10
Nama : Ny. Rustiana Sihaloho Operator : dr. Zulkarnain, Sp.OG Hari/ Tanggal : Senin, 7 April 2014 Asisten I : Surati Alamat : Jl. Pulau Damar, Way Kandis, Tanjung Senang Asisten II : Ni Made A.D.Putri, S.Ked No. RM : 35 55 52 Anestesiologi : Krisna Anastesi : Anastesi Spinal Instrumen : LAPORAN OPERASI Konsulen : dr. Zulkarnain H., Sp.OG Pukul 10.00 WIB Operasi dimulai Pasien dalam posisi litotomi dilakukan anestesi spinal Cystocele ditampilkan dibuat tegel pada 4 tempat Kemudian diinsisi dan direseksi dengan gunti ng Mucosa dan otot dijahit usus Mukosa vagina jahit jelujur Pro rectocele dilakukan tegel dan insisi Mucosa dibuka dan dijahit Perineum dilakukan perineiraphy Perdarahan 100cc Darah diberhentikan dengan tampon gulung Pukul 12.00 WIB Operasi selesai Diagnosis pra bedah : Cystocele + Rectocele Diagnosis pasca bedah : Vaginoraphy anterior + posterior Tindakan : Colporrhaphy anterior dan posterior Operator

oka made

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k

Citation preview

Nama : Ny. Rustiana SihalohoOperator : dr. Zulkarnain, Sp.OG

Hari/ Tanggal : Senin, 7 April 2014Asisten I : Surati

Alamat : Jl. Pulau Damar, Way Kandis, Tanjung SenangAsisten II : Ni Made A.D.Putri, S.Ked

No. RM : 35 55 52Anestesiologi : Krisna

Anastesi : Anastesi SpinalInstrumen :

LAPORAN OPERASIKonsulen : dr. Zulkarnain H., Sp.OG

Pukul 10.00 WIB Operasi dimulai

Pasien dalam posisi litotomi dilakukan anestesi spinal Cystocele ditampilkan dibuat tegel pada 4 tempat

Kemudian diinsisi dan direseksi dengan gunti ng

Mucosa dan otot dijahit usus

Mukosa vagina jahit jelujur Pro rectocele dilakukan tegel dan insisi

Mucosa dibuka dan dijahit

Perineum dilakukan perineiraphy

Perdarahan 100cc

Darah diberhentikan dengan tampon gulungPukul 12.00 WIB Operasi selesai

Diagnosis pra bedah: Cystocele + RectoceleDiagnosis pasca bedah : Vaginoraphy anterior + posteriorTindakan

: Colporrhaphy anterior dan posterior

Operator

dr. Zulkarnain H., Sp.OGLAPORAN OPERASI

Waktu : Senin, 7 April 2014Tipe : Operasi Elektif

Nama Pasien:Ny. Agustinah / 43thOperator:dr. Marzuki Sayuti., Sp.OG

Hari / Tanggal:Senin, 7/4/14Assisten 1:dr. Nazif

Alamat:Bandar LampungAssisten 2:Aulia Olviana., S.Ked

No. MR:11 41 89Anestesi:dr. Bambang., Sp.An

Jenis Anestesi:General AnestesiInstrument:Doni

Pukul 10.00 WIB Operasi dimulai

Penderita terlentang dalam keadaan narkosis umum, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah perut dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. Dilakukan insisi mediana + 12cm mulai dari 1 jari di atas simfisis hingga 1 jari di ataspusat. Insisi diperdalam secara tajam sampai menembus peritoneum. Pada eksplorasi didapatkan:

Perlengketan (+)

Uterus bentuk dan ukuran normal, teraba massa mioma intramural, ukuran sebesar bola tenis dengan diameter 13cm

Ovarium dan tuba kanan dalam batas normal

Tampak massa kistik keabu-abuan berasal dari ovarium kiri berkuran 10x7x8cm.

Diputuskan untuk melakukan Miomektomi + Adhesiolisis dengan cara sebagai berikut :

Dilakukan pemasangan torniquet.

Pemasangan kassa besar basah 1 buah.

Dilakukan penjepitan, pemotongan dan penjahitan pada pangkal mioma yang berukuran besar, mioma yang tersisa dibersihkan dari uterus.

