Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
- 1 -
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA
DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung program reformasi
birokrasi di lingkungan Lembaga Sandi Negara, perlu
dilaksanakan penataan di bidang organisasi, tatalaksana dan kepegawaian;
b. bahwa dalam pelaksanaan penataan di bidang organisasi, tatalaksana dan kepegawaian perlu melakukan Analisis Beban Kerja;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja di Lingkungan Lembaga Sandi Negara;
Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
3. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 Tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan
Formasi Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014;
6. Keputusan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.101/KEP.80/2003 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Sandi Negara;
7. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara;
MEMUTUSKAN: ...
- 2 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini yang dimaksud dengan: 1. Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik manajemen yang dilakukan
secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja organisasi berdasarkan Volume Kerja.
2. Analis adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk melakukan Analisis Beban Kerja.
3. Unit Kerja adalah satuan organisasi Lembaga Sandi Negara yang terdiri
dari Sekretariat Utama, Deputi I, Deputi II, Deputi III, Inspektorat, Pusdiklat, dan STSN.
4. Volume Kerja adalah sekumpulan tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan dalam satu tahun.
5. Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja adalah perbandingan antara Beban
Kerja dan Jam Kerja Produktif dalam rangka penyelesaian tugas dan fungsi.
6. Beban Kerja adalah besaran tugas atau pekerjaan yang menjadi
kewajiban suatu jabatan atau Unit Kerja. 7. Norma Waktu adalah waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan
secara efektif dengan kondisi normal oleh seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikan satu tahapan proses penyelesaian tugas atau pekerjaan.
8. Hari Kerja adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. 9. Jam Kerja Efektif adalah jam kerja formal yang ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
10. Jam Kerja Produktif adalah jam kerja yang harus dipergunakan untuk menjalankan tugas atau pekerjaan.
11. Waktu Luang adalah jam kerja yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan pribadi.
BAB II
ASAS, TUJUAN, DAN MANFAAT
Pasal 2
Analisis Beban Kerja dilaksanakan berdasarkan asas:
a. obyektif; b. jujur; dan c. terukur.
Pasal 3
(1) Obyektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, menunjukkan
suatu keadaan yang sesungguhnya, sebenarnya dan kemurnian tanpa
dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi dan tidak memihak.
(2) Jujur ...
- 3 -
(2) Jujur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, menunjukkan sesuatu yang sebenarnya tanpa tindakan curang, bohong ataupun
rekayasa. (3) Terukur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, menunjukkan
data Beban Kerja yang diperoleh berdasarkan metode pengukuran
tertentu.
Pasal 4 Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini ditujukan sebagai pedoman bagi
seluruh Unit Kerja agar mengetahui dan memahami tata cara melaksanakan Analisis Beban Kerja.
Pasal 5
Manfaat Analisis Beban Kerja antara lain untuk: a. penataan struktur organisasi;
b. bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; c. sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
d. penyusunan standar Beban Kerja jabatan atau Beban Kerja Unit Kerja; e. penyusunan formasi pegawai; f. bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural;
g. penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan Beban Kerja organisasi;
h. bahan pertimbangan perpindahan pegawai dari satu Unit Kerja ke Unit
Kerja yang lain; i. bahan pertimbangan promosi pegawai;
j. bahan pemberian reward dan punishment terhadap Unit Kerja; atau k. bahan penyempurnaan program diklat.
BAB III SASARAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 6
Sasaran pelaksanaan Analisis Beban Kerja untuk memperoleh informasi tentang efisiensi Unit Kerja atau pemangku jabatan serta pemanfaatannya dalam rangka meningkatkan kualitas aparatur negara.
Pasal 7
(1) Ruang lingkup pelaksanaan Analisis Beban Kerja meliputi: a. Beban Kerja jabatan; dan
b. Beban Kerja Unit Kerja. (2) Beban Kerja Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan akumulasi dari Analisis Beban Kerja jabatan.
BAB IV ...
