Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
O L E H :
NAMA : ANIMAHARANI
NIM : 2199017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S EKONOMI
2005
ANALISIS iUNERJA KEUANGAN PADA
PT. RIMBA M U U A BORANG PALEMBANG
SKRIPSI
Untuk memenuhi taUh sntu penyaratnn Mcffipcroleb gelar Sarjana Ekonomi
O L E H :
NAMA : AN! MAHARANI
NIM ! 2199017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S EKONOMI
2005
Fakuitas Ekonomi llniversitas Muhammadiyah
Palembang
T A N P A P E N G E S A H A N S K R I P S I
J l f D U L : A N A L I S I S K I N E R J A K E U A N G A N P A D A P T . R I M B A M U L I A
B O R A N G P A L E M B A N G
Nama : Ani Maharani
Nim : 2199017
Fakuitas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Mata Kuliah Pokok : Manajemen Keuangan
Diterima dan d isyahk^ Pada tanggal.....^v;4.4.
Pembimbing
(ErvitaJSafitri. S E . , Msi)
SETETES XJEHINQAT OHAN(i TUA KU, SELANQKAH
AKUHAKUShiAJU "
KUPE'RSEhfBAHKAN XEPAVA :
^ AYAH VAN IBU TEHCINTA
^ AVIK-AVIKKUTEnSAYANQ
^ SESEOKANQ M W < 5 KELAK AKAN
MENVAHPINQIKU
^ KELUAnOAKU
^ ALHATERKU
U C A P A N T E R I M A K A S I H
Alhamdulillauhrobbiraiamm.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang lelah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada keluarga,
Bapak (Anamal) dan Ibu {Astini) yang teramat penulis sayangi yang telah
memberikan begitu besar kasih sayang, kebahagiaan, fasiiitas, semangat serta
dorongan, memberikan nasehat yang bermanfat bagi penulis serta tiada hari tanpa doa
untuk penulis, sehingga penulis merasa tidak dapat membayangkan seandainya hidup
tanpa kalian berdua, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang scbesar-besamya kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. H. Marshaai NG, S H . M M Selaku Rektor Llniversitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Bapak H. Abdul Basyith, SL., M.Si. Selaku Dekan Fakuitas Ekonomi Llniversitas
Muhammadiyah Palembang.
3. Bapak Omar Hendro, SE., M Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakuitas
Ekonomi Umversitas Muhammadiyah Palembang. Fakuitas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang.
4. Ibu Belli Wati kosim, SI-. Selaku Pembimbing Akademik penulis selama
mcngikuti perkuliahan dt Fakuitas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Palembang.
V
5. Ibu Ervita Safitri, SE., M.Si Selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak
membenkan bantuan, waktu, nasehat, dan bimbingannya.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Fakuitas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang.
7. Pimpinan serta seluruh karyawan dan karyawati PT. Rimba Mulia Borang
Palembang yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian
dalam penyusunan skripsi ini.
8. Wak Rahman ( Wak Bujang ) dan Nenekku serta seluruh keluarga yang lain atas
bantuan, motivasi dan doanya.
9 Sescorang ( Kak Erwin ) yang telah bersedia membantu dan mcmcberikan
semangat serta selalu membantuku dalam penulisan skripsi ini.
10. Adik-adikku yang kusayangi ( Wanto, Agus dan Fitri ) dan adik-adik sepupuku
atas motivasi, perhatian dan pengertiannya.
11 - Sahabat-sahabat sejatiku ( Septi, Genex, Anis, Sana, Desti, Yeni, Emi, dan yang
lainnya ) tenma kasih atas dukungan, bantuan dan kebersamaan selama ini
semoga pcrsahabatan kita abadi.
12. Teman-teman K K N di desa Gunung Agung Lama Pagar Alam.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan mudah-mudahan amal baik kita mendapat balsan dari Tuhan Yang Maha
Esa. Amin.
Palembang, Februari 2005
Penulis
VI
D A F T A R ISI
Halaman
H A L A M A N J U D U L *
H A L A M A N D E P A N ^
H A L A M A N P E N G E S A H A N HI
H A L A M A N M O T T O DAN P E R S E M B A H A N IV
V C A P A N T E R I M A K A S I H V
D A F T A R ISI V n
D A F T A R T A B E L I X
D A F T A R L A M P I R A N X I
A B S T R A K X I I
B A B I. P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 3
C . Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
E . Metode Penelitian 5
B A B I I . T I N J A U A N K E P U S T A K A A N
A. Penelitian Sebeiumnya 9
B. Laporan Keuangan 10
V I I
C . Rasio Keuangan
D. Likuiditas
E . Solvabilitas '̂̂
F . Rentabilitas
7 7 G . Kinerja Keuangan ^'
B A B U L D A T A
A. Sejarah Singkat Perusahaan 32
B. Aktivitas Perusahaan 33
C . Laporan Keuangan 30
BAB IV. A N A L I S I S K I N E R J A K E U A N G A N PADA
PT. R I M B A M U L I A B O R A N G P A L E M B A N G
A. Likuiditas 44
B. Solvabilitas 48
C . Rentabilitas 51
B A B V. K E S I M P U L A N DAN S A R A N
A. Kesimpulan 58
B. Saran 60
K E P U S T A K L A A N 61
L-AMPIRAN
VIU
D A F T A R T A B E L
Halaman
Tabel I I I . 1 Jenis Produksi, Tempat Penjualan dan
Hasil Produksi Kayu PT. Rimba Mulia Borang
Palembang tahun 2001 - 2003 36
Tabel I I I . 2 Produksi, Penjualan dan Harga Kayu Pada PT. Rimba
Mulia Borang Palembang
Tahun 2001 -2003 36
Tabel HI. 3 Neraca PT. Rimba Mulia Borang Palembang
Pada tahun 2001 38
Tabel I I I . 4 Neraca PT. Rimba Mulia Borang Palembang
Pada tahun 2002 39
Tabel HI. 5 Neraca PT. Rimba Mulia Borang Palembang
Pada tahun 2003 40
Tabel I I I . 6 Laba / Rugi PT. Rimba Mulia Borang Palembang
Pada tahun 2001 41
Tabel I I I . 7 Laba / Rugi PT. Rimba Mulia Borang Palembang
Pada tahun 2002 42
Tabel I I I . 8 Laba / Rugi P T . Rimba Mulia Borang Palembang
Pada tahun 2003 43
IX
Tabel IV . 1 Perhitungan Rasio Likuiditas PT. Rimba Mulia Borang
Palembang Pada Tahun 2001 - 2003 45
Tabel rv . 2 Perhitungan Rasio Solvabilitas PT. Rimba Mulia
Borang Palembang
Pada Tahun 2001 - 2003 48
Tabel IV . 3 Perhitungan Rasio Rentabilitas PT. Rimba Mulia
Borang Palembang
Pada Tahun 2001 - 2003 51
X
D A F T A R L A M P I R A N
Halaman
Lampiran I . Perhitungan Likuiditas PT. Rimba Mulia Borang
Palembang Tahun 2001 - 2003 62
Lampiran 2. Perhitungan Solvabilitas PT. Rimba Mulia Borang
Palembang Tahun 2001 - 2003 64
I.ampiran 3. Perhitungan Rentabilitas PT. Rimba Mulia Borang
Palembang Tahun 2001 - 2003 65
XI
A B S T R A K
Skripsi ini berjudul ^'Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Rimba Mulia Borang Palembang", dibawah bimbingan Ibu Ervita Safitri, SE. M.Si.
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Bagaiman keadaan kinerja keuangan PT. Rimba Mulia Borang Palembang, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaiman keadaan kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas. dan Rentabilitas dari tahun 2001 - 2003.
Metode penelitian daiam hal ini yang menjadi unit penelitian adalah PT. Rimba Mulia Borang Palembang beralamat dijalan Mayor Ruslan no. 967 Rt 15 Rw 4 Palembang. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari PT. Rimba Mulia Borang Palembang, metode pengumpulan data yang digunakan adlah metode dokumentasi dan observasi, serta metode analisis yang digunakan adalah analisis metode kuantitatif dan kulitatif dengan menggunakan tiga metode yaitu likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.
Berdasarkan analisis yang lelah penulis lakukan, maka penulis berkesimpulan bahwa hasil perhitungan mengenai likuiditas yaitu carrent ratio tahun 2001 sebesar 135,189 %, tahun 2002 sebesar 202,322 % dan pada tahun 2003 sebesar 310,536 %, dilihat dari quick rasio pada tahun 2001 sebesar 62,471 pada tahun 2002 146,739 dan pada tahun 2003 229,227 % dan bila dilihat dari working capital total asset pada tahun 2001 sebesar 16,892 % pada tahun 2002 sebesar 37,789 % dan pada tahun 2003 sebesar 46,08 %. Berdasarkan perhitungan solvabilitas yaitu total asset to debt pada tahun 2001 sebesar 208,311 % pada tahun 2002 sebesar 270,532 % dan pada tahun 2003 sebesar 457,140 %, dan apabila dilihat dari equity to debt ratio pada tahun 2001 sebesar 108,442 % pada tahun 2002 sebesar 170,476 % dan pada tahun 2003 sebesar 357,140 % berdasarkan perhitungan rentabilitas yaitu propit margin pada tahun 2001 sebesar 29,112 % pada tahun 2002 sebesar 50.876 % pada tahun 2003 sebesar 22,088 %. Dilihat dari total asset turn over tahun 2001 sebesar 0,592 kali pada tahun 2002 sebesar 0,670 kali dan tahun 2003 sebesar 1,203 kali, apabila dilihat dari earning power pada tahun 2001 sebesar 17,263 % pada tahun 2002 sebesar 34,108 % pada tahun 2003 26,588 % dan rentabilitas modal sendirinya pada tahun 2001 sebesar 29,845 % pada tahun 2002 sebesar 46,699 % pada tahun 2003 sebesar 30,628 %. Berdasarkan hasil diatas PT. Rimba Mulia Borang Palembang dalam keadaan sehat.
X I I
B A B I
P E N D A H U L U A N
. Latar Belakang Masalah
Perkenibangan pembangunan pada saat ini melaju dengan cepat serta
mengakibatkan berbagai tantangan dan kesempatan dalam dunia usaha. Sejalan
dengan perkembangan ini sector suasta ikut lumbuh dan berkembang, dengan
mcnghadapi berbagai pcrmasalahan yang scmakin rumit dan komplek. Dalam
rangka pencapaian perusahaan, msaka dalam operasinya setiap hari perusahaan
dituntut untuk bekcrja dengan seefektif mungkin, terutama dalam bidang
keuanganya. Salah satu aspek yang
dapat menccrminkan kinerja suatu perusahaan adalah aspek keuangan.
Analisis laporan keuangan meliputi penilaian tentang keadaan keuanga
perusahaan, hasil usaha dan Iain-lain serta analisis tentang hubungan antara unsur-
unsur dari tahun ke tahun. Untuk mengelahui arah perkembangannya laporan
keuangan merupakan dasar untuk dapat menilai kondisi keuangan dan hasil
operasi suatu perusahaan, sehingga bias digunakan dalam mengukur kmeija
keuangan perusahaan.
