22
OBSERVASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN Ketua : Wicaksono Aji Winahyu 13-047 Anggota : Ibrahim Azhary Hasibuan 12- 079 Devira Fadiyah R 13-031 Gianne H Situmorang 13-103 Novilda Azizi 13-125

Observasi pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Observasi pendidikan

OBSERVASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Ketua : Wicaksono Aji Winahyu 13-047Anggota : Ibrahim Azhary Hasibuan 12-079

Devira Fadiyah R 13-031 Gianne H Situmorang 13-103 Novilda Azizi 13-125

Page 2: Observasi pendidikan

Profil Sekolah

Nama Sekolah : SD. No. 060922Alamat : Jl. Kemuning, Tj. RejoDidirikan Tahun : 1973Kabupaten : MedanKecamatan : Medan Sunggal 

Page 3: Observasi pendidikan

Jumlah kelas yang ada : 12

Agama MuridIslam : 324Kristen (Protestan) : 105

Ruangan Lain

Kantor : AdaUKS : Tidak adaWC : AdaR DKS : Tidak adaR DPS : Tidak adaRDG : Tidak adaListrik : Ada

 

Page 4: Observasi pendidikan

 

Profil Guru

Kepala SD : 1 OrangGuru Kelas : 12 Orang

(Honor 3 orang)Guru Bahasa Inggris : 1 Orang (Honor)Guru SBK : 1 Orang (Honor)Guru Agama Islam : 1 Orang (Honor)Guru Agama Protestan : 1 Orang

Page 5: Observasi pendidikan

LAPORAN OBSERVASI

Profil Kelas 2 SDMuridLaki-laki : 9 orang Perempuan : 12 orangMeja : 16Kursi : 33Kondisi meja dan kursi: Kayu meja dan kursi masih layak digunakan.Lama observasi : ± 1 jam

Page 6: Observasi pendidikan

Perlengkapan kelas

Papan tulis Kapur tulis

Jam Foto Presiden dan wakilnya

lemari kayu peta Indonesia

poster nama-nama (buah, sayuran, alphabet, pancasila, undang-

undang, dan hasil gambar siswa) kondisi lantai baik (sudah berkeramik)

dinding kelas kotor.

Page 7: Observasi pendidikan

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Hasil Observasi guru dan siswa :

1. Guru hanya fokus pada siswa yang duduk didepan, dan siswa yang didepan sangat aktif, tapi karena gurunya tidak menguasai sekeliling ruangan kelas, siswa yang duduk dibelakang sangat pasif, sehingga siswa tersebut kurang dapat perhatian dari gurunya.

2. Lebih sering memberikan pertanyaan terhadap keseluruhan siswa 

Page 8: Observasi pendidikan

3. Guru menggunakan tipe pembelajaran berbentuk cerita seperti narasi yang berkaitan sehari-hari, sehingga komunikatif dalam membangun hubungan antara guru dan murid.

4. Murid besikap positif terhadap apa yang dijelaskan oleh guru. Misalnya, menjawab setiap pertanyaan dari guru dengan aktif.

5. Murid semangat menjawab pertanyaan saat diberi tahu akan diberikan reward atau hadiah.

Page 9: Observasi pendidikan

ANALISIS SINGKAT DENGAN TEORI BELAJAR Teori Piaget

Proses kognitif : Anak usia 6 tahun sudah mulai mengetahui bahwa 5 mainan kecil, dapat disimpan didalam kotak yang kecil berukuran sama. Berarti ia sudah memanfaatkan skema angka/jumlah. Skema adalah konsep

atau kerangka yang eksis didalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara

anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka yaitu asimilasi dan akomodasi.

Menerapkan Teori Piaget untuk Pendidikan Anak -Gunakan pendekatan konstruktivis. Piaget menekankan bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika

mereka aktif dan mencari solusi sendiri. Piaget menentang metode yang memperlakukan anak sebagai penerima pasif. Implikasi pendidikan dari pandangan Piaget adalah bahwa untuk semua mata pelajaran, murid lebih baik diajari untuk membuat penemuan, dan memikirkannya, bukan diajari menyalin apa-a[a saja yang dikatakan oleh guru.

-Fasilitasi mereka untuk belajar. Guru yang efektif harus merancang situasi yang membuat murid belajar dengan bertindak. Situasi seperti ini akan meningkatkan pemikiran dan penemuan murid.

-Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan penemuan.

Page 10: Observasi pendidikan

Asmiliasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada. Anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam skema.