- 4 -
BAB IV TOLOK UKUR
Bagian Kesatu
Hari Kerja Efektif
Pasal 8
(1) Hari kerja efektif dalam satu tahun diperoleh dari selisih antara jumlah
hari dalam satu tahun dengan jumlah bukan hari kerja dalam satu tahun.
(2) Jumlah hari dalam satu tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari.
(3) Jumlah bukan hari kerja dalam satu tahun sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sebanyak 130 (seratus tiga puluh) hari dengan perincian sebagai berikut:
a. libur hari Sabtu dan Minggu dalam satu tahun sebanyak 104 (seratus empat) hari;
b. libur resmi nasional dalam satu tahun sebanyak 14 (empat belas) hari;
dan c. hak cuti pegawai dalam satu tahun sebanyak 12 (dua belas) hari.
(4) Hari kerja efektif dalam satu tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak 235 (dua ratus tiga puluh lima) hari.
Bagian Kedua
Jam Kerja Efektif
Pasal 9
(1) Jam Kerja Efektif dalam satu minggu berlangsung selama 37,5 (tiga puluh
tujuh koma lima) jam atau setara dengan 2.250 (dua ribu dua ratus lima
puluh) menit dengan rincian: a. Jam Kerja Efektif untuk hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis
berlangsung selama delapan jam tiga puluh menit mulai pukul 07.30
sampai dengan pukul 16.00; b. Jam Kerja Efektif untuk hari Jumat berlangsung selama sembilan jam
mulai pukul pukul 07.30 sampai dengan 16.30; c. Jam Kerja Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dikurangi waktu istirahat selama satu jam mulai pukul 12.00 sampai
dengan pukul 13.00; d. Jam Kerja Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dikurangi waktu istirahat selama satu jam tiga puluh menit mulai pukul 11.30 sampai dengan pukul 13.00.
(2) Jam Kerja Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b digunakan
untuk melaksanakan aktivitas hari krida berupa olahraga mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 09.30.
Bagian Ketiga
Waktu Luang
Pasal 10
(1) Pegawai dapat melakukan kegiatan pribadi selama Jam Kerja Efektif
dengan memanfaatkan Waktu Luang.
(2) Kegiatan ...
- 5 -
(2) Kegiatan pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain: a. sarapan atau kudapan dilakukan paling lama 15 (lima belas) menit;
b. waktu penyegaran seperti browsing internet, chatting, situs jejaring sosial dilakukan paling lama 33 (tiga puluh tiga) menit;
c. diskusi lepas dilakukan paling lama 15 (lima belas) menit;
d. ibadah dilakukan paling lama 12 (dua belas) menit; e. ijin ke kamar kecil dilakukan paling lama 10 (sepuluh) menit;
f. waktu persiapan bekerja antara lain memarkir kendaraan, mengisi absen, dan menyalakan komputer dilakukan paling lama 8 (delapan) menit; dan/atau
g. istirahat sejenak karena letih antara lain pelemasan otot, membaca koran, dan menonton televisi dilakukan paling lama 13 (tiga belas)
menit. (3) Waktu Luang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan paling
lama 106 (seratus enam) menit dalam satu hari.
Pasal 11
(1) Formulasi Waktu Luang merupakan perbandingan antara Waktu Luang
dengan Jam Kerja Efektif dikali 100%. (2) Waktu Luang yang diperkenankan dipergunakan sebesar 23,56% (dua
puluh tiga koma lima puluh enam persen) dari Jam Kerja Efektif.
Bagian Keempat Jam Kerja Produktif
Pasal 12
(1) Jam Kerja Produktif merupakan selisih antara Jam Kerja Efektif dengan
Waktu Luang. (2) Jam Kerja Produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam satu hari
sama dengan 344 (tiga ratus empat puluh empat) menit. (3) Jam Kerja Produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam satu
minggu sama dengan 1.720 (seribu tujuh ratus dua puluh) menit.
(4) Jam Kerja Produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam satu tahun sama dengan 80.840 (delapan puluh ribu delapan ratus empat
puluh) menit atau setara dengan 1.347 (seribu tiga ratus empat puluh tujuh) jam.