Kehidupan perusahaan selalu dihadapkan pada situasi yang beragam, maksa
seorang pemimpin harus dapat menjalankan baik daiam maupun dari luar
perusahaan, maka perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang rerasional.
perusahaan dalam menjalankan setiap kegiatan mempunyai tugas dan sasaran
I
2
yang hendak dicapai yakni tercapainya efisiensi yang tinggi dan kinerja yang
baik, maka dari i lu uuntuk mengelahui apakah suatu perusahaan telah mencapai
efisiensi serta kinerja yang baik, maka dari ilu untuk mengetahui apakah suatu
perusahaan telah mencapai efisiensi serta kinerja yang baik, maka diperlukan
sulatu evaluasi system kinerja bagi perusahaan.
Iraporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
intbrmasi sehubungan dengan posisi kuangan dan hasii-hasii yang telah dicapai
untuk perusahaan yang bersangkutan. Sehingga akan berarti bagi pihak-pihak
yang berkepentingan apabila data tersebut dibandingkan untuk dua periode atau
lebih dan analisa lebih lanjul sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat
mendukung keputusan yang akan diambil,
Laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebgai alat penguji dari
pekerjaan pembagian pembukuan telapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak
hanya sebagai alat pemerhati saja, telapi juga sebagai dasar untuk dapat
membentuk atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut dimana dengan
hasil analisa tersebut pihak-pihak manajemen yang berkepentingan dapat
mengambil keputusan yang diperlukan.
Analisa untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan akan sangat
bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan, karena kelemahan-kalemahandan
keunguian-keunggulan perusahaan dapat diketahui dengan data-data keuangan
tahunan-tahunan sebeiumnya sehingga dapat dievaluasi atas kebijaksanaan
perusahaan pada waktu yang akan datang.
3
Benitik tolak dari uraian diatas. maka pienyajian penulisan ini bertujuan
untuk melihat bagaimana perusahaan dalam merealisasi pengolahan modal
kerjanya yang ada, sehingga peranannya mampu meningkatkan likuiditas,
rentabilitas dan solvabilitas perusahaan yang khususnya pada PT. Rimba Mulia
Borang palembang. Berdasarkan apa yang telah dikemukakan diatas, maka
penulis tertarik untuk mempersiapkan penelitian ini dengan judul '*Analisis
Kinerja Keuangan Pada P T . Rimba Mulia Borang Palembang.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan
masalah yaitu Bagaimana kinerja keuangan PT. Rimba Mulya Borang
Palembang, ditinjau dari rasio likuiditas, Solvabilitasd dan rentabilitas ?
C . Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah tersebut maka tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Rimba Mulya
Borang Palembang. Melalui rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas.
4
D. Manfaat Penelitian.
a. Bagi Penulis
Dari hasil penelitian dapat dibenkan pengetahuan bagi penulis terutama dalam
penyusunan skripsi.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran yang
berman faat bagi perusahaan. Dimana penelitian ini dapat dijadikan bahan
masukan bagi pimpinan perusahaan daiam mengevaluasi kinerja keuangan
yang ada dalam perusahaan sebagai dasar pertimbangan untuk masa yang akan
datang.
c. Bagi Almamater
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pcrtmbangan untuk
penelitian yang serupa dimasa yang akan datang.
5
E . Metode penelitian
a. Unit Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT.Rimba Mulya Borang Palembang yang
terletak di jaian mayor Rusiau No. 967 Rt. 15 Rw. 4 Palembang.
b. Operasionaliosasi Variabel
Kinerja keuangan adalah untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi
PT. Rimba Mulya Borang Palembang yang diukur dengan melihat kenaikan /
penurunan rasio setiap tahun, dimana, Bila naik rasio bagus dan bila turun rasio
buruk. Tahun penelitian dari tahun 2001-2003 dengan indicator rasio sebagai
berikut:
a. I.ikuidilas
Likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat
pada waktunya.
h. Solvabilitas
Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur -^eberapa
besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
c. Rentabilitas
Rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
efektivitas perusahaan daiam menggunakan sumberdayanva.
6
c. Data yang Digunakan
Data yang penulis gunakan hanya data sckunder, data sckunder adalah data
yang diperoleh dari PT Rimba Mulya Borang Palembang. Data sekunder menurut
Lyncoiin Arsyad (1998:77) adalah data yang teiah dikumpuikan dan dikelolah
oleh lembaga atau instansi tertentu. Adapun data sekunder tersebut antara lain
adalah sejarah singkat perusahaan dan laporan keuangan berupa sejarah singkat,
aktivitas, struktur organisasi dan laporan keuangan perusahaan
(1. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan metode
Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-
keterangan, Daiam hal ini penulis melihat dan mengulip beberapa catatan
laporan atau dokumen yang dipakai untuk kemudian dapat mendukung
pembuatan seknpsi i n i .
e. Metode Analisis
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan analisis \ang bersifat
kuantitatif, vaitu analisa data yang dapat dmyatakan dalam angka-angka.
Metode anahsis yang digunakan berdasarkan rumus adalah sebagai berikut:
7
a. Rasio Likuiditas
Aktaiva l i nea r 1. Curent Ratio - X 100 %
Hutang Lancar
Aktiva Lancar-Persediaan 2. Quick Ratio = X 100%
Hutang Lancar
A L - H L 3. Working Capital to Total Assets Ratio = X I 0 0 %
Jumlah Aktiva
b. Solvabilitas
Total Aktiva 1 Total Asset To Debt Rasio = X 1 0 0 %
Total Hutang
1 Equity To Debt Rasio = Modal Sendiri
X 100% Total Hutang
d. Rentabilitas
Laba usaha Profit Margin - X 100%
Penjualan
Penjualan Kredit 2. Total Asset = X 1 Kali
Total Aktiva
Laba Usaha 3. Earning Power = X 1 0 0 %
Total Aktiva
Laba Bersih
Rentabilitas Modal Sendiri = X I 0 0 %
Modal Sendiri
B A B I I
T I N J A U A N K E P U S T A K A A N
A. Penelitian Sebeiumnya
Peneliti sebeiumnya dilakukan oleh Rika Anggraini (2003) yang berjudul
"Analisis Kinerja Keuangan pada CV. Bima Persada Nusantara
PalL-mbang".Dengan perumusan masalah "Bagaimana kinerja keuangan pada
CV. Bima Persada Nusantara Palembang". Yang bertujuan untuk mengetahui
keadaan kinerja keuangan CV. Bima Persada Nusantara Palembang ditinjau
dari rasio likuiditas dan rasio rentabilitas.
Dengan hasil penelitian itu menyimpulkan ;
1. Rasio Likuidita dalam hal ini dapat dilihat pada tahun 1997-1998 current
ratio mengalami penurunan sebesar 67.571,361 % dan tahun 1998-1999
mengalam' kenaikan sebesar 5.521,98 % tetapi nilai tersebut cukup tinggi
dan mampu menjamin untuk membayar hutang lancar bila dibandig
dengan current ratio untuk suatu perusahaan dan ini mungkin disebabkan
karena teijadinya penurunan pada aktiva. Pada quick ratio pada tahun
1997-1998 mengalami penurunan sebesar 26.090,986 % dan tahun 1998-
1999 mengalami kenaikan sebesar 3.448,014 % namun perusahaan dapat
menjamin hutang lancar dari dana kas dan bank, ini berarti bahwa
perusahaan mampu membayar hutang yang harus segera dipenuhi. Pada
working capita! to total ratio tahun 1997-1998 mengalami kenaikan
9
10
sebesar 267 % dan tahun 1998-1999 mengalami kenaikan lagi sebesar 211
%, ini menunjukan banyaknya modal kerja yang sudah dimanfaatkan oleh
perusahaan.
2. Rasio Rentabilitas dalam hal ini dapat dilihat pada profit margin tahun
1997-1998 mengalami peningkatan sebesar 24 % dan tahun 1998-1999
mengalami penurunan sebesar 57 %, tapi ndai tersebut masih cukup tinggi
dan mampu menjamin untuk membayar hutang lancar. Pada total asset
turnover mengalami penurunan sebesar 5 kali dan tahun 1998-1999
menglami kenaikan sebesar 39 kali, earning power pada tahun 1997-1998
mengalami kenaikan sebesar 54 % dan tahun 1998-1999 mengalami
kenaikan lagi sebesar 24 %, ini berarti perusahaan mampu membayar
hutang yang harus dibayar
B. Laporan keuangan
a. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan adalah produk dari manajemen dlam rangka
mempertanggung jawabkan penggunaan sumber daya dan sumber dana yang
dipercayakan kepada perusahaan. (Chairul marom, 2001 : 2)
Laporan keuangan adalah laporan finansiil memberikan iktisar mengenai
keadaan finansiil suatu perusahaan, dimana neraca (Balance Sheet)
menccmiinkan nilai aktiva.untung dan modal sendin pada saat tertentu dan
laporan rugi laba (Income Statement). Menccrminkan hasil-hasil selama suatu
penode tertcntu. Biasanya peruode satu tahun. (Bambang Rianto, 1995 : 327)
11
Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan laba rugi serta segala
keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain
laporan sumber dana dan penggunaan dana. (S. Munawir, 1997: 6)
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari
proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data-data
keuangan atau aktivitas dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data-data atau aktivitas tersebut. (Ridwan S. Sanjaya dan Inge berlian, 2002:
68).Laporan keuangan terdiri dari : (Ridwan S. Sanjaya, 2002 : 69-74)
1. Laporan Laba Rugi
Adalah laporan mengenai penghasiian (revenue), biaya (exspense), laba
atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
2. Neraca
Adalah laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada
suatu periode tertentu.
3. Laporan laba ditahan
Adalah laba yang berasal dari tahun-tahun yang lalu dan tahun berjalan
yang tidak dibagian sebagai devidend
4. Laporan aliran kas
Adalah laporan yang menunjukan aliran operasi perusahaan, investasi dan
aliran kas, pendanaan serta menunjukkan perubahan kas dan surat
berharga selama f>eriode tersebut
12
Laporan keuangan disusun untuk keperluan antara lain :
fWoelfe, 1997: 3)
1. Membenkan informasi yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan
kewajiban serta modal suatu perusahaan
2. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
perusahaan dalam aktiva netto (aktiva-kewajiban) suatu perusahaan yang
tuiibul dan kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan
didalam menaksir polensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva
dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas
pcmbiayaan dan investasi.
5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,
seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaa
Tujuan laporan keuangan
Menurut standar akuntansi Indonesia, tujuan laporan keuangan sebagai
berikut : ( Agnes Sawir, 2001 :2)
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suata perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai daiam mengambil keputusan ekonomi.
13
2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama
oleh sehagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu.
3. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang teiah dilakukan
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
Analisis laporan keuangan digunakan oleh investor, kreditur,
analisis sekuritas.pcjabat bank pada bagian kredit, manajer, pcmerintah
pemasok dan berbagai kelompok lain yang tergantung pada data
keuangan dalam membuat keputusan ekonomi mengenai sebuah
perusahaan. Analisis laporan keuangan terutama menekankan data-data
yang tersedia dalam laporan ekstemal ditambah dengan informasi
tambahan yang disediakan pihak manajemen. Anaiisi tersebut harus
mengidenlifikasi perubahan atau titik balik utama dalam gejala jumlah
dan kaitan-kaitannya. Focus utama dari pelaporan keuangan biasanya
berupa informasi mengenai penerimaan dan komponen-
komponennya.analisis penerimaan menunjukan performa manajemen,
kemampuan untuk menghasilkan penerimaan dalam jangka panjang,
penerimaan dimasa depan dan resiko yang menyertai peminjaman dan
penginvcstasian dalam perusahaan tersebut.
