26
1 PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI ” Studi pada UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar Oleh NOVI CATUR ABSTRAK Organisasi pada hakekatnya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam dalam memaksimalkan keuntungan dan berhasil atau tidaknya misi Organisasi untuk mencapai tujuan ditentukan oleh individu-idividu yang menjalankan menejemen yang dilaksanakan Organisasi. Masalah menejemen itu akan selalu ada bila Organisasi masih menjalankan aktivitasnya. Jadi menejemen sangat penting bagi seorang menejer dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan karyawan. Agar dapat melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi Organisasi demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan, seorang manajer dalam menggerakkan orang-orang yang mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar orang mau melakukannya. Untuk itulah diperlukan sesuatu wadah yang dapat menghimpun setiap orang, wadah itulah yang disebut dengan organisasi. Organisasi itu sendiri merupakan alat yang paling berhubungan dengan satuan-satuan kerja, yang diberikan kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur wewenang. Sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada bawahan dari bagian puncak manajemen sampai ke bawah dari seluruh unit atau bagian. Kata Kunci : Pembagian Kerja, Efektifitas Kerja I. PENDAHULAN A Latar Belakang Masalah Pembagian kerja mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja mereka akan bekerja menurut kemauan sendiri- sendiri tanpa menghiraukan tujuan organisasi atau Organisasi secara keseluruhan yang berakibat tidak tercapainya tujuan organisasi atau paling tidak tujuan organisasi akan terhambat pencapaiannya, oleh karena itu di dalam suatu organisasi perlu sekali adanya pembagian kerja yang baik yang dapat memberikan penjelasan bagi para pegawai untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab, sehingga proses organisasi dapat berjalan dengan lancar. Pendapat ahli mengatakan sebagai berikut: jika suatu

Oleh NOVI CATUR ABSTRAK - jurnal.unisbablitar.ac.idjurnal.unisbablitar.ac.id/images/jurnal/63/PENGARUH PEMBAGIAN KERJA... · Organisasi pada hakekatnya terdiri dari kumpulan orang-orang

Embed Size (px)

Citation preview

1

“PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS

KERJA PEGAWAI ” Studi pada UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar

Oleh

NOVI CATUR

ABSTRAK

Organisasi pada hakekatnya terdiri dari kumpulan orang-orang dan

peralatan operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam dalam

memaksimalkan keuntungan dan berhasil atau tidaknya misi Organisasi untuk

mencapai tujuan ditentukan oleh individu-idividu yang menjalankan menejemen

yang dilaksanakan Organisasi.

Masalah menejemen itu akan selalu ada bila Organisasi masih

menjalankan aktivitasnya. Jadi menejemen sangat penting bagi seorang menejer

dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan karyawan. Agar dapat

melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi Organisasi demi tercapainya

tujuan yang telah ditentukan, seorang manajer dalam menggerakkan orang-orang

yang mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar

orang mau melakukannya.

Untuk itulah diperlukan sesuatu wadah yang dapat menghimpun setiap

orang, wadah itulah yang disebut dengan organisasi. Organisasi itu sendiri

merupakan alat yang paling berhubungan dengan satuan-satuan kerja, yang

diberikan kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur wewenang.

Sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dikoordinasikan oleh perintah

para atasan kepada bawahan dari bagian puncak manajemen sampai ke bawah

dari seluruh unit atau bagian.

Kata Kunci : Pembagian Kerja, Efektifitas Kerja

I. PENDAHULAN

A Latar Belakang Masalah

Pembagian kerja mutlak

diperlukan, sebab tanpa adanya

pembagian kerja mereka akan

bekerja menurut kemauan sendiri-

sendiri tanpa menghiraukan tujuan

organisasi atau Organisasi secara

keseluruhan yang berakibat tidak

tercapainya tujuan organisasi atau

paling tidak tujuan organisasi akan

terhambat pencapaiannya, oleh

karena itu di dalam suatu organisasi

perlu sekali adanya pembagian kerja

yang baik yang dapat memberikan

penjelasan bagi para pegawai untuk

dapat melaksanakan tugas dengan

baik sesuai dengan beban kerja yang

menjadi tanggung jawab, sehingga

proses organisasi dapat berjalan

dengan lancar.

Pendapat ahli mengatakan

sebagai berikut: “ jika suatu

2

organisasi mempunyai tujuan yang

luas, maka jumlah kerjanya pun akan

menjadi lebih banyak dan

bermacammacam.” (Iskandar,

1982:37) untuk itu perlu diadakan

pembagian kerja agar masing-

masing pegawai memperoleh tugas

sendiri-sendiri untuk dipertanggung

jawabkan, dengan demikian

pembagian kerja sangat penting

artinya di dalam pelaksanaan tugas-

tugas tersebut, karena dengan adanya

pembagian kerja yang diemban oleh

para pegawai akan menjadi lebih

ringan dan memberikan kejelasan di

dalam pelaksanaannya sehingga

pekerjaan lebih mudah dan lancar.

Namun pembagian kerja

harus diikuti dengan penempatan

pegawai pada tempat yang tepat (The

right man on the right place). Selain

penempatan pegawai pada tempat

yang tepat juga perlu diperhatikan

tentang penyesuaian beban kerja.

Pembagian kerja harus disesuaikan

dengan kemampuan seseorang

pegawai, karena mungkin saja

seorang pegawai sanggup diberi

tugas yang banyak, namun apakah ia

mampu untuk menyelesaikanya.

Pembagian kerja dilakukan dengan

asumsi bahwa semakin kecil tugas

yang dibebankan maka akan

semakin cepat penyelesaiannya dari

waktu, semakin ringan dari segi

tenaga yang digunakan, semakin

mudah didalam penggunaan pikiran,

semakin hemat biaya yang

digunakan.

Pada intinya dari keempat

tugas Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok itu bisa dikatakan sebagai

bentuk pelayanan kepada wakil

masyarakat di daerah (DPRD). Oleh

karena itu pelayanan terbaik

merupakan hal yang harus

diutamakan. Dengan demikian Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

hendaknya menjalankan fungsinya

secara efektif dan efisien, baik dalam

konteks kelembagaan ataupun staf-

staf yang berada di dalamnya.

Mengenai fungsi organisasi Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

sebagai unsur pelayanan terhadap

DPRD, Solihin dan Marhayudi

(2000) menyatakan bahwa:

Dinas Pendidikan UPTD

Daerah Kabupaten/Kota yang

selanjutnya disebut Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten/Kota adalah unsur

pelayanan terhadap DPRD

Kabupaten/Kota, dan dipimpin oleh

seorang sekretaris yang

bertanggungjawab kepada Pimpinan

DPRD dan secara administratif

dibina oleh Sekretaris Daerah

Kabupaten/ Kota. Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok

Kabupaten/Kota mempunyai tugas

dalam rangka memberikan

pelayanan administratif kepada

pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kabupaten/Kota.

Dalam menyelenggarakan

tugasnya, Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten/Kota

mempunyai fungsi untuk

memberikan:

1. Fasilitas rapat pegawai Dinas

Pendidikan UPTD

Kabupaten/Kota.

2. Pelaksanaan urusan rumah

tangga dan perjalanan dinas

pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kabupaten/Kota.

3. Pengelolaan tata usaha

DPRD Kabupaten/Kota

(Solihin dan Marhayudi,

2000).

3

Pelayanan yang baik adalah

harapan dari digulirkannya kebijakan

otonomi daerah. Hal itu dapat

dicapai bila organisasi yang

memberikan pelayanan, termasuk

dalam hal ini adalah Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok ,

menjalankan fungsinya secara efektif

dan efisien serta melalui koordinasi

yang terarah.

Apabila dilihat lebih jauh,

sisi pelaksanaan otonomi daerah

termasuk pengefektifan fungsi

kelembagaan perangkat daerah

sebagai syarat yang melekat di

dalamnya, maka harus dilakukan

demi menunjang kualitas kinerja.

Paradigma dalam kehidupan

pemerintahan, baik dalam praktik

ketatanegaraan maupun dalam

kemasyarakatan yang terbangun dari

perubahan-perubahan sosial yang

tengah terjadi hendaknya menjadi

landasan dalam pelaksanaan otonomi

daerah, sehingga dalam tataran

operasionalnya memperoleh

akuntabilitas publik. Demikian pula

dengan fungsi organisasi Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

dalam rangka memberikan

pelayanan kepada anggota-pegawai

Dinas Pendidikan UPTD untuk bisa

melaksanakan tugasnya secara baik,

maka harus dilakukan secara efektif

pula.

Disadari bahwa era otonomi

daerah ini memiliki implikasi

penting bagi pelayanan publik di

daerah. Tuntutan masyarakat daerah

harus disertai dengan peningkatan

kapasitas perangkat organisasi di

daerah dalam menjalankan fungsi

dan tanggung jawabnya.

Menyangkut kapasitas daerah ini

adalah kemampuan Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok di

daerah harus ditingkatkan. Oleh

karena itu peningkatan efektivitas

kinerjanya harus dilakukan seiring

dengan meningkatnya tuntutan dari

masyarakat yang harus dilayani.

Salah satu contohnya adalah dengan

cara pengembangan struktur

keorganisasian dan mutu SDM yang

dimilikinya.

Perkembangan dan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi

dewasa ini menyiratkan keinginan

agar pelayanan yang diberikan pada

masyarakat diberikan secara

profesional, efektif dan efisien.

