Upload
duongmien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
CONTRIBUTING, TRIGGER FACTORS andil dokter/terapi/iatrogenik; andil korban/pasien
CAUSA FINAL
CAUSA AWAL
PREDISPOSING FACTORS = alamiah
“legal cause =PROXIMATE CAUSE”
kesimpulan VeR ( hsl PL + PD )
1. Identifikasi2. Ada / tidak trauma3. COD + MOD4. Hasil penunjang rekonstruksi “orientasi
konsumen”, “pembahasan kasus pd presentasi kasus”/”literature heavy”
7.00
TEMPUS DELICTI
9.00 klinis
seluler
TANATOLOGI
MATI DLM BTK ‘TITIK’
Kenapa bukan Mati Otak ?Syarat melepas alat bantu hidup
7.00
TEMPUS DELICTI
9.00 klinis
seluler
TANATOLOGI
MATI DLM BTK ‘PROSES’
Transplantasi organSingle parent – donor organ
7.00
INTRA VITALITAS
SAAT
TEMPUS DELICTI
9.00
SEMPAT MSH HIDUPTUSUK
POSTMORTAL klinis
seluler
TANATOLOGI
PERKIRAAN SAAT MATI (1)
TANATOLOGIThanatos : berhubungan dengan
kematianLogos : ilmu
BATASANBagian dari IKF yang mempelajari tentang mati dan perubahan yang terjadi setelah mati serta faktor yang mempengaruhi NYA
PERUBAHAN PADA MAYAT
Terjadi sesuai dengan perjalanan waktu sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan saat mati
- Perubahan dini - perubahan lanjut
Perubahan Dini Tonus otot hilang dan relaksasi (fase relaksasi primer)
SEMEN KELUAR, FESES KELUAR“PENDATARAN”
Nafas Berhenti
Sirkulasi darah berhentiKulit pucat Segmentasi pembuluh darah retina Kornea mengering
Perubahan Lanjut( Tanda Pasti Kematian)
LEBAM MAYAT (LIVOR MORTIS)
Terjadi akibat proses gravitasi setelah sirkulasi berhenti20 - 30 menit PM : mulai tampak½ - (8-12) jam PM : hilang pada penekanan >(8-12 jam) PM : menetap
KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS) Terjadi sesuai dengan teori ATP 2 jam PM : mulai dapat ditemukan 2 - (8-12) jam PM : mudah dilawan (8-12) - 24 jam PM : lengkap sukar dilawan >24 jam PM : mulai menghilang (fase relaksasi sekunder)Faktor yang berpengaruh
- suhu keliling, kelembaban
- bentuk tubuh, aktivitas fisik sebelum mati, penyakit , dll
7.00
INTRA VITALITAS
SAAT
TEMPUS DELICTI
9.00
TUSUK
POSTMORTAL klinis
TANATOLOGI
LEBAM & KAKU MAYAT
Lebam mayat
Kaku mayat
11.00 9.20
PENURUNAN SUHU TUBUH (ALGOR MORTIS)
Terjadi akibat radiasi, konduksi, evaporasi dan konveksi
fenomena necrofilia
Jam
º C
Dipengaruhi oleh banyak sekali faktorDi Indonesia , belum ada standar kurva penurunan suhu mayat
PEMBUSUKAN (DECOMPOSITION, PUTREFACTION)Terjadi akibat degradasi jaringan oleh proses autolisis dan kerja bakteri, terutama C. welchii24 jam PM : mulai tampak warna kehijauan di daerah caecum36 - 48 jam PM : tampak gelembung pada kulit, bau busukPugilistic AttitudeProstat & Uterus non gravid paling bertahanAkhirnya tinggal kerangka, gigi dan rambut
Faktor-faktor yang mempengaruhi :- air-Udara
-media (rumus Casper; udara : air : tanah = 8:4:1)
-suhu keliling (suhu optimum)-gemuk / kurus
- bakteri pembusuk- penyakit infeksi - luka terbuka
PEMBUSUKAN (DECOMPOSITION, PUTREFACTION)
Perubahan pada MataKekeruhan kornea yang menetap
6 jam PM : mulai terjadi10 - 12 jam PM : keruh
* Kadar Kalium dalam Vitreous humor Peningkatan kadar sesuai dengan
perja- lanan waktu* Perubahan pada LCS dan Darah
Hasilnya tidak konsisten
Perubahan perubahan lain
* Pengosongan LambungWaktu pengosongan lambung sangat
bervariasi* Pertumbuhan Rambut
Kecepatan tumbuh rata-rata 0,4 mm/hari* Pertumbuhan Kuku
Kecepatan tumbuh rata-rata 0,1 mm/hari* Pemeriksaan Larva Lalat (Entomologi Forensik)
Masing-masing spesies lalat mempunyai waktu siklus telur-larva-kepompong-lalat tertentu
Perubahan lain untuk perkiraan saat kematian
SAAT KEMATIAN NIRPASTI krn PERKIRAANnya DALAM KISARAN WAKTU (Range)KIAN CEPAT DITEMUKAN KISARAN WAKTU KIAN SEMPITGUNA PRAKTIS TANATOLOGI : alibi, TRANSPLANTASI, SKM mati, IBADAH, AKTOR, KONSULTAN, KONSELING REMAJA.
KESIMPULAN