Upload
hendry-c-r-ulaen
View
391
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 1/15
1 | P a g e
BAB I
TINJAUAN KASUS
STATUS NUTRISI PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN
Hubungan antara keadaan gigi geligi, fungsi pengunyahan dan asupan gizi sangatlah
penting. Faktor makanan berhubungan dengan penyebab dan pencegahan penyakit-
penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung koroner, katarak. Pasien lanjut usia pemakai
gigi tiruan rentan terhadap penurunan kesehatan karena beberapa faktor termasuk fisiologis,
psikososial, oral, fungsional, medis dan suplemen makanan. Pengarahan pola makan
merupakan salah satu bagian perawatan yang diperlukan untuk pemakai gigi tiruan.
Efek tidak adanya gigi pada gizi dan status kesehatan merupakan kasus kesehatanyang penting, tapi sering diabaikan. Penggunaan gigi tiruan lengkap dapat memiliki efek
merugikan pada kesehatan mulut dan jaringan pendukung gigi tiruan. Menurunnya
kemampuan mengunyah dapat mengarah pada perubahan pemilihan makanan untuk pasien
dengan resiko status nutrisi yang terganggu, khususnya pada pasien lanjut usia yang
menggunakan gigi tiruan lengkap
Dampak kesehatan mulut pada gizi pemakai gigi tiruan
Kesehatan mulut merupakan faktor penting bagi gizi seseorang. Terdapat potensi
yang jelas bahwa kondisi mulut dan gigi memiliki efek merugikan pada gizi pasien.Berdasarkan studi, dilaporkan bahwa satu dari lima orang tua memiliki keadaan mulut yang
menghalangi mereka memakan makanan yang mereka pilih, 15% membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk menghabiskan makanan mereka dan kenikmatan makanan tersebut
berkurang karena kondisi mulut mereka, 5% menghindari makan makanan tertentu karena
masalah pengunyahan.
Gejala sisa dari perawatan dengan gigi tiruan penuh mungkin memiliki efek
merugikan pada kesehatan mulut dan jaringan pendukung gigi tiruan. Efeknya dapat berupa
efek langsung maupun tak langsung. Efek langsung dapat berupa : stomatitis, iritasi,
hiperplasia, ulkus traumatik, flabby ridge, resorpsi residual ridge, ulserasi mukosa, persepsirasa yang berubah, sindrom mulut terbakar dan tersedak. Efek tidak langsung berhubungan
dengan berkurangnya kemampuan mengunyah disertai berkurangnya fungsi dan kapasitas
keseluruhan dari tubuh. Berlanjutnya menu makanan yang tidak cukup dapat mengarah ke
berkurangnya toleransi jaringan ,sehingga menyebabkan adaptasi gigi tiruan yang kurang
baik.
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 2/15
2 | P a g e
Faktor-faktor yang mempengaruhi menu makanan dan status gizi
Efek gigi tiruan pada status nutrisi berbeda-beda tiap individu. Rusaknya keadaan
dalam mulut mempengaruhi makanan dan gizi karena perubahan kemampuan mengecap,
menggigit, mengunyah dan menelan makanan. Gigi tiruan mempunyai efek yangmerugikan pada kemampuan mengunyah. Para orang tua cenderung menggunakan lebih
banyak kekuatan dan mengunyah lebih lama sebelum bisa menelannya. Berdasarkan studi,
efisiensi mastikasi pada pengguna gigi tiruan penuh sekitar 80% lebih rendah daripada
orang dengan gigi yang lengkap.
Sensitivitas rasa akan menurun dan sulit untuk menemukan makanan dalam mulut
karena palatum tertutup seperti pada kasus gigi tiruan penuh pada rahang atas dan masalah
ini akan semakin parah pada kasus gigi tiruan penuh. Jika dibandingkan dengan persepsi
sensoris orang dewasa bergigi atau pengguna gigi tiruan sebagian lepasan, perkiraan rasa,
penerimaan tekstur makanan dan kemudahan mengunyah pada pengguna gigi tiruanlengkap adalah yang terendah. Ketidakmampuan membedakan kualitas sensori makanan
mengurangi kenikmatan pasien untuk makan sehingga menyebabkan asupan kalori
berkurang.