Dalam hal ini, diperlukan,

sumberdaya manusia dengan

kemampuan dan kualitas tinggi.

Pemerintah sebagai pihak pemberi

pelayanan publik (public service)

untuk memenuhi dan meningkatkan

kualitas maupun kuantitas layanan

terhadap masyarakat (DPRD)

seharusnya tanggap dengan kondisi

ini.

Kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan

pembangunan nasional tergantung

pada efektivitas kinerja suatu

organisasi. Perannya sebagai

penyelenggara pemerintahan

pembangunan sangat menentukan

demi terciptanya pembangunan

daerah yang terencana, terarah dan

realistis. Oleh sebab itu untuk

memperoleh koordinasi yang efektif

dituntut kemampuan kerja yang

handal dan disiplin tinggi sehingga

akan memperlancar mencapai

tujuan.

Berkaitan dengan latar

belakang di atas maka di sini peneliti

tertarik untuk meneliti mengenai

efektivitas fungsi organisasi Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok di

Kabupaten Blitar dalam rangka

4

menjalankan otonomi daerah ini.

Efektivitas fungsi organisasi Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

yang dimaksudkan adalah yang

berkaitan dengan pemberian

pelayanan kepada masyarakat yang

terwakili oleh para wakilnya di

Dinas Pendidikan UPTD Daerah

(DPRD) Kabupaten Blitar.

Efektivitas kerja pegawai

merupakan hal yang sangat penting

untuk dijadikan sebagai tolok ukur

berhasil tidaknya pelaksanaan

pembagian kerja yang telah

dilakukan Organisasi pada

pegawainya. Peneliti mendapatkan

kenyataan di Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok di Kabupaten

Blitar dalam pembagiankerja masih

kur ang teratur. Hal ini dapat dilihat

ketika peneliti mengadakan survey

awal dengan mewawancarai

sebagian pegawai dan melihat dari

hasil kinerja pada bagian kinerja,

dimana pada masing-masing sub

bagian tersebut terdapat

ketidaksesuaian antara keahlian

dengan pekerjaan yang diembannya,

dan dalam penempatan pegawai

kurang terfokus pada kebutuhan di

masing-masing sub bagian, selain itu

terdapat beberapa pegawai yang

beban kerjanya satu dengan yang

lainnya berbeda sehingga terkadang

menimbulkan perasaan tidak puas.

Pegawai dalam menjalankan

pekerjaannya tidak semuanya sesuai

dengan apa yang diinginkan

Organisasi sehingga kualitas produk

yang dihasilkan menjadi kurang baik

dan masih saja terdapat

ketidaksesuaian antara cara kerja

para pegawai dengan cara kerja yang

ditetapkan oleh Organisasi.

Dengan munculnya

fenomena tersebut mendorong

peneliti untuk mengadakan

penelitian dengan judul

“PENGARUH PEMBAGIAN

KERJA TERHADAP

EFEKTIVITAS KERJA

PEGAWAI ” Studi pada

Kabupaten Blitar, dengan alasan

sebagai berikut :

1. Pentingnya masalah tersebut

diteliti karena akan membantu pihak

Organisasi dalam menentukan

kebijaksanaan pembagian kerja bagi

pegawainya khususnya pada bagian

kinerja sehingga dalam bekerja para

pegawai benar-benar melaksanakan

pekerjaannya sesuai dengan

keahlian dan bidangnya.

2. Kurang diperhatikannya

pembagian kerja yang ada sehingga

mengakibatkan hasil kinerjanya

menurun dan tidak sesuai dengan

standar Organisasi.

3. Sepanjang pengetahuan peneliti

masalah tersebut belum pernah

diteliti oleh peneliti-peneliti

sebelumnya, karena itu peneliti

merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai masalah

tersebut

Untuk memperoleh kesatuan

pengertian dan memberikan arah

yang jelas.

Pengaruh merupakan daya

yang ada timbul dari sesuatu (orang,

benda) yang membentuk watak,

kepercayaan atau seseorang,

(Purwadarminto, 1991 :

747).Pembagian kerja adalah

Perincian serta pengelompokan satu

aktivitasaktivitas dan tugas-tugas

yang semacam atau erat

hubungannya satu samalain untuk

dilakukan oleh satuan organisasi

tertentu. (Sutarto, 1978 : 93)

. Pembagian kerja yang

dimaksud dalam penelitian ini

5

adalah perincian dan pengelompokan

tugas atau aktivitas yang semacam

yang erat hubungannya satu sama

lainnya untuk dilakukan oleh

pegawai di Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar.

Efektivitas kerja adalah suatu

keadaan di mana aktifitas jasmaniah

dan rohaniah yang dilakukan oleh

manusia dapat mencapai hasil akibat

sesuai yang dikehendaki (Sutarto,

1978:95). Efektivitas kerja yang

dimaksud dalam penelitian ini

adalah suatu keadaan di mana

aktivitas jasmaniah dan rohaniah

yang dilakukan oleh pegawai di

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan keterangan dalam

alasan pemilihan judul dapat

dikemukakan permasalahan sebagai

berikut :

1. Bagaimana Pengaruh

pembagian kerja terhadap

Efektifitas Kerja Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

secara simultan ?

2. Sejauh Mana Pengaruh

pembagian kerja terhadap

Efektifitas Kerja Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

secara Parsial

3. Faktor Faktor apakah yang

mendominasi pembagian

kerja terhadap Efektifitas

Kerja Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat

Pengaruh pembagian kerja

terhadap Efektifitas Kerja

Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar?

2. Untuk mengetahui tingkat

Pengaruh pembagian kerja

terhadap Efektifitas Kerja

Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar secara

parsial?

3. Untuk mengetahui Faktor

Faktor apakah yang

mendominasi pembagian

kerja terhadap Efektifitas

Kerja Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

1.4. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan

akan memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mengembangkan ilmu

dibidang MSDM yang

berkaitan dengan teori

pembagian kerja dan

efektivitas kerja.

b. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat sebagai

bahan ilmiah yang dapat

berguna untuk bahan kajian

atau informasi bagi pihakpihak

yang membutuhkan.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan

dapat berguna dalam

menambah wawasan

pengetahuan dalam bidang

penelitian dan untuk

mengetahui pelaksanaan

pembagian kerja serta untuk

mengetahui efektivitas kerja

pegawai.

b. Bagi fakultas

6

Hasil penelitian ini dapat

dijadikan masukan dan

menambah referensi

perpustakaan fakultas.

c. Bagi Organisasi

1) Sebagai sumbangan pemikiran

bagi pimpinan Organisasi

dalam mengambil

kebijaksanaan yang berkaitan

dengan kinerja sumberdaya

manusia organisasi dalam

peningkatan efektivitas kerja

pegawai

2) Sebagai bahan pertimbangan

dalam menetapkan pembagian

kerja pegawai.

3) Sebagai bahan masukan bagi

pegawai Organisasi tersebut.

II.METODE PENELITIAN

B Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang

digunakan merupakan jenis

penelitian Korelasional, jenis

penelitian ini sangat tepat karena

jenis penelitian ini menjelaskan

hubungan antara peubah-peubah

melalui pengujian hipotesis dan

sesuai dengan tujuan penelitian ini

yaitu untuk mengetahui pengaruh

dari Pembagian Kerja `Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif

dan kualitatif. Pendekatan ini dipilih

karena pertimbangan peneliti ingin

memperoleh gambaran tentang

Pembagian Kerja . Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok dalam rangka

otonomi daerah di Kabupaten Blitar.

B Metode Analisis

Setelah data terkumpul, maka

langkah selanjutnya adalah

melakukan analisa terhadap data

agar di interpretasikan. Sesuai

dengan penelitian yaitu untuk

mengetahui pengaruh peubah bebas

terhadap peubah terikat yang

dilakukan bertujuan untuk mengkaji

kebenaran hipotesis-hipotesis adalah

metode statistik yang diharapkan

dapat menentukan menerima atau

menolak hipotesis adalah:

Analisa Korelasi Berganda Untuk mengetahui arah dan

kuatnya hubungan antar peubah-

peubah dalam konsep Pembagian

Kerja secara beama-sama terhadap

peubah Efektifitas KerjaPegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar (Y).

Formula yang digunakan dalam

korelasi adalah:

2)()2211( yyxbyxbyan

)(2 yyn

Sumber : (Gujarati : 1992)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

x = peubah yang

mempengaruhi (bebas)

y = peubah yang

dipengaruhi

Selain itu,

interpretasi kuat lemahnya hubungan

variabel yang terlihat juga

ditentukan oleh peoalan yang

dihadapi. Menurut sugiarto berikut

merupakan pedoman penilaian

terhadap kriteria hubungan

(Korelasi) variabel beba dengan

variabel terikat.

Tabel 3.4 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi

Nilai ( r ) Kriteria Hubungan

0 Tidak ada korelasi

r2

7

0 – 0.5 Korelasi lemah

0.5 – 0.8 Korelasi sedang

0.8 – 1 Korelasi kuat

1 Korelasi sempurna

Sumber : Sugiarto (2002)

3.6.4. Analisa Uji F

Sedangkan untuk

menentukan apakah signifikan/tidak

dalam pengujian koefisien korelasi

berganda menggunakan uji F dengan

rumus/Formula

R2 / k

Fhit =

(1 - R2)/(n – k - 1)

(Sudjana, 1986;377)

di mana :

F = Test

hipotesis/pendekatan

distribusi probalitas fischer

R2 = Koefisien Korelasi

n = Jumlah sampel

k = Jumlah peubah

bebas

k-1 dan k-n menunjukkan derajat

kebebasan, di mana Persamaan di

atas menunjukkan Persamaan di atas

menunjukkan hubungan antara F dan

R2 dan nilai F tergantung pada R

2.