14
c Pihak-pihak Yang Membutuhkan Laporan Keuangan
Pihak -pihak yang membutuhkan laporan keuangan adalah sebagai
benkut : (Sofyan Syafri Harahap, 1998:4)
1. Pihak Perusahaan
Bagi pemilik perusahaan laporan keuangan bermanfaat untuk :
a. Menilai prestasiatau hasil yang diperoleh manajemen
b. Mengetahui hasil devidev yang akan diterima
c. Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya
d. Mengetahui nilai saham dan laba per Icmbar saham
e. Sebagai dasar untuk mampertimbangkan, menambah atau
mengurangi Investasi
f. Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan dimasa
datang
2. Keuangan Perusahaan
Bagi keuangan perusahaan laporan keuangan ini digunakan untuk :
a. alat untuk mempertanggangjawabkan pengelolahan keuangan
kepada pemilik
b. mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi
perusahaan
c. mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan
perusahaan
15
d. menilai hasil kerja individu yang dibcri tugas dan
tanggungjawab
e, untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu
tidaknya diambil kcbijan baru
t". memenuhi ketentuan dalam undang-undang, peraturan,
anggaran dasar, pasar modal dan lembaga regulator lainnya
Bagi Investor
Bagi investor laporan keuangan bermanfaat untuk :
a. menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
b. menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan
c. menilai kemungkinan divestasi ( menarik investasi) dari
perusahaan
d. menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan dimasa
datang
Kreditur (Banker)
Bagi Kreditur / Banker laporan keuangan digunakan untuk :
a. menilai kondisikeuangan dan hasil usaha perusahaan baik
dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang
b. menilai kualitas jaminan kredit untuk menopang kredit yang
akan dibenkan
c. melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin
diperoleh dari perusahaan
16
d. menilai scjauhmana perusahaan mengikuti peijanjian kredit
yang sudah disepakati
Pemenntah dan Regulator
Bagi pemerintah dan regilator laporan kauangan dimaksud untuk :
a. menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus
dibayar
b. sebagai acuan dalam penetapan - penetapan kebijaksanaan
baru
c. menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tidakan
Iain
d. menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang
ditetapkan
e. bagi lembaga pemerintah lainnya bisa dijadikan bahan
penyusun data dan statistik
Analisis, Akademis, Pusat Data Bisnis
Para analisis, akademis, dan juga lembaga-lembaga pengumpulan
data bisnis laporan keuangan ini sangat penting sebagai bahan atau
sumber informasi primer yang diolah sehingga menghasilkan
infonnasi yang bermanfaat bagi analisis ilmu pengetahuan dan
komoditi informasi.
17
. Rasio Keuangan
a. Konsep umum rasio keuangan
Keberhasilan menglolah suatu perusahaan dapat menggunakan salah satu
alat yaitu dengan menggunakan analisis rasio yaitu dengan membandingkan
elemen- elemen yang terdapat di neraca maupun perhitungan rugi laba
sehingga dapat diperoleh gambaran tentang po>isi keuangan perusahaan pada
saat itu. Rasio dapat diarlikan sebagai gambaran suatu hubungan dan dua
unsur secara sistematis sehingga dapat mengetahui gambaran penganalisis
tentang baik buruknya suatu keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan
terutama dibandingkan dengan analisa standar.
Rasio keuangan atau Rasio Finansial adalah angka yang menunjukan
perbandingan antara angka keuangan yang satu dengan angka keuangan
yang lain. Angka ini dapat memberikan gambanran kepada penganalisa
tentang sehat atau tidaknya suatu perusahaan. (Soediyono, 1991 ; 49)
Rasio keuangan adalah laporan keuangan perusahaan pada dasamya
merupakan perhitungan rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan
dimasa lalu, saat ini, dan dimasa depan. (Lukman Syamsudin, 1998 : 37)
Analisis dan interpretasi dari bermacam-macam rasio dapat
memberikan pandangan yamg lebih baik tentang kondisi keuangan dan
prestasi perusahaan bagi para analisis yang ahli dan berpengalaman
dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-
sendiri yang tidak berbentuk rasio.
18
Rasio Keuangan
Pcnggolongan jcnis rasio keuangan, menurut Sofyan Syafri Harahap (1998 :
112) sebagai berikut:
!, Rasio likuiditas
Raasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menjeiaskan kewajiban jangka pendek. Rasio-rasio ini dapat dihitung
melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva
lancar dan hutang lancar.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjangnya/kewajiban-kewajiban apabila
perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dilihat dari pos-pos yang
sipalnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang.
3 Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilias disebut juga Profitabilitas yang menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan
dan sumber yang ada seperti penjualan, kas, dan sebagainya. Rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
disebut operating ratio
4. Rasio Leverage
I^asio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap
modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat sebcrapa jauh peruahaan
19
dibiayai oleh hutang / pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang
digambarkan oleh modal perusahaan yang baik mestinya memiliki
komposisi modal yang lebih besar dari hutang.
5. Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan dan kegiatan
lainnya.
6. Rasio Pertumbuhan (Growth)
Rasio ini menggambarkan prestasi pertumbuhan pos-pos perushaan dari
tahun ke tahun.
7. Rasio Penilian Pasar (Market Rased Ratio)
Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan husus dipergunakan dipasar
modal yang mengambarkan situasi /keadan prestasi perusahaan di pasar
modal. Tidak berarti rasio lain tidak dipakai.
8. Rasio Produktivitas
Jika perusahaan akan dinilai dan sudut produktivitas unit-unitnya, maka
bisa dihitung rasio produktivitas. Rasio ini menunjukan tingkat
produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai.
20
Adapula yang menggolongkan rasio keuangan dalam rasio likuiditas,
rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas, Menurut bambang
Riyanto(1995 :331)
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terbagi alas
current ratio, cash ralio,quick ratio, working capital to total asset ratio
2. Rasio Leverage
Rasio leverage adalah rasio yang dimaksud untuk mengukur sampai
berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio ini terbagi
atas total debt to equity ratio, total asset ratio, long term debt to equity
ratio
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai
berapa besar aktivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber dayannya.
Rasio ini terbagi atas total asset turnover, receivable turnover, average
collection period, inventory turnover, average day's inventory, working
capital turnover,
4. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukan hasil akhir dari
scjumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan. Rasio ini terdiri atas
grss profit margin, operating income ratio, operating ratio, net profit
margin, eamig vower, dan o f total invesment.
21
c. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan memiliki keunggulan sebagai berikut : ( Sofyan
Syafri Harahap, 1998 : 297)
1. angka atau ikhtisar yang lebih mudah dibaca dan ditapsirkan
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan
laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit
3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain
-/. Sangat bcnnanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pcngambiian
keputusan dan model prediksi ( Z - Score )
5. Menstandarisir size perusahaan
6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau
melihat pcrkembanga sccara pcriodik atau time series
7. Lebih mudah melihat (rend pcrasahaan serta mulakukn prediksi dimasa
yang akan datang.
Keterbatasan analisis rasio keuangan adalah sebagai benkut : ( Sofyan
Syafri Harahap, 1998 ; 298 )
1. Kesulitan daiam memilih rasio yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakaiannya
2. Jika dat untuk menghitung rasio tidak ada makaakan menimbulkan
kesulitan menghitung rasio
3. Sulit j ika data tersedia tidak sinkron
4. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi
yang dipakai tidak sam. Oleh karena itu j ika dilakukan perbandingan
biasanya menimbulkan kesalahan.
D. Likuiditas
Menurut Bambang Riyanto (1995 : 25 ) menyatakan bahwa likuiditas adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan
yang harus dipenuhi. atau dengan kata lain likuiditas adalah perbandingan antara
jumlah uang tunai dan aktiva lain yang dapat disamakan dengan uang tunai disatu
pihak dengan hutang lancar dipihak lain. Masalah likuidtas adalah berhubungan
dengan masalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya
yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran yang dimi l ik i oleh suatu
perusahaan bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan
membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang
segera harus dipenuhi. Dengan demikian maka kemampuan membayar baru dapat
diketahui setelah membandingkan kekuatan membayamya disatu pihak dengan
kewajiban - kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi dilain pihak.
Likuiditas dapat dibagi atas Current Asset, Current Reabilities
Tingkat likuiditas suatu pjerusahaan dapat dipertinggi dengan jalan sebagai
berikut:
1. Dengan utang lancar / Current Liabilities ) tertentu,diusahakan untuk
menambah aktiva lancar ( Cerrent Assets)
Dengan aktiva tancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang
lancar
Dengan mengetahui jumlah utang lancar bersama-sama dengan mengurangi
aktiva lancar
Rasio Likuiditas, terdiri dari :
a. Current Ratio
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.
Rumus :
Aktaiva Lancar Curent Ratio = X 1 0 0 %
Hutang Lancar
b. Quik Ratio (Rasio Cepat)
Rasio ini adalah kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera
dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih l ikuid ( Quick asset) atau
aktiva lancar yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi.
Rumus :
Aktiva Lancar-Persediaan Quick Ratio - X 1 0 0 %
Hutang Lancar
c. Wolking Capital to Total Assets Ratio (Rasio Modal Kcrja Terhadap
Total Aktiva)
24
Rasio ini menggambarkan tingkat likuiditas dari toti aktiva dan posisi
modal kerja
Rumus :
A L - H L Working Capital to Total Assets Ratio- X I 0 0 %
Jumlah Aktiva
E . Solvabilitas
Menurut Bambang Riyanto (1995 : 28) menyatakan bahwa Solvabilitas adalah rasio
yang mcnunjukkun kemampuan perusahaan memenuhi segala kewajiban finansialnya
apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan. Dengan demikian
maka pengertian Rasio Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
membayar semua utang-utangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu
perusahaan yang solvabel berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau
kekayaan yang cukup untuk membayar semau utang - utangnya, tetapi tidak dengan
sendirinya berarti perusahaan itu likuid.Solvabiiitas terbagi atas Total Asset To Debt
Ratio dan Net worth 'I'o Debt Ratio
Tingkat solvabilitas dapat dipertinggi dengan jalan sebagai berikut:
1. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih
besar dari pada tambahan utang.
2. Mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi utang
3. Relatif lebih besar daripada berkurangnya aktiva
Rasio solvabilitas, terdiri atas :
a. Total Asset to Debt Rasio
Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah
aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang.
Rumus :
Total Aktiva Total Asset To Debt Rasio - X 100%
Total Hutang
b. Equity to Debt Ratio
Rasio mi digunakan untuk menghitung perbandmgan antara hutang
jangka panjang dan hutang jangka pendek dan modal sendin.