Kenyamanan penggunaan gigi tiruan tergantung pada kemampuan atau efek
pelumas dari saliva dalam rongga mulut. Xerostomia juga dapat mengganggu retensi gigi
tiruan lengkap dan menyebabkan kesulitan dalam mengunyah dan menelan sehingga dapat
mempengaruhi pemilihan makanan dan hal inilah yang berperan dalam terjadinya status
gizi buruk. Masalah dalam pelumasan, pengunyahan, pengecapan, dan penelanan makanan
berperan dalam manifestasi penuaan fisiologis dan psikologis.
Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan sehubungan dengan xerostomia
ini,seperti yang dilakukan oleh Rhodus dan Brown dilaporkan bahwa rasa dan persepsi
makanan berkurang secara signifikan pada lansia yang memiliki xerostomia. Pada
penelitian Locker pada populasi lansia, dilaporkan hampir seperlima partisipan mengalami
kekeringan. Mereka mengeluhkan beberapa gejala, seperti rasa yang tidak enak pada
mulut, sensasi terbakar pada lidah dan beberapa tempat pada mulut,rasa sakit yang timbul
dari gigi tiruan dan sulit menelan.
Penelitian juga mengindikasikan bahwa hilangnya gigi menyebabkan menurunnyafungsi pengunyahan bahkan setelah gigi tiruan dipakai. Menurunnya kemampuan
pengunyahan menyebabkan perubahan pemilihan makanan dengan resiko rusaknya statusgizi pasien. Beberapa orang mengatasi penurunan kemampuan pengunyahan dengan
memilih makanan yang dimasak daripada makanan segar. Yang lainnya menyingkirkan
beberapa jenis makanan dari menu mereka. Terdapat bukti bahwa orang menyesuaikankehilangan gigi dengan mengubah pola makan untuk mengatasi kesulitan makan yang
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 3/15
3 | P a g e
semakin meningkat walaupun fungsi mastikasi sudah digantikan dengan gigi tiruan.
Keadaan pengunyahan selanjutnya berpengaruh pada kelainan gastrointestinal.
Papas dkk. melaporkan bahwa pengguna gigi tiruan penuh mengkonsumsi kalori
lebih kecil dan beberapa zat gizi dalam jumlah yang lebih rendah daripada orang yangmenggunakan gigi tiruan sebagian atau yang tidak menggunakan. Greksa dkk.menyimpulkan yang memakai gigi tiruan penuh mengkonsumsi vitamin A dan C lebih
sedikit daripada yang memiliki gigi. Norlen dkk. menyatakan wanita yang tidak bergigi
asupan lemak yang tinggi dan konsumsi kopi yang lebih tinggi daripada yang memilikigigi.
Berbagai macam penelitian melibatkan faktor makanan dalam penyebab dan
pencegahan penyakit-penyakit penting, termasuk kanker, penyakit jantung koroner, katarak.Pengukuran biokimia dari plasma askorbat dan plasma retinol berhubungan dengan status
gigi-geligi. Namun, status gigi tidak secara signifikan berhubungan dengan pengukuran
histologis dan biokimia untuk zat gizi kunci lainnya yang pasokannya bervariasi sesuaikesehatan mulut. Hubungan antara status gigi dan vitamin C sepertinya jelas dan penting
untuk kesehatan umum. Jumlah plasma askorbat dan plasma retinol yang kurang ini dapat
mengganggu kulit dan penglihatan. Berkurangnya vitamin C dapat dihubungkan dengankatarak.
Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lansia tak bergigi memiliki prevalensi tipeII diabetes lebih tinggi daripada yang memiliki gigi atau yang tidak memiliki sebagian gigi.
Laki-laki tak bergigi mengkonsumsi buah, sayuran dan serat lebih sedikit dibandingkan
dengan laki-laki bergigi dan wanita tak bergigi memiliki konsumsi lemak lebih tinggi
daripada wanita bergigi. Kurangnya konsumsi serat dapat mengarah pada bertambahnya
resiko kolorektal adenoma. Makanan mengandung lebih sedikit sayuran dan kurang karotinserta serat berhubungan dengan bertambahnya resiko kanker dan penyakit jantung. Fungsi
mulut yang kurang baik dapat menjadi faktor resiko untuk patologi gastrointestinal.