Dalam pengujian F hitung uji

hipotesis dapat dikatakan signifikan

apabila F hitung > F tabel dan

sebaliknya apabila F hitung < dari F

tabel berarti tidak signifikan, R

(Koefisien Korelasi) akan

mempunyai nilai antara 0 dan 1,

Bila Nilai R = 0 berarti tidak ada

hubungan yang mutlak. Nilai R =1

itu berarti menunjukkan hubungan

yang mutlak antara peubah yang

diteliti. Jadi semakin besar atau

mendekati angka 1, nilai koefisien

determinasinya semakin erat

hubungannya dengan peubah yang

diteliti.

Ho = RyX1Y2,…………., Xk

= o, yang berarti tidak

ada hubungan antara

peubah-peubah X1,

X2……..,Xn dengan

peubah Y

Ha = RyX1Y2,…………., Xk

> o, yang berarti ada

hubungan antara

peubah-peubah X1,

X2……..,Xn dengan

peubah Y

3.6.5. Analisa Regresi Analisa ini digunakan untuk

mengamati dan mengetahui sejauh

mana pengaruh yang ada dalam

masing-masing peubah bebas

terhadap peubah terikat dengan

menggunakan Persamaan sebagai

berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 +

b4x4 ……….. + bnxn + e

Di mana :

Y = Peubah yang dipengaruhi

X = Peubah yang

mempengaruhi

a = Konstanta regresi

b = Konstanta regresi Linier

Untuk mendapatkan Nilai b0, b1,

b2 dan bk dapat digunakan

Persamaan normal sebagai berikut

(Kerlinger, 1987 : 77)

Y =

n.b0+b1X1+b2X2+b3X3+

……..+bkXk

YX1 = b0X1+b1 2

1X

+biX1X2+b3X1X3+……..+b

kX1X3 2

kx

8

21

2

r

nt

YX2 =

boX2+b1X2X1+bi 2

2x

+b3X2X3+……..+bkX2Xk

Yxk =

boXk+b1XkX1+bi+b3

XkX3+…...+bkX2(Kerlinger,1

987)

Apabila untuk menguji hipotesis

empiris dapat digunakan hipotesis

statistik sebagai berikut :

Ho : xi xij (Xi mempunyai

pengaruh paling kuat atau sama

dengan Xij)

Ho : xij (Xi mempunyai pengaruh

paling kuat dibanding dengan Xij xi

)

3.6.6. ANALISA UJI T

Adapun untuk menguji

koefisien tersebut digunakan

untuk menguji t dengan

menggunakan formula sebagai

berikut :

Sumber : Kerlinger,1987

Di mana

t = Pendekatan distribusi

Probabilitas

r = Koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

Kriteria yang digunakan adalah :

a). Menetapkan semua peubah yang

bermakna dengan jalan melihat

T hitung dan t DF. Apabila t

hitung> t DF maka bermakna

dari yang bermakna tersebut

ditetapkan koefisien yang paling

besar kemudian dibandingkan

dengan peubah yang lain.

b). Menerima H0 apabila :xi > xij

III. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisa Korelasi Berganda Analisa Korelasi berfungsi

Untuk mengetahui arah dan kuatnya

hubungan antar peubah-peubah

dalam konsep Pembagian Kerja

secara beama-sama terhadap peubah

Efektifitas KerjaPegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar dan memberikan

gambaran hubungan antara Variabel

yang digunakan dalam model

penelitian dimana yang

menunjukkan hubungan antara

variabel independen dengan variabel

dependen. Besarnya koefisien

korelasi mengindikasikan eratnya

hubungan antara variabel yang

digunakan dalam model . semakin

besar nilai keofisien koralasi

mengindikasikan tingka kee4ratan

hubungan antar Variabel independen

dengan variabel dependen.

R (Koefisien Korelasi) akan

mempunyai nilai antara 0 dan 1, Bila

R=0 berarti tidak ada hubungan yang

mutlak. R=1 itu berarti menunjukkan

hubungan yang muttlak antara

peubah yang diteliti. Jadi semakin

besar atau mendekati angka 1, nilai

koefisien determinasinya semakin

erat hubungannya dengan peubah

yang diteliti. Ho =

RyX1Y2,…………., Xk = o, yang

berarti tidak ada hubungan antara

peubah-peubah X1, X2……..,Xn

dengan peubah Y sedangkan Ha

= RyX1Y2,…………., Xk >

o, yang berarti ada hubungan antara

peubah-peubah X1, X2……..,Xn

dengan peubah Y. adapun hasil

dariapada Korelasi tersebut sebagai

berikut:

Tabel 4.17

9

Rekapitulasi Hasil Korelasi Berganda

Model R R Square Adjusted R

Square SEE

1 .998ª .997 .996 .139

Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS 16.00

Dari tabel diatas diketahui R

(Koefisien Korelasi) akan

mempunyai nilai 0.998ª atau 99 %

berarti menujukkan adanya pengaruh

yang kuat antara variabel Pembagian

Kerja terhadap Efektifitas

KerjaPegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar. Sedangkan hasil dari R

Square (R²) sebesar 0.997 berarti

koefisien determinasi antara variabel

Pembagian Kerja yakni Penempatan

Kerja(X1), Beban Kerja (X2),

Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja (

X4) dan Kemampuan Kerja (X)

terhadap Efektifitas Kerja(Y) sebesar

99% dan sisanya sebesar 1 %

dipengaruhi faktor lain. Sedangkan

Standard Error the Estimate (SEE)

adalah 0.139. berarti tingkat

kesalahan yang standar hanya 0.139

hal ini menunjukkan bahwa tingkat

akurasinya dari hasil penelitian

cukup reseprentatif

4.6.2. Analisa Regresi Berganda

Analisa ini digunakan untuk

mengamati dan mengetahui sejauh

mana pengaruh yang ada dalam

masing-masing peubah bebas

terhadap peubah terikat dengan

menggunakan Persamaan sebagai

berikut :

Tabel 4.18

Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Berganda

Model B SE Beta

Penempatan Kerja ( X1 ) 0.000 0.000 0.000

Beban Kerja ( X2 ) 0.280 0.058 0.280

Spesialisasi Kerja ( X3 ) 0.124 0.033 0.124

Etos Kerja ( X4 ) 0.028 0.009 0.020

Kemampuan Kerja ( X5 ) 0.583 0.065 0.595

Konstanta 4.308 0.451

Sumber : Data diolah Spss versi 16.00

Dari Tabel diatas dapat ditemukan Persamaan model Regresi sebagai berikut:

Y = 2.915 + 0.000X1 + 0.598X2

+ 0.251X3 + 0.243X4 + 0.143X5

Adapun penjelasan dari

Persamaan tersebut bahwa masing

masing Variabel mempengaruhi

Variabel terikat sebagai berikut:

1. Adanya Pengaruh antara

Variabel Penempatan Kerja( X1 )

dengan Efektifitas Kerja(Y),

dimana dari hasil Persamaan

Regresi linier Berganda

menyatakan Variabel

Penempatan Kerja(X1) memiliki

nilai Regresi sebesar 0.000,

artinya Variabel Penempatan

Kerja(X1) mempengaruhi

Efektifitas Kerja(Y) sebesar 0 %.

2. Adanya Pengaruh antara

Variabel Beban Kerja (X2)

dengan Efektifitas Kerja(Y),

dimana dari hasil Persamaan

Regresi linier Berganda

menyatakan Variabel Beban

Kerja (X2) memiliki nilai

Regresi sebesar 0.598, artinya

Variabel Beban Kerja (X2)

10

mempengaruhi Efektifitas

Kerja(Y) sebesar 59 %.

3. Adanya Pengaruh antara

Variabel Spesialisasi Kerja(X3)

dengan Efektifitas Kerja(Y),

dimana dari hasil Persamaan

Regresi linier Berganda

menyatakan Variabel

Spesialisasi Kerja(X3) memiliki

nilai Regresi sebesar 0.251,

artinya Variabel Spesialisasi

Kerja(X3) mempengaruhi

Efektifitas Kerja(Y) sebesar 25

%.

4. Adanya Pengaruh antara

Variabel Etos Kerja (X4) dengan

Efektifitas Kerja(Y), dimana dari

hasil Persamaan Regresi linier

Berganda menyatakan Variabel

Etos Kerja ( X4 ) memiliki nilai

Regresi sebesar 0.243, artinya

Variabel Etos Kerja (X4)

mempengaruh Efektifitas

Kerja(Y) sebesar 24 %.

5. Adanya Pengaruh antara

Variabel Kemampuan Kerja (X5)

dengan Efektifitas Kerja(Y),

dimana dari hasil Persamaan

Regresi linier Berganda

menyatakan Variabel

Kemampuan Kerja (X5)

memiliki nilai Regresi sebesar

0.143, artinya Variabel

Kemampuan Kerja (X5)

mempengaruhi Efektifitas

Kerja(Y) sebesar 14 %.

