5
OBAT ANTI JAMUR Pengertian :Obat-obat anti jamur juga disebut dengan obat anti mikotik, dipakai untuk mengobati dua jenis infeksi jamur : infeksi jamur superficial pada kulit atauselaput lender dan infeksi jamur sistemik pada paru-paru atau system saraf pusat.Infeksi jamur dapat ringan, seperti pada tinea pedis (atlete¶s food) atau berat,seperti pada paru-paru atau jamur seperti candida spp, (ragi),merupakan bagian dari flora normal pada mulut, kulit, usus halus dan vagina.Kandidiasis dapat terjadi sebagai infeksi oportunistik jika mekanisme pertahanantubuh terganggu. Obat-obat seperti anti biotic, kontrasepsi oral dan imonusupredif, dapat juga mengubah mekanisme pertumbuhan tubuh. Infeksi jamur oportunistik dapat ringan (infeksi ragi pada vagina) atau berat (Infeksi Jamur Sistematik)Uraian obat anti jamur adalah sebagai berikut : ANTIJAMUR UNTUK INFEKSI SISTEMIK 1.1. AMFOTERISIN B ASAL DAN KIMIA. Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi Streptomycesnodosus . Sembilan puluh delapan persen campuran ini terdiri dari amfoterisin Byang mempunyai aktivitas antijamur.Kristal seperti jarum atau prisma berwarna kuning jingga, tidak berbau dan tidak berasa ini merupakan antibiotik polien yang bersifat basa amfoter lemah, tidak larutdalam air, tidak stabil, tidak tahan suhu diatas 37°C tetapi dapat bertahan sampai berminggu-minggu pada suhu 4°C.AKTIVITAS ANTIJAMUR Amfoterisin B menyerang sel yang sedang tumbuh dansel matang. Aktivitas anti jamur nyata pada pH 6,0-7,5: berkurang pada pH yang lebihrendah. Antibiotik ini bersifat fungistatik atau fungisidal tergantung pada dosis dansensitivitas jamur yang dipengaruhi. Dengan kadar 0,3-1,0 µg/mL antibiotik ini dapatmenchambat aktivitas Histoplasma capsulaium, Cryptococcus neoformans,Coccidioides immitis, dan beberapa spesies Candida, Tondopsis glabrata,

Obat Anti Jamur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Obat Anti Jamur