(5) Jam Kerja Produktif dalam satu tahun sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) ditetapkan menjadi tolok ukur dalam Analisis Beban Kerja.
BAB V PELAKSANAAN
Pasal 13
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja dikoordinasikan oleh biro yang membidangi organisasi dan tata laksana.
Pasal 14 ...
- 6 -
Pasal 14
Analisis Beban Kerja harus dilaksanakan setiap tahun oleh pejabat
struktural eselon III atau setara kecuali bagi Unit Kerja Inspektorat oleh
pejabat struktural eselon IV.
Pasal 15
(1) Bahan Analisis Beban Kerja mencakup seluruh kegiatan Unit Kerja yang dilakukan pada tahun sebelumnya.
(2) Proses pelaksanaan kegiatan Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus terdokumentasi mulai bulan Januari sampai dengan Desember.
Pasal 16
(1) Prosedur pelaksanaan Analisis Beban Kerja meliputi:
a. Analis melakukan pengumpulan bahan Analisis Beban Kerja melalui kuesioner, wawancara dan/atau observasi langsung;
b. Analis mempersiapkan bahan pendukung Analisis Beban Kerja antara
lain struktur organisasi dan tata kerja, rincian kegiatan organisasi, serta standar operasional dan prosedur;
c. Analis memasukkan data Beban Kerja yang diperoleh ke dalam: 1. formulir A1 apabila produk berdasarkan norma proses tahapan;
atau
2. formulir A2 apabila produk berdasarkan norma pelayanan; d. Analis memasukkan data Beban Kerja ke dalam formulir A1 dan
formulis A2 hingga selesai dan tidak ada produk yang tidak tercatat;
e. data yang seluruhnya telah dimasukkan ke dalam formulir A1 dan formulir A2 selanjutnya diolah dan diringkas oleh Analis
menggunakan formulir B; f. pengolahan data kuantitatif pada formulir B menggunakan formulasi
tertentu secara otomatis;
g. Analis menandatangani setiap formulir A1 dan formulir A2 serta formulir B yang telah selesai diisi;
h. pengolahan data pada formulir B selanjutnya ditransformasi ke formulir C1 dengan menggunakan formulasi tertentu;
i. Analis melakukan analisis dan interpretasi pengolahan data
berdasarkan hasil sebagaimana yang diperoleh pada formulir C1; j. Analis mengisi formulir C2; k. pejabat struktural eselon III atau pejabat yang ditunjuk, melakukan
pemeriksaan, penilaian, verifikasi dan menandatangani hasil analisis dan interpretasi pengolahan data berdasarkan hasil sebagaimana
yang diperoleh pada formulir C1 dan formulir C2; l. Analis melakukan kompilasi hasil analisis dan interpretasi pengolahan
data tiap Unit Kerja eselon III serta dimasukkan dalam formulir D;
m. pejabat struktural eselon II melakukan pemeriksaan, penilaian, verifikasi dan menandatangani formulir D;
n. kepala Unit Kerja menyerahkan hasil Analisis Beban Kerja disertai
formulir A1, formulir A2, formulir B, formulir C1, formulir C2, dan formulir D kepada Sekretaris Utama dalam bentuk cetak dan softcopy
pada pertengahan bulan Januari tahun berikutnya; o. Sekretaris Utama menindaklanjuti hasil Analisis Beban Kerja Unit
Kerja untuk dikompilasi oleh bagian yang membidangi organisasi dan tata laksana;
p. Analis ...
- 7 -
p. Analis pada bagian yang membidangi organisasi dan tata laksana membuat konsep surat penetapan Kepala Lembaga Sandi Negara
tentang hasil Analisis Beban Kerja Lembaga Sandi Negara; q. Sekretaris Utama melakukan pemeriksaan, penilaian, verifikasi dan
menyampaikan hasil kompilasi dan konsep surat penetapan kepada
Kepala Lembaga Sandi Negara; r. Kepala Lembaga Sandi Negara melakukan pemeriksaan dan
menandatangani surat penetapan hasil Analisis Beban Kerja Lembaga Sandi Negara.