Dapat diketahui bahwa

Kontribusi pengaruh Pembagian

Kerja terhadap Efektifitas Kerja(Y)

adalah Variabel Penempatan

Kerja(X1) mempengaruhi Efektifitas

Kerja(Y) sebesar 21 %. Variabel

Beban Kerja (X2) sebesar 59 %.

Variabel Spesialisasi Kerja(X3)

sebesar 25 %.Variabel Etos Kerja

(X4) sebesar 24 %. Dan Variabel

Kemampuan Kerja (X5) sebesar 14

%.

4.7. Analisa Hipotesis

4.7.1. Uji F

Uji F digunakan untuk

menunjukkan apakah variabel

independen yang digunakan dalam

model peneletian secara serentak

memeiliki pengaruh signifikan

terhadap Variabel dependen. Dalam

pengujian F hitung uji hipotesis

dapat dikatakan signifikan apabila F

hitung >F tabel dan sebaliknya

apabila F hitung < dari F tabel

berarti tidak signifikan, derajat

kesalahan yang ditoleransi sebesar

0.05 dan derajat keyakinan

(confidence interval ) sebesar 0.95

taraf signifikansi yang digunakan

dalam analisis ini sebesar 0.05.

apabila nila sig lebih kecil dari 0.05

maka pengaruh Variabel independen

terhadap variabel dependent dapat

dinyatakan signifikan dan hipotesis

diterima.

Tabel 4.19

Rekapitulasi Hasil Uji F

Model Jumlah

Kuadrat Df

Kuadrat

Tengah F hitung Sig

Regresion 245.579 5 61.395 6.564E3 0.000ª

Residual 0.421 44 0.009

Total 246.000 49

Sumber : Data diolah Spss versi 16.00

11

Berdasarkan hasil perhitungan

statistik diperoleh hasil bahwa nilai

F hitung 6.564E3 (Sig F = 0.000ª )

nilai ini berarti Sig F < 5% sehingga

Hipotesis 0 yang berbunyi “ Diduga

Variabel Penempatan Kerja(X1),

Beban Kerja (X2), Spesialisasi

Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan

Kemampuan Kerja (X5) secara

beama-sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Efektifitas

KerjaPegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD

Kabupaten Blitar.” , Secara statistik

dapat diterima.

4.7.2. UJI T

T – test digunakan untuk

menunjukkan apakah Variabel

independen yang digunakan dalam

model penelitian secara paial

memiliki pengaruh signifikan

terhadap Variabel dependen.

Hipotesis dapat diterima dengan

jalan melihat T hitung dan t DF.

Apabila t hitung> t DF maka

bermakna dari yang bermakna

tersebut ditetapkan koefisien yang

paling besar kemudian dibandingkan

dengan peubah yang lain. Derajat

kesalahan yang ditoleransi sebesar

0.05 dan derajat keyakinan

(Confidence interval) sebesar 0.95.

apabila nilai signifikannya lebih

kecil dari 0.05 maka pengaruh

Variabel independen terhadap

variabel dependen dapat dinyatakan

signifikan dan hipotesis dapat

diterima. Adapun hasil daripada Uji

T sebagai berikut:

Tabel 4.20

Rekapitulasi Hasil Uji T

Model T hitung T tabel Sig

Penempatan Kerja (X1 ) 0.000 0.000 .000

Beban Kerja (X2 ) 4.814 2.012 .000

Spesialisasi Kerja (X3 ) 3.786 2.012 .000

Etos Kerja (X4 ) -3.076 2.012 .004

Kemampuan Kerja (X5

)

8.969 2.012 .000

Konstanta 9.555 .000

Sumber : Data diolah SPSS 16.00

Berdasarkan tabel 5.22 diatas dapat

diketahui bahwa variabel

Penempatan Kerja( X1) sebesar

0.000, Beban Kerja (X2) sebesar

4.814, Spesialisasi Kerja(X3) sebesar

3.786, Etos Kerja (X4) sebesar -

3.076dan Kemampuan Kerja (X5)

sebesar 8.969 sedangkan nilai

tingkat Signifikan t memiliki

pengaruh positif signifikan adalah

Variabel Penempatan Kerja(X1)

sebesar 0.000 < 0.05, Variabel

Beban Kerja (X2) sebesar 0.000 <

0.05, Variabel Spesialisasi

Kerja(X3) sebesar 0.000 < 0.05,

Variabel Etos Kerja (X4) sebesar

0.004 < 0.05 dan Variabel

Kemampuan Kerja (X5) sebesar

0.000 < 0.05

Dari tabel diatas dapat

dijelaskan bahwa masing masing

Variabel mempengaruhi tingkat

12

variabel terikat adalah sebagai

berikut:

1. Sedangkan dilihat dari

Nilaisignifikan t, maka Variabel

Penempatan Kerja( X1 ), dengan

melihat Nilai signifikan t sebesar

0.000 berarti lebih besar dari

pada 0.05. Artinya variabel

Pembagian Kerja secara paial

signifikan berpengaruh terhadap

Efektifitas Kerja(Y).

2. Sedangkan dilihat Nilai

signifikan t sebesar 0.002 berarti

lebih kecil dari pada 0.05.

Artinya variabel Pembagian

Kerja secara Paial signifikan

berpengaruh terhadap Efektifitas

Kerja(Y).

3. Sedangkan dilihat Nilai

signifikan t sebesar 0.323 berarti

lebih besar dari pada 0.05..

Artinya variabel Pembagian

Kerja secara paial signifikan

berpengaruh terhadap Efektifitas

Kerja(Y).

4. Sedangkan dilihat dari

Nilaisignifikan t sebesar 0.085

berarti lebih kecil dari pada 0.05.

Artinya variabel Pembagian

Kerja secara paial signifikan

berpengaruh terhadap Efektifitas

Kerja(Y).

5. Sedangkan dilihat dari Nilai

signifikan t sebesar 0.935 berarti

lebih besar dari pada 0.05.

Artinya variabel Pembagian

Kerja secara paial signifikan

berpengaruh terhadap Efektifitas

Kerja(Y).

Dari penjelasan diatas dapat

diketahui bahwa Pembagian Kerja

secara paial signifikan berpengaruh

terhadap Efektifitas Kerja(Y) oleh

karena pernyataan daripada H1

dimana “Diduga Variabel

Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja

(X2), Spesialisasi Kerja(X3), Etos

Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja

(X5) secara paial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Efektifitas

KerjaPegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD

Kabupaten Blitar.” Secara statistik

diterima

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan

statistik diperoleh hasil bahwa Nilai

Kritis dalam distribusi Fhitung

dengan tingkat signifikasi 0.05 dan

degre of freedom (Df) F sebesar

2528.360 . Hasil perhitungan diatas

dapat dibuktikan bahwa Variabel

Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja

( X2 ), Spesialisasi Kerja(X3), Etos

Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja

(X5) secara beama sama (Simultan)

mempengaruhi signifikan terhadap

Efektifitas Kerja(Y)

Jika ditinjau nilai 6.564E3 (Sig F

= 0.000ª ) nilai ini berarti Sig F < 5%

sehingga Ho yang berbunyi “Diduga

Variabel Penempatan Kerja(X1),

Beban Kerja (X2), Spesialisasi

Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan

Kemampuan Kerja (X5) secara

beama-sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Efektifitas

KerjaPegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD

Kabupaten Blitar.” , Secara statistik

dapat diterima.

Sedangkan diketahui R

(Koefisien Korelasi) akan

mempunyai nilai 0.998ª atau 99 %

berarti menujukkan adanya pengaruh

yang kuat antara variabel Pembagian

Kerja terhadap Efektifitas

KerjaPegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

13

Blitar. Sedangkan hasil dari R

Square (R²) sebesar 0.997 berarti

koefisien determinasi antara variabel

Pembagian Kerja yakni Penempatan

Kerja( X1 ), Beban Kerja (X2),

Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja

(X4) dan Kemampuan Kerja (X5)

terhadap Efektifitas Kerja(Y) sebesar

99% dan sisanya sebesar 1 %

dipengaruhi faktor lain. Sedangkan

standard error the estimate (SEE)

adalah 0.139. berarti tingkat

kesalahan yang standar hanya 0.139

hal ini menunjukkan bahwa tingkat

akurasinya dari hasil penelitian

cukup reseprentatif

a. Hubungan Penempatan

Kerja (X1) dengan

Efektifitas KerjaPegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

(Y)

Dari pembahasan diatas dapat

diketahui Variabel Penempatan

Kerja(X1) berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap Efektifitas

Kerja(Y). maksud daripada

berpengaruh secara positif dan

signifikan adalah peningkatan atau

sebaliknya akan berpengaruh

terhadap Efektifitas Kerja Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar, oleh

karena itu Penempatan Kerjaperlu

peningkatan yang besar untuk

menunjukkan efek Efektifitas

KerjaPegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar yang besar pula.

Sedangkan dilihat dari nilai

signifikan t sebesar 0.000 berarti

lebih besar dari pada 0.05. Artinya

variabel Pembagian Kerja secara

paial berpengaruh secara Positif

dan signifikan terhadap Efektifitas

Kerja(Y). Dari hasil Persamaan

Regresi linier Berganda memiliki

nilai Regresi sebesar 0.216, artinya

Variabel Penempatan Kerja(X1)

mempengaruhi Efektifitas

KerjaPegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar sebesar 21 %.

