Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MIKROORGANISME TANAH
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang.
Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau jasad
renik.
Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta
mikroorganisme per gram tanah. Produktivitas dan
daya dukung tanah tergantung pada aktivitas
mikroorganisme tersebut.
Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki
peranan yang menguntungkan, yaitu
menghancurkan limbah organik, siklus hara
tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat,
merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan
membantu penyerapan unsur hara.
Ada juga mikroorganisme yang merugikan seperti
penyebab penyakit (patogen) baik itu pada
tanaman, ternak peliharaan maupun pada
manusia.
Organisme tanah berperan penting dalam
mempercepat penyediaan hara dan juga sebagai
sumber bahan organik tanah.
Penambahan bahan organik dalam tanah akan
menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi
dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan
dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi
bahan organik.
TIGA GOLONGAN POPULASI MIKROBA DI DALAM TANAH
Golongan Autohtonous
Golongan mikroba yang selalu tetap didapatkan di dalam tanahdan tidak tergantung kepada pengaruh-pengaruh lingkunganluar seperti iklim, temperatur, dan kelembapan
Golongan Zimogenik
Golongan mikroba yang kehadirannya di dalam tanahdiakibatkan oleh adanya pengaruh-pengaruh luar yang baru.
Misalnya : Dengan adanya penambahan senyawa organik Golongan Transien
Golongan mikroba yang kehadirannya bersamaan denganadanya penambahan secara buatan.
Misalnya : penambahan dalam bentuk inokulum (biakanhidup) Rhizobium atau Azotobacter ke dalam tanah
Mikroorganisme di tanah :
Bakteri, actinomycet, jamur (yeast dan kapang), nematoda, protozoa
Perkiraan jumlah bakteri miroba di tanah :
Tanah pasir : 320.000 – 500.000 sel bakteri /gram
Tanah lempung : 360.000 - 600.000 sel bakteri / gram
Tanah subur : 2.000.000 – 200.000.000 sel bakteri / gram
MICROBIAL BIOMASS WITH DEPTH
Mikroorganisme dalam tanah
Bacteria ActinomycetesFungi
Protozoa Nematodes
THE SOIL FOOD WEB
SOIL ORGANISMS: SIZES AND ABUNDANCES
Organism Length or (diameter) mm
Abundance (arable systems)
Bacteria (0.001) 3,000,000,000 / g Fungi (0.005-0.020) 50 meters / g Protozoa 0.010-0.200 100,000 / g Nematodes 1-4.5 7,000,000 / m2 Earthworms 20-200 950 / m2 Potworms 10-50 65,000 / m2 Isopods 3-18 ?? Centipedes 5-80 ?? Millipedes 5-50 ?? Symphylans 2-15 4,500 / m2 Pauropods 0.5-1.5 5,000 / m2 Diplurans 2-7 30 / m2 Proturans 0.4-2 1,000 / m2 Springtails 1-7 100,000 / m2 Mites 0.1-3 250,000 / m2
Kelompok
kegiatan
Bakteri Actinomycet Fungi
Perombak
Selulosa
Arthrobacter
Bacillus
Cellulomonas
Nocardia
Streptomyces
Micromanospora
Aspergillus
Fusarium
Trichoderma
Perombak
lignin
- Coprinus
Agaricus
Poria
Perombak
pestisida
Bacillus
Pseudomonas
Aspergillus
Cladosporium
Cephalosporium
Pischia, Geotrichum
Endosaccharomyces
PENGELOMPOKAN MIKROBA TANAH BERDASARKAN
KEGIATAN
PERANAN MIKROORGANISME DALAM TANAH
Produktivitas tanaman sangat erat kaitannya dengan
kemampuan tanaman dalam menyerap air dan unsur hara
secara efisien dari tanah. Kegiatan akar ditentukan oleh
suatu kumpulan proses biologi terpadu.
1. Mikroorganisme Pemantap Agregat
Stabilitas agregat pada umumnya meningkat dengan makin
banyaknya jumlah mikroorganisme. Hal ini dapat dilihat dari
penambahan jumlah bakteri (Azotobacter
chroococcum dan Pseudomonas sp.) dan ragi (Lypomyces
starkeyi) yang ternyata meningkatkan stabilitas agregat
terhadap kekuatan air. Di alam bahan perekat yang dijumpai
jarang yang berupa mikroorganisme saja, tetapi umumnya
berkombinasi.
2. Mikroorganisme Pendorong Serapan Hara
Pemanfaatan mikroorganisme tanah untuk
meningkatkan efisiensi serapan hara oleh akar
tanaman, melalui peningkatan kelarutan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman baik yang berasal dari
pupuk maupun yang berasal dari mineral tanah dan
atau peningkatan kemampuan akar menyerap hara.
Hal ini berkaitan dengan bakteri pelarut hara dan
dengan jamur mikoriza.
