OAI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/27/2018 OAI

    1/27

    OAI Obat asli Indonesia

    OAI (Obat Asli Indonesia)atau obat tradisional Indo-

    nesia atau Jamudigunakanoleh bangsa Indonesia un-

    tuk pengobatan tradisionalsejak jaman dulu sampaisekarang.

  • 5/27/2018 OAI

    2/27

    Selain Obat Asli Indonesia juga

    dikenal Pengobatan Tradisional

    China(Traditional Chinese Me-

    dicine/ TCM) dan PengobatanTradisionaldi India, Ayur Vedha

    yang usianya diperkirakan sudahdikembangkan sekitar 2500 tahun

    sebelum tahun Masehi.

  • 5/27/2018 OAI

    3/27

    TCMdidasari teoriYing Yang.Teori

    Ying Yangadalah falsafah alamiah

    yang meliputisegala aspek kehidup-

    an manusia dan alam semesta, kea-

    daan lingkungan, fisiologi dan organ

    manusia, patologi,cara pemeriksaan

    dan diagnosis, cara terapi, penilaian

    prognosis. Semuanya dijelaskan de-

    ngan dasar keseimbanganYing Yang.

  • 5/27/2018 OAI

    4/27

    PengobatanAyurveda.ArtiAyurveda

    Ialah Ilmu tentang hidup(Sience ofLife), menyangkut kehidupan individu

    dari segi sosial, agama dan moral de-

    ngan landasan teori Pancamahabutha(lima unsur dasar alam: kasa, wayu,ag-

    ni, jala dan bumi) dan Tridosa. Pengo-

    batan Ayurveda menjadi dasar Pe-

    ngobatanTradisional Bali.

  • 5/27/2018 OAI

    5/27

    Obat Asli Indonesiadibuat ataudiproduksi dari bahan alam, se-

    bagian besar dari bahan tumbuhan(bahan nabati) dan sebagai penge-tahuan berlandaskan empiriatau

    pengalaman. Dalam perkembang-annya didukung oleh Pemerintah

    ialah Kementerian Kesehatan.

  • 5/27/2018 OAI

    6/27

    Usaha pengembangan OAI/jamu dilaku-

    kan dengan:

    1.Pembuatan peraturan perundang-undang-

    an mengenai OAI, baik mengenai produksi,pengawasan, penelitian dan pengembang-

    annya2.Penulisan dan penerbitan buku-buku ten-

    tang obat tradisional, bahan-bahan untukpembuatan OAI dan persyaratannya.

    .

  • 5/27/2018 OAI

    7/27

    OAI harus memenuhi persyara-

    tan SEQ (Safety, Efficacy, Quality)1.Aman untuk digunakan

    2.Berkhasiat atau bermanfaat

    sebagai obat

    3.Harus terjamin mutunya

  • 5/27/2018 OAI

    8/27

    Pengembangan dan Pengawasan

    dilakukan oleh Pemerintah(Kemen-terian Kesehatan dan Badan POM)

    bertugas untuk mengawasi dan me-

    ngembangkan OAI, baik mengenaiproduksi, peredaran maupun peng-

    gunaannya oleh masyarakat.

  • 5/27/2018 OAI

    9/27

    Peraturan perundang-undangan

    untuk OAI:Perundang-undangan menyangkut

    cara-cara produksi, peredaran dan

    penggunaan OAI serta pengawas-annya. Juga dilakukan penelitian

    dan pengembangan OAI yang lebih

    bermutu dan terjamin khasiat dan

    keamanan bagi pemakainya.

  • 5/27/2018 OAI

    10/27

    Perkembangan OAIIndonesia sangat kaya bahan tum-

    tumbuhan. Sejak jaman dulu rakyat

    Indonesia sudah memanfaatkan

    kekayaan alam ini sebagai bahanobat tradisional/jamu berdasarkan

    empiri atau pengalaman.

  • 5/27/2018 OAI

    11/27

    Sejak jaman kemerdekaan perkembang-

    an penelitian dan pengembangan obat

    tradisional Indonesia didukung olehPemerintah namun perkembangannya

    sangat lamban, terutama karena kurang-

    nya dana penelitian yang tersedia dansangat kurangnya tenaga peneliti dan

    fasilitas lembaga (laboratorium) peneli-tian tumbuhan obat yang potensial.

  • 5/27/2018 OAI

    12/27

    Program Saintifikasi Jamu

    Sejak tahun 2010 Kementerian Kesehatan

    membuat program Saintifikasi Jamu dengan

    menerbitkan Permenkes No.003/2010 se-

    gai usaha pembuktian ilmiah jamu yang

    penggunaannya sejak dulu secara empiris,

    akan diteliti melalui penelitian berbasis pe-

    layanan kesehatan.

  • 5/27/2018 OAI

    13/27

    Pemerintah mendorong terbentuknyaja-

    ringan dokter, dokter gigi dan tenaga

    kesehatan lainnyauntuk melakukan pe-

    nelitian dalam ruang lingkup upaya pre-

    vent i f , promot i f, rehabil i tat i f melalui

    penggunaan jamu yang sudah ter jamin

    keamanan , khasiatdanmutunyasesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

  • 5/27/2018 OAI

    14/27

    Dalam menangani dokter atau dokter gigi

    wajib mendiskusikan penyakit pasiennya

    dengan dokter atau dokter gigi klinik jamu

    yang merujuknya. Bila diperlukan dokter

    atau dokter gigi yang mengirim rujukan

    atau yang menerima rujukan bisa konsul-

    tasi kepada Komisi Daerahatau Komisi

    Nasional Saintifikasi Jamu.

