Upload
tri-cahyani
View
8
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
emergency
Citation preview
Jenis-jenis obat :1. Epinephrin
Indikasi : henti jantung (VF, VT tanpa nadi, asistole, PEA) , bradikardi, reaksi atau syok anfilaktik, hipotensi. Dosis 1 mg iv bolus dapat diulang setiap 3–5 menit, dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan
dosis 2–2,5 kali dosis intra vena. Untuk reaksi reaksi atau syok anafilaktik dengan dosis 0,3-0,5 mg sc dapat diulang setiap 15-20 menit. Untuk terapi bradikardi atau hipotensi dapat diberikan epinephrine perinfus dengan dosis 1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutka dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai menimbulkan reaksi hemodinamik, dosis dapat mencapai 2-10 μg/mnt
Pemberian dimaksud untuk merangsang reseptor α adrenergic dan meningkatkan aliran darah ke otak dan
jantung
2. Lidokain (lignocaine, xylocaine)
Pemberian ini dimaksud untuk mengatasi gangguan irama antara lain VF, VT, Ventrikel Ekstra Sistol yang
multipel, multifokal, konsekutif/salvo dan R on T Dosis 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat diulang dalam 3 – 5 menit sampai dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jam
pertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai 24 jam dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena
Kontra indikasi : alergi, AV blok derajat 2 dan 3, sinus arrest dan irama idioventrikuler
3. Sulfas Atropin Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus vagal dan memperbaiki sistim konduksi AtrioVentrikuler Indikasi : asistole atau PEA lambat (kelas II B), bradikardi (kelas II A) selain AV blok derajat II tipe 2 atau
derajat III (hati-hati pemberian atropine pada bradikardi dengan iskemi atau infark miokard), keracunan organopospat (atropinisasi)
Kontra indikasi : bradikardi dengan irama EKG AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III. Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk bradikardi
0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg. dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena diencerkan menjadi 10 cc
4. Dopamin
Untuk merangsang efek alfa dan beta adrenergic agar kontraktilitas miokard, curah jantung (cardiac output)
dan tekanan darah meningkat Dosis 2-10 μg/kgBB/menit dalam drip infuse. Atau untuk memudahkan 2 ampul dopamine dimasukkan ke 500
cc D5% drip 30 tetes mikro/menit untuk orang dewasa
5. Magnesium Sulfat
Direkomendasikan untuk pengobatan Torsades de pointes pada ventrikel takikardi, keracunan digitalis.Bisa
juga untuk mengatasi preeklamsia Dosis untuk Torsades de pointes 1-2 gr dilarutkan dengan dektrose 5% diberikan selama 5-60 menit. Drip 0,5-
1 gr/jam iv selama 24 jam
6. Morfin
Sebagai analgetik kuat, dapat digunakan untuk edema paru setelah cardiac arrest. Dosis 2-5 mg dapat diulang 5 – 30 menit
7. Kortikosteroid
Digunakan untuk perbaikan paru yang disebabkan gangguan inhalasi dan untuk mengurangi edema cerebri
8. Natrium bikarbonat (Nabic)
Diberikan untuk dugaan hiperkalemia (kelas I), setelah sirkulasi spontan yang timbul pada henti jantung lama
(kelas II B), asidosis metabolik karena hipoksia (kelas III) dan overdosis antidepresi trisiklik. Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang dosis setengahnya. Jangan diberikan rutin pada pasien henti jantung.
9. Kalsium gluconat/Kalsium klorida
Digunakan untuk perbaikan kontraksi otot jantung, stabilisasi membran sel otot jantung terhadap
depolarisasi. Juga digunakan untuk mencegah transfusi masif atau efek transfusi akibat darah donor yang disimpan lama
Diberikan secara pelahan-lahan IV selama 10-20 menit atau dengan menggunakan drip Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium glukonat dan 2-4 mg/Kg BB untuk Kalsium klorida. Dalam tranfusi, setiap 4
kantong darah yang masuk diberikan 1 ampul Kalsium gluconat
10. Furosemide
Digunakan untuk mengurangi edema paru dan edema otak Efek samping yang dapat terjadi karena diuresis yang berlebih adalah hipotensi, dehidrasi dan hipokalemia Dosis 20 – 40 mg intra vena
11. Diazepam
Digunakan untuk mengatasi kejang-kejang, eklamsia, gaduh gelisah dan tetanus Efek samping dapat menyebabkan depresi pernafasan Dosis dewasa 1 amp (10 mg) intra vena dapat diulangi setiap 15 menit.
