangsung secara terus-menerus

bagi perkembangan intelektual, emosional dan fisik manusia.

Sementara Frederick J.McDonald (dalam Danim, 2010:4)

mendefenisikan pendidikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang

diarahkan untuk mengubah perilaku manusia. Pendidikan sebagai suatu

proses pengembangan potensi dasar manusia yang berkaitan dengan

moral, intelektual, dan jasmaninya untuk mencapai tujuan hidup dalam

kerangka sistem sosial (Brubacher dalam Danim, 2010:4). Menutut H.A.R.

Tilaar (dalam Latif, 2009:10) pendidikan merupakan suatu proses

berkesinambungan. Berkesinambungan di sini mengasumsikan adanya

interaksi dengan lingkungan yang mencakup lingkungan manusia,

lingkungan sosial, lingkungan budaya dan ekologinya. Dari uraian

beberapa defenisi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

adalah sebuah proses yang berkesinambungan dalam membentuk

Page 38: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

19

karakter dan jati diri seseorang dengan memperhatikan pengembangan

sikap dan intelektual seseorang.

Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya

juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Tujuan

yang ingin dicapai harus dinya tidakan secara jelas, sehingga semua

pelaksana dan sasaran pendidikan memahami atau mengetahui suatu

proses kegiatan seperti pendidikan, bila tidak mempunyai tujuan yang

jelas untuk dicapai, maka prosesnya akan mengabur. Secara singkat

tujuan pendidikan ialah beriman dan ber tidakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, memiliki pengetahuan dan keterampilan, menjadi pribadi yang

mandiri, bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur.

Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan pendidikan karena

dengan memahami pendidikan manusia mampu memikirkan dan mencip

tidakan norma untuk mengatur kehidupannya baik kehidupan individu

maupun sekitarnya. Menurut konsep pendidikan sepanjang hayat,

kegiatan pendidikan dianggap sebagai suatu keseluruhan atau suatu

sistem yang terpadu. Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah,

pendidikan di mulai sejak seorang manusia lahir dan akan terus hingga

manusia meninggal dunia sepanjang ia mampu menerima pengaruh-

pengaruh. Proses pendidikan akan selalu berlangsung baik di tengah

keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Page 39: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

20

Dengan pendidikan manusia memiliki kemampuan untuk

mengarahkan dirinya terhadap perbuatan susila dalam perilakunya.

Melalui penjelasan dari uraian defenisi nilai dan pendidikan tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai

budaya adalah segala sesuatu hal baik maupun buruk yang berguna bagi

kehidupan manusia yang diperoleh melalui proses pengubahan sikap atau

perilaku dalam upaya mendewasakan diri melalui proses pengembangan

intelektual secara berkesinambungan. Nilai pendidikan harus dihayati dan

dipahami manusia sebab mengarah kepada kebaikan dalam berpikir atau

bertindak sehingga dapat mengembangkan budi pekerti dan pikiran.

Terdapat ada empat nilai pendidikan sebagai berikut:

a. Nilai Pendidikan Religius

Religi merupakan suatu kesadaran yang menggejala secara

mendalam dalam lubuk hati manusia sebagai human nature. Religi tidak

hanya menyangkut segi kehidupan secara lahiriah melainkan juga

menyangkut keseluruhan diri pribadi manusia secara total dalam

integrasinya hubungan ke dalam keesaan Tuhan (Rosyadi, 1995: 90).

Nilai-nilai religius bertujuan untuk mendidik agar manusia lebih baik

menurut tuntunan religius dan selalu ingat kepada Tuhan. Nilai-nilai

religius yang terkandung dalam karya sastra dimaksudkan agar penikmat

karya tersebut mendapatkan renungan-renungan batin dalam kehidupan

Page 40: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

21

yang bersumber pada nilai-nilai religius. Nilai-nilai religius dalam sastra

bersifat individual dan personal.

Kehadiran unsur religi dalam sastra adalah sebuah keberadaan

sastra itu sendiri (Nurgiyantoro, 2005: 326). Semi (1993: 21) juga

menambahkan, tidak mengerti hasil-hasil kebudayaanya, kecuali bila

paham akan kepercayaan atau religius yang mengilhaminya. Religi lebih

pada hati, nurani, dan pribadi manusia itu sendiri. Dari beberapa

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Nilai religius yang

merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada

kepercayaan atau keyakinan manusia.

b. Nilai Pendidikan Moral

Moral merupakan pandangan pengarang tentang nilai-nilai

kebenaran dan pandangan itu yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Hasbullah (2005:194) menya tidakan bahwa, moral merupakan

kemampuan seseorang membedakan antara yang baik dan yang buruk.

Nilai moral yang terkandung dalam karya sastra bertujuan untuk mendidik

manusia agar mengenal nilai-nilai etika merupakan nilai baik buruk suatu

perbuatan, apa yang harus dihindari, dan apa yang harus dikerjakan,

sehingga tercipta suatu tatanan hubungan manusia dalam masyarakat

yang dianggap baik, serasi, dan bermanfaat bagi orang itu ,masyarakat,

lingkungan, dan alam sekitar.Uzey (2009: 2) berpendapat bahwa nilai

Page 41: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

22

moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan

baik atau buruk dari manusia. Moral selalu berhubungan dengan nilai,

tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan

kelakuan atau tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait

dengan tingkah laku kehidupan sehari-hari.

Dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan moral menunjukkan

peraturan-peraturan tingkah laku dan adat istiadat dari seorang individu

dari suatu kelompok yang meliputi perilaku. Untuk karya menjunjung

tinggi budi pekerti dan nilai susila.

c. Nilai Pendidikan Sosial

Sosial berarti hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat atau

kepentingan umum. Nilai pendidikan sosial merupakan hikmah yang

dapat diambil dari perilaku sosial dan tata cara hidup sosial. Perilaku

sosial berupa sikap seseorang terhadap peristiwa yang terjadi di

sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang lain, cara berpikir, dan

hubungan sosial bermasyarakat antar individu. Nilai pendidikan sosial

akan menjadikan manusia sadar akan pentingnya kehidupan

berkelompok dalam ikatan kekeluargaan antara satu individu dengan

individu lainnya.

Nilai pendidikan sosial mengacu pada hubungan individu dengan

individu yang lain dalam sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang

Page 42: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

23

harus bersikap, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, dan

menghadapi situasi tertentu juga termasuk dalam nilai sosial. Abram

Maslow (2013:280) menyampaikan teorinya tentang kebutuhan bertingkat

yakni kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta dan memiliki, harga diri,

dan aktualisasi diri. Teori ini digunakan sebagai langkah awal dalam

menemukan nilai pendidikan pada novel “Mendayung Impian” dan Novel

“Ketika Mas Gagah Pergi” . Dengan mengaspek kebutuhan bertingkat

tokoh Matari Anas dari pencapaian kebutuhan fisiologis, pencapaian

kebutuhan rasa aman, pencapaian kebutuhan rasa cinta dan kebutuhan

dalam mengaktualisasi diri diharapkan dapat membantu mengungkapkan

nilai pendidikan dari tingkah laku dan sikap tokoh dalam memenuhi

kebutuhan tersebut.

d. Nilai Pendidikan budaya

Nilai-nilai budaya menurut Rosyadi (1995:74) merupakan sesuatu

yang dianggap baik dan berharga oleh suatu kelompok masyarakat atau

suku bangsa yang belum tentu dipandang baik pula oleh kelompok

masyarakat atau suku bangsa lain sebab nilai budaya membatasi dan

memberikan karakteristik pada sutu masyarakat dan kebudayaannya.

Nilai budaya merupakan tingkat yang paling abstrak dari adat,

hidup dan berakar dalam alam pikiran masyarakat, dan sukar diganti

dengan nilai budaya lain dalam waktu singkat. Uzey (2009: 1)

Page 43: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

24

berpendapat mengenai pemahaman tentang nilai budaya dalam

kehidupan manusia diperoleh karena manusia memaknai ruang dan

waktu. Makna itu akan bersifat intersubyektif karena ditumbuh-

kembangkan secara individual, namun dihayati secara bersama, diterima,

dan disetujui oleh masyarakat hingga menjadi latar budaya yang terpadu

bagi fenomena yang digambarkan. Sistem nilai budaya merupakan inti

kebudayaan, sebagai intinya ia akan mempengaruhi dan menata elemen-

elemen yang berada pada struktur permukaan dari kehidupan manusia

yang meliputi perilaku sebagai kesatuan gejala dan benda-benda sebagai

kesatuan material. Sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi

yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat,

mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup.

Karena itu, suatu sisitem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai

pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Dapat disimpulkan dari

pendapat tersebut sistem nilai budaya menempatkan pada posisi sentral

dan penting dalam kerangka suatu kebudayaan yang sifatnya abstrak

dan hanya dapat diungkapkan atau dinya tidakan melalui pengamatan

pada gejala-gejala yang lebih nyata seperti tingkah laku dan benda-

benda material sebagai hasil dari penuangan konsep-konsep nilai melalui

tindakan berpola. Adapun nilai-nilai budaya yang terkandung dalam novel

dapat diketahui melalui penelaahan terhadap karakteristik dan perilaku

tokoh-tokoh dalam cerita.

Page 44: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

25

2. Pengertian Novel

Secara etimologi, novel berasal dari bahasa Latin novellus yang

diturunkan dari kata novles yang berarti baru. Sedangkan secara istilah novel

adalah sebagai salah satu jenis karya sastra dapat didefinisikan sebagai

pemakaian bahasa yang indah yang menimbulkan rasa seni pada pembaca.

Seperti yang dikemukakan oleh Sumardjo (1984: 3) yang menurutnya bahwa

novel (sastra) adalah ungkapan pribadi manusia merupakan pengalaman,

pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk

gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.

Pada istilah lain ada yang membelikan pengertian , novel berasal dari

Italia. Yaitu Novella “berita”. Novel adalah bentuk prosa baru yang

melukiskan sebahagian kehidupan pelau utamanya yang terpenting, paling

menarik, dan mengandungi konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut

mengakibatkan perobahan nasib pelaku.

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang menuliskan secara naratif:

biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel biasanya disebut novelis, novel

lebig panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih konfleks dari cerpen, dan

tidak dibatasi keterbatasan stuktural dan metrikal sandiwara atau sajak.

Umumnya sebuah novel bercerita tokoh-tokoh dan kelakukan mereka dalam

kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi yang aneh naratif

tersebut.

Page 45: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

26

Viergina Wolf dalam tarigan (1985:164) mengemukan bahwa novel

adalah sebuah ekplotasi atau kronik kehidupan; merenung dan melukiskan

dalam bentuk tertentu, pengaruh, hasil, kehancuran, atau terciptanya gerak

gerik manusia, demikian pula Broks dkk.Dalam Tarigan (1985:165)

mengemukan bahwa novel harus memenuhi syarat: bergantung pada

tokoh,menyajikan lebih dari satu efek, menyajikan lebih dari satu emosi.

Berbeda dengan Sumardjo, Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2005: 9)

mengungkapkan bahwa secara harfiah novella berarti sebuah barang baru

yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk

prosa.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa novel

merupakan cerita berbentuk prosa dalam ukuran luas yang menyajikan lebih

dari objek berdasarkan struktur tertentu.

3. Jenis Novel

Dalam arti luas, novel adalah cerita berbentuk prosa dalam unsur yang

luas. Ukuran yang luas di sini dapat diartikan cerita dengan plot (alur).

Namun, yang kompleks, suasana yang beragam, dan setting cerita yang

beragam pula. Namun ukuran luas disini juga mutlak demikian, mungkin yang

luas hanya saah satu unsur fiksi saja, misalnya sedang karakter dan setting

hanya satu saja.

Page 46: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

27

Sumardjo (1984: 16) membagi novel itu atas tiga jenis, yaitu novel

percintaan, novel petualangan dan novel fantasi. Novel percintaan melibatkan

peranan tokoh wanita dan pria seimbang, bahkan kadang-kadang peranan

wanita lebih dominan pelakunya. Novel petualangan hanya dominasi hanaya

kaum pria, karena tokoh didalamnya pria dengan sendirinya melibatkan

banyak masalah lelaki yang tidak ada hubungannya dengan wanita. Novel

fantasi bercerita tantang hal yang tidak logis yang tidak sesuai dengan

keadaan dalam hidup manusia. Jenis novel ini mementingkan ide, konsep

dan gagasan sastrawan hanya dapat jelas kalau diutarakan bentuk cerita

fantastic, artinya menyalami hukum empiris, hukum pengalaman sehari-hari.

4. Unsur yang Membangun Novel

Novel sebagai karya fiksi, dibangun oleh berbagai unsur yang tidak

boleh dipisahkan dari sebuah karya fiksi(novel). Secara garis besarnya novel

di bangun oleh dua unsur yaitu; (1) unsur luar (ekstristik) dan (2) unsur dalam

(intrestik). Unsur luar fiksi adalah segala macam yang berbeda di luar karya

fiksi yang ikut mempengaruhi kehadiran karya tersebut, misalnya faktor

sosial, ekonomi, kebudayaan, politik, kereligiusan dan tata nilai yang dianut

oleh masyarakat. Sedangkan struktur dalam fiksi adalah unsur yang

membentuk fiksi tersebut seperti perwatakan, tema, plot/alur, pusat

penghiasan, latar dan gaya bahasa. Kedua unsur di atas (luar-dalam),

merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai satu

Page 47: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

28

struktur. Oleh karena itu, kedua unsur itu memengaruhi keseluruhan struktur

fiksi itu.

Untuk mengkaji karya sastra dikenal dua pendekatan yaitu pendekatan

intrinsik dan pendekatan ekstrinsik. Penelitian ini menggunakan pendekatan

ekstrinsik dengan mengkaji nilai-nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai

budaya . Walaupun hakikatnya penelitian ini menitih beratkan pada aspek

ekstrinsik tapi tidak ada salahnya kalau sedikit dideskriptifkan unsur intrinsik

sebagai unsur internal karya sastra prosa berupa novel. Unsur-unsur intrinsik

tersebut antara lain sebagai berikut ini.

a. Tema

Tema adalah karya inti sari atau pokok bahasan karya sastra

yang secara keseluruhan sehingga di dalam novel, tema menetukan

panjang waktu yang diperlukan untuk mengungkapkan isi cerita, atau

tema adalah gagasan utama pokok pikiran.

Menurut Aminuddin (1989: 91) istilah tema berasal dari bahasa

Latin yang berarti “tempat mele tidakkan sesuatu perangkat”,

sedangkan menurut Tarigan (1985: 125) tema merupakan pandangan-

pandangan hidup yang terentu atau perasan tertentu mengenai

kehidupan yang membentuk gagasan utama dari suatu karya sastra.

Selain itu, Robert stanson (dalam semi,1988:34) memberikan

petunjuk atau saran untuk memahami tema suatu karya fiksi, yaitu

Page 48: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

29

dengan jalan menanyakan sendiri mengapa pengarang menulis cerita

itu. Apakah yang membuatnya anapak berharga. Tentu pertanyaan ini

harus dijawab dengan membaca sendiri atau melihat bagaimana tema

tersebut dalam detail cerita.

b. Tokoh dan Penokohan (Karakter)

1. Tokoh

Tokoh cerita adalah pelaku dalam sebuah cerita baik fiksi

maupun non fiksi yang dapat dibedakan atas beberapa jenis penamaan

berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan yakni tokoh

utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel

yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceri

tidakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.

2. Penokohan

Penokohan adalah sifat atau ciri khas pelaku yang diceri tidakan.

Masalah penokohan atau perwatakan merupakan salah satu di antara

beberapa unsur dalam karya fiksi yang kehadirannya sangat

memegang peranan panting, dika tidakan demikian karena tidak akan

mungkin ada cerita tanpa adanya tokoh yang diceri tidakan dan tanpa

adanya tokoh yang bergerak dan akhirnya membentuk alur cerita.

Menurut Suroto (1989: 22) penokohah adalah bagaimana pengarang

Page 49: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

30

menampilkan tokoh-tokoh tersebut ini tampil berarti ada dua hal

penting, yang pertama hubungan dengan teknik penyampaian

sedangkan yang kedua berhubungan dengan wa tidak kepribadian

tokoh yang ditampilkan. Kedua hal tersebut memiliki hubungan yang

sangat erat.

3. Karakter

Menurut Suhaeb (1979: 85) Karakter adalah sifat kemauan yang

mengikuti seseorang pada beberapa prinsip tertentu yang oleh rasionya

dipastikan sebagai yang tidak dapat diubah, baik fisik maupun moral

yang membedakanya dengan orang lain secara khas. Selanjutnya,

Tarigan (1985: 89) memberikan batasan bahwa yang dimaksud dengan

karakter adalah totalitas keadaan dan reaksi jiwa terhadap

perangsangnya.

Dari definisi di atas dapatlah dika tidakan bahwa pensifatan

sebagai simbol diri seseorang atau tokoh merupakan pembawaan yang

melekat pada diri sebagai penggambaran ciri khas dirinya. Sifat

seseorang atau tokoh merupakan cermin karakter yang ditunjukkan dan

sebagai alat identifikasi yang membedakan dirinya dengan orang lain.

Sehingga pensifatan diri seseorang adalah perwujudan nilai, ideologi,

cara pandang yang menjadi anutan yang menyertainya.

Page 50: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

31

4. Plot atau Alur

Plot adalah jalan cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang

disusu satu persatu dan saling berkaitan menutut hukum sebab akibat

dari awal sampai akhir cerita (Suroto, 1989: 89). Pendapat lain menga

tidakan bahwa alur atau plot adalah struktur gerak dalam fiksi atau

drama, (Tarigan, 1985: 126).

Ada beberapa alur yang dikenal antara lain: (a) alur maju, (b) alur

mundur, (c) alur zikzak, (d) alur naik, (e) alur turun, (f) alur tunggal, (g)

alur datar, (h) alur ganda dan (i) alur longgar.

Tahapan plot dibentuk oleh satuan-satuan peristiwa, setiap

peristiwa selalu diemban oleh pelaku-pelaku dengan perwatan tentu,

selalu memiliki setting tertentu dan selalu menampilkan suasana yang

tentu pula.

5. Latar (setting)

Menurut Tarigan, (1985: 136) latar adalah latar belakang fiksi,

unsur tempat dan ruang dalam cerita, sedangkan menurut Aminuddin

(1999: 67) latar atau setting dalam karya fiksi adalah tempat peristiwa

dalam karya fisi serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis

(Aminuddin, 1999: 67).

Sebuah cerita akan senantiasa berlangsung pada ruang dan

waktu tertentu, ruang dapat terwujud tempat tinggal Desa, kota atau

Page 51: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

32

wilayah yang lebih luas. Waktu dapat tewujud siang, malam, hari, bulan

atau tahun. Bahkan waktu dapat menunjukkan lamanya cerita

berlangsung, sejam, sehari, sebulan, dan beberapa tahun. Sehubungan

dengan hal tersebut, Suroto (1989: 94) menga tidakan yang dimaksud

dengan latar atau setting adalah penggambaran sutuasi tempat dan

waktu serta terjadinya suatu peristiwa.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

latar atau setting adalah segala keterangan mengenai waktu, tempat-

tempat suasana terjadinya peristiwa serta memiliki fisikal dan fungsi

psikologis yang dituliskan dalam suatu karya sastra.

6. Amanah

Sebuah karya sastra tercipta sebagai respon terhadap berbagai

problem sosial yang kemudian diaktualisasikan penulis dalam sebuah

karya sastra. Melalui karya sastra tersebut penulis menuangkan

pandangan-pandagan atau pesan, baik pesan secara tersirat maupun

tersurat yang akan menjadi medan tafsir bagi pembaca. Hal ini, senada

dengan pandangan Zaidan,dkk (1994:27) yang menurutnya bahwa

amanah adalah pesan pengarang kepada pembaca, baik tersurat

maupun tersirat yang disampaikan melalui karya sastra. Selain itu,

menurut Suroto, (1989: 89) Amanah adalah pemecahan persoalan

Page 52: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

33

biasanya berisi pandangan pengarang tentang bagaimana sikap kalau

menghadapai persoalan tersebut.

Pendapat lain menga tidakan bahwa amanah adalah keseluruhan

makna atau isi suatu wacana konsep dan perasaan yang ingin

disampaikan pembicara untuk dimengerti dan diterima pendengar

(Kridalaksana, 2001: 11)

Sebuah karya sastra betapa pun susahnya atau rumitnya,

senantiasa memuat dua hal yaitu:

1) Keindahan dan kenikmatan; dan

2) Ide, gagasan dan ajaran.

Menurut Junaedi, (1992: 98) ada dua jenjang amanah yakni

utama, amanah bawahan. Amanah utama adalah amanah dasar

cerita. Amanah bawahan adalah amanah tambahan atau amanah

sampingan cerita.

7. Titik Pengisahan (Sudut Pandang)

Titik pengisahan adalah kedudukan atau posisi pengarang

dalam cerita tersebut. Apakah ia ikut terlibat langsung dalam cerita itu

atau hanya sebagai pengamat yang berdiri di luar cerita (Suroto, 1989:

96). Ini dapat dilihat dalam penggunaan kata ganti “aku” dan “dia” di

dalam karangan.

Page 53: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

34

Lebih lanjut Suroto (1989: 96) menguraikan penempatan diri

pengarang dalam suatu cerita dapat bermacam-macam; (1) pengarang

sebagai tokoh utama; (2) pengarang sebagai tokoh bawahan dan (3)

pengarang hanya sebagai pengamat yang berada di luar cerita.

Menurut Aminuddin, (1999: 90) titik pandang atau biasa

istilahkan dengan point of view (titik kisah) meliputi: (1) narrator

omniscent, (2) narrator observer, (3) narrator observer omniscent and

(4) narrator the third person omniscent.

Narrator observer omniscent adalah pengisah yang berfungsi

sebafai pelaku cerita. Karena pelaku juga dalam pengisah, maka

akhirnya pengisah juga merupakan penutur yang serba tahu tentang

apa yang ada dalam benak pelaku utama maupun sejumlah pelaku

lainnya.

Narrator observer adalah bila pengisah hanya berfungsi

sebagai pengamat terhadap permunculan para tokoh serta hanya

dalam batas tertentu tentang perilaku batin para pelaku. Dalam

narrator omniscient pengarang meskipun hanya menjadi pengamat

dari pelaku, dalam hal ini juga menyebut nama pelaku dengan ia,

mereka.

Menurut pendapat Junaedi, (1992: 172) jika menghayati cerita

fiksi dengan saksama akan ditemui cara pengisahan; (1) pengarang

Page 54: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

35

berada di luar cerita; (2) pengarang terlibat di dalam pengisahan dan

(3) pengarang larut sepenuhnya dalam cerita.

8. Gaya Bahasa

Istilah Style (gaya bahasa) berasal dari bahasa Latin, Stilus, yang

mempunyai arti suatu alat untuk menulis di atas kertas (yang telah

dilapisi) lilin. Poedjosoedarmo membicarakan gaya bahasa sebagai

salah satu variasi bahas, yaitu termasuk ragam, ditandai oleh “suasana

indah”, dalam artikelnya “Kode dan Alih Kode”

Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan, bahwa gaya

basasa sebuah fiksi, terutama menekankan gaya bahasa perbandingan,

sebab dalam gaya bahasa itulah tampak dengan jelas faktor

intelektialitas, emosionalitas pengarang dalam karyanya.

B. Kerangka Pikir

Dengan memperhatikan uraian pada tinjauan pustaka, maka pada

bagian ini akan diuraikan beberapa hal yang dijadikan penulis sebagai

landasan berpikir. Selanjutnya, landasan berpikir yang dimaksud tersebut

akan mengarahkan penulis untuk menemukan data dan informasi dalam

penelitian ini guna memecahkan masalah yang telah dipaparkan untuk itu

akan menguraikan secara rinci landasan berpikir yang dijadikan pegangan

dalam penelitian ini.

Page 55: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

36

Karya prosa adalah karangan yang bersifat menerangkan secara

terurai mengenai sesuatu masalah atau hal peristiwa dan lain-lain. Dengan

demikian, karangan bentuk ini jelas tidak bisa disingkat dan pendek karena

harus menerangkan secara panjang lebar dan sejelas-jelasnya akan sesuatu.

Itulah sebabnya ketetapan dan kejelasan kalimat menjadi sangat penting.

Karya sastra bentuk prosa pada dasarnya dibangun oleh unsur

instinsik; yaitu tema, amanah, plot, perwatakan atau penokohan, latar, dan

karakter, titik pengisahan serta gaya bahasa. Selah satu bagian unsur

instrinsik adalah karakter perwatakan tidakan yang mempunyai peranan

sangat penting, karena tanpa karakter perwatakan suatu cerita tidak akan

tercipta.

Page 56: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

37

Nilai-nilai Pendidikan

Moral

Karya Sastra

Novel “Mendayung Impian”.

“Ketika Mas Gagah Pergi”

Nilai pendidikan yang paling banyak ditemukan dalam novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman ini adalah nilai pendidikan sosial dan novel “Ketiga Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa adalah nilai religius. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel ini sudah di dukung oleh teori-teori yang relevan. Pada dasarnya pengarang mendominasi novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman ini dengan nilai pendidikan sosial dikarenakan pengarang ingin pembaca khususnya masyarakat Indonesia sadar akan kepedulian mereka terhadap sesama khusunya dalam hal pendidikan dan novel “Ketiga Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa, pengarang ingin pembaca khususnya masyarakat Indonesia agar sadar akan pentingnya memahami dan pengamplikasikan nilai religuis dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan sebagai umat yang beragama, islam pedoman yang paling utama dalam keshidupan. Pengarang ingin menyadarkan nilai religius menjadi sebuah keutaman untuk mendekatkan diri kepada Allah swt,

BAGAN KERANGKA PIKIR

Analisis

Hasil

Budaya Religius Sosial

Sastra

Page 57: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini berisi proses pelaksanaan penelitian yang

meliputi Desain penelitian, definisi, fokus penelitian, data dan sumber data,

teknik pengumpulan data, dan teknil analisis data.

A. Desain Penelitian

Desain penelitian pada hakekatnya merupakan strategi yang mengatur

ruang atau teknis penelitian agar memperoleh data maupun kesimpulan

penelitian. Menurut jenisnya, penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengutamakan

pada masalah proses dan makna/persepsi, di mana penelitian ini diharapkan

dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis

yang teliti dan penuh makna, yang juga tidak menolak informasi kuantitatif

dalam bentuk angka maupun jumlah. Pada tiap-tiap obyek akan dilihat

kecenderungan, pola pikir, ketidakteraturan, serta tampilan perilaku dan

integrasinya sebagaimana dalam studi kasus genetik (Muhadjir, 1996: 243).

Penelitian Kualitatif Memahami dan mengenal karakteristik penelitian

kualitatif akan memudahkan peneliti untuk mengambil arah dan jalur yang

benar, baik di dalam memilih topik penelitian, menyusun proposal, melakukan

Page 58: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

39

pengumpulan data, analisis, dan juga mengembangkan laporan studinya.

Dalam perkembangan riset kualitatif yang semakin kaya variasinya, riset ini

memiliki keluwesan bentuk dan strateginya. Kreasi pada pemikir dan peneliti

kualitatif dalam berbagai bidang yang relative baru bagi peneliti ini,

memungkinkan perumusan karakteristiknya tidak bersifat definitif (Sutopo,

1996). Dari beragam bentuk dan strategi yang telah dikembangkan selama ini

terlihat karakteristik pokoknya yang semakin menonjol sehingga bisa

dirumuskan secara lebih jelas. Dalam perjalanan pekembangan penelitian

kualitatif selama ini karakteristik tersebut meski tidak selalu dimiliki oleh

setiap jenis studi kualitatif namun merupakan milik metodologi penelitian

kualitatif secara keseluruhan.

Dalam penyusunan Desain harus dirancang berdasarkan pada prinsip

metode deskriptif kualitatif, yang mengumpulkan, mengolah, mereduksi,

mengdan menyajikan data secara objekti atau sesuai dengan kenyataan

yang ada di lapangan untuk memperoleh data. Untuk itu, peneliti dalam

menjaring data mendeskripsikan nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai

budaya dalam Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman

dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa sebagaimana

adanya.

Page 59: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

40

B. Definisi Fokus Penelitian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang fokus penelitian yang

diselidiki dalam penelitian ini, maka perlu di definisikan secara oprasional.