Citation preview

OBAT ANTI JAMURPengertian :Obat-obat anti jamur juga disebut dengan obat anti mikotik, dipakai untukmengobati dua jenis infeksi jamur : infeksi jamur superficial pada kulit atauselaput lender dan infeksi jamur sistemik pada paru-paru atau system saraf pusat.Infeksi jamur dapat ringan, seperti pada tinea pedis (atletes food) atau berat,seperti pada paru-paru atau jamur seperti candida spp, (ragi),merupakan bagian dari flora normal pada mulut, kulit, usus halus dan vagina.Kandidiasis dapat terjadi sebagai infeksi oportunistik jika mekanisme pertahanantubuh terganggu. Obat-obat seperti anti biotic, kontrasepsi oral dan imonusupredif, dapat juga mengubah mekanisme pertumbuhan tubuh. Infeksi jamuroportunistik dapat ringan (infeksi ragi pada vagina) atau berat (Infeksi JamurSistematik)Uraian obat anti jamur adalah sebagai berikut :ANTIJAMUR UNTUK INFEKSI SISTEMIK1.1.AMFOTERISIN BASAL DAN KIMIA. Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasiStreptomycesnodosus. Sembilan puluh delapan persen campuran ini terdiri dari amfoterisin Byang mempunyai aktivitas antijamur.Kristal seperti jarum atau prisma berwarna kuning jingga, tidak berbau dan tidakberasa ini merupakan antibiotik polien yang bersifat basa amfoter lemah, tidak larutdalam air, tidak stabil, tidak tahan suhu diatas 37C tetapi dapat bertahan sampaiberminggu-minggu pada suhu 4C.AKTIVITAS ANTIJAMUR Amfoterisin B menyerang sel yang sedang tumbuh dansel matang. Aktivitas anti jamur nyata pada pH 6,0-7,5: berkurang pada pH yang lebihrendah. Antibiotik ini bersifat fungistatik atau fungisidal tergantung pada dosis dansensitivitas jamur yang dipengaruhi. Dengan kadar 0,3-1,0 g/mL antibiotik ini dapatmenchambat aktivitasHistoplasma capsulaium, Cryptococcus neoformans,Coccidioides immitis,dan beberapa spesiesCandida, Tondopsis glabrata, Rhodotorula, Blastomyces dermatitidis, Paracoccidioides braziliensis,beberapaspesies Aspergillus, Sporotric h um sc henckii, Microsporum audiouinidan spesiesTric h op h yton. Secarain vitrobila rifampisin atau minosiklin diberikan bersamaamfoterisin B terjadi sinergisme terhadap beberapa jamur tertentu.MEKANISME KERJA. Amfoterisin B berikatan kuat dengan ergosterol yang terdapatpada membran sel jamur. Ikatan ini akan menyebabkan membran sel bocor sehinggaterjadi kehilangan beberapa bahan intrasel dan mengakibatkan kerusakan yang tetappada sel.Bakteri, virus dan riketsia tidak dipengaruhi oleh antibiotik ini karena jasadrenik ini tidak mempunyai gugus sterol pada membran selnya. Pengikatan kolesterolpada sel hewan dan manusia oleh antibiotic ini diduga merupakan salah satu penyebabefek toksiknya. Resistensi terhadap amfoterisin B ini mungkin disebabkan terjadinyaperubahan reseptor sterol pada membran sel.1.2.FLUSITOSINASAL DAN KIMIA. Flusitosin (5-fluorositosin; 5FC) merupakan antijamur sintetikyang berasal dari fluorinasi pirimidin, dan mempunyai persamaan struktur denganfluorourasil dan floksuridin. Obat ini berbentuk kristal putih tidak berbau, sedikit larutdalam air tapi mudah larut dalam alkohol.AKTIVITAS ANTIJAMUR. Spektrum antijamur flusitosin agak sempit. Obat iniefektif untuk pengobatan kriptokokosis, kandidiasis, kromomikosis, torulopsis danaspergilosis.CryptococcusdanCandidadapat menjadi resisten selama pengobatan denganflusitosin. Empat puluh sampai 50%Candidasudah resisten sejak semula pada kadar100 g/mL flusitosin. Infeksi saluran kemih bagian bawah olehCandidayang sensitifdapat diobati dengan flusitosin saja karena kadar obat ini dalam urin sangat tinggi.Invitropemberian flusitosin bersama amfoterisin B akan menghasilkan efek supraaditifterhadap C. neoformans, C. tropicalis danC. albicansyang sensitif.MEKANISME KERJA. Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosindeaminase dan dalam sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-fluorourasil dan fosforilasi. Sintesis protein sel jamur tergangguakibat penghambatan Iangsung sintesis DNA oleh metabolit fluorourasil. Keadaan initidak terjadi pada sel mamalia karena dalam tubuh mamalia flusitosin tidak diubahmenjadi fluorourasil.1.3.IMIDAZOL DAN TRIAZOLKETOKONAZOLASAL DAN KIMIA. Ketokonazol merupakan turunan imidazol sintetik denganstruktur mirip mikonazol dan klotrimazol. Obat ini bersifat liofilik dan larut dalam airpada pH asam.AKTIVITAS ANTIJAMUR. Ketokonazol aktif sebagai antijamur baik sistemikmaupun nonsistemik efektif terhadapCandida, Coccidioides immitis, Cryptococcusneoformans, H. capsulatum, B. dermatitidis, Aspergillus dan Sporot hrix spp. OBAT ANTI JAMURPengertian :Obat-obat anti jamur juga disebut dengan obat anti mikotik, dipakai untukmengobati dua jenis infeksi jamur : infeksi jamur superficial pada kulit atauselaput lender dan infeksi jamur sistemik pada paru-paru atau system saraf pusat.Infeksi jamur dapat ringan, seperti pada tinea pedis (atletes food) atau berat,seperti pada paru-paru atau jamur seperti candida spp, (ragi),merupakan bagian dari flora normal pada mulut, kulit, usus halus dan vagina.Kandidiasis dapat terjadi sebagai infeksi oportunistik jika mekanisme pertahanantubuh terganggu. Obat-obat seperti anti biotic, kontrasepsi oral dan imonusupredif, dapat juga mengubah mekanisme pertumbuhan tubuh. Infeksi jamuroportunistik dapat ringan (infeksi ragi pada vagina) atau berat (Infeksi JamurSistematik)Uraian obat anti jamur adalah sebagai berikut :ANTIJAMUR UNTUK INFEKSI SISTEMIK1.1.AMFOTERISIN BASAL DAN KIMIA. Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasiStreptomycesnodosus. Sembilan puluh delapan persen campuran ini terdiri dari amfoterisin Byang mempunyai aktivitas antijamur.Kristal seperti jarum atau prisma berwarna kuning jingga, tidak berbau dan tidakberasa ini merupakan antibiotik polien yang bersifat basa amfoter lemah, tidak larutdalam air, tidak stabil, tidak tahan suhu diatas 37C tetapi dapat bertahan sampaiberminggu-minggu pada suhu 4C.AKTIVITAS ANTIJAMUR Amfoterisin B menyerang sel yang sedang tumbuh dansel matang. Aktivitas anti jamur nyata pada pH 6,0-7,5: berkurang pada pH yang lebihrendah. Antibiotik ini bersifat fungistatik atau fungisidal tergantung pada dosis dansensitivitas jamur yang dipengaruhi. Dengan kadar 0,3-1,0 g/mL antibiotik ini dapatmenchambat aktivitasHistoplasma capsulaium, Cryptococcus neoformans,Coccidioides immitis,dan beberapa spesiesCandida, Tondopsis glabra

ITRAKONAZOLAntijamur sistemik turunan triazol ini erat hubungannya dengan ketokonazol.Obat ini dapat diberikan per oral dan IV. Aktivitas antijamumya lebih lebar sedangkanefek samping yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan dengan ketokonazol.Itrakonazol diserap lebih sempuma melalui saluran cerna bila diberikan bersamamakanan. Itrakonazol, seperti golongan azol lainnya, juga berinteraksi dengan enzimmikrosom hati, tetapi tidak sebanyak ketokonazol. Rifampisin akan mengurarangikadar plasmaitrakonazol.Itrakonazol memberikan hasil mernuaskan untuk indikasi yang sama denganketokonazol antara lain terhadap blastomikosis, histoplasmosis, koksidioidomikosis,sariawan pada mulut dan tenggorokan serta tinea versikolor. Berbeda dariketokonazol, itrakonazol juga memberikan efek terapi terhadap aspergilosis di luarSSP.Itrakonazol suspensi diberkan dalam keadaan lambung kosong dengan dosis duakali 100 mg sehari, dan sebaiknya dikumur dahulu sebelum ditelan untuk meng-optimalken efek topikalnya. Lamanya pengobatan biasanya 2-4 mirggu. Itrakonazol