EMERGENCY DRUGS
a. Obat-Obat HemodinamikObat-obatan jantung dipengaruhi oleh:
- Tropik : mempengaruhi kontraktilitas miokard- Atropik : mempengaruhi heart rate- Inotropik : mempengaruhi kecepatan hantaran impuls
Kegagalan sirkulasi bisa disebabkan oleh inadekuat preload, gagal jantung, maldistribusi (mis. Pada shock sepsis dan anafilaksis). Bila kegagalan sirkulasi menetap setelah loading cairan optimal, maka perlu dipertimbangkan obat-obat inotopik aktif untuk meningkatkan kontraktilitas miokard.CO = SV x HR
Preload Afterload KontraktilitasInotropik dibagi dalam 2 golongan:
- Katekolamin : Dopamin, dobutamin, epinephrine dan nor-epinephrine- Nonkatekolamin: Digitalis, Milrinon, Ca-chloride
1. Adrenaline/Epinephrine
Efek: menaikkan laju nadi dan tekanan darah, vasokinstriksi, bronkodilatasi melalui sistem saraf simpatis reseptor alpha dan beta.
Sediaan: Obat injeksi dalam ampul 1:1000 dan 1:10.000Indikasi: Asistole, anapilaksis, gagal jantung, vasokonstriktor
Rute Dosis dewasa Dosis PediatricIV Cardiac arrest 1 mg (dapat
diberikan intracardiac), atau 0,1 ml/kgBB, 1:10.000 larutan adrenalin titrasi
0,1 ml/kgBB, larutan 1:10.000 (bisa intracardiaca pada cardiac arrest
Infus 25mg dalam 250 ml dextrose 5% mulai dengan 5mg/mnt dinaikkan sampai mencapai hasil yang diharapkan
0,1 ml/kgBB, larutan 1:10.000, dapat diulang setelah 15 menit
SC/IM 0,1-0,15 ml larutan, 1:1000 dapat diulang setelah 15 menit
E.T 2 x dosis intravena
Lama Kerja: pendek, hanya beberapa menit dalam pemberian intravenaEfek Samping: Hipertensi, aritmia, iskemik jantung, fibrilasi ventrikelPeringatan: Penderita jantung, aritmia, penderita yang mendapat infuse adrenalin harus dimonitor dengan ketat (lebih baik dengan arterial line) dan obat sebaiknya diberikan lewat vena sentral
2. Noradrenalin
Efek: vasokonstriksi pembuluh darah, bekerja pada reseptor alfa, berefek menaikkan TDSediaan: 1mg/ml (dalam 1 ampule)Indikasi: Hipotensi karena vasodilatasi yang hebatDosis: larutkan 4 mg dalam 250 ml dextrose 5%, infuse dimulai dengan dosis 4-8mg/mnt, titrasiLama kerja: singkatEfek samping: hipertensi, vasokonstriksi, iskemik miokard, aritmia
3. Dopamin
Efek: merupakan inotropik kuat, menaikkan laju denyut nadi dan menguatkan kontraksi, melalui efek simpatis reseptor beta, meningkatkan cardiac outputSediaan: 250 mg/5 ml dalam flaconIndikasi: gagal jantung
Dosis: larutkan 250 mg kedalam 250-1000 dextrose 5%, dan mulai dengan dosis 2,5 mg/kgBB/menit, dan dapat dinaikkan sesuai kebutuhan. Walaupun dapat diberikan lewat vena tepi yang besar tapi yang terbaik lewat vena sentral. Dapat pula diberikan leeway syringe pump.