Rumus :
Modal Sendiri
Equity To Debt Rasio - X 100 % Total Hutang
Rentabilitas
Menurut Bambang Riyanto (1995 : 36) menyatakan bahwa Rentabilitas suatu
perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal
yang dihasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dalam rasio
ini terdapat dua cara penilaian yang terdin dan :
26
1. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal
sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba
tersebut dan dinyatakan dalam persentasc. renlabilitas Ekonomi terdiri atas :
t a. Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Rasio ini mengukur keuntungan yang dapat dicapai perusahaan
dihubunjikan dengan penjualan
Rumus :
Laba usaha Profit Margin = X 100%
Penjualan
b. Total Asset Turn Over (Perputaran Total Modal)
Rasio ini adalah kemampuan dana yang tertanam didalam keseluruhan
aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang
di investasikan untuk menghasilkan "Revenue"
Rumus :
Penjualan Kredit Total Asset Turn Over = X 1 Kali
Total Aktiva
C Earning power
Rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam manfaat seluruh Eamig
Power (Rentabilitas Ekonomi sumber dayanya menujukan rentabilitas
ekonomi.)
27
Rumus :
Laba Usaha Earning Power = X 100 %
Total Aktiva
2. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri atau renlabilitas usaha adalah perbandingan
antara laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan
jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba dilain pihak. Atau dengan
kata lain rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan
dengan modal sendiri yang bckerja didalamnya untuk menghasilkan
keuntungan.
Rumus :
Laba Bersih Rentabilitas Modal Sendiri = X I 0 0 %
Modal Sendiri
kinerja Keuangan
a. Pengertian kinerja keuangan Kinerja keuangan adalah untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi
keuangan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. (Agnes Sawir,
2000 : 6),
Kinerja keuangan adalah suatu yang dapat dicapai oleh perusahaan dibidang
keuangan vang dapat didasari oleh parameter-parameter tertentu yang
disesuaikan dengan jenis dan ruang lingkup perusahaan ; J. Supranlo, 1997 ;
124)
28
Kinerja keuangan adalah hasil akhir dan kegiatan perusahaan yang
umumnya menggambarkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan
yang tercermin pada laporan keuangan (DD.Prastowo,1998 : 29)
Kinerja keuangan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang
dibuat secara terus menerus oleh manajemen.Untuk menilai kinerja
keuangan perlu dilibatkan analisis dampak keuangan kumulatf dan
mempertimbangkan dengan menggunakan ukuran komperatif (Helfert
A.Erich, 1998 : 67 )
b. Jenis Ukuran Kinerja
Indikator-indikator umum yang dipakai oleh perusahaan dalam
melihat kinerja (Sopyan Syafri Harahaf, 1998 : 79) adalah tingkat profit
yang dihasilkan dalam periode tertentu, sedangkan untuk ukuran kinerja
secara spesifik para ahli menggunakan rasio likuiditas, rasio rentabilitas,
rasio solvabilitas. Jenis ukuran kinerja dapat dibedakan, sebagai berikut:
1. Ukuran kinerja deskriptif yang menyediakan wawasan tentang operasi
suatu sistem tanpa menilai kualitas dari operasi tersebut.
2. Ukuran kinerja evaluatif yang menyadiakan suatu norma atau ukuran
yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menilai situasi sebenarnya.
3. Ukuran kinerja ekonomis yang merupakan bagian dari kinerja evaluatif
yang beidasarkan norma ekonomis
I
29
Beberapa indikator kinerja keuangan yang ingin diperhalikan yaitu
sebagai berikut: (Abdul Halim, Ahmad Tjahjono, Muh Fakri Husein, 2000 :
23)
1. Tujuan organisasional adalah kompleks dan tidak bisa dikurangi dengan
mudah menjadi satu-satunya ukuran yang terintegrasi bagi kinerja
keseluruhan walaupun tingkat keuntungan sering digunakan sebagai
salah satu tujuan organisasi
2. Jika ukuran kinerja bertingkat (multiple/perpormance measure)
digunakan beberapa hal tantang kebutuhan pcngurutan atau kepentingan
yang harus dikomunikasikan.
3. Beberapa tugas perlu kerja sama antar manajer misalnya system harga
transper.
4. Beberapa aspek kinerja tidak bisa diukur secara kuantitatif, ini mungkin
sangat penting, walaupun kecendrungan yang ada adalah ukuran
kuantitatif lebih banyak digunakan dari pada ukuran kuaiitatif.
5. Esensi kerja material seperti hasil yang sering tidak bias ditentukan
terlebih dahulu, pemyataan tentang kinerja sering merupakan pemytaan
subjektif.
c. Penilaian kinerja
Penilaian kineija dilakukan dengan menetapkan ukuran kinerja setiap
pusat pertanggungjawaban tersebut. Karakteristik yang sangat menonjol
dalam ukuran kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja pusat
50
pertanggungjawaban adalah semua ukuran kinerja berupa ukuran keuangan
biaya,pendapatan, laba, return on invesment atau residual income
merupakan ukuran kinerja yang secara luas digunakan untuk mengukur
kinerja.(Mulyadi,2001 : 251)
. Manfaat Dari Pengukuran Kinerja
Manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut (Mulyadi dan Johni
Setiavvan, 1999 : 227-228)
1. mengelola operasiorganisasi secara efektif dan efisien melalui
pemolivasian personil secara maksimum
2. membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan
personil seperti ; promosi transper dan pemberhentian
3. mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengcmbangan personil
dan untuk menyediakan kreteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
f>ersonil
4. menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan
d. Ukuran kinerja keuangan
Untuk melihat hasil atau kinerja manajemen keuangan suatu
perusahaan dapat dilihat dari :
1. Keputusan investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan dalam hal memilih investasi
yang paling menguntungkan. Langkah awal dalam menentukan jumlah
keseluruhan akiiva yang dibutuhkan perusahaan. Manajer keuangan
31
harus menentukan jumiah uang yang muncul pada bagian neraca, yang
menunjukan ukuran perusahaan (Suad Husnan, 1998 : 06)
2. Keputusan pembelanjaan
keputusan pembelanjaan merupakan keputusan keuangan dalam hal
perimbangan penggunaan modal sendiri dengan hutang, cara untuk
memperoleh sumber dana tersebut bias diperoleh dari pasar uang (dana
jangka pendek) dan pasar modal (dana jangka panjang), yaitu dengan
menerbitkan aktiva finansial (Suad Husnan,1998 : 06)
3. Keputusan dctldcn
Keputusan defiden, setelah investasi berjalan dengan cara pembelanjaan
maka diambil keputusan yang disebut keputusan defiden yang tujuannya
untuk memaksimumkan harga saham dipasar modal (Ida Bagus Made
Santika, 2000: 12)
B A B I H
DATA
A. Sejarah berdirinya P T . Rimba Mulia Borang Palembang
PT. Rimba Mulia Eioarang didirikan pada tanggal 23 September 1980
perusahaan ini bcrdomisili di Jalan Pulau Harapan No. 125 Borang, yang didirikan
atas kerjasama para pemegang saham, antara lain Tuan SusaiWo sebagai Direktur
utama.
PT. Rimba Mulia Borang mendirikan cabang atau perwakilan ditempat-
tempat lain atau Daerah/Protmsi lain berdasarkan atas ketetapan dan keputusan
bersama dari para rediksi dan peraturan perusahaan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu berdasarkan kepentingan perusahaan. Maksud dan tujuan dibentuknya
perusahaan ini antara lain,yailu : sebagai induk usaha-usaha dari pada Furma Cakra
Karya yang berkedudukan di Sungai Liat Bangka dengan akta nomor 106 tertanggal
12 Mei 1983 yang dibuat dihadapan Arman Hadi .SH wakil Notaris sementara di
Pangkai Pinang beimatrai cukup yang isinya antara lain, mengusahakan :
1. Menjalankan usaha perdagangan Exspor dan Infor baik antara pulau dan lokal
2. Menjalankan usaha penjualan kayu gelondong
3. Menjalankan usaha penebangan, penggergajian serta pengelolahan pcmasarannya
PT. Rimba Mulia Borang Palembang didirikan pada tanggal 12 Oktober 1988,
yang beralamat di Jalan Mayor Ruslan No.967 Rt, 15 Rw.4 Palembang, yang
32
33
dipimpin oleh bapak Ye Halman. Wirasuasta, bertempat tinggai dijalan Kapten A.
Rivai No. 46 Rt.3 Rw. 11 Kel. 26 Ilir Barat Palembang.
Dalam memimpin perusahaan cabang palembang ini Bapak Ye Halman diberi
kuasa segala tindakan yang dianggap perlu menurut aturan baik administrasi, hukum,
maupun tindakan kcpemilikan berdasarkan atas kepentingan perusahaan.
Mengenai hal diatas pemimpin cabang juga diberi kekuasaan mengenai
kepengurusan keuangan baik itu pembukuan atau pun penyimpanan dana,
mengangkat dan memberhentikan karyawan.
B. Aktifitas Perusahaan
Perusahaan ini bergerak dibidang industri kayu geiondang, Aktifitas perusahaan
dapat berjalan dengan baik dan terkoordinir serta para karyawan dapat mengetahui
dengan jelas antara wewenang dan tanggungjawab dari masing-masing.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Rimba Mulia Borang palembang adalah berupa
Kayu Sento
Kayu sento berupa kayu balok dengan bermacam ukuran baik,ukuran sento
perumahan sampai ukuran sento gedung - gedung inewah.
Kayu Reng
kayu Reng yang dibentuk dengn ukuran sesuai pesanan dan pembeli baik
ukuran panjang ataupun ukuran pendek
34
Kayu Papan
kayu papan sesuai bentuk dari kayu gelondong yang diproduksi besar, kecil,
panjang, pendek, tebal ataupun tipis. Karena papan sangat banyak sekali
kegunannya dikalangan masyarakat.
Adapun proses produksi PT. Rimba Muiia Borang Palenbang ini adalah proses
pengolahan barang, mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi atau mengubah
bentuknya.
Dalam proses produksi tertentu diperlukan beberapa peralatan yang kita kena! antara
lain :
1. Mesin pemotong
2. Mesin penghalus
3. Alat transportasi
4. Alat pengangkal
Mengingai peniingnya peralatan diatas maka hal ini perlu diperhatikan supaya tidak
terhambal dalam proses produksi.
Adapun bahan baku usaha PT. Rimba Mulia Borang Palembang berupa kayu
gelondongan yang terdiri berbagai jenis kayu seperti :
1. Kayu Meranti
2. Kayu Jati
3. Kayu Mahoni
4. Kayu Gelam
35
Didalam proses produksi dapat melalui beberapa tahap yaitu :
1. Proses pemotongan bahan baku
Dalam proses pemotongan bahan baku dengan menggunakan peralatan yang
tersedia yang dikenal dengan mesin pemotong
2. Proses pembentukan balok, dalam hal ini memegang bahan baku setengah jadi
sebagai pcrencana yang akan dijadikan barang jadi berupa :
Sento
- Reng
Papan
dan Iain-lain
proses ini sesuai denagn apa yang akan dibuat perusahaan dan sesuai dengan
pesanan konsumen
3. Proses penghalusan
Dimana proses penghalusan ini menjadikan suatu jenis kayu menjadi tinggi
nilainya, ini dapat dikatakan barang siap pakai.
4. Daerah Penjualan
dalam proses penjualan kayu hasil produksi PT. Rimba Mulia Borang Palembang
melakukan jjenjualan keberbagai daerah baik luar kota maupun dalam wilayah kota
palembang. dengan angkutan transportasi yang telah disediakan oleh perusahaan
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel I .