Adapun definisi fokus yang dimaksud sebagai berikut:

1. Nilai religius adalah menyangkut segi kehidupan secara lahiriah

melainkan juga menyangkut keseluruhan diri pribadi manusia secara total

dalam integrasinya hubungan ke dalam keesaan Tuhan.

2. Nilai moral dalam Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.

Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana

Rosa yaitu adalah menunjukkan peraturan-peraturan tingkah laku dan

adat istiadat dari seorang individu dari suatu kelompok yang meliputi

perilaku. Untuk karya menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai susila.

3. Nilai sosial adalah Perilaku sosial berupa sikap seseorang terhadap

peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang

lain, cara berpikir, dan hubungan sosial bermasyarakat antar individu

4. Nilai budaya adalah gejala-gejala yang lebih nyata seperti tingkah laku

dan benda-benda material sebagai hasil dari penuangan konsep-konsep

nilai melalui tindakan berpola.

Page 60: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

41

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah keterangan yang dijadikan objek

kajian, yakni setiap kata, kalimat ungkapan yang mendukung aspek nilai atau

strategi dalam Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman

dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa . Studi pustaka

mencoba sejumlah buku dan tulisan yang relevan atau objek kajian.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Karya Reyhan

M.Abdurrohman “Mendayung Impian” yang berjumlah 299 halaman

diterbitkan oleh Elex Mediakomputindo pada tahun 2014 di Jakarta dan Novel

Karya Helvy Tiana Rosa “Ketika Mas Gagah Pergi” yang berjumlah 241

halaman diterbitkan oleh Asma Nadia pada tahun 2002 di Depok.

D. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan, maka

unsur nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya yang dapat

dicocokkan yang dimaksud, kemudian diseleksi kutipan atau data yang mana

lebih spesifik itulah yang akan diambil. Selanjutnya, menentukan nilai religius,

nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya sesuai dengan bukti atau penunjuk

yang telah dipilih.

Page 61: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

42

Sebagai hasil akhir, memaparkan nilai religius, nilai moral, nilai sosial

dan nilai budaya dengan senantiasa mengutip bagian cerita yang

menunjukkan kebenaran yang dimaksud, selanjutnya dideskripsikan

bedasarkan fenomena sosial yang dijadikan acuan penelitian meliputi:

1. Mengedintifikasi nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya

dalam novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman dan

Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa

2. Mencatat seluruh data yang ditemukan berupa nilai–nilai pendidikan

dalam novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman dan

Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa.

3. Menganalisis seluruh data yang telah diperoleh berupa nilai religius, nilai

moral, nilai sosial dan nilai budaya dalam Novel “Mendayung Impian”

Karya Reyhan M.Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi”

Karya Helvy Tiana Rosa.

4. Mendeskripsi unsur yang membangun karya sastra khususnya

menyangkut nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya dalam

Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman dan Novel

“Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa .

5. Mendeskripsikan nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya

pada Novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman dan

Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa .

Page 62: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

43

BAB IV

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam mendeskripsikan hasil penelitian ini peneliti mengurai secara

sistematis dan mengungkapkan nilai pendidikan yang terkandung dalam

“Mendayung Impian” Karya Reyhan M. Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas

Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa dengan urutan fokus yang telah

dipapakarkan sebelumnya. pertama adalah mengutip kalimat atau paragraf

yang mengandungi nilai pendidikan dalam “Mendayung Impian” Karya

Reyhan M. Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy

Tiana yaitu penelitian yang mencakup empat fokus sasaran : (1) nilai

religius, (2) nilai moral, (3) nilai sosial, dan (4) nilai budaya.

Adapun nilai pendidikan terkandung dalam “Mendayung Impian” Karya

Reyhan M. Abdurrohman dan Novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy

Tiana Rosa secara berurut dibahas sebagai berikut:

1. Nilai Pendidikan Religius

Hasil penelitian yang di dapatkan berdasarkan teknik pengupulan data

melalui kaji pustaka dengan teknik mencatat?pengodean. Diperoleh data

penelitian yaitu ungkapan/pernyataan yang mengandung nilai pendidikan

religius. Sumber data penelitian ini bersumber dari kata, kalimat dan

Page 63: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

44

ungkapan/pernyataa yang bermakna nilai pendidikan dalam dua novel yaitu

“Mendayung Impian” Karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas

Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah di cantumkan dalam korpus data penelitian ini, peneliti mendeskripsikan

nilai pendidikan religius sebanyak empat data pada novel “Mendayung

Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman, dan nilai pendidikan religius sebanyak

dua puluh tiga data. Dan dapat diperhatikan sebagai berikut:

a. Nilai pendidikan religius novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan

M. Abdurrohman

Data 1

Vano masih berbaring. Terbelenggu dalam kebingungan. Waktu berjalan sia-sia. Seharusnya, ia sudah bersiap berangkat sekarang. Sudah menapaki jalan hidup yang baru. Melupakan hidup yang dulu untuk sementara waktu. Tapi, mimpi itu membekas di kepalanya. Jika tidak ada yang menyebut kondisi Mama dalam mimpi itu, mungkin ia sudah pergi. Tapi, ini soal kesehatan Mama. Sosok wanita yang ia cintai.

“Hah!”Vano mengacak-ngacak rambutnya. Kemudian, mengibarkan selimut.“Tuhan , beri aku jalan”.(Halaman 45)

Pada data tersebut menggambarkan bagaimana sikap Vano merasa

telah banyak menghabiskan waktu memikirkan gejolak yang ada dalam

dirinya, Vano terbebani oleh fikiran sendiri, mengejar cita-cita disisi lain

kondisi Mama yang kurang sehat membuatnya mengurungkan sementara

niatnya untuk pergi.

Page 64: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

45

Di dalam kondisi terbelenggu Vano memohon petunjuk kepada

Pencipta. Vano yakin kepada Pencipta, tidak ada yang akan memberi

ketenangan dan keyakinan yang kuat didalam hati selain perolonganNya,

sebagai jalan untuk mengatasi berbagai masalah yang hadir dialaminya

walau seberat apa pun masalah itu.

Keyakinan Vano tersebut telah membangkitkan rasa percaya dirinya,

setiap mahluk akan memproleh pertolongan Sang Pencipta selagi timbul niat

utuk memohon. Berdoa, berusaha dan berserah diri padaNya, itulah sifat

utama yang dapat mendatangkan pertolonganNya, mampu membebaskan

diri dari rasa gelisah, panik, takut, cemas, tertekan berkepanjangan yang

dapat mengacaukan jalan fikiran.

Selain itu, Vano selalu berusahan mensyukuri nikmat yang diberikan

oleh Sang Pencipta kepadanya seperti data berikut:

Data 2

Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara

Supadio. Satu per satu penumpang turun dari pesawat. Saat menjejakkan kaki kebumi, Vano langsung

berhenti, menarik nafas panjang, dan menghembusnya. Ia pun mengucapakan syukur kerena telah sampai dengan selamat di pontianak. (Halaman 49)

Data di atas menggambarkan Vano menyukuri atas segala nikmat

keselamatan yang diberikan, setelah menempuh perjalanan jauh dengan

menggunakan pesawat akhirnya Vano tiba di Pontianak dengan selamat,

Page 65: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

46

tidak menutup kemungkinan dalam menempuh perjalanan jauh tersebut, apa

saja bisa terjadi atas kehendak dan izin Sang Pencipta.

Data 3

Saat berbaring memandang langit-langit kamar ia teringat dengan mimpinya semalam. Tentang Mama dan Papa. Pasti mereka tengah khuatir mencarinya kemana-mana. Ia juga merasa berdosa. Tapi, jika tidak nekad, ia tidak bisa merengkuh cita-citanya. Apalagi Mama. Ia sangat khuatir dengan keadaan Mama. Ia mengutuku diri sendiri.(Halaman 120)

Pada data di atas menggambarkan tentang perilaku Vano yang setiap

malam sebelum tidur, dia sering teringat tentang keadaan ibunya yang pasti

resah mencari tahu dimana keberadaan Vano sekarang, Vano merasa

bimbang keadaan Ibunya dan tentang jalan yang dipilihnya akan

mendatangkan dosa besar menjadikan dia anak durhaka karena menentang

orang tua.

Setiap malam Vano merenung dosa dan menyalahkan diri sendiri atas

perbuatannya kepada orang tuanya, Vano merasa sesungguhnya manusia di

wajibkan berbuat baik kepada dua Ibu Bapaknya, ibun mengandungnya

dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).

Data 4

“Kamu sudah hebat. Zali. Banggalah dan bersyukurlah dengan apa yang kalian sudah dapatkan. Setidaknya, kalian berhasil menaklukkan rasa tidakut kalian, kalian berhasil mengalahkan mereka semua.

Page 66: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

47

Anggap saja anak berbaju baru itu lebih beruntung darimu untuk hari ini saja. Tuhan pasti punya rencana dengan apa yang sudah di tidakdirkan,” kata Vano berusaha menghibur. “Sekarang senyum dong. Angkat piala ini tinggi-tinggi dan ucapkan syukur pada-Nya.” Lestari menambahkan. (Halaman 222)

Pada data tersebut menggambarkan perkataan Lestari, salah

seorang guru di SD Mini Penggerak kepada Zali muridnya yang telah

mengikuti lomba puisi, Lestari mengajarkan tentang arti rasa syukur, harus

ada dalam diri. Lestari seringkali berpesan kepada Zali, apa pun hasil

pertandingan tersebut, harus disyusukuri kerena semua itu adalah pemberian

Sang Pencipta.

Disamping itu, segala sesuatu itu telah direncanakan dan di

tidakdirkan oleh Pencipta adalah cobaan atau kesusahan serta ujian nikmat

yang silih berganti datangnya mereka dituntut supaya bersabar dalam

menerima kesusahan, bersyukur dalam menerima nikmat. Sama ada ia ujian

kesusahan atau ujian nikmati, hati perlu menerimanya dengan betul, iaitu

bersabar apabila menerima kesusahan dan bersyukur apabila dikurniakan

nikmat lalu menjadikan pembrlajaran terbesar tentang apa yang mereka raih

itu adalah yang terbaik dariNya, juara kedua dalam lomba puisi titik awal

untuk mewujudkan impian mereka.

Page 67: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

48

b. Nilai religius novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy

Tiana Rosa

Data 1 “ Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala lama Lagi!” “ Diajak servei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar disana, Dik Manis! Sekalian peneltian skripsi Mas.....” Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah berubah mejadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu.

Mas ketemu Kiai hebat di Madura,” Cerita Mas gagah antusias. “ nama kiai Ghufron! Subuhanallah, orangnya sangat bersahaja, sastri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia menjadi benderang!” tambahnya penuh semangat. “ nanti kapan-kapan kesana ya, Git” ( Halaman 4)

Data di atas menggambar sikap Mas Gagah tentang pentingannya

ilmu dan kesadaran bagaimana menghargai, mengisi dengan hal-hal yang

baik dan bermanfaat untuk diri dan orang yang ada disekeliling. Selain itu,

menuntut ilmu dunia Mas Gagah sadar tentang pentingnya ilmu akhirat

kedua-duanya harus diseimbangkan untuk menjadi bekal di dunia dan

akhirat.

Waktu luangnya diisi dengan menyempatkan mempelajari ilmu agama

dengan seorang kiai Ghufron, kehidupan dalam keseerhanaan dan

merupakan Guru Besar di salah satu pondok pasantren di Madura. Beliau

telah mendidik Mas Gagah selama disana menjadi pribadi yang baik dan

beriman Allah.

Page 68: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

49

Mas Gagah telah belajar mengampilikasikan ilmu agama dalam

kehidupan sehari-hari yang dia pelajari setelah kepulangan pulang dari

Madura, Mas Gagah tetap giat dan berusaha mendalami, seperti berikut

Data 2 “ Matikan CD-nya!” ka tidaku sewot. “ Lho memang kenapa?” “ Gita kesal bin sebel dengarin CD Mas Gagah! Memangnya orang Arab, Masangnya Kok lagu-lagu Arab gitu!” aku cemberut. “ Ini nasyid. Bukan sekadar nyanyian Arab tapi Zikir, Gita!” “Bodo” “ Lho, kamar ini kan daerah kekuasaannya Mas. Mas. Boleh dong Mas melakukan hal-hal yang Mas sukai dan Mas anggap baik di kamar sendiri,” kata Mas Gagah sabar.” Kemarin waktu Mas pasang di ruang tamu, Gita ngambek, Mama bingung. Jadinya ya di pasang di kamar.( Halaman 5 ).

Pada data tersebut menggambarkan sikap Mas Gagah tentang

keutamaan mendengarkan dan melafalkan zikir serta tujuan zikir, sebagai

seorang muslim mendengar dan membaca zikir merupakan upaya

pendekatan seorang hamba dengan Rabnya. Dan dengan dzikir seorang

hamba akan mendapatkan keutamaan dan kelebihan di sisi Allah.

Disamping itu berdzikir mengingat Allah bahwa hati mereka akan

menjadi tenang. Orang-orang yang berdzikir senantiasa selalu berbuat baik

dan menjauhi perbuatan maksiat. Perlu diketahui bahwa berdzikir bukan

saja mengucapkan tasbih, tahmid dan tahlil. Akan tetapi, melakakukan

segala aktifitas dan kegiatan yang mengandung nilai kebaikan dalam rangka

Page 69: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

50

mendekatkan diri kepada Allah swt. Disebabkan karena tidak melakukan

perbuatan dosa dan selalu melakukan kebaikan kepada setiap orang, maka

konsekuensinya adalah hati mereka menjadi tenang.

Data 3

Di satu sisi kuakui Mas Gagah tambah alim. Shalat tepat waktu, berjama’ah di masjid, ngomongnya soal agama terus. Kalau aku isseng mengintip di lubang kunci, ia pasti apalagi ngaji atau baca buku Islam, dan kalau aku mampir ke kamarnya, ia dengan senang hati menguraikan isi buku yang dibacanya, atau malah menceramaiku. Ujung-ujungnya, “ayo dong Gita, lebih femini. Kalau kamu pakai rok atau baju panjang, Mas rela deh kasi voucer belanja Mas punya buat beliin kamu rok atau baju panjang muslimah kan harus anggun. Coba Dik Mas manis, ngapain sih rambut ditrondolin gitu!” ( Halaman 6) Pada data tersebut menggambarkan tentang Gita memaknai sikap Mas

Gagah tambah alim seelain itu, Gita menyadari kelakukannya selama ini

banyak bertentangan dengan ajaran Islam dan bermaksud belajar serta

mendalami tentang ilmu agama untuk memperbaiki kesalahannya dan mulai

bertobat dengan berusaha mengikuti perintah Allah dengan menunaikan

shalat lima waktu secara berjemaah di masjid .

Selain itu, Mas Gagah berusaha mengajak serta mendidik Gita adiknya

dengan ilmu agama agar berperilaku lebih baik, Mas Gagah selalu

membujuk Gita barbusana muslim dan menutup auratnya sebagaimana

wanita muslimah layaknya.

Page 70: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

51

Data 4

Mas Gagah membawakan sebuah buku dan menyodorkannya padaku.” Nih, baca, Dik!”Kubaca keras-keras. “ Dari ‘Aisyah ra. Demi Allah, Demi Allah, Demi Allah. Rasululllah Saw tidak pernah berjabat tangan dengan wanita kecuali dengan mahromnya. Hadits Bukhari Muslim!” Si Mas Tersenyum. “ Tapi Kiai Anwar mau salaman sama Mama. Haji kari, Haji Toto, Ustadz Ali,” ka tidaku. “ Bukankah Rasulullah uswatul Hasanah Teladan terbaik?” kata Mas Gagah sambil mengusap kepalaku.” Biar saja mereka begitu, tetapi Mas Gagah tidak, nggak apa kan? Coba untuk mengerti dan menghargai ya, Dik Manis” (Halaman 8).

Pada data di atas menggambarkan perkataan Mas Gagah kepada adik

perempuannya Gita untuk berusaha menyadarkan dengan memberikan

bacaan serta pedoman tentang batasan antara mohram, yang selalu

menjadikan kebiasaannya.

Disamping itu, Mas Gagah meyakini, sebaik-baik panutan adalah

mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah, sebagai panuntun serta

menjadikan Hadist dari para sahabat dalam hehidupan bahkan ketika dia

berusaha menuntun serta menjelaskan adiknya dengan mencontohi perilaku

Rasululllah,Karena teladan yang baik adalah Rasulullah

Data 5

Kini tiap hari Minggu kami ke berbagai masjid, mendengarkan ceramah umum, atau ke tempat-tempat tabliq akbar digelar.kadang cuman aku dan Mas Gagah, kadang-kadang bila sedikit kupaksa Mama Papa juga ikut.

“Masa sekali aja nggak bisa, Pa...., tiap minggu rutin ngunjungi relasi ini itu, Kebutuhan rohaninya kapan?”

Page 71: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

52

tegurku.Biasanya Papa hanya pipiku sambil menyahut, “ Iya deh, iya!” ( Halaman 13) Pada data di atas menggambarkan sikap Gita yang telah menyadari

kelakuan dan kebisaan buruk yang dia lakukan sebelumnya seperti selalu

bepergian membuang-buang waktu di tempat yang tidak jelas, sekarang Gita

lebih memilih berkunjung berbagai masjid, mendengarkan ceramah umum,

atau ke tempat-tempat tabliq akbar digelar disanalah Gita mendalami agama

untuk menambah kecintaanya kepada Allah setiap waktu liburnya seperti

kebiasaan yang dilakukan Mas Gagah lakukan di hari liburnya,

Selain itu, Gita mengajak kebersama keluarga untuk menuntut ilmu-

ilmu agama serta mendalami kebutuhan rohaninya, Gita sadar anggota

keluarga kurang mendalami tentang ajaran agama sebelum Mas gagah

datang dari Madura.

Data 6

“Mengapa saya mengenakan jibab?, Alasan pertama kerna berjilbab adalah perintah Allah dalam surah Al Ahzab ayat 59 dan An Nur ayat 31, kedua karena jilbab merupakan identitas utama untuk dikenali sebagai seorang muslimah. Astri Ivo, seorang artis, justru mulai menggunaan jilbab saat kuliah di Jerman. Saya Alhamdulillah mulai mengenakannya saat kuliah di Amerika.”

“ Wuuuiiiih,” hadirin berdengan berdecak kagum

Alasan ketiga saya mengenakan jilbab, karena denganberjilbab saya merasa lebih aman dari gangguan. Dengan berjilbab, orang yang akan menyapa saya “ Assalamu’laikum, atau memanggil saya Bu “ Bu Haji yang merupakan do’a. Jadi selain merasa aman, bonusnya adalah

Page 72: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

53

mendapatkan do;a. Hal ini akan berbeda bila muslimah mengenakan pakaian yang’ you can see everything” Hadirin tertawa. Hmmm.

“Alasan keempat, dengan berjilbab seorang muslimah akan merasa lebih merdeka dalam artian sebenarnya. Perempuan yang memakai rok mini di dalam angkot misalnya akan merasa resah menutupi bagian-bagian tertentu tubuhnya dengan tas tangan. Nah, kalo saya naik angkot dengan busana muslimah saya bisa duduk seenaknya saya. Ayo, lebih merdeka yang mana?”

Hadirin tertawa lagi. “ Alasan kelima, denganberjilbab seorang muslimah tidak dinilai dari ukuran fisiknya. tidak akan dilihat kurus, gemuknya kita. Tidak dilihat bagaimana hidung atau betis melainkan kecerDesan, karya dan kebaikan hati kita.” Aku menunduk, benar juga. “ Keenam , dengan berjilbab kontrol ada ditangan perempuan, bukan lelaki. Perempuan itu yang erhak menentukan pria yang berhak dan tidak berhak melihatnya” Hadirin manggut-manggup. Yes! “ ke tujuh. Dengan berjilbab pada dasarnya wanita telahmelakukan seleksi terhadap calon suaminya. Orang yang tidak memiliki dasar agama yang kuat, akan enggan untuk melamar gadis berjilbab, bukan? Aku menunduk lebih dalam. “ Terakhir, jilbab tidak pernah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan,” Ujar Mbak Nadia.” O ya berjilbab memanglah bukanlah satu-sayu indikator ke tidakwaan, namun jilbab merupakan realisasi amal dari keimanan seorang muslimah. Jadi lakukanlah semampunya. tidak perlu ada pertanyaan-pertanyaan negatif seperti “ Kalau aku hati dulu yang di jilbabin” Hati kan Urusan Allah, tugas beramal saja dengan iklas.” ( Halaman 17) Pada data tersebut menggambarkan Mbak Nadia memberikan tujuh

manfaat berjilbab di acara Seminar yang diikuti, Mbak Nadia turut menjadi

salah satu pemateri di acara tersebut.

Page 73: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

54

Kecintaan Mbak Nadia kepada Allah tergambar dengan melaksanakan

semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya degan cara memakai

memakai jilbab untuk menutup aurat dan meyakini kuatan imananya akan

bertambah selagi dia panuh serta sadar dengan menggunakan jilbab itu

sangat dianjurkan. Seperti perintah Allah dalam surah Al Ahzab ayat 59 dan

An Nur ayat 31 sebagai berikut:

بي قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنین یدنین علیھن من جلابیبھن ذ ھا الن لك یا أی غفورا رحیم أدنى أن یعرفن فلا یؤذین وكان الله

(Q.S. Al Ahzab: 59)

Hai Nabi, Ka tidakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

منھا ولیضربن وقل للمؤمنات یغضضن من أبصارھن ویحفظن فروجھن ولا یبدین زینتھن إلا ما ظھر آباء بعولتھن أو أبنائھن أو أبناء بعولتھن بخمرھن على جیوبھن ولا یبدین زینتھن إلا لبعولتھن أو آبائھن أو

ابعین غیر أولي الإربة أو إخوانھن أو بني إخوانھن أو بني أخواتھن أو نسائھن أو ما ملكت أیمانھن أ و التجال ساء ولا یضربن بأرجلھن لیعلم ما یخفین من الر فل الذین لم یظھروا على عورات الن من زینتھن أو الط

ھ المؤمنون لعلكم تفلحون جمیعا أی (Q.S. An Nur: 31) وتوبوا إلى الله “Ka tidakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki

Page 74: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

55

mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

Ayat di atas menggambarkan kewajiban menutup aurat atau berhijab,

Bagi kaum wanita, sejak mulai kecil sehinnga dewasa diwajibkan menutup

seluruh anggota badannya. Seorang wanita yang menutup auratnya dengan

rapat, menjadikan orang lain segan berniat melakukan kejahatan kepadanya.

Sebaliknya apabila wanita tidak menutup auratnya akan mendorong orang

lain berbuat jahat kepadanya.

Di samping itu, Mbak Nadia memberikan gambaran tentang keutaman

menutupi aurat dengan jilbab, dia percaya bahwa Allah akan mencintai

ummat apabila ummat tersebut mencintainya pula dengan mengikuti segala

perintah dan menjauhi laranganNya. Mbak Nadia memaparkan beberapa

alasan rasional kepada orang yang menghadiri seminar agam tersebut dan

secra tidak langsung memberi pendidikan entang tujuan mengenakan jilbab

di mata Allah serta manfaat yang diperoleh antara lain sering didoakan,

merasakan kemerdekaan seutuhnya, tidak menimbulkan fitnah dan hijab

juga tidak menjadi penghalang dalam beraktifitas, jadi tidak ada alasan untuk

seseorang mengenakan jilbab.

Page 75: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

56

Data 7

Tiga jam kemudian kami masih berada di rumah sakit. Sekitar ruang ICU mulai sepi. Tinggal kami, seorang bapak separuh baya yang menunggu anaknya juga dalam keadaan kondisi kritis, Tika dan Mbak Nadia, serta beberapa sahabat teman Mas Gagah, Bang Ucok, Bang Urip dan Kang Atep. Aku sedikit lebih tenang, berzikir dan terus berdoa, di bimbing Mbak Nadia. Ya, Allah, selamatkan Mas Gagah, Gita, mama dan Papa butuh Mas Gagah, ummat juga.” ( Halaman 26)

Pada data di atas menggambarkan tentang kepetingan dzikir. Sikap

Gita yang lebih tenang dengan musibah yang terjadi kepada Mas Gagah di

daerah Bogor ketika dalam perjalanan pulang dari ceramah di salah satu

masjid daerah di Bogor kemarin, peristiwa tersebut terjadi tepat di hari

ulang tahun Gita yang ke tujuh belas.

Perasaan Gita mulai tenang setelah berzikir, mengingat Allah adalah

cara terbaik membawa hati menjadi tenang. Selain itu, jika melakukan

amalan zikir setiap saat akan menambah keimanan dengan menyebut

namanya setiap saat. Ketika Kondisi psikologis Gita memburuk oleh Mbak

Nadia yang menuntunya agar berzikir dan memanjatkan doa keselamatan

kepada Allah.

Disamping itu,sahabat dekat Mas Gagah Bang Ucok, Bang Urip dan

Kang Atep. Datang untuk menenangkan Gita yang tidak henti meneteskan

air mata, Mbak Nadia percaya hanya Allah yang mampu menyelamatkan

Page 76: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

57

nyawa Mas Gagah yang dalam keadaan kritis tidak sadarkan diri selama tiga

hari.

Demikian pula keparcayaan Mbak Nadia kepada Allah. Detik-detik

hembusan nafas Mas Gagah. Dia menenagkan Gita dan menyerahkan

segalanya kepada Allah seperti berkut.

Data 8

Kuusap setitik lagi air mata yang jatuh. “ sebut nama Allah banyak-banyak, Mas,” ka tidaku sambil megenggam tangannya aku sudah pasrah pada Allah. Aku sangat menginkan Mas Gagah terus hidup. Tapi sebagai insan beriman, seperti yang di ka tidakan Mbak Nadia, au pasrah dengan ketentuan Allah. Allah tentu lebih tau apa yang terbaik bagi Mas Gagah.

“ Laa....ilaaha...illa..llah..., muham...mad... Ra....sul..Al....lah...”

Suara Mas Gagah pelan, tapi tidak terlalu pelan bagi kami dengar Mas gagah telah kembali pada Allah. Tenang sekali, seulas senyum menghiasi wajahnya.

Aku memeluk tubuh yang terbujur kaku dan dingin itu kuat. Mama Papa juga. Isak kau bersahutan walau kami rela dia pergi. Selamat jalan Mas Gagah! (Halaman 28)

Pada data 8 di atas memberikan gambaran bahwa setiap mahkluk

yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian dan itu salah satu tidakdir

yang harus diyakini oleh setiap umat manusia yang ada di muka bumi ini,

dan setiap yang disayangi akan kembali kepada yang mencip tidakan yakni

Allah swt. Akhiratlah tempat tinggal manusia yang kekal abadi.

Page 77: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

58

Dunia ni adalah tempat persinggahan sementara. disinilah manusia

sentiasa meyakini dengan hati bahwa segala sesuatu yang di dunia ini milik

Allah swt. Manusia sebagai makhluk sempurna yang berfikir dewasa

hendaklah sentiasa mendekatkan diri kepada Allah, meyakini segala tanda-

tanda kebesaran Allah swt.

Data 9 Buat adikku manis Gita Ayu Pratiwi, Semoga memperoleh umur yang berkah, Dan jadilah muslimah sejati, Yang selau mengedepankan nurani, Agar Allah selalu besertamu. Ingat Islam itu indah... Islam itu cinta.. Kalau kau tidak setuju pada kebaikan, Yang belum kau pahami, Kau selalu bisa menghargainya Sun Sayang, Mas Ikhwan, eh Mas Gagah! ( Halaman 29)

Pada data tersebut tentang kecintaan Mas Gagah, kesayakinan tentang

Islam melaluin puisi untuk Gita adik permpuannya. Pesan yang tertulis, agar

Gita selalu menjadi wanita muslimah, mematuhi perintah Allah dan menjauhi

segala larangannya karena sesungguhnya Allah akan selalu menyanyangi

hamba sentiasa dekat diri beriman kepadanya.

Selain itu, Mas Gagah berpesan kepada adiknya melalui ucapan ulang

tahun Gita sebelum meninggal agar mencintai Islam karena agama Islam

agama yang sempurna, dengan agama Islam inilah Allah menutup agama-

Page 78: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

59

agama sebelumnya . Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-

hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat

atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka

peluk.

Oleh sebab itu, tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam,

harus menghargai pesan dan ajaran Islam yang disampaikan secara

terbuka tanpa ada keraguan, meyakinan tentang kebenaran didalammnya.