Lama kerja: beberapa menitEfek samping: Takikardi, hipertensi, aritmia, iskemik jantungPerhatian: pemberian lewat infuse dan diberikan lewat vena sentral
4. DobutaminEfek: merupakan ionotropik kuat, menaikkan laju HR dan menguatkan kontraksi melalui efek simpatis reseptor beta jantung, meningkatkan COSediaan: 250 mg/20 ml dalam flakonIndikasi: gagal jantungDosis; larutkan 250 mg dalam 250-1000 ml D5% dan mulai dengan dosis 2,5 mg/kg BB per menit dan dapat dinaikkan sesuai dengan kebutuhan. Walaupun dapat diberikan levat vena tepi yang besar tapi yang terbaik lewat vena sentral, dapat juga melalui syring pump.Lama kerja: beberapa menitEfek samping: takikardi, hipertensi, aritmia, iskhemi jantungPeringatan: pemberian lewat infuse harus dimonitor dengan ketat dan diberikan nlewat vena sentralIndikasi: syok yang berhubungan dengan CHF, AMI, CKDDosis:
Ringan: 2-5 mcg/kg BB/mnt. Mengaktifkan reseptor dopaminergik, menjadikan vasodilatasi ginjal, koroner dan serebralSedang: 5-10mcg/kgBB/mnt. Mengaktifkan beta reseptor sehingga dapat meningkatkan kontraktilitas tekanan darah dan CO.Berat: >10mcg/kgBB/mnt. Mengaktifkan reseptor alfa, membuat vasokonstriksi pembuluh darah.Rumus; dosis x BB x 60
jumlah mcg/cc5. Heparin
Efek: merupakan antikoagulan potan yang bekerja terhadap potensiasi terhadap beberapa faktor koagulan termasuk thrombin dan faktor x. efektifitasnya dapat diukur secara laboratories yaitu APTTSediaan: 2500UI/ml dalam 5 ml (vial), 100 unit=1 mg.
Indikasi; prevensi dan pengobatan thrombosis vena dalam, prevensi thrombus pada katub protetic dan untuk pengobatan emboli pulmonum. Untuk efek terapi dapat dicek APTT 1,5-2 kali harga normal.Dosis; Iv: 5000Unit diikuti dengan infuse 40.000 unit/24 jam, atau 10.000 unit tiap 6 bulan; SC: 5000 unit sebelum pembedahan kemudian 5000 unit setiap 8-12 jam.Lama kerja: 4-6 jam
6. AMINOPHILYLLINEEfek: Bronkodilatasi, chronotropic (mempengaruhi denyut miokard) dan inotropic ringan, diuretic ringanSediaan: 250 mg dalam 10ml, ampulIndikasi: Bronkodilatasi karena berbagai sebab, termasuk gagal jantung kongestifDosis:
IV: 4 mg/kgBB dalam 15 menitInfus: Berikan dosis bolus diikuti infus 0,5 mg/kgBB/jam, kurang dosis pada usia lanjut, chirrosis hepatis atau gagal hepar atau penderita dengan pengobatan crythromcin atau cimetidineOral: 100-300 mg 3-4 kali sehariRectal: 360 mg suppositoria 1-2 kali sehari
Lama kerja: 6-15 jamEfek samping: Aritmia, muntah, diuresis, merangsang SP
7. ANTACIDEfek: Karena sifatnya alkalis, dia menaikkan pH asam lambung (basa)Sediaan: Alumunium hydrozida 500 mg tablet. Alumunium hydrozida 4% cair. Alumunium trisilicate 250 mg tablet. Magnesium trisilicateIndikasi: Pengobatan simtomatis pada dispepsia yang disebabkan ulkus peptikum, gastritis, duodenitis reflux esophagitis, dispepsi non ulkus dan prevensi stres ulcus. Pada dosis efektif untuk penyembuhan.Dosis: Untuk pengobatan dispepsia: 1-2 tablet atau 10-20 ml. Untuk pengobatan ulcus pepticum 20 ml tiap 2 jam.Lama kerja: 1-4 jamEfek samping: Senyawa aluminium dapat menyebabkan konstipasi. Senyawa magnesium dapat menyebabkan diare.