Bangungan Gedung Dinas

Pendidikan UPTD Kabupaten Blitar

yakni bahwa perlu dikembangkan

pengadaan gedung Anggota UPTD

dan peningkatan Kebersihan supaya

tidak terjadi pandangan Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar yang

negatif dimulai dengan

memperhatikan kondisi Cat Tembok,

Atap , Kaca Jendela dan lain

sebagainya. Bila dilihat dari rata rata

skor (Mean) item sebesar 2.86

berarti mendekati 3, hal ini

menunjukkan bahwa penilaian

secara umum terhadap Bangungan

Gedung Dinas Pendidikan UPTD

Kabupaten Blitar cukup Bersih.

Surat Keputusan Kinerja

yang bersih akan membantu proses

Informasi daripada Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar Bila dilihat

dari rata rata skor (Mean) item

sebesar 3.12 berarti mendekati 4, hal

ini menunjukkan bahwa penilaian

Responden secara umum

memberikan jawaban positif

terhadap Surat Keputusan

Kinerjayang bersih. Dengan

didukungan Bagian kinerja bahwa

dapat membuktikan secara

psikologis bahwa Efektifitas

Kerjadaripada Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar akan digenapi

karena pendetkesian dini untuk

mengetahui Kerusakan Buku yang

diderita oleh Pegawai Dinas

14

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar Bila dilihat dari

rata rata skor (Mean) item sebesar

3.04 berarti mendekati 3, hal ini

menunjukkan penilaian yang positif

terhadap Alat Kebutuhan yang

canggih.

Untuk item Unit Kerja perlu

pengembangan lebih lanjut sesuai

kebutuhan daripada bidang Pegawai,

bila dimungkin dilakukannya suatu

operasi terhadap suatu Kerusakan

Buku atau yang lainnya maka pihak

Pegawai dapat memberikan Hasil

Kerja yang intensif. Bila dilihat dari

rata rata skor (Mean) item sebesar

3.22 berarti mendekati skala 3, hal

ini menunjukkan bahwa yakni

bahwa Alat operasi yang difungsikan

oleh Dinas Pendidikan UPTD

Kabupaten Cukup canggih

Sarana IT UPTD merupakan

hal yang utama dalam KePegawaian

karena. alat yang digunakan secara

terus menerus untuk kegiatan

Pegawaian rentan dengan virus

Kerusakan Buku maka perlu adanya

Kebersihan yang higienis terhadap

peralatan Anggota UPTD. Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 3.52 berarti mendekati

4, hal ini menunjukkan bahwa

penilaian Responden secara umum

memberikan jawaban positif artinya

Sarana IT UPTD yang digunakan di

Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten

adalah baik dan perlu dikembangkan

lebih lanjut.

Pakaian dinas daripada

Pegawai yang seragam memberikan

penilaian yang positif untuk

memberikan penampilan dan Hasil

Kerja yang baik karena hal ini yang

membedakan antara Pegawai dan

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar

untuk menjalankan fungsi

KePegawaian. Bila dilihat dari rata

rata skor (Mean) item sebesar 3.28

berarti mendekati 3, hal ini

menunjukkan bahwa Keseragaman

Tugas Anggota UPTD pada Dinas

Pendidikan UPTD Kabupaten

memiliki nilai cukup baik dan perlu

diperhatikan secara dinamis.

Kerapian Pegawai

merupakan performa utama yang

dipelukan oleh jajaran Pegawai. Hal

ini berhubungan langsung dengan

Efektifitas KerjaPegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar secara langsung

dikarenakan kepribadian dan

kemampuan seorang Pegawai

dipengaruhi oleh penampilannya

untuk membuktikan keseriusannya

dalam menangani Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari

rata rata skor (Mean) item sebesar

3.48 berarti mendekati skala 3 , hal

ini menunjukkan Akomodasi pada

Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten

cukup baik dan perlu diperhatikan

secara dinamis

Diatas telah disinggung

bahwa Kebersihan daripada

Pegawai yang bersih dapat

membantu Informasi Anggota UPTD

demikian pula dengan kerapian

daripada Pegawai karena kondisi

Pegawai yang rapi memberikan

Penempatan Kerjauntuk proses

kesembuahn.Bila dilihat dari rata

rata skor (Mean) item sebesar 3.24

berarti mendekati skala 3, hal ini

menunjukkan Kerapian Surat

Keputusan Kinerja (X1.8) pada

Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar adalah

cukup baik.

15

SarprasPegawai memberikan

fungsi sarana rapat UPTD DPRD

Kabupaten Blitar. Sarpras tersebut

selalu ada pada setiap Rapat Hasil

Kerja dengan kompisisi 1 terdapat 1

SarprasPegawai. Bila dilihat dari rata

rata skor (Mean) item sebesar 3.08

berarti mendekati 3, hal ini

SarprasPegawai pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar adalah cukup baik,

dan perlu perbaikan lebih lanjut bila

ada peralatan yang tidak berfungsi

sebagai mestinya

Telpon Ruang Anggotapada

setiap ruang diperlukan untuk sarana

komunikasi kepada pihak luar yang

terutama kepada pihak Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar dan

keluarganya. Bila dilihat dari rata

rata skor (Mean) item sebesar 1.88

berarti mendekati skala 2, hal ini

menunjukkan bahwa penilaian

Responden secara umum

memberikan jawaban negatif

terhadap Telpon Ruang

Anggotapada setiap ruang yakni

bahwa pengadaan Telpon Ruang

Anggotapada setiap ruang Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar kurang

baik karena dilapangan memang

tidak teedianya Telpon Ruang

Anggotapada setiap ruang atau Hasil

Kerja Pegawai.

b. Hubungan Beban Kerja ( X2

) dengan dengan Efektifitas

KerjaPegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

(Y)

Variabel Beban Kerja (X2)

dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana

dari hasil Persamaan Regresi linier

Berganda menyatakan Variabel

Beban Kerja (X2) memiliki nilai

Regresi sebesar 0.598, artinya

Variabel Beban Kerja (X2)

mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y)

sebesar 59 %. Sedangkan dilihat dari

Nilai signifikan t sebesar 0.002

berarti lebih kecil dari pada 0.05.

Artinya variabel Pembagian Kerja

secara Paial signifikan berpengaruh

terhadap Efektifitas Kerja(Y).

Penanganan tindakan

Anggota UPTD dalam Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar melibatkan

langsung Pegawai . Penanganan

dilakukan Pegawai memberikan

kontribusi yang baik kepada para

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar

dengan harapan jika Pegawai yang

menangani maka akan lebih intensif

dan efekfif. Bila dilihat dari rata rata

skor (Mean) item sebesar 3.96

berarti mendekati 4, hal ini

menunjukkan bahwa Usia 20 - 35

pada Pegawai tersebut adalah baik

Usia 36 - 55 sesuai

bidangnya sangat diperlukan dalam

proses KePegawaian karena

mendasarkan kepada kemampuan

dan dasar pendidikan individu

Pegawai untuk melakukan tindakan

Anggota UPTD. Supaya tidak terjadi

kesalahan dalam menjalankan

fungsinya. Bila dilihat dari rata rata

skor (Mean) item sebesar 4.12

berarti mendekati skala 4, hal ini

menunjukkan bahwa Usia 36 - 55

sesuai bidangnya adalah baik dan

perlu ditingkatkan kualitas peonalia

KePegawaian untuk lebih progresif

dalam Hasil Kerjanya.

Nilai jual ekonomis artinya

adalah tarif yang dikenakan pada

setiap pengguna jasa Pegawai,

16

ukuran ekonomis merupakan sudut

pandang yang beragam dari semua

pihak, ekonomis dipandang dari segi

materi dengan nilai rupiah yang

rendah atau sebaliknya ekonomis

dari segi Pegawaian Anggota UPTD

yang cepat tetapi mahal.

Keseimbangan pandangan tersebut

perlu diperhatiakan mengingat faktor

yang lain secara ekonomi terus

meningkat. Bila dilihat dari rata rata

skor (Mean) item sebesar 2.96

berarti mendekati 3, hal ini

menunjukkan adanya Eselon IV

yang baik pada Pegawai Bung

Karno. Pernyataan tersebut dinilai

dari sudut keseimbangan Hasil

Kerjanya dan Informasi Anggota

UPTD yang dilakukan.

Adanya Eselon IIIyang

canggih seperti halnya Rontgen,

Ultrasonik system dan elektromedik

lainnya adalah sangat membantu

dalam pelaksanaan Informasi

Anggota UPTD. Bila dilihat dari rata

rata skor ( Mean ) item sebesar 4.36

berarti mendekati 4, hal ini

menunjukkan penggunaan

Penempatan Kerjadalam membantu

Informasi Anggota UPTD dalam

Pegawai tersebut adalah baik. Hal ini

merupakan suatu Beban Kerja bagi

Pegawai untuk ditingkatkan

pengadaanya dan sumberdaya

manusianya ketingkat asi.