36
Tabel I Jenis Produk dan Tempat Penjualan Kayu Hasil Produksi
PT. RimbaMulia Borang Palembang 1anun z J U I - Z U U J
Jenis Produksi Daerah penjualan PAPAN O K I
M U B A P A L E M B A N G
SENTO OKI P A L E M B A N G M U A R A E N I M M U B A
RENG P A L E M B A N G PEKAN B A R U O K U
Sumber : \*T Kimbaa Mulia Borang Paicmbaiig
PT.Rimba Mulia Borang memproduksi kayu sekian banyak batang dan bermacam
bentuk sesuai dengan penjualan dengan harga yang berbeda
Secara keseluruhan kayu gelondong yang diproduksi perusahaan ini pada tahun 2001-
2003 dapat dilihat pada tabel II
Tabel II Produksi,Penjualan, Harga
PT.Rimba Mulia Borang Palembang Tahun 2001-2003
Jenis Tahun Produksi Penjualan Harga Harga Jual Barang (Batang) (Batang) Per
Batang (Rupiah)
Sento 2001 15.000 9.150 9.500 86.925,000 2002 10.000 9.425 9.000 84.825,000 2003 20.000 18.625 10.300 197.262,000
Reng 2001 16.000 10.030 3.000 30.090,000 2002 12.000 11.165 3.750 41.868,750 2003 17.500 16.028 4.700 75.331,600
Papan 2001 18.000 11.436 8.000 91.488,000 2002 15.000 14.142 8.400 118.792,800 2003 20.000 19.800 9.000 178.200,000
Sumber : PT. Rimba Mulia Borang Palembang
37
C . Laporan Keuangan
Secara berkala PT. Rimba Mulia Borang Palembang melakukan kegiatan-
kegiatan kalkulasi pembukuan untuk mengetahui gambar atas kemampuan atau
kemundurannya. Untuk itu laporan pembukuan tahunan dianalisis untuk mengetahui
prestasi yang dicapai perusahaan sehingga dapat memberikan infonnasi dan kalkulasi
yang akurat guna pengambilan keputusan dan perencanaan kegiatan pengcmbangan
dimasa datang.
Penulis memaparkan laporan keuangan PT. Rimba Mulia Borang Palembang.
Laporan keuangan tcrsebut berupa neraca dari tahun 2001-2003 berikut ini diuraikan
laporan keuangan PT. Rimba Mulia Borang selama tiga tahun yaitu dimulai 2001-
2003. Adapun laporan keuangan neraca laporan rugi/laba PT. Rimba Mulia Borang
Palembang tahun 2001-2003 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
RMB P.T. RIMBAMULIA BORANG
erah Mata nyuas in I Pulau Borang ra Se la tan
Jl, Mayor Rus lan No. 967 Rt. 15 Rw. 04 Telp. 0711 - 358030 Fax. 0711 - 358373 Pa lembang - 30126
B A N K E R B C A
D A T A N E R A C A PER 31 D E S E M B E R 2001
<tiva . <tiva 1 a n r a r 3S 74,608 ,378
ank Rp. 40 .731 ,475
utang Rp. 28 .363 ,586
arsediaan Rp. 167,274.044
7tal Rp . 310 ,977 ,483
kt lva T e t a p anah Rp. 36 ,700 ,000 andaraan Rp. 14,600,000 aralatan Proyek Rp. 145,842,186 kumulasi Penyusutan aktiva tetap Rp. 28 ,938 ,875 3tal Rp. 168,203,311 3tal A k t i v a Rp. 479 ,180 ,794
ass iva 3ss iva L a n c a r utang Bank Rp. 107 ,173 ,150 utang Pajak Rp. 32 ,200 ,540 utang Lainnya Rp. 90 ,656 ,899 Dtal Rp. 230,030 ,589
o d a l odal Rp. 175,000,000 iba Tahun Berjalan Rp. 74 ,450 ,205
R D . 249 .450.205 i m l a h M o d a l Rp 479 ,480 ,794 i m l a h P a s s i v a
j m b e r ; PT. Rimba Mulya Borang Palembang
Menge tahu i
,Ka.'. Bag. Personal ia
39
F.T. R I M B A M U L I A BORANG
irah Mata lyuasin I Pulau Borang a Selatan
Jl. Mayor Ruslan No. 967 Rt. Telp- 0711 -358030 Fax. 0711 -358373 P a l e m b a n g - 3 0 1 2 6
15 Rw. 04 BANKER: B C A
D A T A N E R A C A PER 31 D E S E M B E R 2002
/a /a L a n c a r
Rp 194.393,617
Rp- 62 ,592 ,265
mg Rp- 5,231,852 ediaan Rp. 99 ,117 ,223 I Rp. 361 .434 ,957
ra T e t a p h Rp 36 ,700 ,000 'araan Rp. 22 ,203 ,470 'atan Proyek Rp 75 ,564 ,003 lulasi Penyusutan aktiva tetap Rp. 12,400.174 I Rp . 122,068,099 1 A k t i v a Rp 483,503,056
iva rva L a n c a r ?g Bank Rp 59 ,676 .548 ?g Pajak Rp. 77 .101 ,139 ig Lainnya Rp. 41 ,945,074
Rp . 178,722,761
\ 1 Rp. 183,254,500 Tahun Berjalan Rp. 121,425,525
Rp. 304 ,680 ,025 )h M o d a l Rp. 483,402,786 ih P a s s i v a
ar : PT. Rimba Mulya Borang Palembang
Mengetahu i
""•Yi-Balrrian
40
RMB) f I R I M B A M U L I A BORANG r y . ^ ^ Jl. Mayor Ruslan No. 967 RI. 15 Rw. 04 Merah Mata Telp. 0711 - 358030 Janyuasin I Pulau Borang Fax. 0711 - 358373 tera Selatan Palembang - 30126
BANKER; B C A
D A T A N E R A C A PER 31 D E S E M B E R 200,3
k t iva <t iva L a n c a r 3S Rp. 208 ,941 ,160 ank Rp. 17.659.622 utang Rp. 7 ,917,238 arsediaan Rp. 83,305,197
3tal Rp. 317 ,823 .217
ctiva T e t a p tnat) Rp. 36 .700 ,000 indaraan Rp. 22 ,500 ,000 iralatan Proyek Rp. 106.411,444 '.umulasi Penyusutan aktiva tetap Rp. 15,743.631 >tal Rp . 149,867,813 )tal A k t i v a R p 467 ,691 ,030
i ss l va i ss i va L a n c a r itang Bank Rp. 71,520,44.3 itang Pajak Rp. 19.439.697 'tang Lainnya Rp. 11,347,890 ta l Rp . 102,308,030
>dal da! Rp. 253 ,472 ,500 5a Tahun Berjalan Rp 111,910,500
Rp. 365,383,000 Ti lah M o d a l Rp 467 ,691 ,030 n l a h P a s s i v a
Tiber: PT. Rimba Mulya Borang Palembang
Menge tahu i
/ : / 'Ka; :Bag.Personal ia
Y,- Ha lman
RMB) P;i. R I M B A M U L I A BORANG
ah Mata 'uasin I Pulau Borang Se la tan
Jl, Mayor Ruslan No. 967 Rt. 15 Rw. 04 Telp. 0711 -358030 Fax. 0711 -358373 P a l e m b a n g - 3 0 1 2 6
BANKER: B C A
D A T A L A P O R A N P E R H I T U N G A N L A B A / RUGI PER 31 D E S E M B E R 2001
h a s i l a n a/an Rp- 284 ,150 ,000 1 Pokok Penjualan Rp. 1 4 1 , 1 6 X 0 0 0 K o t o r Rp. 142.981,000
O p e r a s i bahan baku Rp- 28 .700 .350 Tenaga Kerja Langsung Rp 14,000,000 ih B i a y a O p e r a s i o n a l Rp. 42 ,700 ,350
Rp. 100,280,650 A D M & U m u m 3/yaivan Rp 12,500,000 dlian Alat Kantor Rp. 1,507,600 ling air, Listerik dan telepon Rp 3,550,600 h B i a y a A d m & U m u m Rp. 17,558,200 Co/or sebelum Pajak Rp. 82 .722 ,450
Rp. 8 ,272,245 3ers ih S e t e l a h Pa jak Rp. 74 ,450,205
f : PT. Rimba Muya Borang Palembang
Menge tahu i Ka'.Bag. Personal ia
Y. Ha lman
P.T. R I M B A M U L I A BORANG 42
•ah Mata yuasin I Pu lau Borang I Selatan
Jl. Mayor Ruslan No. 967 Rt. Telp, 0711 -358030 Fax. 0711 -358373 Pa !embang-3Q126
15 Rw. 04 BANKER; B C A
D A T A L A P O R A N P E R H I T U N G A N L A B A / RUGI PER 31 D E S E M B E R 2002
h a s i l a n lalan Rp. 324 ,150 .000 3 Pokok Penjualan Rp, 93 ,707 ,000 K o t o r Rp. 230,443,000
1 O p e r a s i bahan baku Rp. 29 ,400 .750 Tenaga Kerja Langsung Rp. 18 ,000,000
ih Biaya O p e r a s i o n a l Rp. 47 ,400 ,750 Rp. 183,042,250
; A D M & U m u m aryawan Rp. 12,500,000 elian Alat Kantor Rp. 2 ,575,000 ning air, Listerik dan telepon Rp. 3 .050,000 i h B iaya A d m & U m u m Rp. 18,125,000 Kotor sebelum Pajak Rp. 164,917,250
Rp. 13.491,725 B e r s i h Se te lah Pa jak Rp. 151,425,525
3r: PT. Rimba Muya Borang Palembang
Menge tahu i Ka.Bag, Personal ia
-,Y. Ha lman
43
RMB) P.T. R I M B A M U L I A BORANG
Merah Mata lanyuas in 1 Pu lau Borang tera Selatan
Jl. Mayor Ruslan No. 967 Rt. 15 Rw. 04 Telp. 0711 -358030 Fax. 0711 -358373 P a l e m b a n g - 3 0 1 2 6
BANKER B C A
D A T A L A P O R A N P E R H I T U N G A N L A B A / RUGI PER 31 D E S E M B E R 2003
e n q h a s i l a n 'enjualan Rp. 562 ,940 ,000 'arga Pokok Penjualan Rp. 314 ,250 .000 aba K o t o r Rp. 248,690,000
i aya O p e r a s i iaya bahan baku Rp. 69 ,740 ,000 iaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 25 ,355 ,000 j m l a h B iaya O p e r a s i o n a l Rp. 95,095,000
Rp. 153,595,000 Iaya A D M & U m u m aji karyawan Rp. 12,500,000 embelian Alat Kantor Rp. 6 ,950 .000 "ekening air. Listerik dan telepon Rp- 9,800,000 j m l a h B iaya A d m & U m u m Rp. 29 ,250,000 iba Kotor sebelum Pajak Rp. 124,345,000 yak Rp 12,434,500 iba B e r s i h S e t e l a h Pa jak Rp. 111,910,500
i m b e r : PT. Rimba Muya Borang Palembang
Menge tahu i Ka .Bag. Persona l ia
•7Y. Ha lman
B A B I V
A N A L I S I S K I N E R J A K E U A N G A N
PADA PT. R I M B A M U L I A B O R A N G P A L E M B A N G
Analisis kinerja keuangan pada PT. Rimba Mulia Borang Palembang dengan
menggunakan metode analisis rasio keuangan.Analisis dilakukan pada laporan
keuangan perusahaan yang akan sangat bemanfaat bagi penganalisa utnuk dapat
mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perushaan yang bersangkutan.