  • 5/27/2018 OAI

    15/27

    Dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan

    lainnya yang memberikan pelayanan jamupada pelayanan kesehatan jamu harus me-

    miliki Surat Tanda Registrasi(STR), surat

    izin praktik, surat bukti registrasitenagapengobat komplementer dan alternatif

    (SBR-TPKA)dan surat tugas tenaga pe-

    ngobat komplementer-alternatif (ST-

    TPKA/SIK-TPKA)

  • 5/27/2018 OAI

    16/27

    Tenaga kesehatan yang melakukan pe-

    nelitian berbasis pelayanan jamu harus

    melakukan pencatatan dalam rekam

    medis (medical record). Rekam medis

    ini dibuat dengan pedoman di fasilitas

    kesehatan dengan pelayanan jamu. Se-

    mua kegiatan dilaksanakan sesuai de-

    ngan peraturan perundang-undangan.

  • 5/27/2018 OAI

    17/27

    Pembinaan dan Pengawasan Saintifikasi

    Jamu dilaksanakan oleh Menteri, Kepdin-kes Provinsi, Kepdinkes Kab/Kota.

    Menkes membentuk Komnas Saintifiksi

    Jamu yang membina dan mengkoordinasiuniversitas dan organisasi profesi dalam

    dan luar negeri yang meneliti jamu serta

    bidang produksi jamu.

  • 5/27/2018 OAI

    18/27

    Permenkes no.6 tahun 2012 tentang In-

    Dustri dan Usaha Obat Tradisional

    mengatur tentang UKOT (Usaha Kecil

    Obat Tradsional), UMOT (Usaha Mikro

    Obat Tradisional), IOT (Industri Obat

    Tradisional) dan IEBA (Industri Ekstrak

    Bahan Alam). Juga Usaha Jamu Ra-

    cikan dan Jamu Gendong.

  • 5/27/2018 OAI

    19/27

    IOT dan IEBA didirikan oleh badan hukum

    PT atau Koperasi, pendiriannya harus di

    lokasi yang bebas pencemaran dan tidak

    mencemari lingkungan dan wajib memiliki

    ijin Menkes dan harus memenuhi peraturan

    perundang-undangan di bidang penana-

    man modal. Peraturan ini tidak berlaku un-

    tuk usaha jamu gendong dan jamu racikan

  • 5/27/2018 OAI

    20/27

    Ijin UKOT diberi dari Kepdinkes Provinsi dan

    pemeriksaan persiapan untuk perijinan dila-

    kukan oleh Dinkes Kab/Kota. UKOT boleh

    berproduksi sediaan kapsul dan/atau cairan

    obat dalam, memiliki Apotheker sebagai pe-

    nanggungjawab yang bekerja penuh, me-

    menuhi persyaratan CPOTB dan memiliki

    sertifikat CPOTB dari Kepala BPOM.

  • 5/27/2018 OAI

    21/27

    Ijin UMOT dari Kepdinkes Kab/Kota diberi-

    kan setelah memenuhi persyaratan harus

    Berupa usaha perorangan yang sah sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

    Punya fotokopi bukti penguasaan tanah dan

    bangunan dan bila bukan perusahaan per-orangan punya Tanda Daftar Perusahaan,

    fotokopi ijin usaha perusahaan, perdagangan

    dan NPWP.

  • 5/27/2018 OAI

    22/27

    Setiap industri dan usaha tradisional wajib:

    1.Menjamin SEQ obat tradisional yang

    dihasilkan.

    2.Menarik obat tradisional yang tidak meme-

    nuhi ketentuan SEQ dari peredaran.

    3.Memenuhi ketentuan peraturan perun-

    dang- undangan lain yang berlaku

  • 5/27/2018 OAI

    23/27

    Setiap industri dan usaha obat tradisional di-

    larang membuat :

    1.OT yang mengandung bahan kimia hasil isolasiatau sintetik.

    2.OT dalam bentuk intravaginal, tetes mata, se-

    diaan parenteral, suppositoria kecuali untukobat wasir.

    3.OT dalam bentuk cairan yang mengandung

    etanol lebih dari 1 %.

  • 5/27/2018 OAI

    24/27

    Program Saintifikasi Jamu juga terkait

    Permenkes no.07 tahun 2013 tentang

    Registrasi Obat Tradisional. OT yang

    beredar di Indonesia harus terdaftar

    (registrasi) dan punya ijin edar. Untuk

    produksinya harus memenuhi ketentuanCPOTB.IOT dapat membuat semua

    bentuk sediaan OT.

    luar dan rajangan

  • 5/27/2018 OAI

    25/27

    UKOTdapat membuat semua bentuk

    sediaan OT kecuali sediaan tablet dan

    efervesen.UMOT membuat OT berbentuk param,

    tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan.

    Usaha jamu racikanmembuat jamu ra-cikan dan Usaha jamu gendong membuat

    OT cairan yang dibuat segar dijajakan

    langsung kepada konsumen

  • 5/27/2018 OAI

    26/27

    Registrasi OT produksi dalam negeri hanya

    dapat dilakukan oleh IOT, UKOT atau

    UMOT yng memiliki ujin. Registrasi OT im-

    por hanya dapat dilakukan oleh IOT, UKOT

    atau importir agen untuk registrasi dari ne-

    geri asal. Registrasi OT ekspor dilakukan

    oleh IOT, UKOT dan UMOT yang memiliki

    ijin.

  • 5/27/2018 OAI

    27/27

    Registrasi OT dilakukan olah BPOM. Untuk

    Penilaiannya dilakukan oleh Komite Nasio-

    nal Penilai OT dan Tim Penilai Keamanan/Khasiat/Manfaat dan Mutu.

    BPOM memberikan ijin edar atau penolakan

    registrasi berdasarkan rekomendasi dariTim Penilai Keamanan, Khasiat/Manfaat dan

    Mutu dan/atau Komite Nasional Penilai OT.