21
MIKROORGANISME TANAH

No Slide TitleMg_5).pdfTanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroorganisme tersebut

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • MIKROORGANISME TANAH

  • Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran

    sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan

    mata telanjang.

    Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau jasad

    renik.

    Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta

    mikroorganisme per gram tanah. Produktivitas dan

    daya dukung tanah tergantung pada aktivitas

    mikroorganisme tersebut.

    Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki

    peranan yang menguntungkan, yaitu

    menghancurkan limbah organik, siklus hara

    tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat,

    merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan

    membantu penyerapan unsur hara.

  • Ada juga mikroorganisme yang merugikan seperti

    penyebab penyakit (patogen) baik itu pada

    tanaman, ternak peliharaan maupun pada

    manusia.

    Organisme tanah berperan penting dalam

    mempercepat penyediaan hara dan juga sebagai

    sumber bahan organik tanah.

    Penambahan bahan organik dalam tanah akan

    menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi

    dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan

    dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi

    bahan organik.

  • TIGA GOLONGAN POPULASI MIKROBA DI DALAM TANAH

    Golongan Autohtonous

    Golongan mikroba yang selalu tetap didapatkan di dalam tanahdan tidak tergantung kepada pengaruh-pengaruh lingkunganluar seperti iklim, temperatur, dan kelembapan

    Golongan Zimogenik

    Golongan mikroba yang kehadirannya di dalam tanahdiakibatkan oleh adanya pengaruh-pengaruh luar yang baru.

    Misalnya : Dengan adanya penambahan senyawa organik Golongan Transien

    Golongan mikroba yang kehadirannya bersamaan denganadanya penambahan secara buatan.

    Misalnya : penambahan dalam bentuk inokulum (biakanhidup) Rhizobium atau Azotobacter ke dalam tanah

  • Mikroorganisme di tanah :

    Bakteri, actinomycet, jamur (yeast dan kapang), nematoda, protozoa

    Perkiraan jumlah bakteri miroba di tanah :

    Tanah pasir : 320.000 – 500.000 sel bakteri /gram

    Tanah lempung : 360.000 - 600.000 sel bakteri / gram

    Tanah subur : 2.000.000 – 200.000.000 sel bakteri / gram

  • MICROBIAL BIOMASS WITH DEPTH

  • Mikroorganisme dalam tanah

    Bacteria ActinomycetesFungi

    Protozoa Nematodes

  • THE SOIL FOOD WEB

  • SOIL ORGANISMS: SIZES AND ABUNDANCES

    Organism Length or (diameter) mm

    Abundance (arable systems)

    Bacteria (0.001) 3,000,000,000 / g Fungi (0.005-0.020) 50 meters / g Protozoa 0.010-0.200 100,000 / g Nematodes 1-4.5 7,000,000 / m2 Earthworms 20-200 950 / m2 Potworms 10-50 65,000 / m2 Isopods 3-18 ?? Centipedes 5-80 ?? Millipedes 5-50 ?? Symphylans 2-15 4,500 / m2 Pauropods 0.5-1.5 5,000 / m2 Diplurans 2-7 30 / m2 Proturans 0.4-2 1,000 / m2 Springtails 1-7 100,000 / m2 Mites 0.1-3 250,000 / m2

  • Kelompok

    kegiatan

    Bakteri Actinomycet Fungi

    Perombak

    Selulosa

    Arthrobacter

    Bacillus

    Cellulomonas

    Nocardia

    Streptomyces

    Micromanospora

    Aspergillus

    Fusarium

    Trichoderma

    Perombak

    lignin

    - Coprinus

    Agaricus

    Poria

    Perombak

    pestisida

    Bacillus

    Pseudomonas

    Aspergillus

    Cladosporium

    Cephalosporium

    Pischia, Geotrichum

    Endosaccharomyces

    PENGELOMPOKAN MIKROBA TANAH BERDASARKAN

    KEGIATAN

  • PERANAN MIKROORGANISME DALAM TANAH

    Produktivitas tanaman sangat erat kaitannya dengan

    kemampuan tanaman dalam menyerap air dan unsur hara

    secara efisien dari tanah. Kegiatan akar ditentukan oleh

    suatu kumpulan proses biologi terpadu.

    1. Mikroorganisme Pemantap Agregat

    Stabilitas agregat pada umumnya meningkat dengan makin

    banyaknya jumlah mikroorganisme. Hal ini dapat dilihat dari

    penambahan jumlah bakteri (Azotobacter

    chroococcum dan Pseudomonas sp.) dan ragi (Lypomyces

    starkeyi) yang ternyata meningkatkan stabilitas agregat

    terhadap kekuatan air. Di alam bahan perekat yang dijumpai

    jarang yang berupa mikroorganisme saja, tetapi umumnya

    berkombinasi.

  • 2. Mikroorganisme Pendorong Serapan Hara

    Pemanfaatan mikroorganisme tanah untuk

    meningkatkan efisiensi serapan hara oleh akar

    tanaman, melalui peningkatan kelarutan unsur hara

    yang dibutuhkan tanaman baik yang berasal dari

    pupuk maupun yang berasal dari mineral tanah dan

    atau peningkatan kemampuan akar menyerap hara.