Data yang dipergunakan dalam analisis ini adalah laporan keuangan untuk
priode tahun 2001-2003 yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi.
Adapun rasio yang dipergunakan daiam analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Rimba
Mulia Borang Palembang.adalah sebagai berikut:
A. Likuiditas
Analisis rasio likuiditas ini akan mengungkapkan kemampuan PT.Rimba
Mulia Borang Palembang daiam memenuhi kewajiban finansialnya yang harus
segera diponuhinya.Dengan kata lain. Analisis likuiditas akan memperiihatkan
kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya atau hutang -
hutang yang harus segera dibayamya.
44
45
Tabe! I V . I Perhitungan rasio likuiditas
Tahun 2001-2003
Tahun Current Rasio Quick Rasio Working Capital Total Asset
% % % 2001 135,189 62,471 16,892 2002 202,322 146,739 37,789 2003 310,536 229,227 46,080
Sumber : Hasil Olahan Data
Current Ratio
Dari tabel IV. I diperoleh current rasio ratio pada tahun 2001 hanya sebesar
135,189 %. Current Ratio yang sangat rcndah ini tampaknya disebabkan karena
besamva hutang lancar, terutama hutang bank, dibanding aktiva lancar hutang
bank yang besar kemungkinan disebabkan banyaknya persediaan yang begitu
besar pada tahun 2001. Pada tahun 2002 PT.Rimba Mulia Borang Palembang
Curent Ratio mengalami kenaikan, menjadi sebesar 202,232. kenaikan current
rasio dari tahun 2001-2002 sebesar 67,043 %. Kenaikan current rasio ini juga
sangat dipcngaruhi oleh turunnya hutang bank menyebabkan hutang lancar PT.
Rimba Mulia Borang Palembang pada tahun 2002 hanya berjumlah Rp
178.722,761 yang mengalami penurunan sebesar Rp 51.307,828 dari tahun
sebeiumnya. Serta akibat naiknya bank yang menyebabkan aktiva lancar naik
serta turunnya persedian.
Tahun 2002 Current rasio PT.Rimba Mulia Borang Palembang pada tahun
2003 mengalami kenaikan yang lebih signifikan lagi yaitu pada tahun 2002
46
sebasar 202,232 % dan 2003 menjadi 310,653 % dengan kenaikan sebesar
108,421 %. Hal ini disebabkan hutang lancar dari tahun turun karena sebagian
hutang pajak sudah dibayar, berkurangnya hutang yang sangat sangat
mempengaruhi current rasio perusahan walaupun aktiva lancar turun tapi cara
pcngurangan hutang lancar memeng sangat efektif untuk menaikan current rasio.
Tahun 2001 - 2003 hutang lancar PT. Rimba Mulia Borang Palembang
mengalami penurunan yang begitu besar. Hal tersebut disebabkan karena P'i".
Rimba Mulia Borang Palembang hampir melunasi semua hutang - hutang atau
kewajiban - kewajiban yang harus dibayar fetapi Aktiva lancar P'f. Rimba
Mulia Borang Palembang mengalami ketidak stabilan karena melalui menurunnya
bank,piutang PT. Rimba Mulia Borang Palembang. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa selama kurun waktu tiga tahun,dari tahun 2001-2003 PT. Rimba
Mulia Borang Palembang memiliki current rasio yang baik karena selama tiga
tahun Irsebut mengalami kenaikan terus menerus, hal ini disebabkan perusahaan
setiap tahun telah dapat melunasi semua hutang lancarnya walaupun aktiva lancar
mengalami fluktuasi tapi current rasio tetap bisa diperlahankan naik.
Quick Ratio
Hasil perhitungan Quick rasio tahun 2001 sebesar 62,471 % quick rasio yang
sangat rendah ini tampaknya disebabkan oleh sebagian besar aktiva lancar
sebesar Rp 310.977,483 adalah persediaan Rp 167.274,044. pada tahun 2002 PT.
Rimba Mulia Borang Palembang mengalami kenaikan sebesar 84,268 %,quick
47
rasio pada tahun 2002 sebesar 146,739 %.kenaikan quick rasio disebabkan oleh
Turunnya persediaan dan naiknya kas dan bank dan menurunnya hutang lancar
sebesar Rp 51.307,828. pada tahun 2002 ini PT. Rimba Mulia Boramg Palembang
memiliki quick yang baik. Pada tahun2003 quick rasio PT. Rimba Muiia Borang
Palembang mengalami kenaikan lagi, menjadi 229,227 %. Kenaikan quick rasio
dari tahun 2002 ke tahun 2003 sebesar 82,488 % yang dipcngaruhi oleh
menurunnya aktiva lancar,persediaan dan hutang lancar. PT. Rimba Mulia Borang
Palembang ini dapat dikatakan bahwa selama kurun waktu tiga tahun dari 2001 -
2003,memiliki kemampuan yang "Baik" dalam membayar hutang atau kewajiban-
kewajiban, karena selama tigaa tahun ini perusahaan telah mengurangi piutang
serta menaikan kas yang disertai turunnya hutang lancar.
Working Capital to Total Asset Ratio
Berdasarkan hasil perhitungan working capital to total asset rasio tahun 2001
sebesar 16,892 % Pada tahun 2002 sebesar 37,789 % dari tahun 2001 ke tahun
2002 mengalami pcningkatan sebesar 21,097 % yang disebabkan karena
meningkatnya aktiva lancar sebesar Rp 50.457,474 dan menurunnya hutang
lancar sebesar Rp 51,307,828 serta meningkatnya jumlah aktiva sebesar Rp
4.322.262.meningkatnya aktiva lancar karena bertambahnya kas dan nilai bank,
menurunnya hutang lancar karena berkurangnya hutang bankdan hutang latnnva
serta meningkatnya jumlah aktiva karena ketidak stabilan aktiva lancar dan aktiva
tetap, Pada taluin 2003 scl>csar 46,080 % dan tahun 2002 kc tahun 2003 working
48
capital to total asset rasio mengalami peningkatan yang disebabkan oleh
meningkatnya aktiva tetap dan menurunnya hutang lancar, menurunnya jumlah
aktiva. Hutang lancar menurun disebabkan karena manurunnya hutang
pajak.hutang lainnya dan laba tahun berjalan
Dari tahun 2001 - 2003 working capital to total asset rasio mengalami
pcningkatan, dalam hal ini PT. Rimba Mulia Boramg Palembang dapat dikatakan
keadaan sehat.
B. Solvabilitas
Posisi keuangan jangka panjang diperlukan pcnganalisisan yang lebih lanjut
oleh para kreditur, karena posisi keuangan jangka panjang tidak selalu sama
dengan posisi keuangan jangka pendek.
Tabel IV. 2 Perhitungan Rasio Solvabilitas
Tahun 2001-2003
Tahun Total Asset to Debt %
Equity to Debt rasio %
2001 208,31 1 108,442 2002 270,532 170,476 2003 457,140 357,140
Sumber: Hasil Ol.ihan Data
1
49
Total Asset to Debt Ratio
Total Asset to Debt Ratio menunjukan bagian dari setiap rupiah yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang berdasarkan hasil perhitungan
didalam lampiran I I , secara keseluruhan total asset to debt ratio PT. Rimba Mulia
Borang Palembang mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2001
sebesar208,311 %dan pada tahun 2002 sebesar 270,532 %, jadi kenaikan total
asset to debt ratio pada tahun 2001-2002 sebesar 62,221 %, kenaikan ini
disebabkan karena bertambahnya total aktiva sebesar Rp 4.322,262 dan
berkurangnya hutang sebesar Rp 51.307,828.bertambahnya total aktiva dari tahun
2001-2002 karena bertambahnya aktiva lancar, dan berkurangnya total hutang
karena berkurangnya hutang bank,hutang lainnya. Pada tahun 2003 total asset to
debt ratio mengaiamu kenaikan sebesar 186,608 % dan total asset to debt ratio
pada tahun 2003 sebesar 457,140 %.kenaikan ini dipcngaruhi oleh menurunnya
total hutang dan menurunnya total aktiva. Menurunnya total hutang dikarenakan
berkurangnya hutang pajak, berarti pada tahun 2003 perusahaan telah melunasi
hutang pajak pada pemerintah.
PT. Rimba Mulia Borang Palembang mampu memenuhi seluruh kewajiban
finansialnya pada saat dilikuidasi, ini terlihat dari total asset to dept ratio dari
tahun 2001-2003 terus mengalami kenaikan yang begitu signifikan, dan keadaan
PT. Rimba Mulia Borang Palembang sehat dalam memenihi kewajiban.
50
Equity to Debt Ratio
Rasio ini menghitung perbandingan antara hutang jangka pendek dan hutang
jangka panjang dengan modal semdiri, berdasarkan hasil perhitungan didalam
lampiran, secara keseluruhan equity to debt ratio PT, Rimba Mulia Borang
Palembang mengalami peningkatan.hal ini dapat dilihat pada tahun 2001 sebesar
108,442 % dan pada tahun 2002 sebesar 170,476 %, pada tahun 2001-20002
equity to debt ratio mengalami kenaikan sebesar 62,034 % disebabkan oleh
meningkatnya modal sendiri sebesar Rp 5.522,982 dan menurunnya total hutang
sebesar Rp 51.307,828. menurunnya total hutang disebabkan oleh berkurangnya
hutang bank, hutang lainnya dan bertambahnya modal sendiri disebabkan oleh
bertambahnya modal dan laba tahun berjalan. Pada tahun 2003 equity to debt
ratio sebesar 357,140 %, pada tahun ini mengalami kenaikan yang sangat
signifikan karena bertambahnya modal sendiri dan berkurangnya hutang,
bertambahnya modal sendiri disebabkan oleh bertambahnya modal dan
berkurangnya total hutang disebabkan oleh berkurangnya hutang bank dan hutang
pajak serta hutang lainnya. Dari tahun 2001-2003 equity to dept rasio mengalami
kenaikan dan kemampuan PT, Rimba Muiia Borang Palembang untuk memenuhi
kewajiban atau dengan menggunakan modal yang dimilikinya sangat "baik"
51
C . Rentabilitas
Rasio ini membandingkan antara laba dengan aktiva atau kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba selama priode tertentu.
Tabel IV. 3 Perhitungan Rasio Rentabilitas
Tahun 2001-2003
Tahun Profit Total Asset Earning Power Rentabilitas Margin Tomover Modal Sendiri
% (kali) % %
2001 29,112 0,592 17,263 29,845
2002 50,876 0,670 34,108 49,699 2003 22,088 1,203 26,588 30,628
Sumber: hasil olahan data
Profit Margin
Berdasarkan tabel IV.3 perhitungan profit margin tahun 2001 sebesar 29,112
%, tahun 2002 profit margin sebesar 50,876 %, dan pada tahun 2003 sebesar
22,008 %. Dari perhitungan hasil tersebut PT. Rimba Mulia Borang Palembang.