Kecepatan proses Hasil Kerja

yakni dalam Usia 20 - 35Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar khususnya di Hasil

Kerja rawat darurat oleh Pegawai

perlu diperhatikan. Hal ini

diperlukan melihat kondisi Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar yang

perlu penanganan yang intesif dan

seksama. Bila dilihat dari rata rata

skor (Mean) item sebesar 4.38

berarti mendekati skala 4, hal ini

menunjukkan Eselon I - IIAnggota

UPTD dalam Dinas Pendidikan

UPTD Kabupaten tersebut adalah

Baik

Rentang waktu setelah

penanganan rehabiltiasi diupayakan

dengan waktu yang cepat sesuai

ukuran Anggota UPTD. Hal ini

untuk menghindari masa kritis dan

hal hal yang tidak diinginkan dalam

hasil daripada Informasi. Bila dilihat

dari rata rata skor (Mean) item

sebesar 4.14 berarti mendekati skala

4, hal ini menunjukkan bahwa

penilaian Responden secara umum

memberikan jawaban positif

terhadap penanganan Informasi

Anggota UPTD

Penanganan Kerusakan

Buku yang kritis dalam arti lain

yakni Kerusakan Buku yang

merupakan hal khusus ditangani oleh

Pegawai tersebut. Hal ini

menentukan sistematika tindakan

Anggota UPTD untuk proses Hasil

Kerjanya. Bila dilihat dari rata rata

skor (Mean) item sebesar 4.24

berarti terdapat pada skala 4 , hal ini

menunjukkan bahwa Penanganan

Masalah pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar adalah baik dan

terus ditingkatkan secara dinamis.

Kartu Anggota Perpus adalah

salah satu bentuk bantuan bagi para

pengguna jasa Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi dalam proses

KePegawaian. Tetapi Penggunaan

Kartu Anggota Perpus pada Pegawai

tersebut kurang begitu memiliki

peran yang positif dikarenakan

Pegawai tersebut adalah miliki

swasta. Hal ini Bila dilihat dari rata

rata skor (Mean) item sebesar 2.84

17

berarti mendekati skala 3, hal ini

menunjukkan penggunaan daripada

Kartu Anggota Perpus pada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar adalah

Cukup Baik. Diharapkan kemudian

hari Hasil Kerja tersebut perlu

diadakan guna penjangkauan

masyarakat ekonomi lemah

Administrasi yang mudah

merupakan suatu alternatif bagi

mereka yang memiliki mereka yang

kurang mampu dalam sudut

administrasi keuangan. Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item (X2.9) sebesar 4.36 berarti

mendekati skala 4, hal ini

menunjukkan bahwa kemudahan

proses administrasi pada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar adalah

baik . Hal ini didukung sistem

informasi manajemen yang baik

dalam operasional pada Pegawai

tersebut

Honor diberikan kepada

mereka yang dibawah garis

kemiskinan untuk diberikan fasilitas

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

yang khusus dalam rehabiltasi

Anggota UPTD.Bila dilihat dari rata

rata skor (Mean) item sebesar 3.02

berarti mendekati skala 3, hal ini

menunjukkan bahwa Honor pada

Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar adalah

cukup baik dalam pelaksanaanya.

c. Hubungan Spesialisasi

Kerja(X3) dengan Efektifitas

KerjaPegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

(Y)

Adanya Pengaruh antara

Variabel Spesialisasi Kerja(X3)

dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana

dari hasil Persamaan Regresi linier

Berganda menyatakan Variabel

Spesialisasi Kerja(X3) memiliki nilai

Regresi sebesar 0.251, artinya

Variabel Spesialisasi Kerja(X3)

mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y)

sebesar 25 %. Sedangkan dilihat dari

Nilai signifikan t, berarti lebih besar

dari pada 0.05.. Artinya variabel

Pembagian Kerja secara paial

signifikan berpengaruh terhadap

Efektifitas Kerja(Y).

Orientasi Kerja merupakan fokus

Hasil Kerja KePegawaian kepada

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 3.82 berarti mendekati

skala 4, hal ini menunjukkan bahwa

nilai Orientasi Hasil Kerja pada

Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar adalaha

baik dan perlu ditindaklanjuti secara

progresif

Meskipun demikian Orientasi

Kerja tetap memperhatikan keadilan

dalam Hasil Kerja tanpa

membedakan strata sosial dalam

tindakan KePegawaian. Bila dilihat

dari rata rata skor (Mean) item

sebesar 3.74 berarti mendekati skala

4, hal ini menunjukkan bahwa

Deskripsi Kerja pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar adalah baik.

Sebelum melaksanakan tugas

perlu adanya kedisiplinan

perencanaan tindakan Anggota

UPTD. Hal ini diterapkan kepada

Pegawai yang mendapati jam kerja

(Shif) baru untuk menindaklanjuti

proses KePegawaian selanjutnya.

Bila dilihat dari rata rata skor

(Mean) item sebesar 3.48 berarti

mendekati skala 3, hal ini

menunjukkan bahwa Ketepatan

18

KerjaPegawai pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar memimiliki nilai

cukup baik.

Kecepatan Kebutuhan dari

para Anggota UPTD merupakan

upaya pertama untuk tindakan

Anggota UPTD berikutnya.Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 3.54 berarti mendekati

skala 4, hal ini menunjukkan bahwa

Kecepatan Kebutuhan pada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar memiliki

nilai baik

Tidak hanya kecepatan tetapi

kepatan dalam Kebutuhan untuk

menentukan jenis Kerusakan Buku

atau kasus Anggota UPTD yang

dilakukan Pegawai untuk

memberikan tindakan KePegawaian.

Bila dilihat dari rata rata skor

(Mean) item sebesar 3.48 berarti

mendekati skala 3, hal ini

menunjukkan bahwa Ketepatan

Kebutuhan pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar memiliki nilai

cukup baik

Kecepatan Usia 20 - 35Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar perlu ditingkatkan

dengan baik, hal ini tolok ukur dari

pada Spesialisasi Kerjadaripada

Pegawai. Bila dilihat dari rata rata

skor (Mean) item sebesar 3.82

berarti mendekati skala 4, hal ini

menunjukkan bahwa Kecepatan

dalam menangani Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar memiliki nilai

yang Baik

Kesiagaan dalam bekerja

merupakan kesiapan Pegawai dalam

proses KePegawaian, jika dalam

waktu yang tak terduga perlu

diadakan tindakan Anggota UPTD

yang mendadak tidak perlu

diragukan lagi, tetapi hal ini perlu

tingkatkan secara struktural. Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 3.60 berarti mendekati

skala 4, hal ini menunjukkan bahwa

Kesiagaan Pegawai dalam bekerja

pada Kantor Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar memiliki nilai baik. Khusus

yang shif malam pada anak perlu

adanya pengawasan yang progresif .

Pengawasan Anggota UPTD

yang reguler diperlukan baik secara

Hasil Kerja Pegawai maupun . Hal

ini menunjukan kinerja Pegawai

dalam rangka mengawasi

perkembangan daripada Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar. Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 3.80 berarti mendekati

skala 4 , hal ini menunjukkan bahwa

Sesuai Target Kerjapada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar memiliki

nilai baik.

Prosedur Kerjaberfungsi

untuk mendukung proses Informasi.

hal ini diperlukan dan diawasi secara

serius baik secara Anggota UPTD

dan penggunaan bahan baku yang

bersih. Bila dilihat dari rata rata skor

(Mean) item sebesar 3.72 berarti

mendekati skala 4, hal ini

menunjukkan bahwa Prosedur

Kerjapada Kantor Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar memiliki nilai baik

Pegawai dalam Pegawai

apapun harus memiliki ketelitian

dalam Hasil Kerja. Hal ini

diperlukan untuk proses Hasil Kerja

19

waktu demi waktu selama masa

KePegawaian di Pegawai melihat

perkembangan secara reguler

daripada Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar. Bila dilihat dari rata rata skor

(Mean) item sebesar 3.70 berarti

mendekati skala 4, hal ini

menunjukkan bahwa Ketelitian

dalam pelayan pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar memiliki nilai

baik

Kehadiran Pegawai dalam

menjalankan tugas adalah sangat

vital sekali karena Hasil Kerja yang

prima merupakan eksistensi dan

kesiapan daripada Pegawai.

Keterlambatan kehadiran Pegawai

berarti tidakm memiliki Spesialisasi

Kerjaterhadap Hasil Kerja. Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 3.56 berarti mendekati

4, hal ini menunjukkan bahwa

penilaian Responden secara umum

memberikan jawaban positif

terhadap Kehadiran Pegawai yakni

bahwa kehadiran Pegawai pada

Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar memiliki

nilai baik. Hal ini perlu diperhatikan

bila terjadi keterlambatan dalam

memenuhi jam kerja artinya belum

memenuhi Spesialisasi Kerjapelayan

yang diharapkan, maka presentasi

dan kehadiran Pegawai perlu

diperketat dan ditingkatkan secara

progresif.

d. Hubungan Etos Kerja ( X4 )

dengan Efektifitas

KerjaPegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

(Y)

Adanya Pengaruh antara

Variabel Etos Kerja (X4) dengan

Efektifitas Kerja(Y), dimana dari

hasil Persamaan Regresi linier

Berganda menyatakan Variabel Etos

Kerja ( X4 ) memiliki nilai Regresi

sebesar 0.243, artinya Variabel Etos

Kerja (X4) mempengaruh Efektifitas

Kerja(Y) sebesar 24 %. Sedangkan

dilihat dari Nilai signifikan t sebesar

0.085 berarti lebih kecil dari pada

0.05. Artinya variabel Pembagian

Kerja secara paial signifikan

berpengaruh terhadap Efektifitas

Kerja(Y).