(2) Ketentuan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c hingga
huruf n tercantum dalam Lampiran I hingga Lampiran VI Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini.
BAB VI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Kepala Lembaga Sandi Negara ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Januari 2012
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 Januari 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 125
FORMULIR A1
PENGUMPULAN DATA BEBAN KERJA NORMA WAKTU PRODUK BERDASARKAN NORMA PROSES TAHAPAN
NAMA PRODUK :
BAGIAN/BIDANG/SUBDIT : BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA :
LOKASI :
.............,......................20..
Analis
..........................................
NIP.
Catatan:
Formulir A1 yaitu, formulir yang digunakan untuk produk yang dihasilkan
berdasarkan proses yang secara formal terdapat alur atau prosedur kerjanya
dengan tahapan langkah yang jelas diatur dalam prosedur kerja. Selanjutnya
dalam Analisis Beban Kerja akan disebut PRODUK BERDASARKAN NORMA
PROSES TAHAPAN.
No.
Uraian
Proses/Tahapan
untuk menghasilkan
produk
Satuan
Produk
Jumlah
Volume
Kerja
Norma
Waktu Peralatan Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI
LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA
PETUNJUK ...
-2-
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR A1
1 Nama Produk
Diisi dengan nama sesuatu secara spesifik yang dihasilkan
(output atau keluaran) oleh unit organisasi tersebut pada
angka 2, sebagai hasil dari suatu proses masukan atau input
dengan menggunakan suatu peralatan tertentu dan telah
menyita waktu. Dapat berupa barang atau jasa, produk
antara atau produk akhir, benda berwujud atau tidak
berwujud, dirumuskan dalam kata benda atau yang
dibendakan.
2 Bagian/Bidang/
Subdit
Diisi dengan nama unit eselon III.
3 Biro/Pusat/Dit Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat,
STSN, dan Inspektorat, diisi sama dengan Unit Kerja.
4 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja.
5 Lokasi Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi
yang disebutkan pada angka 2.
6 No.
kolom (1)
Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian
yang tercantum pada kolom (2).
7
Uraian
Proses/Tahapan
untuk
menghasilkan
produk
kolom (2)
Diisi dengan rangkaian upaya atau langkah yang dikerjakan
oleh para pemangku jabatan dalam unit organisasi yang
disebutkan pada angka 2, sehingga terbentuk produk yang
disebutkan pada angka 1 diuraikan dalam kalimat aktif:
1. Subyek – nama jabatan, satu nomor untuk
menguraikan satu langkah;
2. Predikat – apa yang dikerjakan oleh subyek;
3. Obyek – menggambarkan input dan/atau output.
8 Satuan Produk
kolom (3)
Diisi dengan kata yang menggambarkan suatu besaran dari
output dari langkah yang diuraikan pada kolom (2),
diusahakan yang bersifat universal.
9
Jumlah
Volume Kerja
kolom (4)
Diisi dengan angka yang menggambarkan besarnya atau
banyaknya Volume Kerja yang diuraikan pada kolom (2).
10 Norma Waktu
kolom (5)
Diisi dengan jumlah atau besarnya waktu yang diperlukan
untuk memproses secara logis, wajar dan normal guna
menyelesaikan secara rata-rata untuk satu satuan produk
berdasarkan tahapan yang diuraikan pada kolom (2).
11. Peralatan ...
-3-
11 Peralatan
kolom (6)
Diisi dengan jenis peralatan spesifik yang digunakan untuk
memproses sebagaimana diuraikan pada kolom (2).
12 Ket.
kolom (7)
Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu
dijelaskan pada kolom (2) s.d. (6) disebelah kirinya.
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
-4-
FORMULIR A2
PENGUMPULAN DATA BEBAN KERJA NORMA WAKTU PRODUK BERDASARKAN NORMA PELAYANAN
NAMA PRODUK : BAGIAN/BIDANG/SUBDIT :
BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI :
.............,......................20..
Analis
..........................................
NIP.
Catatan: Formulir A2 yaitu, formulir yang digunakan untuk produk yang prosedurnya sulit diuraikan. Selanjutnya dalam Analisis Beban Kerja akan disebut PRODUK
BERDASARKAN NORMA PELAYANAN.