Data 10

“ Ibnu Umar perna berkata : “ Ku datang Kepada Nabi SAW, maka bertanya seorang pria Anshor : ya Rasulullah, siapakah orang yang paling bijakasana dan paling mulia?” Maka Nabi menjawab: “ Orang-orang yang paling banyak mengingat mati dan gigih berusaha untuk persiapan menghadapi mati, merekalah orang-orang yang bijaksana hingga mereka itu nantinya pergi dengan membawa kemualian dunia dan keutamaan akhirat,” demikian hadist riwayat Ibnu Majah. Maka kemabali ke diri kita, sudah kah siap menghadapi kematian yang pasti datang dalam AL-Qur’an dika tidakan dan tidak akan bisa lari darinya. Bahkan saudaraku, bisa kah menjamin bahwa esok kelak kala matahari terbit masih hidup?” ( Halaman 34 )

Data di atas menggambarkan bahwa makhluk paling mulia menurut

Rasulullah disisi Allah adalah mereka orang-orang yang ber tidakwa dengan

mempercayai kekuasaan Allah.

Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan mereka tergolong

dalam orang-orang bijaksana karena semasa didunia dia menuntut dunia

dan kehidupan hanyalah sementara sehingga kemudian mereka tidak lupa

Page 79: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

60

mempersiapkan diri dengan bekalan untuk menuju akhirat dengan

memperbanyak amalan soleh, mereka mempercaya kehidupan yang kekal

adalah kehidupan di akhirat, hal tersebut telah gambarkan didalam Al-quran

kitab yang penjadi pedoman, dika tidakan juga tidak ada seorang mahkluk

ciptaanyanya yang dapat lari dari ketentuan terebut,

Selain itu, kematian adalah rahasia Allah tidak seorang pun yang

bergelar mahkluk mengetahui kapan, bagaimana dan dimana kematian itu

akan datang melainkan dengan ketentuannya.

Data 11 Suaranya di ujung gerbong tidak begitu terdengar dari tempatku beriri kini. Aku maju mendekat. Kebetulan ada bangku kosong tidak jauh di depan Si Koko tidak. Dan dengan cueknya aku duduk. Sungguh aku ingin mendengar apa yang dika tidakannya. “jadi untuk apa hidup Sebagai Muslim, harus punya jawaban yang pasti untuk pertanyaan tadi,’ katanya “ hidup ya untuk makan, nikah dan bayarin sekolah anak!” kata seorang bapak tua bergigi ompong, pedagang jamb yang diduk di dekat pintu, di sambut gerr yang lain dan gemuruh suara kereta. Si Ko tidak Merah Hati tersenyum. “ Hidup itu ya untuk berusaha...” ka tidaku tiba-tiba dengan suara keras. “ Ya, adik betul! Berusaha untuk sentiasa megabdi padaNya. Di surat Adz-Dzariyat ayat 56 Allah bersabda: Tidaklah Aku cip tidakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah mengabdi padaKu!” ( Halaman 38)

Data di atas menggabarkan perkataan pemuda berpakaian koko tidak

yang sering berdakwah di atas kenderaan umum tidak sekali hampir setiap

Page 80: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

61

bertemu dengan Gita dalam perjalnan menuju kampus, pemuda tersebut

seringkali menyampaikan dakwah tentang makna kehidupan, salah satu

yang dia pernah sebutkan adalah seperti berikut:

(Surat Adz dzariyat ayat 56 )لیعبدون إلا والانس الجن خلقت وما

Surat ini mengandung makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk

jin dan manusia dicip tidakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan

diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT.

Jadi selain fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi (fungsi

horizontal), manusia juga mempunya fungsi sebagai hamba yaitu

menyembah penciptanya (fungsi vertikal), dalam hal ini adalah menyembah

Allah karena sesungguhnya Allah lah yang mencip tidakan semua alam

semesta ini.

Manusia dicip tidakan oleh Allah SWT agar menyembah kepadanya.

Kata menyembah sebagai terjemahan dari lafal ‘abida-ya’budu-‘ibadatun

(taat, tunduk, patuh). Beribadah berarti menyadari dan mengaku bahwa

manusia merupakan hamba Allah yang harus tunduk mengikuti

kehendaknya, baik secara sukarela maupun terpaksa. Itulah yang membuat

semua orang dalam angkutan umum tersebut antusias mendengarkan

termasuk Gita. Jarang dari mereka yang tidak tertarik untuk mendalami

ajaran Islam setelah mendengar dakwah pemuda itu.

Page 81: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

62

Data 12

“ Tetapi Islam mengajarkan kita, untuk bebuat makisimal . di mana pun berada , itu adalah bumi Allah, termasuk palestina. Disana sedang terjadi penjajahan biadap puluhan tahun. tak usah bicara Islam, nilai-nilai kemanusian yang abang anggap universal. Apakah ingi menjadi bangsa yang bungkam atas nasib bangsa lainnya? Bahkan Indonesia adalah negeri yang tak perna mentolerir penjajahan?, lahgi pula secara historis, ada warisan Islam, Masjid Al Quds, tempat Nabi Muhammad SAW Isra-mi” raj yang sedang terancam hancur. Siapa yang akan peduli? Lalu kerna alasan Indonesia belum makmur, tidak boleh menengok nasib mereka? Sekadar mendoakan dari jauh pun tak mau? Lihat, Dalam kesengsaraan Mereka warga Palestina masih setia membantu setiap kali negeri dilanda bencana. Dan itu mereka lakukan sejak sebelum merdeka dulu!”(Halaman 42)

Data di atas menggambarkan pernyataan tentang ajaran Islam yang

sebenarnya,mengajar bagaimana berbuat maksimal untuk menolong sesama

muslim,termasuk di negara paletina yang dalam kesusahan, didalam ajaran

Islam mengajarkan banyak nilai kemanusian untuk saling membantu.

Ajaran Islam mengajarkan tidak ada alasan untuk tidak menghulurkan

bantuan kepada mereka yang membutuhkan, pertolongan tidak saja dengan

material mendoakan juga merupakan salah satu cara memohon pertolongan

bukankah pertolongan semua datangnya dari Allah dan doa tidak mengenal

tempat dan situasi yang penting seseorang ihklas melakukannya.

Data 13 “ Jadi musibah bisa jadi adalah ujian dari Allah atas keimanan kita. Di dala hadist dika tidakan bahwa bila ada sesorang yang kena musibah, walau hanya tersutuk duri, niscaya dosanya akan dikurangi leh Allah.”

Lelaki dengan kemeja Koko tidak itu terus berbicara. Wajahnya teduh. Ya Allah, kenapa orang ini sentiasa bersera dalam

Page 82: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

63

kebajikan? Kenapa dia selalu hadir lebih dulu? Kenap ia begitu mirip? Wajahnya tidak seganteng Mas Gagah. Bukan Wajah yang Mirip... mungkin perangai...atau.. “ Rasulullah Saw berkata bahwa kekafiran itu dekat dengan kekufuran. Kerena itu meski miskin harta, hendaknya kaya iman. Jangan sampai sudah miskin di dunia, banyak berbuat maksiat pula, hingga kelak melarat di akhirat. Na’udzubillahi min Dzalik.” ( Halaman 49) Pada data tersebut menggambarkan sosok pemuda berbaju koko tidak

yang menyampaikan dakwah tentang segala sesuatu yang menimpah

seseorang semua datangnya dari Allah, musibah adalah ujian yang

diturunkan oleh Allah untuk menguji iman sesorang tersebut, disisi lain

cobaan tersebut juga merupakan rahmat dari Allah, setiap cobaan yang

diturunkan oleh Allah akan bernilai pahala dan mengangkat derajat sesorang

apabila percaya kemudian sabar menjalani segala ujian yang diturunkan itu

adalah sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada ummatnya.

Gita terkesimah dengan dakwah yang disampaikan oleh pemuda

berbaju koko tidak itu, Gita melihat ada jiwa yang damai di dalam diri

pemuda itu, dia juga mengingatkannya kepada sosok Mas Gagah yang telah

berpulang ke rahmatullah.

Pemuda berbaju koko tidak itu juga menyinggung tentang kekafiran

dalam dakwahnya sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh

Rasulullah, pemuda mengajak penumpang di atas kenderaan umum agar

memperbanyak amalan kebaikan agar tidak meninggalkan dunia dalam

keadaan miskin amalan.

Page 83: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

64

Demikian pula kepercayaan pemuda tersebut terhadap Allah.

Bagaimana ciptaannya adalah satu nikmat yang perlu di sukuri seperti

berikut:

Data 14 “ Assalamu”alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Sapanya. Dan kemudian seperti hari-hari kemarin kudengar dan kucermati kata-katanya. “ Fii ahsani taqwim. Artinya Allah mencip tidakan dengan sebaik-baik bentuk. Anda merasa pesek, jereng, tonggos, jerawatan, hitam legam? Merasa jelek? tidak perlu demikian. Percayalah anda harus tetap bersyukur karena itu sebaik-baik bentuk Anda. Amalan anda yang membuat Anda lebih ganteng dan cantik, terutama di hadapanNya. Dan sebaik-baik manusia disisi Allah adalah yang paling ber tidakwa. Jadi sudah anda bersyukur atas keberadaan hari ini?”. ( Halaman 51)

Pada data di atas memberikan gambaran perkataan yang disampaikan

oleh pemuda berbaju koko tidak di atas angkutan umum, setelah pulang

kerumah Gita memaknai kata-kata pemuda tersebut ketika menyampaikan

dakwah tentang surah Al-An’am ayat 112 manusia sama di mata Allah

ا شیاطین الإنس والجن یوحي بعضھم إلى بعض زخرف القو لك جعلنا لكل نبي عدو -surah Al) ل كذ

An’am ayat 112) ك ما فعلوه فذرھم وما یفترون غرورا ولو شاء رب

"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu

syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka

membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-

indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya

Page 84: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

65

mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang

mereka ada-adakan”.

semua sepakat bahwa seluruh manusia adalah ciptaan Tuhan,

namun benarkah derajat manusia sebagai ciptaan Tuhan itu sama dimata

Tuhan? jika ada yang menganggap bahwa derajat manusia itu sama dimata

Allah, maka itu adalah anggapan yang keliru.

Soal bentuk dan fisik manusia jelas sama yang membedakan manusia

dimata Allah adalah ke tidakwaan dan keimanan sesorang.

Data 15

Kangen sama Mama, Ry. Di sini melakukan semua sendiri, tanpa bimbingannya.

Oh ya, subuh tadi untuk pertama kalinya aku tergugah tuh. Ustadzah Nurul memberikan kultum tentang hakikat sebagai abdi Ilahi. Ternyata di surah adz Dzaariyat ayat 56 di sebutkan bahwa Allah mencip tidakan manusia bukan untuk apapun kecuali beribadah padaNya. Artinya sudah seluruh aspek kehidupan diri bangun tidur sampai tidur lagi bernilai ibadah.

Aku mulai ngerti dan terbiasa dengan Al-Quran, Ry. Walau masih terbata-bata membacanya. Kontrol yang ketat, kepedulian yang meliputi dan saling kasih di sini meluruhkan niatku untuk jadi biang kerok di pasantren ini. Soalnya dengan Imay saja santriwati dan ustadzah di sini udah pada kelimpungan kok! Lho?! ( Halaman 101)

Pada data tersebut menggambarkan sikap Ry. Yang mulai sadari

tentang hakikat manusia di cip tidakan dalam surah adz Dzariyat ayat 56

yang pertama kalinya disampaikan oleh Ustadzah Nurul salah satu guru di

pasantren.

Page 85: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

66

وما خلقت الجن والإنس إلا لیعبدون

(Surat Adz dzariyat ayat 56)

Mengandung makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk jin dan

manusia dicip tidakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri,

taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi

manusia sebagai khalifah di muka bumi (fungsi horizontal), manusia juga

mempunya fungsi sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya (fungsi

vertikal), dalam hal ini adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah

lah yang mencip tidakan semua alam semesta ini.

Manusia dicip tidakan oleh Allah SWT agar menyembah kepadanya.

Kata menyembah sebagai terjemahan dari lafal ‘abida-ya’budu-‘ibadatun

(taat, tunduk, patuh). Beribadah berarti menyadari dan mengaku bahwa

manusia merupakan hamba Allah yang harus tunduk mengikuti

kehendaknya, baik secara sukarela maupun terpaksa.

Selain itu, bentuk kecintaan Allah kepada manusia, apa pun yang

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari akan bernilai pahala selagi di lakukan

dalam lingkup perintah dan menjauhkan dari larangan.

Dengan membaca Al-quran sebagai pedoman hidup, akan mencegah

sesorang melakukan perbuatan yang buruk, seperti halnya. Ry

mengurungkan niat untuk menjadi biang kerok dalam pasanteren setelah

mencoba mendalami Al-quran.

Page 86: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

67

Demikian pula kepercayaan yang mulai tertanam dalam diri seseorang

tentang ajaran yang terdapat didalam Al-quran seperti berikut.

Data 16

Aku memeloloti Rani. Tuh anak main tembak langsung

begitu! Si Eron kan nggak tipe gitu digituin!. “ Gini ya, Ron. Tini itu baik. Kakak juga sayang tapi tugas

kamu sekarang adalah belajar. Bukan meluagkan sebagian waktu belajar untuk salalu bersama dia. Nah, kamu percayakan sama Al-Qur’an. Di dalamnya, juga hadis Nabi Saw, telah diatur bagaimana cara ita bergaul, apalagi dengan yang bukan marham,” ujarku sabar.

Eron memanjukan bibirnya beberapa senti!.” Eron nggak ngapa-ngapain, kok. Cuman belajar bareng, ke toko buku bareng. Cuman itu. ( Halaman 120).

Data di atas menggambar sikap seorang kak kepada adik lelakinya

Eron yang masih remaja, tentang cara pergaulan menurut Islama tentunya

yang tertuang dalam Al-quran, kak menjelaskan lagi kepada Eron sebaik-baik

pedoman adalah Al-qurandan Hadist, mengandung arti firman Allah SWT

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat baginya dan

menjadi ibadah bagi yang membacanya.

Pergaulan antara laki-laki dan perempuan diperbolehkan sampai batas

tidak membuka peluang melakukan dosa. Islam adalah agama yang menjaga

kesucian, berbagaul dalam Islam adalah bergau dengan dilandasi nilai-nilai

kesucian. Dalam bergaul dengan lawan jenis harus menjaga jarak sehingga

tidak terjadinya kejahatan yang pada gilirinya akan merusak perilaku maupun

masyarakat umum.

Page 87: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

68

Data 17

Susah payah aku dan Rani memcoba memberi penjelasan. Setelah itu, besoknya, kami memberinya sebuah buku berkaitan masalah tersebut. Eh, dia tetap cuek! Aku dan Rani kalang kabut. Mama dan Papi meem-mesem. Menurut beliau-beliau ya, wajar-wajar saja Eron punya teman dekat.

Ya tetapi namanya orang usaha. Aku dan Rani akhirnya justru memoba untuk lebih dekat dengan Tini. Kolo dia datang kerumah, kami ajak masak bareng di hari minggu. Atau jalan-jalan, beli buku dan mendengarkan ceramah di Masjid Cut Meuthia.

Kolo Eron naik gunung, si Tini kami ajak menginap di rumah. Cerita-cerita ( padahal Aku dan Rani memasukkan nilai-nilai Islam kepadanya, alias taushiyah). Dan alhamdulillah bertiga menikmati itu. Sering juga Tini mita diajarkan beberapa mata pelajaran yang sulit, dan dengan senang hati kami mengajarkanya. Lambat laun Tini benar-benar jadi dekat sekali dengan aku dan Rani. Janji-janji mau nonton konser bareng si Eron terpaksa batal karena sebelunya Tini Sudah terlebih dulu untuk pergi mengaji bareng-bareng kami. Alhamdulillah. ( Halaman 121)

Data di atas menggambarkan sikap kaka Eron dan Rani yang yang

coba mendidik Eron dan Tini dari usia remaja tentang ajaran Islam dan tata

cara bergaul akan memberikan dampak yang positif kepada mereka

kedepanya, Kak Eron dan Rani yakin dengan mengajak tini ke rumah untuk

menghadiri ceramah di Masjid, agar hubungan mereka tidak melewati batas

kewajaran yang telah ditentukan leh ajaran agama.

Kaka Eron dan Rani berusaha mendidik Tini tentang nilai-nilai Islam

dan pencerahan kepada Tini batas yang diperbolehkan bergaul dengan

muhramnya jika Eron pergi mendaki bersama-teman, tidak lain agar mereka

tidak terjerumus dalam lembah kemaksiatan (zina).

Page 88: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

69

Selain itu, kaka Eron dan Rani mengajarkan Tini mata pelajaran lain

agar Tini fokus dalam bidang akademik dan meluangkan banyak waktu

mempelajari ilmu agama dari pada menerima tawaran Eron pergi ketempat

yang tidak mendatangkan manfaat malah sebaliknya.

Data 18 “ biar gini-gini aku jago Baca Qur’an, kayak roker siapa itu dulu.... Ia roker, tpi... weiss! Qoriah! Ha...ha..” ujar Vidi riang. Ramli dan Butet Nyengir. Ikut bangga. Apalagi ketika seminngu kemudian Vidi menangkan MTQ tersebut! Wuihh “ Al-Quran tidak Cuma untuk diperlombakan seperti itu, tapi untuk dipahami , dihayati, Vidi,” kata Fatimah mendengar kemenangan Vidi tersebut “ Apalagi anak Madrasah seperti kita” Vidi cemberut. Perkataan Fatimah mirip sekali dengan apa yang disampaikan Bapak dan Mamak! “ Kapan kamu berubah, Vidi? Mencintai Islam sepenuh hatimu. Mencintai Allah dan Rasul di atas segalanya? Masya Allah, Vidi, kamu bisa berbuat sangat banyak, lebih sekadar ikut MTQ,” kata Fatimah lagi. Entah mengapa lama-lama Vidi agak terharu juga mendengarkan kata-kata Fatimah itu. (halaman 179). Data di atas menggambarkan perkataan Fatimah tentang Al Qur'an dan

meyakini bahwa Al-quran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang

beriman dan bertaqwa. Di dalam al Qur'an terdapat rahmat yang besar dan

pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al Qur'an merupakan petunjuk

yang dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang.

Selain itu, fatimah penjelaskan kepada Vidi Al-quran tidak hanyak untuk

perdengarkan atau diperlombakan didepan umum tetapi difahami dan

dimaknai maksud ayat-ayat apa yang terkandung di dalamnya, fatimah

percaya bahawa jika memahami isi kandungan Al-quran maka seseorang

Page 89: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

70

dapat mencintai ajaran agama Islam dengan baik, percaya dengan

kebesaran Allah dan percaya kepada rasulnya.

Data 19 Sejak kematian Butet, Vidi jadi pendiam dan sering menyendiri. Beberapa kali dia sempat ke kantor polisi untuk mengedentifikasi foto orang yang dicurigai selabagai pemerkosaan dan pembunuhan Butet! Ya, orang yang mengaku Tigor dan Har itu! “ Ajal seseorang itu seperti seperti yang telah di tidakdirkan Allah. tidak erna tau kapan ia datang, tetapi pasti tiba. Mungin ima puluh tahun lagi, mungkin bulan depan, bisa jadi besok atau mungkin sekarang, sepulang dari sekolah.Allahu a’lam. Siapa yang menyangka tidak ada lagi hari esok untuk Butet,” ujar Fatimah sedih.( Halaman 182)

Data datas mengambarkan sikap Vidi yang mulai menyadari peristiwa

dialami oleh butet teman dekatnya yang menumui ajalnya dengan sekedip

mata. Selain itu, sikap fatimah berusaha menyadarkan Vidi dan sahabatnya

yang lain tentang setiap mahkluk yang bernyawa pasti akan menghadapi

kematian itu salah satu tidakdir yang harus diyakini oleh setiap umat

manusia yang ada di muka bumi ini, setiap yang disayangi akan kembali

kepada yang mencip tidakan yakni Allah swt. Akhiratlah tempat tinggal

manusia yang kekal abadi. Hal yang terpenting adalah mempersiapkan diri

dengan amalan sebelum tidakdir kematian karena tidak seorang pun

mengetahui kapan datangnya.

Page 90: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

71

Data 20

Wajah-wajah berdarah itu terekam jelas dalam ingatannya wajah Butet.... “ Vidi, kamu lain sekarang!” sapa Rumondang mengejutkan Vidi. “ Lebih alim! Ha... ha... ha.....” Rumondang, Rita dan Ipah serempak menjawab. “ Ooo, aku Cuma merenungi hakikat kehidupan yang fana ini. Mungkin sudah saatnya untuk lebih dekat Kepada Sang Pencipta!” ujar Vidi. “ Oh ya, aku mau jenguk Fatimah nih, ada yang mau ikut? ( halaman 184)

Data di atas menggambarkan sikap Vidi menyadari bahwa selama ini,

dirinya jauh dari Sang Pencipta, Vidi ingin mengenal siapa dirinya serta

mengetahui apa yang perlu disediakan untuk memudahkannya sampai

kepuncak kemuliaan dan ketinggian di dalam perjalanan menuju Allah Yang

Maha Tinggi.

Selain itu, banyak kejadian-kejadian seperti dasyatnya tsunami Jepang

yang datang tiba-tiba! tidak ada yang mengira! Ribuan orang terluka dan

kehilangan harta benda, tempat tinggal, nyawa, bukti kebesaran Allah

membuatkannya dasar segala ketentuan dari Sang Pencipta, kematian butet

sahabatnya membuat Vidi sadar bahwa semua yang hidup akan kembali

kepadanya, siraman rohani dari fatimah menambah lagi tekadnya untuk

mendekatkan diri dengan Allah.

Data 21

Aku berjalanan menGitari papan hitam panjang, tempat foto-foto itu.. aku hampir tidak sanggup melihanya secara detil...

Page 91: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

72

tapi aku harus...siapa tau... siapa tau ada gambar Pattimura si sana....

Sementara itu lima bulan berlalu. Ibu semakin jarang bicara. Kalau pun bicara pasti Patti yang ditanya. Bapak juga begitu. Rumah kami bisu. “ mengaji, Bu... supaya senang... dan mendapat kekuatan dari Allah..., “ bisikku suatu malam, pada Ibu. Ibu membelai wajahku. “ Semakin lama kau semakin mirip dengan Patti.. mengajilah , Nak.. mengaji...” Perlahan aku mulai mencoba meneguhkan Bapak dan Ibu.Bagaimanapun keberadaan Patti harus serahkan kepada Allah, sebab Allah saja yang mampu melindunginya dari kegilaan para biadab itu. ( halaman 206 )

Data di atas menggambarkan tentang sikap kaka untuk menguatkan

keluarganya yang dirundung musibah, setelah kepergian adik yang bernama

Pattimura yang berkunjung ke Ambon, daerah yang menjadi konflik etnis,

setelah beberapa hari kepergiannya Pattimura tidak ada lagi kabar setelah

dia diketahui terjebak didalam konflik etnis tersebut.

Keluarga besar yang terpukul dengan kejadian tersebut, kak Pattimura

menyadari selain berusaha memohon pertolongan Allah lalu tawaqkal adalah

jalan terbaik dan segala sesuatu terjadi atas ketentuannya, untuk

menenangkan perasaan dan kekuatiran keluarga besarnya, mengaji dengan

cara itu dapat membuang rasa kebimbangan bahkan dapat menenangkan

diri sambil berusaha mencari informasi dari teman-teman dekatnya tentang

kabar keberadaan Pattimura sekarang.

Data 22 “ Jadi Eneng yang nangkep para perampok itu?”

Page 92: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

73

“ Waktu itu Enneng darimana?” “ Eneng sekolah dimana?” “ Neng, saya dari majalah Tralala, mau minta Eneng jadi cover majalah bulan ini, boleh?” “ Sejak kapan Eneng berjilbab?” “ Saya ingin Neng ceri tidakan saat kejadian kemarin dengan rinci!” Asagfirullah ..., ini apa apaan.... “ Bagaimana, Neng?” “ Kejadia itu kebetulan kok. Semua itu karena kekuasaan Allah. Saya bisa apa sih? Sayanmah cuman orang biasa.... malu... saya ngak mau masuk koran..nggak mau masuk...majalah Tralala..., saya mah cuman biasa tea!” ka tidaku terus terang. “ Tapi adik begitu berani!” “ Pakai jilbab , bela dirinya canggih...hebring deh!” Astagfirullah .. ini th kunaon? Aku jadi sebel. Akhirnya ku jawab pertanyaan-pertanyaan mereka sekenanya, dan segera berlalu dari ruang tamu. Na’udzubillah, pujuan mereka selalu berlebihan. Aku jadi ngeri, berulangkai aku beristigfar. ( halaman 228)

Data di atas tersebut mengambarkan perikali seseorang dalam berbuat

kebaikan dengan iklas, dia percaya bahwa sifat memperlihatkan suatu ibadah

dan amal shalih kepada orang lain, bukan karena Allah tetapi karena sesuatu

selain Allah, dengan harapan agar mendapat pujian atau penghargaan dari

orang lain.” Sementara memperdengarkan ucapan tentang ibadah dan amal

salehnya kepada orang lain disebut sum’ah (ingin didengar).

Dia mencoba menghidari pertanyaan-pertanyaan yang bisa saja

membuatnya menjawab dengan riya. Dia menyadari bahwa Riya’ dan sum’ah

merupakan perbuatan tercela selain itu, merupakan syirik kecil yang

hukumnya haram serta mempercayai Riya’ sebagai salah satu sifat orang

Page 93: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

74

munafik yang dimurkai oleh Allah, sifat tersebut seharusnya dijauhi oleh

orang mukmin, orang riya tidak akan mendapat berkah atas perbuatannya itu,

menjaga niat baik tersebut dari riya dengan mengucapkan astagfirullah

memohon pertolongan dari Allah agar terhindar dari riya.

Nilai religius lain yang digambarkan dalam novel “ “Ketika Mas Gagah

Pergi”” karya Helvy Tiana Rosa sepeti berikut

Data 23

tidak ada hujan. Tapi hari-hari dengan Di menyebabkan pelangi. Dengan Di aku bisa menjadi Cut Kak bagi puluhan pengungsi kecil tidak berayah ibu, yang tinggal di tenda sekitarku.Dia juga mengingatkanku untuk shalat tepat waktu dan tidak berhenti berdoa.

“ Setiap yang baik akan bertemu dengan yang baiklain yang dicintai di surga,” ujar Di,” Itu janji Allah.” Kami semua selalu berdoa bersama, kelak diperkenankan bertemu Mak, Abu, Abang, Kakak atau adik kami di jannah. Diam-diam aku selaluh menambahkan lebih panjang. Aku ini bersama dengan Di dan Cut Isma juga di surga nanti.( Halaman 238)

Data di atas mengambarkan tentang sikap Cut Kak percaya kepada

Allah bahwa Allah akan mengabulkan doa hambaNya dan percaya

kebesaran Sang Khalid, tidak ada yang sulit bagiNya

Selain itu, tentang pentingnya shalat dan doa kepada seluruh pengsi

korban bencana alam tshunami yang telah menimpa daerah Aceh, Cut

Kak mempercayai dengan berdoa dan shalat lima waktu akan mendekatkan

seseorang dengan Allah.

Page 94: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

75

Doa dalam pelbagai perkara yang ingin doakan, baik untuk dunia mahu

pun akhirat, yang terpenting ialah berdoa agar Allah sentiasa menunjuk ke

jalan yang lurus. berdoa agar Allah memberi hidayah agar mengenal jalan

yang lurus, berada di atas jalan yang lurus dan tidak tersesat dari jalan yang

lurus sehingga akhir hayat.

Begitu juga dengan shalat merupakan tiang agama, dengan shalat

dapat membetuk kpribadian manua yang baik,mengajarkan seseorang

menghargai waktu dan tentu bukti kepatuhan manusia kepada perintahnya.

Selain itu Allah telah menjanjikan tempat diakhirat bagi mereka yang

patuh menjalankan shalat sesuai dengan perintah Allah.

2. Nilai Pendidikan Moral

Nilai moral merupakan kemampuan seseorang membedakan antara

yang baik dan yang buruk. Nilai moral yang terkandung dalam karya sastra

bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai etika merupakan

nilai baik buruk suatu perbuatan, apa yang harus dihindari, dan apa yang

harus dikerjakan, sehingga tercipta suatu tatanan hubungan manusia dalam

masyarakat yang dianggap baik, serasi, dan bermanfaat bagi orang itu

,masyarakat, lingkungan, dan alam sekitar.