Setelah diyakini tidak ada massa mioma yang tersisa maka, dilakukan penjahitan luka pada uterus bagian dalam secara jelujur sirkuler dengan benang vicryl no.1

Dilanjutkan penjahitan luka pada uterus bagian luar satu lapis jelujur feston dengan vicryl no.1

Dilakukan insisi linear pada massa mioma yang lain dan pembebasan massa mioma secara tumpul dari kapsulnya.

Dilakukan pelepasan tourniquet, perdarahan dirawat sebagaimana mestinya.Diputuskan untuk melakukan reseksi adenomiosis dengan cara sebagai berikut :

Mengambil dan memotong bagian anterior korpus uteri yang mengalami adenomiosis

Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya

Dilakukan penjahitan uterus secara satu-satu dengan vicril no.1

Dilakukan explorasi ulang, setelah diyakini tidak ada perdarahan, dilanjutkan dengan pencucian kavum abdomen dengan cairan NaCl 0,9%Kemudian diputuskan untuk melakukan Salfingoooforektomi sinistra dengan cara sebagai berikut :

Dilakukan pemasangan 1 buah kassa besar basah

Menjepit, memotong dan mengikat ligamentum infundibulopelvikum sinistra, ligamentum ovarii proprium sinistra dan pangkal tuba sinistra dengan chromic catgut no. 1, Jaringan di VC kesan : Kistadenaoma ovarium musinosum non papilliferumPerdarahan dirawat sebagaimana mestinya, setelah diyakini tidak ada perdarahan lagi, dilakukan penutupan dinding abdomen dengan cara: Peritoneum dijahit jelujur dengan chromic catgut 2.0 Fascia dijahit secara jelujur dengan vicryl 3.0 Subkutis dijahit secara terputus dengan plain catgut no. 2.0 Kutis dijahit secara subkutikuler dengan plain catgut no. 3.0 Luka operasi ditutup dengan sofratulle

Pukul 13.00 WIB Operasi SelesaiSeluruh jaringan di-PA-kan

Diagnosis Pra Bedah: Mioma uteri + Adhenomyosis + Kista Endometriosis + Infeksi tuba primer Diagnosis Pasca Bedah: Myoma uteri intramural + Adhenomyosis + Kista Ovarium (Endometriosis) perlengketan (adhesi) dengan peritoneum dan ususTindakan: Myomektomi + Adhesiolisis + Reseksi Adhenomyosis (OSADA) + Salfingooforektomi sinistra Konsulen

Operator

dr. Ratna Dewi., Sp.OG

dr. Marzuki Sayuti., Sp.OGNama : Ny. Heri AstutiOperator : dr. Zulfadli, Sp.OG

Hari/ Tanggal : Selasa, 8 April 2014Asisten I : Isnaini

Alamat : Asisten II :

No. RM : Anestesiologi : dr. Putu Sp, An

Anastesi : General anastesiInstrumen :

LAPORAN OPERASIKonsulen : dr. Zulfadli, Sp.OGPukul 09.30 WIB Operasi dimulai

Penderita dalam posisi telentang dalam general anastesi. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. Dilakukan insisi 9 cm di linea arcuata pubis diperdalam secara tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus normal.tampak massa kistik pada ovarium dekstra ukuran 8x8 cm didapatkan perlngketan massa kistik dengan tuba kanan. Dilakukan lisis berhasil. Dilanjutkan dengan kistektomi dengan cara SOB.

Membuang kapsul kista dengan pemecahan massa. Keluar warna kecoklatan. Kemudian dilakukan penjahitan luka operasi : Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut nomor 2.0

Otot dijahir secara jelujur dengan plain catgut nomor 2.0

Fascia dijahit secara jelujur feston PGA nomor 1.0

Subcutis dijahit secara satu-satu dengan plain catgut nomor 2.0

Kutis dijahit secara jelujur subkutikuler dengan chromic catgut nomor 3.0

Luka operasi dibersihkan lalu ditutup dengan sofratule, kassa, dan hypafixPukul 10.30 WIB Operasi selesai

Diagnosis pra bedah: kista endometriosisDiagnosis pasca bedah : post kistektomi dekstra a.i kista endometriosis dekstraTindakan

