11
A. Oksigen Latihan 1 (1.) Alasan apa sehingga golongan VI A disebut golongan kalkogen ? Jawab : Golongan VI A disebut juga golongan kalkogen karena unsur-unsur pada golongan ini memiliki alotrop dimana alotrop merupakan bentuk varian yang lain dari unsur tersebut. Misalnya, pada oksigen dikenal alotrop dioksigen (O 2 ) dan trioksigen atau ozon (O 3 ). (2.) Tunjukkan keperiodikan unsur-unsur golongan VI A? Jawab : Jari- jari atom dan ion Jari-jari atom dan ion dari meningkat dari atas ke bawah dalam satu golongan. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah kulit electron. Energi Ionisasi Energi ionisasi kelompok oksigen lebih kecil dibandingkan dengan kelompok nitrogen. Dari atas ke bawah energy ionisasi menurun. Energi ionisasi oksigen seharusnya lebih besar daripada N karena penurunan ukuran. Hal ini disebabkan nitrogen telah terisi lengkap setengah orbital dan konfigurasinya stabil karena konfigurasi setengah

Oksigen Dari Lita

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimiah

Citation preview

Page 1: Oksigen Dari Lita

A. Oksigen

Latihan 1

(1.) Alasan apa sehingga golongan VI A disebut golongan kalkogen ?

Jawab : Golongan VI A disebut juga golongan kalkogen karena unsur-

unsur pada golongan ini memiliki alotrop dimana alotrop merupakan

bentuk varian yang lain dari unsur tersebut. Misalnya, pada oksigen

dikenal alotrop dioksigen (O2) dan trioksigen atau ozon (O3).

(2.)Tunjukkan keperiodikan unsur-unsur golongan VI A?

Jawab : Jari- jari atom dan ion

Jari-jari atom dan ion dari meningkat dari atas ke bawah dalam

satu golongan. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah kulit

electron.

Energi Ionisasi

Energi ionisasi kelompok oksigen lebih kecil dibandingkan dengan

kelompok nitrogen. Dari atas ke bawah energy ionisasi menurun. Energi

ionisasi oksigen seharusnya lebih besar daripada N karena penurunan

ukuran. Hal ini disebabkan nitrogen telah terisi lengkap setengah orbital

dan konfigurasinya stabil karena konfigurasi setengah diisi dan terisi

penuh. Sedangkan O kurang stabil sehingga energy ionisasinya kecil.

Elektronegatifitas

Oksigen unsure kedua yang paling elektronegatif setelah fluor.

Elektronegatifitas menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan karena

peningkatan ukuran atom.

Karakter metalik dan non metalik

Oksigen, sulfur, selenium dan tellurium adalah non logam.

Karakter non logam lebih kuat dalam O dan S, sedangkan dalam Se dan Te

lemah. Disisi lain lain Po berupa logam. Namun radioakif dan hanya

berlangsung singkat .

AfinitasElektron

Unsur-unsur golongan ini memiliki afinitas electron tinggi. Nilai

menurunkan dari belerang ke polonium. Oksigen mempunyai afinitas

Page 2: Oksigen Dari Lita

electron rendah. Hal ini disebabkan ukuran kecil dari atom oksigen

sehingga awan electron didistribusikan ke daerah kecil ruang dan karena

itu menolak electron masuk. Dengan demikian, afinitas electron oksigen

nilainya lebih kecil daripada yang lain.

Latihan 2

(3.)Sebutkan perbedaan oksigen dengan unsur lain segolongannya ?

Jawab :

Unsur-unsur Golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) dapat membentuk

anion X2- dengan kecenderungan semakin ke bawah semakin sulit,

kecuali O.

Unsur-unsur golongan VIA dapat membentuk divalen, tetravalen, dan

sebagainya, namun untuk Oksigen hanya mampu membentuk divalen

karena Oksigen tidak memiliki orbital kosong d yang akan

menyediakan orbital kosongnya untuk berikatan kovalen, sedangkan

S, Se, Te, memiliki orbital d dan energinya lebih tinggi untuk

mengadakan promosi elektron ke orbital d sehingaa dapat digunakan

untuk berikatan kovalen.

Atom O dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur

lainnya (utamanya menjadi oksida), kecuali dengan gas mulia.

Unsur-unsur Golongan VIA memiliki beberapa sifat, diantaranya

dapat bereaksi dengan hidrida membentuk H2X (X= O, S, Se, Te, Po),

dimana hanya oksigen saja yang berbentuk cair H2O, sedangkan yang

lain berbentuk gas, hal ini disebabkan karena keelektronegatifan

oksigen lebih besar dari hidrogen, sehingga oksigen menarik lebih

kuat dari pada hidrogen.

Oksigen, dalam bentuk H2O memiliki titik didih yang lebih tinggi

daripada hidrida yang terbentuk dalam satu golongan, hal ini

disebabkan karena adanya pengaruh gaya antarmolekul air yaitu

adanya ikatan hidrogen yang sangat kuat.

Page 3: Oksigen Dari Lita

Pada temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan

menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang

tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.

(4.)Dalam bentuk apa oksigen ada di alam ?

Jawab : oksigen di alam ditemukan dalam bentuk molekul diatomik, yaitu

O2 dan juga dapat berikatan dengan hidrogen membentuk molekul H2O.

(5.)Tulis reaksi :CO2 + H2O →

Jawab : CO2 + H2O → H2CO3

(6.)Tunjukkan cara pembuatan oksigen dalam jumlah besar ?