Hasil penelitian yang di dapatkan berdasarkan teknik pengupulan data

melalui kajian pustaka dengan teknik mencatat?pengodean. Di peroleh data

penelitian yaitu ungkapan/pernyataan yang mengandung nilai pendidikan

Page 95: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

76

moral. Sumber data penelitian ini bersumber dari kata, kalimat dan

ungkapan/pernyataa yang bermakna nilai pendidikan dalam dua novel yaitu

“Mendayung Impian” Karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas

Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah di cantumkan dalam korpus data penelitian ini, peneliti mendeskripsikan

sebelas data nilai pendidikan moral dalam novel “Mendayung Impian” Karya

Reyhan M. Abdurrohman sepuluh nilai pendidikan moral dalam novel “Ketika

Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa. Dan dapat di lihat sebagai

berikut:

a. Nilai pendidikan moral novel “Mendayung Impian” karya M. Reyhan

Abdurrohman

Data 1 Merasa diperhatikan seperti itu, Vano jadi semakin gugup untuk menjawab. Pelan dia mengangkat kepalaya dan menatap foto Ki Hajar Dewantara dipojok kiri atas. Foto Tersebut seperti terseyum padanya. Vano pun membalasnya. “karena ingin ikut mencerdaskan bangsa, Bu,” jawabnya penuh kemantapan.Sengaja ia mngutip kalimat dari pembukaan Undang-Undang Dasar. “ Bagus sekali, Vano. Perjuangkan cita-cita mulia tersebut. Kau Tau guru itu pahlawan. Pahlawan dari pahlawan. Berikan tepuk tangan untuk Vano. Semoga cita-citanya terwujud” (Halaman 7-8)

Pada data tersebut menggambarkan sikap Vano memilih untuk hal

yang terbaik menurutnya tanpa ada pengaruh dari siapapun, dia

Page 96: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

77

menanamkan dalam diri semangat menjadi pahlawan dari pahlawan selain

bisa membagikan ilmu ia juga pasti mampu memanusiakan manusia itulah

yang di miliki oleh salah satu tokoh Negara yang mempunyai tekad dalam

membangun bangsa vano berhasrat untuk melanjutkan perjungan tokoh

tersebut untuk menjadi pendidik untuk mencerdaskan bangsa, Vano yakin

bahwa cita-cita untuk mencerdaskan bangsa adalah cita-cita yang mulia,

cita-cita tersebut berguna bagi diri dan bangsanya kelak. Sikap itulah yang

menjadikan guru dan rekanya kagum kepadanya

Disamping itu, vano mempunyai tekad yang bulat untuk mewujudkan

mmpinya seperti berikut

Data 2 Vano sangat ingin menjadi guru. Tetapi, Papa telah mengubah, terpaksa mengambil jurusan akutansi di SMK terbaik di Kudus. Hingga kuliah pun terpaksa terdaftar di Paris dengan jurusan business management . Didaftarkan Papa tentunya. Padahal, saat itu ia sudah lolos SNMPTN. Diam-diam ia mendaftar dengan uang tabungannya sendiri. Apa boleh buat SNMPTN ia korbankan. (Halaman 9, Novel Medayung Impian)

Data di atas menggambarkan sikap vano yang teguh pendirian untuk

menjadi seorang guru walau mendapat penentangan dari keinginan orang

tua, vano yakin jalan yang dipilihnya adalah jalan terbaiknya dan sanggup

melakukan apa saja untuk mewujudkan mimpinya itu.

Perjuangannya itu hampir terujud sejak lulus SMA mendaftar diri di

salah satu perguruan tinggi dalam negeri untuk memudahkan, mendirikan

Page 97: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

78

komunitas atau organisasi yang perihatin dengan pendidikan, untuk anak

bangsa kurang mampu mengikuti berpedidikan formal serta sangat mudah

menjangkau sekolah yang butuhkan tenaga pendidik, tetapi Papa telah

mendaftarkan terlebh dulu di salah satu perguruan tunggi luar negeri dengan

jurusan yang tidak sesuai keinginannya selama tiga tahun, vano untuk

sementara mengurungkan niatnya dan menuruti keinginan Papanya.

Disamping itu, Vano dalam novel “ “Mendayung Impian” ini” karya M.

Abdurrohman berhasrat mewujudkan iampian dan cita-cita untuk menjadi

seorang guru seperti berikut,

Data 3 Akhirnya selesai. Vano menyisakan kepala ikan dan duri-duri yang berjajar seperti pagar di pinggir piring seperti pagar. “ Enak ya, pan?” tanya Apai Sahat usil. Vano tersenyum. Sedikit dipaksakan. Kemudian meneguk kopi perlahan. “ Taruh dimana ini. Apai?” Vano mengangkat piring. “ Biarkan disitu. Biar nanti Inai yang bereskan” “ Tidak. Saya jadi tidak enak merepotkan terus. Saya ingin mandiri.” “ Kamu itu tamu, Pan. Tidak usah sungkan” “ Tapi” “Sudahlah. Sambil beradaptasi di sini. Kan kamu harus ke SD.” “ Terima kasih, sekali lagi terima kasih.” (Halaman 77)

Data di atas menggambarkan sipat vano yang berusaha mandiri

dengan menggalkan kebiasaan kehidupan yang mewah bersama keluarga

dan hidup dengan keluarga baru orang pedalaman suku Dayak Iban iban di

kalimantan yang serba pas-pasan.

Page 98: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

79

Dalam mengejar impiannya Vano banyak belajar arti hidup,belajar

mandiri dengan melakukan sesuatu dengan sendiri tanpa ada bantuan orang

lain, dan dia yakin kesuksesan tidak akan diraih tanpa terjangan, mulai

berbaur dengan lingkungan barunya yang mempunyai banyak berbedaaan,

dalam diri vano akan tetap melalui untuk mewujudkan impianya sebagai

salah satu guru di area pedalaman untuk membantu mencerdaskan bangsa.

Data 4 Ada rasa tidakjub yang menyusup di hati Vano. Melihat wanita muda itu menenteng ikan di ember sendirian. Meski berat, tidak sedikitpu terlihat rona keluh kesah di wajahnya. Malah kebahagian jelas terpancar lewat senyum yang selalu tersungging. Vano terpana. Matanya tidak lepas dari wajah bahagia itu. Tapi, ia buru-buru membuang fikiran itu setelah sadar bahwa itu Lestari wanita galak dan calon rekan kerjanya. (Halaman 89) Data di atas mengambarkan perasaan vano yang tidakjub melihat

keperibadian Lestari, seorang wanita muda berjuang dalam hidup,

mengangkat beban yang cukup berat yang biasanya dilakukan oleh laki-laki

Lestari lakukan tanpa sedikit mengeluh di wajahnya justru terlihat

menikmati sesuatu yang terbilang susah dengan hati yang iklas dan senyum

bahagia terpancar di wajahnya,i ni merupakan diluar kebiasaan perempuan

lain yang perna Vano temui, kepribadian Lestari berbeda dengan perilakunya

yang cuek, jutek ketika berhadapan dengan Vano, hal ini membuatnya

Page 99: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

80

tertantang untuk menjadi lebih gigih, kuat dan semangat dalam menempuh

hidup di Desa Meliau.

Data 5

Ia tidak langsung tidur, melainkan membereskan buku “cara menjadi guru yang menyenangkan”. Direnungi cahaya lampu dan ditemani Luna Maya yang tertempel didinding. Ia benar-benar mencerna isinya. Dari buku ini. Vano berharap bisa menjadi guru yang baik. Selama ini ia tidak perna mendapatkan materi tentang cara menjadi guru. Hanya secuil pengalaman mengajar anak-anak pengamen dan gelandangan waktu SMK lalu. Itupun cuman sebentar. (Halaman 92)

Data 5 menggambarkan bagaimana semangat serta kesungguhan

Vano mengejar cita-cita yang tertanam dalam diri ingin menjadi tenaga

pendidik, Vano walau sadar tentang kemampuan yang sangat minim dia

miliki, pengalaman menjadi pengajar di kota dulu tapi tidak cukup walaupun

dia sempat menjadi pengajar anak-anak pengamen tapi masih menjamin

dirinya mampu menjadi guru profesional

Selain itu, Vano menyadari hanya dengan belajar dan sentiasa

berusaha semaksimal mungkin keinginannya akan terujud , dia selalu

bertanya-tanta kedalam dirinya bagaimana untuk menjadi guru yang

menyenangkan disekolah, walau hanya dengan berlandasakan buku

seadanya Vano tetap tekun mempelajari buku-buku bacaan tentng teori

mengajar menyenangkan hingga larut malam.

Page 100: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

81

Data 6 “ akan membuat mereka meraih impian mereka! Hutan tidak akan menjadi penghalang mereka! Ingat itu” Vano berteriak pada Lestari yang telihat menjauh. Lestari tidak sedikit pun berhenti dan menoleh ke belakang. Ia tetap berjalan dan pada akhirnya menghilang di antara pohon yang menjulang.

Semangat Vano berkobar. Kata-kata yang keluar dari mulut Lestari terlalu meremehkan anak-anak. Juga telah menyakiti hatinya. Itu cukup membuaatnya panas, menyala-nyala seperti api yang membakar hutan. Tekadnya seakin kuat. Vano akan mendidik anak-anak agar mampu bersaing dan menggapai impian. Ia mengenggam kedua tangannya, lalu menuju ke tiang kayu di samping kanannya. “ Akan aku buktikan. Ku yakin mereka bisa.” Matanya menatap tajam kedepan. (Halaman 107) Data di atas menggambarkan bagaimana perkataan Vano kepada

Lestari bahwa kedatangan Vano di sekolah Mini Penggerak adalah

menanam dan merusaha mewujukan impian anak tersebut.

Walau usahanya selalu dipandang sebelah mata, diremehkan bahkan

dianggap tidak mampu menjadi seorang pendidik, namun Vano tetap akan

membuktikan kenapa Lestari bahwa dia mampu menjadi guru, mampu

mendidik siswa dan bersaing dengan murid sekolah lain yang ada di kota.

Semangat Vano berkobar dan bersumpah kepada dirinya sendiri akan

membuktikan kepada lestari, bahwa anggapan Lestari selama ini tentang

dirinya adalah tidak benar.

Data 7 Katanya ada yang pengen menjadi polisi hutan. Ada yang pengen jadi dokter. Ada pula yang pengen menjadi guru. Inilah saatnya.

Page 101: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

82

Kolo ikut lomba puisi aja tidak berani, bagaimana kalian bisa mewjudkan impian kalian?” Vano ikut membujuk anak-anak. “ Pasti kalah, Apai. Anak-anak dari sekolah lain hebat-hebat.” Zali menundukkan wajahnya. “ Darimana kamu tahu kemampuan mereka? Masa gitu aja sudah menyerah. Pengecut itu namanya. Pengecut bukan juiwa pemenang!” Anak-anak semakin menunduk. Widya memandang Vano yang terlihat agak emosi. Inilah saatnya alian memerlihatkan kemampuan kalian. Inai ykin alian bisa mengungguli mereka.” (Halaman 150) Data di atas menunjukkan tentang sikap Vano dan Widya yang coba

memberikan dukungan morol dan kekuatan pada muridnya untuk bisa

mencapai apa yang cita-ci tidakan, meraih kesuksesan dengan mengikuti

lomba puisi ini akan menggali bakat serta potensi diri dan meraih impian

mereka kedepannya, Vano memotivasi muridnya bahwa setiap manusia

terlahir dengan bakat yang berbeda-beda, Di dalam diri terdapat bakat dan

potensi yang terpendam yang harus gali dan kembangkan.

Selain itu, Widya memberikan juga motivasi untuk berni menjadi calon

peserta lomba puisi yang akan diadakan tidak lama lagi, Widya berkata

kepada muridnya bahwa Saat mereka bisa menemukan jati diri dan

mengetahui siapa sebenarnya diri mereka, disaat itu pula mereka bisa

mengetahui dan mengembangkan bakat serta potensi diri yang terpendam

yang miliki.

Page 102: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

83

Data 8 “ Tumben sekali kamu menanyakan soal latihan? Bukannya kamu orang yang sangat tidak setuju jika akan mengikuti lomba?” Vano balik bertanya. Lestari agak kaget. “Ya, karena aku hanya ingin melihat kesunguhanmu. Katanya latihan tapi tidak jadi, kan? Latihan malam tidak efektif. E harusnya kamu pertimbangkan terlebih dahulu.” “ NgApain kamu pedulikanku? Bukannya kamu paling anti denganku? Tadi malam aku sudah menunggu ereka sampai larut. Jelas aku tidak mengingkari janji,kan?” (Halaman 175) Data di atas menggambarkan tentang sikap Lestari yang mulai

termotivasi, Lestarai menyadari bahwa dengan mampu meraih mewujudkan

impian dan menolong orang lain akan memberikan rasa kebahagiaan dari diri

orang yang membantu tersebut. Kebahagiaan yang dirasakan di hati yang

diperoleh dari membantu orang lain tidak bisa digantikan dengan rasa bagaia

yang lain. Melakukan amal dengan cara membantu atau menolong sesama

umat manusia akan memeberikan pengaruh positip bagi yang melakukan

amalan tersebut.

Selain itu, melihat semangat serta antusias oleh murid untuk mengikuti

lomba baca puisi yang tiak lama lagi akan diadakan, lestari mulai

memberikan kepada vano hal itu yang mengubah pandangan Lestari

kepada Vano.

Data 9 Mutiara itu berjatuhan dari keningmu Pasti mahal harganya

Page 103: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

84

Bahkan aku tidak bisa membelinya Itu terlalu berharga Berkilat-kilat diterpa cahaya Paling menawan diantara guliata Meneteskannya demi anakmu yang buta Memberinya setitik cahaya Tuk hari esok yang berwarna Berjuang bak pahlawan Memberantas kebodohan tidak ada yang membalasmu Membayar permata yang kau tumpuhkan Kecuali hanya terima kasih Yang terdalam (Halaman 194) Data di atas menggambarkan tentang kekaguman kepada guru, Para

guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru ibarat cahaya yang hadir

didalam kehidupan kita. Guru yang merupakan sebuah lentera dan telah

memberikan ilmunya kepada dalam sebuah kehidupan yang panjang,

sehingga bisa mengarunginya dengan penuh rasa percaya diri. Jasanya

hingga sampai kapanpun akan tetap selalu dikenang dan tidak akan dapat

terlupakan. bisa meraih kesuksesan karena bimbingan para guru, mengajar

tanpa mengenal rasa lelah dan penuh dengan kesabaran. Oleh sebab itu,

sudah selayaknya menghormati jasa-jasanya yang mengajari hingga dapat

mewujudkan mimpi-mimpi kita.

Dan perlu disadari bahwa guru adalah orang yang mengajarkan untuk

menjadi manusia sebaik-baik manusia, guru sangat berperan penting dalam

kehidupan, hanya doa dan yang mampu membayar segala usaha dan jasa-

jasa mereka.

Page 104: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

85

Data 10 “ Serius, Apai Topan sudah menemuinya, tapi beliau malah berkelit. Bilang Lestari memang sudah waktunya menikah.” “ Apa Lestari menyetujuinya?” “ Lestari terpaksa melakukan ini. Dia tidak ingin melihat orang tuanya susah. Tapi, dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia sama sekali tidak mencintai pria itu. Dia tidak mau menjadi istri keempatnya.” (Halaman 246) Data di atas menggambarkan sikap Lestari tentang kepatuhan dan

kewajiban serta menghormati, anakmempunyai kewajiban kepada kedua

orang tuanya, Lestari menyadari seorang anak di tuntut unruk

membahagiakan kedua orang tuanya seama mereka masih hidup tentu

dengan cara mematuhi kehendak kedua orang tua dan menjaga perasaan

mereka.

Walaupun pilihan orang tua Lestari untuk menikahkannya dengan pria

yang telah mempunya istri empat adalah hal yang perlu dipertimbangkan tapi

bagi lestari apalagi Lestari tidak mencintai pria itu, tapi jika yang itu adalah

cara membalas jasa-jasa dan membahagiakan orang tuanya dia menerima

tawaran tersebut walaupun dengan terpaksa, Lestari yakin pilihan orang

tuanya itu adalah yang terbaik bagi Lestari.

Data 11 Ruang perawatan berkapasitas 4 orang. Ruangan itu disekat dengan tirai berwarna biru muda. Lestari duduk di kursi di samping

Page 105: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

86

ranjang, sedangkan Vano yang baru masuk berdiri di samping Lestari. Lestari menoleh ke arah Vano. “ Pan, terima kasih untuk semua pengorbananmu.” Vano tersenyum. “Sama-sama, semua demi SD Mini Penggerak.” “ kamu pemuda yang baik. Maafkan dulu perna memusuhimu.” (Halaman 289)

Data di atas menggambarkan perkataan Lestari yang sadar tentang

pandangannya selama ini terhadap kehadiran Vano di Desa Meliau dan

Lestari menyadari kehadiran Vano di SD Mini penggerak adalah tulus untuk

membantu anak-anak yang membutukan pendidikan, Dari kejadian yang

menimpa lestari menjadikan pejalajaran, ketika berada di rumah sakit Lestari

mengucapkan Terima kasih atas ketulusan Vano selama ini membantu

Selain itu, Lestari meminta maaf atas segala perlakuan terhadap Vano

sejak awal datang di SD Mini Penggerak, dengan rendah hati Vano

menerima, dia beranggapan bahwa Lestari melakukan untuk kepentingan

Desa Meliau.

b. Nilai pendidikan moral novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvi

Tiana Rosa

Data 1 Hal lain yang nyebelin, Penampilan Mas Gagah jadi aneh, sering juga Mama menegurnya. “ Penampilanmu sekarang lain, Gah? “ Lain gimana, Ma?” “ Ya, nggak semodis dulu. Nggak dandy lagi. Biasanya kamu yang paling sibuk dengan penampilan kamu yang kayak cover boy itu.”

Page 106: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

87

Mas Gagah cuman senyum. “Suka begini, Ma. Bersih, rapi meski sederhana. Kelihatannya juga lebih santun.” Ya, dalam penglihatanku Mas Gagah jadi lebih kuno dengan aneka baju koko yang dipadukan dengan celana panjang longgar.” Jadi mirip pak Gito,” komentarku kenyamanakan dengan sopir kami. “Untung saja masih ganteng.” Mas gagah cuman tertawa. Mengacak-cak rambutku dan berlalu. (Halaman 7)

Data di atas mengambarkan sikap Vano yang mengubah penampilan.

Walau sempat menjadi pertanyaan orang tentang cara berpakaian bahkan

Gita heran dengan perubahan mengenakan dan cara Mas Gagah memilih

pakaian yang akan dia gunakan.

Walaupun demikian Mas Gagah berpandangan lain, menurut Mas

Gagah berpakaian itu tidak selamanya harus menggunakan pakaian yang

berlebih-lebihan jika hanya untuk mendapat pujian atau mengikut

perkembangan zaman, tapi bagi Mas Gagah hal yang terpenting dalam

berpakaian adalah bagaimana hati terasa nyaman, bersih dan rapi itu sudah

cukup menunjukkan jika seseorang itu santun dan mempunyai etika dalam

berpakaian.

Data 2 “ Udah deh, Git. Nggak usah binggung. Banyak baca buku Islam Ngaji Insya Allah kamu akan tahu menyeluruh tentang din kita. Orang-orang seperti Hendra, Isa, atau Mas Gagah bukanlah orang-orang error atau ke arah teroris. Nggaklah. Mereka hanya berusaha mengamalkan Islam dengan baik. Kitanya saja yang mungkin belum mengerti dan sering salah paham.”

Page 107: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

88

Aku diam. Kulihat kesungguhan di wajah bening Tika obat dekatku yang dulu tukang ngool ini. Tiba-tiba di mata ku dia menjelma begitu dewasa. (Halaman 10) Data di atas menggambarkan tentang sikap Gita yang bimbang

terhadap perilaku Mas Gagah dan teman-temanya yang seringkali berkumpul

membicarakan tentang Islam, Gita cenderung kuatir Mas Gagah akan

melakukan tindakan tidak terpuji, mengarah kearah militan seperti kelompok

kecil gerakan fanatik Islam lainnya.

Mas Gagah tetap rendah hati memaknai perkataan Gita, mengajak Gita

lebih mendalami ajaran Islam. Dan meyakinkan Gita agar tidak berfikiran

negatif kepada teman-teman Mas Gagah, meraka uman berkumpul sambil

diskusi tentang ajaran Islam.

Dengan mendalami ajaran Islam Gita akan lebih tau niat sebernar Mas

gagah dan teman-temn yang sering kumpul dan memahami bahwa Islam

mengajarkan kedamaian.

Data 3 Mas Gagah tertawa. Sore itu dengan sabar dan panjang lebar, ia berbicara padaku. Tentang Allah, Tentang Rasulullah. Tentang ajaran Islam yang Indah namun diabaikan dan tidak dipahami ummatnya. Tentang kau muslimin di dunia yang sering jadi sasaran fitnah dan tentang hal-hal lainnya. Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku merasa kembali menemukan Mas Gagahku yang dulu. Mas Gagah dengan semangat terus berbicara, terkadang ia senyum, sesaat sambil meneteskan air mata. Hal yang tidak perna kulihat sebelumnya!( Halaman 12)

Page 108: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

89

Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah tentang arti kesabaran

menyampaikan dan memberikan gambaran kepada Gita bagaimana

sebenarnya ajaran Islam sesungguhnya yang mengedepankan tentang

kesabaran ummat Islam yang selalu menjadi sasaran fitnah oleh mereka

yang tidak suka dengan ajaran Islam dan banyak lagi hal-hal yang lain,

menjelek-jelekkan Islam

Selain itu, Mas Gagah menjelaskan bagaimana ketabahan umat muslim

ketika mendapat musibah sehingga Mas Gagah meneteskan air mata, dia

lanjut menceri tidakan keperihatinannya terhadap ummat Islam lainya yang

tidak dapat memaknai Islam agama mereka sendiri.

Data 4

“ Dulu kite perna palakin Gagah, trus kite babak belur. Nah senpai palak! Heheh,” tukas Bang Urip Padaku. Lalu kuliat mereka bercerita macam-macam pada Mas Gagah. “ Sudah banyak kebaikan. Yyang jadi copet sudah tak ada. Yang jadi garong apalagi. Piss, piiis Terima kasih bimbinganmu selama ini. Eh, yang mau ikut ngaji bertambah lagi. Itu, pimpiman preman RW sebelah,” kata Bang Ucok ( Halaman 20)

Data dia atas menggambar pernyataan Babg Ucok, mereka telah

meninggalkan pekerjaan mereka sebagai sebgai preman, walau pun pada

awalnya menolak Mas Gagah, tidak kurang dari mereka yang mengasari,

keyakinan dan niat baik Mas Gagah telah yang membimbing mereka,

memberikan pencerahan hal yang baik, bukan mereka saja yang mulai

Page 109: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

90

sadar, Premana di tempat lain juga mulain mengikuti jejak Bang Ucok,

mereka saling menyadarkan, mulai belajar berdakwah dan antusias belajar

mengaji bersama-sama.

Data 5 Seorang lelaki dengan kemeja koko tidak menjawab salamku. Aku terpengah! Dia Juga! Kubaca nama yang terpampang di mejanya: Yudhistira Arifin, Ph.D-Direktur. “ Gita ayu Pertiwi?” Aku mengangguk. “ Saya rasa perna melihat anda. Dimana ya? Tanya tiba-tiba Suara ku tercekat di kerongkong “ Dalam...ng...bus...Pak....?” Dia mengangguk. Tersenyum , berdiri, merapikan jas di bahu bangkunya. “ Mungkin di UI kerna saya juga lulusan sana....,” ujar simpatik. “ Atau dalam bus dan kereta api?” ia tertawa “ Barangkali di rumah sakit?” Aku tersenyum, namun bingung. “ Anda tau kenapa Anda saya panggil kemari?” Aku menggeleng “ Pertama, karena Anda gadis itu. Gadis yang membawa saya ke Rumah Sakit.. beberapa tahun lalu saat peristiwa tawuran pelajar itu...” Aku tercengang. “ Gita subhanallah...” Aku mengangguk “ Saya, Pak.” “keluar dari Rumah Sakit, saya diberitahu nama orang yang menolong saya. Gita. tidak mungki saya lupa...” katanya lagi. “ Maaf, sesudah pemulihan, saya kesulitan menghubungi anda. Rumah sakit juga tidak menyimpan data Anda. Saya kemudian mendapat beasiswa kuliah di Perancis. Jadi... saya belum mengucapkan terima kasih...” Hening. Tiba-tiba sekretaris yang tadi mengantarkanku, masuk kembali sambil membawa map. “ pak ini ada undangan pengisian ceramah dari Departemen Keuangan, beberapa hotel berbintang dan dari Universitas di Jerman serta Australia,” Departemen Keuangan, Hotel berbintang, Universitas di Jerman serta Australia? Hebat sekali! Batinku.

Page 110: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

91

“ Jadi, kualifikasi anda cocok dengan yang kami butuhkan. Selamat, Gita! Anda kami terima!” (Halaman 60)

Data tersebut menggambarkan sikap pak Yudhistira Arifin (pemuda

berbaju kotak-kotak tidak yang sering berdakwah di angkutan umum) tentang

bagaimana membalas budi, beliau yakin bahwa kebaikan seseorang harus di

bayar dengan kebaikan, sebagai kesyukuran dan ucapan terima kasih,

seseorang yang telah menolong daripada korban tawuran antara pelajar

beberapa tahun lalu yang hampir meregut nyawanya ketika membawakan

dakwah, Gita lah yang merusaha menolong dengan keiklasan.

Setelah sembuhan, Pak Yudhistira Arifin berusaha mencari Gita hingga

beberapa tahun setelah peristiwa tersebut tapi tidak menemukannya, karena

izin Allah pak Yudhistira Arifin menemukan Gita dengan tidak sengaja, ketika

Gita bermaksud melamar pekerjaan salah satu perusahan besar. Secara

kebetulan itu adalah perusahan pak Yudhistira Arifin orang telah

diselamatkannya.

Pak Yudhistira Arifin merasa bersyukur kerena diberikan kesempatan

oleh Allah bertemu dengan Gita, Pak Yudhistira Arifin membalas Kebaikan

dengan menerimanya di perusahan yang dia pimpin dan kebetulan

pensyaratan Gita cocok dengan kreteria yang dibutuhkan..

Selain itu, walau terbilang sukses tapi Pak Yudhistira Arifin masih giat

melakukan dakwah seperti yang tergambar sebagai berikut:

Page 111: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

92

Data 6 “ Nak Yudhi!” seru seorang bapak. “ senang bisa mendengar Anda Lagi!” “ Ya, perjalanan panjang seakan tidak berarti Bersama Dik Yudhi!” Seru penumpang lain. Pak supir tertawa penumpang yang lain tersenyum senang. Aku ternganga. Dan seperti dulu, dengan gaya khasnya, ia berbicara dengan orang-orang yang mendengarkan. “ apa hakihat sabar itu, saudaraku? Apa hakikat cinta ditengah masyarakat yang kini sudah semakin tidak peduli? Mau mendengar cerita cinta dan sabar? Tentang bagaimana harus berjabat hati dalam membangun negeri ini?” Semua mengangguk tanpa sadar. Aku juga. (Halaman 63)

Data di atas menggambarkan sikap pak Yudhistira Arifin yang rendah

hati, walupun menjadi salah satu pemimpin di perusahan besar, pak

Yudhistira Arifin masih saja meluangkan waktu untuk berdakwah di angkutan

umum seperti sebelumnya para menumpang antusias menyimak apa yang di

sampaikan oleh Yudhistira Arifin dalam dakwahnya.

Dakwah yang dibawakan oleh pak Yudhistira Arifin sehingga

penumpang senang dengan kehadirannya, adalah tentang hakikat

kesabaran adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran

itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan

ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.

Selain itu, pak Yudhistira Arifin mencoba menyentuh kesedaran

masyarakat tentang bagaimana cara membangun negeri bersama, tentu

Page 112: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

93

tidak lepas menanamkan kesadaran tentang jiwa yang perlu di menanamkan

nilai-nilai kesadaran.