Beberapa jenis bakteri yang berperan penting dalam proses pelepasan
unsur hara dalam tanah.
JENIS DAN FUNGSI MIKROORGANISME PENYUBUR TANAH
Mikroorganisme penyubur tanah yang sering digunakan dalam
bidang pertanian antara lain adalah:
1. Bakteri Fiksasi Nitrogen
Nitrogen tersedia melimpah di udara kurang lebih 74%. N
udara tidak dapat langsung diserap oleh tanaman. Tidak ada
satupun tanaman yang dapat menyerap N dari udara. N harus
difiksasi/ditambat oleh mikroba tanah dan diubah bentuknya
menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang
bersimbiosis dengan tanaman dan ada pula yang hidup bebas di
sekitar perakaran tanaman.
Jenis bakteri fiksasi N2 secara hayati, antara lain rhizobia.
Bakteri fiksasi N2 yang hidup bersimbiosis dengan tanaman
kacang-kacangan disebut bakteri bintil akar (root nodulating
bacteria).
Pemanfaatan rhizobia sebagai pupuk hayati dapat meningkatkan
ketersediaan N bagi tanaman, yang dapat meningkatkan
produktivitas tanaman kacang-kacangan.
2. Mikroba Pelarut Fosfat
Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara
adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K).
Tanah-tanah yang lama dipupuk dengan superfosfat (TSP/SP
36) umumnya kandungan P-nya cukup tinggi (jenuh), tetapi
sedikit/tidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada mineral
liat tanah yang sukar larut.
Berbagai spesies mikroba pelarut P, antara lain Pseudomonas,
Microccus, Bacillus, Flavobacterium, Penicillium, Sclerotium,
Fusarium, dan Aspergillus, berpotensi tinggi dalam melarutkan
P terikat menjadi P tersedia dalam tanah.
3. Mikoriza
Mikoriza berperan meningkatkan serapan P dan unsur mikro
Zn, Cu, dan Fe, melalui percepatan pertumbuhan akar dengan
adanya simbiosis jamur.
Mikoriza memiliki struktur hifa yang menjalar luas ke dalam
tanah, yang tidak dapat dicapai oleh rambut akar.
Hifa membantu menyerap P di tempat-tempat yang tidak
dapat dijangkau oleh rambut akar.
Cendawan mikoriza dapat bersimbiosis dengan tanaman
pangan, hortikultura, kehutanan, dan perkebunan.
Penampang akar
Epidermis Rizoplane
Mucigel(1-2 mm)
Mikoriza(5-10 cm)
Endorizosfer
Rambut akar(0.1-1 mm)
Korteks
Endodermis
SilinderVaskular
Tudung akar
Rhizosfer tanah(1-2 mm)
Sel-sel yang gugur
Mucigel tudung akar
Rhizosfer
Interface akar/
tanah/mikrobia
4. Bakteri Pereduksi Sulfat
Bakteri pereduksi sulfat terdiri atas genera Desulfovibrio,
Desulfotomaculum, Desulfosarcina, dan Desulfococcus.
Bakteri pereduksi sulfat merupakan perombak bahan organik
utama dalam sedimen anaerob, dan berperan penting dalam
mineralisasi sulfur organik .
5. Mikroorganisme Penghasil Zat Pemacu Tumbuh
Beberapa spesies bakteri rizosfer (di sekitar perakaran) yang
mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sering disebut
Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) atau
Rhizobakteria Pemacu Pertumbuhan Tanaman (RPPT).
RPPT terdiri atas genus Rhizobium, Azotobacter, Azospirillum,
Bacillus, Arthrobacter, Bacterium, Mycobacterium, dan
Pseudomonas.
Bakteri pemacu tumbuh secara langsung memproduksi
fitohormon atau hormon tumbuh dapat berupa auksin, giberelin,
sitokinin, etilen.
Bakteri pemacu tumbuh secara tidak langsung juga menghambat
patogen (penyebab penyakit) melalui sintesis senyawa
antibiotik, sebagai kontrol biologis.
6. Mikroba Perombak Bahan Organik
Mikroorganisme perombak bahan organik atau biodekomposer
adalah mikroorganisme pengurai serat, lignin, dan senyawa
organik yang mengandung nitrogen dan karbon dari bahan
organik (sisa-sisa organik dari jaringan tumbuhan atau hewan
yang telah mati).
Mikroba perombak bahan organik terdiri atas Trichoderma
reesei, T. harzianum, T. koningii, Phanerochaeta crysosporium,
Cellulomonas, Pseudomonas, Thermospora, Aspergillus niger,
A. terreus, Penicillium, dan Streptomyces.
Fungi perombak bahan organik mempunyai kemampuan yang
lebih baik dibanding bakteri dalam mengurai sisa-sisa tanaman
(hemiselulosa, selulosa dan lignin).