8. BUPIVACAINE (Marcain)Efek: Obat anestesi lokalSediaan: 0,25%, 0,5%, 0,75%, plain atau + adrenaline dalam vial 20 mlIndikasi: infiltrasi, plexus, epidural, spinal anestesi.Dosis: tidak melebihi 2 mg/kgBB tiap 4 jam.Lama kerja: 2-8 jam
Efek samping: toksis anestesi lokalPerhatian: jangan diberikan intravena
9. CALCIUMEfek: inotropik ringan, mengurangi efek depresi citrate pada jantung, pada transfusi darah mencegah tetapi karena kadar Ca yang rendahSediaan: Ca gluconate dan Ca chloride 10%Indikasi: Pada tranfusi darah (lebih dari 1 unit/5 menit pada orang dewasa) hiperkalemia, tetani.Dosis: 2-4 mg/kgBB Ca chloride; 4-8 mg/kgBB Ca gluconate
Efek samping: Bradikardi, iritasi vena dan jaringanPerhatian: jangan diberikan melalui set yang sama dengan darah
10. CIMETIDINEEfek: merupakan antagonis reseptor H2 yaitu untuk mengurangi sekresi asam lambungSediaan: injeksi 100mg/ml dalam ampul 2 ml. Tablet 200mg, 400 mg, 800 mg.Indikasi: pengobatan ulkus lambung dan ulkus duodenum jinak refluks esofagitis dan preventiv stress ulcus.Dosis:
IV : 100-200 mg/jam selama 2 jam, bila perlu dapat diulang setelah 4-6 jam.Infus: 400 mg dalam 100ml NaCl 0,9% diberikan dalam 1 jam dan diulang
seteah 4-6 jam. Dapat juga dengan infus kontinyu 50-100 mg/jam selama 24 jam
Oral: 400 mg 2xsehari atau dosis tunggal 800 mg selama 4-6 mingguLama kerja: 3-6 jamEfek samping: Pada pemberian IV secara cepat dapat menimbulkan aritmia, interaksi dengan obat lain (potensiasi warfarin, phenitoin, aminophiline, ginekomasti (jarang))
11. DIAZEPAMEfek: sedativa, anticonvulsi potenSediaan: 100mg/2ml dalam ampuIndikasi: premedikasi sedasi, anti convulsi, anti spasmodik, prevensi halusinasi.Dosis:
Rute Dosis dewasa Dosis PediatricIV 5-20 mg, dengan efek bervariasi pada
tiap pasien, pada pasien tua lebih sensitif
Titrasi, mulai dengan 0,1 ml/kgBB
Infus 80 mg/lt dan diberikan dalam 8 jamPR 0,25 mg/kgBB
Lama kerja: 15 menit sampai beberapa jam, tergantung dosisEfek samping: Mengantuk, kurang kooperatif, depresi napas atau obstruksi terutam pada pasien tua, kadang terjadi hipotensi. Metabolit diazepam dapat terakumulasi pada pemberian per infus selama beberapa hari dengan dosis tingi. Dianjurkan menurunkan dosis secara bertahap berdasarkan respon klinis pasienPerhatian: pada pemberian intravena dapat menyebabkan kerusakan pada vena dan pada pemberian jangka lama sebaiknya digunakan jalur vena sentral, sebaiknya dihindari pemberian intramuskuler karena absorbsinya kurang baik, selain rasanya nyeri
12. LARGACTILEfek: Merupakan transquiliser mayor dengan efek sedatif anti emetic dan berguna untuk pengobatan hiccup yang persisten. Selain itu juga merupakan vasodilator dan mempengaruhi homeostatis temperatur.Sediaan: 25mg/ml dalam ampulIndikasi: vomitus persisten, tetanus, hiccup persisten, pulmonalDosis: im: 25-50 mg dalam 4-8 jam.