Data 7 Setelah menempuh perjalanan lebih dari dua jam, dari Garuda kani harus naik angkut KWK 02 menuju Jalan Bina Marga, Cipayung. Sepanjang perjalanan hatiku resah. Bagaimana kalau Ibu tidak ada di sana? “ Stop Bang! Itu pantinya! Din ayo turun, sudah sampai!” Seru Rahmi. Aku terkejut. Di dadaku berde tidak keras!. Ya Allah, mudah-mudahan Ibu ada di sana Setelah turun dan membayar angkot kami bergegas masuk. “ Ibu Hasni Harun?” pengurus panti di hadapanku tampak berfikir keras. Seperti juga para pengurus panti yang kudatangi, sebelumnya ia mengambil sebuah buku besar dan membolak baliknya beberapa sat. “ Ada seorang Ibu dengan ciri-ciri seperti yang adik bilang, kurus, putih, dengan tahi lalat di pipi. Ia baru masuk dua minggu ini..., namun kami memanggilnya Ibu Dini. Ya, begitulah. Ia bilang itu nama anak yang sangat ia sayangi jadi ia lebih suka...” Dadaku membuncah. Tiba-tiba keyakinan ku sangat kuat. Itu Ibu. “ Antarkan saja kami kepada Ibu Dini, Pak, “ sela Rahmi. “ Tunggu. Ini dia. Kami menemukan nenek ini, Bu Dini, tanpa identitas diri, dua minggu lalu. Ia terisak-isak di depan panti. Seorang Kakek yang kebetulan berada di luar menga tidakan ada seorang lelaki yang mendorongnya keluar dari tidaksi dn meninggalkanya begitu saja di depan pantai.” Aku tersen tidak. “ Bu Dini tidak pernah cerita apa pun pada kami, juga tentang siapa yang dengan tega mendorongnya keluar dari mobil. Ia cuman menyebut namanya Ibu Dini. Itu saja Air mata ku mulai menderas. Kuhapus kuat-kuat. “ Bisa menghantar kami sekarang, Pak?” Desak Rahmi lagi. Petugas panti itu mengangguk cepat. (Halaman 75)

Page 113: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

94

Data di atas mengambarkan sikap Rahmi seorang anak angkat yang

mempunyai tanggung jawab kepada Bu Din ibu angkatnya yang telah yang

telah mengasuh dan membesarkannya seperti anak kandungnya sendiri, Bu

Din diterlantarkan oleh anak kandungnya di pintu Panti Jompo meninggalkan

seorang diri tanpa identitas serta memperlakukan ibu dengan tidak wajar,

Rahmi menyadari kasih sayang dan tanggung jawab sebagai seorang anak

adalah untuk menjaga dan merawat orang tuannya.

Rasa tanggung jawab besar yang mendorong hati Rahmi untuk mencari

Bu Din yang di lantarkan Panti Jompo yang Rahmi tidak ketahui, Rahmi

merusaha mencari setiap Panti Jompo yang dia ketahui, menempuh

perjalanan jauh sebelum menemukan Bu Din di Panti Jompo yang terle tidak

jauh dari rumahnya, air mata Rahmi tidak berhenti mengalir setelah

menemukan dan menata wajah seorang Bu Din, Rahmi merasa terpukul oleh

kelakuan kaka angkatnya yang tega memasukkkan ibunya ke Panti Jompo,

oleh karena rasa sayang dan tanggung jawab, Rahmi berniat tinggal

bersama Bu Din di dalam Panti Jompo bersama.

Selain itu,Rahmi akan melakukan apa saja demi untuk membahagiakan

Bu Din seperti berikut:

Data 8 “ Sabar ya, Din. Yakinlah, pertolongan Allah akan segera tiba,” suara Rahmi lirih berpisah saat kami berpisah di jalan. Aku hanya bisa menguapkan terima kasih. Juga ketika keesokan harinya Rahmi menyerahkan uang honor menulisnya untukku.

Page 114: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

95

Kemudian keesokan harinya, dan esok-esok , hingga aku bisa selalu mengunjungi Ibu dan bercengkerama dengan teman-teman jompo Ibu yang juga rindu akan kasih sayang. ( Halaman 77).

Data di atas menggambarkan sikap keperihatinan Rahmi kepada

seorang ibu yang dia sayangi, Rahmi tidak percaya mengapa Bang Tio

mendorong Ibu dari tidaksinya aku merasa sebuah batu beras di le tidakkan

di punggung Rahmi, namun sedikit pun tidak mampu bergerak, apalagi

mengangkatnya.

Sore itu, Rahmi berusaha menghibur Ibu. Ibu sering mencoba untuk

tersenyum, tapi kurasakan luka yang menganga dalam dirinya. Hati Rahmi

kembali tersayat-sayat ketika Bu Din menga tidakan ketidak sanggupannya

tinggal di Panti Jompo. Sungguh, Sepanjang perjalanan pulang,Rahmi lebih

banyak diam. Sungguh, pikiranku buntu. Di satu sisi Rahmi tidak rela Ibu

tinggal panti itu, di sini lain tidak ada tindakan yang biasa dia lakuan untuk

mengeluarkan ibu dari sana.

Data 9 Papa Mama menawarkanku sekolah ke Luar negeri, Ry. Boston! Kayaknya enak juga. Tapi.. mungkin aku baru akan terimanya di tahun-tahun mendatang, kalau imanku sudah kuat. Kalau ilmu dan amalan sudah banyak. Kalau udah merried (lho?). Biar bisa dakwah meski kecil-kecilan di sana. Amin. Sebelumya Ance, Rosa dan Desy datang. Mereka begong melihatku, Ry. Bengong lagi ketika ku ka tidakan “ Asmirandah” itu bernama Cahya, anak pasantren. Bengong saat ku perkenalkan pada Sarah yang saat tuh anak bertiga nyerocos sok nginggiris, Sarah menimpali dengan lebih baik. Begong saat ngombrol dengan Euis si kocak kutu buku nyambung diajak ngomng apa saja!

Page 115: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

96

Makanya..... jangan memandang rendah, Boo! Banyak kok pasantren yang keren ya, Ry! Contohnya: Salsabila! ( Deuuuuu). ( halaman 105) Data di atas menggambarkan Tentang pandangan Ry. Menyelesaikan

jenjang pendidikan dalam negeri sebelum menuntut ilmu diluar negeri,

seperti yang di tawarkan oleh orang tuanya. Ry. Sadar bahwa pasantern juga

memberikan ilmu-ilmu yang diajarkan disekolah lain, jurus pasantren

mempunyai kelebihan menurut pandangan Ry. Pasantren mendalami ilmu

agama, dulu dia tidak pasif mengaji sekarang sudah mampu mengaji sendiri,

banyak lagi hal-hal keagamaan yang dia pelajari, dasar menguatkan iman

dan ke takwaan Ry setelah keluar nanti, disamping itu, Ry. Berencana

dengan ilmu yang telah diajarkan di pasantren dia gunakan berdakwah

secara kecil-kecil di luar negeri nanti.

Selain itu, di pasantren Ry. Dapat mengubah hidupnya menjadi lebih

baik, ahlak dan moral, belajar mandiri, belajar tentang kepedulian sesama,

Ry juga mempunyai teman di Pasantren yang tidak kalah hebat dan krenya

dengan sahabat-sahabat sebelum masuk ke pasantren, Ry terasa telah

menemukan jati diriya, dia menyesal karena tidak masuk kepasantren sejak

dari sekolah dasar.

Data 10 Kulihat si wajah tegar ini menatap kosong kedepan. Matanya berkaca-kaca. “ belum lagi tamat SMP, aku diusir papa...,” katanya parau.

Page 116: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

97

“ aku masuk Islam dan Papa marah besar. Ia mengamuk dan mengusirku...’ Aku tersen tidak! Subuhanallah, benar dugaanku... “ aku sering dengar suara adzan, Tia! Begitu menyenyuh, membuatku terenyuh, menangis... dan alhamdulillah aku dapat hidayah” kata Rumondong agi, tersenyum.” Aku pergi dari rumah dengan bekal sedikit uang tabungan. Akhirnya aku diangkat ank oleh seorang haji di Sei Kera. Orang tua yang baik. Waktu usiaku tujuh belas tahun. Aku dinikahkan dengan anaknya,” sekejap mata Rumondang berbinar. ‘ Lantas...?” ‘ Suatu malam ..., rumah mertuaku terbakar. Musnah semuanya! Waktu itu aku dan Bang Siregar suamiku sedang pergi ke rumah seorang kawan..,” air mata Rumondang mengucur cepat dan sekeja binar di matanya sirna. ( halaman 114).

Data di atas menggambarkan sikap Rumondang sahabat baik Tia

tentang pilihannya untuk berpindah agama, Rumondang meyakini pilihannya

semata-mata karena hidayah yang di turunkan oleh Allah kepadanya.

Rumondang percaya agama Islam yang akan menuntunnya ke jalan yang

benar.

Walau Ramondang mendapat penentangan dari keluargan, membuat

orang tuanya murkah mengusirnya dari rumah, Ramondang tau itulah resiko

yang akan dia tempuh ketika berpindah agama, teguh pada pendirian

membuatkan dia pergi dari rumah dengan menggunakan sedikit uang

tabungannya.

Banyak rintangan hidup dia lalui tetapi itu menjadikannya lebih kuat, dia

menerima pendidikan agama dari seorang haji yang tidak lain adalah

mertuanya setelah di nikahkan kepada anak haji tersebut ketika berusia tujuh

Page 117: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

98

belas tahun, ujian demi ujian yang dia lalui, bapak mertuanya tewas dalam

musibah kebakaran dan suaminya tewas di tangan perampok sadis, setelah

kepergian orang yang dia sayangi Rumondang hidup bersama anaknya

Tegar sekarang sebagai pedangan kaki lima, keadaan itu tidak sedikit pun

membuatnya tidak berdaya justru lebih bersemangat dan tangguh dengan

cobaan yang menimpah, semangatnya itu yang membuat Tia sahabat lama

terharu melihat kehidupan yang alami. Rumondang menafkahi anaknya

dengan hasil keringat sendiri tanpa ada bantuan atau meminta belas kasihan

kepada orang.

3. Nilai Sosial

Sosial berarti hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat atau

kepentingan umum. Nilai pendidikan sosial merupakan hikmah yang dapat

diambil dari perilaku sosial dan tata cara hidup sosial. Perilaku sosial berupa

sikap seseorang terhadap peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang ada

hubungannya dengan orang lain, cara berpikir, dan hubungan sosial

bermasyarakat antara individu. Nilai pendidikan sosial akan menjadikan

manusia sadar akan pentingnya kehidupan berkelompok dalam ikatan

kekeluargaan antara satu individu dengan individu lainnya.

Hasil penelitian yang di dapatkan berdasarkan teknik pengupulan data

melalui kaji pustaka dengan teknik mencatat?pengodean. Di peroleh data

penelitian yaitu ungkapan/pernyataan yang mengandung nilai pendidikan

Page 118: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

99

moral. Sumber data penelitian ini bersumber dari kata, kalimat dan

ungkapan/pernyataa yang bermakna nilai pendidikan dalam dua novel yaitu

“Mendayung Impian” Karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas

Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah di cantumkan dalam korpus data penelitian ini, peneliti mendeskripsikan

dua belas data nilai pendidikan sosial dalam novel “Mendayung Impian”

Karya Reyhan M. Abdurrohman dan sepuluh data nilai pendidikan sosial

dalam novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa. Dan dapat di

lihat sebagai berikut:

c. Nilai pendidikan sosial novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.

Abdurrohman.

Data 1 Hati Vano bergetar saat menonton. Ia membayangkan bagaiman jika ia adalah salah satu dari anak-anak tersebut, yang penuh perjuangan untuk sampai kesekolah. Harus melewati sungai yang lebar dan deras. Kapanpun mereka bisa hanyut jika cengkaman kakinya didasar tida kuat. Ya, mereka terpaksa turun menyeberangi sungai setelah menanggalkan seragam dan menentengnya agar tidak basah. (Halaman 13). Data di atas menggambarkan tentang sikap Vano yang prihatin kepada

kehidupan sehari-hari anak pedalaman yang penuh semangat menuntut

ilmu. Mereka tetap berjuang walaupun terkadang rintangan yang merela lalui

Page 119: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

100

bisa mengancam keselamatan mereka,hal ini yang membuat hati Vano untuk

membantu mereka mereka.

Data 2 “ andai aku bisa ikut menyumbangkan ilmuku untuk SD itu, “ gerutu Vano. “Ah, tidak mungkin. Ini hanya angan ku. Papa tidak mungkin mengizinkan. Dulu waktu SMK saja, aku ketahuan bergabung kelompok peduli gelandangan. Saat tengah membantu mengajar anak-anak pengamen, dimaki Papa habis-habisan. Apalagi Papa sepertinya sangat menginginkaku mewarisi perusahannya. Tidak mungkin”.(Halaman 17) Data di atas mengambarkan sikap Vano yang berkeinginan bersar

membantu anak-anak dalam menuntut ilmu, sejak usia remaja ketika masih

di bangku sekolah, kepedulian Vano kepedulian terhadap pendidikan bagi

anak yang kurang berkesempatan, vano merusaha mengumpulkan anak-

anak pengamen dan anak gelandangan kemudian memberikan mereka

pelajaran-pelajaran dasar, Vano sadar kereka mempunyai hak menempuh

pendidikan sama dengan anak yang lain sebagai warga negara Indonesia

yang merdeka, telah diatur oleh pemerintah sembilan tahun wajib belajar dan

Vano berusaha membantu mensukseskan program pemerintah tersebut.

Data 3 “ Vano, dengarkan Papa. Ini semua hanya untukmu, masa depanmu, dan kebahagianmu. Kamu beruntung. Liat orang-orang diluar yang sangat ingin sekolah, tapi tidak bisa karena terbentur biaya. Kamu ini ditawarin ke luar negeri, eh, malah tidak mau.” Papa mengeraskan suaranya satu tingkat. Itu tandanya papa mulai emosi.

Page 120: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

101

“justru itu, Pa. Vano ingin membantu mereka yang tidak bisa sekolah. Mereka yang tidak beruntung. Vano ingin membagikan keberuntungan Vano, bukan menikmatinya sendiri seperti ini.” Vano langsung berdiri. (Halaman 23)

Data di atas menggambarkan sikap Vano tentang tawaran bapaknya

untuk melanjutkan jenjang pendidikan di salah satu perguruan tinggi ternama

di luar Negeri Vano sangat beruntung menjadi anak orang kaya, Vano

sempat menolak hingga membuat bapaknya kecewa sebelum akhirnya

menerima tawaran Papa, dia menyadari jika kebahagian yang dia miliki akan

jauh lebih bermakna jika dapat membagi keberuntungannya tersebut dengan

anak-anak kurang mampu lain, yang jauh lebih membuthkan.

Selain itu, rasa kepedulian Vano dalam novel “Mendayung Imian” karya

Reyhan M. Abdurrohman seperti berikut:

Data 4 “Ada apa ini, Pak?” Ini pengamen mau masuk.” Satpam tersebut tetap berbicara tegas. “sudah biar saya yang urus.” “ Baik.” Satpam meninggalkan Vano dengan dua anak itu. “ Ada apa. Dik?” tanya Vano ramah. “ Tidak. Tidak apa-apa, kak,” kata si perempuan dengan suara sayu. Kepalanya masih menunduk, seakan tak berani menatap lwan bicaranya, atau mungkin atau ia sedang kelelahan “Buku, Kak. Buku.” Si Laki-laki di kanan si perempuan merengek-rengek dan menarik-narik baju si perempuan. “Ayo, pergi. Kakak tidak punya uang.? “ Oh, buku? Emang maubeli buku apa?”. Vano coba bersikap ramah kepada dua anak agar mereka tak takut. “ Buku Dongeng, Kak,” kata anak Laki-laki yang polos. “Hus ayo pergi. Kata Ibu jangan gampang percaya dengan orang asing.” Si perempuan itu berkata lirih.

Page 121: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

102

Vano mendengar ucapan itu. “ Saya bukan orang jahat percayalah.” Vano mengelus rambut kusut si perempuan. “ Ayo, masuk. Kakak belikan buku yang kalian inginkan” (Halaman 36)

Data di atas menggambarkan sikap Vano yang peduli terhadap dua

anak pengamen yang sangat mengingankan memiliki buku, Vano sadar

mereka sangat membutuhkan buku, dengan buku anak tersebut dapat

belajar.

Vano berfikir tidak ada salahnya memberikan kesempatan anak yang

kurang mampu untu memiliki buku, Vano mengajak anak uang kurang

mampu itu masuk ke dalam toko buku dan memilih buku yang mereka suka,

walau pun dua anak itu halangi oleh satpam masuk karena mareka

berpakaian kotor, mereka mempunyai keinginan besar untuk belajar dan

menuntut ilmu, Vano tidak segan membelanjakan uang saku yang dia miliki

untuk membantu anak pengamen yang kurang mampu

Selain membelikan buku, Vano juga mengajak mereka untuk makan

siang bersama, karena impian Vano adalah membantu anak-anak yang

kurang mampu, dia bertekad mengunjungi tempat yang cukup jauh untuk

membantu anak-anak memperoleh pendidikan layaknya seperti berikut:

Data 5 “ Ini inai atin, Pan. Kepala sekolah SD ini,” Apai Sahat menjelaskan Ya. Wanita ini bernama Inai Atin. Kepala sekolah sekaligus pencetus dan pendiri sekolah ini. Ia adalah istri dari salah satu

Page 122: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

103

warga meliau. Ia lahir dan besar di Pontianak. Setelah menikah, Inai Atin mengabdi diri di sini karena keperihatinannya melihat anak-anak yang tak bisa sekoah karena jarak yang jauh. “ Oh ya. Soal honor, maaf, mungkin kecil. Karena kami sendiri pun tidak mengharapkan. Itu atas kebaikan orangtua murid sini. Niat kami membantu. Melihat meliat merea mampu membaca dan menulis, itu sudah cukup.” “ Tidak masalah. Saya bersedia jika tidak dibayar sekali pun. Saya hanya ingin membagi ilmu dan mengabdi di sini.saya ikhlas.” (Halaman 83)

Data di atas menggambarkan tentang beberapa orang yang peduli

serta mempunyai Cita-cita yang sama dengan Vano, peduli kepada

pendidikan anak pedalaman, salah satunya Apai Sahat yang selalu

memenuhi kebutuhan anak Desa Meliau untuk memperoleh pendidikan.

Selain itu, Apai Sahat dan Lestari, Inai Atin lahir dan besar di kota

masuk ke pedalaman setelah menikah, Atin mengabdikan diri karena

mempunyai keprihatinan kepada anak-anak yang tidak bisa sekolah karena

jaraknya jauh jika mereka harus sekolah di kota, bentuk kepedulian inai Atin

mendirikan sekolah Mini Penggerak yang terletak di Desa Meliau, sekaligus

menjadi kepala sekolah.

Disanalah Vano mengajukan permohonan untuk menjadi tenaga

pendidik untuk membantu mendidik dan mencerdaskan anak Desa Meliau,

Vano sanggup menjadi guru walau tidak mendapat bayaran, karena tujuan

utama Vano adalah membatu bukan untuk mencari penghasilan.

Page 123: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

104

Selain itu, Apai Sahat mempunyai kepedulian sesama penduduk Desa

Maliau yang dalam kesusahan seperti Bertikut:

Data 6 “ Cobalah, pan. Tidak usah dicium atau dirasakan. Langsung minum saja. Inai sudah susah-susah membuatkannya.” “ Tapi” “ Tidak ada tapi-tapian,” potong Apai Sahat menyodorkan segelas jahe itu depan Vano. Vano mengangkat wajahnya lalu melihat wajah Marni istri Apai Sahat dibelakang Apai Sahat yang masih berdiri nampak khawatir. Begitupun Apai Sahat. Wajah itu seperti wajah kekhuaturan seorang bapak pada anak. “ Brrr...” “ Kamu sudah kedinginan seperti itu, Pan. Cepat minum ini. Menurutlah.’ Apai Sahat terus membujuknya. Memasang wajah yang sama. Khuatir. (Halaman 112)

Data tersebut menggambarkan tentang sikap Apai Sahat dan istrinya,

mereka bersikap ramah dan perhatian kepada Vano, mereka bimbang

melihat keadaan Vano yang menggigil kedinginan, istri Apai Sahat meramu

ramuan tradisional jahe untuk menghangatkan tubuh Vano yang kedinginan

akibat hujan lebat yang mengguyurnya ketika dalam perjalanan pulang dari

sekolah. Mereka sangat peduli kesehatan Vano,walaupun Vano keras kepala

tidak mau meminum obat buatan istri Apai Sahat dengan ramah mereka

membujuk Vano untuk meminum agar suhu badan Vano kembali normal,

agar sembuh dan kembali mengajar.

Page 124: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

105

Selain itu, dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M.

Abdurrohman mengambarkan kepedulian terhadap lingkungan sebagai

berikut:

Data 7 Vano membayar janjinya. Hari ini ia akan mengikuti tim WWF ke bukit Penijau. Menyusuri sungai dan danau , masuk kedalam hutan, melihat langsung kehidupan satwa yang semakin punah kerna pertumbuhan yang sangat lambat. Juga karna perburuan manusia dengan dalih orang utan adalah hama yang merusak pohon kelapa sawit di perkebunan. Matahari bersinar cerah. Tak ada sapun awan yang berani menghalangi sinarya kebumi. Vano, Widya dan tim WWF berangkat dengan dua speedboat yang cukup panjang. (Halaman 162)

Data di atas menggambarkan sikap Widya tentang keperihatinan

ekosistem hutan pedalaman, widya dan tim WWF melakukan peneliatan

tentang orang utan kalimantan yang hampir puna, dalam penelitian tersebut,

Widya mengajak Vano ikut serta masuk ke dalam hutan melihat langsung

habitan orang utan yang telah dijamah oleh manusia yang tidak bertanggung

jawab.

Disamping itu, agar Vano lebih cinta dan tahu keadaan hutan sekeliling

Desa Meliau, secara tidak langsung agar Vano memahami bahwa Indonesia

mempunyai hutan yang sangat luas yang dihuni oleh ribuan spesies satwa

yang perlu dijaga kelestarianya dan dilindungi dari perburuan ilegal.

Page 125: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

106

Data 8 “ Seharusnya ilmu itu untuk dibagi.Bukan Disimpan sendiri. Pengalaman itu di-share, bukan dipendam sendiri.” “ Betul makanya sekarang aku menjajar disini.” “ Kamu pura-pura tidak peduli atau benar-benar tidak puduli dngan mereka sih?” Mata Vano menajam. “ aku tau kamu perna menjari baca puisi waktu SMP dan aku tau kamu mampu mengajari Anak-anak. Tapi kenapa kamu seperti tak peduli sama sekali dengan mereka? Padahal mereka sudah bersemangat untuk ikut. Lagi pula, kamu tidak harus mengajari dari dasar. Tinggal mencontohkan bagaimana membaca puisi itu dengan ekspresi dan suara yang tepat. Terus bagaimana makna yang tersirat dan tersurat dari puisi tersebut. Jujur, aku tidak paham itu. Kalau aku paham aku tidak usah meminta bantuanmu.” (Halaman 188) Data di atas menggambarkan perkataan Vano tentang ilmu yang

dimiliki perlu di berikan kepada sesiapa yang membutuhkan dan itu dalah

kewajiban orang yang berilmu, Vano percaya sebaik baik ilmu adalah ilmu

yang disalurkan dan bermanfaat bagi semua orang.

Demikian pula ilmu yang dimiliki Lestari dalam membaca puisi, Vano

sangat berharap agar Lestari membantunya membimbing anak muridnya

membacakan puisi mengingat lomba membaca puisi tidak lama lagi, hanya

Lestari yang mahir dalam bidang membaca dan memaknai karya puisi,

Lestari juga pernah menjadi juara lomba baca waktu SMP dulu, kehadiran

Lestari akan mampu membangkitkan semangat anak-anak mengikuti lomba.

Data 9 “ Sahat, selamat datang.” Pak tarmo menyalami Apai Sahat, kemudan merangkulnya seperti baru bertemu sahabat lama.Padahal baru kemarin mereka bertemu. Persahabatan

Page 126: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

107

mereka terlihat terjalin sangat baik hingga sekarang. Pantas di jadikan contoh. “ Terima kasih ntuk bantuannya, Tarno. Kamu tidak ke kebun?” tanya Sahat. “ Ah, tidak usah repot-repot pada sahabatmu ini, Oh ya, di kebun sudah ada pegawaiku. Aku sengaja ingin menyambut kalian. Silahkan masuk semuanya.” Pak Tarmo tersenyum ramah. (Halaman 207)

Data di atas menggambarkan sikap Pak tarmo yang ihklas membantu

Apai Sahat mempasilitasi menampung anak-anak kediamannya beberapa

hari sewaktu berlangsungnya lomba baca puisi antara sekolah.

Selain itu, Pak tarmo mengahargai dan menjaga persabatannya

dengan Apai Sahat selama ini, Pak Tarno siap membantu Apai Sahat setiap

dalam kesusahan begitu juga ketika Pak Tarmo membutuhkan bantuan, Pak

Tarmo mempunyai kepedulian kepada orang ramai, beliau membuka

peluang pekerjaan sebagi pegawai di ladang yang luas miliknya, sikap Pak

Tarmo ini secara tidak langsung mengurangi tingkat pengangguran di

Indonesia.

Data 10 “ Kamu tidak tau apa-apa kamu anak kemarin sore, di sini.” Suara bapak Lestari sedikit meninggi. “ Saya teman Lestari. Apakah karena utang itu? Berapa total utang Apai dengan pria itu? Saya akan berusaha membantu.” “ Hah! Bagaimana kamu bisa membantu? Bahkan kamu menumpang di rumah Sahat. Kamu hanya menjadi benalu di keluarga Sahat. Apa kamu tidak malu dengan dirimu seniri?” Vano cuit, seketika. Perkataan itu benar. Ia tidak punya apa-apa. Bahkan selama ini, ia sudah banyak merepotkan Apai Sahat. Apa-

Page 127: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

108

apa minta bantuan Apai Sahat.Vano menjadi malu pada dirinya sendiri, pada Apai Sahat, bapaknya Lestari , dan juga Lestari. (Halaman 238)

Data tersebut menggambarkan tentang sikap Vano ingin membantu

keluarga Lestari yang dalam kesusahan mereka sekeluarga terikat dengan

utang piutang dengan Agen ilegal simpan pinjam, walau Vano dan

masyarakat Desa Meliau kemampuan Vano dalam bidang fenenial seperti

sebagai seorang guru namun Vano berusaha semampunya.

Walau sempat diragukan dan dipermalukan oleh masyarakat, mereka

mengatakan hidup Vano sepenuhnya bergantung pada Apai Sahat dan

seringkali menyusahkan Apai Sahat tapi niatnya untuk membantu Lestari

tetap teguh, berpikir untuk mencari jalan keluar agar keluarga Lestari tidak

terikat lagi dengan agen ilegal simpan pinjam, perasaan simpati yang

membuat tekadnya makin besar, Vano sadar diapunya hati kepada Lestari.

Lestari adalah teman kerjanya, salah satu anak gadis Desa Meliau,

Lestari juga adalah harapan anak-anak sebagai seorang guru, sehingga

Lestari perlu dibantu.

Data 11

Apai Sahat dan Pak Gugun \menyalami pak supir terlebih dahulu, begitu pun Vano. Kemudian, Apai Sahat dan Pak Gugun langsung menurunkan dirigen berisi ikan dari Speedboat.

Tak enak terlihat menganggur, Vano ikut membantu mereka menaikkan dirigen ikan ke atas bak. Pak sopir juga ikut membantu. Biar lebih cepat selesai.

Page 128: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

109

Dirigen itu agak berat karena diisi air juga agar ikan tetatp hidup. Harga jual ikan mati dan hidup berbeda. Lebih mahal yang masih hidup dan masih segar.(Halaman 252)

Data tersebut menggambarkan sikap Vano tentang kesadaran dalam

bekerjasama dan gotong royang, Vano meyakini apa yang dilakukan secara

bersama akan mudah walau pekerjaan tersebut berat akan menjadi ringan

jika dilakukan bersama.

Disamping itu, segala sesuatu yang dikerjakan akan menjadi singkat

dan tidak memerlukan waktu yang banyak,negara Indonesia lahir atas dasar

persatuan, kerjasama juga merupakan salah satu ciri identitas bangsa

Indonesia yang sangat berpegang dengan kesatuan.

Hal ini yang membuat Vano sadar membantu seseorang sekecil apa

pun itu akan lebih bermakna daripada duduk diam menganggur dan itu

menggambarkan sikap malas dalam diri seseorang.