: kistektomi dekstra + adenolisisKonsulen

Operator

dr. Zulfadli, Sp.OG

dr. Zulfadli, Sp.OGLAPORAN OPERASIKonsulen : dr. Zulkarnaen, Sp.OG

Nama : Ny. DalwatiOperator : dr. Zulkarnaen, Sp.OG

Hari/ Tanggal : Selas/ 8 April 2014Asisten I : dr. Arifin Syarifudin

Alamat : Sungkai UtaraAsisten II : -

Reg/RM : 1152435/353232Anastesi : dr. Putu Y, Sp.An

Anastesi : GeneralInstrumen : Doni

Pukul. 10.00 WIB: Operasi dimulai

a. Pukul 10.00 WIB operasi dimulai. Penderita telentang dalam keadaan general anastesi.

b. Dilakukan tindakan aseptic dan antiseptic pada daerah operasi dan sekitar.

c. Dilakukan insisi pfannenstiel di atas simfisis sepanjang 8 cm lalu. Di perdalam secara tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum. d. Setelah peritoneum di buka tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Dilakukan SSTP :

Membuka plika vesikouterina secara tajam lalu di sisihkan ke bawah dengan hak besar

Dilakukan insisi SBR semilunar 3 cm lalu diperlebar ke lateral secara tumpul. Ketuban (-), cukup jernih, bau (-)

Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala

Pukul 10.10 WIB lahir neonates mati permpuan, BB : 3050 gram, PB : 48 cm, FT-AGA. Kedalam infus dimasukkan oksitosin 20 IU dalam RL 500 cc. Plasenta diilahirkan dengan tarikan ringan pada tali pusat.

Pukul 10.15 WIB lahir plasenta lengkap, BP: 560 gr, PTP : 48 cm diameter 18x19cm.

dilakukan penjahitan SBR secara jelujur dengan vicryl no.1.0. Dilakukan perawatan perdarahan sebagaimana mestinya. Kavum abdomen di cuci dengan NaCl 0,9%.

Setelah di yakini tidak ada perdarahan, dilakukan penutupan lapangan abdomen.

e. Peritoneum di jahit jelujur dengan plain catgut no.2.0f. Otot di jahit dengan plain catgut no.2.0g. Fascia di jahit jelujur dengan osan catgut no. 2.0h. Subkutis dijait jelujur dengan plain catgut no.2.0i. Kutis dijahit jelujur subkutikuler dengan chromic catgut no. 3.0j. Luka operasi dibersihkan dengan betadine dan ditutup dengan sufratulle, kasa steril dan hipafix.k. Pukul 11.10 WIB Oprasi selesai

Pukul 22.00 WIB: Operasi selesai

Lama operasi

: 1 jam

Diagnosa pra operasi : G2P1A0 hamil 39 minggu belum inpartu dengan PEB + bekas SC 1x + decomp. Cordis JTM Preskep Diagnosa pasca operasi: P2A0 post SSTP ai bekas SC 1x + decomp. Cordis NYHA IV + PEB Neonatus mati hari ke-IIJenis tindakan: Secsio Caesaria (sc)

LAPORAN OPERASI

Konsulen: dr. Dino Rinaldy, Sp.OG (K)Nama : Ny. Tusiyem /58 TahunOperator : dr.Dino Rinaldy Sp.OG (K)

Hari/ Tanggal : Kamis, 10 April 2014Asisten I : dr. Arifin

Alamat : Lumbirejo Negri Katon PesawaranAsisten II :

Reg/RM : 15 30 59Anastesi :

Anastesi : General AnastesiInstrumen : Wayan

Pukul 10.00 WIB. Operasi mulai

Eksplorasi, jahitan terbuka bawah

Cavum abdomen dicuci NS, jahitan dibuka seluruhnya

Fascia dibebaskan 2 cm

Luka di atas umbilicus dijahit terputus dengan monosim No. 1 diselingi dengan jahitan smead jones

Luka di bawah umbilicus digunakan mass subfascia dijahit terputus dengan premilene No. 0 (tidak ada nomor benang yang lebih besar). pertimbangan tepi sayatan tidak tension free Dipasang drain supra fascia/mass

Perdarahan 100 ccPukul 13.00 WIB. Operasi Selesai

Diagnosis Pre Operasi :eviserasi pasca laparotomiDiagnosis Post Operasi : post repair a.i. eviserasi pasca laparotomi Tindakan : repair

Konsulen Jaga

Operator

dr. Dino Rinaldy, Sp.OG (K)

dr. Dino Rinaldy, Sp.OG(K)