iv: 5 mg sebagai vasodilator ringan atao 0,16 mg/kgBB/jamEfek samping: gejala ekstra piramidal, hipotensi, takikardi, mengatuk
13. DIGOXINEfek: menurunkan kecepatan konduksi impuls yang melalui nodus arttrioventrikularis. Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung (efek inotropic positif)Sediaan: Injeksi: 250 mg/ml dalam ampul. Tablet: 62,5 mg, 125 mgIndikasi: aritmia supraventrikuler, atrial fibrilasi, gagal jantungDosis:
IV: 0,5 mg dalam 15 menit dan diulang setelah 6 jam kemudian dilanjutkan pemberian peroral.Oral: Untuk digitalis cepat mulai dengan 0,75-1,5 mg diikuti dengan 0,25 mgsetiap 6 jam sampai fibrilasi terkontrol. Dosis pemeliharaan: 0,25-0,5 mg/hari. Untuk digitalisasi lambat mulai dengan 0,25-0,75 mg/hari sampai terjadi perbaikan kemudiandosis dituunkan. Level digoxin dalam darah 1-2 mg/liter(therapeutik)
Lama kerja: Half life: 34-51 jam dan lebih lama pada gagal ginjalEfek samping: Pada pasien dengan insufisiensi renal atau hipokalemia biasanya lebih mudah terjadi keracunan digoxin dengan gejala: mual, muntah, aritmia (supraventikuler, bradikardia, dan block) Ginecomastia (sangat jarang)Perhatian: pemebrian digoxin intravena harus pelan atau perinfus dan hanya pada situasi darurat. Dosis harus diturunkan bila pasien telah mendapat obat glikoside jantung yang lain dalam waktu 72 jam sebelumnya
14. EPHEDRINEEfek: merupakan obat vasopressor dan menyebakan vasokonstriksi pembuluh darah, meningkatkan laju denyut nadi dan kontraktilitas melalui reseptor alpha dan beta sehingga menaikkan TD dan CO, juga merupakan bronkodilator ringanSediaan: 50 mg/ml dalam ampulIndikasi: hipotensi karena vasodilatasi. Pemberian cairan harus selalu dilakukan sebelum menggunakan vasopressor. Aman digunakan pada penderita yang sedang hamil karena tidak menurunkan aliran darah plasenta.Dosis: 5-10 mg iv, dapat diulang sesuai kebutuhanLama kerja: 10-30 menit
Efek samping: hipertensi, aritmia, iskemik miokard, stimulasi SSPPerhatian: hati-hati pada penderita iskemik
15. FUROSEMIDEEfek: merupakan diuretik poten yang bekerja pada Loop of HenleSediaan: 20 mg/2 ml dalam ampulIndikasi: udema pulmonum, gagal jantung, kelebihan cairan, oliguria bukanlah indikasi sampai dapt dipastikan bahwa penderita benar tidak kekurangan cairanDosis: 0,3 – 1 mg/kgBB. Pada gangguan renal dibutuhkan dosis yang tidak tinggiLama kerja: 2-4 jamEfek samping: dapat memperburuk keadaan hipovolumia pada pasien dehidrasi, hipokalemia
16. GLYCERYL TRINITRATEEfek: menyebabkan relaksasi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah vena, pada dosis yang besar juga menyebabkan dilatasi arteri koronerIndikasi: iskemia miokard, gagal jantung.Sediaan: 25 mg/ 10 ml dalam vial; Tablet 0,3 mgDosis: Sublingual: 0,3-0,6 mg sesuai kebutuhan.Infus: 50 mg dilarutkan dalam 250 dextrose 5% titrasi juga dapat diberikan dengan syringe pumpLama kerja: singkat
Efek samping: takikardia, hipotensi, sakit kepalaPerhatian: pemberian lewat infus harus dimonitor dengan sangat ketat dan obat diberikan lewat vena sentral
17. HYDROCORTISONEEfek: menekan reaksi inflamasi, mempunyai efek mineral coricoid lemahIndikasi: asma akut, shock anaphylactic, reaksi alergi, reaksi obat, reaksi transfusi, terapi insufisiensi adrenal, menekan proses inflamasi beberapa penyakitSediaan: 100 mg/ 2ml dalam vial; Tablet 10 mg, 20 mgDosis: Dewasa: IV: 100-500 mg tiap 25 mg Oral: 20-30 mg/hari dalam dosis terbagi
Pediatric: sampai umur 1 tahun 25mg; 1-5 tahun 50mg; 6-12 tahun 100mg
Lama kerja: onset: 2 jam, durasi 12 jamEfek samping: pengobatan jangka panjang: hipertensi, kelemahan otot, osteoporosis, ulcus pepticum. Perubahan netral dapat terjadi seperti: euphoria dan disphoria. Gangguan pertumbuhan pada anak. Pada pengobatan lama dapat juga terjadi supresi kelenjar adrenal (pada dosis tinggi)Perhatian: untuk mencegah efek withdrawal, maka perlu dilakukan tapering dosis