Data 12 “ Baik,” Vano berkata pelan. “ Aku akan pulang dan kuliah bisnis di luar negeri. Tapi Vano punya syarat yang Papa harus penuhi.” Vano menantang Papa. Vano tak sadar bicaranya seperti itu. Ia sudah sangat bingung dengan keadaan ini. Mulai dari terbongkarnya identitasnya, Papa Mama yang sampai di sini dengan cepat, Lestari yang marah, dan Widya. Ini seperti kejadian beruntun yang akan menghabisinya. “Syarat apa? Apapun permintaanmu Papa akan penuhi, asal kamu mau kuliah dan menjalankan bisnis Papa.” Vano enghela nafas. “ Vano ingin Papa memberikan bantuan untuk SD Mini Penggerak merenovasi gedungnya, dan memberikan honor untuk pengajarnya.” ( Halaman 296).

Page 129: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

110

Data di atas menggambarkan sikap Vano tentang kepedulian kepada

apa yang menjadi kebutuhan utama SD Mini Penggerak, Vano menunda niat

baiknya untuk menjadi guru tetap, Vano menerima tawan papanya untuk

melanjutkan kuliah di luar negeri.

Namun demikian, Vano tetap ingat kepada anak-anak didiknya yang

akan ditinggalkan tetap terus mengejar impiannya, Vano berharap kepada

Papanya agar membelanjakan separuh hasil pendapatan hasil perusahaan

Papanya untuk kebutuhan Anak sekolah SD Mini Penggerak dengan

menyediakan dan melengkapi fasilitas sekolah yang lebih layak serta

mensejahterakan tenaga pendidik SD Mini Penggerak sebelum Vano

melajutkan pendidikan diluar negeri.

d. Nilai pendidikan sosial novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy

Tiana Rosa

Data 1 “ Mas Gagah sedih karena Allah, Rasul dan Al Islam kini sering dianggap remeh. Sedih karena banyak ummatnya yang banyak meninggalkan Al-Quran dan sunnah, juga berpecah belah. Sedih karena merasa saat Mas Gagah bersenang-senang dan bisa beribadah dengan tenang, saudara-saudara di negeri sendiri banyak yang mengais-ngais makan di jalan, dan tidur beratap langit, sementara di belahan bumi lainnya sedang di perangi...” Sesaat kami diam terdiam. Ah, Masku yang gagah dan tegarini sangat perasa. Sangat peduli (Halaman 12)

Page 130: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

111

Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah yang sangat simpati

dan peduli kepada umat Islam dalam negeri, yang sangat memprihatikan

kehidupanya, banyak dari mereka yang meninggalkan Al-quran, banyak

pedomon yang mengajarkan hubungan sesama manusia, perangi padahal

agama Islam terbesar Indonesia, seharusnya sikap saling tolong menolong

sesama muslim perlu ada.

Disamping itu,u mat muslim di Indonesia masih banyak hidup melarat

dan tidak layak, mereka sangat membutuhkan bantuan dari umat muslim

lainya untuk mengurangi beban hidup mereka.

Data 2 Mobil kami terus berjalan, jauh sekali, melintasi entah daerah yang asing bagiku. Mas Gagah berhenti sekali di sebuah supermaket kecil. Aku mengerutkan kening melihanya membeli makanan kering, mie instan beberapa kardus, buku dan alat-alat tulis mau ke mana? Hujan turun rintik-rintik, lalu makin deras. Mobil kami susah payah masuk di jalan kecil yang hanya pas untuk satu mobil. Jalan kumuh dengan rumah-rumah tripleks kardus berjejalan, di sebuah kolong jembatan di daerah Jakarta Utara Ketika hujan benar-benar reda, aku mencium aroma sampah yang kuat. Kami segera turun dan segera kakiku disambut cipritan air sisa hujan yang menghitam. Beberapa anak berlarian menghampiri kami, diantaranya bertelanjang dada. Wajah mereka sumringah. “ Mas Gagah! Mas Gagah datang! Horeeee!” Mas gagah menatapku sambil senyum “ Kenalkan, ini adik-adik kita, Gita”( Halamanan 20)

Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah yang prihatin kepada

anak-anak lingkungan yang tinggal di kampung kumuh dan kolong jembatan,

Page 131: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

112

Mas Gagah sering menyempatkan waktunya sepulang cerah atau sedang

lewat adang hari libur Mas Gagah berkunjung kesana, walau agak jauh dari

rumah itu bukan masalah Mas Gagah untuk kesana membawakan keperluan

dan kebetuhan mereka semampu Mas Gagah. Jarang diantara mereka yang

tak mengenal Mas Gagah.

Sikap Mas Gagah itulah yang membuatnya bisa berbaur dengan

masyarat pinggir kota, dia menganggap mereka adalah keluarga.

Selain itu, Mas Gagah juga mengajak mereka bersama-sama untuk

mempelajari agama seperti berikut:

Data 3 Ku bayangkan ia kan terkejut gembira, memelukku. Apalagi aku ingin Mas Gagah yang memberikan ceramah pada acara syukuran yang insya Allah mengundang teman-teman, anak-anak panti anak-anak yatim piatu dekat rumah kami, serta anak-anak rumah baca dan para preman insyaf di sana. Hihi, aku tersnyum membayangkan betapa serunya nanti. “ Mas Ikhwan!! Mas Gagaaaaaah! Maaasss! Assalamu’alikum!” kuketuk pintu kamar Mas Gagah dengan riang. “ Mas Gagah belum pulang,” kata Mama “ Yaaaa, kemana sih, Ma?!” keluhku. “ kan diundang ceramah di Bogor. Katanya berangkat dari kampus.” “ jangan-jangan nginep, Ma. Biasanya malam minggu kan suka nginep di rumah temannya, atau di Masjid.” “ Insya Allah nggak. Kan Mas Gagah inget ada janji sama Gita hari ini,” hibur Mama gelisahku. Kugaruk-garuk kepalaku yang tak gatal. Entah mengapa aku kangen sekali dengan Mas Gagah. “ Eh, jilbab Gita mencong-mencing tu!” Mama tertawa. Tanganku sibuk merapikan jilbab yang kupakai. Tersenyum Pada Mama. ( Halaman 22).

Page 132: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

113

Data di atas menggambarkan sikap Gita mengundang teman-teman,

anak-anak panti anak-anak yatim piatu, serta anak-anak rumah baca dan

para preman insyaf di kampung kumuh, pada acara syukuran yang insya

Allah akan dia rayakan ulang tahun ke tujuh belasnya akan terasa beda

dengan tahun-tahun lalu karena untuk pertama kalinya Mas Gagah akan

membawakan cerama.Gita sadar berbagi kebahagian dengan orang yang

dia kenali di hari ulang tahunnya,akan menjadi bermakna dalam hidupnya

hidupnya.

Selain untuk merayakan hari ulang tahunnya, acara ini juga akan

mempererat hubungan silaturahmi antara semua yang hadir, saling

mengenal antara satu dan saling berbagi dengan yang lain.

Data 4 “ Terjadi kerusuhan di Bogor. Ada ratusan orang ang ingin merusak sebuah rumah Ibadah. Gagah melintasi daerah itu. Ia turun dari mobil dan berusaha menenangkan massa,” suara seorang polisi bicara pada Papa. “ ia bahkan berdiri di depan rumah ibadah itu, melindungimereka bersama dua orang temannya.” “ sebenarnya massa sudah tenang, mendengar apa yang disampaikan oleh Mas Gagah. Bahwa Islam mengajarkan kedamaian dan membawa keselamatan. Gagah bahkan bilang saat bergandeng tangan dan berjabat hati untuk membangun negeri... mereka secara bergerombolan pun beranjak pergi,” tambah salah satu teman Mas Gagah. “ lalu kenapa jadinya begini?” tanya Mama berlinang airmata. “ Entahlah, “Ketika Mas Gagah Pergi”, tiba-tiba kami melihat hujan batu, entah dari mana. Sebelum kami sadar apa yang terjadi. Gagah sudah jatuh berlumuran darah!” kata teman Mas Gagah lagi.” Kami tidak melihat siapa yang melukainya!” ( Halaman 24)

Page 133: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

114

Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah tentang keberanian,

Mas Gagah ketika terjadi kerusuhan,coba menghalagi massa yang coba

merusak rumah ibadah yang menjadi sasaran amuk massa, ketika melintasi

daerah tersebut walau Mas Gagah tahu resiko apa yang akan dia hadapi

ketika berhadapan dengan ratusan massa.

Pada awalnya Mas Gagah mampu mencegah massa tersebut dengan

memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang melarang umat Islam

saling memusuhi antara satu sama lain, hal itulah yang membuat massa

seketika mundur sebelum kembali menyerang Mas Gagah oleh karena

Massa terpropokasi antara satu sama lain untuk mewujudkan niat mereka

merusak rumah Ibadah, kejadiannya itulah yang membuat Mas Gagah

terluka dan sempat di larikan kerumah sakit terdekat.

Data 5 “ Mengapa banyak orang di negeri yang menjadi koruptor?apa yang sebenarnya terjadi? Tidakkan malu, sebagai bangsa muslim terbesar di dunia, malah mendapat rangking tertinggi dalam korupsi? Bagaimana cara mencegahnya?” Aku mulai terpengah. Orang-orang dalam bus mulai mengatur duduk mereka lagi, mencari posisi yang lebih nyaman untuk....ini dia.. mendengarkan lelaki aneh itu! Apalagi yang dia ingin katakan. Lelaki itu terus berbicara. Dan lama-lama para penghuni bus, termasuk dan larut mendengar omonganya. Seorang bapak yang duduk terkantu-kantuk di sampingku, kini duduk tegak dengan kening berkerut. Seorang mahasiswi yang duduk tak jauh dihadapanku terlihat memiringkan kepala dan memicingkan kmatanya. Dua pemuda berambut gonrong yang baru saja bermaksud mengamen segera mengurungkan niatnya, bahkan kondektur sesaat lupa menagih ongkos! Wah, lelaki ini membuat orang terkesima!.(Halaman 33)

Page 134: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

115

Data di atas menggambarkan sikap Yudhi yang perihatin kepada

kondisi negara Indoneia setelah merdeka, bahkan masih merasa terjajah

moralnya, korupsi yang merupakan hal yang lumrah di negara Indonesia,

Berapa banyak orang yang miskin kian miskin karena perilaku korupsi skala

kecil maupun besar. Keluarga dan sekitar, mari berjuang untuk menjadi

pribadi yang lebih jujur, dan berahlak mulia.

Yudhi kesimpulkan, Islam itu indah, tetapi sebagai umat Islam,

seringkali membuatnya tampak buruk. Kalau orang Islam, wajib malu

dengan stigma korupsi yang melekat di negeri ini mereka tidak sadar bahwa

korupsi itu adalah hal yang sangat tidak terpuji, mengambil sesutu yang

bukan hak mereka. banyak yang mereka sengsarakan, anggaran untuk

digunakan untuk mesejahterakan rakyat, di ambil untuk menjadi kebutuh

sendiri.

Data 6 “Ambillah, Pak. Semoga bermanfaat. Saya berikannya untuk bapak.” Si bapak terpana. Langsung mendekap buku tebal karangan Al-Ghazali itu dengan haru. “ Sekarang saya bisa meminta buku tentang warisan ini?” Tanya serorang ibu berpakaian bagus. Wow, silau juga aku memandang perhiasanya. “ Silahkan ibu meletakkan uang Infagnya di kaleng ini seiklas Ibu. Insya Allah untuk disalurkan ada orang yang berhak menerimanya. Wajar. Habis yang diangkat menjadi bahan perbicaraan selalu yang menarik, seru, aktual dan hebat. Belum lagi manuvernya. ( Halaman 39)

Page 135: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

116

Data di atas menggambarkan sikap Yudhi, tentang kepedulian kepada

orang yang membutuhkan bantuan, setelah berdakwah jika masih ada

kesempatan Yudhi menjual buku-buku agama di atas kendaraan angkutan

umum dengan harga yang tidak dia tentukan, ada beberapa buku yang Yudhi

berikan secara percuma kepada penumpang yang bersungguh-sungguh

ingin memperbaiki diri, banyak dari penumpang yang berminat membeli buku

untuk menjadi bahan bacaan mereka, dana yang terkempul dari penjualan

buku tersebut akan Yudhi salurkan kepada mereka yang membutuhkan

bantuan.

Dengan ini Yudhi yakin mampu membentu mereka yang membutuhkan

sekaligus memberikan mereka gambaran tentang Islam dari dakwahnya

tersebut.

Data 7

Anak kecil tak beralas kaki itu sejenak menatapku. Mereka cengegesan. Ada yang mengaruk-garuk kepala. Ada yang asik membersihkan hidung. Ada yang sibuk mengusir lalat yang hinggap dikoreng. Ada yang mengoceh sendiri, adapula yang asyik memperhatikanku dari ujung jilbab sampai ujung kaki! “ mau nggak belajar sama Ibu?” Mereka cengar-cengir, saling memandang sesamanya. “ Ibu tanya, mau tidak kalian Ibu ajari membaca dan mengaji?” aku tersenyum lembut. “ Mau!” seorang anak mengajukan jari, tetapi kemudian seketika menunduk malu. “ Ibu ini memangnya Ibu gulu?” tanya lain. “ Kami nggak punya pensil. Nggak punya buku sih!” “ Belajlnya di sana ?”

Page 136: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

117

“ mau kayak anak sekolahan ya, Bu? Tanya yang lain lagi. Aku diam. Tersenyum ramah. Anak-anak itu juga tersenyum. . (Halaman 82)

Data di atas menggambaran tentang kepedulian kepada anak-anak

pinggiran yang hidup serba kekukarangan, perasaan malu, simpati, sedih

setiap kali melewati stasiun kereta api Senen, hati haru biru. Ngilu. Hampir

setiap kali menyaksikan pemandangan yang sama. Pemukiman yang kumuh

dari kardus dan triplek di sini rel.

Anak-anak dengan baju dekil tanpa alas kaki bermain di antara

gerbong-gerbong kosong yang tak terpakai lagi. Riang negara yang maju

ternyata masih banyak masayarakat di pinngiran tidak mendapat perhatian

bantuan,dari pemerintah, mereka hidup terbiar terasingkan tanpa bantuan

dari memerintah. Jarang diantara mereka bisa membaca dan mengaji, tetapi

mereka tetap semangat melanjutkan hidup, tidak kurang dari mereka yang

ingin menikmati pendidikan.

Data 8 Aku sakit panas beberapa hari lalu. Sampai nggak bisa bangun. Ry. Aku menangis terus bukan karena sakit itu, tapi karena ingat Allah. Aku belum punya apa-apa kalau di panggilNya. Lalu aku menagis lagi. Habis Cahya nggak beranjak dari perbaringanku kecuali untuk shalat. Tilawa pun disini. Euis dulu ku panggil Gembrot ( jahatnya aku, Ry) merelakan satu-satunya apel pemberian Ustadzah Sholihat, untukku. Padahal aku tahu dia doyan dan kepingin banget. Dini mondar-mandir mengompres, sambil menasihatiku untuk tidak menulisimu, Ry. Dan Sahra dengan ekspresif menceritakan sirah Rasulullah saw. Belum lagi santriwati yang lain berusaha menghiburku.

Page 137: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

118

Ry, Allah tahu betapa aku tak mau jalinan indah ini terlepaskan. Sampai kapan pun. ( Halaman 103).

Data di atas menggambarkan tentang kepedulian santri-santri

Pasantren kepada Ry. Mereka bersama-sama merawat, menjaga dan

menghibur Ry dalam keadaan takut mengingat kematian, mereka

mendampinginya sampai sembuh, mereka telah menganggap Ry. Sebagai

saudara sendiri. Mereka banyak mempelajari ilmu kemanusiaan di pasantren

dan menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari mereka.

Mereka semua mempunyai karakter yang berbeda tapi mereka punya

persamaan yaitu kepedulian sesama. Ry mulai sayang kepada mereka mulai

belajar tentang kebersamaan, Ry berharap jalinan antara mereka tidak akan

terlepaskan sampai kapan pun.

Data 9 Makanya aku sering tidak simpati pada orang yang selalu mencelah dan memncelah keberadaan orang-orang Tionghoa di sini memang sih, banyak juga di antara orang-orang tionghoa itu yang bersikap membuat kutang kurang sreg, yang menjalankan sistem perekonomian sedemikian, yang Individualis.. memang ada! Tapi jangan disamaratakan, dong! Banyak juga yang bersikap baik, apalagi yang kemudian menjadi Muslim. Serng mereka mengorbankan harta pula untuk sabilillah yang mereka tempuh. (Halaman 187)

Data di atas menggambarkan tentang kehidupan sosial orang

Tionghoa, kemerdekaan dan pembangunan negeri tidak lepas dari camput

Page 138: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

119

tangan orang Tionghua, sumbangan mereka banyak mempengaruhi

pembangunan negara khususnya di bidang ekonomi.

Selain itu, mereka terkenal dengan kedisiplinan dan perhitungan dalam

melakukan sesuatu hingga banyak suku lain yang menganggapnya

individual, disisi mereka sebenarnya baik, murah hati dan dermawan, orang

Tionghua yang jadi mualaf, mereka tidak segan membelanjakan harta

mereka di jalan Allah.

Data 10 “ maaf, besok kami ada ujian! Tolong ributnya di kurangi. Lagi pula kasian Ibu disebelah. Bayinya belum genap dua bulan. Saya benar-benar minta tolong.” Kata Tia serius, sementara Wulan tak dapat menyembunyikan kegeramannya. Apalagi, sepintas dilihatnya si Gondrong itu cengegesan. “ Ups, oke. Sorry berat, deh! Katanya sambil tersenyum. Wulan dan Tia segera berlalu seusai mengucapkan salam. Dan, alhamdulillah ribut mereka agak kurang, mesti sesekali masih terdengar tawa mereka yang cekikikan. ( halaman 210)

Data di atas menggambarkan sikap tolerasi Yudhi kepada tetangga

kosnya walaupun mempunyai hak yang sama di rumah kos Yudhi, menerima

saran dan terguran dari tetangga kosnya kebiasaan Yudhi bersama teman-

temanya didalam kosnya kumpul sampai larut malam tentu saja ribut dan

menganggu ketenraman tetangga kos lain.

Selain itu, sikap kepedulian Tia dan Wulan, kepada tetangga kos yang

lain, banyak mengeluh tentang kelakuan Yudhi dan kawan-kawan, Tia dan

Wulan memberanikan diri menegur Yudhi agar memperhatikan kepentingan

Page 139: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

120

orang banyak, kebiasaan buruk merika ribut setiap malam harus dikurang

mengingat ada tetangga baru saja melahirkan, mengganggu ketenangan

belajar Tia dan Wulan yang akan menghadapi final.

4. Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan konsep abstrak mengenai masalah besar dan

bersifat umum yang sangat penting serta bernilai bagi kehidupan masyarakat.

Nilai budaya itu menjadi acuan tingkah laku sebagian besar anggota

masyarakat yang bersangkutan; berada dalam alam pikiran mereka dan sulit

untuk diterangkan secara rasional. Nilai budaya bersifat langgeng, tidak

mudah berubah aaupun tergantikan dengan nilai budaya yang lain. Anggota

masyarakat memiliki nilai sebagai hasil proses belajar sejak masa kanak

kanak hingga dewasa yang telah mendarah daging.

Hasil penelitian yang di dapatkan berdasarkan teknik pengupulan data

melalui kaji pustaka dengan teknik mencatat?pengodean. Di peroleh data

penelitian yaitu ungkapan/pernyataan yang mengandung nilai pendidikan

moral. Sumber data penelitian ini bersumber dari kata, kalimat dan

ungkapan/pernyataa yang bermakna nilai pendidikan dalam dua novel yaitu

“Mendayung Impian” Karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas

Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah di cantumkan dalam korpus data penelitian ini, peneliti mendeskripsikan

enam nilai pendidikan budaya dalam novel “Mendayung Impian” Karya

Page 140: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

121

Reyhan M. Abdurrohman dan sebanyak empat data nilai pendidikan budaya

dalam novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa. Dan dapat di

lihat sebagai berikut:

a. Nilai pendidikan budaya novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan

M. Abdurrohman.

Data 1

Tok...tok....tok... Apai Sahat mengetuk pintu Terdengar suara orang bernyanyi. Vano tidak tau apa yang dinyanyikan dari dalam. Sepertinya banyak orang berkumpul. Klek Wanita paruh baya membuka pintu.

“ sudah pulang , Apai.” “ Iya. Ini bawa teman juga. Namanya Topan. Dia dulu pernah liburan ke sini juga.” “ Oh, iya, iya. Lalu wai anang malu.” Wanita itu sepertinya tak menghiraukan apakah Vano pernah datang atau tidak. Ia cuek dengan itu (Halaman 69)

Data di atas menggambarkan bagaimana budaya Desa Meliau,

khususnya penghuni rumah panjang yang di Tempat Apai Sahat, mereka

akan menjemput tamu yang berkunjung rumah panjang, mereka semua

cukup ramah, mereka sangat menghargai setiap tamu yang datang tanpa

membeda-bedakan, kebiasaan mereka akan melakukan acara adat,

melakukan ritual penjemputan tamu, bernyanyi dan biasa mereka lakukan,

dan hampir setiap malam penghuni rumah panjang lakukan ritual kebiasaan

mereka yang lakukan sejak lama dan diwariskan turun temurun.

Page 141: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

122

Data 2 Vano melangkahkan kakinya di rumah betang panjang, rumah ini dihuni oleh masyarakat yang masih punya garis keturunan dengan Apai Sahat. Kedua belas pintunya diwariskan secara turun.temurun.

Mata Vano menyisir setiap sudut ruangan-ruangan panjang itu diterangi beberapa lampu masih putih yang digantungdi tengah langit-langit. Bangunan rumah ini seluruhnya dari kayu. Beberapa orang sedang duduk melingkar. Di, tengahnya ada dua orang, yakni pria dan wanita yang berpakaian adat hasil tenun sendiri sambil menari Ngajat. Yang lain duduk bernyanyi sambil menikmati tarian dua orang itu. ( Halaman 70)

Data di atas menggambarkan tentang kepercayaan garis sila-sila

keluarga dan penghuni Rumah Betang panjang, menurut hukum adat suku

Dayak Iban, mereka yang mempunyai keturunan layak tinggal di rumah

betang panjang, mereka akan diwariskan dua belas pintu secara turun-

temurun, pembuatan rumah betang panjang tersebut seluruhnya dari kayu

yang berasal dari hutan.

Selain itu,kebiasaan penghuni Rumah betang panjang setiap malam

mereka, melakukan tarian-tarian adat lengkap menggunakan pakaian adat

hasil tangan mereka sendiri, suku Dayak Iban cukup terkenal dengan tarian

ngajad tarian ini biasa di tariakan oleh kesatria suku Dayak Iban sebelum

maju berperang, selain itu kain tenum mereka terkenal dengan motif khas

yang tidak di miliki suku mana pun.

Data 3

Page 142: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

123

“ Apai, saya tidur dulu, ya. Biar besok tidak kesiangan.” Vano meminta izin setelah menhabiskanmakan malamnya.

“Silahkan, silahkan. Tidur yang nyenyak, ya.” Vano lalu masuk ke kamar. Terdengar iringan musik

dan suara orang menyanyi dari balik kamarnya. Setiap malam mereka memang belajar menari. Tepatnya mengajarkan secara turun temurun agar tarian itu bisa lestari.(Halaman 92)

Data di atas menggambarkan tentang sikap kagum Vano dengan

budaya suku Dayak Iban yang masih tetap memberjuangkan budaya leluhur

dan dapat mewariskannya secara turun-temurun kepada generasi

penerusnya.

Nilai positif jika semua warga Indonesia memiliki kepedulian dan rasa

cinta pada budaya yang tinggi seperti warga Meliau. Mungkin tak ada lagi

kasus pencuriaan kebudayaan oleh negara tetangga. Mungkin Indonesia

bisa terkenal kerena kebudayaan yang beragam.

Data 4

Jam dinding usang menunjukkan pukul dua belas siang waktunya untuk palang. Matahari yag seharusnya tepat di atas kepala tak terlihat. Tertutup awan hitam.

Murid kelas berhamburan keluar. Disusul Vano yang membubukarkan kelasnya. Anak-anak berebutan meraih tangan Vano, kemudian mencium punggung tangan sebelum akhirnya keluar kelas dengan wajah riang. Vano memandang wajah anak-anak yang bergantian mencium tangan dengan haru. (Halaman 104)

Page 143: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

124

Data di atas mengambarkan tentang bagaimana vano menanam kan

nilai budaya sejak dini, berjabat tangan, mencium tangan dan meminta agar

mereka terbiasa sebagai bentuk penghargaan, menghormati dan

menghargai guru ataupun orang yang lebih tua, dengan kebiasaan, mereka

akan terdidik sehingga di dalam diri mereka tidak lahir rasa kesembongan

dan keangkukan setiap siswanya.

Data 5

Diam-diam Vano kagum dengan Warga Meliau. Mereka tetap berjuang melestarikan budaya warisan leluhur. Terus mengajari menari dan juga menenun pada anak-anaknya.

Bayangkan jika semua warga Indonesia memiliki kepedulian dan rasa cinta pada budaya yang tinggi seperti warga Meliau. Mungkin tak ada lagi kasus pencuriaan kebudayaan oleh negara tetangga. Mungkin Indonesia bisa terkenal kerena kebudayaan yang beragam. (Halaman 244)

Data di atas menggambarkan tentang sikap suku Dayak Iban Desa

Meliau melestarikan budaya warisan leluhur, Indonesia mempunyai beragam

dain berbagai budaya dari beberapa suku yang ada trus mewariskan ke

generasi berikutnya.

Di era kemajuan, warisan leluhur kini mulai hilang dan bergeser ini

disebabkan oleh masuknya pengaruh budaya asing yang memberikan warna

lain dalam kehidupan mereka, masyarakat tidak mampu mempertahan dan

melestarikan budaya mereka, justru mulai mengikuti budaya asing yang

Page 144: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

125

masuk yang dapat menghilangkan jati negara Indonesia. Berbeda pada Suku

Dayak Iban desa Meliau tetap menjaga samoai sekarang

Data 6

“ Lestari hanya ingin menikah dengan orang yang Lestari cinta.”

“ Siapa yang kamu cintai itu” “ Entahlah,” Lestari menjawab singkat, penuh keraguan. Mata Bapak Lestari melotot.“ Bahkan kamu tidak

mengetahuinya?! Dan ingat, harusnya dengan orang yang bersuku sama, Dayak Iban Iban. Itu sudah peraturan adat yang tak tertulis.”

Vano sedikit kaget. Namun ia segera menyadarkan diri. Ia akan memendam rasa itu.( Halaman 296)

Data di atas menggambarkan tentang penghuni rumah panjang yang

masih berpengang kuat pada adat lisan dan tertulis, termasuk soal

penikahan, anak gadis dari suku Dayak Iban hanya bisa menikah dari suku

lain tradisi ini merupakan menjadi peraturan adat lisan dari turun-temurun.

Mereka percaya dengan menikah dengan suku yang sama mereka dapat

menjaga adat mereka serta mewariskan ke genarasi berikutnya turun-

temurun tanpa ada ada campuran adat suku lain dalam kehidupan mereka.

b. Nilai pendidikan budaya novel “Ketika Mas Gagah Pergi” Karya

Helvy Tiana Rosa

Data 1 Mas Gagah! Mas Gagaaaaaahhhh!” teriakku kesal sambil mengetuk Pintu kamar Mas Gagah keras-keras. Tak ada jawaban. Padahal kata Mama Mas Gagah ada di dalam kamarnya. Kuliat stiker metalik di depan pintu kamar Mas Gagah

Page 145: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

126

Tulisan berbasa arab gundul. Tak bisa ku baca. Tapi aku bisa membaca artinya: jangan masuk sebelum memberi salam! “ Assalamu’alaikum!” seruku. Pintu kamar terbuka dan kuliat senyum lembut Mas Gagah. “ Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Ada apa Gita Kok teriak-teriak seperti itu” tanyanya. (Halaman 4) Data di atas menggambarkan tentang sikap Mas Gagah tentang

mengajarkan Gita budaya ketimuran masih perlu mewarnai kehidupan sehari-

hari, kebiasaan dan budaya mengetuk pintu, memberi salam adalah untuk

rasa saling menghargai sudah tercipta. Ketika saling menghargai akan

tercipta rasa sayang. Suasana yang tercipta dari rasa menghargai dan

menyayangi dapat menjadi obat penghilang rasa lelah dari setumpuk

masalah kehidupan.