No. Nama Produk
Nama Jabatan Yang Melaksanakan
Satuan Produk
Jumlah Volume Kerja
Norma Waktu
Peralatan
Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
LAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA
PETUNJUK ...
-5-
PETUNJUK PENGISIAN FORM A2
1 Nama Produk
Diisi dengan nama sesuatu secara spesifik yang dihasilkan
(output atau keluaran) oleh unit organisasi tersebut pada
angka 2, sebagai hasil dari suatu proses masukan atau input
dengan menggunakan suatu peralatan tertentu dan telah
menyita waktu. Dapat berupa barang atau jasa, produk antara
atau produk akhir, benda berwujud atau tidak berwujud,
dirumuskan dalam kata benda atau yang dibendakan.
2 Bagian/Bidang/
Subdit
Diisi dengan nama unit eselon III.
3 Biro/Pusat/Dit Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat,
STSN, dan Inspektorat, diisi sama dengan Unit Kerja.
4 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja.
5 Lokasi Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi
yang disebutkan pada angka 2.
6 No.
kolom (1)
Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian
yang tercantum pada kolom (2).
7 Nama Produk
kolom (2)
Diisi dengan uraian aktivitas atau kegiatan yang
menggambarkan nama sesuatu secara spesifik yang
dihasilkan (output atau keluaran) oleh unit organisasi tersebut
pada angka 2, sebagai hasil dari suatu proses masukan atau
input dengan menggunakan suatu peralatan tertentu dan
telah menyita waktu. Dapat berupa barang atau jasa, produk
antara atau produk akhir, benda berwujud atau tidak
berwujud, dirumuskan dalam kata benda atau yang
dibendakan.
8
Nama Jabatan
Yang
Melaksanakan
kolom (3)
Diisi dengan nama jabatan pada unit organisasi pada angka 1
yang memproses produk yang disebutkan pada kolom (2).
Satu produk dapat dikerjakan oleh lebih dari 1 pejabat.
9 Satuan Produk
kolom (4)
Diisi dengan kata yang menggambarkan suatu besaran dari
output yang diuraikan pada kolom (2), diusahakan bersifat
universal.
10. Jumlah ...
-6-
10
Jumlah Volume
Kerja
kolom (5)
Diisi dengan angka yang menggambarkan besarnya atau
banyaknya Volume Kerja yang diuraikan pada kolom (2).
11 Norma Waktu
kolom (6)
Diisi dengan jumlah atau besarnya waktu yang diperlukan
untuk memproses secara logis, wajar dan normal guna
menyelesaikan secara rata-rata untuk satu satuan produk
berdasarkan tahapan yang diuraikan pada kolom (2).
12 Peralatan
kolom (7)
Diisi dengan jenis peralatan spesifik yang digunakan untuk
memproses sebagaimana diuraikan pada kolom (2).
13 Ket.
kolom (8)
Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu
dijelaskan pada kolom (2) s.d. (7) disebelah kirinya.
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
-7-
FORMULIR B
REKAPITULASI JUMLAH BEBAN KERJA JABATAN
BERDASARKAN PRODUK
BAGIAN/BIDANG/SUBDIT :
BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI :
No.
Nama
Jabatan
Jumlah Beban Kerja Jabatan
(orang menit) (OM) Jml.
Nama
Produk Jab …
Jab …
Jab …
Jab …
Jab …
Jab …
Jab …
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Jumlah
.............,......................20..
Analis
..........................................
NIP.
Catatan:
Formulir B dipergunakan untuk menghitung Beban Kerja setiap jabatan yang
berada pada satu unit organisasi sesuai dengan produk atau hasil kerjanya.
LAMPIRAN III
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA
PETUNJUK ...
-8-
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR B
1 Bagian/Bidang/
Subdit
Diisi dengan nama unit eselon III.
2 Biro/Pusat/Dit Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat,
STSN, dan Inspektorat diisi sama dengan Unit Kerja.
3 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja.
4 Lokasi Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi
yang disebutkan pada angka 1.