    Hal ini berkaitan dengan bakteri pelarut hara dan

    dengan jamur mikoriza.

  • Beberapa jenis bakteri yang berperan penting dalam proses pelepasan

    unsur hara dalam tanah.

  • JENIS DAN FUNGSI MIKROORGANISME PENYUBUR TANAH

    Mikroorganisme penyubur tanah yang sering digunakan dalam

    bidang pertanian antara lain adalah:

    1. Bakteri Fiksasi Nitrogen

    Nitrogen tersedia melimpah di udara kurang lebih 74%. N

    udara tidak dapat langsung diserap oleh tanaman. Tidak ada

    satupun tanaman yang dapat menyerap N dari udara. N harus

    difiksasi/ditambat oleh mikroba tanah dan diubah bentuknya

    menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang

    bersimbiosis dengan tanaman dan ada pula yang hidup bebas di

    sekitar perakaran tanaman.

  • Jenis bakteri fiksasi N2 secara hayati, antara lain rhizobia.

    Bakteri fiksasi N2 yang hidup bersimbiosis dengan tanaman

    kacang-kacangan disebut bakteri bintil akar (root nodulating

    bacteria).

    Pemanfaatan rhizobia sebagai pupuk hayati dapat meningkatkan

    ketersediaan N bagi tanaman, yang dapat meningkatkan

    produktivitas tanaman kacang-kacangan.

  • 2. Mikroba Pelarut Fosfat

    Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara

    adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K).

    Tanah-tanah yang lama dipupuk dengan superfosfat (TSP/SP

    36) umumnya kandungan P-nya cukup tinggi (jenuh), tetapi

    sedikit/tidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada mineral

    liat tanah yang sukar larut.

    Berbagai spesies mikroba pelarut P, antara lain Pseudomonas,

    Microccus, Bacillus, Flavobacterium, Penicillium, Sclerotium,

    Fusarium, dan Aspergillus, berpotensi tinggi dalam melarutkan

    P terikat menjadi P tersedia dalam tanah.

  • 3. Mikoriza

    Mikoriza berperan meningkatkan serapan P dan unsur mikro

    Zn, Cu, dan Fe, melalui percepatan pertumbuhan akar dengan

    adanya simbiosis jamur.

    Mikoriza memiliki struktur hifa yang menjalar luas ke dalam

    tanah, yang tidak dapat dicapai oleh rambut akar.

    Hifa membantu menyerap P di tempat-tempat yang tidak

    dapat dijangkau oleh rambut akar.

    Cendawan mikoriza dapat bersimbiosis dengan tanaman

    pangan, hortikultura, kehutanan, dan perkebunan.

  • Penampang akar

    Epidermis Rizoplane

    Mucigel(1-2 mm)

    Mikoriza(5-10 cm)

    Endorizosfer

    Rambut akar(0.1-1 mm)

    Korteks

    Endodermis

    SilinderVaskular

    Tudung akar

    Rhizosfer tanah(1-2 mm)

    Sel-sel yang gugur

    Mucigel tudung akar

    Rhizosfer

    Interface akar/

    tanah/mikrobia

  • 4. Bakteri Pereduksi Sulfat

    Bakteri pereduksi sulfat terdiri atas genera Desulfovibrio,

    Desulfotomaculum, Desulfosarcina, dan Desulfococcus.

    Bakteri pereduksi sulfat merupakan perombak bahan organik

    utama dalam sedimen anaerob, dan berperan penting dalam

    mineralisasi sulfur organik .

  • 5. Mikroorganisme Penghasil Zat Pemacu Tumbuh

    Beberapa spesies bakteri rizosfer (di sekitar perakaran) yang

    mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sering disebut

    Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) atau

    Rhizobakteria Pemacu Pertumbuhan Tanaman (RPPT).

    RPPT terdiri atas genus Rhizobium, Azotobacter, Azospirillum,

    Bacillus, Arthrobacter, Bacterium, Mycobacterium, dan

    Pseudomonas.

    Bakteri pemacu tumbuh secara langsung memproduksi

    fitohormon atau hormon tumbuh dapat berupa auksin, giberelin,

    sitokinin, etilen.

    Bakteri pemacu tumbuh secara tidak langsung juga menghambat

    patogen (penyebab penyakit) melalui sintesis senyawa

    antibiotik, sebagai kontrol biologis.

  • 6. Mikroba Perombak Bahan Organik

    Mikroorganisme perombak bahan organik atau biodekomposer

    adalah mikroorganisme pengurai serat, lignin, dan senyawa

    organik yang mengandung nitrogen dan karbon dari bahan

    organik (sisa-sisa organik dari jaringan tumbuhan atau hewan

    yang telah mati).

    Mikroba perombak bahan organik terdiri atas Trichoderma

    reesei, T. harzianum, T. koningii, Phanerochaeta crysosporium,

    Cellulomonas, Pseudomonas, Thermospora, Aspergillus niger,

    A. terreus, Penicillium, dan Streptomyces.

    Fungi perombak bahan organik mempunyai kemampuan yang

    lebih baik dibanding bakteri dalam mengurai sisa-sisa tanaman

    (hemiselulosa, selulosa dan lignin).