Jika ini terjadi di rumah, di sekolah, di masyarakat, di lingkungan RT

maka tidak menutup kemungkinan akan tercipta kerukunan diantara umat

beragama. Bermula dari budaya mengetuk pintu ternyata efeknya dapat

menjaga toleransi umat beragama.

Data 2 “ Sok keren banget sih Mas? Masa nggak mau salaman sama Tresye?Dia itu cewek paling keren di Sanggar Gita tahu?” tegurku suatu harui.” Jangan gitu dong. Sama aja nggak menghargai orang!” “ justru karena Mas menghargai dia makanya Mas begitu,” dalilnya, lagi-lagi dengan nada yang amat sabar. “ Gita liatkan orang Sunda salaman? Santun meski nggak sentuhan. Itu sangat baik!”. (Halaman 7)

Page 146: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

127

Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah tentang kebiasaanya

menjaga kehormatan diri dan orang lain, mengajarkan kepada Gita tentang

kebiasaan dan budaya sunda yang penting untuk diapikasikan kedalam

kehidupan, adat Sunda yang selalu mengedepankan kesantunan dan sikap

baik, tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Data 3 Dan seminggu yang lalu, ketika aku melewati stasiun itu lagi, aku sempat ngobrol dengan beberapa orang disekitar rel. Seorang Ibu muda tinggal di dekat sana mengatakan kalau anak-anak di sekitar stasiun banyak yang liar. Mereka sebagian besar belum atau tidak bersekolah. Ada yang dipaksa orang tuanya jadi pengemis atau pengamen. Ada yang sengaja mencari uang sendiri menjadi penyemir sepatu, penjual es atau, yang paling banter menjadi penjual koran. Kakek Mar’i tukang cukur yang tinggal di sekitar sana berkata, banyak di antara ana-anak itu yang sudah berani memeras pelajar-pelajar SD yang lewat aerah itu. Banyak pula yang mencuri atau memeras barang orang lain. “ Orang tua di mana, Pak?” tanya ku pada Pak Jaya. Pak Jaya ini kabarnya salah satu keamanan Pasar Senen. Ia sendiri tinggal di sekitar Senen. “ Wah, orang tua mereka pasti sibuk mencari duit, Neng! Kerjanya macam-macam. Tukang sampah, tkang cukur, dagang kue, ngemis, jualan koran..., ada juga yang jadi perek” (halaman 82)

Data di atas menggambarkan tentang kehidupan serta kegiatan yang

mereka lakukan sejak generasi ke generasi, karena kebutuhun hidup yang

memaksa mereka melakukan sesuatu kebiasaan yang memprihatinkan jika

pemerintah tidak segera bertindak

Page 147: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

128

Selain itu, melakukan tindak kriminal menjadi hal biasa dan akan

menjalar ke anak-anak dan lingkungan mereka yang tentu akan mengancam

keselamatan masyarakat umum tentunya.

Data 4 Ada beberapa hal yang aku sukai dari orang-orang cina, ketekunan, keuletan dan kedisiplinan diri serta langkah-langkah mereka selalu penuh dengan perhitungan. dapat melihat faktor-faktor tersebut sebenarnya mereka kunci dari keberhasilan mereka dalam negeri ini. Ternyata mereka meraih semua itu dengan kerja bukan dengan main-main. ( halaman 187)

Data di atas menggambarkan pernyataan tentang kehidupan sehari-hari

yang mereka tanamkan dalam kehidupan, orang berketurunan cina

membudayakan ketekunan, keuletan dan dan disiplin dalam melakukan

sesuatu hingga jarang diatara mereka tidak memperoleh keberhasilan dalam

negeri,

Budaya orang cina tersebut dapat dijadikan contoh dalam kehidupan

sehari-hari sehingga masyarakat di negeri akan terus berkembang,

perkembangan sesuatu negara tidak lepas dari sumbangan masyarakat itu

sendiri.

Untuk lebih jelas terkait objek analisis, dapat dilihat pada tabel nilai

pendidikan di bawah ini:

Page 148: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

129

Tabel 1 : Nilai pendidikan yang terdapat pada novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah

Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa.

No Nilai Pendidikan Novel “Mendayung Impian”

Karya Reyhan M.Abdurrohman Halaman

1

2

3

4

Religius

Moral

Sosial

Budaya

45-46, 49, 120-121, 222.

7-8, 9-10, 77, 89-90, 92, 107,

150, 175, 194-195, 246, 289.

13, 17, 23, 36, 83, 112-113,

162, 188, 207, 238, 252, 266.

69, 70-71, 92, 104, 244, 296.

No Nilai Pendidikan Novel “Ketika Mas Gagah

Pergi” Karya Helvy Tiana Rosa Halaman

1 2 3 4

Religius Moral Sosial Budaya

4-5, 6, 8, 13, 17, 26-27, 28-29, 34-35, 38, 42, 49, 51, 101-102, 120, 121, 179, 182, 184, 206, 228, 238. 7, 10, 12, 20, 60, 63, 75, 77, 105-106, 144. 12, 20, 22, 24, 33, 39, 82, 103, 187-188, 210. 4-5, 7, 182-183, 187.

B. Hasil Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa

nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel “Mendayung Impian”

karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy

Tiana Rosa adalah sebagai berikut.

Page 149: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

130

1. Nilai Pendidikan Religius

Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan

Tuhan pencipta alam dan seisinya. Berbicara tentang hubungan manusia

dan Tuhan tidak terlepas dari pembahasan agama. Agama merupakan

pegangan hidup bagi manusia. Melalui agama, manusia juga dapat

mempertahankan keutuhan dalam hidup bermasyarakat sekaligus menuntun

untuk meraih masa depan yang lebih baik. Berikut ini salah satu contoh data

yang mengandung nilai pendidikan religius.

a. “ Menayung Impian” karya Reyhan M.Addurrohman

Vano masih berbaring. Terbelenggu dalam kebingungan. Waktu berjalan sia-sia. Seharusnya, ia sudah bersiap berangkat sekarang. Sudah menapaki jalan hidup yang baru. Melupakan hidup yang dulu untuk sementara waktu. Tapi, mimpi itu membekas di kepalanya. Jika tidak ada yang menyebut kondisi Mama dalam mimpi itu, mungkin ia sudah pergi. Tapi, ini soal kesehatan Mama. Sosok wanita yang ia cintai. “Hah!”Vano mengacak-ngacak rambutnya. Kemudian, mengibarkan selimut.“Tuhan , beri aku jalan”.(Halaman 45)

Kutipan di atas mengandung nilai pendidikan religius. Ini terlihat pada

kalimat “Hah!”Vano mengacak-ngacak rambutnya. Kemudian, mengibarkan

selimut.“Tuhan , beri aku jalan”. Kalimat tersebut mencerminkan tokoh Vano

yang taat beragama dengan memohon petunjuk kepada tuhan, walaupun

Vano hidup di lingkungan berbeda, yaitu di pedalaman. Penanaman nilai

Page 150: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

131

religius yang tinggi dalam dirinya mampu menumbuhkan sikap sabar, tidak

sombong, dan rasa tenang.

Dengan demikian, manusia bisa hidup damai mempererat hubungannnya

dengan Tuhan. Vano dalam kutipan di atas adalah sosok yang percaya

mujizad pencipta. Hal ini tergambar, apa pun kesulitan yang dihadapi tempat

meminta perlindungangan dan petunjuk adalah Pencipta.

b. “ Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvi Tiana Rosa.

Mas Gagah membawakan sebuah buku dan menyodorkannya padaku.” Nih, baca, Dik!”Kubaca keras-keras. “ Dari ‘Aisyah ra. Demi Allah, Demi Allah, Demi Allah. Rasululllah Saw tidak pernah berjabat tangan dengan wanita kecuali dengan mahromnya. Hadits Bukhari Muslim!” Si Mas Tersenyum. “ Tapi Kiai Anwar mau salaman sama Mama. Haji kari, Haji Toto, Ustadz Ali,” ka tidaku. “ Bah Rasulullah uswatul Hasanah Teladan terbaik?” kata Mas Gagah sambil mengusap kepalaku.” Biar saja mereka begitu, tetapi Mas Gagah tidak, nggak apa kan? Coba untuk mengerti dan menghargai ya, Dik Manis” (Halaman 8).

Kutipan di atas mengandung nilai pendidikan religius. Ini terlihat pada

kalimat “Bah Rasulullah uswatul Hasanah Teladan terbaik?” kata Mas Gagah

sambil mengusap kepalaku”. Kalimat tersebut mencerminkan tokoh Mas

Gagah yang taat beragama dengan menjadikan Rasulullah sebagai teladan

yang baik, menjadikan Al-quran dan Hadist sebagai pedoman hidup,

walaupun Gita Adik Perempuan Mas Gagah belum memahami tentang

agama tetapi Mas Gagah mulai menanam nilai religius yang tinggi dalam diri

Page 151: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

132

Gita dan dirinya agar mampu menumbuhkan sikap percaya, tidak sombong,

dan rasa keyakinan tentang agama.

Dengan demikian, manusia bisa hidup bertakwah jika menjadikan

Rasulullah dan Al-quran dan Hadist sebagai peoman Hidup. Mas Gagah

dalam kutipan di atas adalah sosok yang menjadikan Rasulullah sebagai

teladan yang baik. Hal ini tergambar, ketika memberikan pemahaman

mendalam tentang perilaku Rasulullah dalam Hadist yang wajib jadi tuntunan.

2. Nilai Pendidikan Moral

Nilai moral sering disamakan dengan nilai etika, yaitu suatu nilai yang

menjadi ukuran patut tidaknya manusia bergaul dalam kehidupan

bermasyarakat. Dalam novel ini, Gambaran nilai moral yang tidak patut

dijadikan contoh oleh masyarakat seperti dalam kutipan di bawah ini.

a. “Mendayung Impian” Reyhan M.Abdurrohman

“Impian, membaca dan menulis dan berhitung saja sudah cukup bagi mereka.” Lestari senyum kecut meremehkan, “akan membuat mereka meraih impian mereka! Hutan tidak akan menjadi penghalang mereka! Ingat itu” Vano berteriak pada Lestari yang telihat menjauh. ( Halaman 106)

Kutipan di atas mengandung nilai pendidikan moral karena secara

jelas penulis menggambarkan sikap seorang guru, yaitu Lestari salah satu

guru sekolah SD Mini Penggerak yang tidak patut ditiru. Dalam kutipan di

Page 152: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

133

atas digambarkan watak seorang Guru yang tidak beretika berbicara dan

meremehkan kemampuan sesorang.

Hal ini terlihat dalam kalimat “Impian, membaca dan menulis dan

berhitung saja sudah cukup bagi mereka.” Lestari senyum kecut

meremehkan. meremehkan yang dimaksud dalam kalimat di atas adalah

ketika Lestari tidak terima cara Vano untuk memperjuangkan Impian anak

didiknya. Seharusnya, sebagai seorang yang guru yang peduli anak didiknya

Lestari membantu Vano memperjuangkan impian anak didik mereka bukan

sebaliknya meragukan meremehkan kemampuan mereka dengan kata-kata

yang tidak sepantasnya dan ini merupakan tindakan yang tidak bermoral dan

beretika.

b. “ Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvi Tiana Rosa.

Kulihat si wajah tegar ini menatap kosong kedepan. Matanya berkaca-kaca. “ belum lagi tamat SMP, aku diusir papa...,” katanya parau. “ aku masuk Islam dan Papa marah besar. Ia mengamuk dan mengusirku...’ Aku tersen tidak! Subuhanallah, benar dugaanku... “ aku sering dengar suara adzan, Tia! Begitu menyenyuh, membuatku terenyuh, menangis... dan alhamdulillah aku dapat hidayah” kata Rumondong agi, tersenyum.” Aku pergi dari rumah dengan bekal sedikit uang tabungan. Akhirnya aku diangkat ank oleh seorang haji di Sei Kera. Orang tua yang baik. Waktu usiaku tujuh belas tahun. Aku dinikahkan dengan anaknya,” sekejap mata Rumondang berbinar. ‘ Lantas...?” ‘ Suatu malam,rumah mertuaku terbakar. Musnah semuanya! Waktu itu

aku dan Bang Siregar suamiku sedang pergi ke rumah seorang kawan”

air mata Rumondang mengucur cepat dan sekeja binar di matanya

sirna.(halaman 114).

Page 153: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

134

Kutipan di atas mengandung nilai pendidikan moral karena secara

jelas penulis menggambarkan sikap seorang Bapak, yaitu Orang Tuan

Rumondang pemarah dan berpegang teguh pada ajaran agama dan budaya.

Dalam kutipan di atas digambarkan watak seorang Bapak yang tidak beretika

dan bermoral dengan mengusir anak perempuan dari rumah karena beda

keyakinan.

Hal ini terlihat dalam kalimat “ aku masuk Islam dan Papa marah

besar. Ia mengamuk dan mengusirku...’. mengusir yang dimaksud dalam

kalimat di atas adalah ketika Bapak Rumondang tidak terimanya pindah

keyakinanan dengan cara berpindah agama Seharusnya, sebagai Bapak

yang mempunyai pengetahuan agama percaya tentang hidayah dari Pencipta

yang dapat menggugah hati setiap makluknya, dan Bapaknya tidak peduli

apa yang akan terjadi diluar sana jika Rumondang meninggalkan rumah

seorang diri. Justru sebaliknya Bapaknya tidak terimah dengan ketentuan

yang telah di gariskan kepada Rumondang, mengamuk dan mengusirnya, hal

ini yang tidak sepantasnya dan ini merupakan tindakan yang tidak bermoral

dan beretika sebagai sebagai orang tua.

3. Nilai Pendidikan Sosial

Page 154: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

135

Karya sastra berkaitan erat dengan nilai sosial, karena karya sastra

dapat pula bersumber dari kenyataan-kenyataan yang terjadi di dalam

masyarakat. Nilai sosial mencakup kebutuhan hidup bersama, seperti kasih

sayang, kepercayaan, pengakuan, dan penghargaan. Berikut adalah salah

satu contoh data yang mengandung nilai pendidikan sosial.

a. “Mendayung Impian” Reyhan M.Abdurrohman

“ andai aku bisa ikut menyumbangkan ilmuku untuk SD itu, “ gerutu Vano. “Ah, tidak mungkin. Ini hanya angan ku. Papa tidak mungkin mengizinkan. Dulu waktu SMK saja, aku ketahuan bergabung kelompok peduli gelandangan. Saat tengah membantu mengajar anak-anak pengamen, dimaki Papa habis-habisan. Apalagi Papa sepertinya sangat menginginkaku mewarisi perusahannya. Tidak mungkin”.(Halaman 17)

Kutipan di atas menggambarkan walaupun Vano terlahir dan besar

dalam kemewahan hidupnya serba terpenuhi tetapi masih tetap ada dalam

dirinya niat uantuk membantu anak-anak yang kurang mampu, karena dia

merasa walau bagaimanapun mereka semua adalah manusia sudah

kewajiban untuknya menghulurkan bantuan dan mendapat apa yang menjadi

hak mereka untuk memproleh pendidikan. Kutipan di atas secara jelas

megandung nilai pendidikan sosial. Hal ini terlihat dalam kalimat andai aku

bisa ikut menyumbangkan ilmuku untuk SD itu, “ gerutu Vano. Jiwa sosial

Vano terhadap sesama manusia masih terlihat dalam kutipan tersebut

kekucupan bukan halangan baginya untuk turut menyumbangkan apa yang

dia miliki.

b. “ Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvi Tiana Rosa.

Page 155: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

136

“Ambillah, Pak. Semoga bermanfaat. Saya berikannya untuk bapak.” Si bapak terpana. Langsung mendekap buku tebal karangan Al-Ghazali itu dengan haru. “ Sekarang saya bisa meminta buku tentang warisan ini?” Tanya serorang ibu berpakaian bagus. Wow, silau juga aku memandang perhiasanya. “ Silahkan ibu meletakkan uang Infagnya di kaleng ini seiklas Ibu. Insya Allah untuk disalurkan ada orang yang berhak menerimanya. Wajar. Habis yang diangkat menjadi bahan perbicaraan selalu yang menarik, seru, aktual dan hebat. Belum lagi manuvernya. ( Halaman 39)

Kutipan di atas menggambarkan walaupun Yudhi salah serang

Mahasiswa di perguruan Tinggi yang tentu mempunyai kesibukan dalam

kampus tetapi msih sempat berdakwah dan mencari sumbangan untuk

mereka yang membutuhkan, karena dia merasa walau bagaimanapun

manusia terlahir untuk saling menghulurkan seperti yang telah diajarkan

dalam beberapa ilmu agama, mereka semua adalah manusia dan saudara

seiman,seagama sudah kewajiban untuknya menghulurkan bantuan dan

mendapat apa yang menjadi hak mereka. Kutipan di atas secara jelas

megandung nilai pendidikan sosial. Hal ini terlihat dalam kalimat “ Silahkan

ibu meletakkan uang Infagnya di kaleng ini seiklas Ibu. Insya Allah untuk

disalurkan ada orang yang berhak menerimanya. gerutu Yudhi. Jiwa sosial

Vano terhadap sesama manusia masih terlihat dalam kutipan tersebut, selain

menolong sesorang dalam bertuk material dakwah juga adalah salah

satunya.

4. Nilai Pendidikan Budaya

Page 156: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

137

Suatu nilai budaya dapat dilihat melalui pengamatan pada gejala-

gejala yang lebih nyata seperti tingkah laku dan benda-benda material

sebagai hasil dari penuangan konsep-konsep nilai seperti dalam kutipan di

bawah ini.

a. “Mendayung Impian” Reyhan M.Abdurrohman

Vano melangkahkan kakinya di rumah betang panjang, rumah ini dihuni oleh masyarakat yang masih punya garis keturunan dengan Apai Sahat. Kedua belas pintunya diwariskan secara turun temurun. Mata Vano menyisir setiap sudut ruangan-ruangan panjang itu diterangi beberapa lampu masih putih yang digantungdi tengah langit-langit. Bangunan rumah ini seluruhnya dari kayu. Beberapa orang sedang duduk melingkar. Di, tengahnya ada dua orang, yakni pria dan wanita yang berpakaian adat hasil tenun sendiri sambil menari Ngajat. Yang lain duduk bernyanyi sambil menikmati tarian dua orang itu.( Halaman 70)

Kutipan di atas mengandung nilai pendidikan budaya. Ini terlihat dalam

kalimat Vano melangkahkan kakinya di rumah betang panjang, rumah ini

dihuni oleh masyarakat yang masih punya garis keturunan dengan Apai

Sahat. Kedua belas pintunya diwariskan secara turun temurun,

menggambarkan suatu pahaman yang telah membudaya di daerah tersebut.

Bagi orang Dayak Iban, peraturan tidak tertulis mereka mengtakan keturunan

yang berhak sepenuhnya yang wajib menghuni dan menjaga Rumah betan

rumah Panjang. Hal ini merupakan suatu kebudayaan yang menjadi ciri khas

orang Bayak Iban sejak turun-temurun.

Page 157: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

138

b. “ Ketika Mas Gagah Pergi” Karya Helvi Tiana Rosa.

Ada beberapa hal yang aku sukai dari orang-orang cina,

ketekunan, keuletan dan kedisiplinan diri serta langkah-langkah

mereka selalu penuh dengan perhitungan. dapat melihat faktor-

faktor tersebut sebenarnya mereka kunci dari keberhasilan mereka

dalam negeri ini. Ternyata mereka meraih semua itu dengan kerja

bukan dengan main-main. ( halaman 187).

Kutipan di atas mengandung nilai pendidikan budaya. Ini terlihat dalam

kalimat orang-orang cina, ketekunan, keuletan dan kedisiplinan diri serta

langkah-langkah mereka selalu penuh dengan perhitungan, menggambarkan

suatu kebiasaan yang telah membudaya bagi orang Cina. Bagi mereka

berpegang dengan kebiasaan tersebut menjadi kunci kesuksesana mereka,

Hal ini merupakan suatu kebiasaan yang menjadi budaya yang menjadi ciri

khas orang Cina sejak turun-temurun.

Selanjutnya adalah bentuk penyampaian nilai pendidikan dalam

novel. Bentuk penyampaian nilai pendidikan dalam novel “Mendayung

Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Pergi” karya

Helvy Tiana Rosa adalah sebagai berikut.

1. Bentuk Penyampaian Secara Langsung

Nilai pendidikan yang disampaikan secara langsung adalah nilai yang

tersurat dalam cerita. Untuk memahami nilai yang terkandung dalam

cerita tersebut pembaca tidak perlu melakukan penghayatan secara

Page 158: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

139

mendalam. Dengan kata lain, nilai yang terkandung dalam cerita tersebut

bisa langsung dipahami oleh pembaca karena nilai tersebut disampaikan

secara eksplisit

2. Bentuk Penyampaian Secara tidak Langsung

Nilai yang disampaikan secara tidak langsung, biasanya tersirat dalam

cerita dan berpadu dengan unsur cerita yang lainnya secara koherensif.

Pembaca harus merenungkan dan menghayatinya secara intensif

Dari hasil analisis, penelitian ini akan membahas beberapa penemuan

penting. Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel ini adalah nilai

pendidikan religius, moral, sosial, dan budaya.

Nilai pendidikan yang paling banyak ditemukan dalam novel

“Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman ini adalah nilai

pendidikan sosial dan novel “Ketiga Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana

Rosa adalah nilai religius. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel ini sudah

di dukung oleh teori-teori yang relevan. Pada dasarnya pengarang

mendominasi novel “Mendayung Impian” Karya Reyhan M.Abdurrohman ini

dengan nilai pendidikan sosial dikarenakan pengarang ingin pembaca

khususnya masyarakat Indonesia sadar akan kepedulian mereka terhadap

sesama khusunya dalam hal pendidikan. Masih banyak masyarakat

Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Page 159: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

140

Dengan membaca novel ini, pengarang ingin menyadarkan sikap

peduli masyarakat terhadap keadaan pendidikan di Indonesia, bahwa masih

banyak anak-anak di negeri ini yang belum bisa mengenyam pendidikan

yang layak karena kurangnya kesadaran untuk membantu dan novel “Ketiga

Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa dikarenakan pengarang ingin

pembaca khususnya masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya

pengamplikasian nilai religuis dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan

sebagai umat yang beragama. Masyarakat Indonesia mayoritas islam yang

tidak memahami bahawa agama Islam adalah pedoman yang paling utama

dalam keshidupan. Dengan membaca novel ini, pengarang ingin

menyadarkan sikap peduli masyarakat terhadap bagaimana agama menjadi

sebuah keutaman dan mendekatkan diri kepada Alla swt, bahwa masih

banyak anak-anak di negeri ini yang belum bisa mengetahui dan mendalami

agama, untuk membatasi diri dalam berperilaku sesuai apa yang perintahkan.

Nilai pendidikan religius yang terdapat dalam novel “Mendayung

Impian” karya Reyhan M.Abdurrohman dan “ketika Mas Gagah Pergi” Helvy

Tiana Rosa digambarkan melalui sikap-sikap tokoh dalam taat beragama dan

beribadah. Rosyadi (1995:90) menyatakan bahwa nilai-nilai religius bertujuan

untuk mendidik agar manusia lebih baik menurut tuntunan agama dan selalu

ingat kepada Tuhan. Hal inilah yang tergambar dalam tokoh-tokoh novel

“Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah

Pergi” karya Helvy Tiana Rosa

Page 160: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

141

Nilai pendidikan moral dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan

M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa

digambarkan melalui perilaku baik buruk dari tokoh-tokoh dalam novel.

Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan manusia. Moral

dalam karya sastra, atau hikmah yang diperoleh pembaca lewat sastra,

selalu dalam pengertian yang baik (Nurgiantoro, 2005:322). Hal itu pula yang

digambarkan pengarang melalui tokoh-tokoh dalam novelnya.

Nilai pendidikan sosial dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan

M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa

disampaikan melalui cerminan kehidupan para tokoh. Dalam teori dijelaskan

nilai sosial mengacu pada hubungan individu dengan individu yang lain

dalam sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang harus bersikap,

bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, dan menghadapi situasi

tertentu. Hal seperti itu juga yang digambarkan para tokoh dalam novel “

Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah

Pergi” karya Helvy Tiana Rosa, sehingga nilai sosial dalam novel tersebut

bisa dilihat dari cerminan kehidupan dalam hidup bermasyarakat.

Nilai pendidikan budaya dalam novel “Mendayung Impian” karya

Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana

Rosa digambarkan melalui perilaku dan benda atau produk masyarakat

Melayu. Dalam teori dijelaskan sistem nilai budaya merupakan inti

Page 161: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

142

kebudayaan yang meliputi perilaku sebagai kesatuan gejala dan benda-

benda sebagai kesatuan material.

Nilai budaya yang terkandung dalam novel dapat diketahui melalui

penelaahan terhadap karakteristik dan perilaku tokoh-tokoh dalam cerita.

Nilai budaya dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman

dan “ Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa bisa dilihat dari

perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan benda-benda yang

khas.

Dalam sebuah karya sastra, cara pengarang dalam menuangkan nilai-

nilai pendidikan tentu berbeda. Seperti dalam novel “ Mendayung Impian”

karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy

Tiana Rosa , pengarang menuangkan nilai-nilai tersebut secara langsung dan

tidak langsung. Nilai yang disampaikan secara langsung tentunya bisa

langsung dipahami oleh pembaca dalam cerita karena nilai tersebut

disampaikan secara tersurat oleh pengarang. Sesuai dengan teori yang

menjelaskan bahwa nilai yang disampaikan secara langsung, tentunya

tersurat dalam cerita dan langsung bisa dipahami oleh pembaca.

Dengan kata lain, nilai tersebut disampaikan oleh pengarang secara

eksplisit. Nilai yang disampaikan secara tidak langsung tentunya perlu ada

pemahaman yang mendalam terhadap cerita yang disampaikan. Dalam dua

novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman mencakup empat

fokus sasaran : (1) nilai religius, (2) nilai moral, ( 3 ) nilai sosial, dan (4) nilai

Page 162: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

143

budaya. Dan ditemukan penggambaran nilai pendidikan religius sebanyak (4)

data, nilai pendidikan moral sebanyak (11) data, nilai pendidikan sosial

sebanyak ( 12 ) data dan nilai pendidikan budaya sebanyak ( 6 ) data, begitu

juga dengan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa

ditemukan penggambaran nilai pendidikan religius sebanyak (23) data, nilai

pendidikan moral sebanyak ( 10 ) data, nilai pendidikan sosial sebanyak (10)

data dan nilai pendidikan budaya sebanyak ( 4 ) data.

Dalam hal ini, nilai-nilai pendidikan lebih banyak disampaikan secara

langsung dikarenakan pengarang ingin mempermudah pembaca dalam

memahami magsud dari cerita yang disampaikan. Dengan demikian,

pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami nilai yang

disampaikan oleh pengarang dalam cerita.

Page 163: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

144

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadapat novel “ Mendayung

Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan “ Kertika Mas Gagah Pergi” karya

Helvy Tiana Rosa dapat disimpulkan bahwa novel ini mengadung Nilai-nilai

pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai

pendidikan budaya.

Nilai pendidikan religius yang terdapat dalam novel “ Mendayung

Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan “ Kertika Mas Gagah Pergi” karya

Helvy Tiana Rosa digambarkan melalui sikap-sikap tokoh dalam taat

beragama dan beribadah.

Nilai pendidikan moral digambarkan melalui perilaku baik buruk dan

baik dari tokoh-tokoh dalam novel. Selanjutnya, nilai pendidikan sosial dalam

novel “ Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdrrohman dan “ Kertika Mas

Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa disampaikan melalui cerminan

kehidupan para tokoh dan nilai pendidikan budaya dalam novel “Mendayung

Impian”karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Pergi” karya

Helvy Tiana Rosa digambarkan melalui perilaku dan benda atau produk

masyarakat.

Page 164: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

145

Nilai pendidikan yang paling banyak terkandung dalam novel “

Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah

Pergi” karya Helvy Tiana Rosa adalah nilai pendidikan sosial dan pendidikan

religius. Hal ini disebabkan oleh pengarang ingin pembaca khususnya

masyarakat Indonesia sadar akan kepedulian mereka terhadap sesama

khusunya dalam hal pendidikan dan menjadikan agama sebagai pedoman

serta landasan dalam kehidupan.