5 No.
kolom (1)
Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian
yang tercantum pada kolom (2).
6 Nama Produk
kolom (2)
Diisi dengan nama produk atau kegiatan sesuai dengan yang
tersebut pada formulir A1 dan formulir A2.
7
Nama Jabatan
kolom (3) s.d.
(9)
Diisi dengan nama jabatan dalam unit organisasi tersebut
pada angka 1 yang berkaitan dengan produk yang
disebutkan pada kolom (2). Selanjutnya pada kolom (3) s.d.
(9) di bawah nama jabatan yang telah dituliskan (= jumlah
Beban Kerja jabatan sesuai dengan produk) diisi dengan
hasil kali antara Volume Kerja dalam formulir A dan formulir
B dengan Norma Waktu (dalam satuan menit). Selanjutnya
jumlah seluruh Beban Kerja jabatan (bagian bawah atau
akhir kolom (3) s.d. (9)) setiap jabatan diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh Beban Kerja jabatan pada setiap
produk.
8 Jml.
kolom (10)
Diisi jumlah (sigma) beban pada kolom (3) s.d. (9). Data ini
merupakan jumlah Beban Kerja produk.
Selanjutnya jumlah seluruh Beban Kerja (bagian bawah atau
akhir kolom (10)) yang merupakan Beban Kerja unit secara
keseluruhan diperoleh dengan menjumlahkan sigma Beban
Kerja.
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
-9-
FORMULIR C1
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEJABAT, TINGKAT EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA JABATAN (EJ)
BAGIAN/BIDANG/SUBDIT : BIRO/PUSAT/DIT :
UNIT KERJA : LOKASI :
.............,......................20...
Nomenklatur Jabatan Eselon III
Nama Pejabat Eselon III
NIP.
Catatan:
Formulir C1 dipergunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan pejabat, Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja jabatan (EJ).
No. Nama
Jabatan
Jumlah Beban Kerja
Jab.
Perhitungan
Jumlah Kebutuhan Pejabat
Jml. Pej. yang
ada
+/- EJ Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Jumlah
LAMPIRAN IV
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA
PETUNJUK ...
-10-
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR C1
1
Bagian/
Bidang/
Subdit
Diisi dengan nama unit eselon III.
2 Biro/Pusat/
Dit
Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat, STSN,
dan Inspektorat, diisi sama dengan Unit Kerja.
3 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja.
4 Lokasi Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi yang disebutkan pada angka 1.
5 No
kolom (1) Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian yang tercantum pada kolom (2).
6 Nama
Jabatan kolom (2)
Diisi dengan nama jabatan dari formulir B.
7
Jumlah Beban Kerja
Jab. kolom (3)
Diisi dari jumlah Beban Kerja pada kolom (3) bawah formulir B (kolom bawah – Jumlah) yang dibagi dengan 60 (untuk
memperoleh jumlah Beban Kerja dalam satuan jam).
8
Perhitungan
Jumlah Kebutuhan
Pejabat kolom (4)
Diisi dengan jumlah Beban Kerja jabatan pada kolom (3) dibagi Jam Kerja Produktif per tahun (1.347 jam) beserta hasilnya. Dengan rumus:
9
Jml
Pej. yang ada kolom (5)
Diisi dengan jumlah pejabat sesuai dengan data pada formulir C2.
10 +/-
kolom (6)
Diisi dengan hasil selisih antara kolom (5) dengan kolom (4). Jika kolom (4) > kolom (5) maka terdapat kekurangan jumlah pejabat
yang disebutkan dalam kolom (2), dan demikian juga sebaliknya.
11 EJ
kolom (7)
EJ (Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja jabatan) diisi dengan
menggunakan rumus:
Jumlah Kebutuhan Pejabat =
Jumlah Beban Kerja Jabatan : Jam Kerja Produktif Per Tahun
kolom (4) = kolom (3) : 1.347
Beban Kerja Jabatan EJ =
Jumlah Pemangku Jabatan x Jam Kerja Produktif Per Tahun
kolom (3) kolom (7) =
kolom (4) x 1.347
12. Ket. ...
-11-
12 Ket.
kolom (8)
Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu
dijelaskan pada kolom (2) s.d. (7) disebelah kirinya.