Resiko penyakit jantung juga bertambah pada pasien tak bergigi. Johanansson dkk.
membandingkan pola makan dan tingkat faktor resiko kardiovaskular pada individu usiamenengah yang tak bergigi dan individu dengan usia dan jenis kelamin yang sama dengan
gigi asli. Mereka melaporkan bahwa pasokan energi tidak berbeda dalam dua kelompok itu,
tapi laki-laki dan perempuan tak bergigi makan lebih banyak makanan ringan/camilanmanis dibandingkan dari yang memiliki gigi. Selanjutnya, laki-laki dan wanita tak bergigi
menjadi lebih gemuk dan memiliki konsentrasi serum HDL-kolesterol lebih rendah. Penulis
mendukung hipotesis bahwa individu dewasa tak bergigi memiliki lebih banyak faktorresiko penyakit jantung.
Petunjuk pedoman nutrisi
Pedoman pola makan, berdasarkan penilaian riwayat gizi dan makanan, pasien tak
bergigi seharusnya menjadi bagian utuh dari perawatan komprehensif prostodontik.
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 4/15
4 | P a g e
Untuk mengembangkan kualitas pola makan, pasien yang sedang dalam
perawatan prostodontik membutuhkan konseling diet. Tujuan utama konseling diet
untuk pasien ini adalah untuk mengoreksi ketidakseimbangan dalam pasokan gizi
yang mengganggu tubuh dan kesehatan mulut. Ini termasuk memperoleh riwayat
gizi, mengevaluasi pola makan, mendidik pasien tentang komponen makanan yang
penting untuk kesehatan mulut, memotivasi pasien untuk mengembangkan diet, dan
follow up untuk mendukung usaha pasien untuk merubah prilaku makan.
Pasien pemakai gigi tiruan yang lebih suka makanan lunak seperti donat, kue,
kue kering dan biskuit, yang tinggi gula sederhana dan lemak, harus disarankan
mengenai pentingnya buah,sayur, gandum dan sereal dalam pola makan teratur.
Komponen penting kompleks karbohidrat adalah serat, yang memberikan fungsi
normal usus, respon glikemik lebih rendah, dapat mengurangi kolesterol dan diduga
mencegah penyakit divertikular.
Tujuan nutrisi untuk pasien pengguna gigi tiruan adalah untuk memakan
berbagai macam makanan, termasuk protein, produk susu, buah-buahan, sayuran,
gandum dan sereal serta untuk membatasi pasokan garam, lemak dan gula. Harus
didorong juga untuk mengkonsumsi air, jus dan susu.
Perawatan gizi ini harus menjadi bagian yang utuh dari keseluruhan
perawatan prostodontik. Pelayanan kesehatan komprehensif dari pengguna gigi
tiruan membutuhkan komunikasi dan koordinasi pelayanan. Kompleksitas ini
menuntut bahwa dokter gigi harus mengkonsul pada ahli gizi untuk memastikan
kesehatan gizi yang baik dan perawatan yang efektif.
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 5/15
5 | P a g e
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap orang dalam berbagai macam usia dan latar belakang sosial memiliki variasi
frekuensi kehilangan gigi, kemungkinan disebabkan perawatan gigi yang berbeda
sebelumnya, maupun prilaku menyikat gigi masing-masing orang. Kehilangan gigi
sebagian maupun seluruhnya dapat mempengaruhi fungsi fisik, psikologis, sosial, dan
pengunyahan, serta kesehatan umum.
Efek Keadaan Tak Bergigi
Hilangnya gigi dapat menyebabkan perubahan baik secara estetik maupun
biomekanik yang sifatnya merusak. Keadaan ini menjadi lebih parah pada keadaan dimana
sudah tidak ada gigi-geligi dan semua ligament periodontal telah hilang.
