18
 Obat anti hipertensi Antagonis Angiotensin (Penghambat Enzim Pengubah Angiotensin) / ACE Inhibitor Mery 08-158

Obat Anti Hipertensi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

xcnhgnch

Citation preview

Obat anti hipertensi

Obat anti hipertensiAntagonis Angiotensin (Penghambat Enzim Pengubah Angiotensin) / ACE InhibitorMery08-158

Obat dalam golongan ini menghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) yang nantinya akan menghambat pembentukan angiotensin II (vasokonstriktor) dan menghambat pelepasan aldosteron.

ACE Inhibitor dibedakan atas dua kelompok yaitu : 1. yang bekerja langsung,contohnya : kaptopril dan lisinopril2.produg contohnya : enapril,kuinapril,perindopril,ramipril,silazapril,benazepril,fosinopril dllCara kerjaACE inhibitor menghambat perubahan AI menjadi AII sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron.Degradasi bradikinin juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi ace-inhibitor.indikasi Cepat bekerja dalam tubuh sehingga sering diberikan untuk hipertensi gawat-darurat. Selain untuk hipertensi, juga berkhasiat untuk penyakit berikut: Gagal jantung kronik; Kelainan jantung kiri pasca serangan jantung; Penyakit ginjal terkait penyakit gula (diabetes).

Efek sampingHipotensi (biasa terjadi pada wal pemberian ACE-inhibitor,terutama pada hipertensi dengan aktivitas renin yang tinggi.Batuk Kering (paling sering terjadi khususnya pada wanita di malam hari,diduga efek samping ini ada kaitannya pada peningkatan bradikinin dan substansi P atau prostaglandin.Hiperkalemia (dapat terjadi pada pasien dengan ganguan fungsi ginjal atau pada pasien yang juga mendapat diuretik hemat kalium,AINS,suplemen kalium atau beta blocker)Efek sampingRash dan gangguan pengecapan (lebih sering terjadi karena efek dari kaptropil)Edema Angioneurotik (terjadi pada 0,1-0,2% pasien berupa pembengkakan di hidung,bibir,tenggorokan,laring,dan sumbatan jalan nafas yang berakibat fatal)Gagal ginjal akut yang reversibel dapat terjadi pada pasien dengan stenosis arteri renalis bilateral atau pada satu2nya gnjal yg berfungsi)

Efek teratogenik ( terutama terjadi pada pemberian selama trimester 2 dan 3 kehamilan)Kontra indikasiACE Inhibitor di kontraindikasikan pada wanita hamil karena bersifat teratogenik.Pada ibu menyusui juga di kontraindikasikan karena ACE inhibitor di eksreska melalui ASI dan berakibat buruk terhadap fungsi ginjal bayiDalam JNC V11,ACE inhibitor diindikasikan untuk hipertensi dengan penyakit ginjal kronik(NB : perlu dipehatikan apabila ada hiperkalemia,karena ACE inhibitor akan memperberat hiperkalemia)

kontraindikasi(perhatikan kadar kreatinin selama pemakaian obat ini. Apabila terjadi peningkatan kreatinin,ACE inhibitor harus di hentikan)ACE inhibitor juga di kontraindikasikan pada stenosis arteri renalis bilateral atau unilateral pada keadaan ginjal tunggal.2. Antagonis Reseptor Angiotensin II (Angiotensin Receptor Blocker)Ada dua kelompok : reseptor AT1 dan AT2AT1 terutama di otot polos pembuluh dara dan di otot jantungAT2 terdapat di medula adreal dan mungkin di SSPMekanisme obatReseptor angII terdiri dari dua kelompok besar yaitu reseptor AT1 dan AT2. Reseptor AT1 terutama di otot polos pembuluh darah dan di otot jantung. Selain itu terdapat juga di ginjal, otak, dan kelenjar adrenal. Sedangkan AT2 di medula adrenal dan mungkin di SSP. ARB bekerja selektif pada reseptor AT1. Pemberian obat ini akan menghambat semua efek AngII, seperti vasokonstriksi, sekresi aldosteron, rangsangan saraf simpatis, efek sentral AngII, stimulasi jantung, efek renal serta efek jangka panjang berupa hipertrofi otot polos pembuluh darah dan miokard. Dapat dikatakan ARB memiliki efek yang mirip dengan ACE-Inhibitor. Tetapi tidak mempengaruhi metabolisme brdikinin, maka obat ini dilaporkan tidak memiliki efek samping seperti batuk kering dan angioedema seperti yang sering terjadi pada penggunaan ACE-Inhibitor.

Indikasi Golongan sartan atau ARB digunakan untuk menangani pasien dengan hipertensi, terutama terhadap pasien yang intoleransi dengan terapi ACE inhibitor.Hipertensi dengan DM tipe IIEfek sampingKehamilan trimester 2 dan 3, dan harus segera dihentikan bila ternyata pemakainya hamil. Obat ini tidak dianjurkan untuk wanita menyusui, karena ekskresinya kedalam air ssusu ibu belum diketahui. Selain itu, terhadap stenosis arteri renalis bilateral atau stenosis pada satu-satunya ginjal yang masih berfungsi.

Efek sampingHipotensi dapat terjadi pada pasien dengan kadar renin tinggi seperti hipovolemia, gagal jantung hipertensi renovaskular dan sirosis hati. Hiperkalemia biasanya terjadi dalam keadaan tertentu seperti insufisiensi ginjal, atau bila dikombinasikan dengan obat-obat yang cenderung meretensi kalium seperti diuretik hemat kalium dan AINS dan juga bila asupan kalium berlebihan.

dr. XSIP 123456Cawang Jakarta Timur

R/ captopril 12,5mg no. X s2dd1

Pro : Tn.ABB : 45 kgDiuretikBekerja meningkatkan ekresi natrium,air,dan klorida shingga menurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler.Golongan TiazidYang termasuk golongan tiazid antara lain hidroklorolazid,bendroflumetiazid,klorotiazid,dan diuretik lainnya yang memiliki gugus aryl-sulfonamid( indapamid dan klortalidon)Obat ini bekerja dengan menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal,sehingga eksresi na+ dan cl- meningkat