Jawab : Oksigen dapat dibuat dalam skala besar di industri dan dapat juga

dalam skala kecil di laboratorium. Dalam skala besar di industri,

pembuatan oksigen diperoleh dari destilasi bertingkat udara cair:

Prosesnya, mula-mula udara disaring untuk menghilangkan debu

lalu dimasukkan ke dalam kompresor. Pada kompresi ini suhu udara akan

naik, kemudian didinginkan dalam pendingin. Udara dingin mengembang

melalui celah, dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup

untuk menyebabkannya mencair. Udara cair disaring untuk memisahkan

CO2 (s) dan air yang telah membeku. Kemudian udara cair itu memasuki

bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah

menguap, keluar sebagai gas. Pada pertengahan kolom, gas argon keluar

dan selanjutnya oksigen cair. Komponen lain yang paling sulit menguap

akan terkumpul di dasar. Berturut-turut titik didih normal nitrogen, argon,

dan oksigen adalah      -195,8, -185,7, dan -183,0°C.

(7.)Di laboratorium oksigen dibuat dengan cara apa? Sebutkan dua cara !

Jawab : Di laboratorium, oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau

dengan memanaskan KClO3 atau barium peroksida atau natrium peroksida

dengan MnO2 sebagai katalis. Atau dapat juga dengan penguraian termal

senyawa yang mengandung banyak oksigen.

(8.)Tuliskan reaksi yang menyertai jawaban soal nomor (7) ?

Jawab :

- 2 H2O2(l)     → 2 H2O(l)+ O2

- 2 KMnO4(s) → K2MNO4(s) + MnO2(s) + O2(g)

Page 4: Oksigen Dari Lita

- 2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g)

- 2 KNO3(s) → 2 KNO2(s) + O2(g)

- 2 NaO2(s) +2 H2O(l) → 4 NaOH(aq) + O2(g)

Latihan 3

(9.) Dalam bentuk apa oksigen stabil, dan dalam bentuk apa ?

Jawab : Oksigen dapat stabil dengan bentuk molekul diatomiknya dengan

membentuk gas O2.

(10.) Mengapa O2 bersifat paramagnetik ?

Jawab : hal ini dikarenakan O2 memiliki orbital anti bonding ᴫ* 2py dan

ᴫ*2px yang secara single sesuai dengan aturan Hund. Elektron yang tidak

berpasangan sifat paramagnetisme. Dengan dua elektron yang spin paralel.

Sehingga spin momen magnetik elektron tak berpasangan molekul tersebut

dan energi pertukaran molekul O2 yang bersebelahan. Sehingga oksigen

memiliki sifat paramagnetik, dalam bentuk triplet yang normal.

(11.) Bagaimana sifat keelektronegatifan oksigen dibanding dengan flour ?

Jawab : Oksigen dengan flour merupakan unsur seperiode sehingga semakin

ke kanan maka semakin besar nilai keelektronegatifannya. Faktor yang

mempengaruhi besarnya keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti

terhadap electron dan jari-jari atom. Harga keelektronegatifan penting untuk

menentukan biloks, unsur dalam satu senyawa. Jika harga keelektronegatifan

besar berarti unsur yang bersangkutan cenderung menerima dan membentuk

biloks negatif sedangkan jika harga keelektronegatifan kecil berarti unsur

yang bersangkutan cenderung melepas dan membentuk biloks positif. Fluor

lebih elektronegatif dibanding oksigen. Nilai keelektronegatifan F yaitu 4,1

dan oksigen yaitu 3,44.

(12.) Tulis reaksi : Fe + O2 →

Jawab : 4Fe + 3O2 2Fe2O3

(13.) Jelaskan kapan reaksi soal (12) dapat berlangsung ?

Jawab : Reaksi soal (12) dapat berlangsung ketika besi dibiarkan di udara

terbuka (serta dapat didukung dengan adanya uap air), reaksi tersebut dikenal

sebagai peristiwa pengkaratan yang merupakan reaksi oksidasi.

Page 5: Oksigen Dari Lita

(14.) Tulis reaksi : C7H16 + O2 →

Jawab :

C7H16 + 11O2 7CO2 + 8H2O (Reaksi pembakaran sempurna)

C7H16 + 7,5O2 7CO + 8H2O (Reaksi pembakaran tak sempurna)

(15.) Syarat apa yang harus dipenuhi agar reaksi di atas dapat berlangsung ?

Jawab :

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari proses pembakaran,

dibutuhkan proses pembakaran yang sempurna. Syarat-syarat agar dapat

terjadi pembakaran sempurna yaitu:

Kuantitas udara (oksigen) yang disupply ke bahan bakar cukup.

Oksigen dan bahan bakar benar-benar tercampur.

Campuran bahanbakar-udara terjaga di atas temperatur pengapiannya.

Volume furnace cukup luas sehingga memberikan waktu yang cukup bagi

campuran bahanbakar-udara untuk terbakar sempurna.

Jika syarat-syarat di atas tidak terpenuhi maka terjadi reaksi pembakaran tak

sempurna.

Page 6: Oksigen Dari Lita

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Atom. (Online) oksigen/struktur-atom-kimia-x.htm. Diakses pada tangal 20 Mei 2015.

Anonim. 2012. Oksigen. (Online) oksigen/sifat-dan-karakteristik-oksigen.htm. Diakses pada tangal 20 Mei 2015.

Lee. J.D. 1991. Concise Inorganic Chemistry. 4th edition.Singapore : Fong & Song Printers Pte.Ltd

Wikipedia. 2015. Oksigen (Online). http://id.wikipedia.org/wiki/oksigen. Diakses pada tanggal 21 Mei 2015.

Page 7: Oksigen Dari Lita

TUGAS ANORGANIK II

OKSIGENKIMIA

Nama Anggota Kelompok:

1. Naztiti Dian Erlita Putri (13030234010) KA 2013

2. AR. Sella Auliya (13030234027) KB 2013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KIMIA

2015