Kehilangan gigi-geligi juga dapat menyebabkan perubahan pada pola makan
seseorang yaitu penurunan kemampuan mengunyah dan makan. Ini dapat menyebabkan
pola makan yang tidak sehat yaitu sedikit buah dan sayuran tapi lemak dan gula semakin
banyak. Dengan adanya penggunaan gigi tiruan, stabilitas dari gigi tiruan tersebut
merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan mengunyah, dan merupakan salah satu
parameter yang dibutuhkan untuk mengembangkan diet dan kualitas hidup. Terdapat bukti-bukti bahwa pasokan gizi pasien tak bergigi mengurangi fungsi sistem imun dan perbaikan
tubuh, sehingga menjadi kondisi yang tepat untuk perkembangan penyakit sistemik.
Penyakit sistemik, penyakit yang menyerang ke dalam tubuh, dan atau efek samping
pengobatan penyakit juga memberikan dampak ke kawasan mulut. Bisa berupa peningkatan
risiko penyakit rongga mulut, penurunan aliran ludah, mempengaruhi sensasi rasa dan bau,
nyeri orofasial, pertumbuhan berlebihan ginggiva, resorpsi tulang alveolar, dan mobilitas
gigi.
Kehilangan gigi meningkat seiring dengan bertambahnya usia akibat efek kumulatif
dari karies, penyakit periodontal, trauma atau kegagalan perawatan gigi. Kehilangan gigimempunyai dampak emosional, sistemik dan fungsional. Dampak emosional dapat berupa
kehilangan kepercayaan diri, keterbatasan aktivitas seperti mengunyah dan berbicara serta
perubahan pada penampilan. Dampak sistemik dapat menyebabkan penyakit pada
gastrointestinal terkait dengan kasus kesehatan rongga mulut yang buruk, penyakit
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 6/15
6 | P a g e
kardiovaskular maupun osteoporosis. Dampak fungsional yaitu dapat berupa gangguan
pada proses bicara dan pengunyahan.
Terganggunya proses pengunyahan akibat kehilangan gigi dapat mempengaruhi
pemilihan makanan sehingga terjadi perubahan terhadap pola asupan zat gizi sehinggadapat berpengaruh terhadap status gizi. Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan
refleksi dari apa yang kita makan sehari-hari. Menurut Depkes RI tahun 2003 status gizi
merupakan keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan
absorpsi yang diukur dari berat badan dan tinggi badan dengan perhitungan Indeks Massa
Tubuh (IMT). Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang. Artinya, banyak
dan jenis makanan yang kita makan harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengan
mempunyai status gizi yang baik memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan
hidup lebih panjang
Pengaruh Nutrisi
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
melakukan kegiatan metabolismenya. Nutrisi mempunyai pengaruh utama pada proses
penuaan. Ini mempengaruhi environment serta fungsi normal sel-sel. Meskipun peran diet
dan nutrisi dalam mempertahankan system pengunyahan belum dikethui secara mendalam,
pengalaman klinis menunjukkan bahwa jaringan rongga mulut pasien lanjut usia sering
bereaksi terhadap suplemen nurtrisi dan diet terselubung (diet tidak terprogram). Masalah
tentang nutrisi sering berkaitan dengan factor fisik dan social. Pada umumnya makanan
nutrisi mahal dan sulit menyediakannya. Karena itu, orang yang tinggal sendiri dan terikatpada pengahasilan tetap, cenderung menghindari makanan tinggi protein. Juga terlihat
bahwa manula memiliki kecendrungan mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat dan tepung
dan sedikit protein.
Penuruan sensasi pengecap dan pembau sering dihubungkan dengan kehilangan
selera. Pada kebanyakan manula kesukaran yang dihadapi dalam mendapatkan makanan
yang bergizi, serta merta menutupi minat dan semangat mereka. Selain itu, perubahan pada
usus besar menurunkan kemampuan pencernaan dan absorbsi makanan yang dikomsumsi.
Kekurangan protein adalah salah satu dari kelainan nutrisi yang paling sering
dijumpai pada manula. Jumlah protein yang mencukupi perlu untuk mempertahankan dan
memperbaiki jaringan lunak dan jaringan keras. Nitrogen dan asam amino yang diperoleh
dari protein sangan diperlukan untuk sintesis hormone, enzim, plasma protein dan
hemoglobin. Pada rongga mulut, kekurangan protein sering dikaitkan dengan degenerasi
jaringan ikat gigiva, membrane periodontal dan mukosa pendukung basis gigi tiruan.