18. LABETALOLEfek: Merupakan antagonis reseptor beta sistem saraf simpatis. Menyababkan lambatnya laju denyut nadi, dan menurunkan kekuatan kontraksi. Juga pada reseptor alpha sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Akibatnya akan terjadi penurunan tekanan darah.Indikasi: Hipertensi, aritmia supraventrikularSediaan: 0,5% dalam 20ml ampulDosis: IV: 10 -20 mg maksimum
Infus: 20 mg/jam, dapat dinaikkan maksimum 150 mg/jam Oral: 100-200 mg, 2xsehari
Efek samping: kelebihan cairan, gagal ginjal menetap.19. METHYLDOPA
Efek: menurunkan tekanan darah melalui efek control.Sediaan: 50 mg/ml dalam ampul 5 ml. Tablet: 125 mg, 250 mg, 500 mgIndikasi: Hipertensi sedang sampai beratDosis: IV: 250 mg- 500 mg dalam 500 ml Dextrose 5%, infus Oral: 250 mg, 2xsehari, sampai maksimum 3 gr/hariLama Kerja: 8-48 jam (oral), onset 4-6 jam, Durasi 16 jam (iv)Efek samping: anemia hemolitik, sedasi, hipotensi, impotensi
20. MORPHINEEfek: Merupakan Analgesik opiat yang bekerja pada otak dan medula spinalisSediaan: 10 mg/ml dalam ampulIndikasi: Nyeri akut
Dosis: Dewasa : 10-15 mg larutan dalam 10 ml titrasi atau dengan syringe pump dengan 50 cc spuit disposible bel
Pediatrik: 0,2 mg/kgBBLama Kerja: 2-6 jam tergantung rute pemberianEfek samping: mual, muntah, depresi nafas, kontraksi otot polos kadang kolik kantung empedu, dapat memperburuk nyeri pada kolik renal, sedasi gatal di kulit
21. LIGNOCAINEEfek: sebagai anestesi lokal, juga menstabilkan membran sel miokard sehingga berefek sebagai anti aritmiaSediaan: 0,5%, 1%, 2%, 4%, 5%, 10% dalam ampul 2 ml atau vial 2 ml dan 50 mlIndikasi:
Dosis: LA : maksimum dalam 4 jam: 3 mg/kgBB. 7 mg/kgBB dengan adrenalin 1:200.000
IV: untuk aritmia ventrikuler: 1-1,5 mg/kgBB plain bolus dan diikuti dengan infus kalau perlu
Oral: 250 mg, 2xsehari, sampai maksimum 3 gr/hariInfusion: 4 mg/menit dalam 30 menit kemudian 2 mg/menit selama 2 jam
dan i mg/menit sampai tercapai hasil yang diharapkanEfek samping: Toksis anestesi lokal
22. PHETIDINEEfek: analgesik ophiat, bekerja pada otak dan medula spinalisSediaan: 50mg/mldalam ampul 2 mlIndikasi: Nyeri hebatDosis dewasa: 1-15 mg/kg BB, larutkan dalam 10 ml, titrasiPediatrik: 1-1,5 mg/kgBBLama kerja tergantung rutenyaPerhatian: pasien <5 kg, cidera kepala, penyakit saluran nafas, orang tua
23. NALOXONEEfek: menetralisir efek obat opiatSediaan: 400mg/ml dan 20 mg/ml dalam ampul 1 mlIndikasi: overdosis opiat, depresi karena opiatDosis dewasa: 100-400 mg/kgBB, titrasiPediatrik: 10 mg/kgBB, iv atau imLama kerja: 30-60 menitEfek samping: bila naloxone digunakan untuk mereverse suatu over dosis opiat maka efek analgesiknya akan ikut hilang sehingga problem nyeri akan timbul kembali terutama pada pemberian naloxone dosis tinggi
24. NIFEDIPINEEfek: vasodilatasi perifer coronerSediaan: tablet 5 mg, 10 mg. Tablet sustaind release: 20 mgIndikasi: hipertensi, angina
Dosis: 20-40 mg tablet SR 2xsehari10-20 mg 3x sehari, 10 mg sublingual untuk hipertensi emergencyEfek samping: sakit kepala, flusing, edema sendi ankle
25. NITROPRUSIDEfek: vasodilator potenSediaan: powder 50 mg dalam ampulIndikasi: malignant hipertensi, hipotensi kendaliDosis: pemberian perinfus 0,1-1 mg/kgBB/menit sebagai dosis awal, selanjutnya disesuaikan dengan respon tekanan darah. Jangan melebihi dosis maksimum 8 mg/kgBB/menit, dan apabila dalam 20 menit tidak memberikan respon yang memuaskan maka pemberian dihentikan.Lama kerja: sangat pendekEfek samping: hipotensi, muntah, pusing dan nyeri perut terutama apabila tetesan infus terlalu cepat pada overdosis: akan terjadi asidosis berat.Perhatian: tidak dianjurkan penggunaan tanpa fasilitas arterikline monitor untuk tekanan darahnya. Obat ini harus terlindung dari cahaya dan segera digunakan memalui jalur vena sentral.
