Click here to load reader
View
224
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dktghkgviuj
Citation preview
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITANama: Dini Mariani MimbolonUmur: 13 tahunJenis Kelamin: perempuanAgama: keristen protestanAlamat: sampur toba sihotangSuku Bangsa: batak/sihotangMasuk RS: 29-11-2014No. RM: 06 59 92
DATA DASARSUBYEKTIFAnamnesis(alloanamnesis dengan Ibu penderita)
Keluhan UtamaDigigit tawonTelaah
Perempuan umur 13 tahun
Bayi lahir tidak segera menangis, menangis setelah diberi rangsangan. Sc a/i fetal distress
Riwayat Perjalanan PenyakitTidak ada
Riwayat Penyakit DahuluTidak ada
Riwayat Penggunaan ObatTidak ada
Riwayat Makanan1. 0 - 3 bulan: 2. 3 bulan 8 bulan: -3. 8 bulan 1,5 tahun: -4. 1,5 tahun 3 tahun: -5. 3 tahun s/d sekarang: -
Riwayat Kelahiran
Riwayat Perkembangan Anak Motorik KasarKepala miring kiri/kanan: +Menggerakkan tangan: +Menggerakkan kaki: +
BahasaMenangis: +Bersuara mengoceh: -Berkata: -
Motorik HalusRefleks menggenggam : +
Personal SosialTersenyum: -Tertawa: -
Riwayat ImunisasiVitamin K: setelah lahir
Riwayat Kesehatan KeluargaAyah: baikIbu: baikStatus OrangtuaStatus Orang tuaAyahIbu
Nama Ny. Rusmini NadeakTn. Parinton Sitohang
Usia 41 tahun31 tahun
Pekerjaan WiraswastaWiraswasta
Status PernikahanMenikahMenikah
AgamaKristen KhatolikKristen Khatolik
AlamatTanjunganTanjungan
OBYEKTIF
KesadaranKesadaran Umum: compos mentisTanda VitalFrekuensi Nadi: 146x/iFrekuensi Napas: 48x/iTemp:36,5 CUsia: 0 hariBerat Badan: 2900 grPanjang badan: 40 cmLingkar Kepala: 32 cmApgar Score: 6/7
Pemeriksaan FisikKepala : kaput (+)Wajah: DBNMata: DBNTelinga/Hidung: DBNMulut: DBNLeher: DBN
ThoraksInspeksi: bentuk simestrisAuskultasi: Ronchi (-), wheezing (-)
AbdomenInspeksi: bentuk simetris Tali pusat tertutup kassa, layu, bau (-)Auskultasi: peristaltik (+)
Genitalia: TAK Anus (+) Mekonium (+)
Ekstremitas: DBN Akral hangatDiagnosa Banding
Diagnosa Sementara NCB + SMK + MAS + caput
Terapi Oksigen l/2 /i Inj. Vit K 1 mg IVFD D5 4gtt/i (mikro) Oxytetracyklin salep mata 1 kali kiri kanan Tali pusat rawat Kassa steril Rawat infant pada warmer Awasi tanda-tanda hipotermi Diet ASI 20 cc/ 2 jamAnjuran: Darah Rutin
FOLLOW UP RUANGAN
26 November 201427 November 201428 November 201429 November 2014
S : menangis setelah diberi rangsangan, caput(+)S : menangis kuat (+),caput(+)S : menangis kuat (+),caput(+)S : menangis kuat (+),caput(+)
O : sens: cm; HR: 150x/i, RR: 40x/i, temp 36,2O : sens: cm; HR: 140x/i, RR: 35x/i, temp 36,2O : sens: cm; HR: 140x/i, RR: 38x/i, temp 36,5CO : sens: cm; HR: 135x/i, RR: 35x/i, temp 36,6C
A : NCB + SMK + MAS + CaputA : NCB + SMK + MAS + CaputA : NCB + SMK + MAS + CaputA : NCB + SMK + MAS + Caput
P : - Oksigen L/i- IVFD DS 4gtt/i (mikro)- Tali pusat rawat Kassa steril- Awasi tanda-tanda hipotermi- Diet ASI 20 cc/ 2 jam
P : - Oksigen L/i- IVFD DS 4gtt/i (mikro)- Tali pusat rawat Kassa steril- Awasi tanda-tanda hipotermi- Diet ASI 20 cc/ 2 jam
P : - Oksigen L/i- IVFD DS 4gtt/i (mikro)- Tali pusat rawat Kassa steril- Awasi tanda-tanda hipotermi- Diet ASI 20 cc/ 2 jam
P : - Oksigen L/i- IVFD DS 4gtt/i (mikro)- Tali pusat rawat Kassa steril- Awasi tanda-tanda hipotermi- Diet ASI 20 cc/ 2 jam
PEMERIKSAAN PENUNJANGHb17,6 gr%
Hematokrit53,4 vpl%
Leukosit21200/mm3
Trombosit243000 /mm3
Eritrosit4,84 juta/mm3
MCV90 fl
MCH31pg
MCHC34g/dl
Batrofil90 %
PEMBAHASAN
1. Defenisi Sindrom Aspirasi Mekonium dan Kaput SuccedaneumHipoksia akut maupun kronik dapat mengakibatkan keluarnya mekonium intrauterin. Sindrom aspirasi mekonium (meconium aspiration syndrome, MAS) disebabkan aspirasi cairan amnion yang mengandung mekonium. 1,2,3,4Sindrom aspirasi mekonium/Meconium aspiration syndrome (MAS) merupakan tanda bahwa neonatus telah menderita asfiksia sebelum dan sesudah kelahiran. Angka kematian dapat setinggi 50% dan bayi yang selamat mungkin menderita gejala sisa jangka panjang termasuk displasia bronkopulmonaris dan kerusakan neurologis.1,2Kaput Succedaneum adalah pembengkakan yang edematosa, kadang-kadang ekimotik, dan difus dari jaringan lunak kulit kepala yang mengenai bagian yang telah dilahirkan selama persalinan verteks. Kaput ini dapat meluas menyilang garis tengah dan menyilang garis sutura. Kaput dapat hilang spontan dalam dua-tiga hari.3,5,6,7
