Upload
mala
View
156
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt obat pelumpuh otot
Citation preview
GemalaOBAT OBAT
PELUMPUH OTOT
Mekanisme kerja:Pelumpuh otot non depolarisasi akan bergabung dengan reseptor nikotinik dan mencegah pengikatan asetilkolin
mencegah depolarisasi dan mengahambat kontraksi otot.
PELUMPUH OTOT NON DEPOLARISASI
Efek :Kepekaan otot terhadap obat pelumpuh otot ini berbeda-beda. Otot pada daerah wajah dan mata yang dilumpuhkan pertama kali, lalu diikutin otot jari, tungkai, leher, batang tubuh, lalu sela iga dan diagfragma.Penggunaan terapi:Obat ini digunakan dalam anestesi selama operasi untuk melemaskan otot rangka.
Farmakokinetik:Semua obat ini berika secara IV. kebanyakan obat ini tidak dimetabolisme, kerja akan diakhiri dengan penyebaran kembali. Seperti atrakurium akan dihanncurkan spontan di dalam plasma dengan hidrolisis ester. Rokuronium akan dideasetilasi dalam hati. Oabt golongan ini akan diekskresi dalam bentuk yang utuh ke dalam empedu.
Interaksi obat:a. Penghambat kolinetrase, seperti neostigmin
fisostigmin dapat menghilangkan kerja dari pelumpuh otot non depol.
b. Anestesi inhalasi, obat obat seperti halotan bekerja memperkuat pelumpuh otot
c. Antibiotik aminoglikosida, seprti gentamisin tobramisin akan menghambat pelepasan asetilkolin dari saraf kolinergik denga cara bersaing trhdp ion kalsium. Obat ini dan obat pelumpuh otot non depol akan memperkuat penyekatan.
CONTOH OBAT
Atrakurium ( Notrixum )Indikasi:tambahan terhadap anestesi umum pada prosedur intubasi, merelaksasi otot rangka dan mengendalikan ventilasi.Dosis:Dewasa IV 0,3-0,6mg/kgBBIntubasi 0,5-0,6mg/kgBBPemeliharaan 0,1-0,2mg/kgBBDurasi: 20-45 menit Dalam 1 ampul = 50mg/5mlKomposisi tiap cc = 10 mg/cc
Kontraindikasi: hipersensitivitasEfeksamping:Rasa panas dan kemerahan pada kulit, hipotensi ringan akibat pelepasan histamin, bronkospasme
Rokuronium Indikasi: tambahan terhdp anestesi umum
Dosis: intubasi 0,6mg/kgBB pemeliharaan 0,15mg/kgBB
Kontraindikasi: hipersensitif bromida
Durasi : 30-60menit
Mekanisme kerja:Melekat pada reseptor nikotinik dan bekerja mirip asetilkolin untuk mendepolarisasi sambngan. Obat depol ini berada di celah sinaptik sehingga tidak dirusak oleh kolineterase. Awal obat ini akan berikatan dengan reseptor nikotinik
membuka kanal Na depolarisasi reseptor (fase 1) fasikulasi
PELUMPUH OTOT DEPOLARISASI
Obat depol inimelumpuhkan reseptor shg tidak mampu lagi mentransmisi impuls lebih lanjut,lalu akan menyebabkan terjadinya repolarisasi bertahap seiring dengan menutupnya kanal Na (fase 2) relaksasi otot
Efek:Suksinil kolin mengawali efeknya dengan fasikulasi otot secara singkat lalu dilanjutkan dengan lumpuh dalam beberapa menit. Obat tidak menyebabkan penyekatan gangglion keculai dalam dosis tinggi. Kerja suksinil kolin singkat karena cepat dirusak oleh kolineterase.
Penggunaan terapi:Berguna sewaktu digunakan saat intubasi karena mula kerjanya cepat dan lama kerja singkat.Farmakokinetik:Suksinilkolin diberikan IV, kerja singkat karena hidrolisis cepat kolineterase dalam plasma.
SuksinilkolinIndikasi:Dosis: 1mg/kgBBDurasi: 3-10menitEfek samping: Nyeri otot pasca pemberian TIO meningkat, krn kontraksi otot mata eksternal TIK, TIG meningkat Bradikardi Salivasi, krn efek muskarinik alergi
CONTOH OBAT
a. Said, Latief; Kartini; Dachlan.2002.Buku anestesiologi.Jakarta.Bagian anestesiologi dan terapi intensif FKUI
b. Mycek, Mary J;Harvey; Champe.2001. Farmakologi; alih bahasa: Azwar Agoes. Ed2.Jakarta.Widya Medika
c. MIIMS
REFERENSI