Berdasarkan rumusan masalah kedua dapat disimpulkan bahwa

bentuk penyampaian nilai-nilai pendidikan dalam novel “Mendayung Impian”

karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy

Tiana Rosa ada dua macam, yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Bentuk penyampaian nilai pendidikan yang paling tinggi adalah bentuk

penyampaian secara langsung. Dalam hal ini, nilai-nilai pendidikan lebih

banyak disampaikan secara langsung dikarenakan pengarang ingin

mempermudah pembaca dalam memahami magsud dari cerita yang

disampaikan.

B. Saran

Pada dasarnya karya sastra tidak hanya mengandung nilai hedonik

(kesenangan) secara langsung bagi penikmatnya, tetapi karya sastra juga

mengandung nilai-nilai pendidikan yang perlu dipertahankan.

Page 165: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

146

Dengan demikian, perlu adanya pemertahanan nilai-nilai pendidikan

khususnya nilai pendiidkan sosial dan pendidikan religius dalam penyusunan

karya sastra. Selain itu, disarankan juga diadakan penelitian lebih lanjut

terhadap novel “ Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan

“Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa dengan sudut

permasalahan yang berbeda, misalnya dari segi nilai-nilai kehidupan,

sehingga pemahaman pembaca terhadap pesan yang disampaikan

pengarang dalam karyanya semakin dalam

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran dan usulan

sebagai berikut:

1. Kepada mahasiswa Pascasarjana jurusan Bahasa dan sastra Indonesia

diharapkan dapat mengembangkan penelitian sastra dengan sebaik-

baiknya, khususnya dalam menganalisis nilai pendidikan dalam sebuah

novel.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang mengambil novel ini sebagai objek

penelitian, diharapkan dapat meneliti dan mengkaji hal-hal lain yang juga

sangat penting dalam karya sastra.

3. Kepada pembaca novel “Mendayung Impian” karya Reyhan

M.Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana

Rosa , di harapkan mengabil sebagai pelajaran bahwa kehidupan ini tidak

pernah lepas dari kerangka nilai- nilai. oleh karena itu, di harapkan hadir

Page 166: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

147

dalam benak individu kesadaran keritis untuk mendalami dan memahami

nilai pendidikan dalam karya sastra dapat diaplikasi kan dalam

kehidupan..

4. Kepada pembaca diharapkan dapat memperoleh mamfaat dari hasil

penelitian ini.

Page 167: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

148

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:

Rineka Cipta. Sabulloh Ayoh. 2011. Pengantar Pendidikan Filsafat. Bandung: Alfabeta Damin. 2010. Psikologi Pendidikan (Dalam Persepsi Baru). Bandung :

Alfabeta. Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. H. Maslow Abraham , 2013. A Theory of Human Motivation (Paperback).

U.S.A : Martino Fine Books. Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. Herlianingsih. e-journal. 2013. Nilai-nilai Pendidikan Novel Ayat-Ayat Cinta

Karya Habiburrahman El Shirazy. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang

Junaedie, Moha. 1994. Apresiasi Sastra Indonesia. Ujung Pandang: CV.

Putra Maspul Ujung Pandang.` Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. Latif Abdul, 2009. Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: PT.

Refika Adimata.

Page 168: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

149

Mahayana, Maman S. 2007. Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia. Jakarta: Rajawali Perss.

Muhadjir, Noeng. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif, Telaah Positivistik,

Rasoinalistik, Phenomenologik, Realisme Metaphisik. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Moeliono, Anto M. Tanpa tahun. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Indonesia: Ancangan Alternatif di dalam Perencanaan Bahasa. Surabaya: Djambatan.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah

Mada Universitas Press. Parmini Ni Kadek dkk, e-Journal Volume: Vol: 2, 2014 . Nilai-nilai Pendidikan

Pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata. Undiksha Singaraja Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka. Ratna, Noman Kutha. 2008. Poskolonialisme Indonesia: Relevansi Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rosyadi. 1995. Nilai-nilai Budaya dalam Naskah Kaba. Jakarta: CV Dewi Sri _______, 2007. Sastra dan Cultural Studies: refresentase fiksi dan fakta.

Yogyakarta: Pustaka Pela Sholahuddin, Muhammad. Ekonomi yang Sejahterah, Mandiri dan Berkah. Majalah al-wa’ie. No. 107 Tahun IX 1-31 Juli 2009.

_______, 2007. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sabarani, e-journal. 2013. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Novel Laskar Pelangi

Karya Andrea Hirata. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang

Page 169: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

150

Sadulloh, Uyoh. 2011. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta Sastrawati, Ekarini. 2007. Sosiologi Sastra. Surabaya: UMM Malang. Semi, M. Atar. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Semi, Atar. M. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya Sirozi, M. 2005. Politik pendidikan: Dinamika Hubungan antara Kepentingan

Kekuasaan Praktik Penyelenggara Pendidikan. `Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjiman, Panut. 1984. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sugiono. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama. Suhaeb,Abdul Djihil. 1979. Karaktorologi. Ujung pandang: IKIP. Sukada,Madu. 1993.Pembinaan Kritik Sastra Indonesia Masalah

Sistematika Struktur Fiksi. Bandung: Angkasa. Sumarjo, Jako. 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Alumni. Suparto. 2008. Fungsi dan Pengertian Nilai Sosial (http: //www.pengertian-

nilai-sosial-sosiologi-ip, Diakses, 10 Juni 2009) Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMA. Bandung: Erlangga. Sutopo, H.B. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif (Metologi untuk Ilmu-Ilmu

Sosial dan Budaya), Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Page 170: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

151

Tarigan. 1985. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Tilaar, H.A.R. 2008. Kebijakan Pendidikan: Pengantar Untuk Memahami

Kebijakan Pendidikan Dan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Uzey. 2009. Macam-macam Nilai. (http://uzey.blogspot.com/2009/09/

pengertian-nilai. diakses pada tanggal 25 Oktober 2009). Wellek, Rene dan Weren, Austin. 1993. (Teori Kesusastraan). Jakarta : PT.

Gramedia. Woods. 2008. Pengertian Nilai Sosial. (http://www. Pengertian- nilai- sosial-Ip,

Diakses, 10 Juni 2009) Zaidan, Abdul Razak, dkk. 1994. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : Balai

Pustaka. Zaenul Fitri Agus,2012. Reinventing Human Character ( Pendidikan Karakter

Berbasis Nilai Dan Etika Di Sekolah). Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Page 171: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

152

LAMPIRAN 1

BIOGRAFI SINGKAT REYHAN M. ABDURROHMAN

Penulis ini sebenarnya mempunyai nama asli Mohammad

Abdurrohman (tanpa embel-embel Reyhan). Sedangkan nama Reyhan dipilih

sebagai hoki sekaligus nama pena sekarang. Si pempi yang masih berusaha

mengejar mimpinya ini adalah alumni SMK Wisudha Kudus Jurusan Teknik

Audio Vedio, sekarang masih berjuang menyelesaikan S1 Akuntasinya di

Universitas Pandanaran (Unpand) Semarang. Dua jurusan yang saling

bertolak belakang apalagi sama sekali tidak ada kaitannya dengan dunia

litrasi, namun Reyhan menikmatinya.

Sebenarnya kegiatan menulisnya berawal dari iseng, namun kini ia

malah sudah terlanjur cinta dengan menulis. Meski sebenarnya mempunyai

banyak hobi yang sering berubah-ubah.

Si taurus yang menyukai warna putih dan biru ini lahir d Kudus pada

18 Mei 1994. Pengalaman di dunia tulis menulispun masih dangkal.

Memutuskan untuk menjalani hobi ini di akhir tahun 2012, hingga

menghantarkan beberapa karyanya terpublikasi dalam beberapa buku

analogi bersama penulis lain: Ototo wa koibito (Ping!!! 2013), curhatku untuk

semesta (de TEENS, 2013),Ibuku berbeda (de TEENS 2013). Di awal tahun

2014. Menerbitkan novel solo perdananya berjudul ajari melupakanmu

(Zuttu,2014)

.

Page 172: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

153

LAMPIRAN 2

BIOGRAFI SINGKAT HELVY TIANA ROSA

Kegemaran membaca dan menulis Helvy Tiana Rosa telah digeluti

sejak kecil. Perempuan yang dilahirkan dari keluarga yang gemar menulis,

terutama ayahnya yang seorang penulis lirik lagu Jangan Ada Dusta Di

Antara Kita. Sebuah lagu yang sangat populer yang dinyanyikan oleh Dewi

Yull. Putri dari Amin Usman dan Maria Eri Susianti sering mencorat-coret di

buku untuk menulis catatan harian. Kegemaran mencorat-mencoret itu terus

dilakukan hingga ia duduk di bangku sekolah. Setelah tamat SMA, Helvy

Tiana Rosa yang dilahir di Medan, tanggal 2 April 1970, meyelesaikan S1 di

Fakultas Sastra UI jurusan Sastra Arab, S2 jurusan Ilmu Susastra Fakultas

Ilmu Budaya UI dan S3 Pendidikan Bahasa UNJ.

Perempuan yang sangat bersahaja telah menulis dan menerbitkan

karya sastra, yang boleh dikatakan banyak, yaitu 30 buah. Beberapa karya

sastra, baik cerpen maupun tulisan-tulisannya dalam bentuk esai juga telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Arab, Jepang serta

Swedia. Di sela-sela kesibukan Helvy Tiana Rosa menulis karya sastra, ia

juga pernah aktif bekerja sebagai redaktur dan pemimpin Redaksi Majalah

Annida (1991—2001). Sebuah majalah bernuansa islami yang ditujukan

untuk remaja. Di samping menulis puisi dan cerpen serta sebagai redaktur, ia

pernah juga menulis 10 naskah drama dan menyutradai pementasan-

Page 173: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

154

pementasan Teater Bening. Teater Bening adalah teater yang anggotanya

mayoritas perempuan.

Teater ini didirikan Helvy ketika dia masih aktif sebagai mahasiswa di

FSUI tahun 1990. Sebagai seorang penulis perempuan, semangat menulis

Helvy Tiana Rosa tidak pernah padam. Dia menginginkan agar kegiatan

menulis merupakan sebuah kegiatan seperti halnya makan. Karenanya,

Helvy ingin agar di seluruh pelosok negeri ini kegiatan menulis menjadi

sebiah kegiatan rutin yang harus terus menerus dilakukan.

Dengan obsesinya itu pada tahun 1997, Helvy mendirikan Forum Lingkar

Pena (FLP). Forum Lingkar Pena merupakan suatu gerakan fenomenal di

bidang penulisan bagi kalangan muda yang ada lebih dari 125 kota di

Indonesia dan mancanegara. Ia terpilih sebagai Ketua Umum FLP (1997—

2005). Kapasitas dan pengalamannya sebagai ketua umum FLP, sekaligus

pendirinya, Helvy Tiana Rosa secara rutin diundang memberikan ceramah

dan pelatihan penulisan karya sastra keliling Indonesia dan luar negeri.

Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, Hongkong, Jepang, Mesir, hingga

Amerika Serikat adalah negara-negara yang sudah dikunjungi Helvy dalam

memotivasi kegiatan menulis fiksi.

Pengalaman lainnya yang pernah digeluti Helvy adalah Ketua

Departemen Litbang Yayasan Prakasa Insan Mandiri (1997—2002), Litbang

Senat Mahasiswa UI (1994—1995, dan Litbang Senat Mahasiswa FSUI

(1993—1994). Karena dedikasi dan semangat yang dikobarkan Helvy dalam

Page 174: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

155

dunia tulis menulis membuat surat kabar Tempo menyebutnya sebagai

“Lokomotif Penulis Muda Indonesia”.

Nama Helvy Tiana Rosa yang oleh sebagian penikmat kesusastraan

lebih dikenal sebagai penulis cerpen, ternyata juga piawai menulis cerpen

puisi. Puisinya yang berjudu Fi Sabililah memenangkan Sayembara

Penulisan Puisi tingkat nasional yang diselenggarakan Yayasan Iqra (1992)

dengan Ketua Dewan Juri HB. Jassin, dan lain-lain.

Kesibukan sehari-hari Helvy Tiana Rosa, selain sebagai pengarang

adalah dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Jakarta. Istri dari Tomi Satryatomo, yang bekerja di Media

Televisi dan bunda dari putra peyair Abdurrahman Faiz dan Nadya Paramitha

ini pernah menjadi Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (2003—

2006). Sampai sekarang Helvy, sang pendiri Forum Lingkar Pena masih

diamanatkan sebagai Ketua Majelis Penulis FLP, dan sejak 2006 menjadi

Anggota Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera).

Helvy menulis puluhan buku. Beberapa cerpennya telah diterjemahkan

dalam Bahasa Inggris, Arab, Jepang, Perancis, Jerman,Swedia. Di samping

itu ia adalah editor puluhan buku dan kerap diundang sebagai juri dalam

berbagai sayembara penulisan di dalam dan luar negeri.Buku :

1. Bukavu (LPPH), 2008)2. Catatan Pernikahan (LPPH, 2008)3. Tanah

Perempuan, Naskah Drama (Lapena, 2007)4. Risalah Cinta (Lingkar Pena

Publishing House, 2005)5. Menulis Bisa Bikin Kaya! (MVP 2006)

Page 175: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

156

6. Perempuan Bermata Lembut ( Antologi Cerpen Bersama, FBA Press 2005)

7. Ketika Cinta Menemukanmu (Antologi Cerpen Bersama, Gema Insani

Press 2005)8. Dokumen Jibril (Antologi Cerpen Bersama, Republika 2005)9.

Jilbab Pertamaku (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2005)

10.1001 Kisah Luar Biasa dari Orang-orang Biasa (Penerbit Anak Saleh

2004)11.Dari Pemburu ke Teurapeutik (Antologi Cerpen Bersama, Pusat

Bahasa 2004)12.Lelaki Semesta (Antologi Cerpen Bersama, LPPH, 2004)

13.Matahari Tak Pernah Sendiri I (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2004)

14.Di Sini Ada Cinta! (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2004)

15.Leksikon Sastra Jakarta (DKJ dan Penerbit Bentang, 2003)

16.Segenggam Gumam, Esai-esai Sastra dan Budaya (Syaamil, 2003)

17.Bukan di Negeri Dongeng (Syaamil, 2003)18.Lelaki Kabut dan Boneka/

Dolls and The Man of Mist, Kumpulan Cerpen Dwi Bahasa (Syamil, 2002)

19.Wanita yang Mengalahkan Setan, Kritik Sastra (Tamboer Press, 2002)

20.Pelangi Nurani (Syaamil, 2002)21.Sajadah Kata (Antologi Puisi Bersama,

Syaamil, 2002)22.Kitab Cerpen: Horison Sastra Indonesia (Yayasan

Indonesia & Ford Foundation,2002)23.Dunia Perempuan (Antologi Cerpen

Bersama, Bentang, 2002)24.Ini…Sirkus Senyum (Antologi Cerpen Bersama,

Komunitas Bumi Manusia, 2002)25.Luka Telah Menyapa Cinta (Antologi

Cerpen Bersama, FBA Press, 2002)26.Kado Pernikahan (Antologi Cerpen

Bersama, Syaamil, 2002)27.Graffiti Gratitude (Antologi Puisi Bersama,

Penerbit Angkasa, 2001)28.Dari Fansuri ke Handayani (Penerbit Horison dan

Page 176: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

157

Ford Foundation, 2001)29.Ketika Duka Tersenyum (Antologi Cerpen

Bersama, FBA Press, 2001)30.Titian Pelangi, Kumpulan Cerpen (Mizan,

2000)31.Hari-Hari Cinta Tiara, Kumpulan Cerpen (Mizan, 2000)32.Akira no

Seisen/ Akira: Muslim wa tashiwa, Novel (Syaamil, 2000)33.Pangeranku,

Cerita Anak (Syaamil, 2000)34.Manusia-Manusia Langit, Kumpulan Cerpen

(Syaamil, 2000)35.Nyanyian Perjalanan, Kumpulan Cerpen (Syaamil,

1999)36.Hingga Batu Bicara, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 1999)37.Lentera

(An Najah Press,1999)38.Kembara Kasih, Novel (Pustaka Annida,

1999)39.Sebab Sastra yang Merenggutku dari Pasrah, Kumpulan Cerpen

(Gunung Jati, 1999)40.Ketika Mas Gagah Pergi, Kumpulan Cerpen (Pustaka

Annida, 1997. Syahmil )41.Mc Alliester, Novel (Moslem Press, London, 1996)

42.Angkatan 2000 Dalam Sastra Indonesia (Kumpulan Tulisan Bersama,

Grasindo, 2000.)43.Kembang Mayang (Antologi Cerpen Bersama, Penerbit

Kelompok Cinta Baca, 2000)44.Sembilan Mata Hati (Antologi Cerpen

Bersama, Pustaka Annida, Jakarta, 1998)Naskah Drama :Menulis naskah

dan menyutradarai pementasan Teater Bening di Gedung Kesenian Jakarta,

Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Auditorium Fakultas Sastra UI,

serta keliling kampus di Jawa dan Sumatera (1991-2000)

1. Tanah Perempuan (2005)2. Mata ai rmata Merdeka (bersama

Rahmadiyanti, 2000).3. Pertemuan Perempuan (bersama Muthiah Syahidah,

1997)4. Mencari Senyuman (1998)5. Sebab Aku Cinta, Sebab Aku Angin

(1999)6. Luka Bumi (1997)7. Fathiya dari Srebrenica (1994)

Page 177: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

158

8. Maut di Kamp Loka (1994)9. Negeri Para Pesulap (1993)10.Aminah &

Palestina (1991)

PENGHARGAAN

• Juara III Lomba Cipta Puisi Yayasan Iqra Tingkat Nasional ( 1992 )

• Cerpen Terbaik Majalah Sastra Horison ( 1990 – 2000 )

• Muslimah Berpretasi versi Majalah Amanah (2000)

• Lingkar Pena Award sebagai Kumpulan Cerpen Terpuji ( 2002 )

• Ummi Award dari Majalah Ummi ( 2004 )

• Penghargaan bagi Wanita Indonesia Terkemuka oleh Tabloid Nova dan

Menteri Pemberdayaan Perempuan ( 2004 )

• Muslimah Teladan versi Majalah Alia (2006)

• Tokoh pembukuan IBF Award IKAPI ( 2006 )

• Tokoh Sastra Eramuslim Award ( 2006 )

• Indonesia Woman Icon oleh Majalah Gatra ( 2007 )

• Award untuk Dosen Terbaik oleh Universitas Negeri Jakarta ( 2008 )

• Danamon Award mengusung Forum Lingkar Pena yang ia dirikan ( 2008 )

• Bukavu terpilih sebagai calon dari Khatulistiwa Literary Award 2008 ( 2008 )

• Penghargaan PKS sebagai salah satu Pemimpin Muda 100 di Indonesia (

2008 )

• Kartini Award sebagai salah satu Perempuan Paling Menginspirasi di

Indonesia, oleh Tabloid Wanita Indonesia ( 2008 ) dan Majalah Kartini ( 2009)

Page 178: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

159

LAMPIRAN 3

SINOPSIS NOVEL “MENDAYUNG IMPIAN” KARYA REYHAN M.

ABDURROHMAN

Novel ini menceritakan kisah tentang seorang pemuda bernama

Tevano Aliandra Putra yang sejak kecil bermimpi menjadi guru. Akan tetapi,

hambatan Vano (panggilan Tevano) justru datang dari ayahnya tidak senang

jika Vano menjadi guru. Alasannya adalah gaji guru yang kecil. Ayahnya yang

seorang pengusaha sukses, pemilik pabrik rokok dan pabrik peralatan

elektronik ternama, menginginkan Vano akan meneruskan usaha keluarga.

Saat sekolah kelas menengah, Vano dipaksa untuk mengambil jurusan

akuntansi di SMK terbaik di kotanya. Setelah lulus sarjana dari jurusan

business management di Paris, ayahnya meminta Vano untuk melanjutkan

S2 di Jerman. Mengikuti kehendak orang tua yang bertolak belakang dengan

impiannya, membuat Vano menolak permintaan ayahnya. Vano

merencanakan untuk pergi dari rumah ke sebuah pedalaman di tengah hutan

Kalimantan Barat bernama Kampung Meliau. Vano sempat dihantui

kebimbangan, di satu sisi, ia ingin mewujudkan mimpi masa kecilnya. Di sisi

lain, ia tidak ingin membuat ibunya khawatir akan keberadaannya. Tapi,

semangat mengajar, perjuangan memberantas kebodohan, dan dasar cinta

yang membuatnya kuat. Vano secara diam-diam berngakat ke pedalaman

Kalinmantan Barat yaitu ke Desa Meliau. Desa Meliau tidak ada listrik. Situasi

Page 179: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

160

yang jauh berbeda dengan kehidupan Vano bersama orang tuanya. Vano

harus membiasakan diri tinggal di lingkungan yang memiliki banyak

keterbatasan. Tetapi, hanya di tempat terpencil itulah, ia bisa bersembunyi,

sekaligus mulai merengkuh apa yang telah dicita-citakan.Vano merahasiakan

identitasnya dan memperkenalkan diri sebagai Topan.

Selama di Meliau, Vano tinggal di rumah Apai (bapak) Sahat, yang

dianggap Vano sebagai sosok ayah yang ideal. Apai Sahat juga yang

membantu Vano bisa mengajar di SD Mini Penggerak. Vano terkejut saat

pertama kali melihat SD yang hanya beratapkan seng yang sudah berkarat.

Setiap kelas hanya memiliki tiga sampai empat murid. Melihat semangat

murid-murid yang harus berangkat sekolah menggunakan perahu dayung

dan melewati hutan. Meskipun honor yang akan diterima sangat kecil, tetapi

Vano tidak mempermasalahkannya. Sekolah itu hanya ada dua orang guru,

seorang kepala sekolah yang bernama Inai (ibu) Atin dan dibantu oleh

perempuan muda asli Meliau bernama Lestari. Cara mengajar Vano yang

tidak biasa, membuat Lestari tidak suka dengan kehadiran Vano. Lestari

menganggap Vano hanya bermainmain dan tidak serius dalam mengajar.

Tetapi Vano memiliki pandangan lain. Ketika sekolah tersebut mendapat

undangan lomba baca puisi, sikap Lestari pun berseberangan dengan Vano.

Lestari beranggapan bahwa sekolah mereka tidak perlu mengirimkan

muridnya untuk mengikuti lomba karena faktor biaya. Selain itu, kalaupun ikut

pasti akan kalah bersaing dengan sekolah-sekolah dari kota lain. Vano justru

Page 180: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

161

berpendapat bahwa harus ada muridnya yang mengikuti lomba tersebut,

untuk menambah pengalaman. Vano juga memotivasi muridnya untuk mau

mengikuti lomba itu. Tetapi Vano kesulitan melatih muridmuridnya berpuisi,

karena Vano sama sekali tidak menguasai puisi. Beruntung, Widya,

keponakan Apai Sahat yang berasal dari kota sempat datang berkunjung.

Widyalah yang memilih sekaligus melatih murid yang akan mengikuti lomba

baca puisi. Meskipun hanya melatih satu hari, hal itu sangat membantu.

Kehadiran Widya, lagi-lagi membuat sikap Lestari menjadi tidak bersahabat.

Dua hari menjelang perlombaan, ada kabar dari panitia lomba bahwa

teks puisi yang akan diperlombakan mengalami perubahan. Vano pun

kebingungan. Widya sudah kembali ke kotanya, sedangkan dirinya tidak

mengerti puisi sama sekali. Ia pun akhirnya minta bantuan kepada Lestari

yang ternyata pernah menjadi juara lomba baca puisi sewaktu duduk di

bangku SMA. Awalnya Lestari enggan. Setelah diDesak, akhirnya mau juga.

Vano dan Lestari ditugaskan Inai Atin untuk mengantar perwakilan murid

yang akan mengikuti lomba di Lanjak. Perlombaan itu membawa dua piala

kemenangan bagi SD Mini Penggerak. Sepulang dari Lanjak, Vano dan

Lestari semakin akrab. Vano pun jatuh hati pada Lestari. Hati Vano seakan

teriris ketika mengetahui gadis pujaan hatinya akan dinikahi oleh pria tua

yang sudah mempunyai tiga istri. Lestari terpaksa menerima pinangan itu,

karena ayahnya terlilit hutang yang cukup besar dan tidak sanggup

membayar.Vano berusaha untuk membantu Lestari. Vano melunasi hutang

Page 181: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

162

ayahnya Lestari, dengan harapan Lestari dapat menikah dengan pria yang

dicintainya. Karena gagal menikahi Lestari, pria itu akhirnya menculik Lestari.

Vano, Apai Sahat dan ayahnya Lestari mencari hingga ke kota seberang di

Putussibau. Lestari disekap disebuah gudang.

Dengan bantuan Polisi, akhirnya Lestari dapat diselamatkan. Sewaktu

menemani Lestari ke kantor Polisi untuk dimintai keterangan, ternyata salah

seorang polisi mengenali wajah Vano yang masuk dalam Daftar Orang Hilang

(DPO). Setelah dihubungi, orangtua Vano pun datang bersama Widya yang

ternyata juga menyukai Vano. Melihat rahasianya terbongkar, Lestari pun

marah karena merasa dibohongi. Akhirnya Vano menyetujui untuk pulang

dan menuruti permintaan ayahnya, dengan syarat ayahnya harus membantu

renovasi SD Mini Penggerak dan melengkapi fasilitas sekolah tersebut.

Vano pulang dengan berat meninggalkan tanah Meliau, impiannya

telah selesai. Bagaimanapun ia sudah sedikit mewujudkan mimpinya. Dia

pergi tanpa pamit terhadap muridmuridnya dan warga Meliau. Vano berjanji

suatu saat nanti setelah menyelesaikan studi S2-nya di Jerman, ia tetap

bertekad akan kembali ke Desa Meliau.

Page 182: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

163

LAMPIRAN 4

SINOPSIS NOVEL “KETIKA MAS GAGAH PERGI” KARYA HELVY TIANA

ROSA

Novel ini bercerita tentang seorang pria cerdas dan tampan yang

kuliah di Fakultas Teknik Sipil bernama Mas Gagah (Hamas Syahid).Dia

memiliki seorang adik yang sangat cantik bernama Gita (Aquino Umar) yang

masih sekolah dibangku SMA.

Suatu ketika Mas Gagah seperti mendapatkan hidayah dari tuhan,

yang menyebabkan dia sangat fanatik dan senang sekali mempelajari dunia

agama. Tak sedikit warga yang tinggal di dekat rumahnya juga sedikit demi

sedikit mulai suka pempelajari tetang agama, begitu puladengan para

preman yang juga ikut mendapatkan hidayah.

Akan tetapi sang adik Mas Gagah awalnya sedikit menolak perubahan

yang dia alami kakaknya, namu dengan seiring waktu berjalan Gita sedikit

demi sedikit mau mengikuti perintah kakaknya dan juga mau mempelajari

tentang agama, yang berdampak iya sekarang sudah menggunakan pakaian

yang sopan dan berjilbab.

Suatu hari timbullah suatu kerusuhan di salah satu tempat ibadah

yang berada dekat di kediaman Mas Gagah, Mas gagah mencoba untuk

menangkan keributan tersebut, akan tetapi dia tidak bisa menghadapinya

Page 183: NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL“MENDAYUNG IMPIAN …

164

sendiri dan menyebabkan dia harus dibawa kerumah sakit, akbibat terluka

parah Mas Gagah meninggal dunia.

Selang tahun berlalu, Gita sudah beranjak dewasa dan dia sekarang

sudah kuliah di Universitas Indonesia, ketika pulang kuliah Ia melihat seorang

pria berbaju kotak-kotak sedang ceramah di angkutan umum yang dia

tumpangi. Ceramah yang disampaikan adalah ceramah gratis. Nama pria itu

adalah Abdullah. dan dari situlah Gita dan Abdullah mulai dekat.

Akan tetapi nasib sial harus menimpa Abdullah ketika ada tawuran

pelajar SMA dan dia berusaha untuk melindungi Gita. Dan darah pun mulai

bercucunan. Seketika itu Gita langsung membawa Abdullah ke rumah sakit.

Keduanya kembali di pertemukan setelah insiden tawuran perlajar

tersebut. Yaitu ketika Gita sudah lulus kuliah dan melamar di sebuah

persusahaan. Di situ Gita sempat kaget karena yang menguji interview yaitu

sosok yang telah menyelamatkan hidupnya "Abdullah". Muncul rasa sengang

dalam hati Gita kearena ada sosok pengganti Mas Gagah.