26. NORADRENALINEEfek: vasokonstriksi pembuluh darah melalui alpha reseptor sehingga menaikkan tekanan darahSediaan: 1 mg/ml dalam ampulIndikasi: hipotensi karena vasodilatasi yang hebatDosis: larutkan 4 mg dalam 250 ml D5%, infus dimulai dengan dosis 4-8 mg/menit titrasiLama kerja: singkatEfek samping: hipertensi, vasokonstriksi berlebihan, iskemik miokard, aritmia
27. PHENYTOINEfek: merupakan anti konvulsan, mengurangi frekuensi kejang dengan menstabilir ambang kejangSediaan: kapsul: 25 mg, 50 mg, 100 mgSuspensi: 30 mg/5 mlInjeksi: 250 mg/5 ml dalam ampul (iv atau im)Indikasi: untuk prevensi dan mengontrol kejang pada grandmal epilepsi dan lobus temporalis, juga efektif pada pasien eklampiaDosis awal: oral: 150-300mg/hariIv: 13-15 mg/kgBB bolus (maksimal 50 mg/menit) kemudian diteruskan 100 mg tiap 6 jamPediatrik: 5-9 mg/kaGG/hariLama kerja: 12-24 jamEfek samping: toxic akut ataxia, nystagmus dan bicara tidak jelas, hirsutisine, lymphadenopati, hiperflasi ginggiva. Hindari penggunaan pada pasien hamil, khususnya trimester pertama
28. SALBUTAMOLEfek: merupakan bronkodilator kuat yang bekerja pada reseptor beta 2 susunan saraf simpatis, juga sebagai relaksan uterus.Sediaan: aerosol inhaler, nebuliser, injeksi, tabletIndikasi: bronkospasme, persalinan rematurDosis dewasa:
- aerosol: 1-2 semprotan tiap 4 jam- nebilizer: 2,5-5 mg tiap 2-4 jam- intramuskular: 500 mg tiap 4 jam- Infus: 3-20 mg/menit titrasi- Tablet: 2-5 tahun: 1-2 mg 3-4 x/perhari
6-12 tahun: 2 mg, 3 -4 x/hariLama kerja: 3-6 jamPerhatian: takikardi, tremor, sakit kepala, hipokalemia terutama pada pemberian perinfus
29. VERAPAMILEfek: meningkatkan periode refraktur otot jantung yaitu dengan menurunkan kecepatan konduksi jaringan pengantarSediaan: injeksi 2,5 mg/ml dalam ampul 2 mlTablet: 40 mg, 80 mg, 160 mgIndikasi: aritmia supraventrikuler, anginaDosis: intravena 5 mg pasien dan diulang setelah 5 menit sampai dosis maksimum 10-15 mgOral: untuk aritmia 40-120 mg 3x/hari. Utnuk angina 80-120 mg 3x/hariLama kerja: 4-8 jamEfek samping iv: hipotensi, bradikardi, blok, asistoleTablet: mual, muntah dan konstipasiPerhatian: jangan berikan verapamil bersama-sama dengan beta bloker, karena dapat terjadi blok jantung yang fatal
30. WARFARINEfek: memperpanjang coagulasi darah dan dapat diukur melalui protrombin time. Efek antikoagulan ini timbul melalui mekanisme penghambatan efek vitamin KSediaan: tablet 1mg, 3 mg, 5 mgDosis: 10 mg/hari selama 3 hari diikuti 2-8 mg/hari sampai nilai protrombin time normalIndikasi: trombosis vena dalam, emboli pulmonum, fibrilasi atrial, penderita dengan katub stenosisPerhatian: terjadi [potensiasi dengan alkohol dan obat seperti aspirin, phenobarbital, phenilbuzone, beberapa antibiotik dan phenytoin.