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 7/15
7 | P a g e
Kekurangan protein sering juga dikaitkan dengan percepatan dan kemunduran tulang
alveolus dan linggir.
Perawatan Gizi bagi pemakai Gigi Tiruan
Kehilangan gigi, ataupun gigi tiruan yang menyakitkan saat dipasang dapat
menghalangi pasien untuk memakan makanan favorit mereka, juga membatasi pasokan gizi
yang penting. Berkurangnya kemampuan mengunyah, takut tersedak, dan iritasi mukosa
saat sisa makanan masuk ke bawah gigi tiruan dapat mempengaruhi pemilihan makanan
dari pemakai gigi tiruan tersebut.
Gejala klinis malnutrisi sering dapat diamati lebih dahulu pada ronggamulut.Karena adanya penggantian sel yang cepat (setiap 3 sampai 7 hari) dalam mulut,
pasokan nutrisi sehari-hari yang seimbang dibutuhkan untuk perbaikan epitelium rongga
mulut. Nutrisi yang kurang dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan angular
cheilitis, glossitis, dan penyembuhan jaringan yang lambat.
Status gigi-geligi dapat mempengaruhi kemampuan makan dan selanjutnya kualitas
diet. Pada orang tua, masalah kesehatan mulut dapat mengarah pada berkurangnya berat
badan, dan indeks massa tubuh yang kurang.
Pedoman pola makan, berdasarkan penilaian riwayat gizi dan makanan, pasien tak bergigi
seharusnya menjadi bagian utuh dari perawatan komprehensif prostodontik. Dukungan dari
nutrisi akan mengembangkan toleransi mukosa terhadap gigi tiruan baru dan mencegah
penolakan terhadap gigi tiruan.
Pengaruh keadaan gigi-geligi pada Asupan Makanan
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 8/15
8 | P a g e
Pemilihan makanan untuk orang tua lanjut usia berhubungan dekat dengan keadaan
gigi dan efiensi pengunyahan. Walaupun gigi yang masih lengkap tidak selamanya bisa
menjaga kesehatan gizi, kehilangan gigi membuat orang tua memilih makanan rendah nilai
gizinya.
Umur, fungsi mulut, adekuat saliva dan jumlah dari gigi yang beroklusi dalam
mulut menentukan kemampuan mengunyah tiap individu. Bila dibandingkan dengan gigi
asli, orang dengan gigi tiruan penuh lepasan membuat kemampuan mengunyah menurun.
Pengguna gigi tiruan harus mengunyah lebih kuat dan lebih banyak untuk bisa menelan
makanan. Bahkan dengan mengunyah lebih banyak, kebanyakan gigi tiruan tidak bisa
menghancurkan makanan menjadi partikel kecil sama halnya dengan gigi asli.
Tekstur dan kekerasan makanan lebih menentukan penerimaan makanan
pada pasien pengguna gigi tiruan daripada rasa dan baunya. Pada umumnya,
pasokan makanan keras ( sayuran mentah atau buah, daging berserat, roti kering,biji-bijian, dan kacang-kacangan) berkurang, dan pasokan makanan lunak (daging
sapi, roti, sereal,kue kering, buah kaleng, dan sayur-sayuran) meningkat. Perubahan
pemilihan makanan ini apakah berdampak negatif terhadap status gizi pasien,
tergantung pada kepadatan nutrisi pada makanan pengganti, tapi makanan lunak
lebih rendah nutrisinya dan rendah serat. Contohnya, mengganti steak dengan daging
sapi memberikan gizi yang sama, tapi mengganti saus apel untuk salad sayur
memberikan pasokan gizi yang lebih rendah.
Kenyamanan dalam menggunakan gigi tiruan tergantung pada kemampuan
pelumasan saliva dalam mulut. Bila mukosa mulut kering, akan sulit mengunyah,retensigigi tiruan berkurang, dan terasa nyeri pada mukosa serta terjadi ulserasi. Aliran saliva
membantu pengunyahan, pembentukan bolus makanan,penelanan, dan pencernaan,karena
merupakan kontributor utama kenyamanan makan.