Profit marginnya pada tahun 2001-2002 mengalami peningkatan sebesar 21,764
% yang disebabkan oleh meningkatnya penjualan diikuti dengan meningkatnya
laba usaha karena turunnya biaya produksi (HPP). Meningkatnya penjualan
karena bertambahnya penjualan papan dan sento yang banyak diminati pasar, hal
ini terlihat Pada tahun 2002 ke 2003 mengalami penurunan sebesar 28,388 %
yang disebabkan oleh karena menurunnya laba usaha akibat meningkatnya biaya
produksi (HPP ) dan biaya operasi kenaikan biaya-biaya ini dikarenakan bahan
52
baku pasar saat ini sudah mulai berkurang sehingga hutangnya mulai mengalami
kenaikan. Walaupun penjualan naik tapi tetap tidak bisa menaikan laba, tapi
propit margin perusahaan masih dianggap baik
hal tersebut diatas menggambarkan bahwa kemampuan PT. Rimba Muiia
Borang Palembang untuk menghasilkan laba bersih dari p)enjualan pada tahun
2001-2003 sudah baik.
Total Asset Turnover
Berdasarkan hasil perhitungan total asset turnover yaitu pada tahun 2001-
2003 memperoleh hasil .sebagai berikut : total asset turnover atau kemampuan
dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam penjualan bersih
untuk tahun 2001 sebesar 0,592 kali, artinya setiap Rp. 1,00 aktiva selama setahun
berputar dalam p)enjualan netto sebesar 0,592 kali. Tahun 2002 kemampuan yang
tertanam dalam penjualan bersih yang berputar sebesar 0,670 kali, artinya setiap
Rp. 1,00 aktiva selama setahun berputar dalam penjualan netto sebesar 0,670 kali.
Pada tahun 2003 kemampuan dana yang tertanam dalam penjualan bersih yang
berputar sebesar 1,203 kali, artinya setiap Rp. 1,00 aktiva setahun berputar dalam
penjualan neno sebesar 1,203 kali, hal ini disebabkan karena jumlah penjualan
netto meningkat. Total asset turnover dari tahu 2001-2003 mengalami kenaikan
53
tapi niiainya masih terlalu kecil, karena penjualan niiainya kccil dibandingkan
dengan aktiva yang digunakan untuk kegiatan usaha tersebut,
Standar umum dari total asset turnover adalah > 2 kali, kalau berdasarkan
standar umum tersebut maka total asset turnover dari tahun 2001-2003 semuanya
tidak memcnuhi standar Hal ini berarti bahwa kemampuan PT, Rimba Mulia
Borang Palembang dalam memutarkan danannya kedalam penjualan bersih
kurang baik.
Earning Power
Berdasarkan hasil perhitungan earning power yaitu pada tahun 2001-2003
memperoleh hasil sebagai berikut : earning power atau kemampuan PT. Rimba
Muiia Borang Palembang, untuk menghasilkan laba diatas total aktiva yang
ditanamkan kedalam penjualan bersih selalu mengalami peningkatan dan
penurunan. Dapat dilihat pada tahun 2001 kemampuan PT. Rimba Mulia Borang
Palembang untuk menghasilkan laba diatas total aktiva yang ditanamkan dalam
penjualan sebesar 17,263 % artinya setiap Rp.1,00 total aktiva yang ditanamkan
dalam penjualan menghasilkan iaba bersih sebesar Rp.0,17263. Pada tahun 2002
kemampuan PT. Rimba Mulia Borang Palembang untuk menghasilkan iaba diatas
total aktiva yang ditanamkan didalam penjualan meningkat menjadi sebesar
34,108 % artinya setiap Rp.1,00 total aktiva yang ditanamkan menghasilkan laba
sebesar Rp.0,34108, Tahun 2003 kemampuan PT. Rimba Mulia Borang
54
Palembang menghasilkan iaba diatas total aktiva yang ditanamkan dalam
penjualan menurun menjadi sebesar 26,588 % artinya setiap Rp.1,00 total aktiva
yang ditanamkan dalam penjualan menghasilkan laba sebesar Rp.0,26588. Berarti
aktiva yang ditanamkan perusahaan untuk menghasilkan laba masih terlalu kecil,
kecilnya laba karena penjualan yang dilakukan masih terlalu kecil dibanding
aktiva d imi l ik i perusahaan , maka perlu dilakukan pengelolahan aktiva yang lebih
baik lagi. hal ini mneggambarkan kemampuan PT. Rimba Mulia Borang
Palembang untuk menghasilkan laba bersih dari total aktiva yang ditanamkan
daiam penjualan "baik".
Retabilitas Modal Sendiri
Hasil perhitungan rentabilitas modal sendiri pada tahun 2001-2003 dapat
diperoleh hasil sebagai berikut : pada tahun 2001 rentabilitas modal sendiri
sebesar 29,845 % dan pada tahun 2002 rentabilitas modal sendiri sebesar 49,699
%. Pada tahun 2001-2002 rentabilitas modal sendiri mengalami peningkatan
sebesar 19,854 % yang diswebabkan oleh bertambahnya modal sendiri sebesar
Rp.5.522,982 dan bertambahnya laba bersih sebesar Rp.76.975,275.
Beriambahhya modal dan bertambahnya modal sendiri disebabkan oleh
55
bertambahnya modal dan laba tahun berjalan, bertambahnya laba bersih
disebabkan bertambahnya Iaba kotor sebelum pajak akibat biaya operasi HPP
yang. Pada tahun 2003 rentabilitas modal sendin sebesar 30,628 %, tahun 2002-
2003 rentabilitas modal sendiri mengalami penurunan 19,071 % yang disebabkan
karena menurunnya taba usaha sebesar Rp.40.572,250. Penurunan laba usaha
disebabkan oleh naiknya biaya produksi (HPP) dan biaya operasi serta biaya
listrik,air,dan tetpon. Pial ini yang menyebabkan laba bersih seinakin turun dan
dipcngaruhi naiknya modal sendiri, yang dikeluarkan perusahan untuk membayar
pembelian peralatan proyek.
Kobijaksanan perusahaan yang dilakukan cukup baik sebab perusahan setiap
membayar kebutuhab dana baik untuk pembelian peralatan maupun untuk
membayar kewajibar.-kewajiban selalu mengeluarkan dana dari modal
sendiri,karena bila dilihat dari Earning Power yang diperoleh perusahan yang
tidak terlalu tinggi bila menyangkut hutang akan menyebabkan rentabilitas modal
sendin akan semakin kecil dan mengurangi resiko untuk kemungkinan ketidak
mampuan dalam membiayai kewajiban-kewajiban jangka panjang.
56
Berdasarkan hasil penelitian sebeiumnya likuiditas pada current ratio tahun
1997 sebesar 713.404,66 % pada tahun 1998 sebesar 3.769,105 % dari tahun 1997
current ratio mengalami penurunan yang sangat besar dan pada tahun 1999
mengalami kenaikan lagi menjadi sebesar 9.290,803 % dan apabila dilihat dari quick
ratio tahun 1997 sebesar 28.156,106 % pada tahun 1998 sebesar 2.065,120 %. Quick
ratio tahun 1997 - 1998 mengalami penurunan dan pada tahun 1999 mengalami
kenaikan lagi menjadi 5.513,134 % dan apabila dilihat pada working capital total
asset ratio pada tahun 1997 sebesar 88,92 % pada tahun 1998 sebesar 91,59 % dan
pada tahun 1999 sebesar 93,70 %. Dari tahun 1998 - 1999 selalu mengalami
kenaikan. Ditinjau dari rentabilitas yaitu propit margin pada tahun 1997 sebesar 6,05
pada tahun 1998 seliesar 6,29 % dan dari tahun 1997 - 1998 mengalami kenaikan
pada tahun 1999 mengalami penurunan kembali menjadi 5,72 % apabila dilihat dari
total asset turn over 1997 sebesar 3,55, pada tahun 1998 sebesar 3,50. Dari tahun
1997 - 1998 mengalami penurunan dan pada tahun 1999 mengalami peningkatan
menjadi 3.89 dan apabila dilihat dan earning power pada tahun 1997 sebesar 21,54 %
pada tahun 1998 sebesar 22,08 % pada tahun 1999 sebesar 22,32 %. Dari tahun 1997
mengalami kenaikan. dalam hal ini perusahaan ini bisa dikatakan sehat.
Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Rimba Muiia Borang Palembang
current ratio lebih kecil dan penelitian sebeiumnya, tapi walaupun lebih kecil
perusahaan tersebut bisa dikatakan sehat karena dari tahun ketahun mengalami
pcningkatan, demikian pula dengan quick ratio dan working capital total asset ratio
lebih kccil dari penelitian sebeiumnya, walaupun demikian PT. Rimba Mulia Borang
57
Palembang dapat dikatakan sehat karena dari tahun 2001 - 2003 selalu mengalami
kenaikan, apabila ditinjau dari rentabilitas propit margin, total asset turn over dan
earning power PT. Rimba Mulia Borang Palembang jauh lebih besar dibanding hasil
penelitian sebeiumnya, walaupun demikian perusahaan tersebut masih bisa dikatakan
sehat karena dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
BAB V
K E S I M P U L A N DAN S A R A N
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai kinerja keuangan pada
1̂ 1 Rimba Mulia Borang Palembang,rasio keuangan maka dapat disimpulkan
beberapa hal pokok antara lain :
1 Likuiditas PT. Rimba Mulia Borang Palembang apabila dinilai dari Current
Rasio pada tahun 2001 sebesar 135.189 %. Pada tahun 2002 sebesar 202,232
% dan pada tahun 2003 sebesar 310,653 % dan dapat dilihat bahwa nilai
current rasio setiap tingkatnya mengalami kenaikan.dan apabila dilihat dari
Quick Rasio yaitu pada tahun 2001 sebesar 62,471 % Pada tahun 2002
sebesar 146.739 % dan pada tahun 2003 sebesar 229,227 %. selain i lu
kurangnya modal kerja yang dimil ik i oleh perusahaan hal tersebut dapat
dilihat dari tingkat Working Capital to Total Asset ratio yang bernilai positif.
Pada tahun 2001 Working Capital to Total Asset Ratio bernilai 16,892 % pada
tahun 2002 bernilai 46,080 % dan pada tahun 2003 bernilai 37,789 %. Ini
berarii bahwa PT Rimba Mulia Borang Palembang sudah dikatakan sehat.
2. Solvabilitas PT. Rimba Mulia Borang Palembang apabila dinilai dan Total
Asset to Debt Rasio pada tahun 2001 sebesar 208,311 %, Pada tahun 2002
sebesar 270,532 %, dan pada tahun 2003 sebesar 457,140 %. Dilihat dan
tahun 2001-2003 Asset to Debt selalu mengalami pcningkatan. Begitu juga
58
59
dengan tingkat F-quity to Debt Rasio, diniiai pada tahun 2001 setiesar 108,442
% Pada tahun 2002 sebesar 170,476 % dan pada tahun 2003 sebesar 357,140
°o. Dan 2001-2003 Equity to debt rasio mengalami peningkatan. Dalam ha!
ini PT. Rimba Mulia Borang Palembang. bisa dikatakan sehat
3. Rentabilitas PT Rimba Mulia l3orang Palembang dilihat pada tmgkat protu
Margin, pada tahun 2001 sebesar 29,112 % pada tahun 2002 sebesar 50,876
%, dari tahun 2001-2002 Profit margin mengalami kenaikan dan pada tahun
2003 sebesar 22,088 %, dari tahun 2002-2003 Profit margin mengalami
penurunan. Serta hal tersebut dapat dilihat juga pada tingkat F/aming power.