Semangat pegawaipara

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar baik

yang Pegawai dan merupakan

Kepercayaan yang diberikan oleh

pengguna jasa Pegawai atas

keamanan obat dalam proses

Informasi. Hal ini memberikan

kontribusi yang kuat sekali terhadap

Etos Kerja untuk sembuh . Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 4.06 berarti mendekati

skala 4, hal ini menunjukkan Etos

Kerja Semangat pegawaipada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar memiliki

nilai baik dan perlu ditingkatkan

Keamanan Hasil Kerja sangat

diutamakan dalam proses

KePegawaian, kemungkinan

terjadinya mal praktek dan keselahan

tindakan Anggota UPTD tidak

terjadi dalam proses KePegawaian.

Etos Kerja ini dilakukan untuk

memberikan Hasil Kerja yang

maksimal kepada Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar, Bila dilihat dari

rata rata skor (Mean) item sebesar

4.12 berarti mendekati skala 4, hal

ini menunjukkan Etos Kerja Nilai

Kerja pada Kantor Dinas Pendidikan

20

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar memiliki nilai baik.

Untuk item Keamanan

Lingkungan memberikan rasa

ketenanagan dan kenyamanan

kepada Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar dalam paska Informasi

Anggota UPTD. Oleh karena itu

untuk menciptakan ketenangan

adanya sistem keamanan lingkungan

yang representatif yakni penjagaan

satpam 24 jam, Pegawai yang

dikelilingi oleh tembok dengan

kawat berduri dan anggota keluarga

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang

membantu untuk menjaga ,Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 3.78 berarti mendekati

nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa

Etos Kerja Keamanan Lingkungan

pada Kantor Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar memiliki nilai baik.

Keamanan administrasi

merupakan suatu proses non

Anggota UPTD yang membantu

kelancaran dalam proses

KePegawaian dengan cara

administrasi Anggota UPTD,

administrasi keuangan dan

administrasi Parkir. Dengan

keamanan adminitrasi para Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar tidak

perlu ragu untuk melakukan proses

tersebut dan tidak perlu kuatir jika

terjadi tindakan kriminalitas

terhadap proses administrasi. Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 4.06 berarti mendekati

nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa

keamanan administrasi pada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar memiliki

nilai baik disamping profesionalisme

para Pegawai juga dilengkapi

dengan sistem informasi manajemen

yang representatif.

Sarana Informasiadalah suatu

prediksi dari akhir Pegawaian

Anggota UPTD, hal ini adalah suatu

proses yang intensif atau reguler

agar Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar segera sembuh yang

mendasarkan daripada Kebutuhan

Pegawai dan item item yang lainnya.

Sehingga dapat dipredisksikan kapan

suatu kondisi Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar dapat sembuh.

Bila dilihat dari rata rata skor

(Mean) item sebesar 3.52 berarti

mendekati nilai 4, hal ini

menunjukkan bahwa Ketepatan

sembuh Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar pada Kantor Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar memiliki nilai baik.

Pegawaian yang efektif dari

Pegawai akan segera memberikan

Etos Kerja yang diharapkan oleh

para Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar. Hal ini biasanya dilakukan

mendasarkan kepada Kebutuhan

Pegawai dan klasifikasi tindakan

Anggota UPTD secara profesional.

Efektifitas Pegawaian berhubungan

yang positif dengan item

sebelumnya yakni ketepatan Buku.

Bila dilihat dari rata rata skor

(Mean) item sebesar 3.56 berarti

mendekati skala 4, hal ini

menunjukkan bahwa Pegawaian

terhadap Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar yang efektif pada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

21

Nglegok Kabupaten Blitar memiliki

nilai baik.

Penangan tindakan Anggota

UPTD dalam KePegawaian Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

melibatkan langsung Pegawai.

Penanganan dilakukan Pegawai

memberikan kontribusi yang baik

kepada para Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar dengan harapan

jika Pegawai yang menangani maka

akan lebih intensif dan efekfi. Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 4.04 berarti mendekati

skala 4, hal ini menunjukkan bahwa

Usia 20 - 35pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar memiliki nilai

baik.

Penangan para Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar dengan

cepat mengalami bila ditangani

dengan intensif oleh Pegawai

terlebih kepada Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar yang memiliki

Kerusakan Buku dengan penyediaan

kamar isolasi. Dengan penanganan

yang intensif berarti fokus Hasil

Kerja Pegawai kepada Pegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar untuk

sembuh dapat disesuaikan dengan

harapan mereka. Bila dilihat dari rata

rata skor (Mean) item sebesar 3.58

berarti mendekati skala 4, hal ini

menunjukkan bahwa pada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar semua

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar

ditangani secara intesif dengan nilai

baik.

e. Hubungan Kemampuan

Kerja (X5) dengan

Efektifitas KerjaPegawai

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar

(Y)

Adanya Pengaruh antara

Variabel Kemampuan Kerja (X5)

dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana

dari hasil Persamaan Regresi linier

Berganda menyatakan Variabel

Kemampuan Kerja (X5) memiliki

nilai Regresi sebesar 0.143, artinya

Variabel Kemampuan Kerja (X5)

mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y)

sebesar 14 %.

Sedangkan dilihat dari Nilai

signifikan t, maka Variabel

Kemampuan Kerja (X5), dengan

Nilai signifikan t sebesar 0.935

berarti lebih besar dari pada 0.05.

Artinya variabel Pembagian Kerja

secara paial signifikan berpengaruh

terhadap Efektifitas Kerja(Y).

Perhatian Pegawai kepada

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang

tinggi mendorong Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar memiliki

Kepercayaan untuk sembuh Bila

dilihat dari rata rata skor (Mean)

item sebesar 3.86 berarti Perhatian

dari para Pegawai pada Kantor Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar dapat dinilai

baik.Hal yang tidak jauh berbeda

perhatian dan keramahan dari pada

Pegawai sehingga Efektifitas

KerjaKemampuan Kerja daripada

psikis Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar dapat terpenuhi. Dengan hal

ini dapat menciptakan harmonisasi

antara Pegawai Dinas Pendidikan

22

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar dengan Pegawai. Bila dilihat

dari rata rata skor (Mean) item

sebesar 4.06 berarti mendekati skala

4, hal ini berarti Perhatian dan

keramahan daripada Pegawai pada

Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar dapat

dinilai baik

Dalam pemberian informasi

yang jelas dapal proses

KePegawaian tentang waktu minum

obat, visitasi Pegawai dan jam

berkunjung diperlukan informasi

yang jelas dari Pegawai supaya

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar

mengerti tindakan tindakan Anggota

UPTD yang diperlukan. Hal ini juga

disertai dengan tutur kata yang sopan

supaya menciptakan buah pikiran

yang positif dan saling membangun

antara Pegawai dan Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari

rata rata skor (Mean) item skala 4,

hal ini menunjukkan bahwa

Pemberian informasi dan tutur kata

Pegawai yang sopan para Pegawai

pada Kantor Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar dapat dinilai baik.

Penilaian terhadap senyuman

adalah berbeda beda, tetapi dalam

proses Kepegawaian senyuman

merupakan faktor yang memiliki

dampak yang besar terhadap

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar.

Hasil Kerja Pegawai seberat apapun

akan memberikan kontribusi sendiri

dengan senyuman dari hati yang

tulus untuk melayani. Bila dilihat

dari rata rata skor (Mean) item

sebesar 3.88 berarti mendekati skala

4, hal ini menunjukkan bahwa yakni

bahwa Persepsi Kerja pada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar dinilai

baik

Peralatan Kerjapasti

memberikan kesan yang positif pagi

para pengguna jasa diPegawai.

Keindakah lingkungan dapat

menciptakan panorama yang segar

dalam kejiwaan Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar baik. Bila dilihat

dari rata rata skor (Mean) item

sebesar 4.04 berarti mendekati skala

4, hal ini menunjukkan bahwa

keindahan lingungan pada Kantor

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar dapat

dinilai baik. Dan perlu ditingkatkan

secara inovatif dan kreatif bukanlah

suatu tindakan yang statis.

Hasil Kerja Bedah buku

merupakan program rohani untuk

memberikan Hasil Kerja kerohanian

terhadap Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar untuk memberikan doa dan

dukungan moral agar dapat terjadi.

4.10 Stratetgi Pembagian Kerja

dalam Memberikan Hasil

Kerja

Fungsi Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar bisa dikatakan sangat strategis

karena sebagai penghubung antara

eksekutif dan legislatif. Dengan

adanya Hasil Kerja yang baik,

profesional dan sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan akan

menjamin hubungan harmonis antara

DPRD dan Pemerintah Kabupaten

Blitar.