Page 11: Observasi pendidikan

Akomodasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru. Anak menyesuaikan skema mereka dengan lingkungannya.

Page 12: Observasi pendidikan

Adi yang berumur 7 tahun yang diberikan sebuah krayon dan sebuah buku gambar untuk mewarnai gambar apel. Adi belum pernah menggunakan krayon untuk mewarnai, tetapi dengan

mengamati cara gurunya menggunakan krayon tersebut, maka Adi dapat mengerti bahwa krayon gunanya untuk memberi

warna pada gambar apel tersebut, dan cara penggunaannya dengan mencoret gambar apel tersebut. Setelah mengetahui hal ini Adi akan memasukkan pengetahuan ini ke dalam skema

yang sudah dimilikinya (asimilasi). Tetapi Adi menggunakan krayon dan mewarnai gambar tersebut sangatlah tidak rapi,

coretannya membuat gambar apel tidak seperti gambar apel, maka dari itu Adi harus sangat hati-hati dengan menggunakan

krayon dalam mewarnai apel tersebut. Penyesuaian ini mencerminkan kemmapuannya untuk

mengubah sedikit pemahamannya tentang dunia (akomodasi).

Page 13: Observasi pendidikan

MENERAPKAN TEORI PIAGET UNTUK PENDIDIKAN ANAK

Gunakan pendekatan konstruktivis. Piaget menekankan bahwa anak-anak akan

belajar dengan lebih baik jika mereka aktif dan mencari solusi sendiri. Piaget menentang

metode yang memperlakukan anak sebagai penerima pasif. Implikasi pendidikan dari

pandangan Piaget adalah bahwa untuk semua mata pelajaran, murid lebih baik diajari untuk

membuat penemuan, dan memikirkannya, bukan diajari menyalin apa-a[a saja yang

dikatakan oleh guru.

Page 14: Observasi pendidikan

Fasilitasi mereka untuk belajar.Guru yang efektif harus merancang situasi yang membuat murid belajar dengan bertindak. Situasi seperti ini akan meningkatkan pemikiran dan

penemuan murid.

Page 15: Observasi pendidikan

Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan

penemuan.

Page 16: Observasi pendidikan

PERKEMBANGAN KOGNITIF PENDEKATAN PIAGET : ANAK OPERASIONAL KONKRET

Operasional konkret adalah tahapan ketiga dari perkembangan kognitif Piaget (rata-rata dari usia 7 hingga

12 tahun), dimana anak-anak berkembang dalam hal logika, tapi bukan tentang pemikiran yang abstrak.

Menurut Piaget, pada sekitar usia 7 tahun, anak-anak memasuki tahap operasional konkret, dimana mereka bisa

menggunakan berbagai operasional mental, seperti penalaran, memecahkan masalah-masalah konkret

(nyata), seperti dimana harus mencari pensil yang hilang. Anak-anak pada usia ini sudah dapat berpikir dengan logis

karena mereka tidak terlalu egosentris dari sebelumnya dan dapat mempertimbangkan banyak aspek dari situasi. Namun, pemikiran mereka masih terbatas pada situasi-

situasi nyata saat ini dan sekarang.

Page 17: Observasi pendidikan

Kemajuan Kognitif

Anak-anak sudah memiliki pemahaman yang lebih baik

daripada anak-anak praoperasional mengenai konsep spasial, sebab-

akibat, pengelompokan, penalaran induktif dan deduktif, konservasi,

serta angka.

Page 18: Observasi pendidikan

KRITIK DAN SARAN

Posisi duduk setiap murid diubah setiap minggu, sehingga murid dapat aktif.

Selain memberikan tugas, guru seharusnya memberikan pelajaran berbentuk permainan agar siswa tidak jenuh dan pelajaran pun lebih bervariatif.

Siswa yang duduk di belakang harus lebih sering dipantau dengan memberikan perhatian yang sama dibanding dengan siswa yang duduk didepan.

Kebersihan kelas dijaga, agar proses belajar-mengajar berjalan dengan nyaman.

Page 19: Observasi pendidikan

KESIMPULAN Proses belajar mengajar berjalan

dengan baik. Sebagian besar murid mendengarkan guru dengan seksama dan murid aktif menjawab.

Ada beberapa murid yang menjawab, tetapi ragu mengangkat tangan. Murid lebih semangat menjawab ketika tahu akan diberikan reward atau hadiah.

Page 20: Observasi pendidikan
Page 21: Observasi pendidikan
Page 22: Observasi pendidikan