Pada tahun 2001 sebesar 17.263 % pada tahun 2002 sebesar 34.108 %, dari
tahun 2001-2002 Earning Power mengalami Kenaikan dan pada tahun 2003
sebesar 26,588 %.Dari tahun 2002-2003 learning Power mengalami
Penurunan.Dan apabila dilihat Rentabilitas Modal Sendin pada tahun 200!
sebesar 29,845 % pada tahun 2002 sebesar 49,699 %, dari tahun 2001-2002
Rentabilitas Modal Sendiri menhgalami kenaikan dan pada tahun 2003
mengalami penurunan menjadi sebesar 30,628 %, Dilihat dan sisi profit
margin, earning power dan rentabilitas modal sendin PT, Rimba Mulia
Borang Palembang dapat dikatakan sehat.
60
Saran
Berdasarkan dari pembahasan masalah yang lelah dilakukan dan kesimpulan
vang ada ada beberapa saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan
kinerja keuangan pada PT. Rimba Mulia Borang Palembang sebagai berikut :
1. Sebaiknya PT. Rimba Mulia Borang Palembang melakukan perbaikan
pengelolahan keuangan uniuk dapat meningkatan kmerja keuangan
perusahaan. solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
peningkaikan modal kerja, sehingga kekurangan modal kerja yang terjadi
pada PI" Rimba Mulia Borang Palembang dapat terpcnuhi serta dapat
meningkatkan kegiatan operasional perusahan.
2. Sebaiknya Pi". Rimba Mulia I3orang Palembang melakukan [x;ninjauan
kembali terhadap pcmbiayaan perusahaan.agar laba dapat meningkatkan laba
perusahan.
K E P U S T A K A A N
Agnes Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan ,pencrbit P T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anonim. 2000. Pedoman i'enyusunan Skripsi. Fakuitas Ekonomi Universitas Muhammadiyah i'aiemhang,
Bambang Riyanto. 1997. Da.sar-dasar pembelanjaan perusahaan, Edisi Kcempal, Perbit BPFE, Yogyakarta.
Chairui Mahrom. 2001. Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Mulyadi dan Jhoni Setiyawan. 1995. Sistem dan Pengcndalian Manajemen. Edisi Ke satu, Penerbit Aditya Media, Yogyakarta
Munawir, S. 1998. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke Empat, penerbit Liberty, Yogyakarta.
Ridwan S, Sanjaya. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi Keempat PT. "renhaUindo, Jakarta,
Rika Anggraini. 2003. Analisis Kinerja Keuangan Pada C V . Bima Persada Nusantara Palembang, Skripsi Fl : - UMP
Sofyan Syafri Harahap. 1998. Analisis Krisis Atas Laporan Keuangan, P ! Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suad Husnan. '995. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi i'ertama UPi' AMP-YKPN, Jakarta
Supranlo, J. 1999. Statistik Teori dan Aplikasi, Jilid 111, Edisi iV , Penerbit PT Raja grafindo Persada, Jakarta.
Woelfel, Charles J. 2000. Memantau Kesehaatan Perusahaan Melalui Laporan Keuangan, Penerbit Abdi Tandur, Jakarta.
61
Lampiran I
Porhituiman Likuiditas PT Rimba Mulia Boranu Palombane Tahun 2001-2003.
Aktiva Lancar L Current Ratio = X 100%
Hutang Lancar
Pada Tahun 2001
310.977,483 Current rasio - X 100%
230.030,589 = 135,189 %
Pada tahun 2002
361.434,957 Current rasio - X I 0 0 %
178.722,761 = 202,232 %
Pada tahun 2003
317.823,217 Current rasio ^ X I 0 0 %
102.308,030 = 310,653 %
aktiva Lancar - Persediaan 2. QuickRatio = X 100%
Hutang Lancar
Pada tahun 2001
310.977.483 - 167.274.044 Quick rasio - X 100%
230.030,589 --62,471 %
62
Pada tahun 2002 361.434.957 - 99.177.223
Quick rasio -• X 100% 178,722,761
- M6,739 "o
Pada tahun 2003
Quick rasio 317.823,217 - 83,305,197
X 100% 102.308,030
= 229.227 %
3. Working Capital to Total AssetRasio
Pada Tahun 2001
A L - HI
Jumlah Aktiva \ 100%
Working capital to tola! asset rasio 310.977,483 - 30.030,589
479.180,794 16.892 %
X I 0 0 %
Pada tahun 2002
Working capital to total asset rasio = 361.434,957- 178.722,761
X 100% 483.503,056
37,789 %
Pada tahun 200;
Working capital to total asset rasio 317.823,217 - 102.308,030
467.691,030 46,080 %
X 100%
63
I.ampiran II
Perhitungan Solvabilitas PT, Rimba Mulia Borang Palembang Tahun 2001-2003
Total Aktiva 1. Total asset to debt ratio = X 100%
Total Hutang Pada tahun 2001
479.180,794 Total asset to debt rasio - X I 0 0 %
230.030,589 - 208,31! %
Pada tahun 2002 483.503.056
Total asset to debt rasio - X I 0 0 % 178.722,761
- 270,532 % Pada tahun 2003
467,691.030 Total asset to debt rasio - X I 0 0 %
102.308.030 - 457 410 %
Modal Sendiri 2. Equity to debt rasio = X100%
Total Hutang
Pada tahun 2001 249,450,205
Hquit\' to debt rasio - X 100% 230.030,589
= 108,442 ̂ .o Pada tahun 2002
304.680,025 Equity to debt rasio - X 100%
178.722.761 - 170,476 %
Pada tahun 2003 365.383,000
Equity to debt rasio X lOO^o 102.308,030
- 357,140 %
64
I.ampiran III
Perhitungan Rentabilitas PT, Rimba Muiia Borang Palembang Tahun 2001-2003
1, Rentabilitas Ekonomi meliputi ; Laba I saha
a. Profit margin = \ I 0 0 % Penjualan
Pada tahun 2001 82.722,450
Profit Margin - X100% 284.150.000
- 29.1! 2 % Pada tahun 2002
164,917.450 Profit Margin - X !00%
324.150,000 --- 50,876 %
Pada tahun 2003 124.345,000
Profit Margin = X !00% 562.940,000
= 22,088 %
Penjualan Kredit 1). Total asset turnover =̂ X I kali
Total Aktiva
Pada tahun 2001 284.150,000
Total asset turnover - X 1 Kali 479,180,794
= 0.592 kali Pada tahun 2002
324.150.000 Total asset turnover - X I Kali
483.503,056 = 0,670 kali
Pada tahun 2003 562.940,000
Total asset turnover = X I Kali 467.691,030
= 1,203 kali
65
Laba I saha c. Earnig power \ 100%
1 otal Aktiva
I'ada lahun 2001 82.722,450
Earning power = X !00% 479.180,794
= 17,263 %
Padatahun 2002 164.917,250
Earning power = X 100% 483.503,056
= 34,108 % Pada tahun 2003
124.354,000 Earning power X 100%
467.691,030 = 26,588 %
Laba bersih 2. Rentabilitas modal sendiri = X 100%
Modal Sendiri
Pada lahin 200l 74.450,205
Rentabilitas modal sendiri - X 100% 249.450,205
= 29,845 % Pada tahin 2002
151.425,525 Rentabilitas modal sendiri - X 100%
304.680,025 = 49,699 %
Pada tahin 2003 111.910,500
Rcntabililas modal sendiri = X 100% 365.383.000
= 30,628 %
6 6
R M B ) P;Y. R i M B A M l J L I A BORANC r y : Merah Mala lanyuasin I Pulau Borang ;era Selatan
Jl. Mayor Ruslan No. <lu7 \<\. 15 IT.v. 0-1 Telp. 0711 -350030 Fax. 0711 -358373 Pa lembang -3012G
BANKER; B C A
Nomor : 145/SK/IVV11/2004
Lampiran : -
Pcrihal : Bantuan data
Palembang. 23 Oesember 2004
Kepada
^ ' t h [Oekan I'akuUas Ekonomi
Universitas muhammadiyah
Palembanu
Dengan Hormai.
Berdasarkan surat dan F-akuttas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang
yang menginginkan salah satu mahasiswa untuk dapat menelui diperusahan kami
maka:
Nama : Ani maharani
Nim ;2199017
Program Study • Manajemen
lOengan ini perusahaan kami bersedia menerima mahasiswa lersebut uniuk
menclili diperusaliaan kami .
Atas perhatiannya kami ucapka terima kasih.
Tembusan Yth: - Manager Keuangan
3ctory: esa Merah Mata BC. Banyuas in I Pulau Borang j m a t e r a Selatan
P .T. R i M B A M U L i A BORANG Jl. Mayor Ruslan No. 967 RI. 15 Rw. 04
Telp. 0711 -358030 Fax. 0711 -358373 P a l e m b a n g - 3 0 1 2 6
BANKER: B C A
S U M T K E T E I i l i i i i
Yang bertandatantjan di bawah ini PT. Rimba Mulia Borang Palembang
menerangkan bahwa :
Nama
Nim
Jurusan
Nama Sekolah
: A N I M A H A R A N I
; 2199017
: Manajamcnt
: Universitas Muhammadivah Palembang
Telah selosai melaksanakan penelitian, pengambilan data untuk penyusunan skiipsi
pada PT. Rimba Mulia Borang Palembang.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan scbcnar-benarnya uiauk dipcrguiiakan
sebagaiinana mestinya.
Dikeluarkan di : PALEMBANG Pada tanggal : 17 lebruari 2005 CABANG PP. RIMBA M U L I A BORANG PALi-:MIiANG. an K A B A G PLRSONALIA
JURUSAN M A N A J E M F N ANGGOTA
JUDUL SKRIPSI . A A L I S I U K I l Y T t J , K 7J J . A D A : ' . ; < i n ; ; . . D: : . C. 0
N O . TGL/BL/TH
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS fARAF PEMBIMBING
KETERANGAN N O . TGL/BL/TH
KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS KETUA A N G G O T A
KETERANGAN
1 IIV %H
— A A Atf( J ^ T ^ 4 A : ^
5 A -A4 I - r t i i
4 / C V A I.
^ _
1 1 — 6 ^ -rr J. 01
. 6 : ^ , . _ 1̂ u ) 1' ' ' i/
7 nf, 7 s • f . H ^ ^ L _ A ^ y^ 4Af ....
8 / ^ - ^ (Q -•
9 17 Oo /AC (^-A Q^
10 f < A L ~ U {:r-^ VV
11 i A -. V
12 /-'Yr _ i , / . c - ^ t ' - . E
13
14 A . . uy - A A V —-——J • -
15 \ \ •-'^^•-^ A> ( . A O - - - - -
16
i C ATATAN
S cjian lerrii'.u.'ig sejak ia;;ijf ' d i iJiteia.-jk.'ii;
D I keiuiirkdn LII . Palembang Pada (angcjal .> > / -S ' c y
A n. Dekan Ke'ui-yJgi'usu