2. Derajat keparahan MASDerajat keparahan MAS berkaitan dengan derajat asfiksia dan jumlah mekonium yang teraspirasi. Mekonium yang teraspirasi juga menyebabkan obstruksi jalan napas akut, peningkatan resistensi jalan napas, atelektasis, dan hiperekspansi yang disebabkan oleh mekanisme ball-valve. Fase obstruksi diikuti dengan fase inflamasi 12-24 jam sesudahnya yang mengakibatkan kerusakan lebih lanjut. Aspirasi cairan lain (misalnya darah atau cairan amnion) mengakibatkan kerusakan yang sama tetapi lebih ringan.1
3. Manifestasi Klinis1,2,3,4Manifestasi klinis MAS bervariasi dan bergantung pada derajat hipoksia, jumlah serta konsistensi mekonium yang teraspirasi. Bayi dengan MAS sering menunjukkan tanda postmaturitas, yaitu kecil masa kehamilan, kuku panjang, kulit terkelupas, dan pewarnaan kuning-hijau pada kulit. Adanya mekonium pada cairan ketuban. Konsistensi mekonium bervariasi. Walaupun MAS dapat terjadi pada mekonium yang hanya sedikit, sebagian besar bayi dengan MAS memiliki riwayat mekonium kental seperti lumpur. Obstruksi jalan napas. MAS dini akan bermanifestasi sebagai obstruksi saluran napas. Gasping, apnu, dan sianosis dapat terjadi akibat mekonium kental yang menyumbat saluran napas besar. Distres pernapasan. Mekonium yang teraspirasi sampai ke saluran napas distal tetapi tidak menyebabkan obstruksi total akan bermanifestasi sebagai distres pernapasan, berupa takipnu, napas cuping hidung, retraksi interkostal, peningkatan diameter anteroposterior dada, dan sianosis. Tercampurnya mekonium dalam cairan ketuban sebelum kelahiran Kontaminasi mekonium pada neonatus setelah lahir Jalan napas tersumbat
4. Faktor Resiko2 Kehamilan lewat bulan/postmatur Hipertensi maternal Denyut jantung janin abnormal Preeklampsia Diabetes mellitus pada ibu SGA Penyakit pernapasan pada ibu atau penyakit SVP
5. Patofisiologi keluarnya mekonium dan sindrom aspirasi mekonium1,2Mekonium yang kental teraspirasi ke dalam paru, mengakibatkan obstruksi jalan napas kecil yang dapat menimbulkan kegawatan pernapasan dalam beberapa jam pertama dengan gejala takipnea, retraksi, mendengkur, dan sianosis pada bayi yang terkenanya berat. Obstruksi parsial pada beberapa jalan napas dapat menimbulkan pneumotoraks dan pneumomediastinum.
Gangguan janin (hipoksia, kompresi talipusat, dll) keluar mekoniumPengeluaran mekonium fisiologis (terutama jika lewat bulan)
Cairan amnion tercampur mekonium
Aspirasi pasca lahirTerengah-engah dalam uterus
Gangguan berkelanjutan
Aspirasi Mekonium
Perubahan bentuk vaskularisasi paru
Radang dan pneumonitis kimia Obstruksi jalan napas proksimal Obstruksi jalan napas perifer
Parsial
Total
AsidosisHipoksemiaHiperkapneaPeng.katup-bolaAtelektasis
Penangk.udaraV/Q tak sepadan
Hipertensi pulmonal persisten
Kebocoran udara
6. Pemeriksaan Penunjang1,21. Darah perifer lengkap dan septic work-up untuk menyingkirkan infeksi.2. Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia. Hiperventilasi mengakibatkan alkalosis repiratorik pada kasus ringan, tetapi pada kasus berat akan mengakibatkan asidosis respiratorik.3. Pemeriksaan Radiologis. Foto toraks menunjukkan hiperinflasi, diafragma mendatar, dan infiltrat kasar/bercak iregular, garis kasar pada kedua bidang paru, diameter anteroposterior yang meningkat dan pemipihan diafragma. Dapat ditemukan pneumotoraks atau pneumomediastinum.4. Ekokardiografi diperlukan bila diduga terjadi persistent pulmonary hypertension of the newborn (PPHN).