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
-12-
FORMULIR C2
INVENTARISASI JUMLAH PEMANGKU JABATAN
BAGIAN/BIDANG/SUBDIT :
BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI :
.............,......................20...
Nomenklatur Jabatan Eselon III
Nama Pejabat Eselon III
NIP.
Catatan:
Formulir C2 yaitu, formulir yang digunakan untuk mengetahui jumlah atau
komposisi pemangku jabatan dalam suatu unit organisasi.
No. Nama Jabatan Golongan Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
Jumlah
LAMPIRAN V
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI
LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA
PETUNJUK ...
-13-
PETUNJUK PENGISIAN
FORM C2
1 Bagian/Bidang/
Subdit
Diisi dengan nama unit eselon III.
2 Biro/Pusat/Dit Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat,
STSN, dan Inspektorat diisi sama dengan Unit Kerja.
3 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja.
4 Lokasi Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi
yang disebutkan pada angka 1.
5 No.
kolom (1)
Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian
yang tercantum pada kolom (2).
6 Nama Jabatan
kolom (2)
Diisi dengan nama jabatan baik struktural maupun
fungsional yang ada di lingkungan unit organisasi yang
disebutkan dalam angka 1 di atas.
7 Golongan
kolom (3)
Diisi dengan golongan atas jabatan yang disebutkan dalam
kolom (2).
8 Jumlah
kolom (4)
Diisi dengan jumlah pejabat per golongan yang disebutkan
kolom (3) dan jabatan tersebut dalam kolom (2).
9 Keterangan
kolom (5)
Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu
dijelaskan pada kolom (2) s.d. (4) disebelah kirinya.
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
-14-
FORMULIR D REKAPITULASI KEBUTUHAN PEJABAT,
TINGKAT EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA UNIT (EU)
BIRO/PUSAT/DIT :
UNIT KERJA : LOKASI :
.............,..........................20...
Nomenklatur Jabatan Eselon II
Nama Pejabat Eselon II
NIP.
Catatan:
Formulir D dipergunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan pejabat unit,
Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja unit (EU).
No. Nama
Bagian/Bidang/
Subdit
Jml.
Beban
Kerja Unit
Jmlh Keb.
Pej.
Jmlh Pej.
Yang Ada +/- EU Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Jumlah
LAMPIRAN VI
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA
PETUNJUK ...
-15-
PETUNJUK PENGISIAN
FORM D
1 Biro/Pusat/Dit Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat,
STSN, dan Inspektorat diisi sama dengan Unit Kerja.
2 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja.
3 Lokasi Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi yang disebutkan pada angka 1.
4 No.
kolom (1) Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian yang tercantum pada kolom (2).
5
Nama
Bagian/Bidang/
Subdit kolom (2)
Diisi dengan Bagian/Bidang/Subdit yang ada di lingkungan unit organisasi yang disebutkan dalam angka 1 di atas.
6 Jml. Beban Kerja Unit kolom (3)
Diisi dari jumlah Beban Kerja jabatan sesuai dengan data pada kolom (3) formulir C1 bagian bawah.
7 Jmlh Keb. Pej.
kolom (4) Diisi dengan jumlah kebutuhan pejabat sesuai dengan data pada kolom (4) formulir C1 bagian bawah.
8 Jmlh Pej. Yang Ada
kolom (5)
Diisi dengan jumlah pejabat sesuai dengan data pada kolom (4) formulir C2 bagian bawah.
9 +/-
kolom (6) Diisi dengan +/- sesuai dengan data pada kolom (6) formulir C1 bagian bawah.
10 EU
kolom (7)
EU (Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja unit) diisi dengan
menggunakan rumus:
11 Ket.
kolom (8) Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu dijelaskan pada kolom (2) s.d. (7) disebelah kirinya.
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
Beban Kerja Unit EU =
Jumlah Pejabat Unit x Jam Kerja Produktif Per Tahun
kolom (3) kolom (7) =
kolom (4) x 1.347