Tujuan pengunyahan adalah untuk mengurangi ukuran sehingga makanan bisa
ditelan dan untuk meningkatkan permukaan makanan yang tampak untuk enzim
pencernaan. Seseorang dengan kemampuan mengunyah yang tidak baik sering menelan
makanan dengan ukuran yang lebih besar.
Kebutuhan gizi dan keadaan orang usia lanjut
Terdapat perbedaan yang besar antara kebiasaan makan dan pasokan makanan
untuk orang lanjut usia. Kebutuhan nutrisi untuk orang dewasa bervariasi tergantung status
gizi dan tingkat aktivitas fisik. Kebutuhan energi berkurang sejalan dengan usia karena
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 9/15
9 | P a g e
berkurangnya metabolisme dan aktivitas fisik. Karena penuaan, massa tubuh digantikan
dengan lemak. Karena itu, asupan kalori yang dibutuhkan menjadi labih rendah. Saat
asupan kalori rendah, penting untuk mengkonsumsi makanan berzat gizi tinggi seperti
kacang-kacangan, sup sayuran, buah-buahan, produk susu rendah lemak, serta roti gandum
dan sereal. Ini menyediakan vitamin, mineral dan serat yang cukup. Pasien pemakai gigi
tiruan yang lebih suka makanan lunak seperti donat, kue, kue kering dan biskuit, harus
disarankan tentang pentingnya buah, sayur, gandum, dan sereal.
Kekurangan nutrisi khususnya vitamin pada lansia dapat menimbulkan gejala-gejala pada
rongga mulut. Berikut adalah tabel gejala-gejala kekurangan nutrisi pada rongga mulut.
Nutrisi yang kurang Gejala di rongga mulut
Protein Aliran saliva berkurangKelenjar parotis membesar
Vitamin B kompleks, zatbesi
Pada bibir :Cheilosis
Angular stomatitis
Angular scarsInflamasi
Pada lidah :
Edema
lidah magentaAtrofi papilla filiformis
Sensasi terbakar
Rasa sakit
Pucat
Vitamin C Mukosa mulut edemaTender gingival
Perdarahan spontan
gingival
Perdarahan pada papillainterdental
Suplemen vitamin dan Herbal
Mengkonsumsi berbagai jenis makanan merupakan cara terbaik untuk memperolehkeseimbangan nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan. Diet yang bervariasi juga
mengurangi resiko penyakit kronis. Bioavailabilitas vitamin dan mineral juga dipengaruhi
oleh penyakit yang sudah ada, oabt-obatan, pasokan serat, status emosional,dan stress.
Obat-obatan juga dapat mempengaruhi pencernaan dan penyerapan. Orang yang menelan
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 10/1
10 | P a g e
aspirin beberapa kali sehari lebih membutuhkan zat besi, vitamin C, dan asam folat. Orang
yang mengkonsumsi kortikosteroid dan obat diuretik membutuhkan lebih banyak kalsium.
Suplemen herbal mempunyai efek langsung pada hasil pencabutan gigi sebelum
insersi gigi tiruan. Obat-obatan Herbal merupakan obat yang mempunyai efek samping danharus digunakan dengan hati-hati.
Dibawah ini merupakan faktor resiko untuk malnutrisi pada pasien pemakai gigi tiruan :
Makan kurang dari 2 kali sehari
Sulit mengunyah dan menelan
Berat badan naik atau turun secara tiba-tiba lebih dari 10 lb dalam 6 bulan terakhir
Pasien dalam perawatan kemoterapi atau radioterapi
Gigi tiruan longgar atau luka di bawah gigi tiruan
Lesi oral (glossitis, Cheilosis, atau lidah terbakar)
Mandibula teresorbsi parah
Pecandu alkohol dan obat-obatan
Tidak mampu membeli makanan, memasak, atau memberi makan diri sendiri
Konseling gizi pasien dalam perawatan prostodontik
Kualitas diet pasien pengguna gigi tiruan dapat ditingkatkan dengan konseling gizi.Satu harapan pasien yang menginginkan gigi tiruan baru adalah supaya mereka dapat
memakan lebih banyak macam makanan. Pasien seperti ini kemungkinan lebih cepat
mengerti pada saran untuk mengembangkan komposisi diet mereka. Pasien yang akan
memakai gigi tiruan harus diamati dengan teliti mengenai faktor resiko nutrisinya sejak dari
kunjungan pertama sehingga konseling dan follow up dapat berjalan selama proses
perawatan.