7. Tatalaksana MAS1,2,4,5,7,8,9,10 Tatalaksana prenatal Identifikasi kehamilan risiko tinggi Pemantauan denyut jantung janin selama persalinan Tatalaksana di ruang bersalin (jika cairan ketuban ternodai mekonium) Pediatrik Visualisasi pita suara dan pengisapan trakea, jika memungkinkan, sebelum pemakaian ambubag. Tatalaksana bayi baru lahir di unit neonatus Tatalaksana umum Mengosongkan isi perut untuk menghindari aspirasi lebih lanjut Koreksi abnormalitas metabolik, yaitu hipoksia, asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia dan hipotermia Pemantauan kerusakan hipoksik/iskemik organ akhir (otak, ginjal, jantung, dan hati) Tatalaksana pernapasan Pengisapan yang sering dan vibrasi dada Pembersihan paru untuk menghilangkan mekonium residual jika diintubasi Cakupan antibiotik (ampicillin dan gentamicin) Oksigenasi (mempertahankan saturasi tinggi >95%) Ventilasi mekanik (hindari hiperkabia dan asidosis respirasi) Tatalaksana kardiovaskuler Mengoreksi hipotensi sistemik (hipovolemia, disfungsi myokardial) Hipertensi paru bertahan yang lebih rendah Mempertahankan kadar PaCO2 sebesar 95%A. Tata laksana bayi dengan cairan amnion bercampur mekonium di ruang persalinan1. Nilai konsistensi mekonium. Kejadian MAS meningkat seiring dengan peningkatan konsistensi mekonium.2. Rekomendasi bahwa dokter kebidanan harus membersihkan hidung dan orofaring bayi sebelum melahirkan bahu atau dada, tidak dianjurkan lagi. Jika ditemukan mekonium pada cairan ketuban, bayi harus segera diserahkan kepada dokter anak untuk dibersihkan (AAP 2009).3. Pada penilaian awal sebuah persalinan dengan ketuban bercampur mekonium, dokter anak harus menentukan apakah bayi bugar atau tidak. Bayi dikatakan bugar bila frekuensi denyut jantung >100 kali/menit, bernapas spontan, dan tonus baik (bergerak spontan atau fleksi ekstremitas). a. Bila bayi bugar, berikan perawatan rutin tanpa memandang konsistensi mekonium.b. Bila terdapat distres pernapasan, lakukan laringoskopi direk dan pengisapan intratrakeal (menggunakan aspirator mekonium). 4. Bayi yang dilahirkan dengan ketuban bercampur mekonium, sebanyak 20-30% akan mengalami depresi saat melalui perineum. Pada kasus ini, intubasi menggunakan laringoskop sebaiknya dilakukan sebelum usaha napas dimulai. Setelah intubasi, pipa endotrakeal dihubungkan dengan mesin pengisap. Prosedur ini diulangi sampai trakea bersih atau bila resusitasi harus dimulai. Visualisasi pita suara tanpa melakukan pengisapan tidak dianjurkan karena mekonium masih mungkin berada di bawah pita suara. Ventilasi tekanan positif sebisa mungkin dihindari sampai pengisapan trakea selesai. Kondisi umum bayi tidak boleh diabaikan selama melakukan pengisapan trakea. Pengisapan trakea harus dilakukan dengan cepat dan ventilasi harus segera dimulai sebelum terjadi bradikardi.B. Tata laksana MAS Walaupun telah dilakukan pengisapan trakea, bayi yang mengalami distres intrapartum masih berisiko mengalami MAS dan harus dipantau secara ketat.1. Perawatan rutin. Distres sering mengakibatkan abnormalitas metabolik seperti hipoksia, asidosis, hipoglikemia, dan hipokalsemia. Koreksi abnormalitas metabolik bila diperlukan. Cairan harus direstriksi untuk mencegah edema serebri dan paru.2. Pemantauan saturasi oksigen. Pulse oxymetri dapat dijadikan pemeriksaan awal untuk mendeteksi PPHN dengan membandingkan saturasi oksigen pada lengan kanan dengan saturasi oksigen pada ekstremitas bawah. 3. Obstruksi. Pada bayi dengan aspirasi mekonium berat, dapat terjadi obstruksi mekanik saluran napas dan pneumonitis kimia. Atelektasis dan inflamasi yang terus berjalan serta terbentuknya pirau ekstrapulmonar akan memperburuk mismatch ventilasi-perfusi dan mengakibatkan hipoksemia berat.4. Hipoksemia. Tata laksana hipoksemia adalah meningkatkan konsentrasi oksigen inspirasi dengan pemantauan analisis gas darah dan pH. Bayi harus mendapat oksigen yang adekuat karena hipoksia berulang mengakibatkan vasokonstriksi paru dan selanjutnya dapat menyebabkan PPHN.5. Ventilasi mekanik. Ventilasi mekanik terindikasi bila PaCO2 >60 mmHg atau terdapat hipoksemia persisten (PaO2