Selama ini dalam pengamatan

peneliti diketahui bahwa fungsi

Dinas Pendidikan UPTD Kec

23

Nglegok Kabupaten Blitar yang

meliputi (a) Pengkoordinasian

penyelenggaraan Persidangan dan

rapat-rapat Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD dan

memfasilitasi pelaksanaannya; (b)

Pengkoordinasian perumusan

kebijakan pimpinan DPRD dalam

arti menyusun

rencana dan program

penyelenggaraan dan urusan rumah

tangga DPRD; (c) Pembinaan

administrasi kepegawaian dan

pengelolaan keuangan DPRD; (d)

Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan oleh Pimpinan DPRD

sudah berjalan efektif. Meski

demikian ada beberapa hal yang

memerlukan perhatian guna

menciptakan Hasil Kerja kepada

anggota UPTD yang semakin

profesional. Sejauh ini Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar sudah menjalankan

tugas-tugasnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Dinas Pendidikan UPTD

Daerah Kabupaten Blitar, yang

dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Blitar Nomor 18

Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pendidikan UPTD Daerah

Kabupaten Blitar. Adapun mengenai

tupoksinya diatur dalam SK No. 47

tahun 2008 tentang, Tugas Pokok,

Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar, dimana

pertanggungjawaban kinerja berada

di bawah Sekretaris Daerah

Kabupaten Blitar.

Menyangkut fungsi Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar terdiri dari tiga

macam, yakni untuk memberikan

fasilitas rapat Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar; pelaksanaan

urusan rumah tangga dan perjalanan

dinas Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar; serta pengelolaan tatausaha

DPRD Kabupaten Blitar. Adapun

berdasarkan data-data yang telah

dikumpulkan peneliti di lapangan

dapat diketahui penjelasan konkrit

mengenai Pembagian Kerja fungsi-

fungsi tersebut, sebagaimana

penjelasan berikut ini.

4.10.1.1 Hasil Kerja Fasilitas

Rapat Pegawai Dinas

Pendidikan UPTD

Dalam pengamatan peneliti di

lapangan bisa diketahui bahwa

mengenai Hasil Kerja fasilitas rapat

Pegawai Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar

selama ini sudah berjalan efektif.

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar sudah

memahami apa yang menjadi tugas

dan fungsinya tersebut. Di antara

adalah melakukan tugasnya

berdasarkan jadwal rapat, jenis-jenis

rapat yang sudah ditetapkan DPRD

melalui Tata Tertib DPRD

Kabupaten Blitar No. 12/2009.

Sekwan juga sudah memahami apa

saja yang harus dipersiapkan guna

kesuksesan rapat yang

diselenggarakan oleh DPRD

Kabupaten Blitar.

Struktur dalam Setwan yang

bertugas secara teknis dalam

mempersiapkan berbagai hal yang

menyangkut fasilitas rapat ini adalah

Bagian Umum. Menurut Kasubag

Umum Dinas Pendidikan UPTD

Kec Nglegok Kabupaten Blitar,

24

dalam suatu wawancara dengan

peneliti menyatakan bahwa selama

ini tidak ada kendala dalam

penyiapan rapat untuk keperluan

pegawai Dinas Pendidikan UPTD .

Dikatakannya bahwa selama ini

sudah ada pengaturan disiplin waktu

untuk menyelenggarakan rapat.

Namun demikian hal ini mungkin

terkendala oleh adanya suatu rapat

yang dilakukan secara mendadak

untuk merespon aspirasi masyarakat.

Menurut saya fungsi Dinas

Pendidikan UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar ini sudah berjalan

dengan baik. Kami bisa menyiapkan

segala keperluan rapat oleh pegawai

Dinas Pendidikan UPTD ini dengan

tepat waktu dan sesuai dengan apa

yang dibutuhkan dalam rapat itu,

yaitu dengan memahami berbagai

jenis rapat yang dilakukan. Namun

kami tetap harus bekerja jika

sewaktu-waktu ada keinginan rapat

DPRD yang digelar mendadak. Tapi

rapat yang demikian mungkin tidak

banyak, yang sering adalah rapat

yang sudah direncanakan

sebelumnya seperti pembahasan

LKPJ tahunan Bupati, APBD, rapat

pembahasan Perda dan lainnya.

Kami rasa sarana dan prasarana

sudah memadai, tapi ada juga yang

butuh dilengkapinya maksudnya

untuk bisa memberikan Hasil Kerja

secara maksimal (sumber:

wawancara 17 Juli 2010).

Dan pernyataan itu dapat

diketahui bahwa Pembagian Kerja

kinerja pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar dalam menjalankan fungsi-

fungsinya tampaknya juga sangat

tergantung dinamika internal di

tubuh UPTD sendiri. Hal itu tak

lepas dari kenyataan bahwa adanya

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok adalah untuk melayani para

wakil rakyat di UPTD. Optimalisasi

tugas dan fungsi Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar dipengaruhi oleh kesadaran

bahwa melayani para wakil rakyat

sama saja dengan melayani

masyarakat pada umumnya, karena

pegawai Dinas Pendidikan UPTD

adalah wakil rakyat yang dihasilkan

melalui suatu pemilihan umum

(pemilu) yang sah.

Hasil Kerja fasilitas rapat

sangat penting untuk keberhasilan

pelaksanaan rapat itu sendiri. Tanpa

adanya Hasil Kerja berbagai fasilitas

penting, yang dibutuhkan Justru

dikhawatirkan rapat tidak akan

berlangsung, dengan baik. Apalagi

rapat yang diselenggarakan tidak

saja bersifat internal para pegawai

Dinas Pendidikan UPTD saja,

melainkan juga, amat sering

mengundang masyarakat umum

seperti LSM, tokoh masyarakat

ataupun dari pihak eksekutif sendiri.

Oleh karena itu Hasil Kerja yang

sebaik-baiknya merupakan cermin

dari Hasil Kerja publik yang

diharapkan oleh semua pihak.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan Pemaparan Data

dan analisis yang dijelaskan di atas,

maka dalam penelitian ini untuk

menjawab rumusan masalah

sebagaimana yang telah ditentukan

di bab sebelumnya maka penelitian

ini menarik beberapa kesimpulan

sebagaimana uraian berikut ini:

25

5..1.1. Dari tabel diatas diketahui R

(Koefisien Korelasi) akan

mempunyai nilai 0.998ª atau

99 % berarti menujukkan

adanya pengaruh yang kuat

antara variabel Pembagian

Kerja terhadap Efektifitas

KerjaPegawai Dinas

Pendidikan UPTD Kec

Nglegok Kabupaten Blitar.

Sedangkan hasil dari R Square

(R²) sebesar 0.997 berarti

koefisien determinasi antara

variabel Pembagian Kerja

yakni Penempatan Kerja(X1),

Beban Kerja (X2), Spesialisasi

Kerja(X3), Etos Kerja ( X4)

dan Kemampuan Kerja (X)

terhadap Efektifitas Kerja(Y)

sebesar 99% dan sisanya

sebesar 1 % dipengaruhi faktor

lain. Sedangkan Standard Error

the Estimate (SEE) adalah

0.139. berarti tingkat

kesalahan yang standar hanya

0.139 hal ini menunjukkan

bahwa tingkat akurasinya dari

hasil penelitian cukup

reseprentatif

5.1.2 Dari penjelasan diatas dapat

diketahui bahwa Pembagian

Kerja secara parsial signifikan

berpengaruh terhadap

Efektifitas Kerja(Y) oleh karena

pernyataan daripada H1 dimana

“Diduga Variabel Penempatan

Kerja(X1), Beban Kerja (X2),

Spesialisasi Kerja(X3), Etos

Kerja (X4) dan Kemampuan

Kerja (X5) secara paial

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Efektifitas

KerjaPegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok Kabupaten

Blitar pada Dinas Pendidikan

UPTD Kabupaten Blitar.”

Secara statistik diterimaAdanya

Pengaruh Yang signifikan

antara Pembagian Kerja

terhadap efektifitas kerja

Pegawai Dinas Pendidikan

UPTD Kec Nglegok

Kabupaten Blitar meskipun

faktor yang menghambat

adalah struktur organisasi

belum memadai; jumlah

personil terbatas kualitas

SDM belum memadai

terbatasnya sarana dan

prasarana serta keterbatasan

dana operasional.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan yang

sudah ditarik di atas, maka sebagai

hasil akhir penelitian ini akan

merekomendasikan baik secara

praktis maupun akademis

sebagaimana berikut ini:

1. Dalam rangka semakin

meningkatkan Pembagian Kerja

Dinas Pendidikan UPTD Kec

Nglegok dalam memberikan

Hasil Kerja kepada pimpinan

dan pegawai Dinas Pendidikan

UPTD di Kabupaten Blitar

maka hendaknya dilakukan

pengembangan organisasi.

Berupa penambahan

sumberdaya aparatur yang

dirasakan masih kurang.

2. Semakin meningkatkan aspek

kualitas dengan mengirimkan

pegawai dalam suatu diklat,

kursus atau memberikan

kesempatan pegawai untuk

melanjutkan pendidikan.

Kegiatan lain yang sangat

direkomendasikan adalah

melakukan Koordinasi ke

daerah lainnya untuk

mengambil aspek-aspek positif

yang sudah dilakukan.

26

3. Bila memungkinkan dilakukan

pengembangan organisasi yang

berkaitan dengan penambahan

struktur khususnya dalam

Bagian Umum yang memiliki

banyak sekali tugas dan fungsi,

sementara aparaturnya sedikit

jumlahnya. Untuk mengatasi

struktur organisasi belum

memadai jumlah personil

terbatas; kualitas SDM belum

memadai; terbatasnya sarana

dan prasarana; serta

keterbatasan dana operasional

diperlukan suatu terobosan baru

bagi