Tujuan utama dari konseling diet bagi pasien prostodontik adalah untuk
memperbaiki ketidakseimbangan pasokan makanan yang dapat mengganggu tubuh
dan rongga mulut. Dokter gigi tidak mendiagnosis spesifik defisiensi nutrisi, tapiuntuk menentukan kecukupan gizi dari diet pasien.
Untuk menyediakan perawatan nutrisi bagi pengguna gigi tiruan ikuti beberapa
tahap ini :
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 11/1
11 | P a g e
Catat riwayat nutrisi dan catatan akurat mengenai asupan makanan dalam
periode 3 sampai 5 hari atau isi formulir frekuensi makan
Evaluasi diet, nilai resiko nutrisi
Ajarkan mengenai komponen diet yang akan mendukung mukosa mulut,
kesehatan tulang, dan kesehatan tubuh
Bantu pasien memperoleh tujuan mengingkatkan diet
Follow up untuk mendukung pasien dalam usahanya mengubah kebiasaan
makan
Petunjuk Nutrisi untuk pasien dalam perawatan prostodontik :
1. Makan bermacam-macam makanan
2. Membuat diet (menu makanan) terdiri dari karbohidrat kompleks (buah-buahan,sayuran, roti gandum, dan sereal)
3. Makan paling kurang lima porsi buah dan sayuran secara teratur
4. Pilih ikan, unggas, daging , telur, dan kacang polong setiap hari
5. Makan empat porsi makanan kaya kalsium secara teratur
6. Batasi pasokan produk roti yang tinggi lemak dan gula sederhana
7. Makan delapan gelas air, jus atau susu secara teratur
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 12/1
12 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan jurnal yang kami dapatkan dengan judul “ Nutritional Status in Denture
Wearers”, Kami mendapatkan beberapa informasi mengenai pentingnya kesehatan mulut
khususnya individu yang sudah tak memiliki gigi dan dalam perawatan gigi tiruan penuh
bagi nutrisi tubuh. Kesehatan mulut ini dapat sangat berpengaruh pada kesehatan, bahkan
berhubungan dengan penyakit-penyakit sistemik yang cukup berbahaya. Ini semua sangat
berhubungan dengan asupan nutrisi dari pasien tersebut, karena asupan nutrisi inilah yang
berperan dalam sistem pertahanan dan perbaikan tubuh.
Berdasarkan Landasan teori yang kami dapatkan dari beberapa sumber, penjelasan
yang ada di dalamnya tidak berbeda dengan pembahasan jurnal yang kami dapatkan.
Keduanya secara khusus membahas mengenai dampak yang bisa ditimbulkan akibat
perubahan fungsi mastikasi yang pada akhirnya dapat merubah pola makan seseorang
menjadi lebih buruk.
Penekanan pada materi ini adalah karena digantinya gigi-geligi yang sudah tidak
ada ini dengan gigi tiruan menyebabkan menurunnya kemampuan mastikasi, mengecap,menggigit, dan menelan makanan. Ini dapat menyebabkan pasien pemakai full denture ini
sulit untuk menghancurkan makanan sampai menjadi cukup kecil agar mudah dicerna,
sehingga makanan-makanan tersebut sering tidak dikunyah dengan baik sebelum ditelan.
Ini dapat berpengaruh pada kelainan sistem pencernaan. Selain itu, karena makanan sulit
dikunyah, pasien seringkali menghindari makanan-makanan keras seperti sayuran mentah
atau buah, daging berserat, roti kering, biji-bijian dan kacang-kacangan yang kaya nutrisi
dan beralih pada makanan-makanan lunak yang pada umumnya tinggi lemak dan gula
sederhana.
Dalam jurnal juga disinggung sedikit tentang kekeringan saliva atau lebih dikenalsebagai xerostomia. Disini dijelaskan bahwa gigi tiruan tidak dapat mendapatkan retensi
yang baik akibat kelainan ini. Akibatnya, pasien menjadi kurang nyaman menggunakan
gigi tiruan tersebut dan akhirnya membuat pasien kesulitan dalam melakukan mastikasi dan
penelanan makanan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa lubrikasi saliva sangat penting
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 13/1
13 | P a g e
untuk menjaga retensi gigi tiruan,serta menjaga kondisi di bawah gigi tiruan agar tetap
nyaman bagi pasien.
Beberapa penelitian yang melibatkan faktor makanan sebagai penyebab dan
pencegahan penyakit-penyakit penting juga dipaparkan dalam jurnal ini. Dalam hal ini yangcukup jelas yaitu adanya hubungan antara vitamin C yang berhubungan dengan terjadinya
katarak karena berkurangnya plasma askorbat dan plasma retinol dapat mengganggu kulit
dan penglihatan. Ada pula pengaruh adanya gigi-geligi terhadap prevalensi Diabetes tipe II,
dimana lansia yang tak bergigi lebih tinggi prevalensinya untuk mengidap diabetes. Ini
dimungkinkan karena asupan gizi yaitu lansia yang tak bergigi akan lebih sering
mengkonsumsi makanan-makanan lunak yang sebagian besar mengandung gula sederhana
yang bisa menumpuk dan mengarah pada diabetes tipe II. Hubungan dengan penyakit
kardiovaskular yaitu karena pengguna gigi tiruan lebih cenderung memakan makanan
lunak, dalam hal ini camilan snack daripada yang memiliki gigi asli sehingga lebih tinggi
resiko penyakit jantung.
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 14/1
14 | P a g e
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan kami di atas, kami mendapatkan kesimpulan bahwa
penggunaan gigi tiruan memang penting untuk memulihkan sistem mastikasi yang menurun
akibat hilangnya gigi-geligi. Walaupun begitu, perawatan dengan gigi tiruan ini tidak akan
bisa memperoleh hasil yang diharapkan jika tidak diikuti dengan pemasukan nutrisi yang
penting bagi pemakainya, khususnya bagi orang berusia lanjut (lansia).
Bagi para dokter gigi, melakukan konseling diet (pola makan) bagi pasien kita
merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam perawatan prostodontik ini. Dengan
bantuan nutrisi-nutrisi yang penting dan seimbang bagi pasien dapat membantu tercapainya
perawatan yang efektif sehingga pasien bisa merasa nyaman tanpa adanya gangguan-
gangguan yang dapat mengarah ke penyakit sistemik lainnya.
Kelainan yang terjadi dalam tubuh kita banyak berasal dari rongga mulut kita,
dalam hal ini berhubungan dengan pasokan nutrisi yang merupakan kunci pertahanan dan
perbaikan tubuh kita. Pemberian nutrisi yang penting adalah kunci untuk menghindari
kelainan-kelainan tersebut.
5/12/2018 Nutritional Status in Denture Wearers-makalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/nutritional-status-in-denture-wearers-makalah 15/1
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Eckert.Jacob.Fenton.Mericske.Stern. “Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients
Zarb-Bolender Twelfth Edition”.CV.Mosby. 2000.
Tarigan,S. “Pasien Prostodonsia lanjut usia : Beberapa pertimbangan dalam perawatan”.
Medan, Sumatera Utara. 2005.
Darita,S. “Hubungan Status Gizi Dengan Kehilangan Gigi”.Universitas Sumatera Utara.
2011.
R.E. Nowjack-Raymer,A. Sheiham.Association of Edentulism and Diet and Nutrition in USAdults. J Dent Res 82(2):123-126, 2003
Townshend,L. Denture wearer’s Oral Health affect systemic health. Dental Tribune UK
Edition. 2010
Republika Online, 2010, Masalah Gigi dan Mulut Lansia [online]
http://republika.co.id:8080/koran/105/101065/Masalah_Gigi_dan_Mulut_Lansia,
diakses tanggal 18 September 2011)
PasarKreasi.com, 2011, Efek Dari Kehilangan Gigi [online]
http://www.pasarkreasi.com/news/pdf/edutainment/1033, diakses tanggal 18
September 2011)